6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dokumen-dokumen yang mirip
6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB - E)

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Nasional merumuskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

PERBANDINGAN KTSP DAN K13 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI KELAS 7

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKKAN KELAS SEMESTER GENAP ( II ) TAHUN

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, di antaranya: pendidikan dan pelatihan guru, pengadaan sarana dan

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa. lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

42. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PUASA MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNAGRAHITA

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

33. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMP

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

26. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SD

SPIRITUALITAS EKARISTI

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

BAB V PENUTUP. analisis bahasan utama pada tesis ini ada tiga hal yaitu: 1. Bagaimana

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Buku Guru. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP KELAS VII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SDLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SDLB TUNANETRA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII-BSMP PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

ANALISIS TUJUAN MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam. Ranah Kompetensi K A P

: Novy Amelia Elisabeth Sine dan Norita Yudith Tompah. : Daniel Stefanus dan Daniel Nuhamara. : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

BAB I PENDAHULUAN. Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

1 Wawancara dengan bpk sumarsono dan remaja di panti asuhan Yakobus

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNARUNGU

Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-undang

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Satuan Acara Perkuliahan

Hak Cipta 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SD Kelas

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

BAB I PENDAHULUAN. adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak

KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS PENGUDUSAN PERSEKUTUAN PENDALAMAN AMANAT AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang paling utama untuk memberikan

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

Transkripsi:

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan dan di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. dan memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masingmasing. dan Pendidikan Agama Kristen bukanlah standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan dan PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. 71

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan dan PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus dan berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan dan didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. B. Tujuan dan Fungsi 1. Mata pelajaran PAK di SMP bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 2. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan seharihari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari C. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan SMP peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif di sekolah. 72

D. dan Kelas VII, Semester 1 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 1.1 Menjelaskan makna manusia sebagai mahkota ciptaan Allah 1.2 Menceritakan tanda-tanda bahwa Allah terus berkarya 1.3 Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia untuk merusaknya Kelas VII, Semester 2 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 2. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 2.1 Menjelaskan bahwa keberadaan manusia telah dicemari oleh dosa 2.2 Menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia 73

Kelas VIII, Semester 1 1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan Kelas VIII, Semester 2 2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 2.1 Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan 74

Kelas IX, Semester 1 1. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat Kelas IX, Semester 2 2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan` 2.1 Membangun sikap kritis terhadap perannya sebagai anggota gereja dalam masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai orang yang sudah diselamatkan E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) D. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. 75

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan dan di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. dan memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masingmasing. dan Pendidikan Agama Kristen bukanlah standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan dan PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan dan PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus dan berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan dan didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, 76

lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. E. Tujuan dan Fungsi 3. Mata pelajaran PAK di SMPLB - A bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 4. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan seharihari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari F. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan SMPLB - A peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif di sekolah. 77

D. dan Kelas VII, Semester 1 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 1.1 Menjelaskan makna manusia sebagai mahkota ciptaan Allah 1.2 Menceritakan tanda-tanda bahwa Allah terus berkarya 1.3 Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia untuk merusaknya Kelas VII, Semester 2 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 2. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 2.1 Menjelaskan bahwa keberadaan manusia telah dicemari oleh dosa 2.2 Menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia 78

Kelas VIII, Semester 1 1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan Kelas VIII, Semester 2 2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 2.1 Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan 79

Kelas IX, Semester 1 1. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat Kelas IX, Semester 2 2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan` 2.1 Membangun sikap kritis terhadap perannya sebagai anggota gereja dalam masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai orang yang sudah diselamatkan E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 8. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B) G. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. 80

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan dan di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. dan memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masingmasing. dan Pendidikan Agama Kristen bukanlah standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan dan PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan dan PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus dan berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan dan didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, 81

lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. H. Tujuan dan Fungsi 5. Mata pelajaran PAK di SMPLB - B bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 6. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan seharihari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari I. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan SMPLB - B peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif di sekolah. 82

D. dan Kelas VII, Semester 1 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 1.1 Menjelaskan makna manusia sebagai mahkota ciptaan Allah 1.2 Menceritakan tanda-tanda bahwa Allah terus berkarya 1.3 Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia untuk merusaknya Kelas VII, Semester 2 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 2. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 2.1 Menjelaskan bahwa keberadaan manusia telah dicemari oleh dosa 2.2 Menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia 83

Kelas VIII, Semester 1 1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan Kelas VIII, Semester 2 2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 2.1 Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan 84

Kelas IX, Semester 1 1. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat Kelas IX, Semester 2 2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan` 2.1 Membangun sikap kritis terhadap perannya sebagai anggota gereja dalam masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai orang yang sudah diselamatkan E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 9. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D) J. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. 85

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan dan di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. dan memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masingmasing. dan Pendidikan Agama Kristen bukanlah standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan dan PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan dan PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus dan berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan dan didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, 86

lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. K. Tujuan dan Fungsi 7. Mata pelajaran PAK di SMPLB - D bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 8. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan seharihari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari L. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan SMPLB - D peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif di sekolah. 87

D. dan Kelas VII, Semester 1 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 1.1 Menjelaskan makna manusia sebagai mahkota ciptaan Allah 1.2 Menceritakan tanda-tanda bahwa Allah terus berkarya 1.3 Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia untuk merusaknya Kelas VII, Semester 2 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 2. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 2.1 Menjelaskan bahwa keberadaan manusia telah dicemari oleh dosa 2.2 Menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia 88

Kelas VIII, Semester 1 1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan Kelas VIII, Semester 2 2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 2.1 Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan 89

Kelas IX, Semester 1 1. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat Kelas IX, Semester 2 2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan` 2.1 Membangun sikap kritis terhadap perannya sebagai anggota gereja dalam masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai orang yang sudah diselamatkan E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) M. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. 90

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan dan di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. dan memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masingmasing. dan Pendidikan Agama Kristen bukanlah standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan dan PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan dan PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus dan berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan dan didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, 91

lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. N. Tujuan dan Fungsi 9. Mata pelajaran PAK di SMPLB - E bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 10. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan seharihari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan seharihari O. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan SMPLB - E peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya dengan mengacu pada nilai-nilai kristiani yang dipelajari dan dialaminya dalam proses pembelajaran aktif di sekolah. 92

D. dan Kelas VII, Semester 1 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 1.1 Menjelaskan makna manusia sebagai mahkota ciptaan Allah 1.2 Menceritakan tanda-tanda bahwa Allah terus berkarya 1.3 Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia untuk merusaknya Kelas VII, Semester 2 Allah Tritunggal dan Karya-Nya 2. Menjelaskan karya Allah dalam menciptakan, memelihara dan menyelamatkan manusia serta seluruh ciptaan 2.1 Menjelaskan bahwa keberadaan manusia telah dicemari oleh dosa 2.2 Menjelaskan bahwa hanya Allah yang dapat mengampuni dan menyelamatkan manusia 93

Kelas VIII, Semester 1 1. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup berpengharapan Kelas VIII, Semester 2 2. Hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan hidup beriman dan berpengharapan 2.1 Mewujudkan kesetiaan imannya walaupun menderita 2. 2 Meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan 94

Kelas IX, Semester 1 1. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan masyarakat Kelas IX, Semester 2 2. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah diselamatkan` 2.1 Membangun sikap kritis terhadap perannya sebagai anggota gereja dalam masyarakat untuk menunjukkan diri sebagai orang yang sudah diselamatkan E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 95