KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
|
|
- Suharto Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEBIJAKAN PEMERINTAHAN POLICY BERBEDA DENGAN WISDOM KAJIAN UTAMA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ADALAH ADALAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN (PUBLIC POLICY) KEBIJAKAN ADALAH WHATEVER GOVERMENT CHOOSE TO DO OR NOT TO DO DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAHAN PEMERINTAH HARUS MEMPUNYAI SIKAP BERBUAT ATAU TIDAK BERBUAT HAL INI JUGA SANGAT DIPENGARUHI OLEH KEPEMIMPINAN NAMUN PERHATIAN UTAMA KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN ADALAH PUBLIC POLICY KEBIJAKAN ATASAN BAWAHAN PERUBAHAN ATURAN SITUASI DAN KONDISI 1
2 PUBLIC POLICY DAPAT MENCIPTAKAN SESUATU DAN DAPAT PULA DICIPTAKAN OLEH SESUATU. PADA INTINYA MEMBUAT SUATU KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MERUPAKAN SUATU STUDI TENTANG PROSES KEBIJAKAN ITU SENDIRI KARENA PUBLIC POLICY MERUPAKAN DECISION MAKING (MEMILIH DAN MENILAI INFORMASI YANG ADA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH) Pengertian pemerintahan Secara etimologi 1. Perintah berarti melakukan pekerjaan menyuruh (2 pihak yaitu yang memerintah dan yang diperintah) 2. Pemerintah (Pe) berarti badan yang melakukan kekuasaan memerintah 3. Pemerintahan (akhiran an) berarti perbuatan, cara atau urusan dari badan yang memerintah tersebut 2
3 PENGERTIAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN PENGERTIAN PEMERINTAHAN (Dalam arti Luas dan dalam arti Sempit) PEMERINTAH ADALAH LEMBAGA ATAU BADAN-BADAN PUBLIK YG MEMPUNYAI FUNGSI UTK MELAKUKAN UPAYA MENCAPAI TUJUAN NEGARA. (ASPEK STATIKA) PEMERINTAHAN ADALAH KEGIATAN DARI LEMBAGA ATAU BADAN-BADAN PUBLIK TSB. DALAM MENJALANKAN FUNGSINYA UTK MENCAPAI TUJUAN NEGARA (ASPEK DINAMIKA) DALAM ARTI LUAS: MELIPUTI SELURUH KEGIATAN PEMERINTAH, BAIK MENYANGKUT BIDANG LEGISLATIF, EKSEKSUTIF, MAUPUN JUDICATIVE. DALAM ARTI SEMPIT: MELIPUTI KEGIATAN PEMERINTAH YANG HANYA MENYANGKUT BIDANG EKSEKUTIF SAJA (KALAU MENURUT TEORI VAN VOLLENHOVEN, HANYA MELIPUTI BESTUUR SAJA) 3
4 PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAHAN PUSAT ADALAH PRESIDEN RI YANG MEMEGANG KEKUASAAN SEBAGAIMANA YANG DIMAKSUD DALAM UUD RI 45 PEMERINTAHAN DAERAH ADALAH : PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN DENGAN PRINSIP OTONOMI SELUAS- LUASNYA 4
5 PEMERINTAH DAERAH VERSI UU NO. 32/2004 PEMERINTAH DAERAH ADALAH GUBENUR, BUPATI, ATAU WALIKOTA DAN PERANGKAT DAERAH SEBAGAI UNSUR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN DAERAH MERUPAKAN SUATU KESATUAN DALAM PEMERINTAHAN INDONESIA 5
6 PEMERITAH DAN PEMERINTAH DAERAH SEJAK DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH MENGGANTIKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1974, PENGERTIAN DAN MAKNA LEGISLATIVE DAERAH TELAH MENGALAMI PERGESERAN YANG MENDASAR KEMUDIAN DILANJUTI DENGAN UU 32 TAHUN 2004 PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AMANAT UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, DENGAN OTONOMI PEMERINTAH DAERAH MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI DENGAN TUJUAN MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT: 1. Peningkatan pelayanan, 2. Pemberdayaan, dan 3. Peran serta masyarakat, serta 4. Peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6
7 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, selanjutnya disebut DPRD adalah BADAN LEGISLATIF DAERAH. PENGERTIAN KEBIJAKAN Hubungan suatu unit pemerintahan dengan lingkungannya (Robert Eyestone). Apapun yang pemerintah pilih untuk dilakukan atau tidak dilakukan (Thomas R. Dye). Sejumlah aktivitas pemerintah, baik langsung atau melalui perantara, yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan warga negara (B. Guy Peters). 7
8 Seperangkat keputusan yang saling berhubungan yang diambil oleh seorang atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan pemilihan tujuan dan sarana pencapaiannya dalam suatu situasi khusus dimana keputusan-keputusan itu seharusnya, secara prinsip, berada dalam kekuasaan para aktor tersebut untuk pencapaiannya (William I. Jenkins, 1978). Kebijakan yang dikembangkan oleh badan dan pejabat pemerintah (James E. Anderson). Kebijakan: suatu rangkaian atau pola tindakan bertujuan yang diikuti oleh seorang atau sekelompok aktor dalam berurusan dengan suatu masalah atau suatu hal tertentu. 8
9 KARAKTERISTIK Purposive. Courses or patterns of actions. What government actually do. Either positive or negative. Based on law and is authoritative. (James E. Anderson) PENDEKATAN Teori Sistem Politik Teori Kelompok (Group Theory) Teori Elit (Elite Theory) Institutionalism Teori Pilihan Rasional 9
10 Teori Sistem Politik Kebijakan publik dipandang sebagai respons sistem politik terhadap tuntutan yang muncul dari lingkungannya. Sistem politik terdiri atas institusi dan aktivitas yang saling berkaitan dalam masyarakat yang membuat alokasi otoritatif dari nilai-nilai yang mengikat masyarakat Inputs ke dalam sistem politik berasal dari lingkungan dan terdiri atas tuntutan (demands) dan dukungan (supports). Outputs dari sistem politik mencakup undangundang, aturan, keputusan pengadilan dan lain-lain. Feedbacks menunjukkan bahwa outputs atau kebijakan publik yang dibuat pada satu saat tertentu pada gilirannya dapat mengubah lingkungan dan tuntutan yang akan muncul berikutnya, dan juga, karakter sistem politik itu sendiri. 10
11 Teori Kelompok (Group Theory) Kebijakan publik merupakan produk dari perjuangan kelompok. Interaksi dan perjuangan antara kelompok-kelompok adalah kenyataan sentral dari kehidupan politik. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mungkin, atas dasar sikap atau kepentingan yang sama, membuat klaim terhadap kelompok lain dalam masyarakat. Kelompok menjadi kelompok kepentingan manakala ia membuat klaim melalui atau terhadap setiap institusi pemerintah. Konsep utama dalam teori kelompok adalah akses. Teori Elit (Elite Theory) Kebijakan publik dipandang sebagai pencerminan nilai dan preferensi elite yang berkuasa. Masyarakat terbagi atas sedikit orang yang mempunyai power dan massa yang tidak mempunyai power. Elite berasal dari lapisan masyarakat dengan tingkat sosial-ekonomi tinggi. 11
12 Perpindahan non-elite ke posisi elite harus lambat dan terus menerus untuk memelihara stabilitas dan menghindari revolusi. Elite mempunyai konsensus terhadap nilai-nilai dasar dari sistem sosial dan pelestarian sistem. Perubahan dalam kebijakan publik akan bersifat inkremental. Elite mempengaruhi massa lebih banyak daripada massa mempengaruhi elite. Institutionalism Kebijakan publik ditentukan secara otoritatif dan pada awalnya dilaksanakan oleh institusi pemerintah. Terpusat pada pemaparan aspek-aspek formal dan legal dari institusi pemerintah: organisasi formal, kekuasaan hukum, aturan prosedural, dan fungsi atau aktivitas. 12
13 TEORI PILIHAN RASIONAL (RATIONAL CHOICE THEORY) Kebijakan publik sebagai keputusan dari aktor politik yang bertindak rasional untuk memaksimalkan kepuasan mereka (rational utility maximizer). Aktor politik dipandu oleh kepentingan pribadi dalam memilih rangkaian tindakan untuk kemanfaatan terbaik bagi dirinya: (1) Pemilih memberikan suara untuk partai dan kandidat yang terbaik memenuhi kepentingannya, dan (2) Politisi secara terus menerus bersaing untuk pemilihan dalam upaya meningkatkan kepentingannya dalam income, power, dan prestige yang berasal jabatan (office), dan menawarkan kebijakan yang akan memenangkan dukungan pemilih. Partai politik beroperasi mirip politisi, menawarkan paket kebijakan yang menarik bagi pemilih. Self interest birokrasi mengarahkan mereka untuk memaksimalkan budget instansinya karena budget yang lebih besar merupakan sumber power, prestige, perks, dan high salary. 13
MODEL-MODEL KEBIJAKAN PUBLIK Oleh Prof Dr Jamal Wiwoho. 6/22/
MODEL-MODEL KEBIJAKAN PUBLIK Oleh Prof Dr Jamal Wiwoho 6/22/2012 www.jamalwiwoho.com 1 08122601681 Menurut Thomas R. Dye ada tujuh model dalam Kebijakan publik, yaitu : 1. Policy as a institutional activity,
Lebih terperinciPengantar Ilmu Kebijakan. Retno Muninggar, S.Pi. ME
Pengantar Ilmu Kebijakan Retno Muninggar, S.Pi. ME DEFINISI Kebijakan Sebuah ketetapan yang berlaku yang dicirikan oleh perilaku konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang terkena kebijakan
Lebih terperinciPerspektif Kebijakan Publik
Perspektif Kebijakan Publik What is Public Policy? Policy is: Whatever governments choose to do or not to do (apapun yang dipilih untuk dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah) (Dye, 1975). jalan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Instruksional Umum 0 Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan Reference 0 Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009
Lebih terperinciD I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A
KEBIJAK AN DAN MANA JEMEN PEL AYANAN KESEHATAN D I S U S U N O L E H : I D A Y U S T I N A TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Membahas tentang ilmu kebijakan dan manajemen yang diterapkan di sektor kesehatan REFERENCE
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH I. UMUM Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciKebijakan Publik & kebijakan Kesehatan. Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI. Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI
Kebijakan Publik & kebijakan Kesehatan Mata Ajaran Kebijakan Kesehatan PS IKM FKM UI Drh. Wiku Adisasmito, MSc, PhD Departemen AKK, FKM UI What is policy? About decision making Non decision vs decision
Lebih terperinciUTAMI DEWI IAN UNY 2013 Week 1
UTAMI DEWI IAN UNY 2013 Week 1 Utami.dewi@uny.ac.id A. Kebijakan sebagai Keputusan (pilihan) 1. Menurut Thomas R Dye Public policy is whatever governments choose to do or not to do Definisi ini memiliki
Lebih terperinciPANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA
PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA MATA UJI : KEBIJAKAN PEMERINTAH JURUSAN/ CAWU : ILMU PEMERINTAHAN/ III HARI/ TANGGAL : SELASA,
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENEGUHKAN PROFESIONALISME DPRD SEBAGAI PILAR DEMOKRASI DAN INSTRUMEN POLITIK LOKAL DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN RAKYAT H. Marzuki Alie, SE. MM. Ph.D. KETUA DPR-RI
Lebih terperinciTopik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik
Topik : Pengertian Kebijakan Publik Pentingnya Kebijakan Publik Studi Kebijakan Publik What is public policy? Keputusan dan tindakan pemerintah yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah publik (pattern
Lebih terperinciMenurut Thomas R. Dye ada tujuh model dalam Kebijakan publik, yaitu : 1. Policy as a ins6tu6onal ac6vity, 2. Policy as group equilibrium; 3.
Menurut Thomas R. Dye ada tujuh model dalam Kebijakan publik, yaitu : 1. Policy as a ins6tu6onal ac6vity, 2. Policy as group equilibrium; 3. Policy as elite preference, 4. Policy efficient goal achievement
Lebih terperinciPOLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN )
ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN ( MIKM UNDIP ) POLICY & PUBLIC POLICY ( KONSEP DASAR & PENGERTIAN ) Dra. AYUN SRIATMI, M.Kes Ongkos transportasi naik? Pembatasan energi tertentu? Barang barang konsumsi lenyap?
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Peran BAB II LANDASAN TEORI Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan
Lebih terperinciBatasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik
Kuliah 3 Batasan dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Batasan Kebijakan dan Kebijakan Publik. Ragam Istilah Kebijakan - Graycar menyebutkan 4 penggunaan istilah kebijakan : 1) kebijakan
Lebih terperinciPOLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)
A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN TENTANG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008. TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH I. UMUM Sebagaimana
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar
Lebih terperinciPeran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Peran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik Oleh: Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id Definisi Kebijakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan yang menganut asas
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan yang menganut asas desentralisasi yaitu penyerahan wewenang Pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi yang diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah satu agenda reformasi
Lebih terperinciMODEL DALAM KEBIJAKAN PUBLIK. R. Slamet Santoso
MODEL DALAM KEBIJAKAN PUBLIK R. Slamet Santoso KONSEP MODEL KEBIJAKAN PUBLIK Model digunakan krn adanya eksistensi masalah publik yg kompleks. Model = pengganti kenyataan. A model is an abstraction of
Lebih terperinciPolitik & Strategi Nasional
Politik & Strategi Nasional 4 Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa dapat mengerti, memahami, mendalami, menghayati politik dan strategi nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pusat atau disebut pemerintah dan sistem pemerintahan daerah. Dalam praktik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sistem penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dari zaman kemerdekaan hingga zaman reformasi bila dilihat berdasarkan pendekatan kesisteman, dapat di bedakan
Lebih terperinciRencana Induk Pengembangan E Government Kabupaten Barito Kuala Sistem pemerintahan daerah disarikan dari UU 32/2004 tentang
BAB III SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN E-GOVERNMENT Sistem pemerintahan daerah disarikan dari UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah. Disini keterangan tentang pemerintah daerah diuraikan pada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik. Salah satu agenda reformasi yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi sehingga menimbulkan tuntutan yang beragam terhadap pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah membawa perubahan besar pada sistem ketatanegaraan Indonesia. Salah satu perubahan itu terkait dengan pengisian
Lebih terperinci60 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. III No. I Januari April 2014 ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PERUBAHAN MASA DEPAN
60 Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Amanah Edisi Vol. III No. I Januari April 2014 ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PERUBAHAN MASA DEPAN Sumardi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah mengharuskan untuk diterapkannya kebijakan otonomi daerah. Meskipun dalam UUD 1945 disebutkan
Lebih terperinciBAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK
BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK A. KONDISI UMUM Setelah melalui lima tahun masa kerja parlemen dan pemerintahan demokratis hasil Pemilu 1999, secara umum dapat dikatakan bahwa proses demokratisasi telah
Lebih terperinciPendekatan Kebijakan Publik
Kuliah 5 Pendekatan Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 1. Pendekatan Kebijakan Diadopsi dari kombinasi pandangan Wibawa (1994). Dye (1978) dan Wahab (1990) menyebutnya dgn istilah model. Dua pendekatan
Lebih terperinciTATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto
TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilakukan langsung oleh pemerintah pusat yang disebar ke seluruh wilayah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam penyelenggaraan pemerintahan disuatu Negara dapat dilakukan melalui sistem sentralisasi maupun desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi segala urusan dilakukan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN
KEBIJAKAN PUBLIK & KEBIJAKAN KESEHATAN Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Suatu rangkaian praktek
Lebih terperinciSTRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH MUCHAMAD ALI SAFA AT PASAL 18 UUD 1945 (3) Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih
Lebih terperinciPEMERINTAHAN DAERAH DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN
PEMERINTAHAN DAERAH DESENTRALISASI, DEKONSENTRASI, TUGAS PEMBANTUAN DALY ERNI http://dalyerni.multiply.com daly972001@yahoo.com daly97@ui.edu daly.erni@ui.edu Kontribusi Bahan dari: Dian Puji Simatupang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Tentang Kebijakan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKomunikasi Politik dalam Sistem Politik 1
Komunikasi Politik dalam Sistem Politik 1 Beberapa ilmuan melihat komunikasi politik sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan politik. Oleh karena itu komunikasi politik dianggap memiliki fungsi yang
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. A. Kesimpulan Dalam kaitannya dengan dimensi content dan context, maka implementasi
BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan Dalam kaitannya dengan dimensi content dan context, maka implementasi kebijakan ini tidak dapat terlaksana dengan baik, secara ringkas disebabkan karena empat faktor. Masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2010
KEPENTINGAN PARTAI POLITIK DALAM SUBSTANSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2010 Studi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Toba Samosir Hasil Pemilihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, kepala daerah,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD KABUPATEN/KOTA Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 22 April 2016
PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD KABUPATEN/KOTA Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 06 April 2016; disetujui: 22 April 2016 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Lebih terperinciTELAAH PUSTAKA. dan Belanja Daerah (APBD), belanja bantuan sosial, belanja hibah dan belanja
12 II. TELAAH PUSTAKA 1.1. Telaah Pustaka Dalam landasan teori akan di bahas lebih jauh mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), belanja bantuan sosial, belanja hibah dan belanja modal.
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law
Modul ke: 07 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Pengertian dan Definisi Konstitusi 2. Hakikat dan Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah kebutuhan manusia dengan berkomunikasi manusia dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga maupun bermasyarakat
Lebih terperinciKebijakan Publik Keputusan Kebijakan. 2. Teori Pengambilan Keputusan. 3. Kebijakan Isu Politik
Kebijakan Publik - 2 1. Keputusan Kebijakan. 2. Teori Pengambilan Keputusan. 3. Kebijakan Isu Politik 1 Pengantar KP : hasil kegiatan politik. Hubungan kebijakan (publik) dengan keputusan (politik). Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Otonomi Daerah bukanlah merupakan suatu kebijakan yang baru dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi Daerah bukanlah merupakan suatu kebijakan yang baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia karena sejak berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH
Policy Brief [05] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Demokrasi bukanlah bentuk pemerintahan yang terbaik, namun demokrasi adalah bentuk pemerintahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun
Lebih terperinciQANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN PARTAI POLITIK LOKAL
QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN PARTAI POLITIK LOKAL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 26 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA PELAYANAN
Lebih terperinciKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik Pelatihan Analisis Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 26 September 2017 Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada www.kumoro.staff.ugm.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Strategi Strategi adalah suatu seni dalam merencanakan pemanfaatan segenap sumber daya nasional (sumber daya alam, manusia, dan dana) dalam suatu tata kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah secara langsung (pilkada langsung) merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep demokrasi di wilayah
Lebih terperinciKetentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:
- 2-2. Undang-Undang 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci
Lebih terperinciKONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL
KONSTITUSI DAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL SAMSURI FISE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Semester Gasal 2010/2011 TOPIK MATERI PEKAN INI KONSEP KONSTITUSI dan DEMOKRASI KONSTITUSIONAL PERAN WARGA NEGARA MENURUT
Lebih terperinciKonsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1)
Konsep-Konsep Dasar dalam Ilmu Politik (bagian 1) Pertemuan 2 Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menjelaskan konsep-konsep dasar dalam ilmu politik, antara lain: Nilai-nilai politik Kekuasaan politik Kewengan
Lebih terperinciBULETIN ORGANISASI DAN APARATUR
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR I. Pendahuluan Banyaknya kebijakan yang tidak sinkron, tumpang tindih serta overlapping masih jadi permasalahan negara ini yang entah sampai kapan bisa diatasi. Dan ketika
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Kantor Kesatuan Bangsa
Lebih terperinciKebijakan publik didefinisikan sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Pengertian ini sangat luas dan kurang pasti karena
Kebijakan publik didefinisikan sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Pengertian ini sangat luas dan kurang pasti karena menjadikan kebijakan publik dapat mencakup banyak hal Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merupakan suatu lembaga atau dewan perwakilan rakyat di daerah yang mencerminkan struktur dan system pemerintahan demokratis
Lebih terperinciKekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan
KMA Kekuasaan & Proses Pembuatan Kebijakan Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Proses Pembuatan Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciKuasa Hukum Dwi Istiawan, S.H., dan Muhammad Umar, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Juli 2015
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 105/PUU-XIII/2015 Persyaratan Pendaftaran Calon Kepala Daerah dan Penyelesaian Perselisihan Sengketa Hasil Pemilihan Kepala Daerah I. PEMOHON Doni Istyanto Hari Mahdi
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH I. UMUM Sejalan dengan pelaksanaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL
PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL Hubungan Pusat dan Daerah R. Herlambang Perdana Wiratraman Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Pokok Bahasan Konsep dan Pengertian Pemerintah (Pusat)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA PEMERINTAH, LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH KEPADA DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik 1. Konsep Kebijakan Publik Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
Lebih terperinciAMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)
AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK TEMUAN SURVEI JULI 2007 LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI) www.lsi.or.id IHTISAR TEMUAN Pada umumnya publik menilai bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dipercaya sebagai kunci utama dalam sistem informasi manajemen. Teknologi informasi ialah seperangkat alat yang sangat penting untuk bekerja
Lebih terperinciAPA ITU DAERAH OTONOM?
APA OTONOMI DAERAH? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN MASYARAKATNYA SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 792 TAHUN : 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinci2011, No Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan An
No.749, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pendalaman Tugas. Anggota DPRD. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORIENTASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan baik berupa Undang-Undang (UU) maupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam reformasi yang terjadi di Indonesia menghasilkan sebuah kebijakan otonomi daerah yang dikeluarkan melalui ketetapan MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia salah satu institusi yang menunjukkan pelaksanaan sistem demokrasi tidak langsung adalah DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah.
Lebih terperinciPUSANEV_BPHN PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERUNDANG-UNDANGAN. Sigit Nugroho.
PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERUNDANG-UNDANGAN Disampaikan oleh Sigit Nugroho Garis besar pembahasan Teori Partisipasi Jaminan partisipasi publik/masyarakat dalam
Lebih terperinciPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia Modul ke: Membahas Sistem Otonomi Daerah - DAU Fakultas Ekonomi & Bisnis Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Definisi Pemerintahan Daerah (Pasal
Lebih terperinciAsistem Dpolitik Zindonesia
Asistem Dpolitik Zindonesia Suprastuktur dan Infrastuktur Politik di Indonesia Setiap negara punya stuktur negara masing-masing. Stuktur adalah Jaringan hubungan sosial yang relatif stabil yang memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu
Lebih terperinciKebijakan Publik Kebijakan Publik adalah keputusan pemerintah untuk mengatur berbagai bidang kehidupan dalam negara Analisis s kebijakan a publik adal
PUBLIC POLICY M.K.: KTIA Dosen: A.K. Kebijakan Publik Kebijakan Publik adalah keputusan pemerintah untuk mengatur berbagai bidang kehidupan dalam negara Analisis s kebijakan a publik adalah a proses formulasi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. dapat mendorong proses penganggaran khususnya APBD Kota Padang tahun
BAB VI PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Pada awalnya penulis ingin mengetahui peran komunikasi dalam hal ini melalui konsep demokrasi deliberatif yang dikemukakan oleh Jurgen Habermas dapat mendorong proses penganggaran
Lebih terperinciKONSTITUSI DAN RULE OF LAW
KEWARGANEGARAAN Modul ke: KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Fakultas 07FEB SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management PENGERTIAN KONSTITUSI Istilah Kontitusi berasal dr bahasa Prancis constituer yg brrti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Alam, 2010), untuk penyelenggaraan pemilukada setidaknya menelan biaya
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemilukada belum pernah dievaluasi secara serius baik pemerintah pusat maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Beberapa kalangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN memandang pentingnya otonomi daerah terkait dengan tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan Daerah atau di negara-negara barat dikenal dengan Local Government dalam penyelenggaraan pemerintahannya memiliki otonomi yang didasarkan pada asas, sistem,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat prinsipil. Karenanya dalam rangka pelaksanaan hak-hak asasi adalah suatu keharusan bagi pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA 1 ALINEA KE IV PEMBUKAAN UUD 1945 MEMUAT : TUJUAN NEGARA, KETENTUAN UUD NEGARA, BENTUK NEGARA, DASAR FILSAFAT NEGARA. OLEH KARENA ITU MAKA SELURUH
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan
BAB VI PENUTUP Setelah menjelaskan berbagai hal pada bab 3, 4, dan 5, pada bab akhir ini saya akan menutup tulisan ini dengan merangkum jawaban atas beberapa pertanyaan penelitian. Untuk tujuan itu, saya
Lebih terperinciModel-model Kebijakan Publik
Kuliah 6 Model-model Kebijakan Publik Marlan Hutahaean 1 Model-model Kebijakan Publik Model Umum Model Perceptual-Process Model Struktural Model Elite Model Kelompok Model Rasional Model Inkremental Marlan
Lebih terperinciMAKALAH PEMERINTAHAN DAERAH. Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Daerah Dosen : Daliha, S.IP., M.Si.
MAKALAH PEMERINTAHAN DAERAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Pemerintahan Daerah Dosen : Daliha, S.IP., M.Si. Disusun oleh : KELOMPOK 2 1. KIRTO KARTIWAN 2. DIAN SUSANTO 3. TAUFIK
Lebih terperinciPERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL
PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL oleh : Timbul Hari Kencana NPM. 10144300021 PROGRAM
Lebih terperinci