KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

MEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI

Pemberdayaan masyarakat desa melalui padat karya

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH

Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2017 SOSIALISASI KEBIJAKAN PKH KOTA TANJUNG BALAI

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

2018, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang P

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

KEMENTRIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN. Oleh: Suarmansyah. Asisten Penanganan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu persoalan utama pembangunan yang

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2017

BAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an

SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL

ii Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

ELEKTRONIK WARUNG KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Oleh : Nidya Putri Astari . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. RE.Martadinata No 150 Ciamis.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat

9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 OLEH : DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA

KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)

BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUKU KERJA PENDAMPING DAN OPERATOR PKH

SINERGI PUSAT-DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan

MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF

EXIT STRATEGY, KOMPLEMENTARITAS, DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Acuan Kebijakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengatasi Masalah Malnutrisi

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2016

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan

Program Kompensasi Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak 2013

BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA

Status Gizi. Sumber: Hasil PSG Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul tahun

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

Rakor Pelaku Dan Pendamping Kecamatan Program Keluarga Harapan (Pkh) Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya, 30 Juni 2015

PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR-RI PROVINSI SULAWESI SELATAN JUNI 2013 * * * ** ** *** *** **** *** *** ** ** * * *

KATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

BAB IV PRIORITAS INTERVENSI KEBIJAKAN

Kebijakan Pengelolaan Data Program Rehabilitasi Sosial

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

FORMULIR KUISIONER PENILAIAN KABUPATEN/KOTA PEDULI HAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dasar favorit. Pada lembaga persekolahan ini tidak cukup ruang bagi masyarakat

P O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Rapat Kerja Teknis TKPK

Program Perlindungan Sosial untuk Mengoptimalkan Manfaat: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

BANTUAN LANGSUNG UNTUK RAKYAT MISKIN DIBERIKAN HINGGA 2014

USULAN KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM: PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan

PENANGGULANGAN KEMISKINAN HLM, LD Nomor 4 SERI D

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan

- 9 - No. Permasalahan Tujuan Tantangan Indikator Keberhasilan Fokus

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

EFEKTIVITAS KETEPATAN SASARAN DALAM PENYALURAN PKH KELUARGA PETANI KELURAHAN MERAS KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO

Transkripsi:

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9. Transformasi Kepesertaan PKH 2. PKH New Initiatives 4. Ketentuan Peserta PKH 7. Sebaran Wilayah 10.Perbaikan Sistem Pengendalian Pelaksanaan PKH Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016 Bab I 5. Hak, Kewajiban, dan Sanksi 8. Alur Kerja Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016 Bab II

Apa itu PKH? Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan sebuah program bantuan tunai bersyarat kepada keluarga miskin (KM), atau dalam istilah internasional dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT).

Fungsi Strategis PKH Kedudukan PKH Program prioritas nasional Center of Excellence penanggulangan kemiskinan yang mensinergikan berbagai program perlindungan dan pemberdayaan sosial nasional Misi PKH Mendukung target penurunan angka kemiskinan 7 8 % (RPJMN) Penurunan kesenjangan (gini ratio) Perluasan Akses Layanan Kesehatan Layanan Pendidikan Layanan Kesejahteraan Sosial PERIODE PROGRAM SELAMA 6 TAHUN Dampak PKH Biaya paling efektif mengurangi kemiskinan Efektivitas paling tinggi menurunkan gini ratio Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (enrollment rate) SD dan SMP

Perkembangan CCT di Indonesia Sumber: Kementerian Sosial dan Bappenas, 2015 Pelaksanaan CCT di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan signifikan adalah pada tahun 2016 dimana target penerima CCT di Indonesia sebanyak 6 juta keluarga.

Perkembangan dan Cakupan CCT Beberapa Negara Sumber: Bank Dunia, 2015 Jika dibandingkan dengan negara pelaksana CCT di dunia, cakupan CCT di Indonesia tertinggal jauh.

Perbandingan Efektivitas dan Pengeluaran Sumber: Bank Dunia, 2015 PKH terbukti menjadi program bantuan sosial yang memiliki tingkat efektivitas paling tinggi terhadap penurunan koefisien gini.

Dampak Terhadap Konsumsi Rumah Tangga Sumber: TNP2K, 2015 PKH berhasil meningkatkan konsumsi rumah tangga penerima manfaat di Indonesia sebesar 4,8%.

Dampak Terhadap Angka Partisipasi Kasar SD dan SMP Sumber: TNP2K, 2015 PKH juga memberikan dampak yang penting dalam pendidikan. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (enrollment rate) SD dan SMP sejalan dengan tujuan PKH untuk mendorong akses pendidikan kepada anak usia sekolah.

Dampak Terhadap Kesehatan Sumber: TNP2K, 2015 Dampak utama dari PKH terhadap kesehatan dapat terlihat pada kunjungan sebelum melahirkan, imunisasi, dan lambatnya atau berhentinya pertumbuhan. Dampak PKH terhadap kunjungan sebelum melahirkan hampir setara dengan dampak dari program CCT Meksiko (Meksiko)

Komplementaritas PKH Memastikan seluruh peserta PKH memperoleh bantuan subsidi beras murah Penyaluran bantuan tunai bagi keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga disabilitas berat (ODKB). Memastikan penyandang disabilitas memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai. Memastikan penyandang disabilitas memperoleh akses layanan pendidikan inklusif yang sesuai dengan kondisinya. Memastikan seluruh rumah peserta PKH yang tidak layak huni menjadi layak huni Memastikan seluruh Keluarga Peserta PKH lebih produktif PROGRAM RUTILAHU ASISTENSI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS BERAT KUBE RASTRA KOMPLE- MENTARITAS PKH/CCT JKN PROGRAM INDONESI A PINTAR ASISTEN LANJUT USIA TERLANTA R PERBAIK AN GIZI Memastikan seluruh peserta PKH menjadi PBI Jaminan Kesehatan Memastikan seluruh peserta PKH usia 6-21 tahun memperoleh KIP Memastikan ibu hamil memperoleh tablet tambah darah (TTD) dan pemberian makanan tambahan (PMT) Memastikan balita memperoleh layanan gizi dan vitamin sesuai standar. Penyaluran bantuan tunai bagi keluarga miskin yang memiliki angggota keluarga Lansia ( > 70 thn). Memastikan lansia memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

PKH existing PKH New Initiative PKH 2016 New Initiative Pengeluaran keluarga miskin dapat meningkat manakala mereka memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas berat dan atau lanjut usia tidak produktif (70 tahun ke atas). New Initiatives PKH diwujudkan dengan menyediakan komponen bantuan kepada anggota keluarga PKH yang menyandang disabilitas berat dan lanjut usia berumur 70 tahun ke atas. Dengan perspektif baru ini maka bantuan pelayanan PKH tidak hanya mencakup komponen kesehatan dan pendidikan bagi ibu hamil dan anak, tetapi juga mencakup komponen kesejahteraan sosial berupa dana untuk pemeliharaan pendapatan (income maintenance) khususnya bagi penyandang disabilitas dan lanjut usia.

Life Cycle Approach #2 PKH New Initiative Ibu hamil/ Nifas Lanjut Usia 70 tahun ke atas Penyandang Disabilitas Berat Anak Usia di bawah 6 tahun Anak Sekolah SD SMP SMA

Komponen Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas Berat (PDB) Sumber: Pedoman Pelaksanaan PKH, 2016 Bantuan PKH diberikan pada penyandang disabilitas berat dengan ketentuan sbb: 1. Berasal dari Keluarga Miskin yang terdaftar dalam data awal validasi PKH 2. Bantuan PKH diberikan kepada Penyandang Disabilitas Berat yang ada dalam keluarga, baik keluarga tersebut memiliki atau tidak meiliki komponen kesehatan dan atau komponen pendidikan. 3. Ktriteria kedisabilitasan adalah sudah tidak dapat lagi direhabilitasi: a. Tidak dapat melakukan sendiri aktifitas sehari-hari, seperti, makan, minum, mandi dsb b. Tidak mampu menghidupi diri sendiri c. Tidak memiliki sumber penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari 4. Terdaftar sebagai penduduk setempat 5. Tidak diberikan kepada Penyandang Disabilitas Berat yang sedang mendapat pelayanan di Panti

Komponen Kesejahteraan Sosial Sumber: Pedoman Pelaksanaan PKH, 2016 Lanjut Usia 70 Tahun ke atas 1. Bantuan PKH diberikan kepada Lanjut Usia 70 tahun ke atas yang ada dalam keluarga, baik keluarga tersebut memiliki atau tidak meiliki komponen kesehatan dan atau komponen pendidikan. 2. Lansia 70 tahun ke atas pada tanggal 1 Januari 2016. 3. Jumlah maksimum lansia 70 tahun ke atas yang mendapat bantuan sebanyak 2 (dua) orang dalam setiap keluarga dan bukan merupakan suami istri

Bagaimana pelaksanaan PKH ke depan? (Referensi Bab II Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016)

Pemetaan Rantai Penyaluran dan Bisnis Proses untuk Program Sosial Sumber: Bank Dunia, 2015 Penyempurnaan PKH ke depan dilakukan dalam 2 aspek besar yaitu: 1. Perbaikan penentuan sasaran (targeting) dengan Social Registry Information System 2. Perbaikan mekanisme pelaksanaan program

Tujuan PKH TUJUAN UMUM Meningkatkan aksesibilitas terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial dalam mendukung tercapainya kualitas hidup keluarga miskin. PKH diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin dalam jangka pendek serta memutus rantai kemiskinan dalam jangka panjang. TUJUAN KHUSUS 1. Meningkatkan konsumsi keluarga Peserta PKH. 2. Meningkatkan kualitas kesehatan Peserta PKH. 3. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak Peserta PKH. 4. Mengarahkan perubahan perilaku positif Peserta PKH terhadap pentingnya kesehatan, pendidikan, dan pelayanan kesejahteraan sosial. 5. Memastikan terpeliharanya taraf kesejahteraan sosial.

Scale-Up Peserta PKH Perubahan Cakupan Sasaran Peserta PKH 2007 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). (7% terbawah pada BDT) 2012 Keluarga Sangat Miskin (KSM) yaitu ayah, ibu, dan anak. 2016 sasaran peserta PKH bukan lagi KSM (7% terbawah pada BDT) melainkan Keluarga Miskin (KM) atau 13% terbawah pada BDT. Sumber: Pedoman Pelaksanaan PKH, 2016 Perubahan ini untuk mengakomodasi prinsip bahwa keluarga adalah satu unit yang sangat relevan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Ketentuan Peserta PKH Keluarga Miskin (KM) yang memenuhi minimal satu kriteria sbb: Komponen PKH Komponen Kesehatan Ibu Hamil/Nifas Anak usia di bawah 6 tahun Komponen Pendidikan SD SMP SMA Komponen Kesejahteraan Sosial Disabilitas Berat Lanjut Usia 70 tahun ke atas

Kartu Peserta PKH Setiap penerima PKH diberikan kartu peserta sebagai bukti kepesertaan

Hak Peserta PKH Mendapatkan bantuan uang tunai yang besarnya disesuaikan dengan ketentuan program. Mendapatkan Iayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial bagi seluruh anggota keluarga sesuai kebutuhannya Terdaftar dan mendapatkan program-program komplementaritas dan sinergitas penanggulangan kemiskinan Iainnya.

Indeks Bantuan PKH» Ketentuan Bantuan PKH Bantuan tetap sebagaimana SK Menteri Sosial Nomor 23/HUK/2016 berlaku dalam 1 tahun Bantuan komponen peserta PKH diberikan kepada maksimal 3 anggota keluarga sesuai kriteria kepesertaan Bantuan komponen peserta PKH diberikan dengan jumlah nominal terbesar dari komponen kepesertaan» Bantuan Komponen Kesehatan Kehamilan keempat dan berikutnya tidak dihitung sebagai komponen penerima bantuan NO KOMPONEN BANTUAN INDEKS BANTUAN (Rp) 1 Bantuan tetap 500.000,- 2 3 4 5 6 Bantuan ibu hamil/menyusui 1.200.000,- Bantuan peserta pendidikan setara SD/MI atau sederajat Bantuan peserta pendidikan setara SMP/MTS atau sederajat Bantuan peserta pendidikan setara SMA/MA atau sederajat Bantuan anak usia di bawah 6 (enam) tahun 1.200.000,- 450.000,- 750.000,- 1.000.000,- 7 Bantuan penyandang disabilitas berat 3.100.000,- 8 Bantuan lanjut usia 70 tahun keatas 1.900.000,- Sumber: SK Menteri Sosial RI

Kewajiban Peserta Ibu hamil/ Nifas Pemeriksaan kehamilan di faskes sebanyak 4 kali dalam 3x trimester. Melahirkan oleh tenaga kesehatan di faskes. Pemeriksaan kesehatan 2 kali sebelum bayi usia 1 bulan. Bayi Lansia 70 tahun ke atas: 1. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan atau mengunjungi puskesmas santun lanjut usia (jika tersedia). 2. Mengikuti kegiatan sosial (day care dan home care) Balita Penyandang Disabilitas Berat Disabilitas Berat: 1. Pemeliharaan kesehatan sesuai kebutuhan. 2. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui kunjungan ke rumah (home care) Anak Sekolah Usia 6-21 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar (SD, SMP, SLTA) : Terdaftar di sekolah/pendidikan kesetaraan Minimal 85 % kehadiran dikelas Usia 0-11 bulan : Imunisasi lengkap serta pemeriksaan berat badan setiap bulan. Usia 6-11 bulan : Mendapat suplemen vit A Usia 1-5 tahun : imunisasi tambahan dan pemeriksaan berat badan, setiap bulan Usia 5-6 tahun : Pemeriksaan berat badan setiap 1 bulan dan mendapatkan Vit A sebanyak 2 kali dalam setahun Usia 6 7 tahun: Timbang badan di faskes

SANKSI PESERTA PKH Apabila peserta tidak memenuhi komitmennya, maka berlaku ketentuan sebagai berikut 1. Pengurangan bantuan adalah 10% setiap bulannya sebelum penyaluran periode berikutnya. 2. Peserta tidak mendapat bantuan jika seluruh komponen anggota tidak memenuhi kewajiban selama 3 bulan berturut-turut 3. Peserta PKH yang seluruh komponen anggotanya dalam enam bulan berturut-turut tidak memenuhi komitment maka di samping bantuan tidak di berikan, ia akan dikeluarkan dari peserta PKH. Anggota Keluarga Tidak Memenuhi Komitmen Ket 1 bulan 2 bulan 3 bulan total Seluruh 10% 10% 10% 100% Sebagian/ Tanggung Renteng 10% 10% 10% 30% Khusus bagi daerah pengembangan yang infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial belum memadai maka penerapan sanksi akan dilakukan secara bertahap.

Sanksi Bagi Pendamping dan Operator Bagi pendamping yang Peserta PKH dampinganya tidak memenuhi kondisionalitas akan diberikan sanksi dapat berupa: Mendapat teguran secara lisan maupun tertulis (SP-1 sd SP-3), Penundaan pembayaran honorarium Penghentian kontrak kerja

Pendampingan Pendampingan komponen kesehatan dan pendidikan, dilakukan dengan ketentuan berikut: Pendamping PKH berkewajiban mengadakan pertemuan kelompok bulanan dengan peserta PKH dampingannya. Pendamping PKH berkewajiban memastikan bantuan komponen kesehatan dan pendidikan sampai kepada sasaran. Pendampingan komponen kesejahteraan sosial untuk lansia dan PDB dilakukan dengan ketentuan berikut: Pendampingan komponen lansia dilaksanakan oleh Pendamping Lansia Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia. Pendampingan PDB dilaksanakan oleh Pendamping Penyandang Disabilitas Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabiltas. Pendamping PKH berkewajiban memastikan bantuan komponen lansia dan PDB sampai kepada sasaran.

Sebaran Wilayah

Alur Kerja Alur kerja PKH terdiri atas lima kegiatan utama yaitu: 1. Penetapan Sasaran (targeting) 2. Seleksi SDM 3. Pendidikan dan Pelatihan 4. Pelaksanaan PKH selama enam tahun 5. Transformasi Untuk menyukseskan kegiatan utama PKH diselenggarakan pula kegiatan pendukung berupa Rapat Koordinasi tingkat Pusat (Rakorpus), Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Rapat Koordinasi Daerah (provinsi dan kabupaten/kota), Bimbingan Teknis, E-Learning, dan Monitoring Evaluasi dan Sistem Penanganan Pengaduan.

Transformasi Kepesertaan PKH Sumber: Pedoman Pelaksanaan PKH, 2016 Tujuan transformasi kepesertaan PKH: 1. Untuk meminimalisir dampak psikologis (shock atau retrieval syndrome) peserta setelah tidak lagi menerima bantuan; 2. Memastikan aspek keberlanjutan akan perubahan perilaku positif bidang pendidikan dan kesehatan; dan 3. Memastikan terjadi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga secara berkelanjutan.

Perbaikan Sistem Pengendalian Pelaksanaan PKH Sumber: Bappenas, 2016 Untuk menjaga kualitas pelaksanaan PKH maka diperlukan perbaikan sistem pengendalian pelaksanaan PKH yang meliputi peningkatan jumlah dan kualitas pendamping, pelibatan organisasi kelompok masyarakat dalam penguatan pendampingan, penguatan kapasitas pengelolaan SDM dan MIS pusat dan daerah, penyempurnaan bisnis proses PKH, perbaikan pemantauan dan evaluasi, dan perbaikan mekanisme pengaduan.

Terima Kasih