Kasih et al., Bauran Pemasaran...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SOFTDRINK MERK FRESTEA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS JEMBER ARTIKEL

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pembangunan ekonomi negara kita masa kini dan masa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMAKAIAN JASA WARNET DI PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PENUMPANG KERETA API TAWANG ALUN DI WILAYAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 9 JEMBER

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KP-RI UNIVERSITAS JEMBER UNIT KERJA FKIP TAHUN 2013

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG

PENGARUH TAMBAHAN MODAL DARI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO MASYARAKAT (LKMM) TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan

Bab 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penulisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

Abstrak. Tanti Ayuk Zunita et al., Pengaruh krredit... Keywords: Micro Credit and Income

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

Nama : Tedy Hardyansyah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG NEW STAR CINEPLEX JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup padat membutuhkan alat

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

Nora Tristiana Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

STRATEGI PEMASARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK MOTOR HONDA DI PT. PUTRA SULAWESI SEJATI PERKASA GORONTALO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

Penulis1 et al., Template untuk Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa UNEJ...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kualitas Jasa, Lokasi dan Word Of Mouth

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan bersifat

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

BAB 1 PENDAHULUAN. Honda PT Ekajaya Karunia Abadi Surabaya berusaha melakukan kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilimiah serta aturan aturan yang berlaku (Natsir,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Annisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

TUGAS AKHIR KAJIAN PELAYANAN KERETA API RUTE SEMARANG-JAKARTA ( STUDI KASUS : KERETA API MENOREH )

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

1 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASAANGKUTAN UMUM KERETA MUTIARA TIMUR TRAYEK SURABAYA-BANYUWANGI DI STASIUN JEMBER Santo Liyusa Putra, Drs. Sutrisno Djaja, M.M, Dra. Sri Wahyuni, M.Si Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Abstrak Abstrak: Bauran pemasaran dan pengambilan keputusan konsumen adalah komponen penting bagi penyedia jasa angkutan umum, karena bauran pemasaran yang mampu berjalan sempurna merupakan syarat penting bagi kelangungan sebuah biro penyedia jasa angkutan umum terhadap pengambilan keputusan knsumen dalam menggunakan jasa angkutan umum. Bauran pemasaran merupakan sebuah sistem pemasaran yang sangat baik dalam mempertahankan konsumen lama, menarik konsumen baru, menghindari berkurangnya konsumen dan akan menciptakan keunggulan untuk bersaing dengan biro jasa transportasi angkutan umum darat yang lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan adakah pengaruh yang signifikan bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam menggunakan jasa anggkutan umum kereta Mutiara Timur trayek Surabaya-Banyuwangi di stasiun jember. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode purposive area, sedangkan penentuan responden peneliti menggunakan metode accidental sampling yakni sebanyak 50 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari metode : angket, observasi, wawancara, dan dokumen. Analisi data yang di gunakan adalah analisis persamaan garis regresi sederhana, analisis varian garis regresi dan uji f. Hasil penelitian pengaruh bauran pemasaran terhadap pengambilan keputusan dalam menggunakan jasa anggkutan umum kereta Mutiara Timur trayek Surabaya-Banyuwangi di stasiun jember yaitu sebesar 75,5%. Kata kunci : bauran pemasaran dan keputusan pembelian.. Abstract PENDAHULUAN Transportasi merupakan salah satu sarana terpenting bagi mobilitas masyarakat. Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang banyak diminati masyarakat dari berbagai kalangan. Sejak jaman penjajahan di Indonesia kereta api telah digunakan sebagai sarana transportasi untuk kepentingan komersil. Jasa angkutan kereta api makin berkembang dan semakin diakui sebagai akomodasi yang baik di Indonesia sehingga dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1998, usaha angkutan umum kereta api telah disahkan menjadi PT.Kereta Api Indonesia (Persero) yang kemudian dikenal menjadi PT.KAI. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum berupa kereta api semakin meningkat. Hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan BBM, masyarakat lebih memilih untuk bepergian menggunakan jasa angkutan kereta api dari pada bepergian dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan sarana transportasi lain seperti Bus dan Travel. Dengan

menggunakan jasa angkutan umum kereta api, selain konsumen merasa lebih irit juga merasa lebih aman, nyaman, dan tepat waktu karena tidak terhalang kemacetan lalu lintas jalan. Jadi, walaupun semakin ketatnya persaingan dalam hal transportasi umum, PT. KAI tetap memegang peranan yang tinggi dimata masyarakat tentang nilai guna dari kereta api tersebut. PT.KAI mempunyai beberapa daerah operasional yang tersebar di Indonesia. Salah satunya adalah PT. KAI DAOP IX. PT.KAI DAOP IX bertugas untuk mengelola transportasi kereta api wilayah timur pulau Jawa yang berpusat di Stasiun Jember. Dengan adanya kemajuan yang cukup pesat pada perusahaan jasa kereta api tersebut, maka persaingan dalam usaha sarana transportasi semakin ketat. Hal ini didukung dengan meningkatnya beberapa fasilitas baik dalam kereta maupun area tunggu penumpang. Selain itu juga peningkatan kedisiplinan penumpang serta kenyamanan yang ditawarkan oleh PT. KAI. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi IX Jember atau disingkat dengan DAOP IX JR adalah salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) dipimpin oleh seorang kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Daop IX merupakan wilayah kerja PT KAI yang berada di ujung timur Pulau Jawa dan berpusat di Jember. Stasiun besar di wilayah 2 Daop IX adalah Stasiun Jember dan Dipo Lokomotif terbesar yakni Dipo JR yang berada dalam satu kompleks stasiun. Pada PT. KAI. DAOP IX Jember terdapat dua subdipo lok, yakni pada Stasiun Probolinggo dan Stasiun Banyuwangi Baru. Sub-dipo PB melayani lokomotif KA Mutiara Timur, sementara Sub Dipo Banyuwangi melayani lokomotiflokomotif milik dipo lain atau milik Dipo Jember sendiri pascadinas dengan KA Mutiara Timur, KA Tawang Alun, KA Sri Tanjung, KA Pandanwangi, dan KA Probowangi. Berdasarkan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa pada lokomotif KA Mutiara Timur merupakan kereta api yang banyak diminati oleh masyarakat serta memiliki kualitas kereta api yang paling bagus dengan harga yang terjangkau. Adanya keadaan tersebut maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian pada Sub-dipo PB yang melayani lokomotif KA Mutiara Timur di Stasiun Jember, sehingga responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya- Banyuwangi di Stasiun Jember yaitu sebanyak 50 orang. Upaya melakukan pemasaran, PT. KAI DAOP IX telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan seperti ketersediaan kamar mandi yang memadai, kebersihan gerbong kereta, pelayanan tiket, keamanan pengguna, dan keakuratan jadwal. Selain itu PT. KAI DAOP IX juga menetapkan harga tiket yang mampu

bersaing dan melakukan promosi terhadap pembelian tiket baik secara on line ataupun off line. Adanya hal tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa kereta api khususnya Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember. Jasa angkutan kereta api harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dikarenakan kebutuhan, keinginan, dan minat beli konsumen merupakan salah satu keputusan konsumen untuk memilih jasa angkutan kereta api. Ada banyak faktor yang menjadi perhatian pengguna jasa dalam memilih sarana transportasi yang akan di pergunakan dalam perjalanannya termasuk yaitu resiko yang akan dihadapi serta bentuk pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa transportasi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian adalah bauran pemasaran. Salah satu cara untuk dapat dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) DAOP IX yaitu dengan penerapan bauran pemasaran terutama untuk KA Mutiara Timur dengan tepat sehingga dapat menarik dan membuat konsumen lebih memilih jasa angkutan kereta api dari pada jasa angkutan lain. Bauran pemasaran jasa adalah sejumlah variabel atau alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapa itujuan perusahaan dalam pasar sasaran yang dipilihnya. Beberapa komponen yang termasuk di dalam bauran pemasaran adalah product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidance (bukti fisik), dan process (proses) atau 3 lebih dikenal dengan istilah7p. Akan tetapi beberapa komponen tersebut yang sesuai dengan penelitian ini yaitu meliputi product (produk), price (harga), place (tempat), people (orang), physical evidance (bukti fisik), dan process (proses). Adanya beberapa komponen yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) DAOP IX Jember diharapkan dapat mempengaruhi konsumen dalam menggunakan jasa angkutan umum kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember. Adapun dalam pengambilan keputusan pembelian tersebut yang dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu keanekaragaman konsumen dapat berpengaruh pula terhadap keanekaragaman keinginan dan kebutuhan. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk menarik minat konsumen dalam memutuskan untuk menggunakan jasa tersebut. Dalam hal ini PT.KAI perlu mempertahankan prestasi atas persaingan beberapa usaha jasa angkutan umum sehingga konsumen semakin tertarik untuk menggunakan jasa angkutan umum kereta api, baik dari segi pelayanan maupun fasilitas yang ditawarkan.

4 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Angkutan Umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember. METODE PENELITIAN Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive yaitu pada Stasiun Jember. Penentuan responden dalam penelitian ini Variabel menggunakan accidental sampling yaitu 5 responden, yang merupakan pengguna jasa angkutan kereta Mutiara Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket, wawancara, dan dokumen. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan editing, scoring, dan tabulasi. Analisis data yang di gunakan adalah analisis inferensial yaitu dengan menggunakan analisis garis regresi sedrhana dan analisis varian garis regresi, yaitu untuk mengetahui kuat tidaknya atau tingkat keerata variable bauran pemasaran (X) terhadap variable keputusan konsumen distasiun Jember (Y), Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (bauran pemasaran) terhadap variabel terikat (keputusan konsumen dalam menggunakan jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember) secara simultan, Efektifitas garis regresi Cara ini digunakan untuk mengetahui berapa besar (%) pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan. HASIL Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan reliabel jika alpha yang dihasilkan lebih besar dari angka kritis reliabel. Dalam penelitian ini angka kritis reliabilitas yang dipakai adalah 0,50 karena jumlah butir pertanyaan sebanyak 19 butir soal. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas Nilai Angka Hasil Uji Alpha Kritis Reliabel X 0,659 0,50 Reliabel Y 0,766 0,50 Reliabel Sumber: Data Primer (2013), diolah. Berdasarkan uji reliabilitas pada tabel 1 di atas, dimana suatu instrumen atau angket dari bauran pemasaran (X), dan keputusan konsumen dalam membeli (Y) terbukti reliabel. Hal ini membuktikan hasil penelitian cukup dapat dipercaya dan sesuai dengan kenyataannya, dan hasilnya tetap sama meskipun angket disebarkan sebanyak dua kali kepada responden. Analisis garis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bauran pemasaran (meliputi produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses) (X) terhadap keputusan dalam membeli (Y). Pada penelitian ini, dilakukan analisis garis regresi sederhana dengan menggunakan software SPSS

for windows ver 18,00. Hasil analisis disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2 Hasil Analisis Garis Regresi Sederhana Variabel Label Koefisien Penelitian Regresi a Konstanta -1,518 X Kualitas 0,495 Pelayanan R square = 0,757 Multiple R = 0,870 a F rasio = 149,474 Sumber: Data Primer (2013), diolah Berdasarkan tabel 2 di atas maka persamaan garis regresi sederhana yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ŷ = -1,518 + 0,495X + ei Sesuai dengan persamaan regresi yang diperoleh, maka model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta = -1,518. Nilai konstanta menunjukkan nilai negatif sebesar -1,518. Hal ini berarti bahwa, apabila nilai dari variabel bauran pemasaran dan ei nilainya konstan (nol), maka nilai variabel Y (keputusan konsumen dalam membeli) sebesar -1,518 point. 2. Nilai koefisien b = 0,495, berarti bahwa apabila nilai variabel X 1 mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel 5 independen lainnya bersifat tetap, maka variabel Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,495 point. Berdasarkan perhitungan hasil SPSS 18.0 for windows, diketahui nilai F hitung sebagai berikut: Tabel 3 Rekapitulasi Hasil SPSS Untuk Uji F Variabel F hitung F tabel a Sig. F X terhadap 149,474 4,043 0,05,000 Y Sumber: Data Primer (2014), diolah Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa besarnya F hitung = 149,474 > F tabel = 4,043 dengan tingkat signifikansi F = 0,000 < a = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel bauran pemasaran (meliputi produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses) (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli (Y). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh yang signifikan variabel bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya- Banyuwangi di Stasiun Jember. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya proporsi sumbangan variabel bebas (X) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil SPSS 18.0 for windows

diperoleh nilai koefisien determinasi (R square ) sebesar 0,757. R square x 100% = 0,757 x 100% = 75,7% Hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase pengaruh bauran pemasaran (meliputi produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli sebesar 75,7%, sedangkan sisanya yaitu 24,3% dipengaruhi variabel bebas lainnya yang tidak diteliti, antara lain kualitas produk, promosi, kualitas pelayanan dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Irwan (2011) yang menjelaskan bahwa adanya kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik, harga yang sesuai, serta adanya promosi yang menarik, akan membuat seorang konsumen akan mempercepat dalam memutuskan membeli suatu barang tersebut. PEMBAHASAN Perusahaan yang menginginkan keberhasilan dalam mempengaruhi tanggapan konsumen adalah perusahaan yang menggunakan kombinasi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi, people, proses dan bukti fisik atau 7P Bauran pemasaran (marketing mix) dengan tepat, dan menggunakan teknik-teknik pemasaran sesuai dengan perilaku konsumennya. Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses juga dapat menentukan keputusan konsumen dalam 6 menggunakan jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember. Hal tersebut terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yang mana hasil dari uji F diketahui bahwa variabel bebas dimensi Bauran pemasaran (produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses) secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat (keputusan konsumen). Dibuktikan dengan hasil perhitungan uji F yaitu F hitung = 149,474 > F tabel = 4,043 dengan tingkat signifikansi F = 0,000 < a = 0,05. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara simultan variabel bauran pemasaran (meliputi produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya- Banyuwangi di Stasiun Jember. Berdasarkan analisis koefisien diterminasi berganda (R 2 ) besarnya pengaruh tersebut adalah sebesar 75,7%. Adapun bentuk dari bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, lokasi, orang, bukti fisik, dan proses yang akan dijabarkan sebagai berikut: Indikator produk merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran yang dapat diberikan oleh pihak Stasiun Jember melalui Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya- Banyuwangi di stasiun Jember adapun bentuk dari variabel produk tersebut terdiri dari kondisi kereta dan kondisi gerbong pada Kereta

Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di stasiun Jember. berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu responden dalam penelitian ini. Menurut saya kondisi kereta dan gerbong pada kereta api Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi memiliki kondisi yang bagus dan layak untuk digunakan, sehingga saya lebih memilih untuk menggunakan angkutan umum kereta api daripada angkutan umum yang lain (FA, 39 Th ). Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa produk yang dijual merupakan hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk tersebut. Tjiptono (2001:95) menjelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Jika dilihat dari kepentingan konsumen, maka perusahaan harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan pembeli sehingga konsumen mendapatkan kepuasan atas produk yang dibeli. Indikator harga merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran yang ditawarkan terhadap produk yang disediakan oleh pihak 7 Stasiun Jember. Dimana Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan yang merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu responden yang menjelaskan sebagai berikut: Harga tiket pada kereta api Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi tersebut sesuai dengan pelayanan yang saya peroleh, sehingga saya lebih memilih untuk menggunakan kereta api daripada angkutan umum yang lain (NM, 26 Th ). Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa harga merupakan salah satu hak yang menjadi pertimbangan dalam hal memilih kereta api mutiara timur trayek Surabaya-Banyuwangi. Menurut Swastha (1999:201), harga merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Sehingga harga merupakan komponen yang oenting yang harus diperhatikan oleh para penjual jasa/produk. Indikator lokasi merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran yang merupakan tempat penjual jasa/produk memasarkan

produknya, dalam hal ini lokasi merupakan Stasiun Jember. Bagi konsumen faktor kemudahan dalam memperoleh produk yang baik dengan harga yang wajar adalah sangat dipertimbangkan. Jadi suatu produk tidak ada artinya bagi pelanggan, jika produk tidak tersedia pada saat dan di tempat yang mudah. Berikut merupakan hasil wawancara dengan salah satu responden dalam penelitian ini. 8 tingkat jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter). Dimana indikator orang merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran yang ada pada stasiun Jember. berikut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu responden dalam penelitian ini. Salah satu sebab saya memilih untuk menggunakan kereta api pada saat bepergian karena lokasi Stasiun Jember yang strategis dan dekat dengan rumah, sehingga saya tidak mengalami kesulitas pada saat hendak bepergian menggunakan kereta api trayek Surabaya-Banyuwangi (NM, 26 Th ). Karyawan pada PT. Kereta api Stasiun Jember dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan ramah serta sabar dalam melayani konsumen, sehingga saya lebih memilih untuk bepergian dengan menggunakan kereta api Mutiara Timur tersebut (SA, 40 Th ). Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa lokasi yang strategis merupakan salah satu sebab bvanyak masyarakat yang melakukan bepergian ke luar kota dengan menggunakan kereta api yang berangkat dari Stasiun Jember. Menurut Kotler (2008:64) Tempat (place) menunjukkan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Orang (people) merupakan pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pelayanan yang diberikan oleh karyawan pada PT. Kereta Api Stasiun Jember dapat menentukan keputusan konsumen dalam membeli produk yang disediakan oleh pihak PJKA tersebut. Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan dan dimana penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur-unsur berwujud yang ada yang dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa. Dimana bukti fisik merupakan salah satu bentuk

dari bauran pemsaran yang dapat diberikan oleh pihak stasiun Jember dalam hal kondisi fisik yang ada pada pihak stasiun Jember maupun pada kereta api yang menjadi produk pada Stasiun Jember tersebut. Bukti fisik tersebut dapat dilihat dari fasilitas yang ada di stasiun Jember tersebut sangat lengkap, karena sudah tersedia beragam vasilitas seperti ketersediaan tempat parkir, ruang tunggu VIP dan non VIP, restoran, dan toilet. Selain itu, kondisi fisik dari segi interior kereta api mutiara timur kelas bisnis (kursi, jendela, toilet, dapur, AC, dan bantal) selalu dalam keadaan yang bersih dan layak pakai. Proses-proses dimana jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan merupakan hal penting dalam bauran pemasaran jasa, karena para pelanggan sering mempersepsikan sistem penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Dengan demikian keputusan mengenai managemen operasi sangat penting dalam menunjang keberhasilan pemasaran jasa. Indikator proses merupakan salah satu bentuk dari bauran pemasaran yang dapat disediakan oleh pihak stasiun Jember yang dapat diberikan oleh para konsumen pengguna jasa kereta api khususnya kereta api Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi. Proses dalam bauran pemasaran yang ada pada PJKA tersebut dapat dilihat dari ketepatan waktu pemberangkatan pada kereta api mutiara timur Surabaya- Banyuwangi. 9 Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan salah satu rangsangan yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian pada PT. Kereta Api di Stasiun Jember. Menurut Swastha dan Irawan (2001:57) bauran pemasaran merupakan alat pemasaran untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa. Lebih jauh lagi Gitosudarmo (dalam Yazid, 2008:110) menyatakan bahwa, Perpaduan bauran pemasaran atau marketing mix merupakan senjata bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Jadi, dengan adanya bauran pemasaran pada pihak stasiun Jember dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada kereta api mutiara timur trayek Surabaya- Banyuwangi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya- Banyuwangi di Stasiun Jember dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa

10 angkutan umum Kereta Mutiara Timur Trayek Surabaya-Banyuwangi di Stasiun Jember. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini maka dapat diberikan saran pada beberapa pihak antara lain: 1. Bagi pihak PT. Kereta Api, untuk terus melaksanakan dan meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk yang dijanjikan agar dapat meningkatkan jumlah konsumen. 2. Bagi konsumen, untuk terus menggunakan jasa PT. Kereta Api. Bagi peneliti lain, untuk ikut mempertimbangkan sumbangan pengaruh variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena itu diharapkan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian serupa dengan penelitian ini untuk mengambil variabel lain yang tidak turut diteliti dalam penelitian ini, seperti kualitas produk, promosi, kualitas pelayanan dan sebagainya. DAFTAR BACAAN Yazid. 2008. Pemasaran Jasa (Konsep dan Implementasi). Yogyakarta : Ekonosia.