2. URUSAN KESEHATAN Kesehatan merupakan hak setiap warga negara yang dijamin Undang-undang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 28 H ayat (1) yang berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan juga merupakan salah satu komponen utama dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM), selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat dipandang sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yang pada gilirannya akan mendukung percepatan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan Tahun 2006-2010 bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas dan murah. Dalam pelaksanaannya pembangunan kesehatan masih dihadapkan pada kendala-kendala yaitu masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, masih rendahnya kualitas lingkungan di beberapa daerah serta belum optimalnya aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 beberapa kebijakan yang ditempuh yaitu : (1) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat (2) Membangun lingkungan sehat, (3) Menyelenggarakan upaya kesehatan yang berkualitas (4) Menyediakan tenaga kesehatan yang berkualitas dan (5) Pemerataan sarana kesehatan yang berkualitas. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2010 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan kesehatan melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 72.386.746.167,00 atau sebesar 10,05% dari total APBD Tahun 2010 yang berjumlah Rp. 720.254.292.159,00, dengan realisasi anggaran sebesar Rp 71.297.592.100. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : No. Tabel IV.B.2.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kesehatan Tahun 2010 Program Alokasi Realisasi A Belanja Langsung 39.055.670.925 38.339.408.852 1 Obat dan Perbekalan kesehatan 11.236.709.250 11.117.147.254 2 Upaya Kesehatan Masyarakat 10.682.386.175 10.559.009.905 3 Pengawasan obat dan makanan 40.000.000 40.000.000 4 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 15.000.000 13.457.100 Masyarakat 5 Perbaikan Gizi Masyarakat 10.000.000 10.000.000 6 Pengembangan lingkungan sehat 10.000.000 10.000.000 7 Pencegahan dan penanggulangan 290.000.000 278.662.100 penyakit 8 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 320.000.000 315.537.200 LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 43
No. Program 9 Pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana pelayanan kesehatan Alokasi Realisasi 7.074.552.000 6.885.911.000 10 Pelayanan Kesehatan penduduk miskin 1.380.000.000 1.379.942.000 11 Pelayanan Administrasi Perkantoran 5.004.489.360 4.831.671.251 12 Peningkatan sarana dan prasarana 1.306.556.140 1.236.842.792 aparatur 13 Peningkatan disiplin aparatur 36.965.000 35.184.200 14 Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 100.000.000 80.530.000 15 Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 40.000.000 39.255.000 B Belanja tidak langsung 33.331.075.242 32.958.183.248 1 Belanja pegawai 33.331.075.242 32.958.183.248 2 Belanja hibah Jumlah Total 72.386.746.167 71.297.592.100 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program obat dan perbekalan kesehatan Program obat dan perbekalan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar setiap unit pelayanan kesehatan pemerintah di Kabupaten Wonosobo dapat memberikan pelayanan kefarmasian sesuai standar. Alokasi anggaran untuk program obat dan perbekalan kesehatan adalah Rp 11.236.709.250,- dengan realisasi 11.177.147.254. Untuk memenuhi kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan pelayanan kesehatan dasar secara tepat Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, pembinaan dan pengendalian kefarmasian serta pengadaan reagensia dan perbekalan laborat dinas kesehatan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan obat pelayanan kesehatan rujukan, RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Program upaya kesehatan masyarakat Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah mengalokasikan anggaran Rp 11.236.709.250 untuk melaksanakan program upaya kesehatan masyarakat. Program upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan kegiatan Penanganan gizi buruk dan perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pelayanan bagi peserta ASKES PNS, Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah reproduksi akibat asap rokok, kampanye perilaku hidup bersih dan sehat, pelayanan kesehatan ibu dan anak, evaluasi ulang dan pengembangan standar pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan bagi petani tembakau, pelayanan pemeriksaan kanker pada wanita serta operasional laboraturium kesehatan, serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rujukan RSUD Sedjonegoro telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 44
Program pengawasan obat dan makanan Tujuan pelaksanaan program ini adalah agar obat dan makanan yang beredar di Kabupaten Wonosobo aman bagi kesehatan. Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan dan bahan berbahaya untuk mencapai tujuan tersebut. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan dilaksanakan program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut Dinas kesehatan telah melaksanakan kegiatan Pembinaan Poskestren. Kegiatan ini dilatarbelakangi banyaknya pondok pesantren di Kabupaten Wonosobo yang belum memperhatikan masalah kesehatan. Bentuk kegiatan ini adalah bantuan berupa alat kesehatan dan obat-obatan sederhana yang menunjang pelayanan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (POSKESTREN), pertemuan pembinaan bagi kader Poskestren, serta melakukan pembinaan POSKESTREN. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan di poskestren Manarul Huda Kembaran, poskestren Darussalam Ngadisono, Poskestren Damanhuri Kaliwiro, Poskestren As-salaf Tawangsari, Poskestren Al-mubarok Manggisan, Poskestren Sunan Fatah Patak Banteng. Program perbaikan gizi mayarakat Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat di Kabupaten Wonosobo. Untuk mencapai tujuan tersebut Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY). Kegiatan ini dilatarbelakangi GAKY merupakan salah masalah gizi masyarakat di Kabupaten Wonosobo yang apabila tidak ditangani secara intensif dapat membahayakan generasi penerus karena dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak. Program penyehatan Lingkungan Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan Masyarakat Wonosobo. Dilatarbelakangi tingginya angka penyakit berbasis lingkungan, angka penyakit diare di Kabupaten Wonosobo sebanyak 8328 orang serta kondisi sanitasi pemukiman masyarakat yang masih masih buruk Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan Pengawasan sanitasi pemukiman di Desa Rawan Penyakit. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit Program ini dilaksanakan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit. Untuk mencapai tujuan tersebut Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan vaksinasi bagi bayi, anak sekolah dan ibu, peningkatan surveilans epidemilogi dan penanggulangan wabah, pencegahan dan penannggulangan penyakit TBC, ISPA dan diare, Pencegahan dan penanggulangan Penyakit malaria dan DBD, Pencegahan dan penanggulangan penyakit akibat asap rokok. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 45
Program standarisasi pelayanan kesehatan Tujuan program ini adalah agar pelayanan kesehatan di Kabupaten Wonosobo baik pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan sesuai dengan standar yang berlaku. Melalui kegiatan perencanaan, evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas pembantu dan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) akan lebih baik. Sedangkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan, RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pengadaan SIM rumah sakit. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana pelayanan kesehatan Tujuan pelaksaan program ini adalah memenuhi dan meningkatkan sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Untuk memenuhi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, pustu dan jaringannya, pemeliharaan UPTD Puskesmas Kaliwiro dan Pengadaan sarana dan prasarana kantor UPTD Puskesmas Kaliwiro. Selain dari pada itu untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Sedjonegoro, telah dilaksanakan kegiatan pembangunan ruang PICU NICU dan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin non kuota Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Untuk mencapai tujuan tersebut RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pendamping askeskin dengan memberikan bantuan biaya perawatan kesehatan kepada masyarakat miskin non kuota JAMKESMAS. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tujuan program ini adalah menyediakan sumber daya dalam pelaksanaan urusan kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Kesehatan dan RSUD Sedjonegoro telah melaksanakan kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa administrasi keuangan, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan, penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundanga-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah, penyelesaian pekerjaan kantor dan penyediaan jasa pelayanan umum pemerintah. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program ini mencakup pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kantor. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 46
Program Peningkatan disiplin aparatur Kedisiplinan aparatur kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat harus, keterlambatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan keparahan penyakit atau kematian. Untuk meningkatkan kedisiplinan tenaga kesehatan RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pengadaan pakaian kerja lapangan. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Tujuan program ini meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan. Profesionalisme tenaga kesehatan sangat penting dalam penanganan penyakit.l untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan RSUD Setjonegoro telah melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan formal untuk meningkatkan kapasitas pegawai. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan Program tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemitraan lintas sektor dalam bidang kesehatan. Kemitraan tersebut sangat penting karena tujuan pembangunan kesehatan tidak dapat tercapai apabila dilaksanakan sendiri oleh sektor kesehatan. Untuk meningkatkan kemitraan di bidang kesehatan Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan UKS yang merupakan kemitraan antara Sekretariat Dearah, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Capaian kinerja Urusan kesehatan Capaian Kinerja urusan kesehatan dapat dilihat pada beberapa kesehatan yang tersaji pada tabel berikut : indikator kinerja Tabel IV.B.2.2 Capaian kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2010 berdasarkan Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah No. Indikator Satuan 1 Angka Kematian Bayi 2 Angka Kematian Ibu 3 Angka Harapan Hidup per mil kelahiran hidup per seratus ribu kelahiran hidup 4 Prevalensi Gizi Kurang Sumber : BPS dan Dinas kesehatan Target 2010 2009 2010 7,5 15.84 13,47 125 115.75 86,90 Tahun 70 69,74 69,99 % 10,5 10.02 7,77 LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 47
Tabel IV.B.2.3 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Berdasarkan IKK Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) No. Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD 1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/ (jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama) x 100 % 2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu)/ (Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di satu wilayah Kerja dalam kurun waktu yg sama) x 100 % 3 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (Jumlah Desa / Kelurahan UCI) / (Jumlah Seluruh Desa / Kelurahan) x 100 % 4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu) / (Jumlah seluruh balita gizi buruk buruk yang ditemukan di satu wilayah kerja dalam waktu yang sama) x 100% 5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah Kerja selama 1 thn)/ (Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam Kurun wkt yang sama) x 100 % 7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (Jumlah kunjungan pasien maskin di sarana kesehatan Strata 1)/ (Jumlah seluruh maskin di Kab/Kota) x 100 % 8 Cakupan kunjungan bayi (Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu)/ (Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pd kurun waktu yang sama) x 100 % Sumber : Dinas Kesehatan Capaian Kinerja 2009 2010 95,2% 1.847 --------- x 100% 2.155 = 85,71% 86,81% 13.208 -------- x 100% 14.366 = 91,94% 87,17% 247 ----- x 100% 265 = 93,21% 100,00% 214 ---- x 100% 214 = 100% 100,00% 315 ---- x 100% 315 = 100% 100,00% 54 --- x 100% = 100% 54 27,28% 105.331 --------- x 100% 321.935 = 32,72% 98,24% 12.899 ------- x 100% 14.887 = 86,65% LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 48
c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Beberapa permasalahan di bidang kesehatan: Masih tingginya angka kematian bayi sebanyak 13,7 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian bayi adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)/Berat Badan Lahir Sangat Rendah(BBLSR) (29,57%). Asfiksia (19,89%), Aspirasi (5,91%), Sepsis (5,38%), Pneumonia (5,38%), dan lain-lain (33,87%) Masih adanya kematian bayi/balita akibat diare sebanyak 2 kasus. Hal ini terjadi karena penderita diare terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan. Ketersediaan SDM dan sarana/peralatan kesehatan untuk pelayanan kesehatan rujukan di RSUD Setjonegoro masih terbatas. Beberapa solusi pemecahan: Meningkatkan kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi (P4K), perbaikan gizi masyarakat serta pencegahan dan pemberantasan penyakit. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit diare dan penanganannya, mengadakan pembentukan pos oralit desa dengan cara melatih kader untuk penanganan diare terutama pada bayi dan anak balita, meningkatkan kewaspadaan dini KLB diare serta meningkatkan penyediaan sarana sanitasi seperti air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan air limbah. Melaksanakan kerjasama dengan Rumah sakit lain (RS Margono untuk bedah syaraf dan rehabilitasi medik) dan mencari sumber anggaran lain di luar APBD Kabupaten seperti APBN, APBD Provinsi dan swasta. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 49