LAMPIRAN II: MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN. Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu. Jaminan pasokan energi

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN (Di Sempurnakan Sesuai dengan Usulan Kadin)

LAPORAN BIDANG EKONOMI KOMISI III: KETAHANAN ENERGI

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

DEWAN ENERGI NASIONAL RANCANGAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

KEBIJAKAN & RPP DI KEBIJAKAN & RPP BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN BARU

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

POKOK-POKOK PENGATURAN PEMANFAATAN BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMBELIAN KELEBIHAN TENAGA LISTRIK (Permen ESDM No.

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Materi Paparan Menteri ESDM

Sosialisasi: Peraturan Menteri ESDM No. 48/2017 tentang Pengawasan Pengusahaan di Sektor ESDM (Revisi atas Permen ESDM No.

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

Rencana Kegiatan Pembinaan Penyusunan RUED

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA KEDAULATAN ENERGI

PERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Berdasarkan PP KEN 79/2014

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SEKTOR ESDM

KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA

Copyright BPH Migas 2014, All Rights Reserved

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA

RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTAMBANGAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA KEGIATAN USAHA HILIR MIGAS

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL

PENGELOLAAN KEWAJIBAN KONTINJENSI TAHUN ANGGARAN 2011

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

IV. GAMBARAN UMUM. Badak, dan kilang Tangguh. Ketiga kilang tersebut tersebar di berbagai pulau

Permasalahan dan Kebijakan Energi Saat Ini

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

PENCAPAIAN TAHUN 2015

SUMMARY REPORT SEMINAR TATA NIAGA GAS BUMI DAN BBM Forum Energizing Indonesia (FEI) Jakarta, 22 November 2017

DEPUTI MENTERI NEGARA BIDANG USAHA PERTAMBANGAN, INDUSTRI STRATEGIS, ENERGI DAN TELEKOMUNIKASI

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

Berikut penataan regulasi yang disederhanakan/dicabut Jilid II oleh Kementerian ESDM (belum termasuk peraturan lain pada SKK Migas):

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

Membangun Kedaulatan Energi Nasional

Analisa dan Diskusi. Neraca gas bumi

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

Pengurangan Risiko Bencana dalam Industri Energi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Rencana Strategis Perindustrian di Bidang Energi

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

PERTEMUAN MULTILATERAL I PENYUSUNAN RKP 2017 KEDAULATAN ENERGI

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PENGEMBANGAN PENGUSAHAAN GAS SINTESIS BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK. Sujarwo

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

REPUBLIK INDONESIA SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

TINJAUAN KRITIS TERHADAP KEBIJAKAN BATUBARA NASIONAL (KBN) Oleh: Jeffrey Mulyono Ketua Umum APBI-ICMA

ReforMiner Quarterly Energy Notes April 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

MENGELOLA SUBSIDI ENERGI, MENJAGA KESEIMBANGAN ANGGARAN IR. SATYA WIDYA YUDHA, M.SC WAKIL SEKJEN DPP PARTAI GOLKAR BID. ESDA

POKOK-POKOK PM ESDM 45/2017, PM ESDM 49/2017 DAN PM ESDM 50/2017

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Kekayaan Energi Indonesia dan Pengembangannya Rabu, 28 November 2012

BAB 4 RENCANA KINERJA

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

INDONESIAN 2050 PATHWAYS CALCULATOR SEKTOR PASOKAN ENERGI: PRODUKSI BATUBARA, MINYAK DAN GAS BUMI. Sekretariat Badan Litbang ESDM 2

EFISIENSI ENERGI DI SEKTOR TRANSPORTASI

Peran dan Strategi Dunia Usaha dalam Implementasi NDC Sektor Energi Dr. Ir. Surya Darma, MBA

KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL

Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan

oleh Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 10 Mei 2013

Transkripsi:

LAMPIRAN II: MATRIKS PROGRAM 100 HARI, 1 TAHUN DAN 5 TAHUN Isu Pokok Output yang Diharapkan Program Aksi Kerangka waktu Jaminan pasokan energi Terjaminnya pasokan batubara Diversifikasi energi dengan meningkatkan pemanfaatan BBN sesuai dengan mandatory Pengembangan proyek proyek pembangkit tenaga listrik untuk mengejar kekurangan Menerbitkan PP dan Permen ESDM tentang pasokan batubara dalam negeri (DMO) Menerbitkan Perpres tentang proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap II Menyusun Masterplan infrastruktur gas (telah diterbitkan Neraca Gas Indonesia 2009 2020) Pemanfaatan gas sebagai bahan bakar utama untuk industri dan transportasi, khusus untuk pembangkit listrik di Jawa dan Sumatera dapat mengurangi pemakaian BBM sebesar 8 juta ton Permen ESDM tentang penetapan alokasi gas Harmonisasi kebijakan korporat PT PLN dan PT PGN oleh Meneg BUMN untuk pemanfaatan gas Sumsel Jambi

Sistem harga yang kompetitif Penetapan harga patokan batubara Penetapan harga patokan panas bumi Rasionalisasi TDL untuk kelangsungan usaha PT PLN Roadmap rasionalisasi subsidi listrik Roadmap rasionalisasi subsidi BBM Menerbitkan PP dan Permen ESDM tentang harga patokan batubara Menerbitkan Perpres tentang harga patokan pembelian listrik dari panas bumi Merevisi Perpres No. 104 Tahun 2003 tentang TDL PLN Menyusun Roadmap rasionalisasi subsidi listrik Menyusun Roadmap rasionalisasi subsidi BBM Investasi kemandirian pengelolaan energi dan Meningkatkan kepastian hukum investasi di subsektor pertambangan Meningkatkan kepastian hukum investasi di subsektor ketenagalistrikan Penyelesaian permasalahan lebih dari 50 IPP yg terkendala karena PPA dengan PLN tidak dapat direnegosiasi Menyelesaikan permasalahan tumpang tindih peraturan perundang undangan antara UU Pertambangan (UU No. 4/2009), UU Kehutanan (UU No. 41/2009), UU Tata Ruang (UU No. 26/2007), dan Lingkungan Hidup (UU No. 32/2009) yang berpotensi menghambat investasi pertambangan dengan mengeluarkan Perpu atau melakukan amandemen Menerbitkan PP dan Permen ESDM untuk UU 4/2009 ttg Pertambangan Minerba Menerbitkan PP untuk UU 30/2009 ttg Ketenagalistrikan DESDM membantu penyelesaian permasalahan di tingkat korporat PT PLN bersama dengan Meneg BUMN dan BPKP Akhir Juni 2010

Revitalisasi pengelolaan industri hulu migas dalam upaya peningkatan produksi minyak bumi Peningkatan ketersediaan Bahan Bakar dalam negeri Mempercepat pengembangan Gas Metana Batubara (CBM) Memberikan insentif khusus(fiskal) untuk pelaksanaan optimalisasi produksi Sosialisasi Insentif untuk Pengembangan lapangan lapangan migas marginal dan revitalisasi lapangan tua Menerbitkan pedoman implementasi Permen ESDM Nomor 1 dan 3 tahun 2008 Segera menyelesaikan Permen ESDM tentang perpanjangan Kontrak Kerja Sama Menambah kapasitas kilang dan membangun kilang baru, Membangun LNG Receiving Terminal Memberikan insentif untuk pembangunan refinery baru (Sudah disampaikam kepada Menkeu) Memberikan insentif fiskal bagi pengembangan CBM Mempercepat penyusunan term and condition kontrak CBM Mempercepat penerbitan pedoman Permen No. 36/2008 Akhir Des 2014 Akhir Des 2012

Memberikan kepastian hukum dalam sektor hulu migas dengan menghormati KKS yang sedang berjalan Penandatanganan kontrak 10 wilayah kerja migas dan 5 wilayah kerja CBM baru Pemberlakukan secara konsekuen pasal 64 (d) UU 22 tahun 2001 Sinkronisasi aturan dalam RPP tentang Cost Recovery dengan kontrak PSC termasuk masalah perpajakan dan bea masuk Mengurangi tumpang tindih audit oleh berbagai lembaga Pemerintah Menyelesaikan permasalah dengan sektorsektor lain diantaranya lingkungan hidup, kehutanan dan perhubungan Mempercepat evaluasi tender dan penyelesaian administrasi untuk mendapatkan pemenang lelang Akhir Nov 2009 Renewable energy Percepatan pengembangan biofuel Membentuk Tim Koordinasi interdep pengembangan biofuel untuk penyelesaian permasalahan antar sektor Permen ESDM tentang harga patokan BBN Revisi Perpres 55 tahun 2005 tentang Harga Jual BBM Akhir Nop 2009 Penerapan secara konsisten kewajiban pemanfaatan biofuel sesuai dengan Perpres No 5 tahun 2006 dan Permen ESDM No 32 tahun 2008 Membentuk Tim Pengawas pelaksanaan kewajiban pemanfaatan BBN Penanggulangan berbagai hambatan non tariff barrier dari UE untuk pengembangan Biofuel, yakni : REACH (Registration, evaluation, Meningkatkan koordinasi antar departemen (KLH, Deprin, Deptan, DESDM, Deplu, Depkeu, Depdag) untuk menghadapi aturan aturan tersebut

authorization, restriction of chemicals) RED (Renewable energy directive) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan WTO penyelesaian permasalahan antar sektor Dari US tentang : Indirect land use change Cap and Trade Regulation Percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan melalui peningkatan performa tata kelola birokrasi Membentuk Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan di Departemen ESDM Akhir Jan 2010