BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

ABSTRAK. Kata kunci : Promosi penjualan, periklanan dan minat beli konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini persaingan dunia bisnis semakin ketat, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba di Indonesia kini semakin berkembang. mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

PERSEPSI SISWA TERHADAP NILAI BUDAYA PADA IKLAN FASTFOOD

BAB I PENDAHULUAN. modern dengan fleksibilitas yang semakin meningkat. Adanya perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Komunikasi pemasaran yang terus berkembang membuat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa.

Strategi Pemasaran Makanan Cepat Saji Di Kentucky Fried Chicken Cabang Pancoran, Nama : Ayu Purnama Dewi NPM :

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di berbagai belahan dunia (Nonto, 2006, p. 13). Berbagai outlet yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gerai makanan cepat saji sangat banyak dan beragam. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan saat ini mereka hanya tinggal memilih dan membeli berbagai. bias dilihat dari segi kemasan, isi maupun rasanya.

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dimana hal tersebut tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. ini banyak yang memiliki rutinitas padat. Wanita atau istri yang juga bekerja, jalan-jalan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri makanan seperti restoran berkembang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak aspek yang perlu menjadi pusat perhatian setiap perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Pada umumnya kebutuhan makan dilakukan di rumah,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh negara lain mulai dari. ekonomi, globalisasi dapat diketahui dari satu pihak yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. permintaan atas penyedia makanan siap saji meningkat, disamping itu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Dengan. berkomunikasi, manusia dapat berhubungan dengan sesamanya.

BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lebih dari 220 juta penduduk dengan kesamaan karakter

BAB I PENDAHULUAN. menjadi fakta bahwa makanan cepat saji sudah membudaya di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. Restoran cepat saji (Quick Serve Restaurant) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat ditandai dengan adanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Steak berasal dari beef steak yang artinya adalah sepotong daging. Daging yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

KUESIONER GAMBARAN TAYANGAN IKLAN FAST FOOD

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

I. PENDAHULUAN. Persaingan Restoran cepat saji di Bandarlampung semakin ketat, hal ini dapat kita lihat dari

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang makanan dan minuman cepat saji. Pertumbuhan bisnis makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia lahir, ada dengan segala kebutuhannya. Pada awal. peradaban manusia, kebutuhan ini terbatas dan bersifat sederhana.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman yang semakin maju dan didukung oleh. perkembangnya teknologi yang semakin modern, tidak hanya berakibat pada

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan adalah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan masyarakat yang ditargetkan. Tugas pokok periklanan adalah mengkomunikasikan informasi seefesien mungkin kepada orang-orang yang beratus ribuan jumlahnya. Dalam kegiatannya, ia melakukan fungsi ekonomi yang terpenting bagi si pemasang iklan dan khalayak. Dia menolong khalayaknya untuk mengambil tindakan ekonomis yang lebih baik dengan memberitahu mereka tentang barang dan jasa. Dalam banyak hal, memperkenalkan produk baru tidak akan bisa dikerjakan dengan mudah apabila periklanan tidak bisa memberitahu orang-orang tentang produk tersebut. Periklanan adalah komunikasi personal dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal (Lee & Johnson, 2007:3). Iklan yang muncul di televisi kebanyakan adalah iklan produk yang dibuat oleh perusahaan periklanan. Jika sudah mengetahui jenis dan kualitas produk yang diiklankan, diharapkan masyarakat berminat membeli produk tersebut, dengan tidak merasa terpaksa. Mengiklankan produk dengan bahasa iklan yang mudah diingat, sederhana, dan singkat serta didukung penampilan sosok orang terkenal (tokoh masyarakat, artis, atlet, dll) sebagai komunikatornya, iklan diharapkan

dapat mencapai sasaran dalam mempengaruhi dan mengubah sikap masyarakat sesuai keinginan pengiklan. Setelah itu, masyarakat bukan hanya tertarik, melainkan juga dapat mengakui dan membenarkan informasi iklan suatu produk sebagai informasi yang sangat relevan dengan kebutuhannya. Satu dari berbagai media yang banyak dipakai untuk mengiklankan suatu produk (barang dan jasa) adalah televisi. Pilihan ini logis, karena televisi memiliki jangkauan siaran yang sangat luas, bisa mencapai seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara, sehingga penontonnya pun banyak. Melalui televisi, kita menyerap informasi dari berbagai belahan dunia. Menurut penelitian dari turnofftv.org yang dipublikasikan kembali pada blog kesehatan (http://dranak.blogspot.com/2007/05/pengaruh-nonton-tv-padaanak-anak.html), anak-anak rela menonton televisi sampai 170 jam setiap minggunya, begitu pula dengan para remaja. Televisi mencuri banyak waktu dan perhatian pemirsa terhadap hal yang seharusnya diutamakan. Ada dua alasan yang mendasari kepopuleran televisi: 1. Televisi memberikan (menyediakan) informasi edukasi, ekonomi, serta hiburan. 2. Televisi memberikan/menyediakan informasi produk dengan iklan. Konsumen selalu membentuk gambaran atau kesan tertentu terhadap iklan tertentu. Hal ini sering diartikan sebagai persepsi yang timbul dari konsumen terhadap iklan. Kotler (2001:179) menerjemahkan persepsi sebagai proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.

Masing-masing orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman: 1). Proses atensi selektif, yaitu menyortir sebagian besar rangsangan iklan atau komunikasi merek dalam sehari; 2). Proses distorsi selektif, yaitu kecenderungan untuk menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai dengan konsepsi awal kita; 3). Proses retensi selektif, yaitu mengingat poin bagus tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk pesaing. Ada pula persepsi bawah sadar dimana konsumen tidak menyadari pesan yang disampaikan oleh pengiklan, tetapi pesan tersebut mempengaruhi perilaku. Saat ini, Kentucky Fried Chicken, atau yang akrab dengan sebutan KFC telah menjadi brand hidangan cepat saji yang paling dominan, dan dikenal luas sebagai jaringan restoran cepat saji di negeri ini (www.kfcindonesia.com). Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Kombo Hitlist ber-2 dan Super Besar serta Super Family senantiasa ditawarkan. Hal ini tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh pihak KFC yang terus-menerus melakukan pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan, dan promosi paket murah meriah (secara

permanen atau waktu terbatas) yang memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan diferensiasi brand KFC yang kompetitif. Iklan di televisi adalah salah satu cara yang dilakukan KFC agar publik tetap mengingat dan mengenal produk-produk mereka. Hal ini penting mengingat derasnya arus persaingan usaha sejenis (waralaba restoran cepat saji). McDonald s, A&W, Pizza Hut, dan Texas merupakan nama-nama besar yang siap berebut konsumen dengan KFC. Melalui iklan, KFC berharap dapat membentuk persepsi konsumen yang positif dari produk-produk mereka. Tampilan ayam goreng, aneka jenis minuman, aneka menu hidangan, serta bahan-bahan makanan ditampilkan untuk mendapatkan kesan lezat, segar, dan selera yang menarik perhatian konsumen. KFC juga sering mengajak para artis maupun penyanyi sohor di tanah air sebagai model untuk menyampaikan pesan-pesannya kepada penonton melalui iklan. Salah satunya iklan KFC terbaru yang dibintangi oleh penyanyi dan pemain sinetron, Cinta Laura, untuk memperkenalkan produk terbaru Pokkits. Pokkits adalah sebuah produk snack atau light meal yang inovatif, yang terdiri atas potongan crispy strips, fresh lettuce, parutan cheddar dan jack cheese, mayonnaise, dan saus pineapple mango, yang dimasukkan ke dalam roti pita panggang. Pokkits ini sendiri merupakan versi mini produk mereka sebelumnya, Twister. Sesuai dengan slogannya, Siap isi kantongmu, Pokkits dibuat mungil, dan disesuaikan agar muat kantong celana. Pokkits memang sengaja dibuat kecil, dan tidak akan mengotori tangan sehingga bisa dimakan sambil beraktivitas. Harga Pokkits KFC sendiri dimulai dengan harga Rp 9.000-an.

Berikut ini beberapa potongan gambar dari Iklan KFC versi Pokkits yang dibintangi Cinta Laura: Sumber: www.google.com, Desember 2012 (data diolah). Gambar 1.1 Iklan KFC versi Pokkits di Televisi Nama Pokkits sendiri tergolong unik karena mudah diingat sekaligus menggambarkan produk itu sendiri yang merupakan kudapan yang bisa disisipkan di kantong (pocket). Di iklan tersebut, Cinta Laura terlihat sedang hangout bersama teman-temannya sambil mengantongi Pokkits. Kemudian menyantapnya dengan penuh selera. Begitu juga dengan kedua orang sahabat yang menemaninya yang ikut menikmati kudapan lezat asal KFC tersebut. Dilatarbelakangi musik beralunan santai, dalam iklan terdengar kata-kata dari sang bintang, Pokkits bikin hangout makin asik. Pas di kantong, praktis banget! Dengan topping fresh lettuce, crispy strips, cheddar cheese, dan mayo, dipadu dengan saus pineapple-mango. Pokkits, emang pas banget.. Pesan ini berusaha membentuk anggapan penonton bahwa produk terbaru ini adalah sesuatu yang layak untuk dicoba sehingga kemudian melakukan pembelian. Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Banyak dari faktor ini tidak banyak dipengaruhi oleh pemasar. Namun faktorfaktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin

memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. KFC sangat jeli memanfaatkan faktor-faktor berpengaruh ini dalam menghasilkan iklan produk terbarunya, Pokkits. Salah satunya adalah dengan menonjolkan gaya hidup anak-anak muda zaman sekarang yang suka jalan-jalan bersama teman-teman yang ditampilkan di dalam iklan. Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang. Hal ini merupakan salah satu komponen dari faktor pribadi. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjutnya akan menentukan respon konsumen. Pertama adalah konsumen itu sendiri. Ada dua unsur dari konsumen itu sendiri yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yaitu pikiran konsumen yang meliputi kebutuhan atau motivasi, persepsi, sikap, dan karakteristik konsumen yang meliputi demografi, gaya hidup dan kepribadian konsumen. Faktor kedua adalah pengaruh lingkungan yang terdiri atas nilai budaya, pengaruh sub dan lintas budaya, kelas sosial, face to face group, dan situasi lain yang menentukan. Konsumen berusia muda dipilih karena iklan Pokkits menargetkan konsumen yang berusia muda dilihat dari model iklan yang saat ini tengah disukai banyak kawula muda dan situasi dalam iklan dimana Cinta dan teman-temannya sedang hangout seperti yang biasa dilakukan kebanyakan anak muda. Ukurannya yang kecil dan kemasannya yang praktis cocok untuk dimakan sambil beraktivitas. Selain itu, KFC juga menyelenggarakan lomba modelling catwalk dan games Poke Me yang bisa dimainkan di website KFC Indonesia. Hal ini semakin menguatkan pendapat penulis bahwa KFC Pokkits ini memang ditujukan

kepada golongan usia muda. KFC Sun Plaza dipilih karena Sun Plaza merupakan tempat favorit banyak anak muda untuk menghabiskan waktu luang bersama teman-temannya. Dan KFC merupakan salah satu restoran cepat saji terkemuka di Indonesia, sehingga diprediksi KFC Sun Plaza akan menjadi salah satu pilihan anak-anak muda untuk menghabiskan waktu. Karena iklan Pokkits ini dianggap dekat dengan keseharian peneliti yang adalah seorang mahasiswa yang masih tergolong berusia muda, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang iklan KFC versi Pokkits tersebut. Adapun kategori umur menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menjelaskan tentang kelompok yang disebut usia muda: Tabel 1.1 Kategori Usia Menurut Depkes RI (2009) No. Kategori Usia 1. Masa balita 0-5 tahun 2. Masa kanak-kanak 5-11 tahun 3. Masa remaja awal 12-16 tahun 4. Masa remaja akhir 17-25 tahun 5. Masa dewasa awal 26-35 tahun 6. Masa dewasa akhir 36-45 tahun 7. Masa lansia awal 46-55 tahun 8. Masa lansia akhir 56-65 tahun 9. Masa manula 65 tahun ke atas Sumber:ilmu-kesehatan-masyarakat.blogspot.com/2012/05/kategori-umur.html(data diolah). Sebuah penelitian di London seperti yang dilansir detikhealth.com, mengatakan bahwa seseorang berhenti menjadi muda di usia 35 tahun. Dari datadata tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa kelompok usia muda adalah mereka yang berusia 12-35 tahun atau meminjam istilah dari Depkes RI, mereka yang berada pada masa remaja awal hingga dewasa awal.

Berawal dari kesuksesan restoran KFC pertama yang dibuka pada Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, kini restoran KFC sudah dibuka di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh masyarakat di kota-kota besar di Indonesia sudah pernah mencicipi makanan cepat saji ciptaan Kolonel Sanders (pendiri KFC) tersebut, termasuk Kota Medan. Berdasarkan uraian di latar belakang, maka peneliti tertarik mengambil judul penelitian: Pengaruh Iklan Pokkits terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Kentucky Fried Chicken (KFC) Cabang Sun Plaza Medan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Penayangan Iklan Pokkits di Televisi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Kentucky Fried Chicken Cabang Sun Plaza Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis Iklan Pokkits di Televisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Kentucky Fried Chicken Cabang Sun Plaza Medan.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, sebagai bahan informasi dalam rangka membangkitkan kreativitas pembuatan iklan untuk mempengaruhi persepsi konsumen sebagaimana yang dikehendaki perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan. 2. Bagi peneliti, menjadi sebuah kesempatan untuk mengetahui cara-cara pemasaran yang baik sebelum memasuki dunia kerja. 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi apabila ingin melakukan penelitian lainnya yang berkaitan dengan bidang pemasaran.