KALKULASI DAN ANALISA MODEL ANTRIAN M/M/1/I/I PADA BAGIAN CUSTOMER TELLER SERVICE BANK SYARIAH MANDIRI BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terbaik dan unggul bagi para pengguna jasanya.

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: MODEL ANTRIAN (M/M/2) (FCFS/N/ ) MULTI-CHANNEL SINGLE-PHASE UNTUK OPTIMALISASI CUSTOMER SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi persaingan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

Aplikasi Matrix Labolatory untuk Perhitungan Sistem Antrian dengan Server Tunggal dan Majemuk

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

Operations Management

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan permasalahan, sehingga perlu dijelaskan tentang cara-cara/ metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi semakin tingginya persaingan saat ini yang disebabkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK X KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

JASA 2 [BAB V MENGELOLA ANTRIAN DAN RESERVASI] (BAGIAN I)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Kegiatan pelayanan di Bank Rakyat Indonesia unit Gerendeng Tangerang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BAGIAN TELLER DI PT. BPD ACEH CABANG MEDAN. Oleh WANA SANTINI

Pengantar Proses Stokastik

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)


PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PURI SENTRA NIAGA

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering mengalami fenomena

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor usaha. Salah satu pertumbuhan sektor yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB II. Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peningkatan Kinerja Pelayanan Pasien Untuk Meminimalkan Antrian dengan Waiting Line Method

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. transaksi keuangan. Jika ditelusuri lewat sejarah sejak dulu sampai. tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang menetapkan kemudahan bagi

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. teknologi merupakan hal yang wajib. Peranan teknologi dalam. transaksi perbankan, sehingga meningkatkan retensi penggunaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

ANALISIS ANTRIAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN POLIKLINIK LANTAI 1 DAN 2 RSUD CENGKARENG, JAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TELLER PADA PT. BANK RIAU CABANG UTAMA PEKANBARU. Samsir dan Ranti Mustika

Transkripsi:

KALKULASI DAN ANALISA MODEL ANTRIAN M/M/1/I/I PADA BAGIAN CUSTOMER TELLER SERVICE BANK SYARIAH MANDIRI BOGOR Rizcky Romadhona Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma rizqyrov86@yahoo.com ABSTRAK Dalam dunia industri terdapat sebuah fenomena yang tidak bisa dihindarkan tetapi dapat diminimalisir, fenomena tersebut adalah antrian. Antrian itu sendiri timbul karena adanya orang/ barang yang menunggu untuk mendapatkan pelayanan. Penulisan ini menitik beratkan pada penerapan model antrian yang terjadi di bagian customer teller service Bank Syariah Mandiri Bogor. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa permasalahan yang terjadi erat kaitannya dengan waktu pelayanan yang diberikan oleh pihak Bank dalam melayani nasabah, permasalahan yang paling dominan dari permasalahanpermasalahan umum tersebut adalah seberapa lama seorang nasabah harus menunggu dalam antrian sampai mendapatkan giliran pelayanan. Faktorfaktor penyebab terkait dengan masalah efektifitas Teller dalam melayani berbagai tujuan nasabah yang variatif satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi tiga yaitu tingkat kedatangan nasabah yang fluktuatuif, waktu pelayanan teller, dan kepentingan nasabah yang sangat beragam. Model antrian M/M/S/I/I identik dengan sistem pelayanan nasabah di bank tersebut, dengan pola multiplechannel singlephase dengan lebih dari satu fasilitas pelayanan (channel) dan melewati satu fase atau tahap saja. Keywords: Model antrian, Proses Pelayanan, Kalkulasi Model M/M/S/I/I, Uji Distribusi Data 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik bisnis yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa. Perkembangan perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat dan kompetitif, baik dipasar dalam negeri maupun di pasar internasional. Salah satu sektor dari industri jasa adalah perbankan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga keadaan ini mendorong bisnis perbankan semakin bersaing. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri lagi sehingga setiap bank dituntut untuk menggunakan berbagai cara dalam menarik dan memuaskan para nasabahnya. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu Institusi Perbankan yang memang kompeten dalam pelayanan jasa publik dalam bidang Perbankan. Institusi ini pasti selalu akan berhubungan dengan fenomena antrian, yang nantinya pasti akan berpengaruh terhadap kinerja produktifitas dan kredibilitas perusahaan tersebut. Model antrian seyogyanya mesti diaplikasikan dalam kegiatan operasional institusi tersebut, karena akan sangat bermanfaat bagi efektifitas pelayanan kepada nasabah. Dengan kata lain, apabila situasi dapat terkendali, maka secara otomatis konsumen akan merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Seiring dengan perkembangan teknologi Perbankan yang cukup pesat, dalam mempermudah pelayanan nasabah di Bank, maka digunakanlah mesin pemanggil nasabah otomatis. Penulisan akhir ini akan membahas dan menganalisa model antrian Multichannel-singlephase atau M/M/S/I/I terhadap pelayanan bank itu sendiri yang antara lain memiliki unsur-unsur seperti sumber populasi, pola kedatangan, kepanjangan antrian, disiplin antrian, pola pelayanan, persentase pemanfaatan dan laju efektif pelayanan. Adapun unsur-unsur dari fenomena antrian yang terjadi dalam suatu sistem pelayanan, antara lain M, M/S, dan I. Huruf M merupakan simbol dari tingkat kedatangan atau antrian sistem, huruf M/S adalah fasilitas pelayanan yang terdapat dalam sistem dan huruf I adalah sumber populasi atau kepanjangan antrian tak-terbatas. Model antrian tersebut menganalisa beberapa faktor didalamnya, antaralain tingkat intensitas kegunaan pelayanan, jumlah rata-rata nasabah yang diharapkan dalam sistem, jumlah nasabah yang diharapkan menunggu dalam antrian. 1

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah penulis ingin Mengidentifikasi penyebab dari permasalahan antrian pada bagian teller, kemudian mengetahui sebaran data nasabah melalui uji distribusi data yang meliputi uji normalitas, keseragaman data, poisson dan eksponensial untuk data kedatangan dan tingkat pelayanan teller, serta melakukan perhitungan dari model antrian M/M/S/I/I. 2. KERANGKA PEMIKIRAN DAN TELAAH PUSTAKA Pengertian jasa menurut payne (1993), adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidak-berwujudan yang berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan property dalam kepemilikannya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Selain definsi tersebut, Industri jasa merupakan salah satu industri yang memberikan hasil akhir berupa produk berbentuk pelayanan yang abstrak. Berbeda dengan industri manufaktur yang mana menghasilkan hasil akhir berupa produk yang berwujud nyata, industri jasa itu sendiri menghasilkan produk yang abstrak yakni berupa pelayanan yang memuaskan bagi konsumen (Riddle 1986),. Berdasarkan penjelasan Riddle (1986), Industri jasa dibagi kedalam lima kategori contoh pelayanan. Pertama, Bussiness service, merupakan sektor industri jasa yang berhubungan dengan masalah bisnis, misalnya Biro konsultan, keuangan, perbankan dan sebagainya. Yang kedua adalah Trade service, yakni industri jasa yang bergerak dibidang perniagaan atau perdagangan, contohnya antara lain Retailling, perawatan/ perbaikan, dan yang lainnya. Kemudian yang ketiga adalah Infrastructure service, merupakan industri jasa yang berhubungan dengan bidang infrastruktur, misalnya komunikasi, transportasi, dan contoh-contoh yang lainnya. Keempat adalah kategori Social/ personal service, adalah suatu jenis industri jasa yang berkenaan dengan pelayanan individu maupun sosial, misalnya restoran, pusat kesehatan. Kemudian kategori yang terakhir adalah Public administration service, yakni kategori industri jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi publik, misalnya sektor pendidikan dan pemerintahan. Konsep Total Quality Service itu sendiri terdapat 5 aspek yang menjadi fokus, yaitu Customer focus, total involvement, measurement, systematic support, dan continual improvement. Customer focus itu sendiri berarti bahwa kita harus menempatkan nasabah sebagai prioritas utama. Total involvement dalam hal ini adalah komitmen. Manajemen harus memberikan peluang perbaikan kualitas bagi segenap karyawan dan menunjukan kualitas kepemimpinan dalam perusahaan. Teori mengenai antrian itu sendiri diciptakan pada pertengahan tahun 1909 oleh seorang ahli matematika dan engineering berkebangsaan Denmark yang bernama A.K Erlang. Beliau mengembangkan model antrian untuk menentukan jumlah yang optimal dari telephone switching yang digunakan untuk melayani permintaan yang ada. Penggunaan model ini makin meluas, tepatnya mulai sejak akhir Perang Dunia ke-2. Adapun tujuan dasar teori ini adalah untuk meminimumkan total dua biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan juga biaya tidak langsung yang timbul karena para individu harus menunggu untuk dilayani oleh sistem (Marwan, 2000). Bila suatu sistem mempunyai fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal, ini berarti membutuhkan investasi modal yang berlebihan, tetapi bila jumlahnya kurang optimal maka hasilnya adalah tertundanya pelayanan. Model multichannel-single phase ini terjadi ketika dua atau lebih fasilitas pelayanan (S) dialiri oleh antrian tunggal (M), M Gambar 2.4 Model Multichannel single phase Sumber: Subagyo Pangestu et al, Dasardasar Operations Research (2000) Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka akan diuji serangkaian hipotesis. (H0) : Pola kedatangan nasabah ke bagian teller berdistribusi normal (H1) : Pola kedatangan nasabah ke bagian teller berdistribusi tidak normal (H0) : Pola pelayanan nasabah oleh teller berdistribusi normal. (H1) : Pola pelayanan nasabah oleh teller berdistribusi tidak normal S S 2

3. METODOLOGI Subjek penelitian ini adalah waktu pelayanan teller dan tingkat kedatangan nasabah. Jadi, ada pada nasabah dan teller. Awal dari proses metodologi adalah melakukan kajian pustaka yang berguna untuk memberikan teori-teori secara fakta mengenai landasan dari penelitian yang dilakukan, serta memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai pemecahan suatu masalah dalam penelitian. Metode ini dilakukan dengan literatur-literatur, buku, jurnal, dan referensi lainnya Kemudian dilakukan pendefinisian masalah yang akan diteliti yaitu mengenai Perhitungan model antrian M/M/S/I/I dengan pola pelayanan Single channel-single Phase pada bagian Customer Teller Service Pada proses ini peneliti menentukan tujuan penelitian, dalam hal ini tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin Mengidentifikasi penyebab dari permasalahan antrian pada bagian teller, kemudian mengetahui sebaran data nasabah melalui uji normalitas yang meliputi, keseragaman data, poisson dan eksponensial untuk data kedatangan dan tingkat pelayanan nasabah, serta melakukan perhitungan dari model antrian M/M/S/I/I. Tahap pembatasan masalah terdiri dari identifikasi variabel dan identifikasi sampel. Tahap identifikasi variabel merupakan tahap identifikasi dari variabelvariabel yang akan diolah yaitu tingkat kedatangan nasabah dan juga waktu pelayanan dari teller. Sampel yang diambil adalah nasabah yang datang ke bagian customer teller service dalam interval antrian 100 nomor antri Pengumpulan data diperoleh dengan cara pengumpulan data waktu pelayanan nasabah oleh teller dan tingkat kedatangan nasabah dalam skala interval 100 nomor antri. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang meliputi analisa statistika deskriptif, yakni mengenai kalkulasi data tingkat kedatangan nasabah dan waktu pelayanan teller, dan melakukan perhitungan model antrian M/M/S/I/I. Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan tes non-parametrik kolmogorov-smirnov untuk mengetahui normalitas data yang mencakup uji distribusi normal, eksponensial, poisson, dan keseragaman data dengan bantuan perangkat lunak SPSS ver 13.0 Setelah proses sebelumnya, Melakukan perhitungan rata-rata tingkat kedatangan nasabah dan rata-rata waktu pelayanan teller dalam periode yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti, kemudian mengklasifikasikan kekurangan/ kelebihan yang merupakan dampak dari model antrian yang terjadi. Fase akhir dari metodologi ini adalah dengan menarik kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang dilakukan peneliti sebelumnya. 4. HASIL PEMBAHASAN aliran proses pelayanan adalah sebagai berikut. Pertama, tahap input pelayanan, yakni seorang nasabah yang akan melakukan aktivitas perbankan memasuki ruang pelayanan teller. Aktivitas yang berlangsung dibagian teller itu sendiri antara lain penarikan tunai, penyetoran, transfer uang, penggantian buku baru, cek saldo, dan yang lainnya. Setelah itu, nasabah mengambil nomor antrian pelayanan yang tersedia di meja pengambilan nomor antrian. Selain itu, pada proses input juga terdapat unsur lainnya yaitu buku tabungan dan lembar pelayanan, serta nomor antrian pelayanan. Setelah nasabah melalui tahapan tersebut, selanjutnya adalah tahap processing. Dalam tahap ini, petugas teller bank akan melakukan pelayanan kepada para nasabah yang ingin melakukan transaksi perbankan. Nasabah akan menjelaskan keperluannya sambil menyerahkan buku rekening atau sejenisnya kepada teller. Kemudian, teller akan memprosesnya sesuai nasabah masingmasing. Setelah selesai melakukan pengolahan data dan pengecekan rekening, maka teller tersebut akan menyerahkan kembali buku rekening tabungan kepada nasabah, yang disertakan bukti telah melakukan transaksi perbankan. Hasil akhir proses sebelumnya adalah kepuasan pelayanan dari produk perbankan yang mana diberikan oleh pihak bank kepada para nasabah yang telah melaksanakan transaksi perbankan. Pihak bank itu sendiri akan memberikan jaminan kepuasan pelayanan kepada para nasabah melalui waktu pelayanan teller yang efisien, waktu menunggu dalam antrian yang tidak efektif dan membosankan Kemudian diketahui grafik kedatangan nasabah ke bagian teller selama interval antrian ke-100, yaitu sebagai berikut: 3

Jumlah Nasabah 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920 Series1 81 77 86 75 80 80 69 71 72 75 81 81 84 77 80 77 75 79 78 76 Tanggal observasi Gambar 4.1 Grafik Jumlah Kedatangan Nasabah Sumber : Olahan data observasi Kemudian diketahui rata-rata waktu pelayanan teller kepada nasabah sebagai berikut : Rata-rata Pelayanan (menit) 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Periode Observasi Gambar 4.2 Grafik rata-rata waktu pelayanan nasabah oleh teller sumber : Olahan data observasi berikut ini adalah tabulasi hasil kalkulasi model M/M/S/I/I Hari Pw Ls (nasabah) 1 0.59 2.47 2 0.92 1.95 3 0.62 3.10 4 0.52 2.31 5 0.64 2.81 6 0.52 2.37 7 0.61 1.86 8 0.48 2.12 9 0.41 2.07 10 0.56 2.56 11 0.56 3.15 12 0.63 3.29 13 0.55 3.02 14 0.51 1.85 15 0.53 2.67 16 0.58 2.99 17 0.51 2.31 18 0.72 3.50 19 0.52 2.29 20 0.51 2.31 Lq (nasabah) Ws (menit) Wq (menit) 1.07 4.2 2.26 0.74 4.03 1.54 1.65 7.51 4.13 1.29 5.54 2.57 1.46 4.55 2.53 1.07 5.49 2.59 0.65 4.11 2.03 0.86 5.30 2.24 0.93 5.54 2.53 1.20 5.14 3.08 1.74 6.12 3.36 1.81 7.03 3.16 1.52 6.41 3.26 0.51 4.26 2.18 1.32 5.53 3.33 1.55 7.25 4.23 1.08 5.54 2.59 2.04 7.17 3.34 1.09 5.18 2.51 1.08 5.54 2.59 5. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan observasi langsung, proses pembahasan dan analisa, maka dapat diambil kesimpulan antara lain yaitu berdasarkan hasil data waktu pelayanan teller, diketahui permasalahan antrian yang terjadi diakibatkan oleh tujuan variatif para nasabah ketika mendatangi bagian teller. Tujuan tersebut antara lain nasabah yang melakukan pengecekan saldo, penarikan tunai, deposito uang, transfer uang tunai, dan yang lainnya. Kemudian, setelah melakukan uji distribusi data didapatkan data tingkat kedatangan nasabah dan juga data tingkat pelayanan teller merupakan jenis distribusi yang normal. Hal tersebut dilihat dari nilai signifikan, yaitu 0,230 untuk tingkat kedatangan nasabah dan 0.569 untuk tingkat pelayanan teller. Selain melakukan uji distribusi, dilakukan juga perhitungan model antrian M/M/S/I/I, dengan ratarata tingkat intensitas kegunaan pelayanan sebesar 0.57, kemudian rata-rata nasabah yang diharapkan dalam sistem adalah sebesar 2.55, selanjutnya ratarata jumlah nasabah yang diharapkan menunggu dalam antrian yaitu sebesar 1.23, kemudian rata-rata waktu yang diharapkan oleh setiap nasabah selama dalam sistem (menunggu pelayanan) adalah selama 5.57 menit, dan rata-rata waktu yang diharapkan oleh setiap nasabah untuk menunggu dalam antrian adalah selama 3.20 menit. 4

REFERENSI [ 1] Asri, Marwan., Dasar-Dasar Operations Research, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 2000. [2] BSM, Media, Bank Syariah Mandiri, Bogor, 2006. [3] Fitzsimmons, Service Management For Competitive Advantage, Penerbit Mc-Graw-Hill Co, Singapore, 1994. [4] Handoko, T Hani., Dasar-Dasar Operations Research, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 2000 [5] Taha, Hamdy A.,Operational Research: An Introduction, edisi ketiga, Macmillian Publishing Co, Inc, New York, 1982 Indonesia, Jakarta, 1996 [6] Pangestu, Subagyo., Dasar-Dasar Operations Research, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 2000. [7] Http: // www.google.com/statisticalcases/konsultanstatistik/ujikolmogorov 5