BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anngi Euis Siti Sa'adah, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hiperaktif merupakan gangguan pemusatan perhatian seringkali ditemui

Memahami dan membantu anak-anak yang mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Pedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Aliyyah, 2014

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU INTERAKTIF SISWA KELAS I DAN UPAYA PENANGANAN DI SMKN 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MEMBANTU ANAK HIPERAKTIF. 0leh: Anita Fitriya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak semua anak berbakat punya perilaku layaknya anak-anak normal. Ada juga diantara mereka memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat mencukupi segala kebutuhannya hanya dengan. mengandalkan kemampuannya sendiri, melainkan kebutuhan manusia akan

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses belajar seumur hidup yang didapatkan baik secara formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

ADD/ADHD & PEMBELAJARANNYA. Tim Dosen Hidayat dan Musjafak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual anak.

II. Deskripsi Kondisi Anak

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Stimulasi Brain Gym pada Anak ADHD (Studi Kasus pada Anak ADHD)

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)

BAB 1 PENDAHULUAN. dilahirkan akan tumbuh menjadi anak yang menyenangkan, terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak. terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Keterbatasan yang dialami

BAB 1 PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. inklusif menjamin akses dan kualitas. Satu tujuan utama inklusif adalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Mimi M Lusi/Astrid L. Seminar AD/HD. Universitas Bina Nusantara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan, sehingga menjadi orang yang terdidik. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Di negara kita ini pendidikan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

PENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Hal senada dikemukakan oleh David C.McClelland. McClelland. Sebenarnya inti teori motivasi yang dikemukakan oleh David

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK HIPERAKTIF SERTA CARA MENANGANI ANAK HIPERAKTIF. Haria Mingkala Guru SDN Pembina Luwuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

BAB IV ANALISIS EVALUASI PROGRAM PENANGANAN ANAK ADD (ATTENTION DEFICIT DISORDER) DI MI WALISONGO SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder. disebabkan karena cedera otak ringan atau disebut Minimal Brain Damage

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris

warga negara yang memiliki kekhususan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikannya. Salah satu usaha yang tepat dalam upaya pemenuhan kebutuhan khusus

APPENDIX C SUMMARY OF THE INTERVIEW

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis)

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

Pelaksanaan Penelitian a. Target perilaku yang diharapkan b. Pelaksanaan Penelitian c. Treatment yang Dilakukan dalam Penelitian Hasil Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

Pendekatan pendidikan yang benar bagi anak tunarungu sangat berpengaruh pada pemenuhan kompetensi belajar mereka. Santrock (2004: 222) menambahkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut akan dapat tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

MENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

MAKALAH PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS KATEGORI PSIKOSOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan perilaku mengabaikan tugas di kelas pada anak ADHD. Peneliti memberikan intervensi berupa video

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

ANAK ADHD PERSISTILAHAN DISORDER. DIOTAK KECIL. OTAK KECIL. 1. ADHD= ATTENSION DEFISIT AND HYPERACTIVITY 2. ADD= ATTENSION DEFISIT DISORDER.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaan kepada orang lain. 1. lama semakin jelas hingga ia mampu menirukan bunyi-bunyi bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering kali menghadapi masalah baik itu anak yang hiperaktif, anak yang nakal,

Pedologi. Review Seluruh Materi. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita perlu diberikan pelajaran yang sama seperti anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. tentang psikologis anak didiknya. Mendidik anak mungkin terlalu mudah dan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Karakteristik Anak Usia Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

Lihat Ma, Dengar Ma! Copyright Murtiyarini.

BAB III ANALISIS ANAK-ANAK INDIGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang digunakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN METODE GLENN DOMAN PADA ANAK TK KELOMPOK A DI TK PERTIWI TARUBASAN 01 KLATEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam gangguan perkembangan yang diderita oleh anak-anak antara

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB II EFEKTIVITAS PENDEKATAN RELAKSASI MELALUI MUSIK INSTRUMENTAL BERIRAMA TENANG UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI ANAK ADHD)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,

KONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

Implementasi Komunikasi Instruksional Guru dalam Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

MERARIK; ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KESETARAAN PAKET C PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI PARIWISATA

BAB I PENDAHULUAN. bisa jadi akan terus bertahan hingga mereka dewasa. Siswa siswi usia sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi anak yang menderita autism dan Attention Deficit

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnya, pernah ada istilah ADD, kependekan dari attention deficit disorder yang berarti gangguan pemusatan perhatian. Pada saat ditambahkan 'hiperactivity/hiperaktif penulisan istilahnya menjadi beragam. Ada yang ditulis ADHD, AD-HD, ada pula yang menulis ADD/H. Tetapi, sebenarnya dari tiga jenis istilah ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku, dan tidak mendukung rentang perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan. Jadi Anak ADHD merupakan anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian yang seringkali ditemui pada anak. Anak dengan gangguan ADHD tidak bisa berkomunikasi lebih lama dari lima menit. Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan Hiperkinetik. Gangguan Hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia tujuh tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa. Dengan kata lain, ia tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya terhadap suara yang berada disekitarnya. Gangguan ADHD ini tentunya menggangu bahkan menghambat proses kegiatan belajar mengajar, sehingga guru sulit untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan diri sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Dalam proses penyampain pesan tersebut tidak selamanya sukses, karena terdapat beberapa hambatan baik yang

ditimbulkan dari pemberi pesan ataupun dari penerima pesan. Hambatan atau gangguan dalam peristiwa komunikasi itu bisa bermacam-macam. Dalam proses pengajaran hambatan itu dapat diakibatkan karena keterbatasan peserta didik secara fisik maupun psikologis, Cultural maupun lingkungan. Gangguan ADHD merupakan salah satu yang menghambat konsentrasi anak untuk belajar, dengan konsentrasi yang tinggi perhatian para anak akan fokus pada kegiatan pembelajaran, sehingga akan berpengaruh positif pada proses dan hasil belajarnya. Untuk meredam, memperkecil, mengatasi, atau menghilangkan beragam keterbatasan dalam komunikasi itu. Mendidik anak untuk bisa menjadi pintar mungkin bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik anak untuk mempunyai emosi yang stabil, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan orang tua dan guru yang sabar, serius, ulet, serta mempunyai semangat dedikasi tinggi dalam memahami dinamika kepribadian anak. Hasil observasi awal pada anak ADHD disekolah inklusi SD BPI, bahwa anak tersebut cenderung memperlihatkan hambatan dalam memusatkan perhatian (konsentrasi) serta menunjukan impulsifitas dan hiperaktif yang mempengaruhi pada kemampuan belajar membaca. Selain itu, anak ADHD tidak mampu duduk dengan tenang, dan kurang mempertahankan perhatiannya dalam jangka waktu lima menit pada saat pembelajaran membaca. Perhatiannya selalu tertuju pada lingkungan luar dan berusaha untuk lari mencari sumber suara. Selalu mencoba untuk lari mengelilingi kelas tanpa tujuan, bahkan sering melamun ketika diberi tugas, sehingga menghambat proses pembelajarannya serta menghambat dalam menyerap informasi atau intruksi dari guru pada saat kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Guru yang menangani anak ADHD tersebut sering menyampaikan keluhan tentang perilaku anak di sekolah, bahkan beberapa kali anak dikembalikan ke rumah sebelum waktu sekolah berakhir. Di sekolah, anak ADHD mengalami kesulitan mengikuti proses belajar terutama dalam pembelajaran membaca karena dia selalu saja berlari dan sulit sekali diminta duduk di kursinya. Guru dan siswa yang lain merasa terganggu karena setiap kali anak ADHD diminta untuk duduk,

maka beberapa detik kemudian anak kembali berlari-lari lagi keliling ruang kelas sambil mengganggu temannya bahkan terkadang keluar kelas. Ketika temantemannya belajar mewarnai atau menggambar maka anak itu akan meninggalkan kertas gambarnya dalam keadaan kosong atau dengan sedikit coretan yang terlihat asal-asalan. Selain itu ketika guru menjelaskan materi pembelajaran, maka anak ADHD tersebut tidak mendengarkan hingga selesai. Akibatnya materi tidak dapat diterima anak dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan tidak mampunya anak dalam menjawab pertanyaan dari guru. Bahkan secara implisit guru anak ADHD tersebut mengajukan saran supaya anak tersebut sebaiknya dipindahkan ke sekolah lain yang dapat menanganinya dengan lebih baik. Kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena perilaku anak yang sulit untuk bersikap tenang, juga karena anak ADHD sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak ADHD juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak ADHD tersebut supaya dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya. Bentuk pendekatan tersebut yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan atau treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya. Berdasarkan berbagai hambatan yang telah diuraikan di atasa maka, anak tersebut memiliki hambatan konsentrasi atau kesulitan dalam memusatkan perhatian yang dijabarkan dalam DSM-IV (Diagnostik and Statistical of Mental Disorders ke IV). Untuk itu dalam permasalahan-permasalahan yang muncul dilapangan dengan didukung oleh teori-teori ADHD, maka penulis tertarik mengangkat permasalahan konsentrasi anak untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.

Kartu kata bergambar adalah kartu berisi/bertuliskan huruf-huruf, suku kata, dan kata, bahkan kalimat. Menurut Rose and Roc (1990) media kartu kata bergambar untuk latihan menyusun huruf menjadi suku kata, kemudian menjadi kata. Guru dapat menggunakan strategi permainan membaca misalkan dengan mencocokkan kata, mengucapkan kata, atau menemukan kata melalui kartu kata bergambar. Media kartu kata berisi kata-kata, atau gambar yang diperkenalkan oleh Glenn Doman seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelfia. Gambargambar pada media kartu kata bergambar dikelompok-kelompokkan antara lain : seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka dan sebagainya. Dari berbagai hambatan yang muncul pada anak ADHD yang diamati oleh peneliti, maka perlu dilakukan suatu upaya berupa membaca dengan media kartu kata bergambar dengan harapan dapat meningkatkan konsentrasi anak ADHD dalam pembelajaran membaca. Karena penggunaan media kartu kata bergambar adalah teknik yang dapat memberikan motivasi kepada anak. Sesuai dengan jenjang pendidikan anak yang diamati, maka tahapan membaca yang akan diterapkan dengan media kartu kata bergambar adalah tahap membaca. Suku kata yang dipilih adalah kata-kata yang disukai anak. Misalnya, ko-dok, mobil, mo-tor, ku-da, pis-tol, se-pa-tu, se-pe-da, ke-re-ta, bo-ne-ka, le-ma-ri, dan seterusnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh media kartu kata bergambar terhadap peningkatan konsentrasi anak ADHD. B. Identifikasi Masalah Dari pemaparan pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Anak ADHD mempunyai kesulitan untuk bersikap diam dan konsentrasi dalam belajar membaca. Kesulitan konsentrasi dalam membaca akan mempengaruhi kemampuan akademik anak ADHD.

2. Media kartu kata bergambar dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi anak ADHD karena meningkatkan motivasi anak dalam pembelajaran membaca. 3. Pembelajaran membaca merupakan materi yang penting bagi semua siswa termasuk anak ADHD. Sedangkan perilaku anak ADHD mempunyai kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga dapat mempengaruhi penguasaan materi dalam pembelajaran membaca. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian ini masalah yang paling menonjol adalah siswa tidak bisa berkonsentrasi dalam waktu lama didalam pembelajaran. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan masalah yang diteliti dan untuk memperjelas arah penelitian, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini pada pengaruh media kartu kata bergambar terhadap peningkatan konsentrasi anak ADHD dalam membaca. D. Rumusan Masalah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian, maka masalah ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah pengaruh media kartu kata bergambar membawa pengaruh terhadap peningkatan konsentrasi anak Attention Defisit Hyperactivity Disorder dalam membaca. E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu kata bergambar terhadap konsentrasi anak ADHD dalam membaca permulaan pada anak kelas 2 SD di SD BPI. 2. Kegunaan Penelitian Hasil yang dicapai dalam penelitian ini diharapkan berguna, baik bagi peneliti dan para praktisi pendidikan luar biasa sebagai berikut :

a. Bagi guru sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru yang menangani anak ADHD dalam meningkatkan mutu pengajaran untuk anak mampu berkonsentrasi dalam pembelajaran. b. Bagi anak, sebagai bantuan pada anak yang mengalami ADHD untuk meningkatkan konsentrasi dalam pembelajaran membaca sebagai langkah awal untuk semangat anak belajar. c. Bagi sekolah, selanjutnya sebagai bahan kajian ulang tentang pengunaan media kartu kata bergambar serta menemukan metode pembelajaran yang tepat untuk anak ADHD. d. Bagi peneliti, memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang anak ADHD serta penanganan dengan menggunakan media kartu kata bergambar.