ANALISIS PROFIL KESIAPAN SISWA KELAS XII IPA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL TAHUN 2014 DI SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI.

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

ARTIKEL ILMIAH KEPEDULIAN ORANG TUA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR SISWA DI RUMAH PADA SMP NEGERI 2 BAYUNG LENCIR TAHUN AJARAN 2011/2012 OLEH

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA N 1 Karangayar

Hj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI DI KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TEMATIK SEBAGAI PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI GURU KELAS IV SD BERDASARKAN KURIKULUM 2013 ARTIKEL

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

ABSTRAK. Kata kunci: Prestasi belajar, cara mengatur waktu, perhatian, kelelahan, dan pondok pesantren.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dimana seorang individu

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KESIAPAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII di MTs NEGERI GEGESIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

Transkripsi:

ANALISIS PROFIL KESIAPAN SISWA KELAS XII IPA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL TAHUN 2014 DI SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI Sherli YUNITA 1), Jodion SIBURIAN 1), GARDJITO 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi Email: sherliyunita21@gmail.com Abstrak. Ujian Nasional merupakan suatu kewajiban didalam bidang pendidikan. Ujian nasional ini merupakan salah satu kegiatan pemerintah mengukur keberhasilan belajar siswa. Dalam setiap pelaksanaan ujian nasional selalu beredarnya indikasiindikasi mengenai kebocoran soal dan kunci jawaban. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pentingnya dilakukan penelitian mengenai analisis profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Kota Jambi. Data kuantitatif didapat dari lembar angket yang diberikan pada siswa, sedangkan data kualitatif berupa hasil wawancara yang dilakukan pada guru. Untuk data dokumentasi berupa nilai raport yang didapatkan dari guru matapelajaran biologinya. Analisis data pada penelitian ini adalah secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penetian bahwa siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Kota Jambi, siap dengan kategori baik dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014. Untuk indikator kesiapan fisik mencapai 70,3% termasuk kategori baik. Untuk indikator kesiapan psikis mencapai 68% termasuk kategori baik dan untuk indikator kesiapan materiil mencapai 73,1% termasuk kategori baik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara keseluruhan atau sebagian besarnya siswa telah siap menghadapi ujian nasional. Meskipun masih ada diantaranya siswa yang belum siap menghadapi ujian nasional tahun 2014. Hal demikian bila dilihat dari tiap indikator kesiapan siswa. Disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan lagi kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Serta perlunya memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya kesiapan-kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Kata Kunci: profil, kesiapan, ujian nasional Disetujui oleh: Pembimbing I Pembimbing II Drs. Jodion Siburian, M.Si Drs. Gardjito, M.Pd NIP. 196409101991021001 NIP. 195011181984031001 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan didalam kehidupan bermasyarakat. Karena dengan pendidikan akan terasa perubahan yang terjadi dalam diri setiap individu. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Anonim, 2003:97). Menurut Soemanto (2006:104) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan sikap yang ditunjukan sebagai hasil dari pengalaman. Jadi, belajar yang efektif memulai pengalaman. Dalam proses belajar, seseorang berinteraksi lansung dengan objek belajar dengan menggunakan suatu alat indra. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (Hamalik, 2005:2). Belajar mengajar merupakan proses yang tidak terlepas dari komponenkomponen yang saling berinteraksi. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Dalam batas-batas tertentu manusia dapat belajar dengan sendiri dan mandiri tanpa bantuan orang lain, namun dalam batas-batas tertentu manusia dalam belajar memerlukan bantuan pihak lain. Hadirnya orang lain dalam pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi lebih mudah, lebih efektif, lebih efisien dan mengarah pada tujuan, upaya inilah yang dimaksud dengan pembelajaran (Syah, 2004:65). Mengikuti perubahan zaman yang terus berkelanjutan ini, maka pendidikan sangat diperhatikan mutunya. Melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien tujuan yang diharapkan dalam pendidikan akan tercapai, karena hasil atau prestasi belajar siswa di sekolah adalah salah satu indikator atau gambaran dunia pendidikan kita. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran adalah melalui kegiatan evaluasi. Salah satu bentuk pelaksanaan evalusi pengajaran adalah evaluasi belajar tahap akhir nasional yang disebut ujian nasional. 2

Kesiapan belajar dapat diartikan sebagai jumlah tingkat perkembangan yang harus dicapai oleh seseorang untuk dapat menerima suatu pelajaran yang baru (Nurkancana dan Sunartana, 1986:221). Menurut Slameto (2010:113) bahwa kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Menurut Slameto (2010:115) prinsip-prinsip kesiapan yaitu: 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi). 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. 3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Ujian nasional bertujuan menilai pencapaian kompentensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap tahun penyelenggaraan ujian nasional selalu mengundang kontroversi, di satu sisi ujian nasional menimbulkan berbagai permasalahan mulai dari isu kebocoran, kecurangan, dan ketidakadilan. Sementara di sisi lain ujian nasional justru memacu sekolah meningkatkan mutu, mendorong siswa, guru, kepala sekolah, dan Dinas Pendidikan di daerah untuk bekerja keras memperbaiki kualitas, serta mendorong orang tua siswa lebih peduli terhadap pendidikan anak-anaknya, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian dengan judul Analisis Profil Kesiapan Siswa Kelas XII IPA dalam Menghadapi Ujian Nasional Tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota jambi. 3

METODE Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Zuriyah, 2006:47). Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dan didukung dengan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan data yang berupa kuantitas, dan kualitatif digunakan untuk memaknai secara verbal sesuai kualitas data penelitian, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Pada penelitian ini peneliti menggunakan subjek penelitian. Karena Subjek penelitian merupakan bagian dari populasi yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti telah menentukan kelas-kelas yang untuk di teliti. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPA SMA Negeri 3 Kota Jambi. Dimana jumlah kelas IPA pada SMA 3 ada sebanyak 5 kelas dan masing-masing kelas terdapat 30-31 orang siswa. Mengingat jumlah siswa kelas XII SMA Negeri 3 Kota Jambi cukup banyak dimana julmlah seluruh siswanya ada ± 150 orang siswa, maka subjek penelitian ini diambil dari setiap kelas sebanyak 15 siswa sesuai dengan tujuan peneliti. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu cluster sampling. Terdapat dua jenis data pada penelitian ini yaitu bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data tentang profil kesiapan siswa yang didapat melalui lembar angket yang diberikan, data kualitatif berupa hasil wawancara kepada guru mata pelajaran biologi dan dokumentasi berupa nilai akhir (nilai rapor) semester ganjil tahun 2013 siswa kelas XII IPA pada mata pelajaran biologi. Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. 1. Analisis Angket Kuesioner (angket) dianalisis secara kuantitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan cara membandingkan jumlah skor yang diperoleh responden dengan skor total soal atau angket dikali 100%, sehingga hasilnya akan dinyatakan dalam bentuk persentase. Selanjutnya pengolahan data penelitian dengan menggunakan 4

analisis statistik tertentu dilakukan dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduwan, 2011:41): p = ƩF ƩN x 100% Keterangan: p ƩF ƩN = Peresentase = Skor jawaban responden = Skor total Hasil persentase akhir tersebut akan ditafsirkan menggunakan kriteria penafsiran aspek kualitas, sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.3 Kriteria Penafsiran No. Persentase (%) Kategori/Aspek Kualitas 1 76-100 Baik sekali 2 51-75 Baik 3 26-50 Kurang 4 0-25 Kurang sekali 2. Analisis Wawancara Pengolahan hasil wawancara dilakukan melalaui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Membuat pertanyaan wawancara tentang profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota Jambi. 2. Semua jawaban atau hasil wawancara yang diterima diubah dalam bentuk tulisan. 3. Menganalisis jawaban hasil wawancara. 3. Analisis Dokumentasi Pengolahan data dokumentasi ini, hanya melihat nilai rapor siswa kelas XII IPA pada semester ganjl dan setelah itu data-data yang ada akan dianalisis dalam bentuk kalimat yang akan dihubungkan sesuai dengan profil kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi validasi instrument penelitian Tabel 4.1 Data Hasil Validasi Instrumen Angket Penelitian Indikator Deskriptor Sebelum di validasi Setelaah di validasi Jumlah Soal Jumlah Soal Kesiapan fisik - Kondisi badan yang sehat, bugar, dan cemas. 12 12 Kesiapan psikis - Ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan 16 16 ada motivasi instrinsik Kesiapan materiil - ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan pelajaran, lembar contoh soal, modul dan job sheet untuk pembelajaran praktek 12 12 Total 40 40 Setelah divalidasi, butir soal yang ada didalam angket tidak berubah. Validasi yang dilaksanakan berupa perbaikan redaksi dan kalimat pertanyaan yang tertera didalam angket, setelah itu penambahan pertanyaan dengan menggantikan pertanyaan yang bertujuan sama. Selanjutnya, setelah melakukan validasi instrument angket, maka angket ini dapat digunakan atau dapat dipercaya. 2. Hasil angket profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota Jambi Hasil dari angket penelitian yang diberikan bahwa dari jawaban pertanyaan angket siswa yang tertera bila dilihat secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Kota Jambi sebagian besar telah siap menghadapi ujian nasional tahun 2014. Hal ini dikarenakan bahwa siswa telah mempersiapkan dirinya dengan baik menjelang pelaksanaan ujian nasional. Menurut Slameto (2010:113) kondisi kesiapan seorang siswa mencakup setidak-tidaknya 3 aspek, yaitu: 1. Kondisi fisik, mental, dan emosional. 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan. 3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Kesiapan siswa pada penelitian ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan kriteria penafsiran persentase yang tertera pada tabel 4.5. Dimana pada 6

tabel tersebut bahwa kesiapan siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 kota Jambi bila dilihat berdasarkan persentase indikator kesiapan fisik mencapai 70,3%, ini termasuk kategori baik. Untuk indikator kesiapan psikis mencapai 68%, ini termasuk kategori baik dan untuk kesiapan materiil mencapai 73%, ini termasuk juga kedalam kategori baik. Dari data ini peneiliti dapat menyatakan bahwa sudah sebagian besar dari siswa tersebut telah siap dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 ini. Kesiapan sangat penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan, pekerjaan apapun akan dapat teratasi dan dikerjakan dengan lancar sehingga memperoleh suatu hasil yang baik pula. Kesiapan siswa dalam belajar merupakan kondisi diri siswa yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Kesiapan diri siswa akan melahirkan perjuangan untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Kesiapan individu sebagai seorang siswa dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajar siswa. Keberhasilan siswa melakukan kesiapan sebelum menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dapat menentukan kesuksesan siswa tersebut, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil pengolahan data mengenai kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 yang disesuaikan dengan indikator kesiapan dapat dilihat pada diagram dibawah ini. 70% 68% Kesiapan Psikis 73,00% Kesiapan Materiil Kesiapan Fisik Gambar 4.1 Diagram distribusi hasil angket per indikator di SMA Negeri 3 Kota Jambi 7

Sesuai dengan hasil secara keseluruhan yang didapat, maka dengan pelaksanaan penelitian ini peneliti dapat menggambarkan bahwa pentingnya untuk siswa dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014. Terutama dalam kesiapan fisik, kesiapan psikis, dan kesiapan materiil. Bila persiapan tersebut telah benar-benar disiapkan maka akan dengan mudah bagi siswa tersebut dalam menjalankan ujian nasional pada tahun 2014. Dinas Pendidikan (Disdik) menyatakan bahawa untuk siswa yang memiliki cacat fisik dipastikan mendapat kemudahan dalam mengerjakan soal ujian nasional. Karena, diikutsertakannya setiap pelajar tersebut untuk ujian nasional sesuai dengan UUD 1945 yang memberikan kesempatan kepada setiap warga negara Indonesia memperoleh pendidikan tanpa membedakan cacat fisik. Kemudahan-kemudahan yang diberikan kepada siswa cacat fisik dalam mengikuti ujian diantaranya akan didampingi panitia pengawas (Wibawa dan Widiasavitri, 2013:140). Pengawas tersebut akan memberikan bantuan membacakan soal ujian bagi siswa yang buta sekaligus membantu melingkari jawaban. Demikian juga bagi siswa yang tuli, panitia akan membantu menyalin soal. Selain itu, bagi siswa penyandang tunanetra juga akan mendapat perlakuan khusus, seperti disediakan soal huruf braile. Bila dilihat dari berdasarkan masing-masing indikator masih ada beberapa siswa yang tidak siap dalam pelaksanaan ujian nasional tahun 2014. Siswa yang tidak siap dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 ini terihat dari jawaban pertanyaan siswa pada setiap indikator yang mempertanyakan tentang kesiapan siswa dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014. Akan tetapi untuk jumlah siswa yang tidak siap menghadapi ujian nasional ini hanya sebagian kecil saja. 3. Pembahasan Wawancara Pada wawancara yang dilakukan peneliti terdapat 15 pertanyaan yang menyangkut tentang profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014. Untuk beberapa contoh pertanyaan, berdasarkan hasil wawancara untuk pertanyaan pertama mengenai tentang kondisi kesehatan siswa dapat diterangkan bahwa saat ini kondisi kesehatan siswa masih dalam keadaan siap 8

menjelang pelaksanaan ujian nasional tahun 2014 itu dilaksanakan. Karena kondisi kesehatan yang baik dapat mempengaruhi semangat belajar bagi diri siswa itu sendiri. Kecemasan merupakan kondisi mental individu yang terjadi karena adanya tantangan, tekanan, dan tuntutan untuk mencapai tujuan tertentu. Kecemasan dan kekhawatiran merupakan hal yang wajar bagi siswa yang akan menjalani ujian. Hal yang terpenting dari kecemasan mereka mendorong mereka untuk giat belajar. Kecemasan itu disebabkan dari ketidakpercayaan diri siswa dalam menghadapi ujian yang kemudian meluas menjadi rasa takut, cemas dan malu. Siswa takut dan cemas dalam menghadapi ujian, mereka takut jika hasil yang diperoleh tidak dapat memenuhi standar yang telah ditentukan. Mereka akan malu kepada orang tua, guru dan teman bila tidak lulus. Bayangan pemikiran seperti inilah yang akan menimbulkan kecemasan pada siswa, keadaan seperti ini yang membuat konsentrasi siswa terpecah dan justru akan mengganggu juga merugikan mereka sendiri. Mengenai tentang tingkat kecemasan siswa menjelang pelaksanaan ujian nasional tahun 2014, hal ini dapat dijelaskan bahwa untuk tingkat kecemasan siswa saat ini masih dalam tahap biasa saja, dengan kata lain bahwa kondisi diri siswa saat ini masih dalam keadaan seimbang. Karena menurut guru biologinya sendiri bahwa hal apapun yang dilakukan oleh siswa itu sendiri meraka harus siap dalam melaksanakan ujian nasional tahun 2014. Berdasarkan dari setiap pertanyaan yang diajukan kepada guru biologi SMA Negeri 3 Kota jambi, bahwasannya untuk saat itu siswa kelas XII IPA telah siap untuk menghadapi ujian nasional tahun 2014. 4. Pembahasan Dokumentasi Berdasarkan data dokumentasi yang didapatkan dari guru biologi SMA Negeri 3 Kota Jambi bahwa nilai rapor untuk anak kelas XII IPA khususnya pada mata pelajaran biologi yaitu telah mencapai diatas SKM (standar kelulusan minimum). SKM yang dimiliki oleh sekolah SMA Negeri 3 Kota Jambi ini yaitu bernilai 80. Bila dilihat dari daftar nilai rapor tersebut, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai 9

hanya mencapai standar SKM dan hanya sedikit untuk siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi dari SKM. Berdasarkan penjelasan dari guru biologinya sendiri, untuk nilai-nilai rapor yang didapatkan oleh siswa kelas XII IPA ini sudah memuaskan. Karena diantaranya nilai-nilai tersebut sudah mencapai nilai standar yang ditentukan dan bahkan ada yang melebininya. Setiap nilai yang didapat oleh siswa, itu merupakan usaha dan kemampuan dari diri mereka sendiri dan dari luar individu. Dari diri siswa meliputi tingkat pemahaman, perhatian, minat, motivasi, dan cara belajar siswa. Dari luar individu meliputi kelengkapan buku teks, lingkungan sekolah dan lingkungan seharihari. PENUTUP Kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian mengenai profil kesiapan siswa kelas XII IPA dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014 dapat disimpulkan bahawa: 1. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa siswa kelas XII IPA SMA Negeri 3 Kota Jambi tergolong kategori siap dalam menghadapi ujian nasional tahun 2014. Hasil penelitian ini termasuk kedalam kategori baik. 2. Hasil pengolahan data berdasarkan kriteria penafsiran secara keseluruhan bahwa indikator kesiapan fisik mencapai 70,3%, termasuk kedalam kategori baik, untuk indikator kesiapan psikis mencapai 68%, termasuk kedalam kategori baik, dan untuk kesiapan materiil mencapai 73,1%, termasuk kedalam kategori baik. Saran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka disarankan agar: 1. Mengingat pada penelitian ini bahwa masih ada siswa yang belum seluruhnya siap menjelang pelaksanaan ujian nasional, hendaknya kesiapan siswa lebih diperhatikan dan perlu ditingkatkan lagi agar siswa dapat mengatasi ujian nasional dengan lebih baik. 2. Diharapkan ada pemberian informasi tentang pentingnya kesiapan fisik, kesiapan psikologis, dan kesiapan materiil untuk siswa menjelang ujian nasional. 10

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 20 november 2013. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/uu20-2003sisdiknas.pdf. Alawiyah, F. 2012. Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2012. Diakses tanggal 06 Maret 2014. http://berkas.dpr.go.id Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Novitasari, I. 2010. Sindikasi Jual-Beli Kunci Jawaban Ujian Nasional 2010. Diakses tanggal 06 Maret 2014. http://journal.ui.ac.id Nurkancana, W dan Sunartana, P.P.N. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Partowisastro, K dan Hadisuparto, A. 1986. Diagnosa dan Pemecahan Kesulitan Belajar Jilid 2. Jakarta: Erlangga Riduwan, 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Roestiyah, N.K. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Staton, T.F. 1978. Cara Mengajar Dengan Hasil yang Baik. Bandung: CV. Diponegoro. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yatim, R. 1996. Metode Penelitian, Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya: SIC. 11