Materi 07 Penanaman dan Pola Tanam. Benyamin Lakitan

dokumen-dokumen yang mirip
Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

Materi 04 Pertimbangan dalam Pemilihan Komoditas. Benyamin Lakitan

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PENDAHULLUAN. Pengertian Teknologi Pertanian

Laboratorium Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN perbanyakan tanaman secara vegetatif dan perbanyakan tanaman secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

KEANEKARAGAMAN DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN

TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. terhadap sumber daya hutan. Eksploitasi hutan yang berlebihan juga mengakibatkan

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

PENINGKATAN PRODUTIFITAS DAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PENGGUNAAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADA PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp)

Co-evolusi dan Co-adaptasi sistem sosial dan ekosistem. Co-evolusi, berubah secara bersama Co-adaptasi, saling menyesuaikan diri

PERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

BAB I PENDAHULUAN. kering yang nyata, tipe curah hujan C F, jumlah curah hujan rata-rata 1.200

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

KONSERVASI LAHAN: Pemilihan Teknik Konservasi, Fungsi Seresah dan Cacing Tanah, dan mulsa organik

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan mulai dari tanaman keras, non kayu, satwa, buah-buahan, satuan budi

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

BAB II TINJUAN PUSTAKA

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

II. TINJAUAN PUSTAKA. berinteraksi dalam satu sistem (pohon, tanaman dan atau ternak) membuat

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENDAHULUAN. kadang-kadang tidak mencukupi (Ekstensia, 2003). Peran sektor pertanian di Indonesia terlebih di Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENANAMAN JAGUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR : P.8/PDASHL-SET/2015 TENTANG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem,

ISLAM NOMOR : P.7/PDASHL-SET/2015 NOMOR : DJ:II/555 TAHUN 2015 TENTANG

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam

Permasalahan OPT di Agroekosistem

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia komoditas tanaman pangan yang menjadi unggulan adalah padi,

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

Lanjutan Unsur-Unsur Pertanian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dalam pengusahaan tanah-tanah miring. berlereng adalah erosi. Untuk itu dalam usaha pemanfaatan lahan-lahan

VI. Tanam dan Pola Tanam

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. dikonsumsi di Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Petani PENDAHULUAN umumnya lebih memusatkan pada Hutan rakyat merupakan hutan yang pendapatan atau faktor ekonominya

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, sehingga wajar apabila prioritas

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

EKOLOGI MANUSIA : PERTANIAN DAN PANGAN MANUSIA. Nini Rahmawati

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmadja, 1997:11).

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, baik di dunia maupun nasional.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGEMBANGAN AGROFORESTRY

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)

II. TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASA. Proses Pengadaan Bahan Tanaman

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

Sistem Bubu TBS dan LTBS. TBS (Trap Barrier System)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

Ekologi Padang Alang-alang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU SECARA KONVENSIONAL

Transkripsi:

Materi 07 Penanaman dan Pola Tanam Benyamin Lakitan

Penanaman Kegiatan penanaman menggunakan bahan tanam, termasuk benih, organ atau potongan organ, atau tanaman muda (bibit). Budidaya yang menggunakan benih dapat ditanam langsung di lahan produksi atau melalui proses penyemaian /pembibitan yang kemudian dipindah-tanam (transplanting) ke lahan produksi. Bibit dapat dihasilkan dari penyemaian benih, pencangkokan, okulasi, penyambungan, perundukan, anakan, dan plantlet hasil kultur jaringan yang telah diaklimatisasi.

Pindah-tanam Pindah-tanam (transplanting) merupakan kegiatan penanaman bibit yang diambil dari persemaian ke lahan produksi. Padi merupakan tanaman yang mudah untuk dipindah-tanam, sehingga sudah menjadi prosedur rutin dalam budidaya padi. Beberapa tanaman perkebunan (karet dan sawit) juga melalui tahap pindah-tanam, terutama untuk meningkatkan peluang hidup dan keseragaman tanaman selama di lapangan

Pertimbangan Kondisi Bibit Kegiatan pindah-tanam walaupun umumnya berpedoman pada umur bibit, tetapi mempertimbangkan kondisi fisik bibit, yakni: 1. Setelah bibit diperkirakan sudah dapat tumbuh baik pada kondisi lapangan; 2. Tidak terlalu muda sehingga gampang patah/rusak selama pengangkutan atau penanaman; 3. Tidak terlalu besar sehingga masih mudah ditangani; 4. Masih pada fase pertumbuhan vegetatif dan cukup memberikan waktu pemulihan untuk tumbuh bugar sebelum memasuki fase generatif.

Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pindah-tanam Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan pindah-tanam, beberapa hal dapat dilakukan: 1. Minimalisir kerusakan atau stress pada tanaman selama pengangkutan dan penanaman; 2. Sediakan waktu untuk aklimatisasi bagi bibit selama transisi dari pembibitan ke penanaman di lahan produksi; 3. Minimalisir gangguan pada sistem perakaran bibit. Umumnya dengan cara mengangkut bibit yang ditanam dalam kantong plastik (polybag) dan baru dibuang kantongnya saat penanaman; 4. Pemilihan waktu yang paling optimal untuk pindah-tanam, yakni saat air tanah tersedia dan transpirasi rendah.

Pola Tanam Pertanian primitif belum mengenal pola tanam. Pola tanaman muncul didorong oleh keinginan untuk mengelola lahan secara lebih produktif dan efisien. Sekarang banyak ragam pola tanam yang sudah diaplikasikan dan sebagian sudah dikenal luas. Namun pada prinsipnya pola tanam dikembangkan atas dasar 3 unsur, yakni: penataan ruang, pengaturan waktu (timing) tanam, dan kompatibilitas kombinasi jenis tanaman yang dibudidayakan. Secara garis besar dibedakan menjadi monokultur dan polikultur

Monokultur & Polikultur (1) Monoculture is cultivation of a single crop in a given area. Polyculture is raising more than one crop or animal at the same time and place. Bagaimana kalau pada satu bentang lansekap terdiri dari beberapa petak lahan dimana pada waktu yang sama masingmasing petak lahan ditanaman hanya satu jenis tanaman tetapi dengan jenis yang berbeda?

Monokultur & Polikultur (2) Monoculture is cultivation of a single crop in a given area. Polyculture is raising more than one crop or animal at the same time and place. Bagaimana kalau menanam satu jenis tanaman pada satu lahan pada musim tanam tertentu, tetapi pada musim tanam berikutnya menanam juga satu jenis tanaman, tetapi berbeda dengan tanaman pada musim tanam sebelumnya?

Ragam Polikultur (1) Multiple cropping adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama dan pada musim tanam yang sama dengan pengaturan jarak tanam dan/atau alokasi ruang yang beraturan. Relay cropping adalah multiple cropping dimana dua atau lebih tanaman tidak ditanam pada waktu yang bersamaan, tetapi ditanam secara berurutan, misalnya tanaman kedua ditanam sebelum tanaman pertama dipanen, dst. Jika tanaman kedua ditanam setelah tanaman pertama dipanen, maka disebut rotasi tanaman.

Ragam Polikultur (2) Intercropping adalah budidaya dua atau lebih tanaman dalam bentuk barisan/lajur, dimana baris tanaman yang satu disisipkan diantara baris tanaman lainnya. Alley cropping adalah budidaya tanaman pangan atau pakan diantara pohon tanaman kehutanan untuk menyeimbangkan antara kepentingan produksi dan konservasi. Juga disebut agro-sylviculture

MONOKULTUR Pemeliharaan tanaman lebih mudah, karena hanya satu jenis tanaman Biaya usaha tani lebih rendah Cocok untuk pertanian komersial Sesuai untuk mekanisasi pertanian POLIKULTUR Lebih banyak jenis tanaman yang dibudidayakan Mengurangi resiko gagal panen secara total Cocok untuk pertanian subsisten

Pemilihan Kombinasi Tanaman Waktu panen tidak bersamaan agar alokasi curahan tenaga kerja lebih tersebar Menghindari kompetisi antar-tanaman yang dipilih Kombinasi dari tanaman yang dipilih memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan secara monokultur.