BAB 4 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

Nama : Fatimah Setiyo Ningrum NIM : 05/187381/KG/7916

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional analitik dengan. membandingkan antar kelompok. Desain penelitian ini menggunakan desain

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Status kebersihan gigi dan mulut pada remaja usia tahun di SMPN 4 Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone

HASIL ANALISIS DATA. Kelompok Usia Responden. Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent tahun 33 64,7 64,7 64,7

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental semu (quasi

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT PADA LANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. satu atau lebih gigi asli, tetapi tidak seluruh gigi asli dan atau struktur

BAB I PENDAHULUAN. Penampilan fisik berperan dalam menimbulkan kepercayaan diri

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Kebidanan

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DAN STATUS GINGIVA PADA MAHASISWA DENGAN GIGI BERJEJAL

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA/WALI OBJEK PENELITIAN. Kepada Yth, Orang Tua/Wali Ananda :..

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu kebidanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

KONDISI KEBERSIHAN MULUT DAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA TUNTUNGAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

HUBUNGAN GIGI BERJEJAL DENGAN ORAL HYGIENE PADA SISWA SMAN 4 MEDAN TAHUN 2016

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan desain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3. Status Pendidikan : 1. Tidak Sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. Perguruan Tinggi

BAB 4 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

PROFIL KEBERSIHAN DAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA LANSIA DI DESA DARSONOKABUPATEN JEMBER

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut. Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia BAB 5 HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimulai sejak 1000 tahun sebelum masehi yaitu dengan perawatan

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Bapak/Ibu sekalian, saya ucapkan terima kasih.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tabel 1 : Data ph plak dan ph saliva sebelum dan sesudah berkumur Chlorhexidine Mean ± SD

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi jaringan periodontal yang tidak sehat sebesar 95,21% atau

STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN KESEHATAN PERIODONTAL PASIEN YANG DATANG KE KLINIK PERIODONSIA RSGM UNIVERSITAS JEMBER PERIODE AGUSTUS 2009 AGUSTUS 2010

hiperplasia gingiva pada daerah interdental, labial dan lingual. Terlihat juga gingiva berwarna merah dan 4,5 PENDAHULUAN

KESEHATAN GIGI MASYARAKAT: Pelbagai Survei FKG UGM. Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, FKG-UGM

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi observasional analitik potong lintang (crosssectional).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORI. menjadi dua yaitu gigi berjejal simpel dan gigi berjejal kompleks. Gigi

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pentingnya Menjaga Oral Hygiene Pada Perawatan Ortodonti.

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. Saudara. Saya yang bernama Albert Prawira, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi (Kajian pada Murid Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukittinggi)

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT SISWA SMA NEGERI 9 MANADO PENGGUNA ALAT ORTODONTIK CEKAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

Proporsi pneumonia yang terpajan periodontal 41 OR = = = 0,21 Proporsi tidak pneumonia yang terpajan periodontal 193

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Fixed orthodontic atau disebut juga dengan pesawat cekat ortodonti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik. Kesehatan ibu harus benar-benar dijaga agar janin yang dikandungnya sehat

BAB I PENDAHULUAN. ortodontik berdasarkan kebutuhan fungsional dan estetik. Penggunaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASANDI RSGMP-PSPDG FK UNSRAT MANADO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Dental Health Education

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengguna Alat Ortodontik Cekat di SMA Negeri 7 Manado

EROSI GIGI AKIBAT UDARA YANG MENGANDUNG ASAM PADA PEKERJA PABRIK BATERAI YUASA DI SUNGAI PETANI KEDAH MALAYSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN ORAL HYGIENE DAN PENANGGULANGAN KOMPLIKASI PERAWATAN ORTODONTI SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

EFEKTIVITAS DENTAL HEALTH EDUCATION DISERTAI DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasional cross sectional. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Juli 2012 Desember 2012. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini diambil dari seluruh pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. 4.3.2 Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya yang memenuhi kriteria sampel.

4.3.3 Besar Sampel Penelitian Besar sampel dihitung berdasarkan rumus (Lwanga dan Lemeshow, 1991) : Z 2 1- α /2 P (1-P) N n = = 41 d 2 (N-1) + z 2 1-α /2P (1-P) Besar sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 41 pasien. Keterangan : n : besar sampel minimum Z 1-α/2 : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α 5% = 1,96. P : harga proporsi di populasi = 0,5. N : besar populasi = 68. d : kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir = 0,1. 4.3.4 Kriteria Sampel Penelitian Sampel diambil dengan kriteria sebagai berikut : Data dihimpun dari kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya : - Pasien yang sedang dirawat dengan peranti ortodonti lepasan rahang atas dan rahang bawah. - Tidak membedakan jenis kelamin.

- Rentang usia 9-11 tahun. - Pasien tersebut kooperatif. 4.3.5 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random Sampling, karena pengambilan sampel secara acak pada pasien yang yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. 4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel Dependen Kesehatan gingiva pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari 6 bulan. 4.4.2 Variabel Independen Kebersihan rongga mulut pada pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari 6 bulan. 4.5 Definisi Operasional Penelitian Agar variabel dapat dinilai atau diamati maupun diukur, maka variabel tersebut perlu didefinisikan sebagai berikut : 1. Pemakaian peranti ortodonti lepasan Pemakaian peranti ortodonti lepasan adalah kegiatan yang dilakukan

responden menggunakan peranti ortodonti lepasan secara baik dan teratur. 2. Kesehatan gingiva Kesehatan gingiva pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah perubahan kondisi kesehatan gingiva pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Pengukuran tingkat keparahan penyakit gingiva menggunakan Gingival Index (GI) dari Loe dan Silness. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan periodontal probe. Pemeriksaan dilakukan pada distofasial papila, margin fasial, mesiofasial, margin lingual. Gingival Index didapat dari jumlah skor sekeliling dibagi 4. Gigi yang diperiksa adalah gigi molar kanan rahang atas (16), gigi molar kiri rahang atas (26), gigi molar kanan rahang bawah (46), gigi molar kiri rahang bawah (36), gigi insisivus satu kanan rahang atas (11) dan gigi insisivus satu kiri rahang bawah (31). Kriteria Gingival Index : 0: Gingiva normal. 1: Keradangan ringan, sedikit perubahan warna, sedikit pembengkakan, tidak terdapat perdarahan saat probing. 2: Keradangan sedang, kemerahan, oedem, kilap dan berdarah pada waktu probing. 3: Keradangan parah, kemerahan, dan oedem yang nyata, ulserasi, perdarahan spontan.

Tingkat keparahan penyakit gingiva Skor 0,1-1,0 : keradangan ringan. 1,1-2,0 : keradangan sedang. 2,1-3,0 : keradangan berat. 3. Kebersihan rongga mulut Kebersihan rongga mulut pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah keadaan rongga mulut pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Indeks yang digunakan untuk melihat kebersihan rongga mulut adalah Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Green dan Vermillion. Untuk menilai kebersihan rongga mulut penderita, yang dilihat adalah adanya debris dan kalkulus pada permukaan gigi. OHI-S diperoleh dengan cara menjumlahkan Debris Index dan Calculus Index. Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan gigi tertentu, yaitu : gigi molar kanan rahang atas (16) permukaan bukal, gigi molar kiri rahang atas (26) permukaan bukal, gigi insisivus satu kanan rahang atas (11) permukaan labial, gigi molar kanan rahang bawah (46) permukaan lingual, gigi molar kiri rahang bawah (36) permukaan lingual, dan gigi insisivus satu kiri rahang bawah (31) permukaan labial.

Gambar 2.1 Kriteria skor untuk debris (Wyche dan Wilkins, 2010) Kriteria Debris Index (DI-S) : 0: Tidak dijumpai debris atau stain. 1: Ada debris lunak menutupi tidak > 1/3 permukaan gigi atau adanya stain (bercak) ekstrinsik tanpa debris dengan tidak memperhitungkan perluasannya. 2: Adanya debris lunak menutupi > 1/3 tetapi belum sampai 2/3 permukaan gigi. 3: Adanya debris lunak menutupi > 2/3 permukaan gigi. Skor DI-S individu didapat dari jumlah skor debris permukaan yang diperiksa dibagi dengan permukaan yang diperiksa. Derajat kebersihan bila dihubungkan dengan DI-S 0-0,6 : Baik. 0,7-1,8 : Sedang. 1,9-3 : Buruk.

Gambar 2.2 Kriteria skor untuk kalkulus (Wyche dan Wilkins, 2010) Kriteria Calculus Index (CI-S) 0: Tidak dijumpai kalkulus. 1: Adanya kalkulus supragingival menutupi > 1/3 permukaan gigi. 2: Adanya kalkulus supragingival menutupi > 1/3 tetapi belum melewati 2/3 permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingival sekeliling servikal gigi atau keduanya. 3: Adanya kalkulus suprangival menutupi > 2/3 permukaan gigi atau kalkulus subgingival mengelilingi servikal gigi atau keduanya. Skor CI-S individu didapat dari jumlah skor kalkulus permukaan yang diperiksa dibagi dengan permukaan yang diperiksa. Derajat kebersihan bila dihubungkan dengan CI-S. 0-0,6 : Baik. 0,7-1,8 : Sedang. 1,9-3 : Buruk.

Dengan menjumlahkan skor Debris Index dan Calculus Index maka akan didapatkan indeks kebersihan gigi dan mulut. OHI-S = Debris Index + Calculus Index atau OHI-S = DI + CI Derajat kebersihan mulut bila dihubungkan dengan OHI-S adalah sebagai berikut: 0,0-1,2 : Baik. 1,3-3,0 : Sedang. 3,1-6,0 : Buruk. 4.6 Instrumen Penelitian 1. Pemakaian peranti ortodonti lepasan. Pemakaian peranti ortodonti lepasan adalah kegiatan yang dilakukan responden menggunakan peranti ortodonti lepasan secara baik dan teratur. Metode ukur : Form kuesioner. Alat ukur : Jawaban kuesioner dari responden meliputi pemakaian saat sikat gigi, pemakaian saat makan, pemakaian saat makan snack, pemakaian saat tidur, cara membersihkan peranti, kepatuhan pemakaian peranti ortodonti lepas secara rutin.

Skala ukur : Data rasio pemakaian peranti ortodonti lepasan. 2. Kesehatan gingiva Kesehatan gingiva pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah perubahan kondisi kesehatan gingiva pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Metode ukur : Pemeriksaan secara langsung dan dicatat pada tabel pemeriksaan Gingival Index. Alat ukur Instrumen Skala ukur : Gingival Index. : Kaca mulut, sonde, probe WHO, pinset. : Data rasio. 3. Kebersihan rongga mulut Kebersihan rongga mulut pada pasien dengan perawatan ortodonti lepasan adalah keadaan rongga mulut pada pasien yang sedang memakai peranti ortodonti lepasan. Metode ukur : Pemeriksaan secara langsung dan dicatat pada tabel pemeriksaan OHI-S. Alat ukur Instrumen Skala ukur : OHI-S. : Kaca mulut, sonde, pinset. : Data rasio.

4.7 Alat dan Bahan Penelitian Alat : - Kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. - Kaca mulut. - Sonde. - Probe WHO. - Pinset. - Dappen glass. - Alat tulis dan kertas. Bahan : - Alkohol 70%. 4.8 Prosedur Penelitian Pelaksanaan yang dilakukan : - Pada kunjungan pertama : a. Melakukan pengumpulan data dari kartu status pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan oleh mahasiswa di klinik S1 ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. b. Mencatat identitas pasien yang masih dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan lebih dari enam bulan di klinik S1

ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. c. Pasien diminta untuk menandatangani surat persetujuan bersedia sebagai subjek penelitian. d. Pasien diminta untuk mengisi form. kuesioner mengenai pemakaian peranti ortodonti lepasan. e. Pasien diinstruksikan untuk melepas peranti ortodonti lepasan yang digunakan dan berkumur dengan air untuk menghilangkan sisa makanan. f. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kesehatan gingiva subjek penelitian. g. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kebersihan rongga mulut subjek penelitian. h. Pasien kembali memakai peranti ortodonti lepasan. i. Pasien diberi penjelasan singkat (Dental Health Education) dan lembar instruksi mengenai petunjuk menggosok gigi dan cara membersihkan peranti ortodonti lepasan. - Pada kunjungan kedua (setelah dua kali aktivasi ortodonti lepasan ±6 minggu). a. Pasien diinstruksikan untuk melepas peranti ortodonti lepasan yang digunakan dan berkumur dengan air terlebih dahulu. b. Melakukan pengukuran dan pemeriksaan indeks kesehatan gingiva (GI) dan kebersihan rongga mulut (OHI-S) subjek penelitian. - Mencatat hasil penelitian dalam tabel.

4.9 Analisis Data Setelah data dikumpulkan dilakukan pengkodean yang dilanjutkan entry data dan pembersihan data. Data diolah dan diuji menggunakan statistik korelasi Pearson dan Spearman, serta Chi-square test.

4.10 Alur Penelitian Melihat KARTU STATUS di klinik S1 Ortodonti FKG Universitas Airlangga Surabaya dengan pemakaian peranti lepasan >6 bulan Populasi Kriteria sampel : -Pemakaian peranti lepasan >6 bulan -Px peranti ortodonti lepasan RA & RB. -Rentang usia 9-11 tahun. -Px kooperatif. Sampel Mengisi :-Formulir Identitas. -Formulir Persetujuan Pemakaian Peranti Ortodonti Lepasan (Form Kuesioner) Kebersihan RM (OHI-S) Kesehatan Gingiva (Gingival Index) Baik Sedang Buruk DHE (perlakuan terhadap POL / Lembar Instruksi) Setelah 2x aktivasi ±6 minggu Kebersihan RM (OHI-S) Kesehatan Gingiva (Gingival Index) Analisis Data Pembahasan Simpulan