ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 151-160 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,UMUR PERUSAHAAN, DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zusma Widawaty A. Wahab 1, Muhammad Arfan 2, Usman Bakar 2 1) Magister Ilmu Akuntansi Program Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This research is a study that tested the effect of firm size, firm age, and firm performance of the timeliness of the financial statements on banking companies listed on the stock exchanges of Indonesia. In this study, using a sample of banking firms in the period 2010-2011. This study used purposive sampling to obtain samples of 29 companies and banks. Timeliness in this study was measured by using a variable firm size, firm age and firm performance. Corporate data and then tested using logistic regression methods. The results showed that the variables are not things that affect the reported ketepatwaktuan company financial statements. It is because of this research has been oriented in the year 2010 to 2011. Where in this phase, the Indonesian capital market is the market capitalization growth and rapid, and that is the reason that the financial report is not again become indispensable.this study has limitations that a very short span of time, other than that this study did not use population numbers predominantly in the Indonesian capital markets so these results can not necessarily be generalized, so it is advisable to be developed using factor measurement ketepatwaktuan other financial reporting. Keywords: Financial Statements, Timeliness, Company Size, Age Companies, and Corporate Performance Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji Pengaruh ukuran perusahaan,umur perusahaan, dan kinerja perusahaan terhadap ketepatan waktu atas penyajian laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan periode tahun 2010-2011. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dan memperoleh sampel 29 perusahaan perbankan. Ketepatan waktu dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan variable ukuran perusahaan, umur perusahaan dan kinerja perusahaan. Data perusahaan kemudian diuji dengan menggunakan metode regresi logistic. Hasilnya menunjukkan bahwa variable-variabel tersebut bukanlah hal yang mempengaruhi ketepatwaktuan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangannya. Hal dikarenakan penelitian ini telah berorientasi pada tahun 2010 sampai dengan 2011. Dimana pada fase ini, pasar modal Indonesia adalah pasar dengan pertumbuhan dan kapitalisasi yang sangat pesat, dan hal inilah yang menjadi alas an bahwa laporan keuangan bukanlah lagi menjadi hal yang sangat diperlukan. Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu rentang waktu yang sangat singkat, selain itu penelitian ini tidak menggunakan populasi dengan jumlah yang dominan di Pasar modal Indonesia sehingga hasil ini belum tentu dapat digeneralisasi, sehingga disarankan dapat dikembangkan dengan menggunakan factor pengukuran ketepatwaktuan pelaporan keuangan yang lainnya. Kata kunci: Laporan Keuangan, Ketepatan Waktu, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Kinerja Perusahaan PENDAHULUAN Laporan Keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon 151 - Volume 1, No. 1, November 2012
investor, kreditor, pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan makin berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangatlah penting. Semakin cepat disampaikan, informasi yang terkandung didalamnya semakin bermanfaat, dan para pengguna laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang lebih baik, baik dari segi kualitas maupun waktu. Dengan demikian perusahaan secara tidak langsung akan memperoleh manfaat yang lebih baik sebagai dampak dari diambilnya keputusan tersebut oleh para pengguna laporan keuangan. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Kebutuhan akan ketepatan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi, agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuatan keputusan. Profesi akuntansi pun mengakui akan kebutuhan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal ini ditunjukkan dalam pekerjaan akuntan yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam menyajikan laporan keuangan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Sebaliknya, manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang apabila laporan tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu. Ketepatan waktu menujukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan, Apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat waktu maka menyebabkan nilai dari informasi tersebut berkurang dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini berusaha untuk meneliti lebih dalam mengenai hal apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu atas laporan keuangan, sehingga pembahasan hasil penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa sub bab. Sub bab berikutnya akan Volume 1, No.1, November 2012-152
membahas mengenai tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis. Sub bab ketiga membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis. Sub bab keempat membahas mengenai hasil analisis. Sub bab terakhir mengenai kesimpulan, implikasi dan keterbatasan dalam penelitian ini. KAJIAN KEPUSTAKAAN Hubungan antara Ukuran Perusahaan dengan Ketepatan Waktu atas Penyajian Laporan Keuangan Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dan Owusu-Ansah (2000) menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Ukuran yang mereka gunakan untuk variabel ukuran perusaahaan ini adalah dengan total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka beragumen bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki system pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik. Ukuran perusahaan dapat menunjukkkan seberapa besar informasi yang terdapat didalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal maupun internal perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak pula informasi yang terkandung didalamnya. Ukuran perusahaan dianggap memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyajian laporan keuangan, alasannya karena ukuran perusahaan juga merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan. Perusahaan besar lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan maka akan melaporkan dengan lebih cepat akibat perusahaan besar memiliki lebih banyak sumber informasi. Oleh karena itu, perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaannya di mata masyarakat. Dan untuk menjaganya maka perusahaan besar berusaha untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu (Restanto : 2010) Hubungan antara Umur Perusahaan dengan Ketepatan Waktu atas Penyajian Laporan Keuangan. Saleh (2004) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi 153 - Volume 1, No. 1, November 2012
ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup. Perusahaan dengan umur yang makin tua, cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup (Saleh, 2004). Selain itu perusahaan telah memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya. Perusahaan juga telah merasakan perubahan-perubahan yang terjadi selama kegiatan operasinya, sehingga perusahaan cenderung memiliki fleksibilitas dalam menangani perubahan yang akan terjadi. Hal tersebut membuat perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan lebih tepat waktu. Dengan demikian umur perusahaan dapat dikatakan memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian atas laporan keuangan. Idealnya umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Namun, umur perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan first issue perusahaan dipasar modal (Catrinasari, 2006) Hubungan antara Kinerja Perusahaan dengan Ketepatan Waktu atas Penyajian Laporan Keuangan. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan atau tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau profit. Profitabilitas (laba/rugi) sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan. Selain itu, laba/rugi juga sebagai pengukur efisiensi penggunaan modal. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Dasar pemikiran bahwa tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan efektivitas perusahaan tentu saja berkaitan dengan hasil akhir berbagai kebijakan dan keputusan perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dalam periode berjalan. Di dalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Asset). Return On Asset (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Semakin tinggi rasio yang ditimbulkan, semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka manajemen mengharapkan penyelesaian audit secepat mungkin, sehingga mampu mengumumkan laporan keuangannya ke publik dengan tepat waktu. METODE PENELITIAN Populasi dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan perusahaan Volume 1, No.1, November 2012-154
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sesuai dengan kriteria sampel, yaitu sebanyak 29 perusahaan perbankan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah metoda purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, dalam Situmorang, 2010). Operasionalisasi Variabel Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabelvariabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. 2. Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskaan atau yang dipengaruhi oleh variable independen (Umar, dalam Situmorang, 2010). Metode Analisis Data Metoda analisis statistik yang digunakan adalah metoda regresi logistik dengan variabel terikatnya adalah variabel dummy (Limiteddependent variables). Regresi adalah alat analisis yang digunakan untuk meneliti pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Peneliti menggunakan 155 - Volume 1, No. 1, November 2012 analisis regresi logistik karena variabel dependennya merupakan variabel kategorik. Untuk mengestimasi model statistik diperlukan teknik estimasi ekonometrik yaitu model probit. Model ini mendasarkan pada teori utilitas atau teori pilihan rasional yang dikembangkan oleh Fadden dan Gujarati. Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut: LnTIME = β 0+β1 Size+β2 Age+ β3roa+ ε Keterangan: TIME : Ketepatwaktuan penyampaian pelaporan (dummy; 0=tidak tepat waktu dan 1= tepat waktu). SIZE : Total Aktiva AGE : First Issue di BEI ROA : Return on Assets Ε : Variabel gangguan. HASIL PEMBAHASAN Pengujian Hasil Regresi Uji asumsi klasik yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji apakah model regresi yang dibuat adalah fit dengan data penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai 2 LL awal dengan 2 LL akhir pada tabel iteration history pada hasil penelitian. Tabel 1 berikut akan menunjukkan hasil dari 2 log likelihood awal pada block number = 0 dan dari 2 log likelihood akhir block number = 1, adalah sebagai berikut:
dalam model penelitian akan memperbaiki model fit penelitian ini. Tabel 1. Nilai 2 log likelihood (-2 LL Awal) dan (-2 LL Akhir) Iteration 2 log likelihood awal pada block number = 0 2 log likelihood akhir block number = 1 Step 28,618 28,097 1 2 24,054 22,799 3 23,622 21,855 4 23,613 21,773 5 23,613 21,772 6 23,613 21,772 Dari Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai -2 log likelihood awal (-2 LL awal) pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat mulai dari step 1 sampai pada step 6, mengalami penurunan nilai dari 28,618 pada step 1, menjadi 23,613 pada akhir step 6. Lalu, dapat dilihat -2LL akhir dengan block number = 1. Nilai -2 log likelihood pada tabel diatas, mengalami perubahan setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian. Akibatnya, nilai -2 LL akhir pada step 6 menunjukkan nilai 21,772. Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui perbandingan antara -2 LL awal pada block number = 0, yaitu sebesar 28,618, dengan nilai -2 LL akhir pada block number = 1, yaitu sebesar 21,772. Menurut Ghozali (2005), penurunan nilai - 2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini dinyatakan fit. Artinya, penambahan variabel-variabel bebas yaitu,total Aktiva, Umur Perusahaan, dan Return on Asets (ROA) ke Tabel 2. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 5,019 8,756 Sumber : Lampiran (data diolah) Dari Tabel uji Hosmer and Lemeshow test menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik chi-square sebesar 5,019 dengan probabilitas signifikansi 0,756 yang nilainya berada diatas 0,1. Menurut Ghozali (2005), apabila nilai signifikansi diatas 0,1, maka hipotesis nol yang ada pada penelitian tidak dapat ditolak, artinya model penelitian mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Tabel 3. Tabel Kontijensi Hosmer and Lemeshow Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test TIME = TIDAK TEPAT WAKTU TIME = TEPAT WAKTU Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 1 0,951 5 5,049 6 2 1 0,522 5 5,478 6 3 0 0,328 6 5,672 6 4 0 0,256 6 5,744 6 5 0 0,226 6 5,774 6 6 1 0,206 5 5,794 6 7 0 0,185 6 5,815 6 8 0 0,157 6 5,843 6 9 0 0,124 6 5,876 6 10 0 0,045 4 3,955 4 Dari Tabel Kontijensi untuk uji Hosmer and Lemeshow, dapat dilihat bahwa dari 10 langkah pengamatan untuk status pelaporan yang tepat waktu, maupun untuk status pelaporan yang tidak tepat waktu, nilai yang diamati maupun nilai Volume 1, No.1, November 2012-156
yang diprediksi, tidak mempunyai perbedaan yang terlalu ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian mampu memprediksi nilai observasinya. Pembahasan Pengujian Hipotesis ini, Hasil Pengujian Hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabelvariabel bebas terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Informasi awal untuk pengujian dengan regresi logistik ditunjukkan dalam tabel-tabel dibawah berikut ini. Tabel 4. Case Processing Summary Unweighted Cases a N Percent 58 100 Selected Cases Included in Analysis Missing Cases 0 0 Total 58 100 Unselected Cases 0 0 Total 58 100 a = If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Tabel 5. Dependent Variable Encoding Original Value Internal Value TIDAK TEPAT WAKTU 0 TEPAT WAKTU 1 Sumber : Lampiran 9 (data diolah) Berdasarkan Tabel 5 di atas, menunjukkan analisis statistik deskriptif sebagai berikut : 1. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 58 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. 2. Tidak ada variabel dependen yang dikelurakan, dengan nilai dummy variabel untuk variabel dependen bernilai 0 untuk Laporan Keuangan yang tidak tepat waktu, serta 1 : untuk Laporan Keuangan yang tepat waktu. 3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Selanjutnya, variabilitas antara variabel dependen dengan variabel independen dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel 6. Model Summary Step Cox & -2 Log Snell R Nagelkerke likelihood Square R Square 1 21,772 a 0,031 0,093 a = Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than,001. Berdasarkan Tabel 6 di atas, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,031. Cox and Snell R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu, sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Menurut Ghozali (2005), Nilai nagelkerke R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression. Nilai nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R Square, untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari nol hingga satu. Hal ini 157 - Volume 1, No. 1, November 2012
dapat dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke R Square pada penelitian ini sebesar 0,093, yang dapat menyatakan bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 9,3%, sedangkan sisanya sebesar 91,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini, kemungkinan seperti rasio gearing ataupun komposisi kepemilikan perusahaan. Untuk menentukan hasil akhir dari penelitian dan menjawab hipotesis yang disusun sebelumnya, digunakan tabel variables in the equation yang ada pada output hasil pengolahan data melalui SPSS, seperti yang disajikan berikut ini: Tabel 7. Hasil Uji Regresi Logistik Step 1a B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Ln_SIZE 0,487 0,416 1,373 1 0,241 1,628 AGE - 0,101 0,047 1 0,828 0,978 0,022 ROA -0,72 0,764 0,888 1 0,346 0,487 Constant - 4,027 6,266 0,413 1 0,52 0,018 Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Tabel 7 di atas memperlihatkan hasil pengujian hipotesis regresi logistik pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Dari hasil pengujian tersebut pada kolom B maka diperoleh model persamaan regresi logistik sebagai berikut : Ln(p/1-p) = -4,027 + 0,487ln_SIZE 0,022AGE - 0,720ROA Untuk pengujian Hipotesis, dapat diperoleh dari hasil uji regresi logistik berdasarkan Tabel 7, dengan cara menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Dalam pengujian Hipotesis, dasar yang melandasai adalah nilai probabilitas dengan acuan sebagai berikut : H0 : Faktor ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan profitabilitas perusahaan, tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan keuangan. pelaporan H1 : Faktor ukuran perusahaan, kepada : umur perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh ketepatwaktuan keuangan. perusahaan, terhadap pelaporan Pengambilan keputusan didasarkan P (Probabilitas Signifikansi) < taraf signifikansi 0.05, maka H 1 diterima. P (Probabilitas Signifikansi) > taraf signifikansi 0.05, maka H 1 ditolak. Berdasarkan Tabel 7 di atas, maka pada kolom signifikansi, variabel independen ln_size (0,241 > 0,05), AGE (0,828 > 0,05), dan ROA (0,346 > 0,05). Semua nilai signifikansi dari variabel independen diatas bernilai lebih besar dari taraf signifikansi yang diinginkan sebesar 5%, dengan demikian dapat dapat disimpulakan bahwa H1 ditolak, berarti Volume 1, No.1, November 2012-158
Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Profitabilitas Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Berdasarkan hasil pengolah data dan pengujian yang dilakukan didalam penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis penilitian yang telah dirumuskan sebelumnya ditolak. Dengan demikian, variabel-variabel yang diuji didalam penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan, Umur Perusahaan, dan profitabilitas bukanlah hal yang mempengaruhi ketepatwaktuan perusahaan dalam melaporkan laporan keuangan. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat dihasilkan dari penelitian ini, adalah Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kinerja perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial, terhadap ketepatan waktu atas penyajian laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN PENELITIAN Keterbatasan penelitian ini adalah rentang waktu yang sangat singkat. Peneliti yang selanjutnya hendaknya menggunakan rentang tahun pengamatan yang lebih panjang lagi agar menghasilkan pengamatan ketepatwakuan pelaporan keuangan yang lebih signifikan. Penelitian 159 - Volume 1, No. 1, November 2012 ini tidak menggunakan populasi dengan jumlah yang dominan di Pasar Modal Indonesia sehingga hasil ini belum tentu dapat digeneralisasi. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anoraga, P., 2001. Pengantar teori pasar Modal. Jakarta: Aneka Cipta. Ardinansyah, 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Atas Pelaporan Keuangan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Bandi, 2000. Kepercayaan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi III. Hal: 66-77. Bandi, dan Hananto, S.T., 2002. Ketetapan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. Hal : 155-164. Bapepem. 1996. Himpunan Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Pasa Modal, CV. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri. Catrinasari, R., 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pperusahaan Perbankan Go Publik di BEJ. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Islam Yogyakarta. Djarwanto, P.S., 1993. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta : BPFE. Dyer, J.C. IV and J. Mchugh, 1975. The Timeliness of the Australian Report. Journal of Accounting Research Autumn Vol. 11. Hal: 204-219. Firdaus, 2008. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Laporan Keuangan. Skripsi. Universitas Islam Yogyakarta. Ghozali, I., 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. New South wale: Armidale. Givoly, D., and D. Palmon. 1982. Timeliness of Annual Earning Announcement: Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hendriksen, E.S. dan Breda, M.F. Van, 1992. Accounting Theory. USA: Richard D. Irwin Inc. Hilmi, U., 2008. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
Akuntansi Indonesia. Salemba Empat. Indriantoro, N. dan Bambang Supomo, 1998. Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi dan Manahemen. Yogyakarta : BPFE. Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE Kuncoro, M., 2001. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Kieso, D.E., et.al., 2002. Akuntansi Intermediat. Jakarta: Erlangga. Lucas, A., 2000. Information Technologi. Jakarta: Erlangga. Mamduh M., et.al., 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Martin, 1999. Teknologi Informasi. Yogyakarta : YKPN. Na im, A., 1999. Nilai Informasi Ketetapan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14, No. 2. Hal : 85-100. Owusu-Ansah, S., 2000. Timeliness Of Corporate Financial Reporting In Emergency Capital Market. Empirical Evidence From The Zimbabwe Stock Exchange. Jurnal Accounting And Business Research.Vol. 30. Hal: 165-169. Rahmat, S., 2004. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium NasionalAkuntansi VII. Respati, et.al., 2001. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terhadap ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang. Rachmawati, S., 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10, No. 1. Hal: 60-75. Restanto, 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyampaian laporan keuangan. Tesis. Program Pasca sarjana Universitas Diponegoro Semarang. Syafrudin, M., 2004. Pengaruh Ketidaktepatanwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan Pada Earning Response Coefficient pada Bursa Efek Jakarta. Simposiun Nasional Akuntansi VII. Situmorang, G., 2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada perusahaan Perkebunan dan pertambangan Go Publik Di BEI. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Sari, L.K., 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaanperusahaan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Spica A., et.al., 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Trisakti Jakarta. Umar, H., 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Wahyu, A.R., 2004. Dampak Kemajuan Teknologi Informasi Terhadap Penyajian Laporan Keuangan dan Pengauditan. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol VIII. Volume 1, No.1, November 2012-160