BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat Micro Vickers Hardness Tester. Alat tersebut bekerja dengan cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh

Perbedaan Tingkat Kekerasan antara Gigi Desidui Dengan TAF dan Tanpa TAF Sebelum dan Sesudah Perendaman pada Susu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum dan sesudah perendaman dengan beberapa jenis sediaan susu telah

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Hasil rata rata pengukuran kekerasan pada spesimen adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris secara in vitro terhadap kekerasan gigi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut dengan asupan nutrisi (Iacopino, 2008). Diet yang

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi dan mulut di Indonesia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

The Hardness Difference of Deciduous Tooth Enamel Between Before and After Soaking with Milk, Tea, and Soda

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

Universitas Sumatera Utara

KARAKTERISTIK GIGI YANG TERPAPAR ASAM SUNTI (Averrhoa bilimbi L)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. protein, berbagai vitamin dan mineral (Widodo, 2003). Susu adalah cairan

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang perbedaan kekuatan geser self adhesive semen

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memberi perlakuan terhadap sampel penelitian, dan perubahan yang

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN Desain: EKSPERIMENTAL LABORATORIK. Kontrol. Perlakuan larutan remineralisasi + Xylitol 20%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paired Sample Test Satu kelompok dengan dua perlakuan. atau. Membandingkan nilai rata-rata dua kelompok berpasangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. DMF-T Indonesia menurut hasil Riskesdas pada tahun 2013 adalah 4,6% yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RelyX) dan semen ionomer kaca tipe 1 tipe 1 terhadap restorasi veneer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Semua partisipan dalam penelitian ini berjenis kelamin wanita dan berusia

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Perbandingan Rata-Rata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian tentang perbedaan status karies pada anak Sekolah Dasar yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman yang sehat bagi tubuh untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I.PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. bersoda dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman ringan berkarbonasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

QUISIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pengukuran Kadar Kolesterol dan Trigliserida Darah Itik Cihateup. a. Menyiapkan itik Cihateup yang akan diambil darahnya.

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih bervariasi. Peristiwa ini dapat dilihat dengan konsumsi pada makanan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Erosi gigi adalah luruhnya jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pertumbuhan Candida albicans Pada Plat Resin Akrilik telah dilakukan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Kekerasan Email Uji kekerasan dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan email gigi desidui dengan TAF dan tanpa TAF sebelum dan sesudah perendaman menggunakan susu. Kekerasan email gigi desidui diukur menggunakan alat Micro Vickers Hardness Tester. Alat tersebut bekerja dengan cara memberikan beban menggunakan indentor pada permukaan bahan yang akan diuji kekerasannya sehingga didapatkan diameter 1 (d 1 ) dan diameter 2 (d 2 ). Diameter tersebut dihitung rata-ratanya (d), kemudian kekerasannya dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : VHN = 185,4 x P d 2 Keterangan : VHN : Vickers Hardness Number P : beban yang diberikan (100 gr) d : panjang diagonal rata-rata hasil indentasi (mm) 38

39 Hasil perhitungan kekerasan menggunakan rumus tersebut sebelum dan sesudah perendaman menghasikan data sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Perhitungan Kekerasan Email Kelompok Uji 1 pada Perendaman Menggunakan Susu No. Sebelum Sesudah d 1 d 2 d d 2 VHN d 1 d 2 d d 2 VHN 1. 31,5 31,5 31,5 992,3 0,187 25,5 26,5 25,8 663,1 0,280 2. 29,5 29,5 29,5 870,3 0,213 21,5 24,0 22,8 517,6 0,358 3. 29,0 29,0 29,0 841,0 0,220 26,3 23,5 24,9 618,8 0,300 4. 27,5 29,3 28,4 805,1 0,230 26,0 19,6 22,8 520,4 0,356 5. 28,0 28,0 28,0 784,0 0,236 18,8 20,3 19,5 380,3 0,488 6. 27,0 27,5 27,3 742,6 0,250 19,3 19,3 19,3 370,6 0,500 7. 26,3 27,5 26,9 722,3 0,257 20,1 20,5 20,3 412,6 0,449 8. 26,3 27,5 26,9 722,3 0,257 25,6 20,4 23,0 529,0 0,350 9. 27,8 25,0 26,4 695,6 0,267 18,0 13,3 15,6 244,1 0,759 10. 25,0 25,5 25,3 637,6 0,291 16,3 22,0 19,1 365,8 0,507 11. 24,5 24,0 24,3 588,1 0,315 16,6 17,0 16,8 282,7 0,656 12. 27,3 19,0 23,1 534,8 0,347 15,5 17,5 16,5 272,3 0,681 13. 23,8 22,0 22,9 523,3 0,354 20,9 20,0 20,4 417,7 0,444 14. 22,5 23,0 22,8 517,6 0,358 22,6 20,8 21,7 470,3 0,394 15. 24,3 19,3 21,8 473,1 0,392 19,0 15,8 17,4 301,9 0,614 16. 29,5 30,5 30,0 900,0 0,206 31,3 30,4 30,8 949,4 0,195 Jumlah 4,380 Jumlah 7,332 Rata-rata 0,274 Rata-rata 0,458

40 Tabel 3. Hasil Perhitungan Kekerasan Email Kelompok Uji 2 pada Perendaman Menggunakan TAF dan Susu No. Sebelum Sesudah d 1 d 2 d d 2 VHN d 1 d 2 d d 2 VHN 1. 31,3 30,3 30,8 945,6 0,196 26,8 24,3 25,5 650,3 0,285 2. 23,0 21,3 22,1 489,5 0,379 19,5 18,8 19,1 365,8 0,507 3. 31,5 31,5 31,5 992,3 0,187 27,3 27,3 27,3 742,6 0,250 4. 29,0 29,3 29,1 848,3 0,219 19,5 18,3 18,9 356,3 0,520 5. 26,0 30,0 28,0 784,0 0,236 25,8 25,5 25,6 656,6 0,282 6. 26,5 26,5 26,5 702,3 0,264 26,8 24,3 25,5 650,3 0,285 7. 26,3 26,3 26,3 689,1 0,269 20,8 21,5 21,1 446,3 0,415 8. 26,8 25,0 25,9 669,5 0,277 24,0 26,1 25,1 628,1 0,295 9. 25,5 25,5 25,5 650,3 0,285 24,8 22,5 23,6 558,1 0,332 10. 25,0 25,0 25,0 625,0 0,297 25,3 25,8 25,5 650,3 0,285 11. 27,0 22,0 24,5 600,3 0,309 22,0 22,3 22,1 489,5 0,379 12. 22,3 25,5 23,9 570,0 0,325 24,8 23,3 24,0 576,0 0,322 13. 22,5 23,5 23,0 529,0 0,350 20,0 20,5 20,3 410,1 0,452 14. 23,5 21,5 22,5 506,3 0,366 21,3 21,5 21,4 456,9 0,406 15. 22,0 22,5 22,3 495,1 0,374 19,5 18,8 19,1 365,8 0,507 16. 21,0 21,0 21,0 441,0 0,420 24,8 22,3 23,5 552,3 0,336 Jumlah 4,754 Jumlah 5,859 Rata-rata 0,297 Rata-rata 0,366 Keterangan tabel : d 1 = diagonal vertikal d 2 = diagonal horisontal d = diagonal rata-rata dari d 1 dan d 2

41 d 2 = nilai kuadrat dari panjang diagonal (d) VHN = nilai kekerasan email Pada masing-masing tabel terdapat nilai d 1, d 2, d (rata-rata diameter), d 2, hasil perhitungan (VHN), serta dapat dilihat perbedaan hasil perhitungan kekerasan antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Diketahui rata-rata kekekerasan email pada perendaman menggunakan susu (0,458) lebih besar dibandingkan pada perendaman menggunakan TAF dan susu (0,366), hal ini berarti bahwa rata-rata kekerasan email gigi yang direndam menggunakan Susu lebih keras dibandingkan gigi yang direndam menggunakan TAF dan susu. 2. Paired Sample t-test Paired sample t-test atau uji t berpasangan adalah uji yang digunakan untuk menganalisis data pada sampel yang sama namun mengalami dua perlakuan yang berbeda. Sebelum melakukan uji t berpasangan, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji t berpasangan dapat dilakukan apabila distribusi data normal. Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data sampel normal atau tidak. Uji normaltias yang digunakan adalah Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Hasil uji normalitas sebelum perlakuan pada kelompok uji satu menggunakan susu menunjukkan angka signifikan 0,260 (P>0,05) dan sesudah perlakuan menunjukkan angka signifikan 0,826 (P>0,05), maka data sampel pada

42 kelompok uji satu berdistribusi normal. Hasil uji normalitas sebelum perlakuan pada kelompok uji dua menggunakan susu dan TAF menunjukkan angka signifikan 0,888 (P>0,05) dan sesudah perlakuan menunjukkan angka signifikan 0,053 (P>0,05), maka data sampel pada kelompok uji 2 beridistribusi normal. Uji normalitas pada masing-masing kelompok uji menunjukkan data sampel yang berdistribusi normal sehingga penelitian dapat dilanjutkan menggunakan uji t berpasangan. Pada penelitian ini, uji t berpasangan dilakukan untuk menganalisis data sebelum dan sesudah perlakuan pada sampel. Berikut adalah hasil dari uji t berpasangan data sampel : Tabel 4. Hasil Uji T Berpasangan Mean Std. Deviation df Sig (2-tailed) Susu -0,184437 0,130269 15 0,000 Susu dan TAF -0,069062 0,085934 15 0,006 Tabel 4 menunjukkan hasil uji t berpasangan pada kelompok uji 1 dan kelompok uji 2. Pada kelompok uji 1 yang menggunakan susu didapatkan nilai signifikan 0,000 (P<0,05) sehingga kekerasan email antara sebelum dan sesudah perendaman menggunakan susu memiliki perbedaan yang signifikan. Pada kelompok uji 2 yang menggunakan TAF dan susu didapatkan nilai signifikan 0,006 (P<0,05) sehingga kekerasan email

43 antara sebelum dan sesudah perendaman menggunakan TAF dan susu memiliki perbedaan yang signifikan. 3. Independent T-Test Independent t-test atau uji t tidak berpasangan adalah uji yang digunakan untuk menganalisis data pada sampel yang bebas dan tidak berhubungan. Sebelum melakukan uji t tidak berpasangan, perlu dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji t tidak berpasangan dapat dilakukan apabila sampel data homogen. Uji homogenitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah sampel mempunyai varians yang sama. Hasil uji homogenitas menggunakan Levene s Test didapatkan nilai signifikan 0,087 (P>0,05) maka data sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen. Uji hommogenitas menunjukkan data sampel yang homogen atau mempunyai varians sama sehingga penelitian dapat dilanjutkan menggunakan uji t tidak berpasangan. Pada penelitian ini, uji t tidak berpasangan dilakukan untuk menganalisis data antara dua kelompok uji. Berikut adalah hasil dari t tidak berpasangan data sampel :

44 Tabel 5. Hasil Uji T Tidak Berpasangan Equal variances assumed Equal variances not assumed Mean Difference Std. Error Deviation df Sig (2-tailed) 0,115562 0,039084 30 0,006 0,115562 0,039084 30 0,007 Berdasarkan uji homogenitas yang dilakukan sebelumnya, sampel mempunyai varians yang sama atau homogen sehingga jika dilihat pada tabel nilai signifikan uji t tidak berpasangan adalah 0,006 (P<0,05). Hal ini berarti bahwa tingkat kekerasan email antara gigi desidui yang tidak diberi TAF dan diberi TAF pada perendaman menggunakan susu memiliki perbedaan yang signifikan. B. Pembahasan Email gigi memiliki struktur yang keras terdiri dari kristal-kristal hidroksipatait yang tersusun padat, namun gigi memiliki kerentanan terhadap asam yang dapat menyebabkan demineralisasi gigi. Gigi yang mengalami demineralisasi dapat terjadi perlunakan karena kehilangan struktur kristal hidroksiapatit. Remineralisasi diperlukan untuk memperbaiki struktur hidroksiapatit yang hilang dari email gigi (Nanci, 2003). Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekerasan email gigi desidui dengan TAF dan tanpa TAF sebelum dan sesudah perendaman

45 menggunakan susu. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan mengukur sampel sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Uji t berpasangan dilakukan untuk menganalisis perbedaan kekerasan antara sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan uji t tidak berpasangan dilakukan untuk menganalisis perbedaan kekerasan dari dua kelompok uji. Hasil uji t berpasangan pada kelompok uji satu menunjukkan bahwa kekerasan email antara sebelum dan sesudah perendaman menggunakan susu memiliki perbedaaan yang signifikan. Email gigi terdiri dari kristal hidroksiapatit yang terdiri dari ion kalsium dan fosfat. Susu merupakan minuman yang mengandung kalsium dan fosfor. Kandungan kalsium dan fosfor pada susu berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dan fosfor dari susu dapat membantu proses remineralisasi. (Fajerskov & Kidd, 2008). Remineralisasi adalah proses pembentukan kembali mineral-mineral gigi. Hal ini dapat menyebabkan email menjadi keras karena mineral-mineral gigi yang yang kembali utuh dan tersusun padat (Nanci, 2003). Proses difusi berperan dalam remineralisasi gigi. Ion kalsium dan fosfat yang terdapat pada susu akan terdeposit pada permukaan enamel dan berdifusi ke dalam mikroporositas gigi sehingga terjadi proses remineralisasi. (Widyaningtyas et al., 2014).

46 Hasil uji t berpasangan pada kelompok uji dua menunjukkan bahwa kekerasan email antara sebelum dan sesudah perendaman menggunakan susu dan TAF memiliki perbedaaan yang signifikan. Topikal aplikasi fluor adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya karies (Bakar, 2012). Fluor berperan dalam menghambat terjadinya karies melalui mekanisme fisikkimawi. Fluor mampu mengurangi demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi (Anusavice, 2003). Fluor akan membentuk fluoroapatit saat proses remineralisasi dan menggantikan hidroksiapatit. Fluoroapatit dapat memperkuat gigi dan menjadikan gigi lebih tahan terhadapt asam. (Welbury et al., 2005). Hasil uji t tidak berpasangan pada kedua kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kekerasan yang signifikan pada kedua kelompok uji (p<0,05). Kalsium, fosfor, dan fluor diketahui berperan dalam proses remineralisasi gigi. Kalsium dan fosfor pada susu dapat membentuk hidroksiapatit, sedangkan fluor dari TAF akan membentuk fluoroapatit. Saat proses remineralisasi fluor akan bersubstitusi dengan ion hidroksil membentuk fluoroapatit (Welbury et al., 2005). Rata-rata kekekerasan email pada perendaman menggunakan susu lebih besar dibandingkan pada perendaman menggunakan TAF dan susu. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil dari penelitian yang di lakukan oleh Rahardjo, dkk. (2014) yang berjudul The Effect of Milk or its Combination with Tea and 0,2% NaF on Dental Enamel Demineralization Analyzed by Micro Computed

47 Tomography, yaitu remineralisasi enamel lebih efektif pada aplikasi susu murni dibandingkan dengan susu yang di tambahkan dengan NaF 0,2%. Proses remineralisasi dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah derajat keasaman daerah sekitar gigi (ph), waktu, konsentrasi, dan viskositas larutan yang mengandung ion-ion pendukung proses remineralisasi. Lingkungan yang asam akan membuat enamel gigi terjadi mikroporusitas yang lama kelaman terus menerus akan mendemineralisasi gigi sedangkan remineralisasi diperlukan lingkungan dengan ph normal. (Fajerskov & Kidd, 2008). Pada penelitian ini tidak digunakan larutan asam untuk menghasilkan permukaan porus. Porus sampel gigi bergantung pada keadaan dan kekerasan awal gigi yang tidak dapat di kontrol. Susu memiliki viskositas yang rendah. Semakin rendah viskositas larutannya, maka akan semakin mendukung proses remineralisasi karena larutan mudah melakukan penetrasi ke mikroporositas enamel (Widyaningtyas et al., 2014).