PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT DEPARTEMEN UMUM DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT BAS (BIRO ADMINISTRASI SUMBER DAYA) DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA

PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT SPM DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA

PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT BAU (BIRO ADMINISTRASI UMUM) DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA

PERENCANAAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS PERPUSTAKAAN PKN & STMIK LPKIA BANDUNG

BAB III LANDASAN TEORI

STMIK Pringsewu; Jl. Wisma Rini No 09 Pringsewu, (0729)

BAB III Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEARSIPAN PADA PUSAT SUMBER DAYA MINERAL BATU BARA DAN PANAS BUMI (PSDMBP) BANDUNG

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN METODOLOGI ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING

Nelly Khairani Daulay

Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN NILAI SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS DI SMA YADIKA SUMEDANG)

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI

APLIKASI PENJUALAN TOKO ONLINE SABLON AGUS MANDIRI KAB.BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN PENCATATAN BARANG ALAT TULIS KANTOR

Enterprise Architecture

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bermanfaat guna mendukung pengambilan keputusan secara tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN.

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMPIT

Irman Hariman., 2 Purna Riawan 2

Perlunya Teknologi Informasi

BAB III LANDASAN TEORI

Teknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan

PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGINTEGRASIAN PENGELOLAAN PROSES BISNIS (STUDI KASUS: PANGREUREUHAN TASIKMALAYA)

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan. Sampai saat ini PT. XYZ masih belum memiliki pendefinisian

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem informasi saat ini berperan penting dalam bisnis dan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PEMBANGUNAN APLIKASI PENJUALAN MOTOR (STUDI KASUS: SAHABAT MOTOR CIHANJUANG)

Arsitektur Enterprise

Enterprise Architecture Planning Untuk Proses Pengelolaan Manajemen Aset Dengan Zachman Framework

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN POLIKLINIK X DI BANDUNG. Yudhi W. Arthana R. ABSTRAK

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya dikawasan Asia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia

BAB 3 Metodologi Penelitian

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE REUSE-ORIENTED DEVELOPMENT PADA STMIK BALIKPAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Informasi (Sistem Informasi) pada Perguruan Tinggi dengan Framework Zachman.

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT BAGIAN KEPEGAWAIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM

ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang

SISTEM INFORMASI PENCATATAN ADMINISTRASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB DI PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMISI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB I PENDAHULUAN. cepat, efisien serta akurat. Pengelolaan informasi menggunakan aplikasi dekstop tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Binus International merupakan salah satu universitas yang dikelola

Deris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Binus University adalah sebuah institusi pendidikan yang menyediakan

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KARYAWAN TETAP UNTUK CV. TIGA PUTRA UTAMA DI UJUNG BERUNG BANDUNG.

BAB II LANDASAN TEORI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARSITECTURE PLANNING

Transkripsi:

PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT DEPARTEMEN DI STMIK DAN POLITEKNIK LPKIA BANDUNG Soni Fajar Surya G., Maulana Yussuf Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 4066, Telp. +6 756483, Fax. +6 75648 Email : mustonie@lpkia.ac.id, maulanayussuf@gmail.com Abstrak STMIK dan Politeknik LPKIA merupakan suatu perguruan tinggi yang bergerak di bidang ilmu komputer. Salah satu divisi yang ada pada lingkungan bisnis LPKIA adalah Departemen Umum. Departemen Umum bertugas untuk mengelola pengendalian sarana dan prasarana, pengelolaan barang dan jasa, dan pengelolaan laboratorium. Di dalam Departemen Umum masih terdapat beberapa proses pengolahan data yang belum terintegrasi dengan baik dan masih ada sistem yang bersifat manual. Sehingga perlu adanya pengembangan sistem yang lebih baik. Dengan adanya perencanaan strategis sistem informasi yang matang dan tepat, maka akan menghasilkan sebuah aliran informasi yang baik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan institusi. Sehingga akan mendukung setiap fungsi bisnis yang ada di dalam organisasi untuk melaksanakan kegiatannya dan menempatkan perusahaan dalam posisi yang unggul di dalam persaingan bisnis yang ada. Kerangka kerja EAP (Enterprise Architecture Planning) digunakan untuk menggambarkan model operasional enterprise yang mencakup aspek perencanaan bisnis, data, aplikasi, dan teknologi Kata kunci : Sistem Informasi, Departemen Umum, Sarana dan prasarana, dan EAP (Enterprise Architecture Planning). Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak yang sangat signifikan terhadap sistem informasi dalam suatu organisasi. Dampak dari hal tersebut adalah banyak organisasi yang berlombalomba untuk menerapkan sistem informasi dan teknologinya dengan hanya memperhatikan kebutuhan sesaat dan memungkinkan penerapan sistem informasi yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem informasi, yaitu efisiensi dan efektivitas dalam pemenuhan kebutuhan organisasi mulai dari tingkat yang tertinggi sampai operasional dalam organisasi. Meningkatnya kebutuhan terhadap data dan informasi dalam fungsi bisnis yang dijalankan oleh suatu perguruan tinggi merupakan pendorong pemanfaatan sistem informasi di dalam perguruan tinggi tersebut. Hal ini berdampak pada banyaknya perguruan tinggi yang dalam menerapkan sistem informasi dengan teknologinya hanya dengan memperhatikan kebutuhan sesaat dan penerapan sistem informasi yang saling tumpang tindih. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem informasi dalam perguruan tinggi tersebut yaitu efisiensi dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan perguruan tinggi. Penelitian dilakukan di Departemen Umum STMIK dan Politeknik LPKIA Bandung, yang saat ini sedang mengembangkan sistem informasi kampus. Hal ini memerlukan adanya pengelolaan sumber daya informasi yang didasarkan pada suatu model atau struktur mengenai informasi organisasi sehingga diharapkan akan mengurangi resiko kegagalan dalam implementasi teknologi informasi di STMIK dan Politeknik LPKIA Bandung. Untuk merancang pengembangan sistem informasi unit Departemen Umum ini menggunakan kerangka kerja EAP (Enterprise Architecture Planning) sehingga dapat melakukan pengelolaan berdasarkan proses bisnis, data, aplikasi dan teknologi. Diharapkan dengan pengembangan ini, alternatif solusi yang ditawarkan akan sesuai dengan kebutuhan serta memberikan kemudahan bagi pihak yang terlibat dengan bagian Departemen Umum ini. Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan untuk mengambil judul PERENCANAAN LAYANAN SISTEM INFORMASI STUDI KASUS UNIT DEPARTEMEN DI STMIK & POLITEKNIK LPKIA BANDUNG

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu :. Mengetahui perspektif EAP dari sisi data pada sistem informasi di Departemen Umum.. Mengetahui perspektif EAP dari sisi proses bisnis sistem informasi di Departemen Umum. 3. Mengetahui perspektif EAP dari sisi teknologi sistem informasi di Departemen Umum. 4. Mengetahui perspektif EAP dari sisi aplikasi sistem informasi di Departemen Umum. Untuk lebih mudah dalam penarikan kesimpulan serta menjaga agar lebih mencerminkan permasalahan yang dihadapi, maka diperlukan batasan permasalahan sebagai berikut:. Perencanaan layanan sistem informasi di STMIK & Politeknik LPKIA pada unit Departemen Umum jangka waktu untuk skala 3 tahun kedepan.. Membahas layanan sistem informasi pada bagian Departemen Umum yang ada saat ini dan perencanaan layanan sistem informasi yang diharapkan berdasarkan aspek bisnis, data, aplikasi dan teknologi sesuai dengan kerangka kerja EAP (Enterprise Architecture Planning). Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan sistem informasi ini antara lain :. Merancang suatu layanan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan data di unit Departemen Umum. Merancang suatu layanan sistem informasi berdasarkan dengan proses bisnis yang dibutuhkan untuk menunjang tercapainya tujuan institusi. 3. Merancang suatu layanan sistem informasi berdasarkan teknologi yang dapat memfasilitasi kebutuhan di Departemen Umum 4. Merancang suatu layanan sistem informasi dengan aplikasi yang terintegrasi dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. 5. Merancang suatu perencanaan layanan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan Departemen Umum pada institusi sehingga dapat menjadi acuan pengembangan sistem. Dasar Teori.. Perancangan Sistem Definisi perancangan menurut Al-Bahra (03) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem informasi, menjelaskan bahwa Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Berdasarkan definisi perancangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan... Konsep Dasar Sistem Definisi sistem menurut Al-Bahra (03) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem informasi, menjelaskan bahwa Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya...3 Siklus Informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi..4 Konsep Dasar Sistem Informasi Yakub (0: 7) mengutip konsep dasar sistem informasi dari (O Brian, 005) yang menyatakan bahwa: II Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orangorang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut (Jogiyanto, 999) yang dikutip dari Yakub (0: 7), menyatakan bahwa: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan hubungan pengelolaan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan...4. Komponen Sistem Informasi Menurut Yakub (0:0) pada buku yang berjudul Pengantar Sistem Informasi mengatakan bahwa: Komponen sistem informasi tersebut disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block)...5 Perencanaan Strategis Informasi Perencanaan strategis informasi merupakan bagian dari metodologi kerekayasaan informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi strategi pencapaian visi dan misi sistem informasi melalui pengelolaan dan pengembangan sistem informasi. Dalam metodologi kerekayasaan informasi, tiap

langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi data dan sisi aktivitas. Perencanaan strategis informasi di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah upaya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Sedangkan pada sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah dalam pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja organisasi. Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem-sistem aplikasi berbasis komputer. Perencanaan ini menjembatani kesenjangan antara rencana strategis bisnis dan pengembangan sistem informasi dengan mengidentifikasi strategi-strategi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya...6 Enterprise Pengertian enterprise umumnya sering disamakan dengan pengertian organisasi atau perusahaan. Beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai berikut:. Setiap aktivitas yang memiliki suatu tujuan tertentu (Software Engineering Institute, www.sei.org).. Organisasi (atau badan lintas organisasi) yang mendukung lingkup bisnis dan misi yang telah ditetapkan (Spewak, 99)...6. Arsitektur Enterprise Arsitektur enterprise merupakan cara untuk menggambarkan model operasional enterprise yang mencakup aspek perencanaan bisnis, operasional bisnis, otomasi, hingga infrastruktur teknologi informasi pendukungnya (Kridanto, 009). Arsitektur enterprise memiliki empat domain/komponen utama yaitu:. Arsitektur Bisnis Arsitektur bisnis menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses, informasi dan aset bisnis yang penting untuk memberikan layanan bagi masyarakat, bisnis, pemerintah dan sebagainya.. Arsitektur Informasi Arsitektur informasi merupakan kumpulan kebutuhan bisnis perusahaan, informasi, satuan proses dan penyatuan yang mengendalikan bisnis serta aturan untuk memilih, membangun dan memelihara informasi tersebut. 3. Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi adalah suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur dan hubungan teknologi perusahaan saat ini serta di masa depan untuk memaksimalkan nilai dalam teknologi tersebut. 4. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi adalah sebuah proses dalam arsitektur enterprise yang memusatkan pada pengembangan dan penerapan sebuah solusi atau layanan yang sedang diciptakan untuk organisasi tersebut...7 Enterprise Architecture Planning (EAP) Perencanaan Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture Planning [EAP]) merupakan proses mendefinisikan arsitektur arsitektur untuk penggunaan informasi yang mendukung bisnis dan juga mencakup rencana untuk mengimplementasikan arsitektur tersebut (Surendro, 009). Pada jurnal arsitektur enterprise dari Steven Spewak dan Michael Tiemann (006) dijelaskan langkahlangkah pada metode EAP, bahwa pada setiap area pada model memiliki tahapan-tahapan seperti yang terlihat pada gambar II. Gambar II. The Original EAP 'Wedding Cake" Model (Sumber: Spewak, 006, p3) Lapisan Permulaan Inisialisasi Perencanaan. Tahap ini terdiri dari penentuan metodologi yang digunakan, siapa yang akan terlibat, dan tools apa yang akan digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah rencana kerja untuk metode EAP. Lapisan Pemahaman Kondisi Saat Ini Memodelkan bisnis. Tahapan ini mengompilasi dan membangun suatu basis pengetahuan mengenai bisnis dan informasi yang digunakan bisnis saat ini. Sistem dan Teknologi. Tahapan ini mendefinisikan sistem aplikasi dan platform teknologi yang ada untuk mendukung bisnis saat ini. Hasilnya berupa inventaris sistem aplikasi, data, dan platform teknologi yang akan dijadikan dasar untuk rencana migrasi jangka panjang. Lapisan 3 Rencana Masa Depan Arsitektur Data. Tahapan ini mendefinisikan jenis - jenis data utama yang diperlukan bagi bisnis. 3

Arsitektur Aplikasi. Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungi bisnis. Arsitektur Teknologi. Mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu lingkungan bagi aplikasi pengelola data dan pendukung fungsi bisnis. Lapisan 4 Strategi Pencapaian Rencana Implementasi/Migrasi. Tahapan ini mendefinisikan urutan untuk implementasi aplikasi, jadwal untuk implementasi, analisis biaya / manfaat, dan mengusulkan jalur untuk migrasi dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan...8 Perguruan Tinggi Definisi perguruan tinggi menurut undang-undang Republik Indonesia nomor tahun 0 pasal tentang pendidikan tinggi menjelaskan bahwa : Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam pasal ini disebutkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Juga disebutkan dalam pasal ini pengertian peguruan tinggi negeri yaitu Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah Perguruan Tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh Pemerintah. Dan juga disebutkan pengertian perguruan tinggi swasta yaitu Perguruan Tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah Perguruan Tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh masyarakat...9 Departemen Umum LPKIA Departemen Umum (di kampus lain disebut Biro Sarana dan Prasarana) adalah biro yang mengerjakan tugas pokok pemeliharaan gedung (Building Maintenance) baik yang terkait dengan konstruksi arsitektural maupun mekanikal elektrikal. Adanya tuntutan untuk menangani perawatan gedung secara profesional dan meningkatnya jenis dan macam Aset yang harus ditangani maka dikembangkanlah tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengadaan, perawatan dan penghapusan aset yang ada di LPKIA. Fungsi utama yang dilakukan Departemen Umum LPKIA:. Pengendalian sarana dan prasarana. Pengelolaan barang dan jasa 3. Pengelolaan laboratorium.. Metodologi yang digunakan.. Agile Software Development Menurut (M. C. Robert, 006) yang dikutip oleh (Toninetti, 009) Agile Software Development merupakan sebuah model pengembangan sistem yang memungkinkan tim pengembang sistem untuk mengembangkan sistem dan responsif terhadap perubahan dengan cepat, didalamnya terdapat beberapa nilai utama yang dikandung, yaitu:. Individuals and interactions over processes and tools.. Working software over comprehensive documentation. 3. Customer collaboration over contract negotiation. 4. Responding to change over following a plan.... Prinsip Utama Agile Software Development Terdapat beberapa prinsip utama dalam agile software development, yaitu:. Prioritas utama kami adalah untuk memuaskan pelanggan melalui penyelesaian perangkat lunak yang berkualitas yang dilakukan dengan cepat dan diberikan secara berkelanjutan.. Menyambut dengan terbuka terjadinya perubahan kebutuhan sistem, meskipun pada akhir pengembangan. Proses agile memanfaatkan perubahan sebagai keuntungan yang bersaing bagi pelanggan. 3. Menyerahkan piranti lunak yang telah beroperasi kepada pelanggan secara berjangka, dari beberapa minggu sampai dengan beberapa bulan, dengan sebuah kecenderungan pada jangka waktu yang lebih pendek. 4. Pelaku bisnis dan pengembang sistem harus bekerja secara bersama sehari-hari di dalam proyek. 5. Melaksanakan pengerjaan proyek di sekitar individu yang bermotivasi. Menyediakan bagi mereka sebuah lingkungan dan memenuhi kebutuhan mereka, serta percaya bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut. 6. Metode yang paling efisien dan efektif dalam menyampaikan informasi kepada dan dengan sebuah tim adalah percakapan tatap muka. 7. Piranti lunak yang dapat beroperasi adalah ukuran utama dari perkembangan yang telah dilaksanakan. 8. Proses-proses agile mengajukan sebuah pengembangan yang dapat bertahan. Para sponsor, pengembang sistem (developers), dan para pengguna harus mampu mempertahankan sebuah langkah yang terus-menerus dan tidak terbatas. 9. Perhatian yang berkelanjutan pada keunggulan teknikal dan rancangan yang bagus menambah tingkat kelincahan sistem. 4

0. Kesederhanaan keahlian untuk memaksimalisasi jumlah kerja bukanlah hal yang penting.. Arsitektur, persyaratan sistem dan rancangan yang terbaik, muncul dari tim yang dapat mengurus dirinya sendiri.. Pada sebuah selang waktu yang teratur, tim akan berpikir bagaimana untuk menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan irama perilakunya sesuai dengan hal tersebut. 3. Analisis Pada Gambar III.5 menjelaskan proses bisnis pengendalian sarana dan prasarana. Gambar III.9 proses bisnis Pengelolaan Laboratorium 4. Pembahasan Untuk membangun sebuah sistem informasi terpadu diperlukan perencanaan sistem informasi yang tepat. Berikut ini pada Tabel IV.5 adalah katalog sistem informasi di unit Departemen Umum yang disusun dengan skala prioritas dari yang paling penting/mendesak hingga tidak begitu penting/mendesak berdasarkan keinginan dan kebutuhan dari unit Departemen Umum serta dapat difasilitasi oleh pihak MIS (Management Information System). Tabel IV.5 Katalog Sistem Informasi Departemen Umum Gambar III.5 Proses bisnis pengendalian sarana dan prasarana Pada Gambar III.4 menjelaskan proses bisnis pengelolaan barang dan jasa. N o Nama Modul BAPR Online Process Owner 0 4 0 5 0 6 Inventarisasi Barang 3 Manajemen Persediaan Barang 4 E-Procurement Gambar III.4 proses bisnis pengelolaan barang dan jasa Pada Gambar III.9 menjelaskan proses bisnis Pengelolaan Laboratorium 5 5. Kesimpulan dan saran 5. Kesimpulan Kesimpulan dari Perencanaan Layanan Sistem Informasi Studi Kasus Unit Departemen Umum di Politeknik dan STMIK LPKIA adalah sebagai berikut:. Dalam perencanaan layanan sistem informasi yang menggunakan kerangka kerja EAP dari perspektif data pada keseluruhan modul pada Departemen Umum terdapat 85 entitas data yang saling terkait.. Dalam perencanaan layanan sistem informasi yang menggunakan kerangka kerja EAP di Departemen Umum terdapat 3 proses bisnis.

Dalam pembagian proses bisnis tersebut pengendalian sarana dan prasarana, pengelolaan barang dan jasa, dan pengelolaan laboratorium 3. Dalam perencanaan layanan sistem informasi berdasarkan perspektif teknologi yang menggunakan kerangka kerja EAP di Departemen Umum, teknologi yang digunakan masih layak untuk digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. 4. Dalam perencanaan layanan sistem informasi berdasarkan perspektif aplikasi yang menggunakan kerangka kerja EAP di Departemen Umum, untuk mengintegrasikan modul yang ada maka menggunakan satu portal yaitu web stratos, aplikasi berbasis web ini mendukung adanya User Generated Content dalam proses penginputannya dan menggunakan framework yii. 5. Berdasarkan kebutuhan dari unit Departemen Umum dalam perancangan layanan sistem informasi ini didapatkan hasil modul diantaranya dapat dikerjakan pada tahun 04, modul dikerjakan pada tahun 05 dan modul dikerjakan pada tahun 06 Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Bandung M. Shalahuddin dan Rosa A.S. 03, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika. Kusbianto, Deddy. 00, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. STMIK Yadika Bangil Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 0 Tentang Pendidikan Tinggi, http://www.dikti.go.id/id/peraturanperundangan, download tanggal 0 Juni 04 5. Saran Saran dari Perencanaan Layanan Sistem Informasi Studi Kasus Unit Departemen Umum di Politeknik dan STMIK LPKIA adalah sebagai berikut:. Perlu dilakukan pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang tepat kepada setiap staff agar seluruh proses pekerjaan berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk pengelolaan inventarisasi barang yang lebih baik lagi kedepannya disarankan untuk memiliki aplikasi sistem informasi inventarisasi barang. 3. Untuk pengelolaan persediaan barang yang lebih baik lagi kedepannya disarankan untuk memiliki aplikasi sistem informasi manajemen persediaan barang. 4. Untuk pengelolaan pengadaan barang dan jasa yang lebih baik lagi kedepannya disarankan untuk menggunakan E-Procurement. 5. Untuk proses bisnis pengelolaan barang dan jasa alangkah baiknya mutlak sepenuhnya dilakukan oleh unit Departemen Umum. Daftar Pustaka Surendro, Kridanto. 009, Pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi. Penerbit Informatika. Bandung. Steven Spewak and Michael Tiemann. 009, Updating The Enterprise Architecture Planning Model 6