Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013"

Transkripsi

1 Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengkulu Rosane Medriati Dosen (FKIP) UNIB Bengkulu Abstrak. Penelitian ini bertujuan (1). Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Fisika siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium, (2). Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fisika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 6 SMPN 14 Kota Bengkulu sebanyak 29 orang siswa. Data dikumpulkan dari tes, laporan (LKS) kelompok, lembar penilaian afektif, lembar penilaian psikomotor, dan lembar observasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu: (1) Tahap perencanaan (planning), (2) Tahap pelaksanaan tindakan (action), (3) observasi (observacing), (4) Tahap refleksi (reflecting). Hasil penelitian menunjukkan (a) Pembelajaran Fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika pada konsep Cahaya di kelas VIII. 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu. Terutama pada aktivitas, mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan, melakukan percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, percaya diri mempresentasikan hasil karyanya,bekerja sama dalam kelompok (b) Pembelajaran Fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya di kelas VIII. 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu, kemampuan psikomotor siswa berkembang dengan baik. Peserta didik dapat terlatih untuk melakukan pengamatan, menduga dan mengambil kesimpulan. Afektif siswa juga mengalami peningkatan, dan terbina kerja sama antar siswa, kemampuan untuk berkomunikasi. Disarankan kepada guru IPA di SMP untuk menjadikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium sebagai salah satu model alternatif dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: Hasil Belajar, Problem Based Learning (PBL), berbasis Laboratorium PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)yang ikut andil dalam mencapai tujuan pendidikan, dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2010:137). Pembelajaran Fisika harus di sesuaikan Semirata 2013 FMIPA Unila 131

2 Rosane Medriati: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengku dengan karakteristik sains, harus melibatkan siswa secara aktif untuk melakukan penyelidikan. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses inkuiri ilmiah selama pembelajaran, merupakan tuntutan dasar dalam pembelajaran Fisika. Harapan bahwa pembelajaran Fisika mampu menanamkan dan membudayakan kebiasaan berfikir dan berprilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri berdampak pada peran guru yang bergeser dari penyampai pengetahuan yang lebih memfokuskan pada aktivitas siswa. Siswa harus dilibatkan secara aktif memecahkan masalah untuk menemukan solusi. Membiasakan siswa aktif memecahkan masalah merupakan modal bagi siswa untuk memiliki kompetensi yang pada gilirannya dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari, lebih mandiri dalam mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya dan mandiri dalam pekerjaan (Hinduan, 2007: 200) Salah satu tujuan mempelajari IPA adalah menganalisis pemahaman kuantitatif gejala atau proses alam sifat zat serta penerapannya. Pendapat tersebut dikuatkan oleh pernyataan bahwa Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi yang ada didalamnya. Oleh karena itu, kemampuan siswa pada pelajaran Fisika perlu ditingkatkan. Dalam proses belajar mengajar terdapat faktor faktor yang mempengaruhi demi tercapainya tujuan pembelajaran, adapun faktor faktor tersebut antara lain adalah pendekatan, model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan dan metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru harus menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang yang cocok untuk siswa. Cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sangat mempengaruhi peningkatan minat dan hasil belajar siswa. Selama ini hasil belajar siswa dalam mata pelajara Fisika masih sangat rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang efektifnya pendekatan, model, metode mengajar dan media yang digunakan oleh guru. Selama ini proses pembelajaran Fisika yang dilakukan oleh guru hanya menyalurkan ilmu yang ada padanya, tanpa melibatkan pengetahuan awal siswa, sehingga proses pembelajaran tersebut didominasi oleh gurunya saja. Proses pembelajaran di kelas di arahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Anak di paksa untuk menghafal sebanyak mungkin informasi, tidak menekankan pada proses mendapatkan informasi tersebut sehingga anak kaya informasi tapi miskin aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Guru diharapkan dapat memperbaiki keadaan ini dengan cara memilih metode, pendekatan atau model yang tepat dalam proses pembelajaran agar minat dan konsentrasi siswa terfokus pada pelajaran. Menurut (Sanjaya, 2008) Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan di SMPN 14 Kota Bengkulu di kelas VIII 6 diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar sebagian besar siswa tidak begitu tertarik belajar Fisika hal ini ditunjukkan dengan beberapa kali pengamatan sikap siswa yang masih berada diluar kelas meskipun guru nya sudah berada di kelas. Mereka beranggapan bahwa Fisika itu pelajaran yang susah dan membosankan. Karena pada saat proses pembelajaran Fisika ditampilkan, hanya berupa kumpulan konsep-konsep yang susah dimengerti ditambah lagi dengan persamaanpersamaan matematis yang rumit membuat siswa menjadi lebih tidak menyukai Fisika, 132 Semirata 2013 FMIPA Unila

3 sehingga sebagian siswa lebih memilih untuk tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar dikelas dan akhirnya suasana pembelajaran di kelas menjadi kurang kondusif. Guru dalam mengajar, menyampaikan materi pelajaran Fisika lebih cenderung menggunakan metode ceramah kadang kadang juga mencoba mengajar dengan berpusat pada siswa, namun keaktifan siswa di kelas dalam mengikuti materi pelajaran belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Siswa belum berani untuk bertanya kepada guru, apalagi untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Kemandirian siswa dalam belajar terutama dalam memecahkan masalah sangat kurang. SMPN 14 Kota Bengkulu telah memiliki labororatorium tapi jarang sekali dimanfaatkan oleh guru. Siswa nya pun jarang diajak untuk melakukan praktikum dilaboratorium, karena itu siswapun menjadi kurang paham dalam menggunakan alat-alat yang ada dilaboratorium, kurang mengerti bagaimana tata cara dalam melakukan praktikum dilaboratorium, tidak tahu bagaimana cara menjaga keselamatan alat dan diri mereka sendiri serta tidak tahu tentang peraturanperaturan yang harus mereka indahkan saat berada dilaboratorium. Rendahnya kualitas proses pembelajaran dan minat siswa terhadap pelajaran fisika memberikan dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa, hal ini terbukti pada nilai rata rata ujian semester ganjil Fisika yaitu baru mencapai 60 %, jika dibandingkan dengan standar ketuntasan di SMPN 14 Kota Bengkulu yang mengidealkan ketercapaian materi 70 %, maka nilai ini masih belum mencapai target yang diharapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bawa kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa relative rendah, untuk itu perlulah diadakan renovasi pemikiran tentang pelajaran Fisika kepada siswa siswa dan metode mengajar guru di SMPN 14 Kota Bengkulu Kelas VIII 6. Salah satu konsep yang bermasalah di kelas VIII6 adalah tentang konsep cahaya. Konsep cahaya merupakan konsep yang cukup penting dalam kurikulum pembelajaran Fisika, konsep ini diperkenalkan sejak siswa duduk dibangku sekolah dasar namun tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan untuk memahami materi tentang cahaya, hal ini dikarena disekolah siswa menerima konsep cahaya dengan mendengarkan dan mencatat hukum-hukum yang berlaku yang diberikan oleh guru tanpa keterlibatan siswa secara langsung dalam menemukan hukum-hukum tersebut. Oleh karena itu perlu adanya upaya peningkatan pemahaman konsep cahaya melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dengan pengamatan. Guru perlu merubah pemikiran siswa itu salah satu caranya adalah merubah cara belajar mereka, melalui menggunakan model model belajar yang ada, serta pemanfaatan media dalam belajar dan lingkungan sekitar yang berhubungan materi yang sedang dipelajari. Banyak model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world) (Major, Claire.H dan Palmer, Betsy, 2001) Pembelajaran berbasis masalah merupa kan suatu model pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar ba gaimana belajar, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Semirata 2013 FMIPA Unila 133

4 Rosane Medriati: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengku Masalah ini digunakan untuk mengikat s iswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud (Duch J.B, 1995). Beberapa uraian mengenai pengertian pembelajaran berbasis masalah, dapat disimpulkan bahwa pemb elajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pembelajaran yang menghada pkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pemb lajaran. Untuk menciptakan pembelajaran Fisika sebagaimana tersebut diatas maka diperlukan laboratorium, laboratorium memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu keberhasilan proses belajar dan mengajar khususnya pelajaran Fisika. Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau penelitian (Ar1, 2007). Melalui model pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based learning (PBL) berbasis laboratorium ini siswa dituntut untuk berfikir kritis, mampu memecahkan masalah, belajar secara mandiri, dan menuntut keterampilan berpartisipasi dalam tim agar siswa lebih memahami konsep atau materi pelajaran yang sedang dipelajari karena mereka dilibatkan secara langsung dengan pengamatan. Dengan pembelajaran ini siswa memahami konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dengan berbagai penjelasan yang dapat mengungkapkan dan menyelesaikan masalah tersebut. Dengan adanya situasi belajar yang demikian dapat menumbuhkan kecintaan serta respon positif dari siswa terhadap pelajaran Fisika, sehingga kualitas proses dah hasil pembelajaran dapat ditingkatkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang diinginkanpun dapat tercapai. Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah adalah (1) Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada konsep Cahaya di SMPN 14 Kota Bengkulu (2) Apakah model pembelajaran Problem Based learning dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa Kelas VIII 6 pada konsep Cahaya di SMPN 14 Kota Bengkulu serta batasan masalah (1) hasil belajar yang di maksud meliputi keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengajaran yang diukur berdasarkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa. (2) Materi pada penelitian ini dibatasi pada konsep Cahaya (pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya, hukum pemantulan dan pemantulan pada cermin). (3) Kelas yang digunakan hanya kelas VIII 6 di SMPN 14 Kota Bengkulu (4) Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) berbasis laboratorium dengan langkahlangkah Fase1, Orientasi siswa pada masalah, fase 2, Mengorganisasikan siswa, fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, fase 5, Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Pelaksanaan Tindakan, pada, pembelajaran dilakukan tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sesuai dengan faktor-faktor yang diselidiki yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Tiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan 134 Semirata 2013 FMIPA Unila

5 tindakan (action), (3) observasi (observation), dan (4) refleksi (reflection). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu yang jumlahnya 29 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: (1) Observasi (2) wawancara (3) Tes, Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari: (1) data sekunder yaitu berupa daftar nama siswa Kota Bengkulu, (2) data primer yaitu berupa hasil lembaran observasi guru dan siswa dan hasil tes per siklus, Data yang diperoleh dari lembar observasi dan tes dianalisis secara deskriptif, yaitu suatu analisis data yang menggambarkan penemuan-penemuan dalam proses pembelajaran dengan pernyataan logis. Data observasi digunakan untuk merefleksi tindakan yang telah dilakukan setiap siklus dan diolah secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala penilaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan data hasil penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium dari tiga siklus yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa, seperti diperlihatkan pada grafik dibawah ini: Pada siklus I aktivitas belajar siswa dalam kriteria cukup. Kegiatan siswa yang Grafik 1 Aktivitas Belajar Siswa masih kurang pada siklus I, siswa belum mampu dalam memahami tujuan pembelajaran dan masalah yang disajikan oleh guru dengan baik, belum bisa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan, belum terbiasa melakukan percobaan dan bekerjasama dengan teman kelompoknya, belum berani dan percaya diri mempresentasikan hasil karyanya dan kurang mendengarkan evaluasi pemecahan masalah yang dijelaskan oleh guru. Aktivitas guru belum optimal dalam melaksanakan pembelajaran, guru belum mampu menyajikan masalah yang akan dipecahkan secara spesifik, belum maksimal dalam membantu siswa untuk mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah, kurangnya bimbingan yang diberikan kepada siswa dalam melakukan percobaan, mempersiapkan hasil karya dan menampilkannya dengan baik serta pengevaluasian terhadap pemecahan masalah yang yang diberikan belum dilakukan dengan baik. Untuk siklus II, aktivitas belajar siswa berada pada kriteria baik. Meskipun terjadi peningkatan, masih ada beberapa item kegiatan siswa yang berada pada kriteria cukup siswa masih belum bisa memahami masalah yang disajikan oleh guru dengan baik, belum berani dalam mempresentasikan hasil karya yang telah mereka buat. Faktor kekurangan guru pada siklus II guru belum bisa secara optimal dalam membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut, serta pengevaluasian terhadap pemecahan masalah yang yang diberikan belum dilakukan dengan baik. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus III berada pada kriteria baik. Hal ini disebabkan karena guru menjelaskan secara rinci langkah-langkah setiap fase dan guru juga lebih membimbing siswa dalam Semirata 2013 FMIPA Unila 135

6 Rosane Medriati: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengku melakukan praktikum. Selain itu, siswa juga lebih aktif dalam melakukan percobaan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang telah diberikan. Berdasarkan uraian di atas ternyata dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning berbasis Laboratorium dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran. Hal ini disebabkan karena melalui penerapan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium siswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, dimulai dari merumuskan, menganalisis dan memecahkan masalah. Hal ini didukung oleh pendapat Dutch dalam Yatim (2009:285), yang menyatakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berfikir kritis, analitis dan untuk menemukan serta menggunakan sunber daya yang sesuai untuk belajar. Hasil Belajar Hasil belajar tiap siklus terdiri dari 3 hal yaitu pemahaman konsep (kognitif), penilaian afektif, dan penilaian psikomotorik. Penilaian kognitif merupakan hasil tes evaluasi tiap siklus ditambah dengan nilai LKS (lembar kerja siswa). Penilaian afektif dan psikomotor difokuskan pada saat siswa melaksanakan percobaan. Penilaian Kognitif Berdasarkan data yang ada, hasil belajar diperoleh dari nilai LKS (25%) dan skor tes persiklus (75%), adapun perbandingan skor hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada tabel 1 Secara klasikal proses pembelajaran dengan penerapan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium pada siklus I dikatakan belum tuntas, karena dari 29 siswa hanya 20 siswa yang mendapat nilai 70. kelemahan guru diantaranya: 1) guru belum menyampaikan masalah yang akan disampaikan oleh siswa dengan jelas dan spesifik, 2) guru belum maksimal dalam membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar, 3) guru belum membimbing semua kelompok dalam melakukan percobaan, 4) guru belum maksimal dalam membimbing siswa untuk menyiapkan hasil karyanya, dan 5) guru belum memberikan evaluasi secara maksimal terhadap hasil pemecahan masalah. Pada siklus II, secara klasikal telah mencapai ketuntasan. Perbaikan yang dilakukan guru terlihat dari peningkatan skor ativitas guru menjadi 31 (kriteria baik). Namun demikian pada siklus II ini masih terdapat 4 orang siswa yang secara individu belum mecapai ketuntasan belajar. Belum tercapainya ketuntasan ini disebabkan karena guru masih belum melakukan tahaptahap pembelajaran secara maksimal. Kelemahan guru tersebut adalah guru telah memberikan bimbingan kepada siswa untuk mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar namum belum maksimal. Pada siklus III setelah dilakukan perbaikan-perbaikan kekurangan pada siklus II sehingga diperoleh skor rata-rata siswa meningkat kembali sebanyak 10,19 dari nilai 80,13 pada siklus II menjadi 90,32 Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III Siklus Penilaian Kognitif Ket. Rata-rata Daya Serap (%) Ketuntasan Belajar (%) Siklus I 69,91 69,91 68,97 Belum Tuntas Siklus II 80,13 80,13 86,21 Tuntas Siklus III 90,32 90, Tuntas 136 Semirata 2013 FMIPA Unila

7 pada siklus III. Secara klasikal proses pembelajaran pada siklus III dikatakan tuntas karena dari 29 siswa mendapatkan nilai 70 dan sesuai dengan ketuntasan belajar menurut acuan kurikulum satuan pendidikan SMPN 14 Kota Bengkulu telah terpenuhi karena telah >85 % siswa mendapat nilai 70. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan oleh guru yang telah memperbaiki kelemahan pada proses belajar mengajar sebelumnya. Disamping itu, siswa lebih aktif dalam proses belajar dan lebih optimal dibandingkan dengan siklus-siklus sebelumnya. Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis Laboratorium dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika pada konsep cahaya. Hasil tersebut sangat bersesuaian dengan apa yang dikatakan oleh Nuziarma Y. (2010) bahwa Penerapan Model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Fluida Statis Kelas XI IPA B SMAN 6 Kota Bengkulu. Nofriani (2011) menyatakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar Fisika siswa kelas X SMA N 5 Kota Bengkulu antara kelas eksperimen yang menggunakan model Problem Based Learning dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Dimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa menggunakan metode konvensional. Peningkatan hasil belajar ini juga sesuai dengan keunggulan dari model pembalajaran berbasis masalah yang dinyatakan oleh Arends dalam Yatim (2009:287) yaitu : 1) siswa lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut, 2) menuntut keterampilan berfikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah, 3) pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki peserta didik sehingga pembelajaran lebih bermakna, 4) masalah yang dikaji merupakan masalah yang dihadapi dalam kehidupan nyata, 5) menjadikan peserta didik lebih mandiri dan lebih dewasa, termotivasi, mampu memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif antar peserta didik, 6) saling berinteraksi, baik dengan guru maupun teman akan memudahkan peserta didik untuk mencapai ketuntasan belajar. a. Penilaian Afektif Penilaian afektif siswa pada pokok bahasan cahaya mengalami peningkatan tiap siklus, adapun skor penilaian afektif siswa kelas VIII 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu dapat dilihat dari grafik 2. Pada siklus I secara keseluruhan dapat dikategorikan baik. Tetapi masih ada beberapa item yang masih kurang pada aspek penilaian yaitu: 1) pada aspek bekerja sama dengan teman kelompoknya, 2) aspek menyampaikan pendapat, dan 3) aspek menggapi pendapat orang lain. Untuk siklus II penilaian afektif dikategorikan baik karena sudah dilakukan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I. Tetapi masih terdapat siswa dalam kelompok yang diamati pengamat belum bisa menaggapi pendapat orang lain tanpa emosional. Pada siklus III, penilaian afektif pada siswa sudah semakin baik jika dibandingkan dengan penilaian afektif siklus I dan siklus II karena seluruh anggota kelompok bisa dikatakan sudah melaksanakan aspek Grafik.2 Grafik Perkembangan Nilai Rata-rata Penilaian Afektif Tiap Siklus Semirata 2013 FMIPA Unila 137

8 Rosane Medriati: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota Bengku afektif dengan baik, hal ini dapat dilihat dari lembar penilaian afektif siswa. b. Penilaian Psikomotorik Dari analisis lembar psikomotor siswa terlihat bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II dan siklus ke III. Dalam aspek kinerja ilmiah ini terdapat 5 aspek yang diteliti untuk masing-masing kelompok. Adapun hasil kinerja ilmiah siswa dapat dilihat dalam grafik 3. Pada siklus I secara keseluruhan dikatakan dapat dikategorikan kurang. Hal ini disebabkan beberapa item yang masih kurang pada aspek penilaian yaitu: 1) Menggunakan alat praktikum 2) Siswa kurang berpartisipasi dalam kerja kelompok dan membuat kesimpulan. Untuk siklus II penilaian psikomotorik dikategorikan cukup. Walaupun sudah dilakukan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I. Tetapi masih terdapat kelompok yang belum bisa membuat kesimpulan dengan baik. Pada siklus III, penilaian psikomotorik pada siswa sudah semakin baik jika dibandingkan dengan penilaian psikomotorik siklus I dan siklus II. Secara umum dapat dikatakan tuntas karena pada siklus ini secara keseluruhan anggota kelompok sudah melaksanakan aspek psikomotorik atau kinerja ilmiah dengan baik, hal ini dapat dilihat dari lembar penilaian psikomotorik siswa. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh para guru dalam mengajar Fisika dengan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium adalah tugas guru hanya Grafik.3 Perkembangan Nilai Rata-rata Penilaian Psikomotorik Tiap Siklus sebagai fasilitator dan mediator, yakni membantu siswa untuk belajar dan menggunakan keterampilan proses mereka untuk memperoleh lebih banyak ilmu pengetahuan. Keaktifan siswa untuk merumuskan, menganalisis, memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan melalui kegiatan secara berkelompok serta mengkomunikasikan hasil penyelidikan lebih ditekankan pada pembelajaran ini, selain kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor dan afektif siswa juga dapat berkembang. Peserta didik dapat terlatih untuk melakukan pengamatan, menduga dan mengambil kesimpulan. Afektif siswa juga mengalami peningkatan, sebab dengan kegiatan tersebut akan terbina kerja sama antar siswa, dan kemampuan untuk berkomunikasi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pembelajaran Fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning berbasis Laboratorium dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran fisika pada konsep Cahaya di kelas VIII. 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu. Terutama pada aktivitas siswa, mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dipecahkan, melakukan percobaan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, percaya diri mempresentasikan hasil karyanya. Bekerja sama dalam kelompok (2) Pembelajaran Fisika dengan menerapkan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya di kelas VIII. 6 SMP Negeri 14 Kota Bengkulu, yaitu pemahaman konsep dengan nilai ratarata siklus I sebesar 69,91, siklus II sebesar 80,13 dan siklus III sebesar 90,32. Melalui pembelajaran ini kemampuan psikomotor siswa berkembang dengan baik. Peserta didik dapat terlatih untuk melakukan pengamatan, menduga dan mengambil 138 Semirata 2013 FMIPA Unila

9 kesimpulan. Afektif siswa juga mengalami peningkatan, dan terbina kerja sama antar siswa, kemampuan untuk berkomunikasi. Disarankan kepada guru IPA di SMP untuk menjadikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium sebagai salah satu model alternatif dalam pembelajaran IPA. UCAPAN TERIMAKASIH Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai, tak lupa ucapan terimakasih pada Dekan FKIP UNIB, Ketua Jurusan PMIPA UNIB, dan panitia pelaksana kegiatan ini yang telah memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti Seminar Dan Rapat Tahunan Bidang MIPA Badan Kerja Sama PTN Wilayah Barat (SEMIRATA BKA- PTN.B) tahun 2013 di UNILA. Makalah ini masih penuh dengan kekurangan untuk itu kami menerima masukan untuk kesempurnaannya. DAFTAR PUSTAKA Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online].Tersedia: phys.html. [21 Juli 2010]. Hinduan, A dkk Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Bagian III Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung : IMTIMA Major, Claire,H dan Palmer, Betsy Assessing the Effectiveness of Problem- Based Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia : Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010] Nofriani Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar isika Pada Konsep Listrik Dinamis Siswa Kelas X Di Sma Negeri 5 Kota Bengkulu. i pada FKIP Universitas Bengkulu : tidak diterbitkan Nurfianti Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Sanjaya.2008.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta. Kencana Trianto Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumu Aksara Semirata 2013 FMIPA Unila 139

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam

Lebih terperinci

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB   lvna Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 KETAHUN BENGKULU UTARA Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA

Lebih terperinci

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane

Lebih terperinci

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)

Lebih terperinci

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR Habriah Ahmad Guru

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai Penugasan Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-Cambridge MA Bilingual Batu Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar IMPLEMENTASI MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 PALU Yulyana Darmini, Kamaluddin dan Hendrik A.

Lebih terperinci

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM P

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM P PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN Ika Widya Elnada, Mastuang, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Unsur terpenting dalam mengajar adalah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS X IPA MA UNGGULAN NURIS Lailatul Ma rifah Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Lensa Vol. 2 No. 2, ISSN PENERAPAN PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) DALAM PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMPN 2 BATULAYAR Syifaul Gummah 1, Saiful Prayogi 2, Sukainil

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan. Fisika merupakan

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com IMPLEMENTASI SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Sains SMP umumnya belum menggunakan metode/strategi. yang dapat menarik minat belajar siswa. Pembelajaran Sains di SMPN 1

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Sains SMP umumnya belum menggunakan metode/strategi. yang dapat menarik minat belajar siswa. Pembelajaran Sains di SMPN 1 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Sains SMP umumnya belum menggunakan metode/strategi yang dapat menarik minat belajar siswa. Pembelajaran Sains di SMPN 1 Sidomulyo masih menggunakah metode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki karakteristik tertentu seperti wawasan pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Yudha Widhiatma 447 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SDN KALINANAS 01 Oleh Yudha Widhiatma 292013095@student.uksw.edu Wasitohadi wasitohadi@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia. Pendidikan dapat dirumuskan dari sudut normatif, karena pendidikan menurut hakikatnya memang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD. Oleh Fivi Nuraini Fivi Nuraini 369 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD Oleh Fivi Nuraini 292013122@student.uksw.edu Firosalia Kristin Firosalia.kristin@staff.uksw.edu

Lebih terperinci

Kasmi Wati, Rosane Medriati, Andik Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Bengkulu

Kasmi Wati, Rosane Medriati, Andik Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Bengkulu PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA A SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran merupakan proses yang

Lebih terperinci

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN LKS INKUIRI PADA SISWA KELAS XI-TPHP SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu menghadapi tantangan dalam kehidupan dengan cara mengembangkan aktivitas kreatif, melatih

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Abdul Karim, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu

Lebih terperinci

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu Andik Purwanto dan Resty Sasmita Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unib

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM PENINGKATAN SIKAP ILMIAH DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS VII E SMP NEGERI 3 SILO TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh Naelal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1 19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1 Tumijajar semester ganjil pada pokok bahasan Impuls dan Momentum tahun pelajaran

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang diartikan sebagai usaha membimbing anak untuk mencapai kedewasaan. Menurut Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab I Pasal

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia 44 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA ILMIAH DAN PENGUASAAN KONSEP SAINS SISWA KELAS C SMP NEGERI 3 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2010/2011 1 N.W. S. Darmayanti, 2 I.W. Suastra,

Lebih terperinci

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran... Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Rowotamtu 02 Jember pada Pokok Bahasan Peristiwa Alam Tahun Pelajaran 2012/2013 (Implementation

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY Berlinda Agustina AS, Muhammad Arifuddin Jamal, Sarah Miriam Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin

Lebih terperinci

Kasmi Wati, Rosane Medriati, Andik Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Bengkulu

Kasmi Wati, Rosane Medriati, Andik Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Bengkulu PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIK KELAS XI IPA A SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Isa Bella Mustika Perwita PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru dan peserta didik sebagai pemeran utama. Dalam pembelajaran terdapat

Lebih terperinci

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK THINKINGALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 2 KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin maju, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif yang mampu bersaing untuk menghadapi tantangan-tantangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION 391 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERORIENTASI PROBLEM-BASED INSTRUCTION Sri Wardani, Antonius Tri Widodo, Niken Eka Priyani Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU Dina Laras Sati, Rosane Medriati dan Nyoman Rohadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat. PENDAHULUAN Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan perbaikan sistem pendidikan. Dengan adanya perombakan dan pembaharuan kurikulum yang berkesinambungan, mulai

Lebih terperinci

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5

Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Vindri Catur Putri Wulandari, Masjhudi, Balqis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya daya saing sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran semua cabang sains, terutama fisika, pada umumnya adalah mencoba menemukan keteraturan di dalam observasi kita terhadap dunia di sekeliling kita. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3).

BAB I PENDAHULUAN. harapan sangat bergantung pada kualitas pendidikan yang ditempuh. imbas teknologi berbasis sains (Abdullah, 2012 : 3). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan (Knowledge acquisition), mengembangkan kemampuan/ keterampilan (Skills development), sikap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pembelajaran fisika masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah dan kegiatan lebih berpusat pada guru. Efektifitas siswa hanya mendengarkan penjelasan

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG 1 PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG Suhartik Wahyuni ¹, Dwi Haryoto², Sumarjono³, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD Eni Wulandari 1, H. Setyo Budi 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun berada. Pendidikan sangat penting artinya,

Lebih terperinci

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Tersedia online di EDUSAINS Website:  EDUSAINS, 7 (2), 2015, Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat. Pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti ABSTRAK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 6 RSBI BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN WORKSHEET BERBASIS WEB Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Melalui Pendekatan Kontekstual Berbantuan Jigsaw Puzzle Competition pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru Ratniati, Kamaluddin, Marungkil Pasaribu Email: eccaquu@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang baik merupakan pendidikan yang dapat mengangkat martabat dan nilai suatu Negara. Pendidikan yang sudah mapan secara otomatis dapat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu. Fisika juga dapat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang merlin_dylan@yahoo.co.id Abstract The purpose of this research is to improve science learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Pendidikan merupakan sesuatu

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. Pada SMA 12 ini proses belajar mengajar masih menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci