BAB IV HASIL PENERAPAN. Kelima variabel yang digunakan untuk menghitung nilai z-score suatu

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PT. KIMIA FARMA Tbk DENGAN METODE ALTMAN UNTUK PERIODE TAHUN : DINO FAJAR C.R.

BAB I PENDAHULUAN. yang biasanya ditandai dengan mengalami kerugian.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis akan melakukan penelitian terhadap PT. Mobile-8 Telecom Tbk

Nama : Putri Wulan Sari Kosnadi NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Rini Dwiastutiningsih.,SE.,MMSI

ANALISIS PENGGUNAAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT PYRIDAM FARMA, TBK PERIODE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif, yaitu penelitian dengan menganalisis data-data yang diperoleh langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan data-data yang diperoleh langsung pada laporan keuangan di ICMD Bursa Efek Jakarta, kemudian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai. a. Working Capital To Total Assets (X 1 )

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyedia telekomunikasi, yaitu PT BAKRIE TELECOM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV. ANALISA dan PEMBAHASAN. 4.1 Kinerja dan Posisi Keuangan PT. BAKRIE TELECOM Tbk beserta

Penyusun Penulisan Ilmiah: YOGA KOMARA NPM: Dosen Pembimbing: Lina Kusrina, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dalam menjaga dan memaksimalkan profitabilitas

Maylina Dinda A / Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Euphrasia Susy Suhendra, MS

BAB 1 PENDAHULUAN. Laju perkembangan perekonomian dunia yang dinamis ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya perekonomian serta teknologi saat ini, ditambah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan berdiri untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimalkan nilai saham, dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan tersebut yaitu terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang

ABSTRACT. Keywords: Altman Z-Score, Bankruptcy. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti, serta interkasinya dengan lingkungan. Tempat: Penelitian ini menggunakan data PT. Telkomsel Tbk., PT.

PRAKATA... ABSTRACK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT.Indo Citra Finance Tbk

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS RESIKO KEUANGAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK DENGAN MENGGUNAKANMETODE ALTMAN Z-SCORE

Analisis Penggunaan Metode Altman Z-score untuk Mengetahui Potensi Kebangkrutan pada PT Mayora Indah,Tbk Periode

BAB-I. mengalir ke dalam perbankan, juga melimpahnya jenis tabungan yang di. fungsi kebijakan moneter. Bank sebagai institusi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai industri yang berkembang pesat dan memiliki kegiatan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model ALTMAN (z-score) dalam mengukur kinerja keuangan dan memprediksikan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I. banyak yang memanfaatkan kekayaan Indonesia dan dijadikan bahan-bahan. harus dapat menghasilkan keuntungan yang optimal serta pengendalian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian meliputi: tujuan studi, tipe hubungan variabel, setting penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

PENDAHULUAN Kepailitan suatu perusahaan biasanya diawali dengan kesulitan keuangan (financial distress) yang ditandai oleh adanya ketidakpastian profi

Haryadi Sarjono, ST, MM Dosen Universitas Bunda Mulia, Jakarta

Grey Area (1,1 s/d 2,6). Hal ini menunjukkan bahwa industri ini secara keseluruhan berada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai

BAB II TINJAUAN TEORITIS. a. Pengertian Laporan Keuangan. mempunyai arti yang sangat penting terutama bagi pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi salah satunya dengan cara membeli dan menjual saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB II OPINI AUDIT GOING CONCERN. Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan pada

ANALISIS INDEKS ALTMAN Z-SCORE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI, TBK. PERIODE TAHUN SKRIPSI

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat panjang bahkan hingga ribuan tahun. Pada periode waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis global telah menyebabkan kegiatan dunia usaha di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL ALTMAN REVISI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan menjadi semakin ketat, baik perusahaan konvensional maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sumber topik untuk penelitian. Adapun objek Penelitian yang akan diuji dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

ANALISIS Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENERAPAN Kelima variabel yang digunakan untuk menghitung nilai z-score suatu perusahaan go public yaitu (X1)Working Capital to Total Assets, (X2 ) Retained Earning to Total Assets, (X3)Earning Before Interest and Taxes (EBIT) to Total Assets, (X4 )Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities,(X5 ) Sales to Total Assets. Antara variabel yg satu dengan yang lainnya memiliki hubungan yang saling mempengaruhi, nilai modal kerja yang besar menunjukkan produktivitas aktiva perusahaan yang mampu menghasilkan laba usaha yang besar seperti yang diharapkan perusahaan. Dengan meningkatnya laba usaha perusahaan maka akan menarik investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut sehingga laba ditahan perusahaan akan mengalami peningkatan. Meningkatnya laba ditahan dan modal kerja yang dimilki perusahaan akan mendorong meningkatnya total penjualan perusahaan perbankan. Begitu pula sebaliknya, jika modal kerja yang dimiliki perusahaan semakin kecil maka perusahaan akan memperoleh laba yang kecil pula. Jika perusahaan mengalami hal seperti ini maka akan mendorong pada terjadinya kesulitan keuangan dan jika keadaan ini terus berlanjut maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: 84

85 Tabel 4.1 Kebangkrutan 2011-2013 Nama perusahaan Kebangkrutan 2011 Kebangkrutan 2012 Kebangkrutan 2013 PT. Astra Agro Lestari Sehat Sehat Sehat PT. Astra Internasional Sehat Sehat Sehat PT Ciputra Development Grey area Bangkrut Bangkrut PT XL Axiata Grey area Sehat Grey area PT Fast Food Indonesia Sehat Sehat Sehat PT Garuda Indonesia Sehat Sehat Sehat PT. Hotel Sahid jaya Bangkrut Bangkrut Bangkrut PT Indosat Bangkrut Bangkrut Bangkrut PT. Jasa Marga (Persero) Grey area Grey area Bangkrut PT Kimia Farma (Persero) Sehat Sehat Sehat PT Lippo Karawaci Grey area Grey area Grey area PT Media Nusantara Citra Sehat Sehat Sehat PT Surya Citra Media Sehat Sehat Sehat PT Semen Indonesia Sehat Sehat Sehat PT Telekomunikasi Indonesia Sehat Sehat Sehat PT Unilever Indonesia Sehat Sehat Sehat PT Indofood Sukses Makmur Grey area Grey area Grey area PT Indofarma (Persero) Grey area Grey area Bangkrut PT Mustika Ratu Sehat Sehat Sehat PT Ace Hardware Indonesia Sehat Sehat Sehat Dari hasil perhitungan di atas maka dapat dipersentasekan sesuai dengan tabel di bawah ini:

86 Tabel 4.2 Persentase kebangkrutan tahun 2011-2013 2011 2012 2013 Sehat 60% 65% 60% Grey area 30% 20% 15% Bangkrut 10% 15% 25% Pada tabel diatas dapat dilihat kondisi dua puluh perusahaan kondisi yang fluktuatif, pada tahun 2011 prosentase sehat dari dua puluh perusahaan sebesar 60%, tetapi pada tahun 2012 persentase naik menjadi sebesar 65%, itu artinya ada satu perusahaan dimana dalam satu tahun berada di kondisi sehat, tetapi pada tahun 2013 menurun dalam hal menajemen keuangannya, sehingga persentasenya 60%. Setelah dijelaskan diatas, ada dua puluh perusahaan yang tetap dalam posisi sehat hal itu dikarenakan nilai rasio profitabilitas (X 2 dan X 3 ) serta rasio aktivitas (X 4 dan X 5 ) mempunyai nilai yang besar, meski beberapa perusahaan juga memiliki rasio likuiditas (X 1 ) yang bernilai negatif. Itu artinya perusahaan hanya mempebaiki modal kerja untuk tahun berikutnya. Pada posisi Grey area setiap tahunnya mengalami penurunan, tahun 2011 sebesar 30%, pada tahun 2012 sebesar 20%, dan pada tahun 2013 sebesar 15%, itu artinya ada perusahaan yang tiap tahunnya mengalami perubahan pada manajemen keuangannya, memperbaikinya ataupun sebaliknya. Pada kondisi Bangkrut ini terjadinya sebaliknya dengan kondisi Grey area, tiap tahunnya persentase kondisi bangkrut meningkat., 10% pada tahun 2011, 15% pada tahun 2012, dan 25% pada tahun 2013, itu artinya ada

87 perusahaan terjadi penurunan dalam manajemen keuangannya. Pada tahun 2011-2013, semakin meningkatnya pesentase perusahaan yang berada di posisi bangkrut hal tersebut dikarenakan mempunyai nilai rasio likuiditas (X 1 ) serta profitabilitas (X 2 dan X 3 ) yang kecil, dan juga penurunan nilai rasio aktivitas (X 4 dan X 5 ) itu berarti perusahaan seharusnya memperbaiki nilai likuiditas serta profit untuk tahun berikutnya. A. Kendala-kendala dalam menerapkan Metode Z-Score Altman. Analisis Z-Score (Altman) merupakan salah satu analisis dengan menggunakan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dalam satu persamaan atau bisa disebut juga dengan analisis multivariate. Dimana variabel bebas dalam analisis ini adalah rasio-rasio keuangan yang diperkirakan akan mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan. sedangkan varaibel tidak bebas adalah prediksi kebangkrutan (bangkrut) dengan nilai 0 (nol) dan tidak ban gkrut dengan nilai 1 (satu) atau probabilitas kebangkrutan (0 sampai 1) Keterbatasan dalam penelitian ini terkait dengan jumlah variabel yang digunakan hanya untuk penilaian kuantitatif saja, sehingga menimbulkan beberapa kendala. Penelitian ini mempunyai beberapa kendala yaitu: 1. Faktor-faktor di luar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi (pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi dan lain-lain) serta parameter politik tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena kesulitan pengukurannya. Apabila faktor-faktor tersebut dapat diperoleh

88 dan dapat diukur dengan tepat, maka akan diperoleh tingkat prediksi kebangkrutan suatu perusahaan yang lebih akurat. 2. Periodisasi data yang terbatas hanya tiga tahun untuk memprediksi. Kemampuan prediksi akan lebih baik apabila digunakan data series yang cukup panjang.