Problem solving 1. Pendahuluan. PT Putramataram Coating International. Dari pengalaman. memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya. pengecatan.

dokumen-dokumen yang mirip
Epoxy Floor Coating :

OXYFLOOR Epoxy Floor Coating

Perlindungan kayu. perabotan. Produk Wood Care Putramataram

Lignalac - Polyurethane

BAB XIII PENGECATAN A.

PUMA. Buletin SISTEM FINISHING TAHAPAN APLIKASI WOOD FINISHES I PRODUK. PERSIAPAN PERMUKAAN dan PEWARNAAN WOOD FINISHES PUTRAMATARAM *022011*

Frequently Ask Question

Kayu jati (JA1) dan Mahoni (MaA1) yang difinishing dengan penambahan air 10% untuk sealer dan 30% air untuk top coat.

Wood Finishes 2. Sistem Wood Finishes. Jenis Wood Finishes

International Quality Waterproofing

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

BUKU PANDUAN PROSES PENGECATAN MOBIL & PROBLEM SOLVING

FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

DECORATIVE PAINT PT. MEKAR PERDANA

Tata Cara Perawatan. Heveatech Decking

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

3 SKS (2 P, 1 T) Dosen Pengampu : Tim

TEKNIK FINISHING PERABOT DENGAN BAHAN MELAMINE

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pembentukan Lapisan Film dengan Teknik Batik

Komponen Cat. Perhitungan DATA TEKNIS. 1. Daya Sebar. Bahan baku cat dan fungsinya : 2. Ukuran Luas

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI RANCANGAN

Company Profile... Technical Data Permacoat Matte Finish... Permacoat Exterior... Decolith... Decoplus... Permasol... Permaproof...

PUMA. Buletin. Tinting Color System APAKAH. Produk PSIKOLOGI METODE KOMUNIKASI *012011* Cat Tembok Acrylic untuk Exterior

EMCO PREMIUM INTERIOR

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

MACAM MACAM EPOXY DAN POLYURETHANE BASED FLOORING SYSTEM BESERTA KINERJANYA

PELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN

Anti Gores Hidofobik & Pelindung UV. SIO3 Wetlook Gloss. SIBC Gorilla Basecoat Permanen. SIO5 Diamond Gloss

Bayangkan kemungkinan Perlindungan Permanen dan Tanpa Erosi

BAB IV HASIL PENELITIAN

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikanwarna pada suatu objek atau permukaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

BAB XVI PEKERJAAN CAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

PENGECATAN ULANG MOBIL DAIHATSU CHARADE TAHUN 1986 SISI ATAS DAN BELAKANG

RSNI3 Rancangan Standar Nasional Indonesia

BAB XV PEKERJAAN CAT

BAB III PROSES PENGECATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III BAHAN DAN METODE

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PENGECATAN F.45...

HASIL DAN PEMBAHASAN

SOLVENT- BASED ROOF PAINT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Finishing Kayu

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

Diproduksi oleh: PT. Bangunperkasa Adhitamasentra Distributor: PT. Ciptapapan Dinamika SISTEM SAMBUNGAN FLUSH JOINT

14 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami dan Terbukti Ampuh

PROSES FINISHING WHITE WASH PADA MEBELAIR KAYU Oleh : Sri Karyono ABSTRAK

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

Pertama di Dunia!!! Perlindungan Permanen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Spesimen Awetan dalam Blok Resin untuk Media Pembelajaran Biologi. Oleh: Budiwati Staf pengajar FMIPA UNY

BAB IV ANALISA. 4.1 Analisa Kecukupan Data

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

15 Kegunaan Lain Dari Pasta Gigi

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

Lindungi permukaan dengan lapisan nano. SIO6 Kaca / Keramik / Cermin / Porselen. SIO7 Besi / Almunium /Cat / Kayu Pernis.

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan


TEKNIK PEMBUATAN BAMBU LAMINA

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

TUGAS INDUSTRI TEACHING

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

MIZU SEAL 102 PELAPIS KEDAP AIR (2 KOMPONEN)

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

DIKTAT PENGERINGAN KAYU. Oleh: Efrida Basri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Tabel 4. 1 Rata-rata cuaca bulanan Stasiun PUSLITBANG FP UNS. Suhu Udara

Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz.

PENGOLAHAN BUAH LADA

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kamar mandi IKEA. Sistem kamar mandi GODMORGON, wastafel dan keran mixer

Garansi ini berlaku untuk penggunaan kitchen set rumah tangga serta tunduk pada syarat dan ketentuan yang tercantum dalam brosur ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

III.METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

III.METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah: 1. Persiapan serat dan pembuatan komposit epoxy berpenguat serat ijuk di

Transkripsi:

PT Putramataram Coating International Problem solving 1 Pendahuluan Volume 11 November 2011 Daftar isi Pendahuluan 1 Kualitas hasil pengecatan tidak hanya ditentukan oleh cat terakhir dalam tahapan aplikasi saja, namun ditentukan juga oleh cara dan tahapan awal dalam aplikasi cat. Sebaik apapun kualitas cat yang dipergunakan akan memberikan hasil yang tidak sempurna, bila diaplikasikan dengan cara yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Dari pengalaman aplikasi memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya proses kegagalan dalam pengecatan. Mengetahui masalah - masalah yang sering terjadi pada proses pengecatan / finishing akan dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi resiko terjadinya kegagalan tersebut. Masalah yang terjadi dalam buletin kali ini dibagi berdasarkan tahapan aplikasi, pada saat cat diaplikasikan dimana masalah akan timbul sebelum cat diaplikasikan hingga menjelang cat kering sempurna, dan proses ini timbul tidak lebih dari 1 hari setelah aplikasi. Tahapan berikutnya adalah setelah cat diaplikasikan dimana masalah timbul setelah cat kering sempurna dan proses bisa timbul hingga dalam kurun waktu cukup lama hingga 1-2 tahun. Masalah cat saat aplikasi Warna tidak sama 1 1 Cratering 2 Blushing 2 Orange peel 2 Pinholing / popping 2 Sagging 3 Sanding mark 3 Poor gloss 3 Lifting 3 Wrinkling 4 Slow dry 4 Bleeding 4 Masalah cat saat aplikasi Masalah - masalah yang sering dijumpai pada tahapan saat aplikasi adalah : 1. Warna tidak sama. 2. Cratering. 3. Blushing. 4. Orange peel. 5. Pinholing / popping. 6. Sagging. 7. Sanding mark. 8. Poor gloss. 9. Lifting. 10. Slow dry. 11. Bleeding. Dari pengalaman aplikasi memberikan kontribusi 50% terhadap terjadinya proses kegagalan dalam pengecatan. Warna tidak sama Warna hasil aplikasi tidak sesuai spesifikasi cat yang tercantum atau warna tidak seragam. Penyebab : Warna tidak tercampur dengan homogen karena pengadukan tidak sempurna atau pengenceran berlebihan. Perbaikan : Sanding permukaan lapisan film cat dan lakukan aplikasi ulang. Pencegahan : Lakukan pengadukan dengan homogen sebelum dipakai dan encerkan dengan thiner yang sesuai rekomendasi produsen Halaman 1 Problem solving 1

Cratering Masalah ini terjadi bila pada permukaan lapisan film cat timbul lubang seperti kawah yang seketika pada saat aplikasi. Dalam beberapa kasus disebut juga fish eye, bila pada bagian tengah lubang ditemukan partikel kecil. Penyebab : Terdapat kotoran terutama wax, silicon, minyak, oil dimana kebersihan substrat belum maksimal atau bisa juga berasal dari alat aplikasi (spray gun) serta lingkungan sekitar. Foam yang pecah pada permukaan film selama proses aplikasi dan pengeringan juga bisa berperan Perbaikan : Bila cat belum kering, bersihkan dengan solventnya. Lakukan sanding hingga permukaan rata, bila cat sudah kering. Aplikasi ulang cat (bila diperlukan tambahkan bahan cratering eliminator) dengan rata. Pencegahan : Pastikan substrat, alat aplikasi dan ruangan sekitar bebas dari bahan kontaminan. Lakukan pemeriksaan secara rutin terhadap penyaring udara dari kompresor dan salurannya. Hindari pemakaian wax, silicon di lingkungan sekitar aplikasi. Pergunakan thiner retarder untuk memperlambat kering permukaan. Blushing Timbul warna putih seperti kabut pada permukaan lapisan film cat dan membuat kilap cat lebih rendah Penyebab : uap air terperangkap dalam lapisan film cat karena aplikasi dilakukan pada kondisi lembab, suhu benda kerja dibawah dew point. Penggunaan thiner yang terlalu cepat kering. Perbaikan : Aplikasikan cat pada ruang yang lebih hangat untuk mencegah terperangkapnya uap air. Bila blushing tidak terlalu parah bisa dilakukan polishing dan sanding bila tidak mungkin dilakukan polishing, aplikasi ulang dengan penambahan thiner retarder. Pencegahan : Hindari apllikasi saat hujan atau kelembaban tinggi, pergunakan heater bila diperlukan. Aplikasikan cat pada Pergunakan thiner kualitas baik dan tambahkan thiner retarder bila diperlukan. Orange Peel Film cat hasil aplikasi tidak rata dan nampak bertekstur seperti tampilan kulit jeruk. Penyebab : Tekanan angin spraygun terlalu rendah dan / atau pengeluaran cat terlalu banyak.. Thiner pengencer terlalu cepat kering, Tehnik aplikasi salah sehingga film cat saat aplikasi terlalu tebal. Perbaikan : Lakukan pemolesan bila orange peel tidak terlalu besar. Atau sanding halus dan ulangi aplikasi satu coat Pencegahan : Atur tekanan angin dan keluaran cat dari spray gun agar seimbang. Pergunakan thiner yang disarankan oleh pabrikan. Jangan aplikasikan cat dengan ketebalan film yang berlebihan, Pinholing / Popping Terjadinya lubang / gelembung kecil pada bagian dalam maupun pada permukaan film cat. Penyebab : udara atau gelembung gas terperangkap dalam film cat dan bila disanding akan menghasilkan lubang kecil berbentuk seperti kawah. Hal ini bisa diakibatkan oleh pengadukan cat dan hardener / thiner menggunakan mixer kecepatan terlalu tinggi, penambahan hardener terlalu banyak dan aplikasi cat terlalu tebal. Kondisi aplikasi dimana suhu ruang terlalu panas dapat juga menjadi penyebabnya. Perbaikan : lakukan sanding dan aplikasi ulang cat. Pencegahan : Lakukan pencampuran cat dengan hardener / thiner sesuai rekomendasi produsen cat dan aduk dengan tangan atau mixer dengan perlahan agar tidak menimbulkan micro bubble. Aplikasikan cat pada kelembaban dan suhu ruangan yang sesuai pada ketebalan standard serta pergunakan thiner retarder bila diperlukan. Halaman 2 Problem solving 1

Sagging Terjadinya lelehan film cat, seringkali terjadi pada saat aplikasi pada benda dengan posisi vertical/ berdiri. Penyebab : aplikasi film cat terlalu tebal sehingga cat meleleh karena pengaruh gravitasi bumi. Penggunaan thiner yang salah / pengenceran terlalu banyak juga bisa berperan dalam hal ini. Perbaikan : sanding cat yang bermasalah dan lakukan pengulangan aplikasi. Pencegahan : baca aturan pakai untuk thiner dan jumlah pengenceran yang disarankan. Aplikasikan cat dengan ketebalan standar, jangan langsung tebal. Sanding mark Nampak goresan bekas kertas gosok pada lapisan film cat, akan nampak jelas pada aplikasi cat yang transparan / clear. Penyebab : penggunaan kertas gosok yang terlalu kasar. Sanding dilakukan pada saat film cat belum kering. Cara amplas yang salah dimana arah gosok berlawanan dengan arah serat. Perbaikan : sanding pada area bidang terjadi sanding mark, dan lakukan penggulangan aplikasi. Pencegahan : Pergunakan nomer (kehalusan) kertas gosok yang benar sesuai dengan substrat atau tahapan aplikasi. Pastikan lapisan film cat sudah benar kering dan siap untuk digosok. Lakukan sanding sealu searah dengan serat kayu, terutama untuk aplikasi dengan tampilan film cat transparan / clear. Poor gloss Kilap cat tidak sesuai spesifikasi cat yang tercantum, hasil aplikasi kilap lebih rendah atau tidak rata. Nampak seperti kabut dan lapisan film menjadi kasar. Penyebab : Rasio campuran cat dengan hardener / thiner tidak sesuai dengan data tehnis. Kondisi ruangan tidak memadai dimana, kelembaban dan suhu tidak optimal untuk kondisi aplikasi. Aplikasi terjadi overspray dan film cat terlalu tipis. Perbaikan : Bila gloss terlalu rendah dapat dilakukan polishing. Bila glos tidak rata, maka perlu dilakukan sanding dan aplikasi cat ulang. Pencegahan : Lakukan pencampuran cat dengan hardener / thiner sesuai rekomendasi dari produsen cat. Lakukan aplikasi pada kelembaban 40-60 % dan suhu 25-45 o C untuk mendapatkan hasil yang optimal. Aplikasikan cat dengan set alat dimana konsumsi cat - tekanan udara seimbang. Lifting Lapsan cat bagian bawah terangkat oleh lapisan cat bagian atas hingga terkelupas. Penyebab : Lapisan film cat pada tahap terakhir melarutkan cat sebelumnya dan membuat lapisan film cat terdistorsi dan terangkat. Aplikasi cat dilakukan sebelum cat dibawahnya kering sempurna. Tahapan aplikasi menggunakan sistem yang berbeda, misalkan aplikasi cat NC diatas cat alkyd atau aplikasi cat 2 komponen (PU, Epoksi) diatas cat 1 komponen (NC, Alkyd). Bisa juga terjadi bila cat bagian bawah kualitas kurang bagus. Perbaikan : Bila kasus terjadi setempat, lakukan sanding setelah film cat kering dan lakukan aplikasi ulang. Bila kasus terjadi pada semua bagian benda kerja, biarkan cat kering dan sanding hingga terlihat benda kerja dan lakukan aplikasi ulang. Pencegahan : Pastikan cat lama kering sebelum dilakukan aplikasi pada tahap selanjutnya. Cek kualitas cat lama dengan thiner cat yang baru, terlarut atau tidak. Konsultasikan sistem aplikasi yang akan dilakukan pada produsen cat, terutama bila dikehendaki aplikasi cat 2 komponen. Volume 11 Halaman 3

Wrinkling Cat menjadi berkeriput setelah diaplikasi top coat. Penyebab : proses pengeringan yang tidak cukup sebelum dilakukan aplikasi cat top coat. Pada cat stoving, bisa disebabkan karena proses flash off (dibiarkan kering udara sebelum masuk oven) terlalu cepat.. Perbaikan : Bila keriput tidak terlalu parah bisa dilakukan pemolesan (pada tipe cat tertentu tidak bisa dilakukan). Lakukan sanding dan aplikasi ulang. Pencegahan : berikan waktu yang cukup untuk cat awal / primer kering sesuai data tehnis. Perhatikan waktu flash off dari produk, sesuai rekomendasi produsen cat, sebelum masuk oven. Slow Dry Cat tidak kering sesuai dengan spesifikasinya atau bahkan tidak kering sama sekali. Penyebab : benda kerja terkontaminasi oleh minyak, lemak. Penggunaan thiner yang tidak sesuai (terlalu lambat kering). Campuran cat dengan hardener tidak sesuai atau hardener sudah rusak. Suhu lingkungan kerja terlalu rendah. Kestabilan cat dalam penyimpanan tidak bagus. Perbaikan : proses pengeringan dapat dibantu dengan oven, heater bila cat aplikasi lambat kering. Bila tidak bisa kering, cat perlu dibuang dengan pencucian dan lakukan aplikasi ulang. Pencegahan : Pastikan benda kerja yang akan dicat bersih dari kontaminan. Pergunakan thiner dan hardener sesuai dengan yang direkomendasikan produsen cat. Tidak dianjurkan aplikasi cat pada suhu terlalu rendah. Simpan cat pada kondisi ruang yang sejuk dengan ventilasi udara yang baik. Bleeding Perubahan warna pada lapisan akhir cat menjadi merah atau kening. Penyebab : solvent pada cat lapisan akhir melarutkan pigment / pewarna pada cat lapisan awal dan meresap ke dalam lapisan film cat diatasnya. Perbaikan : biarkan cat kering dan aplikasikan sealer untuk menghentikan proses bleeding dan aplikasi ulang cat akhir. Pencegahan : Aplikasikan cat yang diidentifikasi akan bleeding, terutama warna merah atau kuning cerah, dengan sealer yang sesuai rekomendasi produsen. Jl. Surowongso 399 Karangbong Gedangan Sidoarjo 61254 Jawa Timur Indonesia Kunjungi web site kami : www.putramataram-coating.com Phone : +62 31 8914880 83 Fax : +62 31 8914885 Halaman 4 Problem solving 1

Problem solving 2 PT Putramataram Coating International Pendahuluan Buletin edisi ini merupakan kelanjutan dari Buletin Problem solving 1 pada terbitan November 2011. Pada buletin ini kita membahas tentang permasalahan yang terjadi pada saat cat sudah selesai diaplikasi dan kering sempurna. Masalah yang sering timbul pada tahapan ini terjadi setelah cat kering sempurna pada benda kerja dan terpapar pada kondisi lingkungan sekitar dimana benda kerja tersebut berada. Kurun waktu terjadinya masalah ini bisa dalam 1 bulan hingga lebih dari 2 tahun. Paling banyak masalah yang muncul terjadi pada kondisi cat yang berada di luar ruangan karena beban yang cukup tinggi. Tidak hanya sinar matahari dengan sinar UV yang sangat merusak, namun juga kondisi lingkungan seperti tingkat polusi, daerah kering atau basah dan sebagainya Volume 12 Desember 2011 Daftar Isi Pendahuluan 1 Masalah cat setelah kering 1 Cracking 2 Blistering 2 Brittleness 2 Chalking 2 Chipping 3 Effluoresence 3 Fading 3 Dirt pick up 3 Masalah cat setelah kering Jamur dan lumut 4 Alligatoring 4 Pada industry kayu permasalahan yang sering timbul saat aplikasi adalah : 1. Cracking. 2. Blistering. 3. Brittleness. 4. Chalking. 5. Chipping. 6. Effluoresence. 7. Fading. 8. Dirt pick up. 9. Jamur dan lumut. 10. Alligatoring. 11. Spot karena serangan alkali. Karena timbulnya permasalahan ini setelah terpasang, maka pada umumnya proses perbaikannya cenderung memerlukan biaya relative mahal. Akibat biaya kerja (tukang) dalam pengecatan yang relative mahal, maka disarankan untuk menggunakan cat dengan Spot karena serangan alkali kualitas yang memadai untuk menghilangkan biaya perbaikan dan memperkecil biaya perawatan. 4 Halaman 1

Halaman 2 Problem solving 2 Cracking Kumpulan crack dalam dan menyerupai saluran air yang kering. Seringkali berbentuk bintang dengan 3 sudut dan polanya acak, terkadang terjadi pada Top coat atau Undercoat. Pada awalnya terjadinya retak rambut (hairline crack) disebut checking. Bila semakin lebar dan berpenetrasi disebut crazing, bila semakin parah disebut cracking Penyebab : Tebal film cat pada undercoat / topcoat terlalu tebal. Waktu flash off antarcoat tidak memadai dan menggunakan udara dari spray gun untuk membantu proses pengeringan. Rasio campuran cat dan hardener tidak sesuai rekomendasi. Bisa juga karena cat tidak tahan terhadap sinar matahari, kelembaban dan cuaca yang ekstrem. Perbaikan : Hilangkan cat yang crack dan apllikasi ulang sesuai sistem aplikasi yang disarankanprodusen. Pencegahan : Campurkan cat sesuai data tehnis dari produsen dan aplikasikan dengan ketebalan yang sesuai. Pergunakan cat dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan seperti pilihan cat eksterior premium untuk kondisi lingkungan yang ekstrem Blistering Munculnya gelembung (bubble) atau gelembng kecil pada lapisan cat setelah beberapa bulan selesai aplikasi. Penyebab : Substrat masih mengandung kontaminan seperti lemak, minyak / karat. Uap air terperangkap dalam lapisan film cat karena proses pengeringan kurang sempurna atau kondisi ruangan sangat lembab. Aplikasi terlalu tebal atau penggunaan thiner pengencer yang tidak sesuai. Perbaikan : Hilangkan cat yang bermasalah dan lakukan pegecatan ulang. Bila kondisi sangat parah, cat harus dihilangkan hingga nampak benda kerjanya dan lalkukan pengecatan ulang. Pencegahan : Pastikan benda kerja bebas kontaminan dan kondisi ruang aplikasi memadai. Pergunakan thiner yang direkomendasikan produsen cat dan aplikasikan dengan ketebalan standard. Brittleness Cat sangat rapuh, bila terkena benturan atau tekanan akan pecah dan terkelupas. Lapisan film brittle (getas) terkesan jelek daya lekatnya (adhesi) Penyebab : Pemilihan cat tidak tepat dengan sifat substrat. Karakter cat terlalu rapuh. Perbaikan :.Pada kondisi yang parah, amplas ( untuk system NC lakukan pencucian cat ) hingga substrat atau lapisan cat yang rapuh. Pencegahan : Hindari penggunaan cat tipe NC untuk permukaan plastik yang fleksibel. Konsultasikan pemilihan cat yang sesuai dengan benda kerjanya. Chalking Pada permukaan film cat timbul serbuk berwarna putih dan warna menjadi lebih suram. Penyebab : Resin tidak lagi mampu mengikat pigment / filler karena rusak akibat tidak tahan terhadap cuaca. Bisa juga karena cat tidak diaduk sebelum digunakan, proses pencampuran hardener / thiner tidak benar atau film cat terlalu tipis. Perbaikan : Sanding bagian yang chalky / berkapur, bila diperlukan pergunakan sealer untuk mencegah proses chalky berlanjut (untuk cat tembok) dan aplikasi cat ulang. Pencegahan : Lakukan pengadukan sebelum cat dipakai dan campur dengan hardener / thiner sesuai rekomendasi produsen cat. Aplikasikan cat sesuai tebal film yang disarankan dalam data

Volume 12 Chipping Cat terkelupas dari lapisan film cat hingga kelihatan cat dasar / benda kerjanya. Halaman 3 Penyebab : Benturan benda - benda kecil pada lapisan film cat hingga terkelupas. Lapisan film terlalu tebal, daya lekat cat pada benda kerja jelek atau kualitas film cat kurang bagus. Perbaikan : Hilangkan cat yang terkelupas dan apllikasi ulang sesuai sistem aplikasi yang disarankan. Pencegahan : Hindari lapisan film yang terlalu tebal. Gunakan primer & top coat yang benar untuk substrate tertentu. Effluoresence Permukaan film menjadi berkerak, berbentuk garam berwarna putih yang keluar dari tembok. Penyebab : Uap air / air yang keluar dari dinding tembok dengan membawa garam dan setelah uap air/ air menguap dari tembok akan terbentuk kristal garam yang tertinggal pada dinding tembok.. Perbaikan : Bersihkan kristal - kristal garam yang tertinggal pada tembok dengan sikat halus dan cuci dengan air. Aplikasikan sealer yang sesuai (masonry sealer) dan cat dengan cat tembok kelas premium.. Pencegahan : Pastikan tembok tidak ada aliran uap air / air, baik langsung dari atap karena bocor, proses kapilerisasi air tanah, ruangan terlalu lembab. Aplikasikan primer yang sesuai untuk cat tembok, Alkali resistant sealent dan top coat eksterior Emco Supreme Weatherguard. Fading Perubahan warna yang berlebihan menjadi lebih muda, terutama terjadi pada permukaan yang terpapar oleh sinar matahari secara terus menerus. Bila proses ini berlanjutan akan mengakibatkan terjadinya chalky. Penyebab : Pemilihan cat tidak tepat dengan kondisi lingkungan, cat interior dipakai sebagai cat eksterior. Kualitas cat yang tidak bagus dan akan mudah chalky bila terkena sinar UV. Perbaikan : Gosok cat lama dan aplikasi dengan cat tembok yang didisain untuk eksterior. Bila terjadi chalky, perbaikannya lihat perbaikan di masalah chalky. Pencegahan : Pergunakan cat tembok sesuai dengan fungsinya dan aplikasikan sesuai rekomendasi dari produsen. Dirt pick up TImbulnya bercak hitam, kotor mungkin seperti jamur karena kotoran dari debu yang tertinggal dan mengumpul pada permukaan tembok. Penyebab : Penggunaan cat dengan kualitas rendah, percikan air mengandung tanah / kotoran dan lingkungan dengan tingkat polusi tinggi. Perbaikan : Sikat tembok dengan air sabun lalu bilas dengan air bersih. Aplikasikan dengan cat kualitas premium dengan system yang direkomendasikan produsen cat. Pencegahan : Pergunakan cat tembok sesuai dengan fungsinya dan aplikasikan sesuai rekomendasi dari produsen.

Mold & Mildew Tumbuhnya jamur dan lumut berwarna hitam kecoklatan atau kehijauan. Terutama pada bagian tembok yang lembab, bersebelahan dengan kamar mandi. Halaman 4 Penyebab : Jamur dan lumut tumbuh karena lingkungan terlalu lembab cenderung basah. Perbaikan : Pastikan tidak ada kebocoran atap atau kapilerisasi air tanah / rembesan air yang menyebabkan tembok menjadi lembab dan basah. Setelah perbaikan, bersihkan tembok yang bermasalah dengan sikat dan air. Aplikasikan larutan anti jamur, Fongicide Solution, 2 lapis dan pastikan ruang mempunyai ventilasi yang baik. Diamkan semalam, dan bilas dengan air bersih. Setelah kering, aplikasikan cat dengan kualitas yang baik seperti Rio, Emco Premium (Mat / Silk Glo) dengan sistem aplikasi yang benar. Pencegahan : Hindari kebocoran, rembesan dan kapilerisasi air yang menyebabkan tembok menjadi lembab dan basah. Aplikasikan cat dengan kualitas bagus sesuai rekomendasi produsen cat. Alligatoring Lapisan film cat retak dengan alur yang seragam seperti kulit buaya. Masalah ini sering dijumpai pada lapisan film cat yang lama, terutama di luar ruangan. Penyebab : Lapisan film terlalu keras terutama pada lapisan cat yang solventbased, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada waterbased. Aplikasi top coat sebelum cat dibawahnya kering sempurna. Pengaruh cuaca, sinar matahari yang dapat merusak polimer dari resin. Perbaikan : HIlangkan cat lama. Aplikasikan cat dengan kualitas yang baik. Pencegahan : Pilihlan cat yang tepat sesuai fungsinya untuk ekterioi atau interior. Aplikasikan primer yang sesuai dengan benda kerja dan biarkan kering sebelum aplikasi cat top coat. Spot karena serangan alkali Timbulnya bercak / spot warna yang acak sehingga terjadi perubahan warna pada cat tembok Jl. Surowongso 399 Karangbong Gedangan Sidoarjo 61254 Jawa Timur Indonesia Phone : +62 31 8914880 83 Fax : +62 31 8914885 Penyebab : Kadar air dan ph tembok masih tinggi karena tembok masih baru. Tembok yang lembab / basah seringkali juga timbul permasalahan yang sama Kunjungi web site kami : www.putramataram-coating.com Perbaikan : Gosok tembok yang terjadi spot dan biarkan kadar air mencapai 14% dan ph 9. Aplikasikan Alkali Resistant Sealent dan diteruskan dengan aplikasi top coat. Pencegahan : Pasatikan kondisi tembok sudah laik untuk di cat dengan kadar air mencapai 14% dan ph 9. Aplikasikan Alkali Resistant Sealent dan diteruskan dengan aplikasi top coat.