ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). Adapun yang menjadi variabel dalam. Tabel 3.1.

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ACARA PRAKTEK AKUNTANSI BIAYA & PRAKTIKUM (AKN) KK / 4 SKS

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

ACTIVITY BASED COSTING

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dilakukan oleh PT. LEKJ dalam rangka melakukan evaluasi

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

Biaya Overhead Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

BIAYA STANDAR DAN PENERAPANNYA DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Tempe Bu Mundakir Semarang) ELLIZA MELASARI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

Akuntansi Biaya. Factory Overhead. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus Pada PT ITP, Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Standard Costing. 1

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

VARIANCE ANALYSIS OF CONSTRUCTION COST PAKERISAN APARTEMENT BUILDING PROJECT IN DENPASAR (A CASE STUDY)

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

1 STANDARD COSTING

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

Biaya Overhead Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY

PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB VIII METODE HARGA POKOK STANDAR

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

METODE HARGA POKOK PESANAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SELISIH BIAYA SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Kode Mata Kuliah : AKU506 Jumlah SKS : 3

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

ABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai penerapan target costing dalam

EVALUASI PENERAPAN METODE JOB ORDER COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DITA DAYA GUNA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL 11 SISTEM HARGA POKOK STANDAR (STANDAR COSTING)

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Tujuan/Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Perkuliahan

BAB IV KESIHPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

BABIV KES~PULANDANSARAN. Setelah dilakukan penelitian terhadap situasi dan kondisi yang ada dalam

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

ABSTRACT. Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions,

EVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku. Rp ,00 (efisien). Rp ,00 (efisien).

BAB V PENUTUP. PT.Merak Mekar Abadi perlu menerapkan metode target costing dalam perhitungan

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA STANDAR GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi Pada Perusahaan Makanan Ringan Mawar Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 7 13 ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Oleh : Iriyadi Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT Differential analysis holds a very important role in controlling the production cost of a company. It can, among other things, measure cost efficiency by implementing comparison between standard cost and actual cost. With the analysis we can identify the cause of standard cost and actual cost deviation. Then the management of the company can take recovery action as well as control the cost deviation. Key words : Production Cost Analysis; Management Control; Production Cost. PENDAHULUAN Pada dasarnya masalah-masalah yang berhubungan dengan biaya produksi pada perusahaan adalah perencanaan biaya yang dianggarkan oleh perusahaan, namun perencanaan pengeluaran biaya seperti ini sering kali tidak mutlak benar atau sesuai dengan pelaksanaannya, sehingga masalah ini perlu dianalisis dengan perhitungan yang cermat yaitu menggunakan analisis selisih biaya produksi. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai pedoman pengambilan keputusan dalam manajemen perusahaan. Salah satu tindakan nyata dari hasil yang didapat pada analisis selisih biaya produksi ini adalah dapat memperbaiki kondisi perusahaan dengan cara memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan, selain itu perusahaan dapat pula menata kembali kondisi manajemennya, karena analisis seperti ini dapat digunakan sebagai salah satu pengendalian manajemen dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya produksi. Manajemen PT. Kumala Jaya Kencana (KJK) menetapkan harga pokok produksinya dengan metode harga pokok pesanan, karena proses produksinya yang berdasarkan pesanan dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dalam rangka mengendalikan biaya-biaya produksi, PT. KJK menggunakan sistem harga pokok standar, sehingga pihak manajemen dapat membandingkan antara biaya standar dengan biaya yang sebenarnya terjadi (biaya aktual) dan dapat mengetahui penyimpanganpenyimpangan yang terjadi, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan atas penyimpangan-penyimpangan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh penulis didalam proses pengumpulan data-data untuk bahan penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Riset Kepustakaan (Library Research)

IRIYADI, Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Dalam penelitian ini penulis mengutip berbagai teori dari buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Riset Lapangan (Field Research) a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi perusahaan yang dijadikan obyek penelitian untuk mendapatkan data primer (salah satu diantaranya mengenai laporan biaya produksi standar dan aktual untuk pembuatan satu unit produk). b. Wawancara (interview), yaitu melakukan tanya jawab /wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan (Accounting Manager atau orang-orang yang berkompeten) yang dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan (salah satu diantaranya mengenai laporan biaya produksi standar dan aktual untuk pembuatan satu unit produk). Selain itu metode penelitian yang digunakan mengarah kepada jenis penelitian yang bersifat eksplanasi, yaitu penelitian yang tidak hanya sekedar memberikan gambaran mengenai objek penelitiannya saja, tetapi juga menjelaskan bagaimana hubungan objek penelitian dengan permasalahan yang akan dikemukakan, serta bagaimana cara penyelesaian permasalahan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis Selisih Biaya Produksi Pada PT. Kumala Jaya Kencana Analisis selisih biaya produksi merupakan proses menganalisis selisih yang timbul karena perbedaan biaya produksi yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan biaya produksi standar, dan menentukan penyebab selisih biaya produksi tersebut. Oleh sebab itu sebelum melakukan analisis lebih lanjut, maka akan penulis kemukakan dahulu mengenai biaya-biaya produksi yang sesungguhnya terjadi pada PT. Kumala Jaya Kencana. 1. Analisis Selisih Biaya Produksi Dari hasil perbandingan antara biaya produksi standar dengan biaya produksi aktual (yang sesungguhnya terjadi), akan menghasilkan selisih yang menguntungkan (F=Favorable variance) atau selisih yang tidak menguntungkan / merugikan (UF = Unfavorable variance). 1) Analisis Selisih Biaya Bahan Baku Perhitungan selisih bahan baku akan dipengaruhi oleh kuantitas bahan baku sesungguhnya (KS), kuantitas bahan baku standar (KSt), harga bahan baku standar (HSt) dan harga bahan baku sesungguhnya (HS).Analisis selisih biaya bahan baku untuk produk carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm, meliputi : a. Analisis selisih harga bahan baku Selisih ini timbul karena perusahaan telah membeli bahan baku lebih tinggi atau lebih rendah dibanding harga standar. Rumus untuk menghitung selisih harga bahan baku adalah : SHB = (HS HSt) KS b. Analisis selisih kuantitas bahan baku Selisih ini timbul karena telah dipakai kuantitas bahan baku lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar didalam pengolahan produk. Rumus untuk menghitung selisih kuantitas bahan baku adalah sebagai berikut : SKB = (KS KSt) HSt Adapun jurnal untuk mencatat selisih harga bahan baku dan kuantitas bahan baku tersebut, sebagai berikut :Persediaan bahan baku Rp. 1,506.75 Utang dagang Rp. 1,435.00 Selisih harga pembelian bahan baku Rp.71.75 (untuk mencatat pembelian bahan baku per unit) Barang dalam proses Rp. 1,506.75 Bahan baku Selisih pemakaian bahan baku Rp. 0 *) Persediaan bahan baku Rp. 1,506.75 8

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 1, April 2005 *) Nol karena antara kuantitas standar dengan kuantitas aktual sama. (untuk mencatat pemakaian bahan baku per unit) Selisih harga pembelian bahan baku Rp. 71.75. Selisih harga bahan baku yang dipakai Rp. 71.75 (untuk mencatat selisih harga pembelian bahan baku per unit yang melekat pada bahan baku yang dipakai dalam produksi) 2) Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan selisih biaya tenaga kerja langsung akan dipengaruhi oleh tarif sesungguhnya (TS), tarif standar (TSt), Jam Sesungguhnya (JS), dan jam standar (JSt). a. Analisis selisih tarif upah langsung Selisih ini timbul karena perusahaan telah membayar upah langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan tarif upah langsung standar. Rumus untuk menghitung selisih tarif upah langsung adalah : STU = (TS TSt) JS - Setting & screener=(2,824-2,824)x1.00 = 0 - Cutting = ( 2,824-2,824 ) x 0.50 = 0 - Printing = ( 2,824-2,824 ) x 1.00 = 0 - Slotting = ( 2,824-2,824 ) x 0.75 = 0 - Finishing = ( 2,824-2,824 ) x 0.25 = 0 -QC = ( 2,824-2,824 ) x 1.00 = 0 Total selisih tarif upah langsung = 0 Dari hasil analisis tarif upah langsung tersebut diatas, terlihat bahwa tidak terdapat selisih antara tarif upah langsung standar dengan tarif upah langsung aktual (yang sesungguhnya terjadi), hal ini disebabkan oleh sistem penggajian yang dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu gaji / upah harian dan perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan. b. Analisis selisih efisiensi upah langsung Selisih ini timbul karena telah digunakan waktu kerja yang lebih besar atau lebih kecil dibanding waktu standar. Rumus untuk menghitung selisih efisiensi upah langsung adalah SEUL = (JSt JS) TSt - Set & screener=(1.25-1.00)x2,824x1= Rp.706 (F) - Cutting = (0.75-0.50)x2,824x2=Rp. 1,412(F) - Printing= (1.00-1.00)x2,824x2=Rp.0 - Slotting= (1.00-0.75)x2,824x1=Rp. 706 (F) - Finishing=(0.50-0.25)x2,824x1=Rp. 706 (F) - QC=(0.75-1.00)x2,824x1 =Rp. 706 (UF) Total selisih efisiensi upah langsung/100 unit = Rp. 2,824 (F) Total selisih efisiensi upah langsung/unit = Rp. 28.24 (F) Dari hasil analisis selisih efisiensi upah langsung tersebut diatas, terlihat bahwa proses produksi untuk pekerjaanpekerjaan tersebut sudah efisien, kecuali pada pekerjaan pemeriksaan hasil produksi (QC) yang kurang menguntungkan (unfavorable), hal ini disebabkan oleh terbatasnya (hanya 1 orang) jumlah pekerja pada bagian QC. Adapun jurnal untuk mencatat selisih tarif upah langsung dan efisiensi upah langsung tersebut, sebagai berikut : Barang dalam proses Rp. 197.68*) Gaji dan upah Rp. 169.44 **) Selisih tarif upah Rp. 0***) Selisih efisiensi upah langsung Rp. 28.24 *) Biaya tenaga kerja langsung tandar/ unit **) Biaya tenaga kerja langsungaktual / unit ***) Nol karena tidak ada perbedaan tarif antara standar dan aktual (tidak ada selisih tarif) 3) Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik Selisih biaya overhead pabrik merupakan selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik standar. Di dalam menganalisis selisih biaya overhead pabrik ini penulis menggunakan model analisis tiga selisih, yang meliputi : a. Selisih Anggaran / Pengeluaran 9

IRIYADI, Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Adalah selisih yang diakibatkan oleh perbedaan antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. Dalam hal ini selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi oleh biaya overhead pabrik sesungguhnya (BOPS), kapasitas normal (KN), kapasitas sesungguhnya (KS), kapasitas standar (KSt), tarif tetap (TT), tarif variabel (TV) dan tarif total biaya overhead pabrik (T). Rumus untuk menghitung selisih anggaran / pengeluaran overhead pabrik adalah SA=[BOPS (KN x TT)] - (KS x TV) BOPS Rp. 22,707,665 BOP tetap pada kapasitas normal : 23.000 x 767.61 = Rp.17,655,066 (-) BOP variabel sesungguhnya Rp. 5,052,599 BOP variabel yang dianggarkan : 22.931 x 221.34 = Rp. 5,075,548 (-) Selisih anggaran / pengeluaran Rp. 22,948 (F) Dari hasil analisis selisih pengeluran tersebut diatas, terlihat bahwa biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dari pada biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya, sehingga selisih anggaran/ pengeluaran menguntungkan (favorable). b. Selisih kapasitas Adalah selisih yang diakibatkan oleh kapasitas sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarif. Rumus untuk menghitung selisih kapasitas overhead pabrik adalah : SK = (KN KS) TT Kapasitas normal 23.000 unit Kap. sesungguhnya 22,931 unit (-) Kapasitas yang tidak dipakai 69 unit Tarif BOP 767.61 (x) Selisih kapasitas 52,965.09 (UF) Dari hasil analisis selisih kapasitas tersebut diatas, terlihat bahwa kapasitas sesungguhnya lebih kecil dari pada kapasitas normal, sehingga selisih kapasitas tidak menguntungkan (unfavorable), karena sebagian kapasitas normal yang tersedia tidak dipakai / menganggur. c. Selisih efisiensi Adalah selisih yang diakibatkan oleh perbedaan antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya yang dipakai untuk mengolah produk dikalikan tarip total biaya overhead pabrik. Rumus untuk menghitung selisih efisiensi overhead pabrik adalah : SE=(KS - KSt) T Kapasitas standar 23.000 unit Kap. sesungguhnya 22,931 unit (-) Selisih efisiensi 69 unit Tarif BOP 988.29 (x) Selisih efisiensi 68,192.01 (F) Dari hasil analisis selisih efisiensi tersebut diatas, terlihat bahwa kapasitas standar lebih besar dari pada kapasitas sesungguhnya, sehingga selisih efisiensi menguntungkan (favorable), karena untuk mengolah produk telah dipakai kapasitas sesungguhnya yang lebih kecil dibanding kapasitas standar. Adapun jurnal untuk mencatat selisih biaya overhead pabrik, sebagai berikut : Barang dalam proses Rp. 22,730,614*) Selisih efisiensi Rp. 68,192.01 BOP yang dibebankan Rp. 22,662,421.99**) *) 23,000 x 988.29 (BOP yang dianggarkan) **) 22,931 x 988.29 (jurnal pembebanan BOP kepada produk) BOP yang dibebankan Rp. 22,662,421.99 BOP sesungguhnya Rp. 22,662,421.99 (jurnal penutupan BOP yang dibebankan ke BOP sesungguhnya) Selisih kapasitas Rp. 52,965.09 Selisih pengeluaran Rp. 22,948 BOP sesungguhnya Rp. 30,017.09 Terjadinya selisih biaya produksi adalah karena adanya ketidak tepatan dan ketidak efisienan dari pelaksanaan yang sebenarnya atau tidak tepatnya standar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan. Salah satu tindakan nyata dari hasil yang didapat dari analisis selisih biaya produksi ini adalah dapat memperbaiki kondisi perusahaan dengan cara memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan, oleh sebab itu setiap selisih yang terjadi, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan harus segera diselidiki lebih lanjut untuk mengadakan tindakan koreksi, supaya selisih-selisih tersebut 10

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 1, April 2005 dalam waktu yang akan datang dapat diperkecil atau dihilangkan. Adapun tindakan pihak manajemen PT. Kumala Jaya Kencana atas selisih-selisih yang terjadi pada perusahaan terhadap hasil analisis selisih yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a) Selisih harga bahan baku dan kuantitas bahan baku Untuk mengatasi selisih harga bahan baku yang terjadi, yaitu sebesar Rp. 71.75 (F) per satu unit carton box, PT. Kumala Jaya Kencana berusaha mempertahankannya dengan melakukan pengawasan dan mengecek daftar harga yang lebih baik terhadap prestasi kerja bagian pembelian untuk mensurvei harga pasar pada beberapa suplier untuk membeli dengan harga yang lebih ekonomis dan tentunya dengan kualitas yang baik. Untuk selisih kuantitas bahan baku, dalam hal ini tidak terdapat selisih antara kuantitas bahan baku standar dengan kuantitas bahan baku yang sesungguhnya, dan dalam rangka mempertahankan kondisi tersebut PT. Kumala Jaya Kencana berusaha melakukan pengawasan terhadap setiap bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi, apakah ukuran dan kualitas bahan baku tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi pemesan. b) Selisih tarif upah langsung dan efisiensi upah langsung Untuk selisih tarif upah langsung, dalam hal ini tidak terdapat selisih antara tarif upah langsung standar dengan tarif upah langsung yang sesungguhnya, dan dalam rangka mempertahankan kondisi tersebut PT. Kumala Jaya Kencana, selalu berpegang teguh pada kesepakatan kerja bersama khususnya mengenai upah pekerja, dimana setiap pekerja dibayar sesuai dengan sistem penggajian yang dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu gaji / upah harian dan perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan. Untuk mengatasi selisih efisiensi upah langsung yang terjadi, yaitu sebesar Rp. 28.24 (F) per satu unit carton box, PT. Kumala Jaya Kencana berusaha mempertahankannya dengan melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan produksi sehingga lebih produktif dalam bekerja. c) Selisih biaya overhead pabrik Untuk selisih anggaran / pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi overhead pabrik yang terjadi pada proses produksi untuk pengerjaan produk carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm sudah cukup baik, karena biaya yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari pada biaya standarnya. Hal ini memungkinkan perusahaan dapat melakukan proses produksi secara efisien. Oleh sebab itu perusahaan akan berusaha mengendalikan biaya-biaya yang melewati batas standar anggaran seperti biaya pemeliharaan mesin produksi, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya gaji dan uang makan, biaya lembur, biaya pengobatan karyawan dan biaya bahan penolong. Dari selisih-selisih yang telah terjadi kemudian diambil tindakan atas perlakuan terhadap selisih tersebut. Dan berikut adalah harga pokok produksi (HPP) perunit produksi carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm, sebagai berikut : Tabel 1. Harga Pokok Produksi (HPP) Perunit produksi carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm Periode 2003 Jenis Biaya Standar (Rp) Aktual (Rp) Selisih (Rp) Biaya bahan baku 1,506.75 1,435.00 71.75 (F) Biaya tenaga kerja langsung 197.68 169.44 28.24 (F) Biaya overhead pabrik 988.29 987.29 1.00 (F) HPP / unit 2,692.72 2,591.73 100.99 (F) Dari selisih biaya bahan baku yang terjadi, yaitu senilai Rp. 71.75 merupakan selisih harga bahan baku per unit carton box. Untuk selisih biaya tenaga kerja langsung yang terjadi senilai Rp. 28.24 merupakan selisih efisiensi upah 11

IRIYADI, Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen langsung per unit carton box. Dan selisih pada biaya overhead pabrik senilai Rp. 1 merupakan selisih tarif overhead pabrik yang dibebankan kepada produk. Dari total selisih yang terjadi yaitu Rp. 100.99, merupakan selisih yang menguntungkan dari harga pokok produksi perunit carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm. Hal tersebut dikarenakan harga pokok produksi aktual perunit lebih kecil dari pada harga pokok produksi standar perunit. Karena jumlah selisih yang relatif kecil maka PT. Kumala Jaya Kencana menyajikannya langsung dalam laporan laba rugi. Adapun ringkasan jenis dan jumlah selisih sebagai berikut : Jenis selisih : Jumlah : Selisih harga bahan baku Rp. 1,645,299.25 (F) (Rp. 71.75 x 22,931 unit) Selisih kuantitas bahan baku Rp. 0 Selisih tarif upah langsung Rp. 0 Selisih efisiensi upah langsung Rp. 647,571.44 (F) (Rp. 28.24 x 22,931 unit) Selisih pengeluaran Rp. 22,948 (F) Selisih kapasitas Rp. 52,965.09 (UF) Selisih efisiensi overhead Rp. 68,192.01 (F) Adapun jurnal untuk menutup selisihselisih tersebut kedalam rekening laba rugi adalah sebagai berikut : Selisih harga bahan baku Rp. 1,645,299.25 Selisih efisiensi upah langsung Rp. 647,571.44 Selisih pengeluaran Rp. 22,948 Selisih efisiensi overhead Rp. 68,192.01 Selisih kapasitas Rp. 52,965.09 Laba-Rugi Rp. 2,331,045.61 B. Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Manajemen PT. Kumala Jaya Kencana menganalisis berbagai selisih biaya produksinya dalam upaya untuk menentukan mengapa selisih-selisih tersebut terjadi, tindakan koreksi apa yang yang dapat dilakukan, dan bagaimana memelihara pelaksanaan kerja yang efisien. Oleh sebab itu manajemen harus menyadari bahwa penjelasan atas penyebab terjadinya selisih biaya produksi tersebut mempunyai manfaat yang cukup berarti dalam rangka meningkatkan pengendalian biaya produksi dimasa yang akan datang. Analisis selisih berfungsi sebagai alat untuk mencari selisih/penyimpangan, mengevaluasi kinerja dan mengendalikan biaya produksi dari biaya standar dalam penerapan manajemen dengan biaya sesungguhnya. Biaya standar menunjukan ukuran berapa besar seharusnya suatu biaya sehingga setiap penyimpangan antara biaya standar dan biaya aktual yang dikeluarkan dapat diinvestigasikan untuk keperluan tindakan korektif. Dalam pengendalian biaya produksi perusahaan, analisis selisih sangat berperan, diantaranya : dapat mengukur efisiensi biaya dengan melakukan perbandingan antara biaya standar dengan biaya aktual. Dari hasil analisis selisih tersebut akan dapat diidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan biaya standar dengan biaya aktual. Dan untuk selanjutnya manajemen perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan serta pengendalian atas penyimpangan biaya yang terjadi. Atas dasar keterangan-keterangan diatas, maka dapat ditegaskan bahwa analisis selisih biaya produksi ini dapat dijadikan sebagai suatu alat pengendalian manajemen untuk meningkatkan dan memelihara efisiensi biaya produksi pada PT. Kumala Jaya Kencana. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibuat oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis selisih biaya produksi pada PT. Kumala Jaya Kencana, ternyata menghasilkan selisih-selisih yang menguntungkan (F=Favorable) dan yang tidak menguntungkan (UF=Unfavorable). 2. Untuk mengatasi selisih harga bahan baku yang terjadi, dalam hal ini selisih menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 71.75 (F) per satu unit carton box, PT. Kumala Jaya Kencana berusaha memelihara atau mempertahankan kondisi tersebut dengan 12

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 5 No. 1, April 2005 melakukan pengawasan dan mengecek daftar harga yang lebih baik terhadap prestasi kerja bagian pembelian untuk mensurvei harga pasar pada beberapa suplier untuk membeli dengan harga yang lebih ekonomis dan tentunya dengan kualitas yang baik. 3. Untuk selisih kuantitas bahan baku, dalam hal ini tidak terdapat selisih antara kuantitas bahan baku standar dengan kuantitas bahan baku yang sesungguhnya, dan dalam rangka mempertahankan kondisi tersebut PT. Kumala Jaya Kencana berusaha melakukan pengawasan terhadap setiap bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi, apakah ukuran dan kualitas bahan baku tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi pemesan. Untuk selisih tarif upah langsung, dalam hal ini tidak terdapat selisih antara tarif upah langsung standar dengan tarif upah langsung yang sesungguhnya, dan dalam rangka mempertahankan kondisi tersebut PT. Kumala Jaya Kencana, selalu berpegang teguh pada kesepakatan kerja bersama khususnya mengenai upah pekerja, dimana setiap pekerja dibayar sesuai dengan sistem penggajian yang dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu gaji / upah harian dan perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan. 4. Untuk mengatasi selisih efisiensi upah langsung yang terjadi, yaitu sebesar Rp. 28.24 (F) per satu unit carton box, PT. Kumala Jaya Kencana berusaha melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap karyawan produksi sehingga lebih produktif dalam bekerja. 5. Selisih-selisih biaya overhead pabrik secara keseluruhan merupakan selisih yang bersifat menguntungkan, baik selisih anggaran / pengeluaran sebesar Rp. 22,948 (F), selisih efisiensi sebesar Rp. 68,192.01 (F) yang terjadi pada proses produksi untuk pengerjaan produk carton box ukuran 500 x 190 x 100 mm sudah cukup baik, karena biaya yang sesungguhnya terjadi lebih kecil dari pada biaya standarnya. Hal ini memungkinkan perusahaan dapat melakukan proses produksi secara efisien. Terkecuali pada selisih kapasitas yang tidak menguntungkan yaitu sebesar Rp. 52,965.09 (UF) hal itu dikarenakan sebagian kapasitas normal yang tersedia tidak terpakai / menganggur. 6. Dengan diterapkannya analisis selisih biaya dalam pengendalian biaya produksi pada PT. Kumala Jaya Kencana, ternyata sangat berperan dalam mengukur efisiensi biaya dengan melakukan perbandingan antara biaya standar dengan biaya aktual. Kemudian dari hasil analisis selisih tersebut dapat diidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan biaya standar dengan biaya aktual. Dan untuk selanjutnya manajemen perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan serta pengendalian atas penyimpangan biaya yang terjadi. DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul. 1999. Dasar-dasar Akuntansi Biaya, edisi keempat, BPFE. Yogyakarta. Carter, William K. and Milton F. Usry. 2002. Cost Accounting, 13 th Edition. Thomson Learning Custom Publishing. Singapore. Garrison, Ray H. 2000. Managerial Accounting, diterjemahkan oleh : Drs. Bambang Purnomosidi, Ak., dan Drs. Erwan Dukat, Ak.,. Akuntansi Manajemen, Edisi ketiga, Jilid 2, Ak. Group. Yogyakarta. Horngren Charles T., George Foster and Srikant M. Datar. 2000. Cost Accounting A Managerial Emphasis, 10 th Edition, Prentice Hall, Inc. London. Polimeni, Ralph S, Sheila A. Handy and James A. Cashin. 1994. Theory and Problems of Cost Accounting, MC. Graw Hill Book, Co., USA. Wilson James D. and John B. Campbell. 1996. Controllership The Work of The Managerial Accountant, diterjemahkan oleh : Tjintjin Fenix 13

IRIYADI, Analisis Selisih Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian Manajemen Tjendera, Controllership Tugas Akuntan Manajemen, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga. Jakarta. 14