The works of Wiryanto Dewobroto

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB II STUDI PUSTAKA

Presentasi Tugas Akhir

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VIII TAHAP PELAKSANAAN

PRODUK PT BETON ELEMENINDO PERKASA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

STUDY PERBANDINGAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG METODE PELAKSANAAN PRECAST

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT KONVENSIONAL DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS : MARKAS KOMANDO DAERAH MILITER MANADO)

KRITERIA DESAIN GEDUNG PRACETAK

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

PT. ADHIMIX PRECAST INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya tiang pancang, balok, kolom dan pelat. Berkembangnya metode seperti ini

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

PRECAST CONCRETE WALL

TUGAS AKHIR RC

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU.

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB VI METODE PELAKSANAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

INOVASI PROYEK PUSDIKLAT KEJAKSAAN RI CEGER PEMBANGUNAN KAWASAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TERPADU SDM KEJAKSAAN RI

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

STANDAR LATIHAN KERJA

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan menjadi salah

PERBANDINGAN JUMLAH TENAGA KERJA, WAKTU, DAN BIAYA PELAT LANTAI DAN BALOK RUKO R8 DENGAN METODE PRECAST

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

TONNY RIZKYA NUR S ( ) DOSEN PEMBIMBING :

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA ANTARA PEMASANGAN PELAT PRACETAK (PRECAST) DAN PELAT MANUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE B GEDUNG MITRA SURABAYA

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

PELAKSANAAN KONSTRUKSI DENGAN SISTEM TOP-DOWN

STUDI KEGAGALAN STRUKTUR PRECAST PADA BEBERAPA BANGUNAN TINGKAT RENDAH AKIBAT GEMPA PADANG 30 SEPTEMBER

BAB II STUDI PUSTAKA

Assalamu alaikum wr.wb

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG RUSUNAWA MAHASISWA UNAIR SURABAYA MENGGUNAKAN PELAT PRACETAK TUGAS AKHIR.

BETON PRACETAK - PRECAST CONCRETE

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur

9- STRUKTUR BASEMENT

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, salah satu dari tahapan itu adalah pemilihan penggunaan alat berat tower

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV DATA DAN ANALISIS. : Jagat Office Building. : 3 Basement dan 9 Lantai. : m2, m2 (Luas Keseluruhan)

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

Transkripsi:

The works of Wiryanto Dewobroto as structural engineer, Professional Lecturer, writer, blogger precast stair Precast atau beton pra-cetak, apa itu? Sama nggak dengan beton pra-tegang? Ya nggak dong, karena bisa ada beton pra-cetak pra-tegang, tetapi bisa juga ada beton pra-cetak biasa saja (bukan pra-tegang). Beton pra-cetak menunjukkan bahwa komponen struktur beton tersebut : tidak dicetak atau dicor ditempat komponen tersebut akan dipasang. Biasanya ditempat lain, dimana proses pengecoran dan curing-nya dapat dilakukan dengan baik dan mudah. Jadi komponen beton pra-cetak dipasang sebagai komponen jadi, tinggal disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur utuh yang terintegrasi. Karena proses pengecorannya di tempat khusus (bengkel frabrikasi), maka mutunya dapat terjaga dengan baik. Tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan, maka beton pra-cetak hanya akan diproduksi jika jumlah bentuk typical-nya mencapai angka minimum tertentu, sehingga tercapai break-event-point-nya. Bentuk typical yang dimaksud adalah bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah besar. Komponen konstruksi precast yang banyak dijumpai dipasaran adalah tiang pancang (persegi pejal atau hollow-core). Tapi seringkah melihat precast untuk tangga (precast-stair). He, he saya kira ini nggak banyak, khan! Ini ada contoh precast-stair di gedung tinggi di Jakarta. Bagus lho. Materi ini diperoleh dari hasil kerja praktek mahasiswa UPH, yaitu Iwan dan Hendrik. Enak ya jadi dosen itu, nggak perlu panas-panas, informasi yang bagus-bagus pada datang sendiri. Dulu sewaktu jadi engineer, untuk dapat info atau pengalaman bagus harus berani berpanaspanas, ke proyek sendiri. Selain itu proyeknya terbatas, yaitu yang sedang dikerjakannya. Kalau dosen, tinggal ngirim mahasiswa, kasih motivasi, petunjuk. Mereka masih muda-muda, semangat tinggi, apalagi mahasiswa-mahasiswa UPH yang pada punya kemampuan lebih. He, he, he, hobby nulis jadi bisa jalan lancar. Dari laporan mahasiswa tersebut, akhirnya dapat saya informasi tentang telah digunakannya beton pra-cetak secara intensif di proyek Senayan Tower di Jakarta. Komponen pra-cetak yang digunakan ada tiga, yaitu : pelat lantai pre-cast (hollow-core slab), komponen tangga (precast stair, ini yang akan saya sampaikan dulu foto-fotonya) dan dinding luar (skin-wall, ini menarik juga karena kerapiannya dan menjadi ciri luar bangunan tersebut). Jelas, precast tangga adalah bagian yang paling tidak menarik dari ke-3 komponen precast yang ada di proyek Senayan Tower tersebut. Precast lantai dan precast dinding bagian luar sebenarnya lebih menarik (he, he nanti dulu ya, artikelnya tentang itu nyusul). Tetapi karena

jumlah foto precast-stair-nya paling sedikit dan juga precast seperti ini cukup istimewa juga karena tidak biasa dijumpai maka akan saya laporkan terlebih dahulu. Dari laporan, tidak diperoleh informasi bagaimana mengecornya, apakah di bengkel khusus atau cukup di bawah saja (di dalam pagar proyek). Kalau di bengkel khusus, di luar proyek maka perlu dipikirkan cara pengangkutatannya yang cukup repot. Selain itu yang menarik lainnya adalah bagaimana cara pengangkatannya dari bawah ke dalam core-wall tempat tangga tersebut dipasang. Tetapi info itu tidak ada, meskipun demikian dengan melihat beberapa foto di bawah ini maka dapat dibayangkan, o begitu ya tangga pre-cast itu. Foto 1: Precast stair, dibawah bangunan, siap diangkat. Foto 2: Detail precast-stair dari dekat, perhatikan listnya,udah rapi. Foto 3: Pemasangan kabel dan uji coba pengangkatan.

Tahap yang penting sebelum benar-benar di tarik ke atas. Pemeriksaan yang benar akan mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Perhatikan ada tumpukan karet ban yang dipasang jangan sampai precast-nya rusak karena terjadi benturan yang tidak perlu. Foto 4: Tangga precast saat di angkat ke lokasi pemasangan. Kalau sudah begini mah, tinggal doanya aja. Kalau sampai jatuh sih, itu halangan. Pihak keamaan tentu berupaya agar jalur pengangkatan tersebut di bawahnya bebas dari lalu lalang orang. Foto 5: Saat tepat di lorong tangga, di lihat dari bawah. Foto 6: Kondisi corbel tempat dudukan tanggap precast Foto 7: Precast saat mendekati corbel. Foto 8: Precast saat mendekati corbel (lebih dekat lagi). Bayangkan betapa pintarnya operator crane, karena dia hanya menjalankan berdasarkan informasi lesan (pakai radio komunikasi) dan tidak melihat secara langsung.

Foto 9: Ternyata perlu leveling secara manual pakai dongkrak. Foto 10: Setelah leveling, dipasang non-shrink-grout diantaranya.

Foto 11: Precast stair yang telah terpasang, rapi ya, nggak ada bekisting. Tentu saja harus dipikirkan cara pemasangannya, tower crane-nya harus menjangkau, jika tidak, khan nggak mungkin diangkat cara manual. Foto 7: Detail dari atas yang menempel pada dinding. Perhatikan ada 2 lobang kecil dan 2 lobang besar untuk tiap-tiap precast-nya. Yang kecil jelas, itu tadi yang digunakan untuk rebar yang nongol dari corbel (lihat Foto 3), tapi lubang yang besar untuk apa hayo? Catatan : foto No.3, 4, 5 serta foto No. 7, 8 adalah sumbangan Ir. Bobby, engineer Kajima. Terima kasih atas dukungannya. Sumber : Internet