BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan transaksi jual beli dimana instrumen yang. diperjualbelikan adalah berupa surat-surat berharga yang meliputi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, pasar modal banyak dijumpai diberbagai negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Fahmi, 2012:52)

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan sebutan modal. Pasar modal (capital market) memiliki peran

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda dan kinerja perekonomian di Indonesia dilihat dari kinerja badan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pada dasarnya menginginkan agar

I. PENDAHULUAN. Fokus dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah go public dan terdaftar di

USULAN PENELITIAN. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kebijakan hutang terhadap para investornya terutama pada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. telah dibangun selama ini atau akan ikut terpuruk seperti yang sedang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. di sektor industri otomotif diperkirakan mencapai Rp 4,8 triliun tahun 2011

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Tandelilin (20 10:3), investasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. sebuah negara. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. pesat yang merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company. perusahaan dimasa depan. Dalam company analysis para investor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar keberhasilan suatu perusahaan diukur dalam financial term

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia otomotif kini semakin pesat khususnya di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu industri adalah di pasar modal yaitu dengan menjual saham

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali berbagai macam produk terjual di Indonesia. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari investor

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH RASIO UTANG, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan surat utang, sedangkan investor sebagi pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Setelah diterpa krisis ekonomi dan secara perlahan-lahan keadaan mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dimana instrumen yang diperjualbelikan adalah berupa surat-surat berharga yang meliputi instrumen kepemilikan (saham) dan instrumen utang (obligasi). Dari kedua instrumen tersebut, saham merupakan instrumen yang paling diminati oleh investor dikarenakan keuntungan yang akan didapatkan atas pembelian instrumen ini lebih besar dibandingkan dengan instrumen lainnya. Adapun keuntungan yang diperoleh ketika berinvestasi dalam saham adalah capital gain (selisih keuntungan harga jual dan harga beli) dan deviden (pembagian keuntungan dari perusahaan). Setiap memulai kegiatan investasi, tentunya berbagai informasi dibutuhkan baik yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif. Kebutuhan akan informasi ini sangat diperlukan untuk membantu para investor maupun calon investor dalam menentukan pada perusahaan mana modalnya akan diinvestasikan. Adapun Informasi yang bersifat kuantitatif adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan, yaitu berupa data keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kondisi dan kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Selain itu, informasi keuangan dapat digunakan untuk memperkirakan perkembangan dari suatu perusahaan dimasa yang akan datang dan mengkomunikasikannya 1

2 kepada pihak-pihak yang membutuhkannya, baik untuk pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan. Sedangkan informasi yang bersifat kualitatif merupakan informasi yang tidak dapat dicerminkan melalui laporan keuangan emiten, misalnya informasi mengenai kondisi pasar di Bursa Efek serta perubahan-perubahan yang terjadi, baik di bidang politik, ekonomi, budaya, moneter, dan peraturan yang berlaku di dalam maupun di luar negeri. Perubahan-perubahan tersebut dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham yang memberikan dampak positif ataupun dampak negatif bagi para investor (Sia dan Tjun, 2011). Bagi para pemain saham, informasi akan pergerakan saham sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan saham yang ada di pasar modal. Informasi tersebut dapat tercermin melalui indeks harga saham yang sudah disediakan oleh masing-masing perusahaan dalam setiap laporan keuangan yang telah dipublikasikan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil perusahaan otomotif sebagai objek dalam penelitian ini, dan berikut ini disajikan data kenaikan dan penurunan harga saham pada perusahaan sektor industri otomotif dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013:

3 Tabel 1: Data Harga Saham Perusahaan Otomotif tahun 2011-2013 NO. Nama Perusahaan Harga Saham 2011 2012 2013 1 PT. Polychem Indonesia, Tbk 580 365 220 2 PT. Astra International, Tbk 7,400 7,600 6,800 3 PT. Astra Otoparts, Tbk 3,261 3,548 3,650 4 PT. Indo Kordsa, Tbk 2,150 3,000 2,250 5 PT. Goodyear Indonesia, Tbk 9,550 12,300 19,000 6 PT. Gajah Tunggal, Tbk 3,000 2,225 1,680 7 PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk 8,950 8,150 3,225 8 PT. Indomobil Sukses International, Tbk 6,400 5,300 4,900 9 PT. Indospring, Tbk 1,472 2,473 2,140 10 PT. Intraco Penta, Tbk 590 450 260 11 PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk 2,200 7,650 5,000 12 PT. Multistarada Arah Sarana, Tbk 500 450 390 13 PT. Nippres, Tbk 111 114 324 14 PT. Prima Aloy Steel Universal, Tbk 132 255 185 15 PT. Selamat Sempurna, Tbk 1,360 2,525 3,450 16 PT. Allbond Makmur Usaha, Tbk 465 800 640 17 PT. Sugih Samapersada, Tbk 101 320 445 18 PT. Tunas Ridean, Tbk 600 930 530 19 PT. United Tractor, Tbk 26,350 19,700 19,000 Sumber: www.idx.co.id Menurunnya harga saham dari sebagian perusahaan otomotif mengindikasikan akan adanya pengaruh yang melatarbelakangi penurunan harga saham tersebut. Hal ini dapat terlihat dari penurunan harga saham pada tahun 2013 oleh 12 perusahaan dan penurunan harga saham di 7 perusahaan pada tahun 2012. Meskipun terdapat beberapa perusahaan yang mengalami peningkatan di tahun 2012 dan 2013. Melihat persentase penurunan harga saham di atas 50% dari keseluruhan perusahaan ini, akan memicu kekhawatiran perusahaan dan para investor.

4 Fenomena yang dapat terlihat dari data di atas, tentunya dilatarbelakangi oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham itu sendiri. Weston dan Brigham (2001: 26) dalam Ratih, dkk (2013) menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain berupa kondisi keuangan perusahaan yang diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan, tingkat suku bunga deposito, laju inflasi, jumlah laba yang diperoleh perusahaan, strategi pemasaran, tingkat resiko dan pengembalian. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan oleh investor ketika ingin memutuskan berinvestasi dalam suatu perusahaan. Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah perkembangan kurs dan profitabilitas. Perkembangan kurs merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas dan dampaknya pada perubahan harga saham. Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, dapat dikatakan bahwa nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang di negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, atau nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan sebagainya. Kurs dalam kaitannya dengan profitabilitas, dimana terjadi penurunan nilai mata uang atau yang disebut dengan depresiasi nilai mata uang. Pada saat tersebut, nilai mata uang dalam negeri dikatakan merosot, sehingga bagi perusahaan yang berorientasi pada bahan produksi yang

5 dibeli dari luar negeri akan mengalami kenaikan biaya produksi karena harga bahan baku yang cenderung naik. Hal ini akan memicu menurunnya tingkat profitabilitas perusahaan. sebagaimana teori yang dinyatakan oleh Darminto (2008) dalam Dwipartha (2012) bahwa Nilai tukar rupiah memiliki pengaruh utama terhadap perusahaan yang mengandalkan bahan baku impor. Depresiasi rupiah akan menyebabkan kenaikan biaya produksi, sehingga berdampak pada penurunan profitabilitas perusahaan. Bagi investor sendiri, penurunan profitabilitas menandakan bahwa tingkat pengembalian yang akan diperolehnya juga semakin rendah. Selain itu depresiasi rupiah terhadap dollar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia suram. Sebab depresiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tidaklah kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI (Sunariyah, 2006 dalam Novianto, 2011). Hal ini tentunya akan menambah resiko bagi investor apabila hendak berinvestasi di bursa saham Indonesia. Investor tentunya akan menghindari resiko, sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini akan mendorong penurunan indeks harga saham di BEI dan mengalihkan investasinya ke dolar Amerika (Rizal, 2007 dalam Novianto, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2013) menemukan bahwa kurs berpengaruh negatif terhadap harga saham,

6 sedangkan Perdana (2009) menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kurs terhadap harga saham. Berikut adalah data rata-rata kurs pertahun dari tahun 2011 hingga tahun 2013, yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2: Data Rata-Rata Kurs Pertahun dari Tahun 2011-2013 Tahun Kurs rata-rata per tahun (Rupiah) 2011 9121.933 2012 9383.417 2013 10484.42 Sumber: Kementrian Keuangan, yang diolah Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa perkembangan kurs dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan. Hal ini berarti nilai tukar rupiah terhadap dolar semakin melemah. Fenomena ini akan berdampak pada biaya-biaya bahan baku yang melonjak naik bagi perusahaan-perusahaan yang mengandalkan impor dari luar negeri. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan cenderung menurun. Bagi investor, proyeksi penurunan laba (profit) tersebut akan dipandang negatif. Hal ini tentunya akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang dimilikinya. Apabila banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan harga saham. Uraian yang telah dijelaskan di atas, membuktikan bahwa faktor perkembangan kurs merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Namun hal tersebut terjadi karena tingkat profitabilitas perusahaan yang juga dipengaruhi. Naik turunnya laba yang dinilai dari profitabilitas

7 memungkinkan investor untuk berinvestasi ataupun tidak ingin berinvestasi dalam suatu perusahaan. Jika pengaruh dari faktor perkembangan kurs tersebut berdampak pada penurunan profitabilitas maka investor tidak akan menginvestasikan dananya karena takut tidak akan memperoleh tingkat pengembalian yang diharapkan, dan begitupun sebaliknya. Karena pada dasarnya tinggi rendahnya harga saham dapat tercermin dari baik buruknya kinerja keuangan yang didasari oleh pengelolaan perusahaan yang baik atau buruk pula yang salah satunya adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu periode, sehingga dengan demikian dapat menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh para investor yang menanamkan modalnya. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) yakni rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan keuntungan (laba). Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan. Namun sebaliknya, jika rasio ini menunjukkan angka yang rendah berarti mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Profitabilitas yang diukur dengan ROA dapat mempengaruhi harga saham dikarenakan laba yang diperoleh dari penggunaan aset yang efektif dapat menarik apresiasi investor untuk menginvestasikan dananya dalam suatu perusahaan, karena tingkat pengembalian yang akan

8 diperoleh investor ketika berinvestasi dalam perusahaan tersebut begitu menjanjikan. Sehingga hal ini akan berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan di pasar modal. Penelitian yang dilakukan Nurmalasari (2012) menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA memiliki pengaruh terhadap harga saham. Hal ini pun sejalan dengan penelitian Akroman (2009) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini bermaksud menguji kembali perkembangan kurs dan tingkat profitabilitas sebagai faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas. Adapun perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas adalah terdapat pada alat analisis yang digunakan dimana penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis), dan objek penelitian dimana penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Alasan peneliti menggunakan perusahaan otomotif sebagai objek dalam penelitian ini, dikarenakan perusahaan otomotif merupakan perusahaan yang banyak menggunakan bahan-bahan baku produksi yang masih diimpor dari luar negeri. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani, bahwa besarnya permintaan industri otomotif tidak membuat industri komponen untung besar. Sebab, sekitar 80 persen bahan baku yang dipakai masih harus impor. Dengan demikian, melemahnya rupiah menjadikan biaya produksi membengkak (http://www.kemenperin.go.id).

9 Sehingga berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan nilai mata uang dolar atas rupiah (perkembangan kurs) dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas yang akan diperoleh perusahaan dan tentunya akan berdampak pada perubahan harga saham. Berdasarkan pada data dan berbagai pemikiran yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Perkembangan Kurs Terhadap Harga Saham dengan Tingkat Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Perkembangan kurs (nilai tukar) rupiah terhadap dolar yang mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2013 sedikitnya memberikan dampak pada naiknya biaya produksi bagi perusahaan yang mengimpor bahan baku dari luar negeri, sehingga hal ini akan menurunkan laba dan mempengaruhi rasio profitabilitas yang menurun. 2. Profitabilitas yang menurun yang diakibatkan oleh perkembangan kurs memungkinkan investor tidak ingin berinvestasi dalam perusahaan, sehingga hal ini akan berdampak pada penurunan harga saham.

10 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah perkembangan kurs berpengaruh terhadap profitabilitas? 2. Apakah perkembangan kurs berpengaruh terhadap harga saham? 3. Apakah tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh perkembangan kurs terhadap profitabilitas. 2. Untuk menguji pengaruh perkembangan kurs terhadap harga saham. 3. Untuk menguji pengaruh tingkat profitabilitas terhadap harga saham. 1.5. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfat bagi berbagai pihak diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikan tambahan pengetahuan dan kontribusi positif terhadap ilmu pengetahuan serta sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan meneliti lebih lanjut khususnya mengenai topik pengaruh perkembangan kurs dan tingkat profitabilitas terhadap harga saham.

11 2. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi investor dalam berinvestasi dengan melihat tingkat profitabilitas perusahaan dan juga faktor ekonomi makro seperti perkembangan kurs sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan otomotif di BEI. b) Bagi Emiten Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama dalam rangka memaksimalkan kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham. c) Bagi Akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio-rasio kinerja keuangan dan faktor ekonomi makro.