Catatan Lokakarya Kurikulum Jurusam Ilmu Pemerintahan UNILA 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Kritik dan Saran Untuk Perbaikan UU 23 tahun 2014 Oleh: Budi Kurniawan

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

Pertama, hal yang terkait dengan identitas ilmu politik sebagai sebuah bidang

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB V. Penutup. Transformasi institusi yang terjadi di Papua merupakan konsekuensi dari

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Oleh: Bambang Supriyono

BUKU AJAR GEOGRAFI EKONOMI

Pemimpin harus bebas dari pengaruh dan penguasaan pihak lain, baik itu individu, kelompok, atau negara.

Melaksanakan Agenda Pembangunan Baru Kerangka Diskusi

CATATAN PENGANTAR Hentikan Kematian Ibu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan

Sukrr Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD. HEALTH FILlTlIS TEORI DAN PRA}fl'EK

Bab I Interaksi Sosial di Masyarakat

Paradigma New Public Management Paradigma New Public Service

Identifikasi Isu-Isu Administrasi Publik. Sri Yuliani Ilmu Administrasi Negara FISIP UNS

Foto: Kahar. Buruh Menggugat

DR. Ulul Albab, MS. Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya

Sebuah Pemulihan yang Menguat

Laporan Kegiatan Diskusi Memahami Metoda Social Network Analysis 1

KERJASAMA INTERNASIONAL PERGURUAN TINGGI: Pengalaman di Universitas Negeri Yogyakarta

KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi

Ilmu. Politik. Ilmu. Administrasi Negara. Ilmu Psikologii. Ilmu. Komunikasi. Ilmu Hukum. Ilmu Sosiologii

PENGEMBANGAN KONSEP DASAR PKN

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari pajak dan penerimaan Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dengan baik akan dapat bertahan, namun bagi mereka yang tidak mampu

PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN S1 DAN S2 ILMU INFORMASI & PERPUSTAKAAN DI INDONESIA : MASALAH DAN TANTANGAN*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi, serta pihak-pihak yang dilibatkan.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) LATAR BELAKANG, KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE

KONSEPSI KEDUDUKAN KEPOLISIAN DI BAWAH KEMENTRIAN. Oleh: Ispan Diar Fauzi PENDAHULUAN

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM PERSPEKTIF PERGURUAN TINGGI RISET

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah dibawah undang undang ini tidak sekedar memindahkan

CURRICULUM VITAE. IDENTITAS DIRI Nama Lengkap : Sawitri Budi Utami, S,IP, M.Si Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 Desember 1969

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung

Penegakan Hukum dalam Kajian Law and Development: Problem dan Fundamen bagi Solusi di Indonesia

Fungsi Apresiasi dan Kritik dalam Pendidikan Seni Rupa

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

Pengantar: Kebijakan Berbasis Bukti

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Kapasitas institusi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

FILSAFAT ILMU ( PHS 101 ) Strategic Management and The Philosophy of Science : The case for a constructivist methodology. oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Kebijakan Publik Keputusan Kebijakan. 2. Teori Pengambilan Keputusan. 3. Kebijakan Isu Politik

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

Oleh: Ilfiandra, M.Pd. Mubiar Agustin, M.Pd. Ipah Saripah, M.Pd.

Peran lembaga pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi dalam mempersiapkan kompetensi lulusan

BAB I PENDAHULUAN. miskin di dunia berjumlah 767 juta jiwa atau 10.70% dari jumlah penduduk dunia

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

Outlook Dalam konteks ideologi pemerintah


Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN BAHAN AJAR. 1. Nama Mata Kuliah : TEORI POLITIK KLASIK DAN KONTEMPORER

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda.

PERANAN ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN DI INDUSTRI PERBANKAN

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

More-Than-Human Sociology: Pentingnya Peran Materi dalam Kehidupan Sosial

Mata Kuliah SIM Sektor Publik Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Unila

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Frankfurt. Para tokoh Mazhab Frankfurt generasi pertama terjebak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini merupakan era globalisasi dimana zaman menjadi modern yang

Perkembangan RS. Sektor RS dan Ideologinya di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

Penentuan target penerimaan pajak:

Profil Analisis Kebutuhan Pembelajaran Fisika Berbasis Lifeskill Bagi Siswa SMA Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kelola yang baik (good corporate governance) tidak hanya berlaku bagi. pertanggungjawaban kinerja organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERILAKU KONSUMEN. Bab 1

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

Ruang Lingkup Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Manajemen Strategis. Novia Kencana, S.IP., MPA

Bismillahi rahmani rahiim,

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

II. TINJAUAN PUSTAKA. historis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia tinjauan berarti menjenguk,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

KODE ETIK, PELAKSANAAN DAN EFEKTIFITAS PENGAWASANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN MENGENALI POLA KETERKAITAN SCIENCE, TEKNOLOGI, MASYARAKAT DAN PEMBANGUNAN

Penelitian di Bidang Manajemen

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

FISIP IP UNJANI CIMAHI 2017 MILITER DAN POLITIK DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kurikulum dan ilmu pendidikan (Anonim, 2014).

ASPEK STRATEGIS MANAJEMEN RUMAH SAKIT

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEWARGANEGARAAN PENDAHULUAN, KONTRAK KULIAH DAN TERMINOLOGI KEWARGANEGARAAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Kontak Dosen

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

Transkripsi:

Napas Baru Ilmu Pemerintahan: Catatan Lokakarya Kurikulum Jurusam Ilmu Pemerintahan UNILA 2016 Oleh: Budi Kurniawan, SIP, MPP Bisa dikatakan akhir-akhir ini studi atau lebih populer menggunakan kata Ilmu mengalami krisis identitas. Kampus UGM misalnya menambahkan kata politik dan agak membingungkan program studi lain di luar UGM mengapa UGM harus menambah kata politik. Di IPDN malah ilmu pemerintahan ini semakin aneh. Pendekatan di IPDN bisa dikatakan tertinggal berapa dekade dan bahkan tidak kontekstual dengan dinamika pemerintahan hari ini. IPDN lebih tepatnya sekolah militer ketimbang sekolah sipil yang berparadigma "public service" atau pelayan publik. Yang unik pengalaman mereka yang pernah mengajar S2 lulusan IPDN sama seperti mengajar robot ketimbang manusia. Di UNPAD sebenarnya ilmu pemerintahan pun tidak jelas. Ada eksodus dosen lulusan luar negeri yang belajar ilmu politik ke jurusan baru yakni ilmu politik. Penulis bisa katakan unpad berusaha menginisiasi Asosiasi Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (APSIPI) yang membahas kurikulum yang malah cendrung monolitik dalam metodelogi. Penulis yang pernah ikut forum APSIPI melihat ada kecendurngan APSIPI malah membuat homigenitas dan kapling ilmu di tengah trend pendekatan multi disiplin. Ironisnya APSIPI malah terjebak dalam pendekatan old institutionalisme yang legal formalistik dalam melihat fenomena pemerintahan. Perlunya Pluralisme Pendekatan Jika penulis melihat trend studi pemerintahan, setidaknya ada beberapa teori atau pendekatan yang mewarnai sejarah studi pemerintahan di dunia. Yang pertama adalah pendekatan old institutionalism. Pendekatan ini adalah pendekatan awal dalam studi pemerintahan yang pada waktu itu belum dikenal istilah ilmu politik. Governance studies atau studi pemerintahan lebih banyak dengan menjadikan lembaga pemerintah yang menjadi objek kajian. Bisa dikatakan bahwa ilmu pemerintahan adalah ilmu politik

generasi awal dimana fokus studinya adalah lembaga-lembaga negara. Pendekatan ini masih mengkaji lembaga pemerintahan dari aspek legal formaslistik. Ilmu Pemerintahan bisa dikatakan lebih ke studi tentang hukum yang berbicara apa seharusnya, bukan apa yang terjadi dan mengapa terjadi. Uniknya di Amerika Serikat sendiri ilmu pemerintahan yang mengkaji lembaga pemerintahan secara khusus dinamakan Administrasi Publik. Government studies atau beberapa kampus menggunakan ilmu politik setelah trend pendekatan statistik di Amerika bisa dikatakan ilmu induk dan Administrasi Publik adalah cabangnya. Untuk pengkhususan yang sama yakni studi lembaga pemerintahan, tradisi eropa menggunakan nama Bestuur dari Bahasa Belanda yang artinya pemerintahan. Jika kita cek website di kampus-kampus Belanda hari ini kata jurusan Bestuur adalah padanan kata untuk jurusan Public Administration jika untuk Amerika. Artinya fokus studi mereka sama yakni lembaga pemerintahan. Ketika Belanda menjajah Indonesia, studi ala Leiden ini kemudian diteruskan oleh UGM dengan membentuk jurusan Pemerintahan. Dalam sejarahnya jurusan ini sempat digabung dengan jurusan Administrasi Negara di UGM, namun kemudian karena memiliki tradisi dan historis yang panjang, jadilah jurusan ini dipisah kembali walau secara fokus dan objek materil sama saja. Kerancuan inilah kemudian yang diadopsi kemudian oleh kampus yang meniru UGM. Di sisi yang lain UI tetap tidak pernah membuka jurusan Ilmu Pemerintahan. Dalam hal ini UI lebih "benar" ketimbang UGM. Ilmu Pemerintahan UGM sempat mengalami krisisi indentitas ketika banyak para dosennya pulang dari Amerika dan membawa pendekatan yang kedua dalam ilmu politik yakni behavioralisme ke Indonesia. Walau begitu ada tambahan kurikulum politik dan masih ada pendekatan Institusi lama yang dipertahankan dosen-dosen lama. Walau tidak merubah nama, curriculum Hybrid antara public administration (old institutionalism) dan ilmu politik (behavioralisme) ini di UGM berlangsung lama setidaknya berakhir setelah banyak lulusan Eropa dan Australia mewarnai UGM.

Hari ini diluar dua pendekatan itu kurikulum jurusan pemerintahan bisa dikatakan ilmu pemerintahan tidak ada pendekatan yang baku. Ada yang menyamakannya dengan ilmu politik bahkan ada yang menolaknya dan menyatakannya ini berbeda seperti yang dilakukan APSIPI walau terjebak dengan pendektan monolitik old institutionalism. Prof Purwo Santoso sendiri dalam sebuah diskusi dengan penulis tahun 2015 yang lalu merasa bingung dengan pemisahan kata politik dan pemerintahan seolah-olah kapling yang berbeda. Menurut beliau itu sama saja. Yang kemudian semakin membuat runyam dibukanya Jurusan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan di UNPAD dan Brawijaya secara bersamaan. Jurusan ilmu pemerintahan seakan-akan berbeda dengan jurusan ilmu politik dan bukan pula jurusan administrasi negara. Penulis sendiri merasa perdebatan bahwa ilmu pemerintahan dan ilmu politik itu kaplingnya berbeda sudah harus ditinggalkan. Menurut penulis jati diri ilmu pemerintahan itu sendiri ya sama dengan ilmu politik yang seperti Marsh dan Stoker (2011) katakan lebih banyak mengkaji tentang negara sebagai yang dominan. Nah ketika kita sepakat bahwa studi ini tentang lembaga pemerintahan maka yang perlu dibangun adalah pluralisme pendekatannya. Kita sebagai ilmuan jangan terlampau sibuk dengan objeknya apa tetapi kemudian alat yang digunakan monolitik yakni old institutionalism. Sebagai peneliti kita bisa menggunakan palu, pisau, gergaji, gunting, tetapi tidak boleh juga fanatik dengan satu perspektif, "pokok e palu" hingga memecahkan telur juga pakai palu, yang tidak tepat tentunya menggunakan palu, karena bisa muncrat ke wajah. Tantangan kita adalah mengevaluasi konteks dari objek ilmu (lembaga pemerintahan) itj apa dan alat (pendekatan, teori) apa yg relevan, atau malah buat alat (teori) sendiri yg berkontribusi bagi ilmu pemerintahan itu sendiri. Apa Napas Baru itu? Salah satu trend studi ekonomi hari ini yang menjadi gairah bagi ilmuan pemerintahan untuk melirik kembali ilmunya yakni pendekatan new institutionalism. Pendekatan ini

populer ketika buku Why Nations fail karya Daron Acemoglu dari MIT dan James Robinson dari Chicago university (2012) dan tulisan ekonomi politik Dani Rodrik ( 2004) professor ekonomi politik dari Harvard, menjadi perhatian dunia untuk melihat mengapa suatu negara sejahtera sedang yang lain miskin yakni karena institusi baik politik maupun ekonomi yang extractive (exclusive). Buku ini menarik seolah menantang ilmuan pemerintahan bahwa : "ini lho ladang emas kalian jika ingin berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan kebijakan". Untuk itulah mengapa perlu ada pendekatan multi disiplin berbagai ilmu yakni perlunya belajar ekonomi dan ilmu sosial lainnya untuk mahasiwa ilmu pemerintahan. Dani Rodrik (2015) sendiri mengakui bahwa trend ilmu ekonomi hari ini harus juga mempelajari politik (pemerintahan) untuk mengetahui konteks permasalahan ekonomi suatu bangsa, dan kita ilmu pemerintahan menurut hemat penulis juga harus mempelajari bagaimana cara berpikir ekonom yang rational itu bekerja dalam proses pengambilan keputusan di pemerintahan. Kita tidak melulu terjebak menjelaskam intrik dan motivasi elite politik yang selama ini jadi trend pengamatan pengamat politik di TV TV atau bahkan yang lebih parah aspek legal formalistik saja. Ini bukan berarti hal ini ditinggalkan karena keputusan yang menurut kita paling menguntungkan bagi publik tidak berada di ruang hampa. Ada ruang yang ada hambatan politik dan institusi yang bisa menjadi hambatan kebijakan itu diimplementasikan. Pendekatan yang pluralis dan multi disiplin inilah rekomendasi yang bisa kita tawarkan di kurikulum ilmu pemerintahan saat ini. Penutup Tulisan ini pendapat awal penulis, bisa diterima ataupun tidak. Masukan dan perbaikan dari rekan-rekan dosen sangat diharapkan untuk perbaikan kurikulum Jurusan Ilmu Pemerintahan UNILA dan Indonesia pada umumnya. Kontribusi kita sebagai ilmuan hari ini sangat diharapkan bangsa ini untuk memperbaiki berbagai persoalan.

Referensi Acemoglu, D., & Robinson, J. (2012). Why nations fail: the origins of power, prosperity, and poverty. Crown Business. Marsh, D., & Stoker, G. (Eds.). (2010). Theory and methods in political science. Palgrave Macmillan. Rodrik, D., Subramanian, A., & Trebbi, F. (2004). Institutions rule: the primacy of institutions over geography and integration in economic development. Journal of economic growth, 9(2), 131-165. Rodrik, D. (2015). Economics Rules: Why Economics Works, when it Fails, and how to Tell the Difference. OUP Oxford.