BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Pancakarsa Bangun Reksa didirikan pada tahun 2009 di atas tanah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit. Produk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah PT. ATMINDO Medan di mulai sekitar tahun 1920-an, dengan

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pengumpulan informasi tentang waktu yang dibutuhkan dalam suatu

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN. merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan suatu perusahaan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN OPERASI PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Abadi Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mesin-mesin produksi pabrik kelapa sawit yang didirikan oleh Bapak Ir. H. Zainuddin. Pada awalnya perusahaan ini berbentuk perseroan komanditer yaitu CV. Kharisma Abadi. CV. Kharisma Abadi ini didirikan pada tanggal 3 April 2002 yang beralamat di Jl. Bubu no. 53 Kel. Sidorejo Kec. Medan Tembung. Pada saat itu CV. Kharisma Abadi hanya bergerak pada bidang perbengkelan yang meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan (repair) untuk sterilizer pada pabrik kelapa sawit. Sejak tanggal 22 Oktober 2008, CV. Kharisma Abadi telah berubah dari perseroan komanditer menjadi perseroan terbatas PT Kharisma Abadi Jaya. PT. Kharisma Abadi Jaya berkantor pusat di Jl. Suluh No. 127A dan fabrikasi di Jl. Pasar II Tanjung Selamat, Saentis Percut Sei Tuan. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Secara garis besar ruang lingkup bidang usaha PT. Kharisma Abadi Jaya memproduksi fruit cages (lori), hydro cyclone, multi cyclone, inclided conveyor,

recycling conveyor, air lock, crene building, elevator dan chimney boiler. Kegiatan produksi pada PT. Kharisma Abadi Jaya disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Selain pengadaan produksi tersebut di atas, PT. Kharisma Abadi Jaya juga melakukan kegiatan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan (repair) untuk sterilizer pada pabrik kelapa sawit. 2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi PT. Kharisma Abadi Jaya Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orangorang atau unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu. Struktur organisasi pada PT. Kharisma Abadi Jaya adalah struktur orginasasi lini-fungsional. Dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal (lini). Gambar struktur organisasi pada PT. Kharisma Abadi Jaya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Direktur Utama Keuangan Manajer Engineering Marketing & Sales Manajer Manufaktur Manajer Procurement Manajer Human Resource Kepala Pabrikasi Kepala Site Securiti Hubungan lini Sumber Hubungan Fungsional Operator WorkShop : PT. Kharisma Abadi Jaya Operator Welding Staf erection Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Kharisma Abadi Jaya

2.3.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.3.2.1. Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi karena apabila terdapat kekurangan tenaga kerja maka kegiatan produksi tidak dapat bejalan dengan semestinya. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, PT. Kharisma Abadi Jaya tidak hanya mempertimbangkan jumlah tetapi juga mempertimbangkan keahlian dari tenaga kerja baru. Pada umumnya setelah perusahaan merekrut tenaga kerja baru dilakukan proses orientasi, penempatan dan pelatihan (training) kepada calon tenaga kerja. Uraian jumlah dan posisi/jabatan tenaga kerja pada PT. Kharisma Abadi Jaya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Uraian Jabatan dan Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Kharisma Abadi Jaya No Jabatan Jumlah 1 Direktur Utama 1 2 Keuangan 1 3 Manajer Engineering 1 4 Manajer Manufaktur 1 5 Manajer Sales 1 6 Manajer Procerrement 1 7 Manajer Human Resource 1 8 Kepala Pabrikasi 1 9 Kepala Site 1 10 Securiti 2 11 Operator Wrok Shop 4

12 Operator Welding 7 13 Operator Site 10 Total 32 Sumber : PT. Kharisma Abadi Jaya 2.3.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan tugas dan fungsinya maka dalam organisasi diperlukan personil-personil yang menduduki jabatan tertentu didalam organisasi tersebut dimana masing-masing personil diberi tugas dan tangung jawab sesuai dengan jabatannya. Adapun tugas dan tangung jawab pada perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Direktur Utama a) Mengelola perusahaan secara keseluruhan. b) Mengkoordinir serta mengontrol keahlian teknis, usulan proyek, penjualan dan pembelanjaan. Memberikan wewenang dan persetujuan atas : a) Surat-surat ekstern dan intern. b) Pesanan-pesanan pembelian dan pekerjaan. c) Faktur-faktur penjualan.

d) Ekspor dan impor. e) Penerimaan dan pengeluaran keuangan. Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan. 2. Keuangan Menyiapkan transaksi-transaksi pembayaran dan permintaan. Menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan keuangan diantaranya : a) Laporan keuangan perusahaan tiap bulan. b) Faktur-faktur penjualan dan bukti-bukti pembayaran dan penerimaan kas. c) Surat berharga, seperti cek dan bilyet. Bertanggung jawab kepada direktur perusahan atas penerimaan, pengeluaran dan pembukuan perusahaan. 3. Manajer Engineering Membuat rencana, gambar-gambar dan rincian tentang kebutuhan material.

Memberikan persetujuan atas surat-surat sehubungan dengan pembelian material. Bertanggung jawab kepada Direktur Perusahaan terhadap pelaksanaan tugasnya. 4. Manajer Manufaktur a) Mengawasi semua pekerjaan produksi dan membuat laporan harian. b) Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk dapat meningkatkan efisiensi kerja. Mempunyai wewenang untuk membuat keputusan harian sehubungan dengan pengawasan pekerjaan di bagian produksi. Bertanggung jawab kepada Direktur Perusahaan terhadap pelaksanaan produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 5. Manajer Sales Membuat peramalan permintaan terhadap produk dan menyusun rencana penjualan untuk setiap produk.

Mengadakan kontrak penjualan produk dengan pihak customer. Tanggung jawab: Bertanggung jawab kepada Direktur Perusahaan terhadap pelaksanaan tugasnya. 6. Manajer Procerrement Membuat laporan tentang pembelian dan pemakaian bahan di workshop. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang akan digunakan, baik pembelian dari dalam maupun luar negeri. Bertanggung jawab kepada Direktur Perusahaan terhadap mutu material yang dibeli. 7. Manajer Human Resource a) Melaksanakan kegiatan administrasi umum perusahaan. b) Mengatur penempatan tenaga kerja di semua bagian perusahaan. c) Mengatur distribusi surat-menyurat, baik kedalam maupun keluar perusahaan.

Memutuskan penerimaan tenaga kerja di perusahaan. a) Membuat laporan mengenai kondisi tenaga kerja di perusahaan. b) Bertanggung jawab kepada Direktur Perusahaan terhadap pelaksanaan tugasnya. 8. Kepala Pabrikasi Mengawasi langsung semua pekerjaan produksi dan mengkoordinasikan para pekerja. Bertanggung jawab kepada Manajer Manufaktur terhadap koordinasi pelaksanaan produksi 9. Kepala Site Mengawasi langsung semua pekerjaan assembling dan membuat laporan harian lapangan. Mempunyai wewenang untuk membuat keputusan harian sehubungan dengan proses assembling di lapangan.

Bertanggung jawab kepada Manager Manufacturing terhadap pelaksanaan assembling dari segi kualitas. 10. Securiti Melaksanakan pengamanan perusahaan baik dari dalam ataupun luar lingkungan perusahaan. Mengambil tindakan untuk keselamatan lingkungan perusahaan. Bertanggung jawab kepada Human Resoucer Manager terhadap pelaksanaan tugasnya. 11. Operator Work Shop a) Melaksanakan semua pekerjaan benda-benda kecil dan part pendukung proses produksi Mempunyai wewenang untuk membuat keputusan harian sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di bagian produksi.

Bertanggung jawab kepada Kepala fabrikasi terhadap pelaksanaan produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 12. Operator perakitan a) Melaksanakan semua pekerjaan proses produksi pembuatan lorri Mempunyai wewenang untuk membuat keputusan harian sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di bagian produksi. Bertanggung jawab kepada Kepala fabrikasi terhadap pelaksanaan produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 13. Operator Site Melaksanakan semua pekerjaan assembling dan membuat laporan harian lapangan.

Mempunyai wewenang untuk membuat keputusan harian sehubungan dengan proses assembling di lapangan. Bertanggung jawab kepada kepala site terhadap pelaksanaan assembling dari segi kualitas. 2.3.2.3. Jam Kerja Pada pelaksanaan aktivitas kerja, PT. Kharisma Abadi Jaya memakai waktu kerja selama enam hari setiap minggunya yaitu mulai dari Senin sampai Sabtu. Dan pada setiap hari kerja terdiri dari satu shift yang uraiannya dapat dilihat pada Tabel 2.2. Satu hari pekerja bekerja selama 8 jam sesuai dengan peraturan Depnaker, jika lebih dari jam yang ditentukan maka dianggap lembur. Tabel 2.2. Jam Kerja PT. Kharisma Abadi Jaya Hari Jam Kerja Keterangan 08.30 12.00 Kerja Senin Kamis 12.00 13.00 Istirahat 13.00 16.00 Kerja 08.30 12.00 Kerja Jumat 12.00 13.30 Istirahat 13.30 16.00 Kerja Sabtu 08.30 12.00 Kerja

12.00 13.00 Istirahat 13.00 15.00 Kerja Sumber : PT. Kharisma Abadi Jaya 2.3.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan Pada PT. Kharisma Abdai Jaya sistem pengupahan dibagi dua, yaitu untuk karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Untuk Karyawan Tetap, terdiri dari: a. Gaji pokok : Rp 1.300.000,- b. Uang makan : Rp. 210.000,- c. Uang transportasi : Rp. 260.000,- d. Tunjangan jabatan : Rp. 150.000,- Sedangkan untuk karyawan tidak tetap terdiri dari a. Gaji pokok : Rp 900.000,- b. Uang makan : Rp. 210.000,- c. Uang transportasi : Rp. 260.000,- d. Tunjangan jabatan : Rp. 150.000,- Pemberian upah untuk pekerja yang bekerja di lantai produksi diberikan setiap hari sabtu sedangkan untuk karyawan staf manajemen diberikan setiap akhir bulan.

lain yaitu Selain upah yang tertera di atas, perusahaan juga memberikan tunjangan a. Upah lembur, upah ini diberikan kepada pekerja yang bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan. b. Tunjangan hari besar keagamaan (THR), besarnya tujangan yang diberikan ditentukan oleh peusahaan. c. Tunjangan kesehatan, dimana apabila terjadi kecelakan kerja di lantai produksi, maka perusahaan akan memebiayai seluruh pengobatan hingga pekerja sembuh total dan dapat bekerja kembali. Disamping pemberian gaji pokok dan tunjangan-tunjangan tersebut, usahausaha lain yang dilakukkan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja adalah a. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Diberikan kepada seluruh pekerja tetap berupa : - Jaminan Kecelakaan Kerja - Jaminan Kematian - Jaminan Hari Tua - Jaminan Pemeliharaan Kesehatan b. Dispensasi Diberikan kepada semua pekerja untuk kepentingan tertentu, misalnya adanya tugas khusus, menikahkan anak, kemalangan, dan lain-lain.

2.4. Proses Produksi 2.4.1. Bahan 2.4.1.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. ton : Berikut ini adalah bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan lori 10 1. MS plate ukuran 8mm x 6 x 20 2. MS plate ukuran 9mm x 6 x 20 3. MS plate ukuran 15mm x 4 x 8 4. Besi UNP ukuran 150mm x 6000mm 5. Besi UNP ukuran 300mm x 90mm x 6000mm 6. Besi Siku ukuran 75mm x 75mm x 7mm x 6000mm 7. Besi strip ukuran 9mm x 50mm x 6000mm 2.4.1.2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalan dalam produk akhir. Bahan penolong dalam pembutan lori dan chinmey boiler adalah LPG dan oksigen. LPG dan Oksigen ini digunakan dalam proses pemotongan plat sesuai dengan ukuran yang dinginkan

2.4.1.3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk akhir produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit. Adapun yang tergolong sebagai bahan tambahan pada pembuatan lori adalah cat tahan panas. 2.4.2. Uraian Proses Produksi PT. Kharisma Abadi Jaya memproduksi berbagai mesin-mesin yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit. Tetapi proses yang diuraikan disini hanya proses pembuatan lori. Adapun uraian proses produksi pada pembuatan lori: 1. Pengukuran Pada tahap ini plat besi yang akan dipotong diukur dan diberi tanda garis potong mengunakan pensil khusus dan mal sesuai dengan spesifikasi gambar yang sudah dirancang. Selain pemberian tanda garis potong, pada plat besi juga diberi nomor identifikasi, jarak lubang baut, diameter lubang baut dan jumlah lubang baut. Dalam pemberian tanda harus akurat dan jelas serta dipertimbangkan penyusutan, perubahan bentuk dan toleransi ukuran akhir yang diijinkan. 2. Pemotongan

Pada tahap ini, plat besi yang sudah diukur dan diberi tanda dipotong. Pemotongan ini dilakukan dengan menggunakan mesin flame cutting. Prinsip kerja flame cutting ini adalah plat besi dipotong dengan api yang menggunakan oxy-acetylene torch/oxy-acetylene flame/nyala api yang didapat dari zat asam dan asetilin (gas karbit) tekanan tinggi dari silinder-silinder besi terpisah. Nyala api dapat digunakan secara eksterisif untuk memotong material sampai ukuran yang dibutuhkan. Selain itu juga dapat dipakai untuk memotongan bentuk lengkung dan bentuk-bentuk lain yang kompleks. Pada pemotongan dengan menggunakan api, secara prinsip pemotongan harus dilakukan dengan memakai peralatan automatic gas cutting. 3. Pengeboran Pengoboran ini dilakukan dengan menggunakan mesin bor, dimana plat besi yang sudah diberi tanda pada saat pengkuran diberi lubang sesuai dengan diameternya. Mesin bor yang digunakan untuk melubangi plat besi adalah mesin bor tangan (portable machine) yang dapat berupa mesin bor angin maupun mesin bor elektris. 4. Pengerolan Plat besi yang sudah dipotong dan dibor sesuai dengan ukuran yag telah ditentukan dirol sampai plat besi melengkung. Proses pengerolan ini menggunkan mesin roll press. 5. Perakitan

Pada tahap ini komponen-komponen yang telah melalui semua tahapan proses diatas dirakit atau disatukan menjadi satu. Dalam perakitan komponen harus memperhatikan tanda-tanda yang sudah dicantumkan di plat besi pada saat pengukuran, agar perakitannya tidak melesat dan sesuai dengan spesifikasi gambar yang dirancang. Plat besi dirakit dengan mengunakan mesin las. 6. Pengecatan Sebelum proses pengecatan, terlebih dahulu permukaan lori yang selesai dirakit dibersihkan dari karat yang menempel dipermukaan lori menggunakan mesin gerinda atau sikat kawat. Setelah semua permukaan lori selesai dibersihkan kemudian dilakukan pengecatan dengan warna hitam sebanyak dua kali. Pengecatan dilakukan sebanyak dua kali agar cat lebih tebal menempel pada permukaan lori. Pengecatan dilakuan menggunakan kuas dengan cat tahan panas. 2.4.3. Mesin dan Peralatan 2.4.3.1. Mesin Adapun jenis dari mesin-mesin produksi yang digunakan oleh PT. Kharisma Abadi Jaya terlampir pada Lampiran 1.

2.4.3.2. Peralatan Peralatan adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan lori antara lain adalah: 1. Katrol 2. Dongkrak 3. Rantai Tarik 4. Tang Badan 5. Kawat Las 6. Kuas Selain alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan, terdapat alat yang digunakan untuk melindungi diri ketika melakukan pekerjaan yang disebut dengan Alat Pelindung Diri (APD). Adapun bentuk dari Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan di PT. Kharisma Abadi Jaya adalah: 1. Safety Helmet 2. Sepatu pelindung (safety shoes) 3. Sarung Tangan 4. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) 5. Masker (Respirator) 6. Pelindung wajah (Face Shield)