BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya persaingan di kalangan auditor dan berkembangnya profesi

BAB I PENDAHULUAN. kepada kliennya. Jasa yang diberikan oleh akuntan publik bisa diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kinerja seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. McDonald's Corporation pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut sertanya pemerintah dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA). Ikut sertanya

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajiban laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak. memberikan informasi yang menyesatkan kepada masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Survei pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi (Arens, 2011). Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti

KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Survei pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB II LANDASAN TEORI. maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia, jumlah perusahaanperusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kondisi finansial perusahaan yang dapat menggambarkan prospek

BAB 2 LANDASAN TEORI

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. (Weningtyas dkk. 2006:2). Kasus Enron merupakan salah satu bukti kegagalan. pihak mengalami kerugian materi dalam jumlah besar.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan berbasis energi di Amerika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan pasar modal pada beberapa tahun terakhir di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya manusia sebagai tenaga kerja tidak dapat disangkal lagi, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan kerja karyawan. dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

Bab 2 Landasan Teori

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Huang et al. (2012) mengemukakan tiga kategori perilaku pekerja, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan (Cusway, 2002). terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. dan kertas, dan komunikasi. Manajemen Enron telah melakukan window

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penjelasan Wikipedia Bahasa Indonesia (2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan pada sebuah entitas dilaksanakan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah menghadapi tantangan kompetensi global. Dengan begitu,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. suatu daya tarik bagi para investor. Investor biasanya menginvestasikan dananya pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan serta memberi keyakinan

BAB I PENDAHULUAN. penyajian laporan keuangan suatu perusahaan. Jasa audit akuntan. publik dibutuhkan oleh pihak perusahaan untuk menentukan

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bekerja sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan output yang baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, RANCANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang. mempengaruhi kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang benar dan bisa dihandalkan oleh pihak internal maupun eksternal. mengalami kebangkrutan setelah opini terebut dikeluarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Malang merupakan salah satu kota yang jumlah penduduknya cukup

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat bebas (GATT, WTO, AFTA, dan APEC).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia baik negeri maupun swasta membawa dampak positif bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teoritis dalam penelitian ini terdiri dari grand theory dan supporting theori.grand

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa

BAB I PENDAHULUAN. due professional care dan selalu menjunjung tinggi kode etik profesinya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis banyak pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak kerugian para stakeholder. Perusahaan energi terbesar di

1.1 Latar Belakang Penelitian Guna menghadapi era globalisasi yang menuju ke arah pasar bebas, terutama di Indonesia akan banyak masuk akuntan luar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya komitmen, profesionalisme, dan tingkat kompetensi terhadap bidang yang ditekuninya. Suatu komitmen organisasional menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi. Komitmen organisasional akan menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) terhadap organisasi (Mowday, Porter, dan Steers 1982). Komitmen organisasi memberikan kontribusi dalam memprediksi variabelvariabel penting organisasi yang berhubungan dengan semangat kerja. Adanya kecenderungan komitmen sebelum memasuki organisasi akan berhubungan positif dengan komitmen awal pada organisasi. Komitmen awal dan komitmen berikutnya akan berhubungan dengan voluntary turn over, sehingga kepuasan kerja karyawan akan dipengaruhi oleh komitmen pada tahap awal memasuki organisasi (Noe dan Mondy, 1996). Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan kebutuhan manusia yang paling penting dalam melaksanakan pekerjaan. Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung lebih bersemangat dalam bekerja, adapun individu yang merasa kurang terpuaskan dengan pekerjaannya semangat kerjanya cenderung menurun. Kepuasan kerja dirasakan dapat mempengaruhi semangat seseorang

2 dalam bekerja. Wexley dan Yuki (1988:154) mengungkapkan kepuasan kerja menjadi penting dalam dunia kerja karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan kinerja, baik individu maupun kelompok, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektivitas perusahaan secara keseluruhan. Kepuasan kerja juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup, karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja (Riggio, 1990). Studi tentang kepuasan kerja akuntan menunjukkan bahwa partner memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada manajer, auditor senior, dan auditor junior. Auditor junior sering kali mengalami ketidakpuasan dalam bekerja. Ketidakpuasan yang dirasakan oleh auditor junior disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya auditor junior kurang menerima feedback atas apa yang telah dilakukan, auditor junior kurang memiliki kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pekerjaan, kurangnya supervisi yang memadai bagi auditor junior, dan kurangnya penghargaan yang diberikan oleh atasan kepada auditor junior untuk setiap pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik (Sanders, 1995). Profesi akuntan publik menempati peran dan kedudukan penting dalam dunia bisnis dewasa ini. Akuntan publik sebagai profesi yang berlandaskan pada kepercayaan masyarakat, dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya dalam memberikan jasa audit kepada masyarakat (Gendut, 2004:195). Pada kenyataannya terdapat berbagai kasus yang menunjukkan terjadinya audit failures, yaitu kegagalan auditor dalam melakukan audit. Artinya audit yang

3 dilakukan tidak sesuai dengan standar audit yang telah ditetapkan (Ferdinand, 2002:1). Contohnya di Amerika Serikat, Enron Corporation, sebuah perusahaan besar dibidang energi yang melakukan rekayasa laporan keuangan dalam hitungan miliaran dollar. Selama tujuh tahun Enron melebih-lebihkan laba bersih dan menutup-nutupi utang yang dimiliki. Auditor independen, Arthur Andersen diduga ikut berperan dalam menyusun laporan keuangan kreatif Enron Corporation (Nazhi, 2002:1). Kasus yang sama juga terjadi di Indonesia, Bank Lippo yang menerbitkan dua laporan keuangan yang berbeda, dimana kedua laporan keuangan diklaim telah diaudit, yang pada kenyataannya hal tersebut tidak benar adanya (Arief, 2003:1). Tanggal 28 November 2002, Bank Lippo melaporkan total aktiva perseroan Rp 24 triliun dan laba bersih 98 miliar, namun dalam laporannya ke BEJ (sekarang BEI), tanggal 27 Desember 2002, manajemen menyebutkan total aktiva Bank Lippo berkurang menjadi 22,8 triliun dan menderita rugi bersih sebesar 1,3 triliun (Yura, 2003:1). Kasus lainnya, PT. Kimia Farma, Tbk. diduga kuat melakukan mark up laba bersih dalam laporan keuangan tahun 2001. Dalam laporan tersebut, Kimia Farma menyebut berhasil meraup laba sebesar 132 miliar, padahal sebenarnya perusahaan farmasi tersebut pada tahun 2001 hanya menjala untung sebesar 99 miliar. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal mempertanyakan suatu masalah, mengapa pada saat proses audit tahun 2001 akuntan publik tidak menemukan kesalahan ini dan baru menemukannya pada pertengahan tahun 2002 (Yura, 2002:1).

4 Dalam Standar Auditing khususnya mengenai Standar Pekerjaan Lapangan yang diatur dalam PSA No. 05 (SA 310.1) tentang penunjukkan auditor independen, disebutkan bahwa pekerjaan harus direncanakan dengan sebaikbaiknya dan jika digunakan asisten harus disupevisi dengan semestinya. Aspek supervisi asisten dijelaskan pula dalam PSA No. 04 (SA 210.1) bahwa asisten junior yang baru masuk ke dalam karier auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervisi memadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Sifat dan luasnya supervisi dan review terhadap hasil pekerjaan tersebut harus meliputi keanekaragaman praktik yang luas (Rapina, 2008:40). Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja akuntan publik, khususnya auditor junior, maka setiap pekerjaan yang telah direncanakan hendaknya disupervisi dengan benar. Tindakan supervisi yang dilakukan akan dapat memberikan kesempatan kepada auditor junior untuk berpartisipasi dan mengoptimalkan kemampuannya. Supervisi juga memberikan keyakinan yang memadai bahwa pelaksanaan penugasan telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik (Septianto, 2004:5). Supervisi yang dilakukan selama proses audit akan menentukan hasil yang akan dicapai. Hasil audit akan mempengaruhi kepuasan kerja akuntan, khususnya auditor junior yang melaksanakan pekerjaan tersebut di lapangan, sehingga nantinya akan menimbulkan motivasi intrinsik yang menyebabkan kepuasan kerja auditor junior meningkat (Netty, 2006:4).

5 Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis ingin meneliti lebih lanjut permasalahan ini yang dituangkan dalam usulan peneliti dengan judul : Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior. Survei pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 2. Seberapa besar pengaruh tindakan supervisi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 3. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap tindakan supervisi auditor junior. 4. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi dan tindakan supervisi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris yang berkaitan dengan komitmen organisasi dan tindakan supervisi serta

6 pengaruhnya terhadap kepuasan kerja auditor junior, yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian sesuai dengan identifikasi masalah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 2. Untuk mengetahui pengaruh tindakan supervisi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap tindakan supervisi auditor junior. 4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi dan tindakan supervisi terhadap kepuasan kerja auditor junior. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. Disamping itu, penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat bagi : 1. Kantor Akuntan Publik (KAP), penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk lebih meningkatkan komitmen akuntan publik terhadap organisasi dan meningkatkan pelaksanaan tindakan supervisi, sehingga kepuasan kerja

7 akuntan publik akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja. 2. Mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai komitmen organisasi, tindakan supervisi serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja auditor junior. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi dan informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan setiap organisasi dapat mengelola sumber dayanya dengan baik agar dapat bertahan dalam kondisi dan situasi apapun. Termasuk pula dalam hal ini sumber daya manusia yang dimiliki oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat memperhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan kepuasan kerja akuntan publik, khususnya akuntan junior. Hal yang diyakini jika kepuasan kerja karyawan meningkat maka kinerja kerja karyawan pun akan meningkat, yang nantinya akan mengoptimalkan keefektifan dari organisasi tersebut. Gibson, Ivancevich, dan Donnelly (1996:184) menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan keikatan seorang karyawan yang menunjukkan adanya pengidentifikasian dengan tujuan organisasi, perasaan keterlibatan dalam perusahaan dan rasa kesetiaan.

8 Allen dan Meyer dalam Yuwono, dkk. (2005:140) mengemukakan tiga komponen yang mempengaruhi komitmen organisasi. Tiga komponen tersebut adalah : 1. Affective Commitment Berkaitan dengan adanya keinginan untuk terikat pada organisasi. Individu menetap dalam organisasi karena keinginannya sendiri. Kunci dari komitmen ini adalah want to. Dalam tipe komitmen ini, individu merasakan adanya kesesuaian antara nilai pribadinya dan nilai-nilai organisasi. 2. Continuance Commitment Merupakan suatu komitmen yang didasarkan akan kebutuhan rasional, dengan kata lain komitmen ini terbentuk atas dasar untung rugi, dipertimbangkan atas apa yang harus dikorbankan bila akan menetap pada organisasi. Kunci dari komitmen ini adalah kebutuhan untuk bertahan need to. Komitmen tipe ini lebih mendasarkan keterikatannya pada cost benefit analysis. 3. Normative Commitment Merupakan suatu komitmen yang didasarkan pada norma yang ada dalam diri karyawan, berisi keyakinan individu akan tanggung jawab terhadap organisasi. Karyawan merasa harus bertahan karena loyalitas. Kunci dari komitmen ini adalah kewajiban untuk bertahan dalam organisasi ought to. Tipe komitmen ini lebih mengacu kepada nilai-nilai moral yang dimiliki oleh karyawan secara pribadi.

9 Kepuasan kerja merupakan serangkaian sikap yang dipegang oleh individu mengenai pekerjaannya. Karyawan akan lebih disiplin dan bekerja keras untuk mencapai tujuan apabila mereka merasa puas dalam bekerja dan diberi penghargaan. Akuntan publik pun demikian adanya, mereka akan lebih responsif apabila diberikan motivasi dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi antara lain terdiri dari keberadaan kesempatan untuk memilih, pengakuan kompetensi, kebermaknaan, dan kemajuan dalam bekerja (Schultz, 2000:104). Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Hal ini menjelaskan seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu, sedangkan seseorang dengan tingkat kepuasan kerja rendah akan menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu (Robbins, 2006:94). Jika kepuasan kerja terpenuhi maka produktivitas dan kinerja akan semakin meningkat. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individu. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya (Septianto, 2004:16). Menurut Herzberg dalam Robbins (2006:218), faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan kerja terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja. Herzberg juga mengemukakan teori dua faktor, yang terdiri dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik berhubungan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketidakpuasan kerja.

10 Faktor Intrinsik (Motivation factors), terdiri dari : 1. Prestasi (Achievement), 2. Pengakuan (Recognition), 3. Pekerjaan itu sendiri (The work it self), 4. Tanggung jawab (Responsibilities), 5. Kemajuan (Advancement), dan 6. Pengembangan karir (The possibility of growth). Faktor Ekstrinsik (Hygiene factors), terdiri dari : 1. Kebijakan perusahaan (Company procedure), 2. Kualitas supervisi (Quality of supervision), 3. Hubungan antar pribadi (Interpersonal relationship), 4. Kondisi kerja (Working condition), 5. Keamanan kerja (Job security), 6. Gaji/Upah (Salary/Wages), dan 7. Kedudukan (Status).

11 Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Kantor Akuntan Publik Auditor Junior Turnover Individual Organizational Environmental Komitmen Organisasi 1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment 3. Normative Commitment (Allen and Meyer) Tindakan Supervisi 1. Kepemimpinan dan Mentoring 2. Kondisi Kerja 3. Penugasan (AECC) 1. Kebijakan 2. Politik 3. Ekonomi 4. Budaya 5. Teknologi Kepuasan Kerja Faktor Intrinsik : 1. Prestasi 2. Pengakuan 3. Pekerjaan itu sendiri 4. Tanggung jawab 5. Kemajuan 6. Pengembangan karir Faktor Ekstrinsik : 1. Kebijakan perusahaan 2. Kualitas supervisi 3. Hubungan antar pribadi 4. Kondisi kerja 5. Keamanan kerja 6. Gaji 7. Status (Teori Dua Faktor Herzberg)

12 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Hipotesis Penelitian Gambar 1.1 Paradigma Penelitian X1 Komitmen Organisasi X2 Y Kepuasan Kerja Auditor Junior Tindakan Supervisi 1.6.2 Variabel Penelitian dan Perumusan Hipotesa Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Komitmen organisasi sebagai variabel independen pertama (X1), 2. Tindakan supervisi sebagai variabel independen kedua (X2), dan 3. Kepuasan kerja auditor junior sebagai variabel dependen (Y). Perumusan hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 01 : Komitmen organisasi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior. H A1 : Komitmen organisasi secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior.

13 H 02 : Tindakan supervisi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior. H A2 : Tindakan supervisi secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior. H 03 : Komitmen organisasi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap tindakan supervisi. H A3 : Komitmen organisasi secara signifikan berpengaruh terhadap tindakan supervisi. H 04 : Komitmen organisasi dan tindakan supervisi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior. H A4 : Komitmen organisasi dan tindakan supervisi secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja auditor junior. 1.6.3 Prosedur Pengumpulan Data Penulis melakukan pendekatan studi empirik dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematik dan akurat mengenai fakta, sifat, hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta menganalisis data yang ada. Setelah itu menarik kesimpulan dari setiap kuesioner yang telah diisikan oleh para auditor junior. Teknik penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada para auditor junior

14 yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Dimana terdapat 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung yang direncanakan akan menjadi tujuan penelitian penulis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Data diperoleh melalui pencarian bahan dengan cara membaca buku, majalah, koran, dan jurnal akuntansi, untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam proses penelitian penulis. 1.6.4 Prosedur Penentuan Sampel Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei ditandai dengan proses pengambilan sampel dari suatu populasi, serta digunakannya kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jumlah sampel yang akan diambil untuk keperluan penelitian ini kurang lebih sekitar 30 sampel. Sampel diperoleh dari kuesioner yang disebar dan diisi oleh para auditor junior yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan Desember 2008. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer. Sumber data primer dalam penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan pada beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dan masih aktif yang berlokasi di kota Bandung.