Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

dokumen-dokumen yang mirip
Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ternakan Tropik Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Perilaku Petani Terhadap Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan

dwijenagro Vol. 4 No. 2 ISSN :

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

HUBUNGAN AKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

AGRIMETA: JURNAL PERTANIAN BERBASIS KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Hubungan Karateristik Sosial Ekonomi Padi Sawah dengan...(welson Marthen Wangke)

ternakan Tropik Journal of Tropical Animal Sciencee

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

Sikap Petani Padi Organik Terhadap Program OVOP (One Village One Product) Berbasis Koperasi Produk Beras Organik Di Kabupaten Karanganyar

Analisis Hubungan Fungsi Pemasaran.Rika Destriany

DAMPAK TEKNIK PENYULUHAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENERAPAN PADA PENYULUH DAN PETERNAK SAPI BALI DI BALI

dwijenagro Vol. 5 No. 2 ISSN :

Tingkat Adopsi Inovasi Peternak dalam Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

DAFTAR ISI. JUDUL... i ABSTRAK...iii ABSTRACT...iv. LEMBAR PENGESAHAN...v. RINGKASAN...vi. RIWAYAT HIDUP...x. KATA PENGANTAR...xi. DAFTAR ISI...

ABSTRAK. Kata kunci : Simantri, Subak Renon, Dampak.

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PERSEPSI DAN PARTISIPASI PETERNAK TENTANG PROGRAM PERGULIRAN TERNAK DOMBA

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

ABSTRAK ANALISIS KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN PADA SAPI BALI DI KABUPATEN KARANGASEM

KONVERGENSI KEEFEKTIVAN KEPEMIMPINAN (Kasus Anggota Gabungan Kelompok Tani Pandan Wangi Desa Karehkel, Leuwiliang-Bogor) SKRIPSI FERRI FIRDAUS

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENYULUHAN DAN POS KESEHATAN HEWAN WILAYAH CISARUA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2012

PERANAN PENYULUH PERTANIAN HUBUNGANNYA DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI PADI POLA PTT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK DENGAN KENAIKAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI KOPI

I. PENDAHULUAN. Pertanian adalah bagian vital yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan

By: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PANGSA PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI.

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DAN SAPI BAKALAN KARAPAN DI PULAU SAPUDI KABUPATEN SUMENEP

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH

Syahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN BERBASIS KORPORASI (GP3K) DI DESA JATI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2007, VOL. 7, NO. 2, Syahirul Alim dan Lilis Nurlina Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI SENTRA PRODUKSI SAPI POTONG SKRIPSI DREVIAN MEITA HARDYASTUTI

MOTIVASI KEIKUTSERTAAN PETERNAK SAPI POTONG PADA SISTEM KANDANG KOMUNAL (Studi Kasus di Kabupaten Bantul Yogyakarta)

Oleh : Choirotunnisa*, Ir. Sutarto**, Ir. Supanggyo, MP** ABSTRACT. This research aims to study the farmers social-economic

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni

dwijenagro Vol. 4 No. 2 ISSN :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) YANG DIBERI BERBAGAI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK

AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal ISSN

R. Indreswari, A. Ratriyanto dan R. Dewanti

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN USAHA TANI PADI ORGANIK

PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP PEMANFAATAN RICE TRANSPLANTER DI KECAMATAN POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kontribusi Usahatani Padi dan Usaha Sapi Potong Terhadap Pendapatan Keluarga Petani di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah

INCOME ANALYSIS, OF SMALL SCALE DAIRY FARMING ACTIVITY AT BOTO PUTIH VILLAGE BENDUNGAN SUB DISTRICT TRENGGALEK REGENCY

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INOVASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK PADA PENYULUHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK TERNAK DOMBA

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI PETANI DALAM PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

SKRIPSI RATU PUTRI RAMANTI PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

EFEKTIVITAS PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU (Kasus pada Alumni Pelatihan Budidaya Lebah Madu Kelurahan Urug, Tasikmalaya, Jawa Barat)

Perilaku Petani terhadap Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi Jerami Padi

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PETANI PETERNAK SAPI DENGAN KINERJA PENYULUHAN (KASUS: DESA ARA CONDONG, KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH TESIS

SIKAP PETANI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP TEKNIK PENYULUHAN DI DESA TORIYO KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

"21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN

"21 4 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJASAMA PETERNAK PLASMA AYAM BROILER DI KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR SAIPUL RAHMAN

RESPON EVALUATIF PETANI TERHADAP KELOMPOK TANI DALAM PERSPEKTIF KONDISI SOSIAL EKONOMI

PERSEPSI PETERNAK SAPI POTONG KEREMAN TERHADAP INOVASI TEKNOLOGI MESIN SILASE ONGGOK TAPIOKA

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

KONTRIBUSI USAHA TERNAK DOMBA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI PETERNAK (Studi Kasus di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut) SKRIPSI RUBEN RAHMAT

Karakteristik Peternak dan Tingkat Masukan Teknologi Peternakan Sapi Potong di Lembah Prafi Kabupaten Manokwari

Contribution of Marginal Farmers to Support Accomplishment of Agricultural Development

Hubungan Antara Peran Penyuluh...Satriyawan Hendra W

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

Peternakan ernakan Tropika

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Faktor Eksternal... Fitriana Suciani

EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS TEKNOLOGI GEOMEMBRAN PADA PRODUKSI GARAM TAMBAK DI PT. GARAM II PAMEKASAN DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DI TINGKAT PETANI

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

Transkripsi:

e-journal FAPET UNUD e-journal Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science email: peternakantropika_ejournal@yahoo.com email: jurnaltropika@unud.ac.id Universitas Udayana PERSEPSI PETERNAK TENTANG PROGRAM SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI BERBASIS SAPI BALI DI DESA SELUMBUNG DAN DESA MANGGIS, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM Ayundarini Pratiwi, N. W. Tatik Inggriati., dan I G. Suarta Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar Hp. 087861034500, email : ayundarinipratiwi@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selumbung dan Desa Manggis yang berlangsung selama tiga bulan yaitu dari bulan April sampai Juni 2013. Pemilihan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan penentuan responden ditentukan dengan metode sensus. Responden dari penelitian ini berjumlah 37 peternak yang merupakan semua anggota simantri di Desa Selumbung dan Manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak tentang program simantri berbasis sapi bali di desa Selumbung dan Desa Manggis serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Adapun pengukuran variabel menggunakan skala jenjang 5 (Singaribun dan Efendi, 1989). Untuk mengetahui hubungan antara factor digunakan metode Koefisien Korelasi Jenjang Spearmen (Siegel, 1977) sedangkan untuk melihat perbedaan dari persepsi, pengetahuan, pengalaman, sikap dan tujuan peternak digunakan metode Uji Mann Whitney ( U-Test). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi peternak tentang program simantri berbasis sapi bali di Desa Selumbung lebih baik dibandingkan di Desa Manggis. Variabel pengetahuan, pengalaman, sikap, dan tujuan memiliki perbedaan sangat nyata antara responden di Desa Selumbung dan Desa Manggis. Persepsi peternak di Desa Manggis berhubungan erat dengan sikap peternak, sedangkan di Desa Selumbung berhubungan erat dengan umur peternak. Kata kunci : persepsi, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, simantri. PERCEPTION OF FARMERS ABOUT INTEGRATED BASED FARMING SYSTEM PROGRAM OF BALI CATTLE AT SELUMBUNG AND MANGGIS VILLAGE, KARANGASEM REGENCY ABSTRACT This research was conducted at Selumbung and Manggis villages for three months from April to Juni 2013. Location of the study was selected using purposive sampling method and determination of the respondents by sensus method. The member of the respondents were 37 farmers who are the members of simantri groups at Selumbung and Manggis villages. The aims of the study were to find out the perception of the farmers on bali cattle base simantri program at the two villages and their influence factors. The data of this study consisted of primary and secondary data. Variables were measured using 5 levels scale (Singaribun and Effendi, 1989). Relationships between factors were analyzed using Spearmen s Coefficient of Correlation (Siegel, 1977) while differences in perception, knowledge, experience, attitudes, and farmers objectives using the Mann Withney Test (U- Test). Results of the study indicated that perception of farmers simantri based of bali cattle at Selumbung village was better than at Manggis village. Knowledge, experience, attitude 1

and objectives variable were significandly different between resepondens at both villages. Perception of farmers had a close relationship with farmers attitude at Manggis village while at Selumbung village with farmers age. Key words : perception, factors affecting perception, simantri PENDAHULUAN Penduduk yang ada di daerah Bali, khususnya yang berdomisili di pedesaan lebih dari 70% bermata pencaharian sebagai petani. Permasalahan yang mendasar dari petani adalah permodalan, teknologi, dan pasar. Untuk meningkatkan produktivitas ternak, harus memperhatikan manajemen, terutama pakan. penting untuk meningkatkan produktivitas ternak. Menyediakan pakan bagi ternak sangat Berdasarkan data Badan Statistik Provinsi Bali 2010, jumlah penduduk di Provinsi Bali adalah 3.471.952 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tentu saja kebutuhan akan protein khususnya protein hewani akan meningkat. Untuk itu diperlukan teknologi peternakan yang lebih efektif diberikan kepada masyarakat peternak, sampai peternak mau menerima dan menerapkan teknologi tersebut, sehingga peningkatan produksi daging tercapai. Salah satu penerapan teknologi yang dapat dilakukan yaitu sistem pertanian terintegrasi. Sistem pertanian terintegrasi (s imantri) adalah upaya atau terobosan dalam mempercepat alih teknologi pertanian kepada masyarakat pedesaan. Simantri mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai dengan masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada (Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, 2011). Kegiatan penyuluhan dan pembentukan gapoktan sistem pertanian terintegrasi berbasis sapi bali telah diadakan pada masing- masing lokasi binaan oleh tim Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali diantaranya adalah di Desa Selumbung dan Desa Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Kelompok simantri yang berada di desa Selumbung pernah mendapatkan juara harapan 2 tingkat provinsi, kelompok tersebut mempunyai tingkat penerapan yang baik tentang program yang dianjurkan. Kelompok di desa Slumbung beranggotakan 14 orang. Salah satu kegiatan atau program yang dilakukan dengan baik adalah penanganan limbah yang dijadikan pupuk organik. Jenis tanaman yang ditanam oleh anggota kelompok adalah padi dan palawija. Selain Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 2

kelebihan tersebut terdapat juga kekurangan kelompok simantri yaitu anggota kelompok yang banyak keluar dari keanggotaan yang karena jarak antara rumah dan keberadaan kandang sapi yang cukup jauh. Permasalahan lain adalah tidak adanya intensitas pertemuan yang cukup tinggi bagi anggota kelompok. Kelompok simantri yang berada di desa Manggis mempunyai jumlah anggota 23 orang. Simantri di desa Manggis mempunyai akses jalan yang dekat sehingga intensitas pertemuan bagi anggota cukup tinggi. Tetapi kelompok simantri di desa ini, untuk penanganan limbah dari kotoran ternak belum diterapkan. Jenis tanaman yang ditanam kelompok ini adalah tanaman palawija. Setelah sistem pertanian terintegrasi ini diterapkan oleh masing-masing gapoktan, maka akan timbul sebuah persepsi tentang program simantri tersebut, apakah gapoktan memiliki persepsi yang baik tentang program simantri itu ataupun sebaliknya. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selumbung dan Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Lokasi ini dipilih secara Purposive Sampling karena terdapat gapoktan simatri yang sering dijadikan peserta lomba sebagai wakil Kabupaten Karangasem. Penelitian ini dilaksanakan dari April Juni Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan 37 responden yang merupakan seluruh anggota simantri di Desa Selumbung yang berjumlah 14 orang dan anggota simantri di Desa Manggis yang berjumlah 23 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang didapat langsung di lapangan dan menggunakan data sekunder yang merupakan data penunjang untuk mengetahui keadaan umum daerah penelitian diperoleh dari kantor Desa Selumbung dan Manggis serta Dinas Peternakan. Adapun pengukuran variabel menggunakan skala jenjang 5 (1, 2, 3, 4, 5) (Singaribun dan Effendi, 1989). Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor penelitian menggunakan metode Koefisien Korelasi Jenjang Spearmen (Siegel, 1997) dan untuk melihat perbedaan dari tingkat persepsi, pengetahuan, pengalaman, sikap dan tujuan menggunakan metode Uji Mann Whitney (U Test). Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 3

Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan rataan persentase skor tingkat persepsi anggota gapoktan simantri di Desa Selumbung adalah 84,82% (kategori sangat baik ) dan anggota gapoktan simantri di Desa Manggis dan 60,43% (kategori sedang ) dari skor ideal 40. Rataan tingkat persepsi diuji secara statistika, terdapat perbedaan sangat nyata (p<0,01) antara anggota gapoktan simantri di Desa Selumbung dan Desa Manggis atau persepsi simantri berbasis sapi bali di Desa Selumbung secara sangat nyata lebih baik daripada tingkat persepsi simantri di Desa Manggis. Data selengkapnya disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian Variabel Gapoktan simantri di desa Selumbung Gapoktan simantri di desa Manggis Z Hitung % Skor Kategori % Skor Kategori Persepsi 84,82% Sangat Baik 60,43% Sedang Pengetahuan 79,43% Tahu 55,13% Ragu- ragu Pengalaman 36,96% Tidak baik 28,02% Sangat tidak baik 8,028 sn Sikap 84,68% Sangat Positif 60,59% Positif Tujuan 66,57% Kurang jelas 34,26% Sangat kurang jelas 17,303 sn Keterangan : sn = Sangat Nyata Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Dari hasil penelitian terhadap anggota simantri di Desa Manggis didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan nyata antara sikap petani responden dengan tingkat persepsi peternak tentang program simantri berbasis sapi bali. Faktor umur yang memiliki hubungan nyata dengan tingkat persepsi peternak tentang program simantri di Desa Selumbung. Sedangkan faktor lain seperti pengetahuan, pengalaman, tujuan, luas lahan yang dimiliki memiliki hubungan tidak nyata dengan tingkat persepsi. Data selengkapnya disajikan pada Tabel 2. Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 4

Tabel 2. Hubungan antara Faktor-Faktor dengan Persepsi Peternak Terhadap Simantri Berbasis Sapi Bali di Desa Selumbung dan Desa Manggis. No Faktor-faktor Gapoktan Simantri di Desa Selumbung Gapoktan Simantri di Desa Manggis rs 1 t hitung rs 1 t hitung 1. Pengetahuan 0,25 0,89 ns 2 0,226 1,063 * 2 2. Pengalaman 0,162 0,568 * 2 0,06 0,276 * 2 3. Sikap 0,22 0,781 * 2 0,264 2,172 * 1 4. Tujuan 0,259 0,928 * 2 0,204 0,954 * 2 5. Umur 0,141 2,474 * 1 0,125 0,6122 * 2 6. Pendidikan 0,39 1,474 * 2 0,06 0,276 * 2 7. Luas Lahan dikuasai 0,21 0,746 * 2 0,118 0,544 * 2 Keterangan : 1) rs = koefisien korelasi, 2) ns =non significant/berbeda tidak nyata (P>0,05), 3) s= significant /berbeda nyata (P<0,05), Pembahasan Dari hasil penelitian ini didapatkan tingkat persepsi anggota gapoktan simantri di desa Selumbung termasuk dalam kategori sangat baik sedangkan pada anggota gapoktan simantri di desa Manggis memiliki kategori sedang. Secara statistik, tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali oleh anggota kelompok simantri di desa Selumbung memiliki perbedaan sangat nyata (p<0,01) dengan tingkat persepsi anggota kelompok simantri di desa Manggis. Hal ini dapat dilihat pada tingkat variabel pada anggota kelompok simantri di Desa Selumbung dimana pada tingkat pengetahuan memiliki kategori tahu dan pada tingkat sikap anggota simantri di desa Selumbung memiliki kategori sangat positif, sedangkan pada anggota gapoktan simantri di desa Manggis memiliki tingkat pengetahuan ragu-ragu dan pada tingkat sikap memiliki kategori positif. Hal ini disebabkan kelompok simantri di desa Selumbung sering dilibatkan sebagai peserta lomba di tingkat provinsi sebagai wakil dari Kabupaten Karangasem. Gapoktan di desa Selumbung diikutkan dalam lomba karena potensinya yang dilihat oleh Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan. Gapoktan di desa Selumbung mempunyai kepemilikan luas wilayah yang lebih luas dibandingkan di desa Manggis, selain itu simantri di desa Selumbung mempunyai tata ruang yang rapi dalam simantrinya, hal ini merupakan potensi yang menunjang dalam penerapan simantri di desa Selumbung sehingga mempunyai persepsi yang baik tentang simantri. Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 5

Dilihat dari segi kepemilikan ternak, anggota simantri di desa Selumbung memiliki banyak ternak yang dikuasai dan tentunya akan menjadi potensi yang baik dalam menunjang penerapan simantri yang di programkan oleh pemerintah dan dinas terkait. Selain itu pada kelompok simantri di desa Selumbung sudah melakukan pengolahan limbah kotoran ternak sapi yang dimanfaatkan menjadi pupuk di sawah ataupun di ladang mereka sedangkan pada gapoktan simantri di desa Manggis belum melakukan pengolahan terhadap limbah kotoran ternak sapi karena keterbatasan alat. Yang artinya bahwa pada responden anggota kelompok simantri di desa Selumbung mendapat informasi yang baik dan berpengaruh pada presepsi tentang simantri berbasis sapi bali. Akan tetapi pada responden anggota kelompok simantri di Desa Manggis kurang mendapatkan informasi dalam simantri berbasis sapi bali. Hal ini sesuai dengan Ahmadi (1991) menyatakan semakin tinggi informasi dan pengetahuan yang diperoleh maka semakin besar perubahan yang akan ditimbulkannya kearah lebih maju. Tingkat pengetahuan petani ternak anggota gapoktan simantri di desa Selumbung dan Desa Manggis memiliki hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Pada penelitian ini pengetahuan memiliki hubungan tidak nyata dengan persepsi karena pengalaman yang tidak banyak mengenai simantri dari gapoktan di Desa Selumbung dan di Desa Manggis sehingga mempengaruhi pengetahuan. Semakin matang pengalaman semakin tinggi pengetahuan dan semakin baik pula tingkat persepsinya. Pada variabel pengalaman anggota gapoktan simantri di desa Selumbung dan Manggis memiliki hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Sutheja et al. (1982) menyatakan faktor pengalaman berpengaruh terhadap persepsi. Pada penelitian ini pengalaman memiliki hubungan yang tidak nyata dengan persepsi simantri karena pengalaman yang mereka miliki tentang simantri tidak banyak. Pengalaman tidak banyak karena kurangnya informasi tentang simantri yang akan berpengaruh terhadap pengalaman mereka tentang simantri. Selain itu karena masingmasing gapoktan baru menerapkan simantri sehingga pengalaman mereka tidak banyak. Pada variable sikap anggota gapoktan simantri di desa Selumbung memiliki hubungan yang tidak nyata (p>0,10) sedangkan di desa Manggis memiliki hubungan nyata (p<0,05) dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Hal ini dikarenakan gapoktan Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 6

di Desa Manggis memiliki kategori positif yang artinya gapoktan ini terbuka dalam hal-hal baru sehingga untuk menyikapi suatu hal yang baru dapat menerima dengan baik. Untuk sikap anggota gapoktan di desa Selumbung tidak memiliki hubungan nyata karena walaupun mereka memiliki sikap yang sangat positif, jika mereka tidak menerapkannya dalam kenyataan maka mereka belum mampu menerima inovasi sehingga harus lebih ditingkatkan penyuluhan atau pelatihan agar dapat menerima inovasi atau kegiatan simantrinya. Sarlito (2010) menyatakan sikap adalah istilah yang mencerminkan rasa senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. Sesuatu itu bisa benda, kejadian, situasi, orang-orang atau kelompok. Pada variabel tujuan anggota gapoktan simantri di desa Selumbung dan Manggis memiliki hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Menurut Donelly (1996) tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh seseorang. Pada penelitian ini tujuan memiliki hubungan tidak nyata dengan persepsi karena tujuan pada kelompok simantri tidak dirumuskan dengan pasti. Misalnya pencapaian target penghasilan per tahun dari simantri tersebut tidak ada ditetapkan sehingga tidak ada target pelaksanaan yang ingin dicapai oleh anggota simantri. Selain itu pelaksanaan simantri yang sebagian besar bersifat sambilan membuat tujuan yang tidak kuat yang berpengaruh terhadap persepsi dari simantri itu sendiri. Pada variabel umur anggota gapoktan simantri di Desa Selumbung memiliki hubungan nyata (p<0,05), sedangkan di Desa Manggis terjadi hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi anggota gapoktan simantri berbasis sapi bali. Rataan umur responden di Desa Selumbung adalah 37,07 tahun, yang mana persepsinya tentang simantri berbasis sapi bali termasuk kategori sangat baik. Di Desa Manggis memiliki rataan umur 40,39 tahun. Sari, dkk (2009) menyatakan variabel umur berpengaruh negatif terhadap adopter cepat, hal ini menunjukkan orang yang muda umurnya lebih inovatif daripada mereka yang berumur lebih tua. Tingkat pendidikan formal pada anggota gapoktan simantri di Desa Selumbung dan Manggis memiliki hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi simant ri berbasis sapi bali. Tingkat pendidikan formal berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh para peternak. Soedijanto (1980) menyatakan pengetahuan petani sangat menunjang kelancaran petani dalam mengadopsi sesuatu inovasi untuk kelanggengan Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 7

usaha taninya. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan formal tidak memberikan pengaruh terhadap persepsi simantri berbasis sapi bali. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan menimbulkan kritik atau penilaian terhadap sesuatu yang dilihat atau dinilainya. Maka akan menimbulkan persepsi yang berbeda terhadap sesuatu yang dilihat atau dinilainya. Luas lahan yang dikuasai anggota gapoktan simantri di Desa Selumbung dan Manggis memiliki hubungan tidak nyata (p>0,10) dengan tingkat persepsi simantri berbasis sapi bali. Menurut Kartasapoetra (1987) lahan merupakan tanah yang dikuasai petani per satuan luas. Selanjutnya dinyatakan bahwa semakin luas lahan yang dikuasai, semakin tinggi juga dorongan petani untuk mengolah lahannya. Pada penelitian ini luas lahan yang dikuasai oleh anggota simantri sudah menyediakan pakan yang cukup untuk ternak yang mereka pelihara sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap tingkat persepsi mereka tentang simantri. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat persepsi peternak terhadap simantri yang berbasis sapi bali di Desa Selumbung memiliki kategori sangat baik sedangkan di Desa Manggis memiliki kategori sedang. Apabila persepsi peternak di kedua desa itu dibandingkan maka tingkat persepsi peternak di Desa Selumbung lebih baik dibandingkan dengan di Desa Manggis. Ada hubungan nyata antara sikap dengan tingkat persepsi peternak simantri di Desa Manggis sedangkan di Desa Selumbung hanya faktor umur yang memiliki hubungan nyata dengan tingkat persepsi peternak simantri berbasis sapi bali. Faktor lain seperti umur, tingkat pendidikan, luas lahan yang dikuasai, pengetahuan, pengalaman, dan tujuan, memiliki hubungan tidak nyata dengan tingkat persepsi simantri di Desa Manggis dan faktor pengetahuan, pengalaman, sikap, tujuan, tingkat pendidikan dan luas lahan yang dikuasai memiliki hubungan tidak nyata di Desa Selumbung. UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini merupakan bagian dari tugas akhir yang dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan saran dari Ir. Ni Wayan Tatik Inggriati, MP, Ir. I Gede Suarta, M.Si, Ir. Ni W. Siti, Msi, Ir. Ni Gst. Ketut Roni, MSi, dan Drs. I Wayan Budiartha, M.Si. Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 8

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir. Ni N. Candraasih, K MS. selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga terselesaikannya artikel jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2011. Sensus Penduduk tahun 2010. Bali: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan. 2010. Membangun Desa Secara Berkelanjutan dengan Simantri ( Sistem Pertanian Terintegrasi). Denpasar: Dinas Pertanian Tanaman Pangan. Djarwanto. 1985. Statistik Nonparametrik. Edisi Kedua. BPFE Universitas Sebelas Maret. Yogyakarta. Donelly, G. I., 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses.Jakarta. Bima Aksara. Effendi, S. dan Singarimbun, M. 1989. Metode Penelitian Survai. Yogyakarta: Pusat Penelitian Studi Kependudukan Universitas Gajah Mada. Kartasapoetra, A.G. 1987. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Sari, A.R.,Trisakti, H. dan Suci, P.S. 2009. Karakteristik Kategori Adopter Dalam Inovasi Feed Additive Herbal Untuk Ayam Pedanging. Yogyakarta: Buletin Peternakan Vol. 33 (3): 196-203. Sarlito, S. W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. Siegel, S, 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Judul Asli: Non Parametrics Statistics For The Behavioral Sciences, Penerjemah: Zanzawi Sayuti dan Ladung Simatupang. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Soedijanto. 1980. Beberapa Konsep Proses Belajar dan Implikasinya. Ciawi, Bogor : Institut Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian. Ayundari Pratiwi et al. Peternakan Tropika Vol. 2 No. 1 Th. 2014 : 1-9 Page 9