ANTE PARTUM BLEEDING SUSPECT PLACENTA PREVIA ~ PERDARAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANTE PARTUM BLEEDING SUSPECT PLACENTA PREVIA ~ PERDARAHAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Plasenta Previa 2

PERDARAHAN ANTEPARTUM

IBU DGN MOLAHIDATIDOSA, PLASENTA PREVIA, ABRUPSIO PLASENTA

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

BAB II TINJAUAN TEORI

PLASENTA PREVIA (PLACENTA PREVIA)

Oleh : Devi Setiyana P

HUBUNGAN ANTARA POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Asuhan Keperawatan Abortus Imminens A.PENGERTIAN Abortus Imminens ialah terjadinya pendarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan

15, Plasenta Previa. Plasenta Previa

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

PENATALAKSANAAN LETAK SUNGSANG. Oleh : Emi Sutrisminah Staf Pengajar Prodi D III Kebidanan FK Unissula Semarang ABSTRAK

MAKALAH PADA PASIEN IUFD (Intra Uterine Fetal Death)

BAB I KONSEP DASAR. atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari. menurut kalender internasional (Winkjosastro, 2009).

Oleh Ni Ketut Alit Armini

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

PENDARAHAN ANTEPARTUM. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari wali kelas. Oleh: ERNA SOFIANA NIM:

1. ATONIA UTERI. A. Pengertian

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB II TINJAUAN TEORI. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan

NASKAH PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY K GIII P2101 DENGAN POST DATE DI POLI OBGYNE RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

Perdarahan Antepartum No Revisi 0/0. Batasan. Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan >20 minggu sampai sebelum janin lahir. I.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB 1 PENDAHULUAN. Plasenta previa adalah plasenta yang menutupi ostium uteri internum baik

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

Plasenta atau ari-ari ini merupakan organ manusia yang berfungsi sebagai media nutrisi untuk embrio yang ada dalam kandungan.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny P GII P 1001 PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Ida Susila* dan Puji Wandayanti** ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah seksio sesarea berasal dari bahasa Latin dari kata Caedera yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mengirim oksigen dan nutrisi-nutrisi dari ibu ke fetus. Placenta

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

BAB IV METODE PENELITIAN

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

BAB I PENDAHULUAN. pertama sebagai penyebab kematian maternal. 2. Pendarahan obstetri secara umum dibagi menjadi perdarahan antepartum

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

BAB I KONSEP DASAR. dinding perut dan rahim anterior (Neuville and George, 2001: 338). internum (Manuaba, Ida Bagus, 198: 253).

MATA KULIAH ASKEB IV (PATOLOGI KEBIDANA

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. hasil konsepsi pada ibu. Proses ini juga akan diawali dengan kontraksi yang

BAB I PENDAHULUAN. komplikasi pada ibu dan janin (Manuaba, 1998).

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB 5 PEMBAHASAN. Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Letak Lintang Usia Kehamilan 38 minggu di

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

Transkripsi:

ANTE PARTUM BLEEDING SUSPECT PLACENTA PREVIA ~ PERDARAHAN 1. Pengertian a. Ante Partum Bleeding (APB) adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya dari pada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Klasifikasi APB - Bersumber dari kelainan placenta Palcentra previa Solutio placenta APB yang belum jelas sumbernya; insersio velamentosa roptum sinus marginalis, plasenta sirkum vakita - Tidak bersumber dari kelainan placenta, biasanya tidak begitu berbahaya, misal; kelainan servix dan vagina (polip, erosio, varises yang pecah) serta trauma. b. Placenta Previa adalah keadaan dimana placenta berimplantasi pada tempat abnormal yakni pada segmen bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan/ostium uteri internal (OUI) Klasifikasi Placenta Previa; yang pasti belum ada kata sepakat, karena pembagian tidak berdasarkan keadaan anatomi melainkan keadaan fiosiologik yang berubah-rubah. Klasifikasi tersebut terdiri dari; - Palcenta previa sentralis/totalis; bila pada pembukaan 4-5 cm teraba placenta menutupi selutuh ostea. - Palcenta previa lateralis; bila pada pembukaan sebagian 4-5 cm ditutupi oleh placenta. Palcenta previa lateralis posterior; bila sebagian menutupi ostea bagian belakang. Palcenta previa lateralis anterior; bila sebagian menutupi ostea bagian depan. Palcenta previa marginalis; bila sebagian kecil/hanya pinggir ostea yang ditutupi placenta Klasifikasi menurut Buku AS - Palcenta previa totalis; bila seluruh ostea ditutupi oleh placenta - Palcenta previa partialis; bila sebagian ostea ditutupi oleh placenta - Palcenta letak rendah/low lying placenta; bila pinggir placenta berada 3-4 cm di atas pinggir pembukaan. Pada periksa dalam tidak teraba. Klasifikasi menurut Browne - Tingkat 1: lateral palcenta previa; bila pinggir bawah palcenta berinsersi sampai ke SBR, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan - Tingkat 2: marginal palcenta previa; bila placenta mencapai pinggir pembukaan ostea - Tingkat 3: complete palcenta previa; bila placenta menutupi ostea waktu tertutup, dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap. - Tingkat 4: central placenta previa: bila placenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir lengkappun. 2. Etiologi Penyebab yang pasti belum diketahui dengan jelas. Faktor-faktor yang dikemukakan: a. Endometrium yang inferior b. Chorion leaves yang persistent c. Corpus luteum yang bereaksi lambat Strassman mengatakan bahwa faktor terpenting adalah vasfolarisasi yang kurang pada decidua~atropi dan peradangan

3. Faktor-faktor Etiologi a. Umur dan paritas - Pada primigravida umur >35 tahun lebih sering dibandingkan umur < 25 tahun - Pada multipora lebih sering b. Endometrium hipoplastis: kawin dan hamil umur muda. c. Endometrium bercacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, curettage, dan manual placenta. d. Corpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi. e. Adanya tumor; mioma uteri, polip endometrium. f. Kadang-kadang pada malnutrisi 4. Diagnosa dan gambaran klinis a. Anamneses - Gejala pertama; perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester III - Sifat perdarahan; tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang - Sebab perdarahan; placenta dan pembuluh darah yang robek; terbentuknya SBR, terbukanya osteum/manspulasi intravaginal/rectal. - Sedikit banyaknya perdarahan; tergantung besar atau kecilnya robekan pembuluh darah dan placenta. b. Inspeksi - Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit. - Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia. c. Palpasi abdomen - Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah. - Sering dijumpai kesalahan letak - Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala masih goyang/floating. 5. Pengaruh Placenta Previa terhadap kehamilan a. Karena terhalang oleh placenta maka bagian terbawah janin tidak dapat masuk PAP. Kesalahankesalahan letak; letak sunsang, letak lintang, letak kepala mengapung. b. Sering terjadi partus prematur; rangsangan koagulum darah pada servix, jika banyak placenta yang lepas kadar progesterone menurun dan dapat terjadi His, pemeriksaan dalam. 6. Pengaruh Placenta Previa terhadap partus a. Letak janin yan tidak normal; partus akan menjadi patologis b. Bila pada placenta previa lateralis; ketuban pecah/dipecahkan dapat terjadi prolaps funkuli c. Sering dijumpai insersi primer d. Perdarahan. 7. Komplikasi Placenta Previa Prolaps tali pusat, prolaps placenta, pacenta melekat sehingga harus manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kerokan, robekan-robekan jalan lahir karena tindakan, perdarahan post partum, infeksi karena perdarahan, bayi prematur/kelahiran mati. 8. Penanganan (pasif) a. Tiap perdarahan triwulan III yang lebih dari show harus segera dikirim ke Rumah sakit tanpa dilakukan suatu manipulasi/ut. b. Apabila perdarahan sedikit, janin masih hidup, belum inpartus, kehamilan belum cukup 37 minggu/berat badan janin kurang dari 2.500 gram persalinan dapat ditunda dengan istirahat, obat-obatan; spasmolitik, progestin/progesterone, observasi teliti. c. Siapkan darah untuk transfusi darah, kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya tidak prematur d. Bila ada anemia; transfusi dan obat-obatan penambah darah.

PERDARAHAN ANTEPARTUM Kelainan Plasenta Kelainan Sevix Solusio placenta Placenta Previa Perdarahan Yang Belum Jelas Sumbernya Totalis Lateralis (Sebagian o.i) Placenta letak rendah (Placenta implantasinya rendah tapi tidak sampai ke ostium internum) Marginalis (pinggir) Bertambah usia kehamilan (20 Minggu) SBR terbentuk & mulai melebar serta menipis, serviks mulai membuka Bila placenta servix tidak dapat diikuti oleh placenta yang melekat disitu, tanpa terlepasnya sebagian palcenta dari dinding uterus Sinus uterus robek/robekan sinus marginalis (karena terlepasan placenta dinding uterus) Perdarahan Usia Kehamilan Aterm Tidak Bisa Diatasi Prematur Masalah Perawatan 1. Gangguan perfusi jaringan 2. Gangguan pertukaran gas pada fetus 3. Potensial Injury pada Bisa diatasi (tunggu sampai usia kehamilan 37 minggu Kehamilan Diakhiri Partus aterm Partus Prematur Masalah Keperawatan: Masalah Kolaborasi: Kekurangan cairan - Kekurangan Cairan Distres janin Potensial terjadi shock Gangguan ADL Cemas Pemeriksaan Diagnostik: Darah lengkap, USG Hasil; Hb: 9,6 PVC: 30,0 Trombosyt: 243.000

Hasil USG: Tampak janin T/H letak lintang, kepala BPD= 83,5 sesuai kehamilan 33 minggu, Placenta di SBR belakang meluas sampai menutupi Osteum Uteri Internum Grade II Diagnosa Keperawatan: 1. Resiko kekurangan cairan sehubungan dengan adanya perdarahan. 2. Resiko terjadi distress janin sehubungan dengan kelainan letak placenta. 3. Potensial terjadi shock hipovolemik sehubungan dengan adanya perdarahan. 4. Ganguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene sehubungan dengan aktivitas yang terbatas. 5. Gangguan psikologis cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah. Intervensi: Dx 1 : Resiko kekurangan cairan sehubungan dengan adanya perdarahan. a. Kaji tentang banyaknya pengeluaran caiaran (perdarahan). b. Observasi tanda-tanda vital. c. Observasi tanda-tanda kekurangan cairan dan monitor perdarahan. d. Pantau kadar elektrolit darah. e. Periksa golongan darah untuk antisipasi transfusi. f. Jelaskan pada klien untuk mempertahankan cairan yang masuk dengan banyak minum. g. Kolaborasi dengan dokter sehubungan dengan letak placenta. Dx 2 : Resiko terjadi distress janin sehubungan dengan kelainan letak placenta. a. Observasi tanda-tanda vital. b. Monitor perdarahan dan status janin. c. Pertahankan hidrasi. d. Pertahankan tirah baring. e. Persiapkan untuk section caesaria. Dx 3 : Potensial terjadi shock hipovolemik sehubungan dengan adanya perdarahan. a. Observasi tanda-tanda terjadinya shock hipolemik. b. Kaji tentang banyaknya pengeluaran cairan (perdarahan). c. Observasi tanda-tanda vital. d. Observasi tanda-tanda kekurangan cairan dan monitor perdarahan. e. Pantau kadar elektrolit darah. f. Periksa golongan darah untuk antisipasi transfusi. g. Jelaskan pada klien untuk mempertahankan cairan yang masuk dengan banyak minum. Dx 4 : Ganguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene sehubungan dengan aktivitas yang terbatas. a. Berikan penjelasan tentang pentingnya personal hygiene b. Berikan motivasi untuk tetap menjaga personal hygiene tanpa melakukan aktivitas yang berlebihan c. Beri sarana penunjang atau mandikan klien bila klien masih harus bedrest Dx 5 : Gangguan psikologis cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang bermasalah.. a. Beri dukungan dan pendidikan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan pemahaman dan kerja sama dengan tetap memberikan informasi tentang status janin, mendengar dengan penuh perhatian, mempertahankan kontak mata dan berkomunikasi dengan tenang, hangat dan empati yang tepat. b. Pertahankan hubungan saling percaya dengan komunikasi terbuka. Hubungan rasa saling percaya terjalin antara perawat dan klien akan membuat klien mudah mengungkapkan perasaannya dan mau bekerja sama. c. Jelaskan tentang proses perawatan dan prognosa penyakit secara bertahap. Dengan mengerti tentang proses perawatan dan prognosa penyakit akan memberikan rasa tenang.

d. Identifikasi koping yang konstruksi dan kuatkan. Dengan identifikasi dan alternatif koping akan membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya. e. Lakukan kunjungan secara teratur untuk memberikan support system. Dengan support system akan membuat klien merasa optimis tentang kesembuhannya. Daftar Bacaan: Diknakes RI. (1993) Asuhan Kebidanan Pada Perawatan Payudara Dalam Konteks Keluarga, Depkes RI, Jakarta. FK-Unpad. (1984) Obstetri Patologi, Elstar offset, Bandung Hamilton, Persis Mary. (1995) Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta. Prawirohardjo, Sarwono. (1986) Ilmu Kebidanan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Rustam. (1988) Sinopsis Obstetri, Jakarta