Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL LOGISTIK UNTUK SATU SPESIES

MODEL LOGISTIK PENGARUH POHON TERHADAP POPULASI BURUNG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Asumsi yang digunakan dalam sistem mangsa-pemangsa. Dimisalkan suatu habitat dimana spesies mangsa dan pemangsa hidup

DINAMIKA POPULASI BURUNG KOWAK DI JALAN GANESHA DAN KAMPUS ITB

BAB I PENDAHULUAN. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang interaksi antara

1. Ciri Khusus pada Hewan

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 7. CIRI KHUSUS HEWAN DAN TUMBUHANLatihan soal 7.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 9. PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYESUAIANDIRI MAKHLUK HIDUPLatihan soal 9.2

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Penelitian keberadaan rangkong ini dilaksanakan di Gunung Betung Taman Hutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung merupakan satwa yang mempunyai arti penting bagi suatu ekosistem

Tugas Akhir. Kajian Bioekologi Famili Ardeidae di Wonorejo, Surabaya. Anindyah Tri A /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL MATA PELAJARAN IPA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tubuhnya relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar yang

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN BURUNG HANTU (TYTO ALBA)

IV. BAHAN DAN METODE

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

INTERAKSI DALAM EKOSISTEM BENTUK INTERAKSI PIRAMIDA EKOLOGI SIKLUS BIOGEOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

Apabila terdapat sepetak padi, 2 ekor ular, 10 ekor katak dan 20 ekor cacing dalam suatu ekosistem sawah. Maka 10 ekor katak disebut...

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME (MATERI IPA TERPADU KELAS IX) Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup

I. PENDAHULUAN. Indonesia di pasaran dunia. Kopi robusta (Coffea robusta) adalah jenis kopi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

BAB I PENGANTAR. dan bentuk rangka yang memungkinkan untuk terbang (Harrison dan Greensmith,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

Komponen rantai makanan menurut nicia/jabatan meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Diantara pertnyataan berikut ini yang merupakan contoh adaptasi tingakah laku adalah...

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.2

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Ulat Si Pencemburu Ulung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN XIII: POPULASI DAN KOMUNITAS. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

MILIK UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

Rantai Makanan. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen dan decomposer.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Populasi adalah kumpulan individu dari suatu spesies yang sama yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Jika Engkau Mencintaiku

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae; Subkingdom:

Interaksi Antara Predator-Prey dengan Faktor Pemanen Prey

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 17.1 TAHUN 2015

Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa kanak-kanak dapat dikatakan sebagai masa yang penting dalam

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Matahari dan Kehidupan Kita

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.7

Momoa. Hans Post Kees Heij Lies van der Mijn. PT Penerbit IPB Press Kampus IPB Taman Kencana Bogor. Cetakan Pertama: November 2012

BAB. Keseimbangan Lingkungan

EKOLOGI TANAMAN. Pokok Bahasan II KONSEP EKOLOGI (1)

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rata-rata intensitas cahaya dan persentase penutupan tajuk pada petak ukur contoh mahoni muda dan tua

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGENALAN POLA BERBASIS CELLULAR AUTOMATA UNTUK SIMULASI BENTUK DAUN SISTEM SUBTITUSI MENGGUNAKAN WOLFRAM MATHEMATICA 7.0.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 9. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 9.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

Simulasi Model Mangsa Pemangsa Di Wilayah yang Dilindungi untuk Kasus Pemangsa Tergantung Sebagian pada Mangsa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

JMSC Tingkat SD/MI2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kurun tahun 2005-2006, warga kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat gangguan dengan munculnya pemandangan di sepanjang jalan Ganesha yang dipenuhi oleh kotoran burung berwarna putih dan menimbulkan bau tidak sedap. Bagi masyarakat sekitar diketahui bahwa kotoran putih tersebut berasal dari kotoran burung yang banyak melintas di sepanjang jalan Ganesha dan kampus ITB. Banyak pertanyaan kemudian mulai muncul: Siapa mereka? Mengapa mereka bermukim di sana? Sejak kapan mereka berada di sana? Di mana tempat tinggal mereka? Bagaimana mereka hidup? Mereka adalah burung Kowak Malam Kelabu (Nycticorax nycticorax). Burung Kowak dapat diamati dengan mata telanjang tanpa harus menggunakan alat bantu seperti teropong karena ukuran tubuhnya yang relatif besar. Panjang tubuh burung Kowak dapat mencapai 60 cm, dengan kepala yang besar, tubuh kekar dan memiliki warna bulu tubuh hitam, abu-abu, serta putih. Pada individu dewasa, burung memiliki mahkota hitam serta bulu putih tipis di bagian dada dan leher. Suatu makhluk hidup tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa adanya peran serta dari pihak lain. Burung Kowak sebagai makhluk hidup membutuhkan makanan 1

BAB 1. PENDAHULUAN 2 dan tempat tinggal (habitat). Tempat tinggal yang dimaksud adalah tempat yang cocok untuk memenuhi kebutuhan pakan, reproduksi, membuat sarang dan menjaga kelangsungan hidupnya. Diketahui burung Kowak biasa memakan kadal, tikus, atau ikan, namun juga mempunyai sifat kanibal [4]. Burung kowak diduga mencari makan di daerah persawahan,antara lain seperti di daerah Majalaya. Bentuk tubuh yang besar menyerupai burung Elang memungkinkan burung Kowak mampu terbang dalam jarak yang cukup jauh. Burung dewasa pergi mencari makan pada waktu pagi hari sebelum matahari terbit, sedangkan pulang kembali ke sarang pada waktu sore hari ketika matahari tenggelam [7]. Kehadiran populasi burung Kowak di sekitar jalan Ganesha depan kampus ITB yang sangat banyak menyebabkan terjadinya perubahan yang nyata bagi kondisi lingkungan sekitar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain: kotoran burung Kowak yang jatuh bertebaran di sepanjang jalan Ganesha menyebabkan jalan Ganesha menjadi putih dan berbau tidak sedap dan menimbulkan kerugian pada manusia dan pepohonan di sekitar jalan Ganesha. Kotoran burung juga mengenai pohon, tempat burung Kowak membuat sarang. Pohon di sekitar jalan Ganesha tempat burung Kowak membuat sarang terdapat berbagai macam jenis, salah satunya adalah pohon Angsana. Kotoran burung yang jatuh pada dedaunan akan mempengaruhi proses pertumbuhan pohon dengan cara menghambat proses fotosintesis dan mengurangi penyerapan air pada akar pohon. Akibatnya pohon akan mengalami penurunan fungsinya dan kehilangan faktor-faktor penting untuk pertumbuhannya. Pada musim kemarau, pohon Angsana akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi proses penguapan, sehingga proses gugurnya daun bahkan akan lebih cepat terjadi dengan adanya kotoran burung yang melingkupinya.

BAB 1. PENDAHULUAN 3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana model dari pertumbuhan populasi burung Kowak yang berada di jalan Ganesha dan sekitarnya? 2. Bagaimana model dari pertumbuhan populasi burung Kowak dikaitkan dengan pertumbuhan pohon sebagai tempat bersarang. 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju perubahan populasi burung Kowak? 1.3 Tujuan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka Tugas Akhir ini bertujuan untuk mencari model yang cocok untuk memprediksi dinamika populasi burung Kowak di Jalan Ganesha dan sekitarnya. 1.4 Anggapan Dasar Dalam mengerjakan tugas akhir ini, penulis memberikan batasan-batasan, yaitu: 1. Semua burung dianggap berada dalam usia produktif, tidak dilihat apakah burung tersebut anak-anak, remaja, ataupun sudah dewasa. Hal ini dilakukan sebagai asumsi adanya kesulitan mengamati perbedaan usia burung. 2. Burung Kowak menempati posisi tertinggi pada rantai makanan. Hal ini dikarenakan bentuk tubuhnya yang besar dan tidak adanya predator seperti burung Elang.

BAB 1. PENDAHULUAN 4 3. Carrying capacity pohon, yang dijadikan sebagai tempat bernaung burung Kowak, diasumsikan sebagai jumlah maksimum burung Kowak yang dapat ditampung oleh pohon. 1.5 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam tugas akhir ini diperoleh dari pengamatan langsung pada pohonpohon di jalan Ganesha. Pengamatan dilakukan menggunakan alat bantu seperti Binokular atau teropong. Bentuk tubuh burung Kowak yang tidak terlalu kecil memudahkan penulis untuk menghitung jumlahnya, namun dikarenakan terdapat beberapa pohon yang memiliki jumlah burung Kowak yang sangat banyak dengan jumlah mencapai ratusan maka penulis hanya mengamati satu pohon yang berada tepat di samping kanan gerbang kampus ITB. Perhitungan pada satu pohon lebih mudah dilakukan dari pada perhitungan untuk satu populasi di sepanjang jalan Ganesha. Data lain mengenai burung Kowak didapat dari Kelompok Pecinta Burung dari Program Studi Biologi, SITH. Kemudian penelitian ini ditunjang dengan membaca berbagai literatur lainnya seperti jurnal, buku, internet, dsb. Untuk simulasi dari data yang diperoleh, penulis menggunakan program matematika seperti Maple, Matlab, serta Mathematica. 1.6 Sistematika Penyajian Penulisan tugas akhir ini meliputi lima bab. Pada Bab 1, penulis menjelaskan mengenai latar belakang mengapa penulis tertarik untuk membahas penelitian mengenai burung Kowak. Selain itu juga dipaparkan mengenai tujuan penelitian, teknik penelitian, dan sumber data. Pada Bab 2, penulis memaparkan teori yang menjadi dasar bagi analisis penelitian ini. Dalam Bab ini penulis menjelaskan kenapa model yang dipakai adalah model

BAB 1. PENDAHULUAN 5 Logistik. Model ini juga dapat dipakai untuk dua spesies yang saling berinteraksi. Bab ini juga menjelaskan tentang analisis kestabilan. Pada Bab 3, penulis menuangkan semua proses dan langkah-langkah dalam memodelkan populasi burung Kowak. Kemudian dibahas juga mengenai simulasi dari model matematika yang telah diperoleh. Pada Bab 4, penulis mencoba menjelaskan tentang pengaruh pertumbuhan populasi burung Kowak terhadap kerusakan pohon. Pada Bab 5 akan diuraikan rangkuman hasil penelitian dan pada akhirnya menuangkan kesimpulan secara keseluruhan sebagai penutupnya.