ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK ABON AYAM ASEP POS MENGGUNAKAN INTEGRASI MODEL KANO DAN PRODUCT QUALITY PADA UKM RIZKY JAYA ABADI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, Integrasi Product Quality dan Model Kano, True Customer Needs

PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT UKM AULIA SARI MENGGUNAKAN INTEGRASI DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN MODEL KANO

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK SAMBAL STROBERI MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO di USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SHAGY LESTARI

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK KERUPUK KENTANG MENGGUNAKAN INTEGRASI KUALITAS PRODUK DAN MODEL KANO PADA UKM KERUPUK KENTANG IBU RISTY

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK BROWNIES ZEBRA DI VANNISA BROWNIES DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK KERIPIK KENTANG USAHA KECIL MENENGAH CUMELLY MENGGUNAKAN INTEGRASI FOOD QUALITY DAN MODEL KANO

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAS RANSEL ESGOTADO TIPE CORDURO SEGUNDO MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

BAB I PENDAHULUAN I.1

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN APLIKASI EMMA SMART HOME MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY dan MODEL KANO

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 946

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2796

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4214

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ANALISIS TRUE CUSTOMER NEEDS PRODUK GREEN TEA CHOCOLATE BERDASARKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO PADA UKM ARAFA TEA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2485

Analisis Preferensi Konsumen Dodol Rumput Laut di UKM. Puspa Marina Pamekasan ABSTRAK

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN BIRO PERJALANAN UMRAH MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL DAN MODEL KANO DI PT XYZ

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DODOL GUAVAGUA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

PERANCANGAN KEBUTUHAN PROGRAM PRIME TIME SORE PADA RADIO K-LITE BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVICE QUALITY MODEL DAN MODEL KANO

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4353

ANALISIS KEBUTUHAN ATRIBUT WEBSITE KABUPATEN BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEB USABILITY DAN MODEL KANO

3

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4393

ANALISIS PERSEPSI JASA PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN IPA PADA PERGURUAN XYZ

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2768

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI

PERANCANGAN KEBUTUHAN PENDENGAR SPECIAL PROGRAM PRIME TIME MALAM RADIO ZORA DENGAN MENGGUNAKAN SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO

ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN POSPAY KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SERVQUAL, MODEL KANO, DAN TEKNIK TRIANGULASI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK- KANAK SANDHY PUTRA TELKOM MENGGUNAKAN INTEGRASI EDUCATION QUALITY DAN REFINE KANO

Analisis Kebutuhan Layanan Website E-commerce Pinkemma Menggunakan E-Service Quality

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Model Kano Evaluasi Model Kano

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X

PENINGKATAN LAYANAN B4T BANDUNG BERDASARKAN USULAN PENINGKATAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX DAN KANO MODEL

Kata Kunci: Kualitas Jasa, Perbaikan layanan, SERVQUAL, Importance Performance Analysis (IPA), Kano, Integrasi IPA-Kano. xvi

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN ATAS BAURAN PEMASARAN PADA SUPERMARKET MILLENIUM DI NATAR - LAMPUNG SELATAN

BAB I. PENDAHULUAN. cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan industri

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

Kata kunci: kano, kualitas layanan, layanan penerbangan, QFD

Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

Peningkatan Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan Ritel Surabaya Melalui Perancangan Shopping Map dengan Menggunakan Model Kano

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ABSTRACT. Key words: Fitness Center, Marketing Mix (7P), Importance-performance analysis. Universitas Kristen Maranatha

OPTIMASI KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS PT. BANK XYZ)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO

Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Pasien Rawat Inap Dengan Menggunakan Metode Kano

ANALISIS KEBUTUHAN MAGISTER MANAJEMEN, PASCASARJANA TELKOM UNIVERSITY DENGAN PENDEKATAN EDUCATION QUALITY DAN MODEL KANO

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO DI HOTEL XYZ

Analisis Kepuasan Konsumen Gula Rafinasi Dengan Pendekatan Model Kano Berdasarkan Dimensi Supply Chain Operation Reference

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK Pengaruh Merek (House Brand) Terhadap Minat Beli konsumen di Toserba X

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri

Bab III Metode Penelitian

INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN MODEL KANO DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika

, REFINED KANO S UNTUK SURABAYA MEN DIAJUKAN PUTRI ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Perancangan Program Layanan di CV. Sejati Berbasis Hasil Evaluasi Metode Kano

Sistem Informasi Evaluasi Kualitas Layanan E-Learning Menggunakan Dimensi Servqual dan Fuzzy Kano Model untuk Meningkatkan Kepuasan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Atribut Produk, Atribut Promosi, Atribut Labelling, Atribut Ciri Produk, Kepuasan Konsumen.

IDENTIFIKASI PERSYARATAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAHU

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xii. 1.1 Latar belakang masalah...

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pelanggan. Para penyedia produk berupaya memenangkan. persaingan dari para kompetitornya dengan mengimplementasikan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menghadapi perkembangan era globalisasi, dunia bisnis dan

Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-UB 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-UB ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

SISTEM INFORMASI EVALUASI KUALITAS LAYANAN e-learning MENGGUNAKAN DIMENSI SERVQUAL DAN FUZZY KANO MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 4. Gasal 2014

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

VII. DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI BOGOR

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO

Kata kunci: Atribut, Dimensi, Kepuasan Konsumen, Pia Cap Mangkok, Potential Gain In Customer Value

Transkripsi:

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK ABON AYAM ASEP POS MENGGUNAKAN INTEGRASI MODEL KANO DAN PRODUCT QUALITY PADA UKM RIZKY JAYA ABADI Sri Yuni Oktarina 1, Yati Rohayati 2, Atya Nur Aisha 3 1,3 Prodi S1 Teknik Inustri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 sriyunioktarina86@gmail.com, 2 yati.rohayati.ittelkom@gmail.com, 3 atyanuraisha@gmail.com Abstrak UKM Rizky Jaya Abadi adalah UKM yang memproduksi Abon Ayam Asep Pos yang didirikan dan dimiliki oleh bapak Asep sejak 4 tahun yang lalu dari tahun 2011 yang dipasarkan di daerah Pangalengan. Pada awalnya produk yang dijual yaitu abon ayam dan abon sapi, namun pada saat itu produk UKM Rizky Jaya Abadi belum terlalu dikenal dan skala penjualan masih rendah. Akan tetapi, dari tahun 2011 sampai 2014 usaha UKM Rizky Jaya Abadi mengalami peningkat penjualan terhadap produk Abon Ayam Asep Pos, hal itu dikarenakan semakin banyaknya masyarakat yang menyukai Abon Ayam Asep Pos, karena memiliki rasa yang enak, terbuat dari bahan-bahan yang alami dan tanpa pengawet. Hasil pengolahan data dari Integrasi Product Quality dan Model Kano diperoleh 8 atribut yang memiliki NKP (Nilai Kepuasan Pelanggan ) lemah atau NKP (-) dimana itu berarti atribut tersebut perlu untuk ditingkatkan / diperbaiki, pada integrasi ini juga ditemukan 10 atribut dengan NKP (Nilai Kepuasan Pelanggan) kuat atau NKP (+) yang perlu untuk dipertahankan. Rekomendasi diperoleh dari hasil pengolahan data dan analisis terhadap data pelanggan serta data UKM Rizky Jaya Abadi. Rekomendasi berisikan tentang atribut kebutuhan yang diprioritaskan kepada atribut yang perlu untuk ditingkatkan / diperbaiki sebagai True Customers Need. Kata Kunci : Product Quality, Model Kano, Integrasi Product Quality dan Model Kano, True Customer Needs. Abstract Rizky Jaya Abadi SMEs are SMEs that produce Abon Ayam Asep Post founded and owned by Mr. Asep since 4 years ago from the year 2011 which is marketed in the area Pangalengan. At the first the products sold are chicken abon and beef abon, but at that time the SME products Rizky Jaya Abadi not very well known and scale sales are still low. However, from 2011 to 2014 SME Rizki Jaya Abadi experience enhancing sales of the product Abon Ayam Asep Post, it is because more and more people who like Abon Ayam Asep Pos, because it has a good taste, made from natural ingredients and without preservatives. The data processing of Integration Product Quality and Model Kano gained eight attributes that have Value Customer Satisfaction weak or NKP (-) which means these attributes need to be upgraded / repaired, this integration also found 10 attributes with Value Satisfaction Customers strong or Value Satisfaction Customers strong, that need to be maintained. Recommendations derived from the data processing and analysis of customer data as well as data Rizky Jaya Abadi SMEs. Recommendation contains about attributes priority needs to attributes that need to be upgraded / repaired as True Customers Need. Keywords: Product Quality, Kano Model, Integration Product Quality and Kano Model, True Customer Needs I. PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah yang disingkat dengan UKM merupakan usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan juga merupakan usaha yang berdiri sendiri. adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. (UU RI No.9 tahun 1995)

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. (Muharam, 2011) Eksistensi dan peran UKM yang pada tahun 2011 mencapai 55,21 juta unit usaha, dan merupakan 99,99 % dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, devisa nasional, dan investasi nasional. (Muharam, 2011) UKM Rizky Jaya Abadi merupakan merupakan satu diantara banyak UKM yang memiliki pontensi dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat. UKM Rizky Jaya Abadi merupakan sebuah UKM yang memproduksi Abon Ayam Asep Pos yang merupakan industri rumahan yang telah didirikan oleh bapak Asep sebagai pemilik dari UKM Rizky Jaya Abadi sejak 3 tahun yang lalu dari tahun 2011 di daerah Pangalengan. Pada awal berdirinya UKM Rizky Jaya Abadi, produk yang dijual yaitu abon ayam dan abon sapi, namun pada saat itu produk yang dijual oleh UKM Rizky Jaya Abadi belum terlalu dikenal dan penjualanya juga belum terlalu banyak, karena pemasarannya baru dilakukan di daerah Pangalengan dan sekitarnya. Akan tetapi, dari tahun 2011 sampai 2014 usaha UKM Rizky Jaya Abadi mengalami penjualan yang semakin meningkat dan produk yang mengalami peningkatan yaitu Abon Ayam Asep Pos, hal itu dikarenakan semakin banyaknya masyarakat yang menyukai Abon Ayam Asep Pos, karena memiliki rasa yang enak, terbuat dari bahan-bahan yang alami dan tanpa pengawet. Abon Ayam Asep Pos merasa bahwa produk ini perlu untuk dikembangkan karena penjualan Abon Ayam Asep Pos pada 3 tahun terakhir bergerak secara fluktuatif yang terlihat dari data penjuala pada Gambar I.1 dan Abon Ayam Asep Pos juga merasa produknya perlu melakukan ekspansi pasar. Abon Ayam Asep Pos ingin melakukan ekspansi pasar yaitu ke pasar daerah Kota Bandung, dimana selama ini pasar Abon Ayam Asep Pos hanya dipasarkan di daerah Pangalengan, untuk memasuki pasar yang lebih besar maka Abon Ayam Asep Pos perlu memperbaiki kualitas produknya guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Rp30,000,000 Rp20,000,000 Rp10,000,000 Rp- Data Penjualan 2012 2013 2014 Gambar I.1 Data Penjualan Abon Ayam Asep Pos (Sumber: UKM Rizky Jaya Abadi) Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa volume penjualan Abon Ayam Asep Pos bergerak secara fluktuatif dari bulan ke bulan selama 3 tahun belakang. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pelanggan yang telah membeli namun tidak melakukan pembelian kembali. Adapun hipotesis faktor penyebab dari fenomena tersebut, salah satunya adalah kualitas produk. Untuk membuktikan dugaan awal tersebut, maka peneliti melakukan survei pendahuluan dengan menggunakan metode wawancara. Target yang diwawancarai adalah warga Kota Bandung dan daerah Pangalengan dengan rentang usia 18 tahun sampai 55 tahun dan pernah mencoba abon (UKM Rizky Jaya Abadi, 2015), dan kemudian diberikan tester berupa produk Abon Ayam Asep Pos. Hasil survei pendahuluan dapat dilihat pada Tabel I.1 Table I.1 Survei Pendahuluan (Sumber: Survei Pendahuluan, 2014) Nomor Variabel Pendapat Presentase 1 Rasa Suka 63%

Table I.2 Survei Pendahuluan (Lanjutan) (Sumber: Survei Pendahuluan, 2014) Nomor Variabel Pendapat Presentase 1 Rasa Tidak Suka 37% 2 Tekstur 3 Warna Suka 33% Tidak Suka 67% Suka 30% Tidak suka 70% Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan, diketahui bahwa ada beberapa keluhan dari pelanggan mengenai produk Abon Ayam Asep Pos. Keluhan tersebut merupakan cerminan tidak terpenuhinya ekspektasi pelanggan atas produk yang ditawarkan sehingga melatarbelakangi hadirnya ketidakpuasan terhadap produk Abon Ayam Asep Pos. Dari beberapa keluhan yang didapatkan dari survei pendahuluan, didapat pula tanggapan dari pihak Abon Ayam Asep Pos terkait dengan keluhan-keluhan tersebut guna mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh pelanggan dan apa yang menurut pemilik sudah mewakili keinginan pelanggan. II. METODE PENELITIAN Model konseptual pada penelitian ini untuk dapat mengetahui mengenai pola pikir dalam memandang permasalahan yang ada. Model konseptual penelitian ini dijelaskan pada Gambar II.1 Atribut Kebutuhan Pelanggan Abon Ayam Asep Pos Model Kano Product Quality Functional dan Dysfunctional Atribut Kuat Nilai Kepuasan Pelanggan Atribut Lemah Dimensi Kano Must-be One-Dimentional Attractive Indifferent Reverse Questionable Atribut Kuat Must Be One Dimentional Indifferent Atribut Kuat Attractive Atribut lemah Must Be One Dimentional atrractive Atribut lemah Indifferent Dipertahankan Ditingkatkan Diperbaiki Diabaikan True Customer Need Abon Ayam Asep Pos Gambar II.1 Model Konseptual

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui atribut kebutuhan pelanggan dari produk Abon Ayam Asep Pos dan untuk memperoleh true customer needs dan mengkategorikanya berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap dimensi product quality. Atribut kebutuhan yang didapat akan dikelompokkan ke dalam dimensi Product Quality. Ada dua jenis kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner Product Quality dan kuesioner Model Kano. Pada kuesioner Product Quality nantinya akan diketahui nilai kepuasan pelanggan (NKP) sehingga akan diketahui atribut kebutuhan yang berkategori atribut kuat dan atribut lemah. Atribut kebutuhan yang termasuk ke dalam kategori atribut kuat yaitu atribut kebutuhan dengan Nilai Kepuasan Pelanggan (NKP) positif (+) yang artinya atribut ini harus di pertahankan atau di kembangkan, sedangkan atribut kebutuhan yang termasuk ke dalam kategori atribut lemah yaitu atribut kebutuhan dengan Nilai Kepuasan Pelanggan (NKP) negatif (-) yang artinya atribut ini harus di tingkatkan. Pada kuesioner Model Kano, dibuat dengan pernyataan fungsional dan disfungsional. Hasil dari kuesioner pada Model Kano adalah atribut kebutuhan yang digolongkan berdasarkan dimensi Kano. Pada penelitian akan dihasilkan true customer needs, yaitu atribut kebutuhan lemah dan kuat berkategori must-be, one-dimensional, serta atribut kebutuhan kuat berkategori attractive. III. HASIL PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi atribut apa saja yang perlu untuk dilakukan perbaikan berdasarkan prioritas keluhan pelanggan. Informasi tersebut didapatkan dari studi literature dan wawancara langsung kemudian dilanjutkan penyebaran kuesioner Product Quality dan Model Kano. A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah prioritas atribut kebutuhan pelanggan yang akan dijadikan sebagai dasar dalam penelitian. 1. Atribut Kebutuhan Pada penelitian ini didapatkan 18 atribut kebutuah dan produk Abon Ayam Asep Pos yang diperoleh dari hasil studi literature dan deph-interview. Atribut yang sudah didapatkan akan dilanjutkan menjadi kuesioner Product Quality dan Model Kano. Diabawah ini dapat dilihat 18 atribut kebutuhan Abon Ayam Asep Pos. Table III.3 Survei Pendahuluan Kode AES01 AES02 AES03 SER01 SER02 REP01 REP02 REP03 REP04 CON01 CON01 CON02 CON03 CON04 CON05 CON06 CON06 DUR01 DUR02 DUR02 Indikator Aroma Abon AyamAsep Pos mencerminkan rasa abon ayam Keempukan dan tekstur daging. Warna yang tepat pada Abon Ayam Asep Pos Kemudahan Untuk mendapatkan Produk Abon Ayam Asep Pos Kemudahan pembeli untuk menyampaikan keluhanya terhadap produk Abon Ayam Asep Pos Brand Abon Ayam Asep Pos identik dengan produk abon Terdapat informasi Abon Ayam Asep Pos pada setiap outlet Mencantumkan informasi mengenai inormasi alamat dan nomor telepon pada kemasan Ketersediaan Abon Ayam Asep Pos di berbagai outlet yang ada di Bandung Perpaduan rasa pada Abon Ayam Asep Pos menyatu Perpaduan rasa pada Abon Ayam Asep Pos menyatu Terdapat komposisi bahan baku yang digunakan pada kemasan Terdapat label Halal pada kemasan Terdapat informasi nilai gizi pada kemasan Mencantumkan berat produk pada kemasan Kecocokan pengaplikasian rasa abon ayam Inovasi varian rasa Batas rasa Normal di masa batas masa layak dikonsumsi Abon tidak menggumpal atau mengeras pada masa layak konsumsi Abon tidak menggumpal atau mengeras pada masa layak konsumsi

2. Hasil Pengolahn data Kuesioner Product Quality Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai selisih antara nilai kepuasan dan nilai harapan dari produk Abon Ayam Asep Pos yang disebut dengan nilai gap. Nilai gap selanjutnya akan dikombinasikan dengan nilai kepentingan yang didapat dari kuesioner Product Quality untuk menjadi NKP. Jika NKP yang diperoleh berupa nilai positif maka NKP tersebut bisa dikatakan atribut kuat, dan jika NKP yang diperoleh berupa nilai negatif maka NKP tersebut bias dikatakan atribut lemah. Peritungan Nilai gap dan NKP ( Nilai Kepuasan Pelanggan ) dapat dilihat pada Tabel III.2 Tabel III.2 Hasil Pengolahan data Kuesioner Product Quality No Kode NKP 1 AES02 0.46 2 AES02-0.45 3 AES03-1.01 4 SER01-1.92 5 SER02-1.34 6 REP01 0.39 7 REP02-2.56 8 REP03 1.19 9 REP04-0.24 10 CON01 0.91 11 CON02 2.13 12 CON03-0.82 13 CON04-0.44 14 CON05 0.61 15 CON06 0.21 16 CON07-1.19 17 DUR01 1.75 18 DUR02 0.39 3. Hasil Pengolahan Data Kuesioner Model Pada tahap pengolahan data kuesioner Mode kano dengan table evaluasi Kano dan Blauth s formula ini dilakukan dedngan memberikan penilaian terhadap masing-masing atribut kebutuhan yang dapat memuaskan atau belum dapat memuaskan pelanggan. Penilaian ini dinilai dengan meliat jawaban dari masing-masing responden terhadap masing-masing atribut kebutuan dengan pernyataan fungsional dan disfungsional menggunakan table evaluasi Kano seperti Tabel II.2 Yang tela dijelaskan pada bab II. Atribut kebutuhan menggunakan kategori Kano, yaitu Must-be (M), One-Dimensional (O), Attractive (A), Indifferent (I), Reverse (R), dan Questionable (Q). Kategori setiap kebutuhan suah diketahui, kemudian dilakukan pencarian kategori Kano secara keseluruhan untuk setiap atribut kebutuhan. Kategori Kano didapatkan dengan cara menjumlahkan hasil masing-masing kategori yang diperoleh dari keseluruhan responden dengan menggunakan Blauth s Formula. Hasil pencarian kategori Kano dapat dilihat ada Tabel III.3 Tabel III.3 Hasil Pengolahan Data Kuesioner Model Kano Atribut Kebutuhan A M O A+M+O I R Q I+R+Q Kategori Kano AES01 8 58 11 77 32 1 0 33 M

Tabel III.3 Hasil Pengolahan Data Kuesioner Model Kano (Lanjutan) Atribut Kebutuhan A M O A+M+O I R Q I+R+Q Kategori Kano AES02 9 16 54 79 28 2 1 31 O AES03 49 9 18 76 33 0 1 34 A SER01 6 53 9 68 40 2 0 42 M SER02 33 14 5 52 55 2 1 58 I REP01 2 52 21 75 31 1 3 35 M REP02 7 16 2 25 75 9 1 85 I REP03 9 16 2 27 74 8 1 83 I REP04 11 15 49 75 35 0 0 35 O CON01 0 67 2 69 39 1 1 41 M CON02 13 24 9 46 57 5 2 64 I CON03 0 76 0 76 32 0 2 34 M CON04 55 0 1 56 50 3 1 54 A CON05 64 0 0 64 45 1 0 46 A CON06 1 70 0 71 37 1 1 39 M CON07 54 10 9 73 31 2 4 37 A DUR01 6 60 14 80 30 0 0 30 M DUR02 26 21 47 94 15 1 0 16 O 4. Pengintegrasian Hasil Kuesioner Product Quality dan Model Kano Pada tahap pengintegrasian hasil kuesioner Product Quality dan Model Kano ini akan menghasilkan atribut kebutuhan yang berkategori kuat dan lemah, dan hasil kuesioner dari model Kano yaitu atribut kebutuhan yang berkategori Kano. Setelah hasil kuesioner Product Quality dan model Kano didapat, kemudian akan diintegrasikan untuk mengetahui atribut kebutuhan apa saja yang harus dijadikan prioritas untuk ditingkatkan dan dipertahankan. Intergrasi Product Quality dan model Kano dapat dilihat pada Tabel III.4 Tabel III.4 Pengintegrasian Hasil Kuesioner Product Quality dan Model Kano No Kode Action 1 AES02 Diperbaiki 2 AES02 Diperbaiki 3 AES03 Diperbaiki 4 SER01 Diperbaiki 5 SER02 Diabaikan 6 REP01 Dipertahankan 7 REP02 Diabaikan 8 REP03 Dipertahankan 9 REP04 Diperbaiki 10 CON01 Dipertahankan

Tabel III.4 Pengintegrasian Hasil Kuesioner Product Quality dan Model Kano (Lanjutan) No Kode Action 11 CON02 Diertahankan 12 CON03 Diperbaiki 13 CON04 Diperbaiki 14 CON05 Pertahankan 15 CON06 Dipertahankan 16 CON07 Diperbaiki 17 DUR01 Dipertahankan 18 DUR02 Dipertahankan B. Pembaasan True customer needs merupakan kebutuhan pelanggan yang harus diprioritaskan dalam pengembangan sebuah layanan atau produk, true customer needs didapat dari atribut kebutuhan lemah dan atribute kebutuhan kuat berkategori must-be, one-dimensional, serta atribut kebutuhan kuat berkategori attractive. atribut kebutuhan terpilih yang termasuk dalam kategori inilah yang disebut dengan true customer needs. Analisis atribut kebutuhan yang menjadi true customer needs didasarkan kondisi existing serta keluhan yang didapatkan pada tahap pengumpulan data. Analisis ini dilakukan untuk menjelaskan bahwa atribut-atrbut terpilih ini layak untuk dikembangkan atau ditingkatkan sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari produk Abon Ayam Asep Pos. Tabel V.1 menunjukan data True Customer Needs dari produk Abon Ayam Asep Pos yang perlu untuk diperbaiki dan di tingkatkan. IV. KESIMPULAN Melihat dari tujuan dilakukan penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian ini didapat 5 dimensi Product Quality pada produk Abon Ayam Asep Pos yaitu, Aesthetics, Serviceability, Reputation, Conformance, Durability. Dari ke-5 dimensi pada Product Quality yang diperoleh maka didapat 18 atribut kebutuhan dari pelanggan Abon Ayam Asep Pos. 2. Berdasarkan pengolahan data yang menggunakan dimensi Product Quality, terdapat 9 atribut kebutuhan yang dianggap sudah memenuhi kebutuhan pelanggan dan terdapat 7 atribut kebutuhan yang belum dapat memenuhi kepuasan pelanggan terdapat Produk Abon Ayam Asep Pos. 3. Berdasarkan model Kano dan integrasi Product Quality terdapat 9 atribut dengan NKP yang positif (+) atau atribut kuat yang berkategori Must-be, One-dimensional, dan Indifferent, dari integrasi tersebut maka dinyatakan atribut tersebut perlu untuk dipertahankan. Berdasarkan hasil integrasi model Kano dan Product Quality juga didapat 10 atribut dengan NKP yang negatif (-) atau atribut lemah yang berkategori One-dimensional, Must-be, Attractive dan Indifferent dari integrasi tersebut maka atribut tersebut perlu untuk diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Abon Ayam Asep Pos. 4. Berdasarkan hasil dari pengintegrasian model Kano dan Product Quality didapat hasil 7 atribut yang memiliki NKP negatif (-) berkategori One-dimensional, Must-be, Attractive yang artinya atribut lemah dan harus diperbaiki dan ditingkatkan, diantaranya 2 atribut dengan NKP negatif dan berkategori Kano One-Dimensional yang perlu untuk diperbaiki, 3 atribut dengan NKP negatif dan berkategori Kano Attractive yang harus untuk diperbaiki, serta 2 atribut dengan NKP negatif dan berktegori Kano Must-be yang artinya atribut tersebut harus ada pada produk, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan maka atribut ini juga perlu untuk ditingkatkan.