Modul Analisis Konflik

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

MENGELOLA KONFLIK bagian 1: Analisis (Simon Fisher, Mengelola Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak)

SILABUS INTENSIVE COURSE IN PEACE RESEARCH (ICPR) Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Wakaf Paramadina Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. jalan Tol dalam mengelola konflik. Konflik yang dimaksud yaitu menyangkut upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan yang telah dijelaskan dalam kajian pustaka bahwa cara untuk

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. utama yang menjadi akar permasalahan konflik. Pada bab kedua naskah ini telah

Suatu kajian sistematis tentang profil, penyebab/akar masalah, pelaku dan faktorfaktor yang mendorong konflik dan perdamaian.

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

Tolkhah. A. Pendahuluan

BAB V PENUTUP. prespektif Identitas Sosial terhadap Konflik Ambon, maka ada beberapa hal pokok yang

BAB V STRATEGI, KEGIATAN DAN SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kegiatan Pembelajaran

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

MODUL PENDIDIKAN PERDAMAIAN & MEDIA PERDAMAIAN

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

Sistem Informasi Terpadu

1. Pendahuluan. 2. Cara Akses, Start Page, dan Beranda

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

Hukum dan Globalisasi

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti (bagian 2)

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat

Capacity Building & Capacity Development. Bambang Purwoko JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

Kerangka Kerja Terpadu. Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN

Manajemen Proyek Minggu 2

3. TAHAP TAHAP PENGEMBANGAN BUDAYA KESELAMATAN 3.1. TAHAP I KESELAMATAN YANG BERDASARKAN HANYA PADA PERATURAN PERUNDANGAN

Silabus Analisis Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Organisasi menurut KBBI adalah kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Sebuah organisasi tentulah harus

ASESMEN MANDIRI. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) FORM APL-02

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT. Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

1. Lobi politik (political lobiying)

MATERI 4. ANALISIS SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, Ancaman)

BAB I PENDAHULUAN J. Bray, Ethnic Minorities and the Future of Burma, Royal Institute of International Affair, 1992.

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

PERENCANAAN PROGRAM DAN EVALUASI ORGANISASI PUSKESMAS MUTING KAB. MERAUKE

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

PENELITIAN PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN KEAMANAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI WILAYAH SEKITAR HUTAN DI JAWA TENGAH

KETERAMPILAN NEGOSIASI

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

Partisipasi dalam Mempengaruhi Kebijakan Desa. Novita Anggraeni

BAB I PENDAHULUAN. kendala-kendala dikarenakan oleh dorongan-dorongan yang disebabkan oleh suatu

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

PEDOMAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI TEKNIS PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB 5 PENUTUP. Utopia.com..., Raditya Margi Saputro, FIB UI, Universitas Indonesia

Hasil Wawancara Informan (Pembaca)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Temu Ilmiah Nasional Ikatan Psikologi Sosial Indonesia. Tema:

Makalah Perencanaan dan Evaluasi POHON MASALAH. Oleh : Kelompok 3 IKMA 2011


PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

POKOK BAHASAN VII Advokasi Kebijakan Publik

Peluang Pemanfaatan Teknologi. Rukmono Siswishanto Unit Diklat RSUP Dr. Sardjito

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. modal sosial menempati posisi penting dalam upaya-upaya. pemberdayaan dan modal sosial, namun bagaimanapun unsur-unsur

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. di dalamnya secara sadar mengikatkan diri ke dalamnya), ada aturan-aturan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

ICCC INDONESIA PENGANTAR TRANSFORMED WORKING LIFE GUIDE BOOK

PEMBUMBUNAN TANAMAN JAGUNG

SALINAN SKKNI FPM. SKEMA SERTIFIKASI : Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat ( FPM ) STANDAR KOMPETENSI KERJA FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Audition - Panduan Wawancara Sample Profile Peran: 1 Transformational Leadership Tanggal pengolahan laporan: 13/03/2016 Organisasi: Facet5

Perkebunan produktif di lereng pegunungan

MENGELOLA KONFLIK bagian 2: Strategi (Simon Fisher, Mengelola Konflik Keterampilan dan Strategi untuk Bertindak)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Inpassing Jabatan Fungsional Statistisi dan Pranata Komputer

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebabkan penyakit, kecelakaan, atau sebab lain yang tidak

LAPORAN TRIWULAN BADAN RESTORASI GAMBUT RI KEPADA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA JULI SEPTEMBER 2016

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

BAB V KESIMPULAN DAN IM PLIKASI. awal pemekaran Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, pada Kebijakan

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

MENGEMBANGKAN SIKAP PANTANG MENYERAH

PANDUAN BAGI MAHASISWA DAFTAR ISI

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

PEMAHAMAN PERSONAL Oleh: Agus Supriyanto.

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Jenis dan Sifat Gelombang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga diharapkan dapat memiliki kecerdasan dan mengerti nilai-nilai baik dan

Transkripsi:

LAMPIRAN Modul Analisis Konflik Pengantar Workshop ini bertujuan memberikan latihan penggunaan alat-alat bantu yang diperlukan untuk memetakan konflik. Alat-alat itu bersifat praktis karena dapat digunakan secara individual maupun kelompok yang berusaha menemukan cara-cara untuk memahami, mengelola, dan sekaligus mampu menjadi sarana untuk belajar sating memahami antar pihak yang bertikai. Lewat pemahaman itu, selanjutnya dapat dikembangkan strategi maupun rencana tindakan. Alat-alat bantu untuk menganalisis konflik itu juga bukan merupakan alat bantu yang bersifat kaku dan harus digunakan berdasarkan urutan tertentu, melainkan digunakan sesuai dengan keadaan tertentu yang sedang dianalisis. Sebagian besar alat-alat bantu analisis ini bersumber dari pengataman para praktisi di bidang perdamaian yang dikumpulkan menjadi satu buku panduan praktis yang diterbitkan oleh The British Council bersama RTC (Responding to Conflict) dan Zed Books. 1 Adapun contoh-contoh kasus untuk penggunaan alat-alat bantu akan menggunakan kasus-kasus di bidang Arkeologi Publik sesuai dengan kebutuhan para peserta yang sebagian besar adalah praktisi di bidang Arkeologi. Tiga tahapan workshop akan meliputi presentasi isu-isu yang hendak ditangani oleh peserta/kelompok. Berdasarkan isu yang dipilih, peserta akan melakukan identifikasi terhadap konflik melalui penggunaan alat-alat Analisis Konflik. Tahap terakhir adalah merancang stategi intervensi berdasarkan analisis yang disusun dengan bantuan alat-alat Analisis Konflik. 1 Simon Fischer et.al., Working with Conflict : Skills and Strategies for Action. New York: Zed Books, 2000. Juga telah dialihbahasakan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Mengelola Konflik:Ketraampilan dan Strategi untuk Bertindak.Jakarta : British Council, 2001. Universitas Gadjah Mada 1

I. BEBERAPA ALAT BANTU UNTUK MENGANALISIS KONFLIK 1.SEGITIGA SPK kultural=pengalaman/pendidikan yang membentuk gambaran tentang kelompok lawan struktural= kondisi politik ekonomi yang menjadi bibit konflik Universitas Gadjah Mada 2

Tujuan : 1. Untuk mengidentifikasi ketiga faktor itu di setiap pihak utama yang berkonflik 2. Untuk menganalisis bagaimana faktor-faktor itu sating mempengaruhi 3. Untuk menghubungkan faktor-faktor itu dengan berbagai kebutuhan dan ketakutan masing-masing pihak 4. Untuk mengidentifikasi titik awal intervensi dalam suatu situasi Kapan menggunakannya? 1. Di awal proses untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat dalam konflik 2. Di akhir proses, untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang dapat diatasi dengan suatu intervensi 3. Untuk menunjukkan bagaimana perubahan dalam satu aspe mungkin mempengaruhi aspek yang lain 4. Setelah membuat daftar berbagai isu bagi masing-masing komponen, usulkan kebutuhan atau ketakutan pokok dari pihak yang berada di tengahtengah segitiga Universitas Gadjah Mada 3

2. POHON KONFLIK memahami konflik secara umum dan memilih satu isu/akibat yang akan diintervensi Tujuan : 1. Sebagai alat bantu diskusi berbagi sebab dan akibat konflik 2. Membantuk kelompok untuk menyepakati masalah 3. Membantu suatu kelompok atau tim dalam mengambil keputusan tentang 4. prioritas untuk mengatasi berbagai isu konflik 5. Untuk menghubungkan berbagai sebab dan akibat satu sama lain dan memfokuskan pengorganisasiannya Kapan menggunakannya? 1. Dengan suatu kelompok yang mengalami kesulitan untuk menyepakati masalah inti dalam situasi mereka 2. Dengan suatu tim yang harus memutuskan isu-isu mana yang seharusnya mereka atasi. Universitas Gadjah Mada 4

Tujuan : 1. Untuk mengidentifikasi pelaku-pelaku utama termasuk kepemimpinan tiaptiap level 2. Untuk memutuskan pada level mana Anda sedang mengatasi konflik scat ini dan bagaimana melibatkan level-level lainnya 3. Untuk menilai tipe-tipe pendekatan atai tindakan yang tepat bagi masingmasing level 4. Untuk mempertimbangkan cara-cara membangun kaitan tiap tingkat 5. Untuk mengidentifikasikan sekutu yang potensial di masing-masing level Kapan menggunakannya? 1. Ketika menganalisis situasi yang tampaknya melibatkan beberapa pelaku di berbagai tingkat Universitas Gadjah Mada 5

2. Ketika menrencanakan berbgai tindakan untuk mengatasi konflik multilevel 3. Ketika memutuskan di mana energi akan difokuskan 4. ANALISIS KEKUATAN KONFLIK Sasaran: (Apa yang ingin diubah?) Tujuan : 1. Untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi suatu konflik karena setiap tindakan pasti memiliki kekuatan pendukung atau perintang 2. Menyediakan suatu cara untuk mengidentifikasi kekuatan positif dan negatif serta menilai berbagai kekutan dan kelemahannya 3. Membantu mengenali secara lebih jelas apa kekuatan yang memmpertahankan statusquo Bagaimana menggunakannya? 1. Mulai dengan menyebutkan sasaran khusus/perubagahn yang diinginkan 2. Di sebelah kiri, tulislah semua kekuatan yang mendukung perubahan dengan berbagai ukuran yang menandakan kekuatan relatif masing-masing. Tanda panah menunjukkan arah perubahan yang diinginkan Universitas Gadjah Mada 6

3. Di selah kanan tulislah semua kekuatan yang tampak merintangi keinginan untuk melakukan perubahan Sekarang pertimbangkanlah kekuatan-keutatan yang dapat Anda pengaruhi, baik untuk memperkuat kekuatan positif atau untuk mengurangi kekuatan negatif. II. MEMBANGUN SEBUAH METODE UNTUK ANALISIS KONFLIK 1. Pahamilah konflik itu secara jelas dengan menguraikan kasus itu atas pokok masalah, akibat masalah dan akar masalah. lni akan menolong kita untuk melihat detail konflik tersebut. Gunakanlah Analisis Pohon Konflik. Alat analisis ini menolong kita untu' mengetahui isu mana yang paling penting (mendesak) yang perlu segera diatasi. Hanya dengan analisis pohon belumlah cukup bagi kita untuk membuat sebuah tindakan / aksi 2. Kenalilah siapa yang berkonflik. Analisa yang baik adalah jika kita tidak mempuat pemetaan stakeholder untuk sebuah kasus secara umum. Gunakanlah Analisis Pemetaan Stakeholder. Buatlah pemetaan untuk setiap masalah yang telah diuraikan dengan menggunakan Analisis Pohon Konflik. Karena itu anda perlu membuat keputusan masalah mana yang ingin anda tangani (berdasarkan kemampuan anda) dan petakanlah stakeholdernya. Mengetahui siapa stakeholder yang ada dalam konflik tersebut juga belum cukup untuk membuat sebuah tindakan aksi. 3. Bagaimana perilaku pihak yang berkonflik? Mengenali sikap dan perilaku dari setiap pihak serta pengaruhnya terhadap Iingkungan atau konteks dimana dia berada merupakan hal yang penting juga sebelum kita memutuskan aksi dan tindakan kita. Anda akan frustasi dan kecewa dengan apa dilakukan jika ternyata anda tidak mengenali sikap dan perilaku pihak-pihak yang ada. Gunakanlah Analisis Segitiga SPK (Sikap, Perilaku, Konteks). Dengan dibantu oleh alat analisis ini, anda akan mengenai sikap dan perilaku setiap orang, baik menurut dirinya sendiri maupun menurut orang lain, serta pengaruhnya terhadap konteks atau lingkungan dimana dia berada, atau pengaruh konteks terhadap sikap dan perilaku seseorang. Dengan begitu kita Universitas Gadjah Mada 7

tahu apakah tindakan yang dibuat harus mentransformasikan sikap, perilaku dan konteks yang ada ataukah untuk merubahnya. 4. Apa kepentingan mereka? Apa yang ditampakkan oleh seseorang dalam berkonflik (posisi / keinginan) bisa saja bukan apa yang menjadi kepentingannya. Jarang sekali orang yang berkonflik Iangsung menyodorkan apa kepentingannya. Mereka biasanya menyodorkan keinginan yang tampak sekali sulit untuk ditawar (karena hanya ada 1 pilihan / cara untuk memenuhinya). Karena itu kita harus merubahnya menjadi sebuah kepentingan sehingga memudahkan posisi tawar karena ada 2 atau lebih cara untuk menjawab kepentingan tersebut. gunakanlah Analisis Kebutuhan (Bawang Bombay). Pakailah pertanyaan Mengapa untuk menelusuri posisi / keinginan yang disodorkan oleh seseorang. Sebaiknya bertanya Iangsung pada pihak tersebut. Tetapi yang perlu diingat tahwa orang akan mengatakan apa kepentingan dan juga kebutuhannya jika mererka percaya pada anda. Sesudah diketahui kebutuhannya: a. daftarkan cara-cara apa saja yang bisa dilakukan untuk memenuhi kepentingan tersebut (jangan terburu-buru untuk cepat melakukan evaluasi atas setiap cara yang ada) b. setelah terdaftar sejumlah cara pemenuhan kepentingan tersebut, sekarang anda bisa melakukan evaluasi untuk menentukan cara mana yang terbaik untuk dilakukan sebagai usaha memenuhi kepentingan yang ada. c. dalam menentukan cara mana yang terbaik, fokuslah pada kemampuan / sumber daya yang dimiliki oleh pihak yang bersangkutan. Jangan memilih cara yang si pihak tersebut sendiri tidak punya kemampuan untuk melakukannya. Jika anda diminta untuk mengambil bagian dalam pemenuhan kepentingan tersebut maka cara yang dipilih juga harus sesuai dengan kemampuan yang anda miliki. Itu berarti dalam memilih cara yang terbaik adalah dengan mempertimbangkan kemampuan anda dan pihak yang memiliki kepentingan. Jangan meminimalkan dan mengecilkan prosentase (porsi) kemampuan yang bisa diberikan oleh pihak yang memiliki kepentingan. Disini dibutuhkan terlebih dulu pemetaan kekuatan yang dimiliki oleh pihak yang memiliki kepentingan dan juga pihak-pihak yang akan membantu. Universitas Gadjah Mada 8

5. Apa dampak dari tindakan yang dipilih? Sebelum kita melakukan aksi atau tindakan kita perlu memikirkan juga apa dampak dari cara yang kita pilih sebagai bagian dari tindakan atau aksi kita. Gunakalah model Analisis Pohon Konflik. Model Analisis Pohon Konflik dapat kita gunakan untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki (akar pohon) yang membuat kita memustukan untuk memilih cara tersebut (batang pohon). Tetapi juga pikirkanlah setiap dampak (cabang dan ranting pohon), balk positif maupun negatif dari cara atau tindakan yang kita lakukan. 6. Adakah kekuatan-kekuatan yang akan mengahalangi pencapaian tujuan ini dan apa yang bisa kita lakukan untuk mentransformasikan kekuatankekuatan tersebut menjadi tenaga pendukung? Yang perlu disadari oleh semua pihak yang bekerja dalam lapangan konflik bahwa sekalipun sebuah aksi telah dibicarakan secara bersama dengan semua pihak tetapi dalam pelaksanaan di lapangan, ada saja kekuatan-kekuatan yang menghalangi, balk itu yang bersifat personal maupun struktural, pelaksanaan tindakan tersebut. Kekuatankekuatan ini, bisa saja disadari maupun tidak disadari. Menjadi kekuatan yang menopang keberlangsungan konflik tersebut Karena itu kenalilah kekuatankekuatan tersebut sejak dini. Gunakanlah Analisis Faktor Penopang Konflik (Pilar). Alat analisis ini dapat menolong kita untuk melihat setiap situasi yang tidak stabil dan juga faktor-faktor lain yang membuat konflik terus bertahan. Gunakanlah Analisis Kekuatan Konflik. Kita juga dapat menggunakan model yang lain yaitu dengan mendaftarkan semua kekuatan negatif yang merintangi. Berikanlah sebuah tanda atau simbol untuk memperlihatkan besarkecil kuatan penghalang tersebut. Setelah itu daftarkan juga semua kekuatan positif yang bersifat mendukung. Pertanyaan pentings elanjutnya adalah, kekuatan positif mana yang bisa kita tempatkan untuk berhadapan' dengan kekuatan negatif yang ada? 7. Sekarang anda bisa memulai perencanan aksi anda. Dalam Perencanaan aksi: Universitas Gadjah Mada 9

a. Pikirkanlah bagaimana cara masuk untuk mulai melaksanakan aksi tersebut. Tidak semua orang atau kelompok slap untuk memulai begitu cara aksi yang telah direncanakan. Kita perlu memikirkan cara bagaimana memulainya (entry point/option) atau pengantar aksi atau juga disebut sosialisasi aksi. b. Buatlah juga rencana B, C. D sebagai rencana cadangan karena bisa saja situasi di lapangan pada saat aksi dilakukan berbeda dengan apa yang telah dirancang di atas kertas. c. Buatlah juga mekanisme pemantauan dan pengembangan terhadap aksi. d. Jika anda ikut membantu dalam pelaksanaan aksi tersebut karena anda dibutuhkan di sana, pikirkanlah bagaimana anda strategi keluar atau bagaimana anda harus keluar dari lapangan aksi tanpa menimbulkan ketergantungan dari pihak lain atau terhentinya aksi tersebut karena anda pergi. Universitas Gadjah Mada 10