DISAIN PROTOTIPE SEL SURYA DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) LAPISAN GRAFIT/TiO 2 BERBASIS DYE ALAMI. Abstrak. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

Jurnal Sains Materi Indonesia PENGARUH BEBERAPA JENIS DYE ORGANIK TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

PENGARUH PENYISIPAN TEMBAGA Cu MENGGUNAKAN METODE PULSE PLATING PADA SEL SURYA TiO 2

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

PEMBUATAN SEL SURYA TERSENSITASI PEWARNA (SSTP) LAPISAN TiO 2 /GRAFIT DARI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA, BERAS KETAN HITAM, DAN UBI JALAR UNGU

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

2 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM OXIDE (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

SINTESIS SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA (SSTP) EKSTRAK ANTOSIANIN BUAH DELIMA (Punica granatum) DENGAN METODE SOL-GEL-SPIN COATING

PERKEMBANGAN SEL SURYA

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

Distribusi Celah Pita Energi Titania Kotor

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-7

Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LIGHT SCATTERING LAYER PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

Pengaruh ph Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Indonesia b Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Pengaruh Temperatur dan Waktu Putar Terhadap Sifat Optik Lapisan Tipis ZnO yang Dibuat dengan Metode Sol-Gel Spin Coating

PERFORMANSI SEL SURYA YANG DIHASILKAN THE EFFECT OF INSERTION OF IRON METALSON TITANIA ACTIVE LAYERTO THE MORPHOLOGICAL STURCTURE AND RESISTANCE OF

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 11. Rangkaian pengukuran karakterisasi I-V.

SKRIPSI DELOVITA GINTING

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

Peranan Elektrolit Pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT)

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

J. Sains Dasar (1) 1-7

2

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

Wilda Zakiah 1), Amun Amri 2), Ahmad Fadli 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia 2) Dosen JurusanTeknik Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI 2.1 PHOTOVOLTAIC Efek Photovoltaic

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Pengaruh Variasi Ketebalan Titanium Dioksida (TiO 2 ) Terhadap Daya Keluaran Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

4 Hasil dan Pembahasan

Efek Doping Senyawa Alkali Terhadap Celah Pita Energi Nanopartikel ZnO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) BERBAHAN TITANIUM DIOKSIDA DENGAN KONFIGURASI TIPE MONOLITIK

STRUKTUR DAN SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS TiO 2 (TITANIUM OKSIDA) YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI

SINTESIS PARTIKEL NANOCRYSTALLINE TiO 2 UNTUK APLIKASI SEL SURYA MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

VARIASI TEKNIK DEPOSISI LAPISAN TiO 2 UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DYE-SENSITIZED SOLAR CELL

Transkripsi:

DISAIN PROTOTIPE SEL SURYA DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) LAPISAN GRAFIT/TiO 2 BERBASIS DYE ALAMI Helga Dwi Fahyuan 1, Samsidar 1, Faizar Farid 2, Heriyanti 2, SampeNapitupulu 1, dan Sarina Pakpahan 1 1. Prodi Fisika, FST, Universitas Jambi, Jl. Raya Jambi Muara BulianKM. 15 Mandalo Darat, Jambi, 36361, Indonesia 2. Prodi Kimia, FST, Universitas Jambi, Jl. Raya Jambi Muara BulianKM. 15 Mandalo Darat, Jambi, 36361, Indonesia E-mail: helga_dwifahyuan@yahoo.com Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang Disain Prototipe Sel Surya DSSC Lapisan Grafit/TiO 2 Berbasis Dye Alami yaitu kulit manggis dan buah delima. DSSC dibuat dengan lapisan tipis TiO2 yang didoping grafit sebesar 0%, 8%, 10%, 12% dan 14%. Lapisan grafit/tio2 dianalisis menggunakan UV-Vis, X-Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM) diperoleh energy gap dan ukuran Kristal terkecil pada pendopingan 14% yaitu sebesar 2,2 ev dan 52,72 nm serta ukuran partikel berada dalam range 0,19 s/d 0,25. Karakteristik I-V menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi pada sel surya TC14M yaitu sel surya dengan pendopingan grafit 14% menggunakan dye kulit manggis sebesar 2,68% pada intensitas penyinaran 250 Lux. Kata kunci: Dye alami, TiO2, Efisiensi, DSSC Abstract [Title: Solar Cell Prototype Design Of Dssc (Dye Sensitized Solar Cell) Graphite Coating / Tio2 Based On Natural Dye] A research on Solar Cells Prototype Design DSSC Layer Graphite / TiO2-Based Natural Dye by using skin mangosteen and pomegranate has done. DSSC is made with a thin layer of TiO2 doped graphite at 0%, 8%, 10%, 12% and 14%. Graphite layer / TiO2 was analyzed by using a UV-Vis, X-Ray Diffractometer (XRD) and Scanning Electron Microscope (SEM), obtained energy gap and the size of the smallest crystals in dopping 14% in the amount of 2.2 ev and 52.72 nm and the particle size is in the range of 0.19-0.25. Based on I-V characteristic showed that the highest efficiency solar cells TC14M with 14% graphite by using mangosteen skin dye at 2.68% at the intensity of 250 Lux. Keywords: Natural dye, TiO2, efficiency,dssc PENDAHULUAN Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) adalah jenis sel surya yang tersusun dari tiga komponen utama yaitu elektroda kerja (working electrode), elektroda pembanding (counter electrode) dan larutan elektrolit [1]. Elektroda kerja terdiri dari kaca konduktif transparan, seperti Flour Doped Tin Oxide (FTO), lapisan semikonduktor TiO2 dan lapisan aktif dye. Elektroda pembanding terdiri dari kaca konduktif transparan (FTO) yang dilapisi misalnya lapisan karbon [2] atau platinum [3]. Elektrolit yang digunakan adalah elektrolit iodin triodida dengan pasangan redoks(i-/i3-). Ada beberapa permasalahan utama yang terdapat dalam sel surya berbasis TiO 2 ini dan berimplikasi pada rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Permasalahan pertama adalah efisiensi penyerapan foton yang sangat kecil yaitu sebesar 5%. Ini disebabkan oleh bandgap TiO 2 yang cukup lebar, yaitu 3,2 sampai 3,8 ev [4], [5]. Permasalahan kedua adalah penggunaan dye sintetis yang mengandung bahan ruthenium kompleks, seperti N719 dan N3. Walaupun menghasilkan efisiensi yang cukup tinggi, dye dari bahan ini ketersediaanya di alam sangat terbatas yang menyebabkan harganya mahal dan tidak mudah disintesis. Permasalahan ini sudah dapat diatasi oleh para peneliti dengan menggunakan dye alami yang diekstrak dari tumbuhan [6], [7], [8], [9], [10], namun efisiensi yang dihasilkan masih kecil. Permasalahan ketiga adalah penggunaan elektrolit cair. Idealnya dalam sel surya organik, elektrolit harus memiliki sifat-sifat mekanik yang baik, stabil secara kimia dan elektrokimia, transpor ion yang tinggi, inert, dan konduktifitas yang baik [6]. Sedangkan elektrolit yang berbentuk cair sangat mudah menguap sehingga life time sel surya sangat singkat. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah di atas, dilakukanlah penambahan serbuk Grafit pada TiO 2 untuk memperkecil bandgap TiO 2 tersebut.

Disamping harganya murah, Grafit juga memiliki keunggulan sifat-sifat mekanik dan elektronik yaitu pita energi 0.04 ev, Resistivity 50 μωcm dan konduktifitas panas 3000 Wm 1 K 1 [11], sehingga membuatnya sangat cocok untuk applikasi sel surya. Selain itu penelitian ini juga menggunakan dye alami yang diekstrak dari tumbuhan kulit buah manggis dan buah delima. Elektrolit yang akan digunakan berupa Polimer elektrolit yang di-coating dengan bahan-bahan anti cahaya matahari dan oksidasi dengan udara sekitar. METODE Diawali dengan pembersihan substrat FTO dengan menggunakan alat Ultrasonic Cleaner, dan dikeringkan menggunakan hair drayer. Kemudian dilakukan pembuatan koloid grafit/tio2 dengan cara melarutkan Polivinil Alkohol (PVA) ke dalam aquadest. Selanjutnya ditambahkan serbuk TiO2 dan diaduk sampai terbentuk pasta/koloid. Kemudian dilakukan penambahan serbuk grafit dengan variasi (0 %, 8 %, 10 %, 12%, 14%) sebagai pengotor yang telah dilarutkan kedalam aquades hingga terbentuk koloid grafit/tio2. Kemudian Koloid grafit/tio2 dideposisikan pada substrat FTO dengan teknik Doctor Blade hingga membentuk lapisan tipis yang merata. Kemudian lapisan dianalisis dengan menggunakan UV-Vis, X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dye antosianin diekstrak dari kulit buah manggis dan buah delima masing-masing sebanyak 20 gram yang telah dipotong kecil-kecil digerus dengan sebuah mortar hingga halus, selanjutnya direndam (maserasi) di dalam pelarut yang terdiri metanol, asamasetat, dan aquadest selama 24 jam. Ekstrak dye antosianin disaring menggunakan kertas saring. Kemudian dilakukan pengabsorbsian dye kelapisan grafit/tio2. Tahap preparasi counter elektroda karbon menggunakan graphite dari pensil 2B (Faber Castel) sebagai sumber karbon dengan cara mengarsirkan pensil 2B pada bagian konduktif FTO hingga merata, kemudian kaca dibakar di atas nyala lilin dengan posisi arsiran menghadap api. Pembakaran dilakukan hingga jelaga api menutupi permukaan konduktif FTO. Larutan elektrolit yang digunakan adalah pasangan redok (I - /I 3 - ) dalam bentuk elektrolit padat berbasis PEG (Polietilen Glikol) 4000 yang dilarutkan ke dalam kloroform hingga berbentuk gel, kemudian di tempat lain di larutkan kalium iodida (KI) dalam asetonitril, diaduk menggunakan magnetic stirrer, selanjutnya ditambahkan 0,127 gr (0,05M) I 2 dan diaduk lagi sampai homogen. Setelah itu kedua larutan di campurkan dan diaduk menggunakan magnetic stirrer, selanjutnya larutan disimpan dalam botol tertutup. (a) Gambar 1. (a) Struktur Lapisan Komponen DSSC; (b) Diagram skematik rangkaian uji arus-tegangan (b) Tahapan akhir adalah perakitan (assembly) dan pengujian sel surya DSSC. Perakitan DSSC dilakukan dengan menggunakan teknik lapisan sandwich (Gambar 1.a), yaitu dengan cara meletakkan substrat FTO yang telah dilapisi karbon pada bidang datar dengan permukaan yang terlapis karbon menghadap ke atas, kemudian di atasnya di letakan elektrolit padat dan substrat FTO yang telah dilapisi grafit/tio2 dan dye sedemikian rupa, sehingga lapisan grafit/tio2 dan dye menghadap ke lapisan karbon dengan struktur sandwich, kemudian sisi kiri dan kanan sel dijepit dengan penjepit kertas agar tidak bergerak dan sel siap untuk diuji. Karakteristik arus-tegangan (I-V) diukur dengan merangkai sel surya pada rangkaian uji seperti diperlihatkan pada Gambar (1.b). Sumber

cahaya yang digunakan adalah lampu pijar dengan daya 100 W (Philips) yang dapat diatur intensitasnya. Penyinaran menggunakan lampu bertujuan agar besarnya foton yang mengenai DSSC dapat dikontrol. Pengukuran arus dan tegangan (I-V) akan dilakukan dengan memvariasikan besarnya intensitas cahaya dari lampu, yaitu 250 lux, 500 lux, 750 lux dan 1000 lux. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap besar arus dan tegangan yang dihasilkan. Hasil karakterisasi UV-Vis terhadap pendopingan grafit (0%, 8%, 10%, 12% dan 14%) dapat dilihat pada Gambar 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Transmitansi lapisan TiO2 doping grafit 0%,8%,10%,12%,14% Pada Gambar 2 menunjukkan adanya perubahan transmitansi yang cukup tajam dari kelima sampel lapisan TiO2 doping grafit 0%, 8%, 10%, 12% dan 14% pada rentang panjang gelombang 200 nm sampai 350 nm yang merupakan daerah panjang gelombang ultraviolet (UV). Tampak terlihat semakin besar penambahan doping grafit pada TiO2 nilai transmitansi cenderung meningkat. Perubahan nilai transmitansi ini menunjukkan adanya serapan optik yang cukup tinggi pada panjang gelombang tersebut. Perhitungan energy gap dari hasil UV-Vis menggunakan persamaan Swanepoel dan metode Tauc Plot diperoleh : Tabel 1. Energi gap TiO2 doping grafit 0%, 8%, 10%, 12%, 14% Lapisan TiO2 doping grafit TiO 2 /C0% TiO 2 /C8% TiO 2 /C10% TiO 2 /C12% TiO 2 /C14% Pada Tabel 1 dapat telihat bahwa semakin besar nilai doping yang diberikan energi gap dari TiO2 doping grafit semakin mengecil, meskipun penurunan energi gap tidak linier dengan besar Energi gap 3,4 ev 3,08 ev 2,85 ev 2,7 ev 2,2 ev kenaikan doping yang diberikan, ini dimungkinkan karena beberapa faktor seperti permukaan yang tidak rata dari lapisan TiO2 yang dapat menyebabkan refleksi cahaya dengan sudut yang

berbeda sehingga seolah-olah terjadi penyerapan pada panjang gelombang sinar tampak. Dengan penurunan energi gap dari TiO2 hasil pendopingan tersebut maka energi cahaya (foton) yang dibutuhkan untuk eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi akan lebih kecil. Energi gap terkecil diperoleh pada pendopingan grafit sebesar 14%. Pada Gambar 3 terlihat kelima lapisan grafit/tio2 memiliki puncak-puncak pada sudut 2 disekitar 25 o, 36 o, 37 o, 38 o, 48 o, 53 o, 55 o, 62 o, 68 o, 70 o, 75 o, 76 o dan 82 o yang bersesuaian dengan puncak-puncak yang dimiliki oleh fase anatase berdasarkan data JCPDS No. 83-2243. Puncakpuncak tersebut bersesuaian dengan orientasi kristal pada bidang (101), (103), (004), (112), (200), (105), (211), (213), (204), (116), (220), (215), dan (224). Puncak tertinggi dimiliki oleh orientasi bidang (101). Tampak terlihat semua puncak pure dimiliki fase anatase dengan struktur kristal tetragonal, tidak ada seditpun puncak rutile yang muncul. Fase kristal anatase menandakan TiO2 mempunyai sifat foto katalik yang tinggi. Ukuran kristal (Apparent Crystal Size) dari kelima sampel lapisan grafit/tio2 diperoleh dari data hasil XRD yang dapat dihitung menggunakan Metode Debye Scheerer: Gambar 3. Pola difraksi lapisan grafit/tio2 Tabel 2 : Ukuran kristal grafit/tio2 Sampel Ukuran kristal (nm) TiO2/C0% 59,86 TiO2/C8% 55,87 TiO2/C10% 55,20 TiO2/C12% 53,25 TiO2/C14% 52,72 (1) Dengan D adalah ukuran kristal, k adalah konstanta sebesar 0,9 dan adalah panjang gelombang sumber sinar-x (dalam hal ini Cu k sebesar 1,542 Å), dan adalah setengah lebar puncak difraksi (dalam satuan radian). Nilai yang digunakan dalam hal ini adalah nilai puncak maksimum yang dimiliki puncak anatase pada orientasi bidang (101). Melalui perhitungan kuantitatif menggunakan persamaan (1), didapatkan data ukuran kristal untuk kelima sampel seperti yang terlihat pada Tabel 2.

Pada Tabel 2 dapat diamati bahwa sampel TiO2 tanpa pendopingan grafit menghasilkan ukuran kristal yang lebih besar dibandingkan sampel dengan pendopingan. Pendopingan grafit dapat memperkecil ukuran agregat dari TiO2 sehingga ukuran kristal dengan pendopingan lebih kecil seiring dengan bertambah besarnya persentase pendopingan yang diberikan. Ukuran kristal TiO2 paling kecil diperoleh pada sampel dengan pendopingan grafit 14% yaitu sebesar 52,72 nm. Ukuran kristal yang kecil akan memiliki luas permukaan yang lebih luas, dan ini sangat menguntungkan jika di aplikasikan pada sel surya DSSC. Selain itu derajat kristalinitas sampel ini cukup baik dilihat dari intensitas puncak difraksi yang cukup tinggi dan tegas untuk pendopingan grafit 12% dan 14% (Gambar 3). Dengan derajat kristalinitas yang baik maka proses difusi elektron di TiO2 akan lebih cepat yang implikasinya proses tranfer elektron untuk DSSC secara keseluruhan akan lebih tinggi sehingga akan menigkatkan efisiensi sel surya [12]. Selain itu ukuran kristal yang diperoleh dari kelima sampel TiO2 yang berskala nanometer, memiliki luas permukaan yang lebih luas yang dapat menampung dye lebih banyak karena semakin kecil ukuran kristal, semakin banyak rongga yang terbentuk dan semakin banyak dye yang akan terabsorbsi sehingga foton yang terserap semakin banyak juga [13]. Semua hal tersebut secara keseluruhan dapat meningkatkan performa DSSC. (a) (b) Gambar 4: Hasil SEM Lapisan Grafit/TiO2 dengan perbesaran 10.000 kali (a) TiO2/C8% ; (b) TiO2/C10% Hasil analisis SEM menunjukan morfologi lapisan yang merata dan ukuran partikel yang homogen, dengan partikel berbentuk bulat dengan ukuran partikel berada dalam range 0,19 s/d 0,25. Pada Tabel 3 dan Tabel 4 terlihat analisi pengujian I- V pada sel surya DSSC menggunakan dye kulit manggis dan buah delima, menunjukan bahwa penambahan doping grafit dapat meningkatkan efisiensi sel surya. Sel surya menghasilkan efisiensi tertinggi adalah sel surya TC14M yang menggunakan dye kulit buah manggis, yaitu 2,68 % pada intensitas penyinaran 250 Lux. Pada Tabel 3 dan Tabel 4 secara keseluruhan dapat dilihat nilai arus short circuit (I sc ) dan tegangan open-circuit (V oc ) sel surya DSSC dye kulit manggis dan buah delima mengalami peningkatan seiring meningkatnya intensitas penyinaran yang diberikan dan peningkatan doping grafit. Peningkatan nilai arus dan tegangan tersebut juga disebabkan karena nilai energy gap yang semakin mengecil dengan meningkatnya persentase doping grafit. Energy gap yang kecil maka energy (foton) yang diperlukan untuk eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi juga kecil dan hal tersebut akan membantu dalam transport elektron sehingga arus dan tegangan yang di hasilkan juga relative mengalami peningkatan. Kenaikan arus dan tegangan juga disebabkan karena ukuran kristal yang semakin mengecil dengan meningkatnya presentase doping grafit pada TiO2. Ukuran kristal yang semakin mengecil maka luas permukaan partikel per volume menjadi semakin besar. Sehingga, pori antar partikel akan semakin banyak dan semakin banyak pula molekul dye yang bisa terserap. Nilai arus dan tegangan yang terbesar dapat dilihat pada sel surya TC14M yaitu sel surya dengan pendopingan grafit 14% sebesar 1,1 ma dan 469 mv. Hal tersebut sesuai dengan penyataan Smestad bahwa nilai tegangan open-circuit yang dihasilkan oleh DSSC dengan ekstraksi bahan-bahan alami sebagai sensitizer-nya seharusnya berkisar antara 400 mv hingga 500 mv [14]. Secara keseluruhan dari hasil pengukuran performasi sel surya DSSC dapat di lihat bahwa elektrolit gel padat yang digunakan cukup stabil, hal tersebut dapat dilihat dari kestabilan kenaikan nilai arus dan tegangan dengan kenaikan intensitas cahaya yang diberikan.

Intensitas cahaya (Lux) Tabel 3: Parameter performasi sel surya DSSC dye kulit manggis lapisan grafit/tio2 TC0M TC8M TC10M TC12M TC14M 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 100 0 250 500 750 1000 250 500 750 1000 I sc (ma) 0,06 0,05 0,08 0.1 0,0 0.1 0.12 0.15 0,22 0,23 0,27 0,28 0.2 0,24 0,28 0,35 0,3 0,45 0,7 1,1 9 V oc (mv) 179, 7 177 183, 3 188, 8 179 181, 2 183, 8 199, 6 316. 5 321. 7 345 352 341 368, 2 375, 4 395 446, 5 451, 6 463, 1 469 P max ( ) 3,77 3,04 5,75 6,16 7,8 8,73 11,7 13,5 38,9 37,7 46,6 48,0 41,7 41,9 47,6 73,7 53,3 83,4 114 148, 1 7 5 9 4 0 9 3 6 8 FF 0,35 0,34 0,39 0,32 0,4 0,48 0,53 0,43 0,56 0,51 0,50 0,49 0,61 0,48 0.45 0.55 0,40 0,41 0,35 0,28 9 (%) 0,19 0,08 0,10 0,08 0,3 9 0,21 0,20 0,17 1,96 0,95 0,78 0,60 2.1 1,06 0,80 0,95 2,68 2,1 1,91 1,87 Intensitas cahaya (Lux) Tabel 4 : Parameter performasi sel surya DSSC dye buah delima lapisan grafit/tio2 TC0D TC8D TC10D TC12D TC14D 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 1000 I sc (ma) 0.03 0.04 0.05 0.07 0.05 0.08 0.09 0.11 0.08 0.11 0.13 0.16 0,23 0,29 0,38 0,44 0,26 0,33 0,42 0,6 V oc (mv) 159 165 168.7 172.1 162 168.8 173 185.5 296 310 332,5 340 300 328 345 351 320 335 347 354 P max ( ) 1,84 2.48 3.88 4.92 3,12 4,59 6,41 8,94 11,41 18,29 21,13 30,9 30,64 43,33 52,36 77,71 43,01 49,55 70,3 89,01 FF 0.39 0.38 0.46 0.41 0.38 0.34 0.41 0.44 0,48 0,54 0,49 0,57 0,44 0,46 0,40 0,50 0,52 0,49 0,48 0,42 (%) 0.09 0.06 0.06 0.06 0.16 0.,12 0,11 0,11 0,57 0,46 0,35 0,39 1,54 1,09 0,88 0,98 2,16 1,25 1,18 1,12

KESIMPULAN Penambahan grafit pada TiO2 mampu menurunkan energi gap dan ukuran kristal TiO2, terkecil diperoleh pada penambahan 14% grafit yaitu sebesar 2,2 ev.dan 52,72 nm. Dengan peningkatan intensitas penyinaran yang dilakukan, menghasilkan nilai arus dan tegangan yang semakin besar. Kenaikan arus dan tegangan tidak selalu sebanding dengan kenaikan intensitas penyinaran. Dari rumus penghitungan efisiensi didapatkan nilai efisiensi tertinggi didapatkan pada intensitas penyinaran rendah, yaitu pada penelitian ini adalah pada intensitas 250 Lux pada sel surya TC14M yaitu 2,68 % UCAPAN TERIMAKASAIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Jambi yang telah membiayai penelitian dengan skim dana DIPA PNBP Fakultas sains dan Teknologi Universitas Jambi tahun anggaran 2015. DAFTAR PUSTAKA A. K. K.Kyaw, H. Tantang,T.Wu, L. Ke, J.Wei, H.V. Demir,Q. Zhang andx.w. Sun.2012. Dye-sensitized solar cell with a pair of carbonbased electrodes. J. Phys. D, vol. 45, pp. 165103. Buraidah, M. H., Teo, L. P., Yusuf, S. N. F., Noor, M. M., Kufian, M. Z., Careem, M. A., Majid, S. R., Taha, R. M., Arof, A. K. 2011 : TiO2/Chitosan-NH4I(+I2)-BMII-Based Dye- Sensitized Solar Cells with Anthocyanin Dyes Extracted from Black Rice and Red Cabbage. International Journal of Photoenergy, Article ID 273683, 11 pages. Fahyuan, HD., Dahyunir D., Astuti 2013, Sintesis Nanopori TiO 2 dan Pengaplikasiannya Pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), Tesis Program Studi Fisika Program Pasca Sarjana Universitas Andalas, Padang. Garcia, dkk. 2003. Photoelectrochemical solar cell using extract of Eugenia jambolana Lam as a natural sensitizer. Anais da Academia Brasileira de Ciências, Vol. 75(2), hal. 163-165. Maddu, Akhiruddin, dkk. 2007. Penggunaan Ekstrak Antosianin Kol Merah Sebagai Fotosentizer Pada Sel Surya TiO2 Nanokristal Tersentisasi Dye, Departemen FISIKA FMIPA, Institut Pertanian Bogor, Bogor. M. Grätzel. 2003. "Dye-sensitized solar cells. Journal of Photochemistry and Photobiology C: Photochemistry Reviews, vol. 4(2), pp.145-153. Saehana, S., Yuliza, E., Arifin, P., Khairurrijal, dan Abdullah, M. 2013. DSSC from Black Rice and Its Performance Improvment by depositing interconnected Copper (Copper Bridge) into the Space between TiO2 Nanoparticles. Material Science Forum, Septina, wilman, dkk. 2007. Pembuatan Solar Cell Murah dengan Bahan-Bahan Organik-Inorganik. Laporan Penelitian Bidang Energi. ITB : Bandung. Smestad. 1998. Demonstrating Electron Transfer and Nanotechnology : A natural Dyesensitized Nanocrystalline Energy Converter. J. Chem. Educ, 75, 752-75 Takeshi morikawa, Ryoji Asahi, Takasi ohwaki, Koyu aoki. 2003. Visible-light hotocatalyst- Nitrogendoped Titanium Dioxide. R&D Review of Toyota CRDL. Vol.40 No. 3. hal 45-49. T. Adachi and H. Hoshi. 2013. Preparation and characterization of Pt/carbon counter electrodes for dye-sensitized solar cells." Materials Letters, vol.91, pp. 15-18. Vu, A. T., Nguyen, Q. T., Bui, Thi Hai Linh, Tran, M. C., Dang, T. P. And Thi Kim Hoa Tran.2010. Synthesis and Characterization of TiO2 Photocatalyst Doped by Transition Metal Ions (Fe 3+, Cr 3+, and Vr 5+ ). Adv.Nat. Sci.: Nanosci. Nanotechnol, 015009 (4pp). Yuliza, E., Saehana, S., Arifin, P., Khairurrijal, dan Abdullah, M. 2013. Enhance Performance of DSSC from Black Rice as Dye & Black Ink as Counter Electrodes with Inserting Copper on the Space between TiO2 Particles by Using Elektroplating Methods. Material Science Forum, pp 85-92, Trans Tech Publications Zhou, H., Wu, L., Gao, Y., Ma, T. 2011: Dyesensitized solar cells using 20 natural dyes as sensitizers. Journal of Photochemistry and Photobiology A: Chemistry 219 pp 188 194