I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jahe (Zingiber officinale Rosc) sebagai salah satu tanaman temu-temuan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang sangat luas dan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran

BAB I PENDAHULUAN. 2000). Secara tradisional rimpang jahe dimanfaatkan untuk beberapa keperluan

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan bagian komoditi ekspor yang strategis dan sangat

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. (Wibowo, 2009). Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

BAB I PENDAHULUAN. fosfor 40 mg; dan menghasilkan energi 30 kalori (Tarmizi, 2010).

BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas. berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber

POLA TANAM JAHE EMPRIT (Zingiber officinale Var. amarum) DENGAN BAWANG DAUN DAN KACANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUDIDAYA TANAMAN PADI menggunakan S R I (System of Rice Intensification)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PEMANFAATAN JERAMI PADI DAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PADI ORGANIK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah. Karena memiliki nilai ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Keragaman mutu tiga jenis jahe (dalam %, pada lokasi 450 mdpl) Oleoresin Gingerol Pati Serat Air Abu Sari dalam air

Transkripsi:

2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak atsiri, bahkan akhir - akhir ini menjadi fitofarmaka. Salah satu khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau penangkal masuk angin, sehingga jahe sering dimasukkan dalam ramuan jamu atau obat-obatan tradisional (Januwati, 1999). Prospek perkembangan jahe merah di Indonesia cukup cerah, terutama untuk ekspor, industri obat tradisional, industri makanan dan minuman serta bumbu masak. Berdasarkan khasiatnya, ada lima komoditi tanaman obat potensial yang dapat dikembangkan yaitu temulawak, kunyit, kencur, jahe, dan purwoceng. Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah Indonesia yang memberikan peranan cukup berarti dalam penerimaan devisa negara (Rostiana dkk., 2005). Jahe merah sudah lama dikenal dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, dibandingkan dengan jahe gajah dan jahe empirit. Meskipun demikian, kebanyakan orang umumnya lebih mengenal jahe gajah, yakni sebagai bumbu dapur, rempah-rempah, dan bahan obat-obatan. Dari ketiga jenis jahe yang ada,

2 jahe merah yang lebih banyak digunakan sebagai obat, karena kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi dibandingkan dengan jenis jahe yang lain sehingga lebih ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit. Karena kadar minyak atsiri dan oleoresin jahe merah lebih tinggi dibandingkan kedua tipe jahe lainnya maka tanaman ini sangat cocok digunakan sebagai bahan baku obatobatan atau jamu. Menurut Rostiana dkk. (2005), di Indonesia dikenal 3 tipe jahe, yaitu jahe putih besar, jahe emprit dan jahe merah. Jahe putih besar mempunyai rimpang besar berbuku, berwarna putih kekuningan dengan diameter 8,47-8,50 cm, aroma kurang tajam, tinggi dan panjang rimpang 6,20-11,30 cm dan 15,83-32,75 cm, warna daun hijau muda, batang hijau muda dengan kadar minyak atsiri di dalam rimpang 0,82-2,8%. Jahe putih kecil mempunyai rimpang kecil berlapis-lapis, aroma tajam, berwarna putih kekuningan dengan diameter 3,27-4,05 cm, tinggi dan panjang rimpang 6,38-11,10 cm dan 6,13-31,70 cm, warna daun hijau muda, batang hijau muda dengan kadar minyak atsiri 1,50-3,50%. Jahe merah mempunyai rimpang kecil, aroma sangat tajam, berwarna jingga muda sampai merah dengan diameter 4,20-4,26 cm, tinggi dan panjang rimpang 5,26-10,40 cm dan 12,33-12,60 cm, warna daun hijau muda, batang hijau kemerahan dengan kadar minyak atsiri 2,58-3,90%. Tanaman jahe telah lama dibudidayakan sebagai komoditas ekspor, namun pengembangan jahe skala luas belum didukung dengan budidaya yang optimal dan berkesinambungan sehingga produktivitas dan mutunya rendah. Luas areal pertanaman jahe di Indonesia pada tahun 2006 yaitu 89.041.808 ha dengan total produksi 177.137.949 kg dengan produktivitas rata-rata sekitar 1,77 ton/ha.

Tahun 2007 meningkat mencapai 99.652.007 ha dengan total produksi 3 178.502.542 kg dan produktivitas rata-rata sekitar 2,66 t/ha (BPS, 2009). Berbagai tindakan budidaya untuk meningkatkan hasil tanaman jahe telah banyak dilakukan, begitu pula berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan hasil tanaman. Selama pertumbuhan, sejak saat penanaman hingga dipanen, tanaman jahe membutuhkan sejumlah unsur hara. Ini berarti bahwa tanpa adanya usaha penambahan unsur hara, kondisi tanaman akan kurus dan akibatnya pertumbuhan tanaman akan terganggu. Oleh karena itu, perlu usaha memelihara, menambah dan mempertinggi kesuburan tanah antara lain dengan pemupukan (Santoso, 1994). Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan menjaga kelestarian kesuburan atau produktivitas tanah. Pemupukan dapat dilakukan melalui tanah maupun melalui daun. Mengingat ketersediaan pupuk kimia pada saat ini semakin sulit dan harganya semakin mahal akibat adanya pengurangan subsidi oleh pemerintah, maka penggunaannya harus diusahakan seefisien mungkin. Pemupukan yang kurang dari kebutuhan tanaman akan menjadikan tidak optimalnya produksi. Peningkatan efisiensi pemupukan dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik. Salah satu sumber bahan organik yang banyak tersedia di sekitar petani adalah pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang selain dapat memberi unsur hara juga dapat memperbaiki sifat tanah, yaitu meningkatkan kapasitas tanah menahan air, kerapatan masa tanah, dan porositas total, memperbaiki stabilitas agregat tanah dan meningkatkan kandungan humus tanah (Wigati dkk., 2006).

4 Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah. Penggunaan pupuk kandang sapi atau kambing, berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi jahe minimal 2 kali lebih besar dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Menurut penelitian, pupuk kandang sapi memberikan pengaruh yang lebih baik dalam peningkatan hasil rimpang segar dibandingkan dengan pupuk kandang ayam dalam peningkatan hasil rimpang segar yaitu sebesar 20,48% dan 14,96% dibandingkan dengan yang tidak diberi pupuk kandang (Wiroatmodjo dkk., 1990). Bahan alternatif berupa pupuk organik selain pupuk kandang adalah pupuk trichokompos. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain tidak menimbulkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah didapatkan, memberikan pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah. Pupuk trichokompos dengan bahan dasar jerami padi yang didekomposisi dengan Trichoderma sp. sehingga nutrisi tanaman lebih mudah tersedia dan diserap oleh tanaman. Teknologi ini sudah banyak dilakukan untuk berbagai tanaman pertanian seperti pada padi yang ternyata pertumbuhan vegetatif tanaman yang diberi trichokompos meningkat 2 x lipat dibanding yang tidak diberi trichokompos (Elfina dkk., 2011). Rosita dkk. (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman semakin meningkat dengan bertambahnya umur tanaman. Meningkatnya pertumbuhan tanaman ini diduga karena adanya penambahan unsur hara dengan penambahan bahan organik.

Peluang budidaya jahe merah dalam pot untuk memenuhi kebutuhan rumah 5 tangga dalam hal : (1) Menciptakan konsep pekarangan rumah pangan lestarsi yaitu sebagai hiasan supaya terlihat lebih kompak dan hijau, sebagai penyejuk, sebagai tanaman rempah yang sekaligus dapat digunakan sebagai tanaman herbal. (2) Ditinjau dari harga di pasar tingkat petani harga jual jahe merah paling tinggi berkisar Rp. 10.000 yaitu sekitar 3 polibag/kg. Jika dijual dalam pot dapat mencapai Rp. 15.000/polibag. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi tanaman jahe merah terhadap pemberian berbagai jenis bahan organik. (2) Untuk mengetahui pengaruh jenis bahan organik yang terbaik pada pertumbuhan dan perkembangan jahe merah. 1.3 Landasan Teori Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman tropis yang dapat mudah tumbuh di Indonesia dan merupakan salah satu tanaman yang mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai ramuan, rempah - rempah, bahan minyak atsiri, dan sebagai fitofarmaka. Khasiat jahe yang paling sering dibicarakan adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh sering dimasukkan dalam ramuan jamu atau obatobatan tradisional.

Selama ini di Indonesia, berdasarkan pada bentuk, warna, dan aroma rimpang 6 serta komposisi kimianya dikenal 3 tipe jahe, yaitu jahe putih besar, jahe emprit dan jahe merah. Jahe putih besar (gajah/badak), rasanya tidak terlalu pedas, umumnya digunakan sebagai bahan makanan seperti manisan, dan juga untuk minuman segar. Jahe putih kecil (jahe emprit) mempunyai rasa lebih pedas dari jahe putih besar, umumnya digunakan untuk bumbu masak, sumber minyak atsiri dan pembuatan oleoresin serta bubuknya banyak dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional (jamu). Jahe merah mempunyai kandungan minyak atsiri yang tinggi. Karena jahe merah yang lebih banyak kandungan minyak atsiri dan oleoresinnya paling tinggi dibandingkan dengan jenis jahe yang lain sehingga lebih ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut Herlina dkk. (2002), jahe merah mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis jahe lainnya, terutama ditinjau dari segi kandungan senyawa kimia dalam rimpang yang terdiri dari zat gingerol, oleoresin, dan minyak atsiri yang tinggi sehingga lebih banyak digunakan sebagai obat. Namun pengembangan jahe skala luas belum didukung dengan budidaya yang optimal dan berkesinambungan sehingga produktivitas dan mutunya rendah. Berbagai tindakan budidaya untuk meningkatkan hasil tanaman jahe telah banyak dilakukan dengan berbagai penelitian, salah satunya adalah penelitian penggunaan berbagai media tanam juga dengan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menyediakan unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan menjaga kelestarian kesuburan atau produktivitas tanah. Namun mengingat ketersediaan pupuk kimia pada saat ini semakin sulit, dan harganya semakin mahal, maka penggunaannya harus diusahakan seefisien mungkin. Pemupukan yang kurang

7 dari kebutuhan tanaman akan menjadikan tidak optimalnya produksi. Pemberian bahan organik yang banyak tersedia adalah pupuk yang dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah. Bahan alternatif lain dari penggunaan bahan organik adalah dengan pupuk kandang dan trichokompos. 1.4 Kerangka Pemikiran Pada umumnya untuk tanaman berimpang, pupuk organik diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak untuk memperbaiki sifat fisik tanah untuk membantu dalam penetrasi akar serabut dan pembesaran rimpang. Salah satu jenis bahan organik adalah pupuk kandang. Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang menambah tersedianya unsur hara, juga dapat mendukung mikroorganisme serta mampu memperbaiki struktur tanah. Pemberian pupuk kandang dapat mengurangi penggunaan, meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia dan menyumbangkan unsur hara bagi tanaman serta meningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman. Selain itu pemberian pupuk kandang juga dapat memperbaiki sifat tanah, yaitu kapasitas tanah menahan air, kerapatan masa tanah, dan porositas total memperbaiki stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan kandungan humus tanah. Pemberian pupuk kandang juga dapat memperbaiki kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang mampu meningkatkan hasil produksi suatu tanaman. Bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah juga dapat meningkatkan jumlah dan aktifitas mikroorganisme tanah. Jenis pupuk organik yang lain adalah pupuk trichokompos yang merupakan gabungan antara trichoderma dan kompos atau pupuk organik yang mengandung

trichoderma yang mampu menghambat perkembangan hama dan penyakit pada 8 tanaman, karena berpotensi sebagai agensia hayati yang bersifat antagonis tehadap beberapa patogen tanaman. Trichokompos merupakan bahan organik yang mengandung unsur hara utama N, P, K dan Mg. Trichokompos memiliki kelebihan dibandingkan dengan kompos biasa karena selain mengandung unsur hara yang tersedia bagi tanaman untuk menjaga kualitas tanah, juga dapat berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan OPT (organisme pengganggu tanaman) dan juga sebagai biokontrol (pengendali hayati) penyakit tanaman yang menyerang tanaman pangan dan hortikultura. Pupuk Trichokompos belum banyak ditemukan penelitian dengan pemberian berbagai jenis bahan organik akan tetapi memberikan respons yang berbeda-beda yang diduga pada media tanam yang dicampur dengan pupuk trichokompos pertumbuhannya paling bagus. 1.5 Hipotesis Berdasarkan dari kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : (1) Terdapat respons pertumbuhan dan produksi tanaman jahe merah terhadap pemberian berbagai jenis bahan organik. (2) Terdapat jenis bahan organik yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman jahe merah.