BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

PERSYARATAN MENGAJUKAN KREDIT DI BANK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam membangun atau mengembangkan suatu usaha dibutuhkan modal awal. menyediakan sejumlah dana untuk keperluan modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

Variabel Indikator Sub Indikator Butir Butir Pertanyaan Pengendalian Preventif. 1. Calon nasabah memperoleh informasi kredit.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) ANTARA PT BANK SKR JRENG DENGAN PT SKR JOS FINANCE. Nomor...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak pernah terlepas dari lalu lintas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keras, perangkat. lunak dan proses keputusan tersebut menghasilkan sistem. pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan bukan bank, yang menawarkan pemberian pinjaman baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijual maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan redit,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data-data dan informasi yang diperoleh. dari penelitian atas PT. Bank "X", maka penulis

DAFTAR WAWANCARA Jawab

I. PENDAHULUAN. Perusahaan Leasing memiliki peran yang cukup penting dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

LAMPIRAN 1. (Sumber : BPS) Tabel 1.1

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

PERBEDAAN PERLAKUAN PEMBELI SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT DAN TUNAI DI DEALER PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA RUNGKUT SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan

Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini semakin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak-pihak yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berbagai jenis proyek pembangunan industri, perdagangan dan pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB III ANALISIS SISTEM

By : Angga Hapsila, SE.MM

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DEBT COLLECTOR DIKAITKAN DENGAN SEBI NO.7/60/DASP TAHUN 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. Prosedur Pemberian Kredit..., Astrid Qisti Maharani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB III WANPRESTASI TERHADAP OBJEK JAMINAN YANG DISITA SEBAGAI BARANG BUKTI OLEH PIHAK KEPOLISIAN

KEPUTUSAN DIREKTUR LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 29/KEP-LPMUKP/2017 TENTANG

BAB III PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. seperti leasing, factoring kartu kredit dan sebagainya. Target pasar dari model

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan perusahaan. Karyawan menjadi perencana, pelaku, dan

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yaitu bangku. Bangku inilah

BAB 10 Membeli Rumah

PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI BANK ANDA CABANG BONGKARAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK

SURVEY ANALISA KREDIT

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara tunai dan kredit, tetapi consumen lebih cenderung. untuk memilih secara kredit daripada secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha makin berkembang belakangan ini seiring dengan globalisasi

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK UNIT PALSIGUNUNG, DEPOK.

Pelaksanaan Transaksi Kliring Dalam Kegiatan Oprasional PT. BANK BRI Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukm normatife-terapan, karena didalam pelaksanaan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH... KANTOR PELAYANAN PAJAK... Jalan... Telepon :... Fax :...

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pembiayaan kredit merupakan lembaga yang memberikan jasa pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. Dalam lembaga pembiayaan kredit ini jasa yang ditawarkan adalah kredit pembiayaan. Perusahaan pembiayaan kredit memperoleh keuntungan dari tingkat suku bunga. Di dalam memberikan kredit, pihak pembiayaan kredit harus memiliki prosedur-prosedur kredit yang akan menjadi pedoman didalam memberikan suatu kredit. Proses pemberian kredit membutuhkan pertimbangan dan analisis dari pihak manajemen kredit berdasarkan peraturan dan kebijakan lembaga pembiayaan kredit. Peraturan dan kebijakan perusahaan tersebut harus sesuai dengan peraturan Bank Sentral. Dalam proses pemberian kredit ini tidak terdapat jaminan kredit sehingga tingkat resiko yang akan ditimbulkan besar. PT Adira Dinamika Multi Finance juga merupakan lembaga pembiayaan kredit yang bergerak dalam usaha pembiayaan kredit. PT Adira Dinamika Multi Finance memberikan pelayanan kredit kepada nasabah dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit tersebut. Persaingan yang ketat di dunia pembiayaan kredit ini membuat PT AdiraDinamika Multi Finance harus lebih siap di dalam memberikan segala fasilitas kredit bagi nasabahnya. Banyak pesaing yang lebih mudah memberikan kredit dan menawarkan tingkat suku bunga kredit yang lebih rendah.

Pemberian kredit memuat unsur kepercayaan, artinya pihak pemberi kredit mempercayai pihak penerima kredit yaitu pihak penerima kredit akan dapat membayar kreditnya dengan lancar. Pada lembaga pembiayaan kredit terdapat dilema antara produktifitas kredit yang disalurkan dengan kualitas kredit. Pihak perusahaan menginginkan penyaluran kredit yang banyak dan berkualitas, tetapi di lapangan sering tidak sesuai dengan keinginan perusahaan. Petugas kredit banyak yang terdesak dan tertekan di dalam melakukan keputusan kredit. Setiap pemberian kredit memiliki prosedur-prosedur yang harus dipatuhi setiap petugas kredit. Tetapi karena tekanan terhadap produktifitas membuat petugas merasa tertekan dan tidak bebas didalam melakukan penilaian kredit. Kondisi pemberian kredit PT Adira Dinamika Multi Finance dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Kredit Sepeda Motor yang Disalurkan PT Adira Dinamika Multi Finance Medan Tahun 2002-2006 Tahun Jumlah Kredit Yang Perubahan (%) Disalurkan (Rp) 2002 115.436.620.500-2003 134.879.560.800 16,84 2004 152.794.650.700 13,28 2005 98.621.745.400-35,45 2006 184.658.745.600 87,24 Sumber: PT Adira Dinamika Multi Finance, 2007 Pada Tabel 1.1 dapat dilihat pertumbuhan kredit yang besar dari tahun 2002 sampai tahun 2004. Pada tahun 2005 PT Adira Dinamika Multi Finance mengalami penurunan kredit karena terlalu banyak kredit yang disalurkan tidak sesuai dengan prosedur-prosedur kredit yang telah ditentukan pada tahun

sebelumnya. Pada tahun 2005, PT Adira Dinamika Multi Finance hanya melakukan penjualan selama 8(delapan) bulan. Pada tahun 2006 PT Adira Dinamika Multi Finance bangkit dan berkembang dengan sumber daya manusia yang baru dan kompeten. Pernyataan diatas didukung oleh pihak devisi kredit PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan. Kredit yang disalurkan tersebut harus selalu diawasi sehingga nantinya tidak membuat masalah bagi perusahaan. Kredit yang disalurkan tersebut merupakan piutang bagi perusahaan yang memerlukan perhatian khusus. Penagihan piutang atau pelunasan pinjaman dari debitur yang tidak tertagih sesuai jadwal yang ditentukan akan berakibat buruk bagi lembaga pembiayaan kredit tersebut. Hal ini bisa disebabkan kondisi usaha debitur yang memburuk atau kondisi ekonomi makro yang berubah sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi debitur. Selain itu bisa juga disebabkan adanya kesalahan yang disebabkan oleh pihak perusahaan didalam menganalisa kelayakan debitur dan pengawasan kredit. Kondisi Piutang yang tidak tertagih di PT Adira Dinamika Multi Finance dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Jumlah Piutang Tak Tertagih PT Adira Dinamika Multi Finance Medan I Tahun 2002-2006 Tahun Jumlah Piutang tak Perubahan (%) tertagih (Rp) 2002 3.463.098.615-2003 5.395.182.432 55,79 2004 7.639.732.535 41,60 2005 10.389.295.850 35,99 2006 5.539.762.368-46,67 Sumber: PT Adira Dinamika Multi Finance, 2007

Pada tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa di tahun 2002 sampai tahun 2005 trend dari piutang tak tertagih PT Adira Dinamika Multi Finance mengalami kenaikan yang cukup besar. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari divisi Account Receivable kenaikan ini dipicu karena tidak dilakukannya prosedurprosedur kredit yang telah dibuat oleh perusahaan dan penanganan yang terlambat dari pihak collector sebagai petugas didalam menangani kredit yang macet tersebut. Perubahan terjadi pada tahun 2006, piutang tak tertagih PT Adira Finance berkurang. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti: Analisis Pemberian Kredit Dan Sistem Penagihan Piutang Pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang diuraikan maka perumusan masalah adalah Apakah pengelolaan pemberian kredit dan sistem penagihan piutang pada PT Adira Dinamika Multi Finance. C. Kerangka Konseptual PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan memilki beberapa prosedur dan tahapan yang harus dilalui oleh calon konsumen untuk memperoleh kredit. Calon konsumen yang ingin membeli sepeda motor secara kredit dapat menyiapkan persyaratan administrasi permohonan kredit. Permohonan kredit terdiri dari perseorangan dan perusahaan. Persyaratan administrasi kredit adalah sebagai berikut:

1. Syarat-syarat administrasi permohonan kredit perorangan: a. Kartu Tanda Penduduk pemohon dan penjamin b. Rekening listrik/air/telepon/pbb c. Kartu keluarga/buku Nikah d. Slip gaji (bagi pegawai) e. Laporan Keungan/Bon-Bon usaha (bagi wiraswasta) 2. Syarat-syarat administrasi permohonan kredit perusahaan: a. Kartu Tanda Penduduk Komisaris b. Kartu Tanda Penduduk Direktur c. Rekening istirk/air/telepon/pbb d. SIUP (Surat Ijin Usaha) e. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) f. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) g. Rekening Koran 3 bulan terakhir h. Akte Pendirian Perusahaan i. Akte peralihan perusahaan j. Pembayaran harus menggunakan bilyet giro PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan melakukan survey on the spot kepada calon konsumen untuk memastikan kebenaran syarat administrasi kredit. Calon konsumen yang memenuhi syarat akan mendapat persetujuan kredit dan melakukan penandatanganan kontrak perjanjian kredit. Konsumen melakukan pembayaran angsuran kepada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan setiap bulannya.

PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan Melakukan beberapa prosedur penagihan piutang kepada konsumen. Penagihan piutang tersebut dilakukan oleh pihak collector dan professional collector. Sistem penagihan piutang pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan aadalah sebagai berikut: 1. Konsumen yang over 0 sampai 7 hari dilakukan pemberitahuan dan peringatan melalui telepon oleh desk collector. Surat peringatan pertama juga dikirimkan melalui pos kepada konsumen. 2. Konsumen yang over 7 hari dilakukan kunjungan penagihan pertama ke alamat tagih konsumen oleh field collector, sekaligus memberikan surat peringatan kedua kepada konsumen. 3. Konsumen yang over 30 hari dilakukan kunjungan penagihan kedua ke alamat tagih konsumen oleh field collector sekaligus memeberikan surat peringatan ketiga dan yang terakhir kepada konsumen. 4. Konsumen yang over 60 hari dilakukan kunjungan ketiga ke alamat tagih oleh Remedial sekaligus memberikan surat penarikan kendaraan kepada PT Adira Dinamika Multi Finance. 5. Konsumen yang over 90 hari dilakukan kunjungan penagihan keempat oleh professional collector (pihak ketiga dari PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan) dengan tujuan untuk menyita kendaraan yang di kredit oleh si konsumen secara baik-baik maupun secara paksa.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pemberian kredit dan sistem penagihan piutang PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Perusahaan, sebagai bahan masukan didalam pengelolaan pemberian kredit dan sistem penagihan piutang sehingga dapat dihasilkan kredit yang berkualitas. 2. Peneliti selanjutnya sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan pemberian kredit dan sistem penagihan piutang. 3. Penulis, sebagai implementasi untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh dari bangku kuliah. E. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional di dalam pembahasan penelitian dibatasi dan hanya menyangkut pada pemberian kredit dan sistem penagihan piutang pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan yang hanya melakukan pembiayaan kredit sepeda motor. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan yang beralamat di Jl. Bambu II Komplek Graha Niaga Blok A/12 Glugur Medan. Waktu penelitian direncanakan dari bulan November 2007 sampai dengan Februari 2008.

3. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data primer, adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian, yaitu dari PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan I, melalui observasi dan wawancara. b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh melalui buku, jurnal majalah yang dianggap menjadi referensi pendukung, berupa teoriteori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian, seperti laporan penjualan tahunan, laporan piutang yang tak tertagih, struktur organisasi dan sejarah singkat perusahaan. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara dilakukan dengan bertanya pada pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini bagian kredit dan bagian piutang usaha (account receivable) di PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan. b. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti bahan-bahan tulisan dan dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini guna mendapatkan data sekunder, misalnya laporan penjualan tahunan,

laporan piutang tak tertagih, sejarah dan struktur organisasi perusahaan. 5. Metode Analisis Adapun metode analisis yang digunakan untuk skripsi yaitu: a. Metode Deskriptif Metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang dihadapi dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menginterpretasikan dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan sehingga dapat dimengerti mengenai pengelolaan kredit dan sistem penagihan piutang pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Medan. b. Metode Induktif Metode analisis yang bersifat ilmiah dengan cara membandingkan teori-teori manajemen dengan data-data penjualan kredit dan piutang yang diperoleh dari perusahaan sehingga dapat dirumuskan suatu kesimpulan, yang akan digunakan dalam membuat saran.