ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM P

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL. Oleh: SUKARTI NPM Dibimbing oleh : 1. Mumun Nurmilawati, S.Pd., M.Pd. 2. Agus Muji Santoso, S.Pd., M.Si.

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

yang maksimal diperlukan suatu metode atau model pembelajaran yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Perkalian Bilangan. Eny Handayani

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang paling sempurna dengan Al-Quran sebagai. pedoman pokok ajarannya, menegaskan kepada umatnya agar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI 2015

ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: Halaman 41-45

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menjelaskan konsep-konsep, prinsip-prinsip dalam biologi.

ISMAIL Guru SMAN 3 Luwuk

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari classroom action research, untuk meningkatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SIKLUS HIDUP TUMBUHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN escendol.

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan saat ini tidak hanya sebatas proses pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V SD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memahami Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PSGD.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Kondisi Fisik Sekolah Dan Pembelajaran Di Sekolah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Problem Based Learning

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

Siska Candra Ningsih. FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

*Keperluan Korespondensi, telp/fax: ,

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Biologi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM. 14.1.01.06.0061P PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK ISTIYOWATI NPM. 14.1.01.06.0061P Mumun Nurmilawati, S.Pd, M.Pd dan Agus Muji Santoso, S.Pd, M.Si UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kondisi pembelajaran IPA di SMPN 1 Ngunut belum berjalan secara efektif. Hal tersebut nampak dari siswa yang belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru cenderung menjadi pusat informasi. Kondisi pembelajaran tersebut mengakibatkan kemampuan berpikir kritis siswa rendah dikarenakan siswa belum terlatih untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, siswa hanya menghafal konsep dan contoh yang diberikan oleh guru. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan model Problem Based Learning di kelas VIII SMPN 1 Ngunut. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII D SMPN 1 Ngunut dengan jumlah 42 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan instrumen berupa RPP, lembar observasi aktivitas guru dan tes kemampuan berpikir kritis. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari tes yang dilaksanakan di setiap akhir siklus. Skor yang diperoleh dari hasil tes kemudian dipresentase sehingga dapat diketahui sejauh mana peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diketahui pada siklus I terdapat 59,52 % siswa yang tingkat kemampuan berpikir kritis nya dalam kategori baik. Pada siklus II terdapat 47,62 % siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dengan kategori baik dan 38,10 % siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Ngunut. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, direkomendasikan: (1) Model Problem Based Learning dapat digunakan dan dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, karena melalui model PBL siswa dapat melatih kemampuan berpikir, mengemukakan pendapat, aktif dalam tanya jawab, dan bekerja sama (2) Guru harus terus berusaha mengembangkan dan mencari inovasi dalam pembelajaran IPA sehingga proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa merasa senang dalam menerima materi. Kata kunci : Problem Based Learning (PBL), kemampuan berpikir kritis, sistem pernapasan pada manusia. 4

I. PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan untuk melatih dan menumbuhkembangkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah pada siswa. Pembelajaran IPA, khususnya Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Sehingga proses pembelajaran IPA di sekolah harus ditekankan pada pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Siswa harus terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat berlatih berpikir kritis dan sistematis, serta dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun banyak siswa yang merasa bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipahami. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran IPA yang masih bersifat teacher-centered dan siswa hanya menghafal informasi yang diberikan guru. Siswa tidak dibiasakan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga banyak siswa yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri dan kritis. Menurut Slamet (2012:2) siswa yang berpikir kritis akan mampu menolong dirinya atau orang lain dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi karena siswa harus mengevaluasi diri mereka dan berusaha. Karena para siswa ini kelak akan menjadi orang dewasa yang akan menghadapai dunia penuh tantangan dan permasalahan. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dilatihkan kepada siswa karena dapat membantu seseorang untuk menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lain dengan lebih akurat, sehingga kemampuan berpikir kritis sangat berkaitan erat dengan pemecahan masalah atau pencarian solusi. menurut Rangkuti (2012:60) berpikir kritis adalah pola berpikir seseorang mempunyai wawasan dan wacana yang luas, dia mampu menganalisa suatu masalah dengan tepat, cermat, jeli, tidak gegabah dan efisien. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngunut diketahui bahwa siswa kelas VIII-D memperoleh nilai rata-rata ulangan yang paling rendah diantara 10 kelas yang lain, dari nilai ulangan terakhir menunjukkan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal 75) dan hanya 36% dari jumlah siswa di kelas VIII-D yang nilainya memenuhi KKM. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA siswa cenderung pasif. Siswa terbiasa hanya mendapatkan pengetahuan dari buku dan penjelasan dari guru yang kemudian dicatat. Siswa belum terlatih untuk berani mengungkapkan ide-ide mengenai materi yang dipelajari. Kondisi tersebut kurang 5

mampu mengembangkan potensi siswa yaitu kemampuan berpikir kritis. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dapat terlihat dalam perilaku siswa yaitu rasa ingin tahu dalam menggali informasi masih rendah, hal ini terbukti dari siswa yang hanya menerima informasi dari guru. Hal ini mengakibatkan siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Agar siswa dapat terlatih kemampuan berpikirnya maka proses pembelajaran harus dirancang agar siswa aktif menganalisis dan memecahkan masalah yang ada di kehidupan sekitar mereka. Berdasarkan hasil observasi diketahui guru sudah menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, namun hasilnya masih belum maksimal dikarenakan siswa belum terlatih untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan seharihari serta guru cenderung menjadi pusat informasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk melatih siswa memecahkan masalah yang kontekstual dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa sehingga hasil belajar juga akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah model Problem Based Learning (PBL). Menurut pendapat Sa diyah (2015:218) model Problem Based Learning (PBL) adalah Model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para siswa belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah di kehidupan seharihari untuk belajar dan melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahaptahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah serta kemampuan berpikir kritis. Menurut Arends (dalam Sari, 2012:17-18) sintaks untuk model Problem Based Learning (PBL) terdiri dari lima atahapan yaitu (1) Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa; (2) Mengorganisasi siswa untuk meneliti; (3) Membantu investigasi mandiri dan kelompok; (4) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya dan memamerkan; (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Melalui model PBL guru dapat mendorong siswa untuk berlatih berpikir melalui langkah-langkah pembelajaran PBL. Dengan penerapan model PBL ini diharapkan kemampuan berpikir kritis siswa akan lebih meningkat, dengan 6

meningkatnya kemampuan berpikir siswa maka penguasaan dan pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik. Sehingga peningkatan kemampuan berpikir ini juga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka diadakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan model Problem Based Learning di kelas VIII SMPN 1 Ngunut. II. METODE Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Ngunut Kabupaten Tulungagung. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D dengan jumlah siswa 42 anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Prosedur penelitian ini menggunakan desain model PTK dari Kemmis & McTaggart yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Putaran keempat tahap tersebut dinamakan siklus. Dalam pelaksanaan penelitian jumlah siklus disesuaikan dengan keberhasilan permasalahan yang terselesaikan. Perencanaan dilaksanakan untuk merancang silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Diskusi Siswa (LDS) materi sistem pernapasan pada manusia, lembar observasi, dan tes kemampuan berpikir kritis. Pelaksanaan adalah proses pembelajaran menggunakan model PBL oleh peneliti yang berperan sebagai guru. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dan diamati oleh 1 orang observer. Refleksi dilaksanakan setelah data diperoleh yaitu setelah selesai pelaksanaan 1 siklus. Tahap refleksi adalah tahap untuk mengevaluasi apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis dari hasil tes yang diperoleh dengan cara memberikan tes berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus. Data hasil tes kemampuan berpikir kritis dihitung presentasenya untuk dilihat tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I dan siklus II. Jika kualifikasi kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II maka diartikan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan yang masing-masing berlangsung selama 2 jam pelajaran. Pada 7

tahap pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran model Problem Based Learning yaitu (1) orientasi masalah, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada tahap orientasi guru memberikan apersepsi dan motivasi sebagai upaya untuk memberikan rangsangan kepada siswa. Selanjutnya pada tahap pengorganisasian siswa, guru membagi kelompok dengan memanggil nama tiap anggota kelompok, kemudian siswa dibimbing untuk berkumpul dengan anggota kelompok masing-masing. Pada tahap membimbing penyelidikan, guru membimbing dan memantau diskusi tiaptiap kelompok, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana hasil diskusi siswa dalam mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Pada tahap pengembangan dan penyajian hasil karya, siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok. Penunjukkan kelompok dilakukan secara acak yaitu dengan cara diundi dan dipilih 3 kelompok untuk melakukan presentasi. Pada tahap analisis dan evaluasi, guru memberikan penjelasan tentang hasil diskusi dan memberikan komentar tentang pelaksanaan diskusi dan presentasi, kemudian guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan di akhir pembelajaran. Setelah melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model PBL dilaksanakan tahap refleksi untuk menganalisis kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan sehingga diperoleh solusi yang akan diterapkan di pertemuan selanjutnya. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat diketahui dari hasil tes berpikir kritis yang diberikan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes menunjukkan bahwa presentase tingkat kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA pada materi sistem pernapasan pada 8

manusia dengan menerapkan model Problem Based Learning, jika pada siklus I terdapat 28,57% siswa yang kemampuan berpikir kritisnya berada dalam tingkat cukup dan 59,52% siswa saja yang kemampuan berpikir kritisnya berada dalam tingkat baik, sedangkan dalam tingkat sangat baik tidak ada siswa sama sekali, maka pada siklus II terdapat 47,62% siswa berada dalam tingkat kemampuan berpikir kritis baik, dan terdapat 38,10% siswa yang berada dalam tingkat sangat baik, sedangkan dalam tingkat cukup turun menjadi 11,90% siswa saja. Melalui penerapan model Problem Based Learning kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat, hal tersebut dikarenakan tahapan pembelajaran pada model Problem Based Learning dapat melatih kemampuan berpikir siswa. Pada tahap orientasi masalah, siswa diajarkan untuk mengenali permasalahan. Selanjutnya pada tahap pengorganisasian siswa yaitu tahap pembagian siswa ke dalam beberapa kelompok, siswa dapat berlatih untuk saling bekerja sama dan saling menambah pengetahuan. Kemudian pada tahap membimbing penyelidikan, siswa melakukan diskusi bersama anggota kelompoknya, saling bertukar ide mengenai permasalahan yang diberikan sehingga siswa bisa menambah pemahaman tentang materi yang dipelajari, dan bisa berlatih untuk merancang solusi dari pemasalahan. Pada tahap pengembangan dan penyajian hasil karya, siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok. Pada tahap ini siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mengungkapkan serta mempertahankan pendapatnya. Tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, pada tahap ini siswa dituntut untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPA-Biologi pada materi sistem pernapasan pada manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil penelitian yang mana terdapat perbedaan hasil antara siklus I dan siklus II, dengan hasil pada siklus II lebih baik daripada hasil pada siklus I. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Ngunut Kabupaten 9

Tulungagung. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari presentase kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I terdapat 59,52 % siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dalam kategori baik, namun belum terdapat siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dengan kategori sangat baik. Pada siklus II terdapat 47,62 % siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dengan kategori baik dan 38,10 % siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti antara lain sebagai berikut. 1. Model Problem Based Learning dapat digunakan dan dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, karena melalui model PBL siswa dapat melatih kemampuan berpikir, mengemukakan pendapat, aktif dalam tanya jawab, dan bekerja sama. 2. Dalam pembelajaran IPA sebaiknya guru terus berusaha mengembangkan dan mencari inovasi dalam pembelajaran IPA sehingga proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa merasa senang dalam menerima materi. IV. DAFTAR PUSTAKA Rangkuti, M. A, & Asmin. 2012. Analisis Kemampuan Berfikir Kritis Menyeleseikan Masalah Fisika dan Gaya Belajar Siswa pada Pemeblajaran dengan Model Pembelajaran Inkuiri. Jurnal Online Pendidikan Fisika, 1(2). (Online), tersedia: (http://digilib.unimed.ac.id/), diunduh 26 April 2015. Sari, D.D. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi tidak dipublikasikan. Yogyakarta: UNY. Sa diyah, C. 2015. Keefektifan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD HJ. Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional PGSD 2015 FIP Universitas PGRI Semarang, Semarang, 14 Maret 2015. Dalam E- Prosiding Universitas PGRI Semarang. (Online), tersedia: (http://prosiding.upgrismg.ac.id/), diunduh 6 Mei 2015. 10

Slamet, MT, Kuswanto, H., Pradani, R.G., & Pertiwi, U.I. 2012. Perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Praktikum Real dan Praktikum Virtual Pokok Bahasan Impuls dan Momentum. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA, Yogyakarta, 2 Juni 2012. Dalam UNP E-Journal, (Online), tersedia: (http://ejournal.unp.ac.id/), diunduh 28 April 2015. 11