BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan program SSPS 19 dengan kriteria

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1- Manajemen Depok Angkatan 2013 Universitas Gunadarma)

PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK VIA LAZADA (Studi Kasus Konsumen Lazada di Tangerang)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Amarta Multi Corporation. bagi industri. Berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2004.

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. sandal Ardiles. Berdiri sejak tahun 1981, dan sampai saat ini, jumlah karyawan yang bekerja

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Dieng Computer Square Malang yang terletak

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. jasa BMT SM NU Cabang Kesesi. a. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempat hiburan yang dinamakan QYU-QYU Karaoke ini terbentuk berkat

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menguraikan sejauh mana kualitas website mempengaruhi kepuasan pengguna.

PENGARUH KUALITAS LAYANAN BANK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUK TABUNGAN (STUDI PADA BANK DKI SYARIAH CABANG BANDUNG)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK PADA SALON KECANTIKAN MUTIARA SADING MENGWI SKRIPSI

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Pada gambaran subyek penelitian akan di jelaskan hal-hal yang akan menguraikan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA. Pada penelitian yang dilakukan di restoran Nasi Uduk Kebon Kacang Hj.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini, disajikan mengenai analisa dan pembahasan data-data yang penulis peroleh selama penelitian. A. Analisa Dalam Bab I sebelumnya, dijelaskan bahwa pertumbuhan hotel yang signifikan terjadi pada hotel bintang 4 (gambar 1.1). Hal tersebut dikarenakan, pengguna layanan bintang 4 adalah para pelaku bisnis yang datang dari berbagai negara untuk melakukan transaksi bisnis di Indonesia. Sedangkan bintang 3 biasanya banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal ataupun dari manca negara. Hotel bintang 5, banyak dikunjungi oleh para CEO, pimpinan institusi internasional dan konsulat asing. Pada tabel 4.1 diperoleh data berkaitan dengan harga kamar dengan tingkat hunian hotel Millennium. Tabel 4.1 Harga Kamar dan Rerata Tingkat Hunian Hotel Millenium Jakarta 2005 2006 2007 2008 2009 E Konversi USD / Rupiah 9,830 9,020 9,110 9,600 10,400 Rerata Harga Kamar (USD) 30 33 33 34 35 Rerata Harga Kamar (RP) 294,900 297,660 300,630 326,400 364,000 Rerata Tingkat Hunian (%) 52% 62% 67% 74% 68% Sumber: Data diolah, 2009 Dari tabel 4.1, diperoleh data bahwa kenaikan harga sewa kamar tidak menyurutkan pelanggan untuk tidak menggunakan Hotel Millenium Jakarta. 47

48 Selama lima tahun penelitian, tingkat hunian yang terendah terjadi di tahun 2005, hal tersebut dikarenakan adanya bom Marriot Jakarta I dan pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 6% dikarenakan adanya bom Marriot Jakarta II. Disini kita lihat adanya hubungan yang signifikan antara kondisi atau isu keamanan dengan tingkat hunian hotel Millennium Jakarta. Tingkat hunian yang dimaksud adalah merupakan perbandingan antara tamu yang datang menginap dengan jumlah kamar yang ada atau dapat disebut juga sebagai utilitas kamar hotel. Dari kuesioner yang diedarkan diperoleh data bahwa tamu yang banyak berkunjung dan menginap di Hotel Millennium Jakarta adalah tamu dari manca negara sebanyak 56% sebanyak 44% adalah tamu domestik. Adapun tujuan kunjungan adalah untuk melakukan bisnis di Indonesia sebanyak 60%, urusan pribadi 30% dan urusan lain-lain sebesar 10%. Lama menginap di Hotel Millennium sebesar 70% responden menyatakan lama menginap sekitar 3 ~ 5 hari, 25% responden menginap selama kurang dari 2 (dua) hari dan 5% menyatakan lama menginap selama lebih dari 5 (lima) hari. Pemilihan hotel untuk menginap, responden menyatakan 70% ditentukan oleh perusahaan tempat mereka bekerja, 20% ditentukan oleh keputusan pribadi dan 10% ditentukan oleh keputusan atau pilihan pihak / orang lain. Dan pengunjung melakukan pengulangan menginap di Hotel Millennium, sebanyak 65% berkunjung lebih dari 3 kali, 25% berkunjung 2~3 kali dan 10% berkunjung baru satu kali. Data di atas dapat dilihat pada tabel 4.2

49 Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Responden Hotel Millennium No K e t e r a n g a n Hasil Kuesioner 1 Kewarganegaraan Pengunjung 2 Tujuan menginap di Hotel 60% 56% Asing 34% Indonesia Bisnis di Indonesia 3 Lama Menginap 70% 3 < Hari < 5 25% 4 Keputusan pemilihan hotel 70% Perusahaan Tempat Bekerja Berkunjung lebih 5 Pengulangan kunjungan 65% dari 3 kali Sumber: Hotel Millennium, data diolah 30% Pribadi 10% Lain-lain Kurang dari 2 (dua) Hari 5% Lebih dari 5 (lima) Hari 20% Pribadi 10% Pihak / Orang lain 25% Berkunjung sebanyak 2 kali 10% Berkunjung 1 kali Produk Hotel Millennium Jakarta yang paling diminati sebagai berikut: - 50% dari penjualan kamar - 40% berasal dari penjualan ruang rapat, function hall - 10% dari penjualan restaurant dan bar Untuk menunjang hasil penjualan sebagaimana diatas, pihak Manajemen Hotel Millennium Jakarta melalui Divisi Pemasaran melakukan promosi produk pelayanan Hotel Millennium melalui jaringan keagenan internasional (60%), media massa (2%), travel agent (5%), kerjasama dengan kartu kredit (3%), pameran / exhibition (10%), reservasi langsung (15%) ataupun melalui internet (5%). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik karena peranan SDM ( Sumber Daya Manusia) dari Hotel Millennium dapat diandalkan.

50 Divisi SDM selalu berusaha untuk meningkatkan KSA ( Knowledge, Skill & Attitude ) melalui pendidikan dan pelatihan secara regular berupa refresh training dimana materi training terdiri atas : hospitality hotel, bahasa asing, manajerial dasar, motivasi dan sebagainya. Jumlah karyawan Hotel Millennium Jakarta disesuaikan dengan kebutuhan bisnis hotel. Struktur karyawan dari Hotel Millennium adalah 80% karyawan tetap, 10% karyawan kontrak dan 10% karyawan outsourcing. Jumlah tahun dari tahun ke tahun berfluktuatif sebagaimana dijelaskan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Jumlah Karyawan Hotel Millennium Jakarta 2005 2006 2007 2008 2009 E Laki-laki 375 400 382 365 355 Perempuan 115 115 118 118 112 Total Karyawan 490 515 500 483 467 Sumber: Hotel Millennium, data diolah B. Pembahasan Sebelum melakukan pembahasan maka kita perlu mengetahui hasil tabulasi kuesioner sebagaimana dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Tabulasi Kuesioner Tamu Hotel Millenium Jakarta Total Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju X1 Faktor Keamanan 100 33 54 13 0 0 X2 Faktor Kenyamanan 100 44 40 16 0 0 X3 Faktor jaringan bisnis int'l 100 28 41 31 0 0 Y Peningkatan hunian hotel 100 32 55 13 0 0 Sumber : Data diolah

51 Dari hasil tabulasi kuesioner tamu hotel diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: 1. Kebutuhan sosial (keamanan) menempati kebutuhan pertama dari pelanggan 2. Kebutuhan fisik (kenyamanan) menempati kebutuhan kedua yang dibutuhkan oleh pelanggan 3. Kebutuhan psikologis (jaringan hotel internasional) menempati urutan ketiga. Dimana pelanggan menganggap bahwa hotel dengan jaringan bisnis / koneksitas secara internasional akan memiliki standar pelayanan internasional pula. Juga pada sub bab pembahasan ini akan disampaikan hal-hal sebagai berikut: - Hasil tahap pengujian alat kuesioner Tahapan pengujian yang dilakukan adalah : a. Validitas dan realibilitas kuesioner b. Pengujian kenormalan data - Pokok-pokok permasalahan Pembahasan yang menjelaskan pokok-pokok permasalahan pada penelitian ini, yaitu : a. Bagaimanakah faktor keamanan terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta? b. Bagaimanakah faktor kenyamanan pelayanan terhadap tingkat hotel Millennium Jakarta?

52 c. Bagaimanakah faktor jaringan bisnis internasional atas tingkat hunian hotel Millennium Jakarta? d. Bagaimanakah faktor keamanan, kenyamanan pelayanan dan jaringan bisnis internasional terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta? 1. Hasil tahap pengujian alat kuesioner Dalam penelitian ini, sebelum penulis melakukan analisis data, terlebih dulu penulis melakukan pengujian atas validitas dan realibilitas kuesioner serta kenormalan data. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keandalan data dalam penelitian ini. 1.1 Validitas dan realibilitas kuesioner Penulis membuat kuesioner untuk responden yang berkunjung di Hotel Millennium Jakarta. Kuesioner disajikan dalam bahasa Inggris untuk memudahkan pemahaman bagi pengunjung hotel yang memiliki kewarganegaraan asing. Daftar kuesioner dibagi atas 3 (tiga) sub bagian, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan : - variabel bebas (X1) : keamanan ( 3 pertanyaan ) - variabel bebas (X2) : kenyamanan pelayanan ( 4 pertanyaan ) - variabel bebas (X3) : jaringan internasional ( 3 pertanyaan ) Dimana jawaban pada kuesioner menggunakan skala Likert sebagai berikut:

53 - Sangat setuju : 5 - Setuju : 4 - Cukup setuju : 3 - Tidak setuju : 2 - Sangat tidak setuju : 1 Sedangkan variabel terikat (Y) diambil dari nilai tingkat hunian hotel yang disesuaikan dengan skala Likert sebagai berikut : - Tingkat hunian 90%~100% : 5 - Tingkat hunian 75%~89.9% : 4 - Tingkat hunian 60%~74.9% : 3 - Tingkat hunian 40%~59.9% : 2 - Tingkat hunian kurang dari 40% : 1 Dalam program SPSS validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel judul Item-Total Statistic : Corrected Item Total Correlation. (CITS). Kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel atau r standar, nilainya : 0.3. bila hasil CITS lebih besar dari r tabel (3), maka instrumen kuesioner tersebut valid.

54 Tabel 4.5 Hasil SPSS Tentang Validitas Kuesioner Sumber : Data diolah. Pada tabel 4.5 diperoleh hasil dari proses SPSS (CITS) berkaitan dengan faktor keamanan sebesar 0.585, faktor kenyamanan 0.640, faktor jaringan internasional hotel sebesar 0.589 dan faktor tingkat hunian hotel sebesar 0.843. Semua hasil CITS lebih besar dari 0.3, dengan demikian kuesioner adalah valid. Dimana tingkat kevalidannya sebagai berikut: (1) Tingkat hunian hotel (2) Kenyamanan (3) Jaringan hotel internasional (4) Keamanan Sedangkan uji realibitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan, dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar 0.42, menurut Agus Joko Sujianto ( 2007:89 ). Adapun hasil program SPSS atas kuesioner pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 4.6

55 Tabel 4.6 Hasil SPSS Tentang Realibilitas Kuesioner Sumber : Data diolah Dari tabel hasil pengolahan terlihat bahwa nilai Cronbach s Alpha sebesar 0.859,lebih besar dari 0.42. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa validitas dan realibilitas kuesioner dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai alat penelitian. 1.2 Kenormalan data. Menguji kenormalan data, yaitu untuk mengetahui apakah data yang dianalisis memiliki nilai distribusi yang normal, maka penulis menggunakan hasil uji Skewness dan Kurtosis. Penulis memilih alat uji tersebut dikarenakan data yang dianalisis lebih dari 30 responden ( 100 responden ). Berdasarkan teori, distribusi data normal apabila hasil uji Skewness mendekati nilai 0. Adapun hasil rinci dari pengujian dapat dilihat pada tabel 4.7.

56 Tabel 4.7 Hasil SPSS Tentang Kenormalan Data Sumber : Data diolah Ternyata hasil SPSS memperlihatkan bahwa nilai Skewness mendekati nilai 0 (nol). Sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi pada data penelitian adalah normal. Hal tersebut juga dapat dilihat pada gambar 4.1 tentang grafik hasil kenormalan data.

57 Gambar 4.1 Hasil Kenormalan Data Sumber : Data diolah 2. Pokok-pokok permasalahan Pada bagian ini, akan disampaikan hasil penelitian atas 4 (empat) permasalahan yang disebutkan sebelumnya di bab 1. Secara umum, permasalahan yang disampaikan adalah untuk mengetahui keeratan (kekuatan) hubungan antar variabel.

58 Adapun sifat korelasi berdasarkan Bhuono Agung Nugroho (2005:36) dibagi dalam 6 (enam) jenis: (1) 0.00 sampai dengan 0.20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah (2) 0.21 sampai dengan 0.40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah (3) 0.41 sampai dengan 0.70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat (4) 0.71 sampai dengan 0.90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat (5) 0.91 sampai dengan 0.99 artinya korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali (6) 1 berarti memiliki korelasi sempurna Hasil korelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Hasil SPSS Tentang Korelasi Sumber : Data diolah

59 Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel bebas memiliki keeratan lebih dari 0.7 (sangat kuat) terhadap variabel terikat. Rincian pembahasan yang berkaitan dengan uji korelasi akan disampaikan pada sub bab berikutnya. Kemudian penulis melakukan uji Simultan dengan F-Test. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil F-Test ini diperoleh dari table ANOVA. Apabila nilai Sig lebih kecil dari derajad kesalahan (0.05) maka secara bersama-sama variabel bebas memiliki pengaruh yang kuat dengan variabel terikat / tergantung / dependant, sebagaimana pada tabel 4.9 Tabel 4.9 Hasil SPSS Tentang Uji Simultan (F-Test) Sumber : Data diolah. Dari tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Sig lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama, variabel bebas memiliki pengaruh yang kuat dengan variabel tergantung / terikat / dependant.

60 Setelah dilakukan uji Simultan (F-Test), kemudian dilakukan uji parsial dengan t test. T test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (bebas) secara parsial terhadap variabel dependent. Hasil uji ini dapat dilihat pada output SPSS, seperti pada tabel 4.10. Nilai kuatnya pengaruh dapat dilihat dari perbandingan Sig value terhadap derajad kesalahan (0.05) atau faktor kepercayaannya 95%. Bila nilai Sig. (output SPSS) lebih kecil dari 0.05 maka keeratannya kuat. Tabel 4.10 Hasil SPSS Tentang Uji T a. Pengaruh faktor keamanan terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta. Sumber: Data diolah Hasil SPSS menunjukkan bahwa semua nilai Sig dari variabel bebas ( keamanan, kenyamanan dan jaringan hotel internasional ) memiliki nilai 0.000 atau lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas secara parsial memiliki hubungan / korelasi yang kuat dengan variabel terikat (dependant). Pengujian selanjutnya adalah mencari persamaan pada model regresi. Dari output SPSS diperoleh hasil seperti pada tabel 4.10.

61 Berdasarkan output SPSS pada tabel Coefficients maka persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = -0.50 + 0.340 X1 + 0.330 X2 + 0.352 X3 Interpretasi dari persamaan regresi adalah sebagai berikut: a. Nilai konstan. Jika segala sesuatu pada variabel-variabel bebas (faktor keamanan, kenyamanan pelayanan dan jaringan hotel internasional) dianggap konstan (tidak ada) maka tingkat hunian hotel akan turun (berkurang) sebesar 0.5. Dengan kata lain bila tidak ada tingkat kenyamanan, tidak ada kenyamanan pelayanan serta tidak ada jaringan hotel internasional maka tingkat hunian hotel akan sama dengan -0.5. b. Nilai koefisien dari variabel bebas (X) Jika terjadi perubahan pada nilai X1, X2 dan X3 maka akan terjadi peningkatan positif pada tingkat hunian hotel. Hal tersebut dapat kita lihat bahwa koefisien pada nilai X bersifat positif. Apabila kita lihat masing-masing koefisien, maka koefisien yang paling tinggi adalah faktor jaringan hotel internasional (X3), di tempat kedua adalah variabel keamanan (X1) dan yang terakhir adalah variabel kenyamanan pelayanan.

62 2.1 Dampak faktor keamanan terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta. Untuk melihat apakah ada dampak faktor keamanan terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta, maka terlebih dulu kita melihat hasil pengujian korelasi dan persamaan regresi. Pada hasil pengujian korelasi diperoleh data bahwa nilai keeratan antara faktor keamanan dan tingkat hunian hotel sebesar : 0.724. Artinya keeratan antara faktor keamanan dan tingkat hunian hotel sangat kuat. Sedangkan dalam persamaan regresi, koefisien X1 terhadap Y sebesar 0.340, artinya setiap peningkatan nilai 1 poin pada keamanan ( X1 ) maka itu sama dengan kenaikan sebesar 0.340 tingkat hunian hotel. 2.2 Dampak faktor kenyamanan pelayanan terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta. Apabila kita melihat hasil SPSS berkaitan dengan uji korelasi, maka kita peroleh nilai sebesar 0.789, Nilai tersebut menunjukkan hubungan atau korelasi yang kuat antara faktor kenyamanan pelayanan dengan faktor tingkat hunian hotel. Artinya pengunjung atau tamu hotel akan kembali menginap ke Hotel Millennium Jakarta apabila mereka merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Jika kita lihat dalam persamaan regresi maka faktor kenyamanan pelayanan mempunyai koefisien sebesar 0.330.

63 Yang artinya setiap kenaikan 1 (satu) point dari faktor kenyamanan akan berpengaruh positif atas tingkat hunian hotel sebesar 0.330. 2.3 Dampak faktor jaringan hotel internasional terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta Dari tabel 4.7, terlihat bahwa nilai keeratan antara variabel jaringan hotel internasional dengan tingkat hunian hotel memiliki nilai keeratan sebesar 0.720 (sangat kuat). Adapun nilai koefisien antara variabel jaringan internasional dengan tingkat hunian sebesar 0.352. Yang artinya dengan peningkatan 1 (satu) point pada variabel jaringan hotel internasional maka tingkat hunian akan meningkat sebesar 0.352. 2.4 Dampak faktor keamanan, kenyamanan pelayanan dan jaringan hotel internasional terhadap tingkat hunian hotel Millennium Jakarta. Untuk melihat apakah ada dampak yang signifikan antara ketiga variabel bebas (keamanan, kenyamanan pelayanan, jaringan hotel internasional) terhadap variabel terikat (tingkat hunian hotel) maka penulis membuat tabel resume sebagaimana pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Resume Hasil Uji Korelasi & Persamaan Regresi Hasil Uji Korelasi Persamaan Regresi X1 : Keamanan 0.724 0.340 X2 : Kenyamanan Pelayanan 0.789 0.330 X3 : Jaringan Hotel Internasional 0.720 0.352 Adjusted R Square : 0.838 Sumber : Data diolah

64 Penjelasan data yang ada pada tabel 4.10 adalah sebagai berikut: (a) Secara umum korelasi variabel-variabel bebas pada penelitian ini, memiliki keeratan yang kuat (nilai diatas 0.7). Keeratan yang kuat dengan variabel Y adalah : (1) kenyamanan pelayanan hotel, (2) keamanan dan (3) jaringan hotel internasional. Hasil pengujian ini adalah untuk mengerahui respon dari tamu atau pengunjung hotel atas alasan mereka untuk berkunjung atau menginap kembali di hotel Millennium Jakarta. Dari hasil angket diperoleh data bahwa hal / alasan utama untuk mereka mau berkunjung atau menginap di hotel Millennium Jakarta : - kenyamanan pelayanan - keamanan - jaringan hotel internasional Jadi bagi para pengunjung hotel, hal yang terpenting untuk mereka adalah kenyamanan pelayanan. Sedangkan untuk faktor keamanan bukan menjadi pertimbangan utama, mengingat keamanan adalah bukan hanya dipengaruhi faktor internal hotel saja melainkan juga dipengaruhi faktor eksternal. Untuk faktor jaringan hotel internasional, juga bukan masalah utama dalam memilih untuk menginap di hotel Millennium, menimbang pengunjung bukan hanya berasal dari korporasi (perusahaan) melainkan juga ada tamu-tamu yang menginap atas kemauan / kepentingan perusahaan.

65 (b) Kemudian data tersebut diproses dengan program SPSS, untuk mencari persamaan regresi. Persamaan regresi ini dibuat untuk melihat faktor apa yang berdampak terhadap peningkatan hunian hotel. Dari tabel 4.10, diperoleh bahwa faktor yang paling berpengaruh untuk meningkatkan tingkat hunian hotel adalah : (1) jaringan internasional, (2) sisi keamanan dan (3) kenyamanan pelayanan. Interpretasi berkaitan dengan persamaan regresi sebagai berikut: - Jika masing-masing nilai X adalah 1 (satu) maka tingkat hunian hotel (Y) sama dengan : 0.340 (1) + 0.330 (1) + 0.352 (1) 0.5 (konstanta) = 0.522 Jadi dengan meningkatkan 1 (satu) point pada masing-masing variabel maka akan meningkatkan tingkat hunian hotel sebesar 0.522. - Untuk mengoptimalkan peningkatan tingkat hunian hotel maka pihak manajemen hotel harus lebih meningkatkan (mengoptimalkan) jaringan hotel internasional nya, karena tamu hotel Millennium Jakarta, banyak berasal dari referensi jaringan hotel internasional Millennium. Jaringan hotel internasional tersebut dapat merekomendasikan tamu mancanegara yang hendak berkunjung ke Indonesia (Jakarta) baik dari kalangan korporasi (perusahaan) ataupun turis ataupun kunjungan pribadi.

66 - Tidak seperti yang ditakutkan oleh orang awam, bahwa faktor keamanan adalah menjadi faktor pertimbangan utama bagi tamu ataupun wisatawan melakukan kunjungan ke suatu negara ataupun melakukan perjalanan dinas. Bagi pelaku bisnis, faktor keamanan (negara) tidak menjadikan kendala utama. Karena segenting apapun situasinya, mereka akan mempertimbangkan adanya suatu peluang bisnis. Contoh : di negara China pada 10 (sepuluh) tahun yang lalu bukanlah suatu negara yang benarbenar aman dan nyaman. Banyak sekali terjadi kejahatan, perkelahian antar kelompok dan sebagainya. Meskipun demikian para pengusaha menganggap negara China sebagai negara yang memiliki potensial ekonomi yang tinggi. Demikian juga halnya dengan negara Vietnam saat ini. Dengan banyaknya pebisnis yang berkunjung ke China ataupun Vietnam maka rasio tingkat hunian hotel bintang 4 relatif tinggi (sekitar 75% ke atas) dibanding Indonesia sekitar 63.45% (c) Penjelasan mengenai adjusted R square Adjusted R Square sering disebut dengan koefisien determinasi, adalah mengukur kesesuaian (goodness of fit) dari persamaan regresi; yaitu memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai R 2 terletak antara 0 1, dan kecocokan model dikatakan lebih

67 baik kalau R 2 semakin mendekati 1. Pada penelitian ini R 2 adalah sebesar 0.838 dengan jumlah variabel bebas sebanyak 3 (tiga). Dengan kata lain ketiga variabel tersebut (keamanan, kenyamanan dan jaringan hotel internasional) mempengaruhi tingkat hunian hotel sebesar 83.8% sedangkan sisanya sebesar 16.2% (pengurangan dari nilai 100% - 83.8%) adalah variabel bebas lain, yang tidak diteliti pada skripsi ini. Dengan demikian jawaban ataupun pembuktian atas asumsi atau hipotesa sebagai berikut: H 1 : Terdapat dampak yang signifikan keamanan terhadap tingkat hunian hotel. Pembuktian : Terdapat korelasi positif sebesar 0.724 antara variabel keamanan dengan tingkat hunian hotel serta efek positif pada koefisien regresi sebesar 0.340. H 2 : Terdapat dampak yang signifikan antara kenyamanan pelayanan dengan tingkat hunian hotel. Pembuktian : Terdapat korelasi positif sebesar 0.789 antara variabel kenyamanan pelayanan dengan tingkat hunian hotel serta efek positif pada koefisien regresi sebesar 0.330.

68 H 3 : Terdapat dampak yang signifikan antara jaringan hotel internasional dengan tingkat hunian hotel. Pembuktian : Terdapat korelasi positif sebesar 0.720 antara variabel jaringan hotel internasional dengan tingkat hunian hotel dan efek positif pada koefisien regresi sebesar 0.352. H 4 : Terdapat dampak yang signifikan antara variabel keamanan, kenyamanan pelayanan dan jaringan hotel internasional terhadap tingkat hunian hotel. Pembuktian : Dari pengujian F-Test, diperoleh nilai signifikansi sama dengan nol atau lebih kecil dari 0.05 (5%). Hal itu membuktikan bahwa tiga variabel bebas secara serempak atau bersama-sama mempengaruhi secara positif terhadap variabel bebas (tingkat hunian hotel).