Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study menurut Jogiyanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harian Umum Pikiran Rakyat Sabtu, 28 Juli 2007, dalam salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG GO PUBLIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk dapat menjalankan usahanya secara maksimal dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan usahanya. Persaingan yang ketat di

BAB I PENDAHULUAN. pula tujuan lain yang tidak kalah penting yaitu dapat terus bertahan (survive) dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin ketat antara pasar dalam negeri dan luar negeri dalam

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebangkrutan adalah suatu kondisi disaat perusahaan mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. ketentuan perusahaan rokok masing-masing di setiap negara. Meskipun yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAI KINERJA PABRIK SEMEN (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

bisa disebabkan oleh kurangnya laju ekspor barang maupun jasa di Indonesia. Selain itu, masyarakat kita cenderung lebih menyukai barang-barang import

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir Menurut Drs. S. Munawir (2009:2) Analisa Laporan Keuangan Bagi manajemen, Bagi stakeholder

keuangan tersebut. Selain itu dengan melakukan analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan. bersifat teknis, administratif, maupun finansial.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan melakukan sebuah aktivitas dalam menyediakan produk atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Volume 1 No 1 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha mengembangkan eksistensinya. Sehubungan dengan perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dalam negeri dihadapkan dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Tingkat Perputaran Aktiva dan Tingkat Pengembalian Investasi.

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Indocement Tunggal Prakasa (Tbk), PT. Semen Cibinong (Tbk), dan PT. Semen Gresik (Tbk) adalah perusahaan yang bergerak di bidang indutri semen. Industri semen adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan material bahan bangunan. Perusahaan semen merupakan perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan semen adalah perusahaan yang sudah terdaftar di BEI maka saham-sahamnya beredar di dalam lingkungan masyarakat (publik) dan wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada publik, sehingga masyarakat bisa mengetahui kondisi keadaan keuangan perusahaan. Biasanya perusahaan yang sudah terdaftar di BEI mengeluarkan saham untuk tambahan dana (modal) untuk kelangsungan hidup kegiatan operasional perusahaan atau sedang dalam keadaan kesulitan keuangan dan melampirkan laporan keuangan sebagai informasi mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen, pemerintah maupun para pelaku pasar modal. Belum lagi perkembangan informasi dan teknologi yang sangat cepat menuntut perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Keputusan-keputusan itu tidak boleh keluar dari tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan komersial adalah memperoleh laba. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang berasal dari lingkungan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Tujuan akan tercapai jika perusahaan dikelola secara baik, sehingga sesuai dengan yang diharapkan dan itu berarti penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat sangat penting. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang, perusahaan harus mencermati dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Untuk mengetahui dengan tepat kondisi keuangan perusahaan maka diperlukan analisis terhadap media yang menyajikan laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan. Media tersebut adalah berupa laporan

keuangan perusahaan yang diterbitkan secara periodik, bisa tahunan, semesteran, triwulanan, bulanan, mingguan, atau bahkan harian. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan. Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti, tidak hanya oleh orang akuntansi, tetapi juga untuk orang yang berlatar belakang pendidikan bukan akuntansi. Laporan keuangan haruslah bersifat umum dan disusun berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) agar dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya. Laporan keuangan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, baik bagi pihak manajemen perusahaan, pihak stakeholder maupun pemerintah. Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, serta menggambarkan tingkat efisiensi operasi dan prestasi manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, yang biasanya dilihat dari berapa besarnya laba yang diperoleh. Sedangkan bagi pihak stakeholder, laporan keuangan pada umumnya dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan investasi atau pemberian kredit. Bagi pemerintah, laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan kebijakan ekonomi, pajak atau sebagai landasan dalam menetapkan kebijakan baru. Kegiatan akuntansi tidak berhenti hanya sampai laporan keuangan, melainkan juga termasuk di dalamnya proses analisis laporan keuangan. Untuk menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan diperlukan pengukuran tertentu, dikarenakan laporan keuangan bersifat historis yaitu menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, hal ini menimbulkan kesenjangan kebutuhan informasi. Maka digunakan analisis laporan keuangan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut dengan cara mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat membantu pengambil keputusan dan melakukan prediksi. Analisis laporan keuangan juga perlu dilakukan karena laporan keuangan

yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan bukan hanya untuk melakukan interpretasi dan analisis. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia No.1 (2002:1.2) tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga berguna dalam menilai efisiensi dan efektivitas perusahaan. Laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun oleh pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak intern perusahaan, laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, serta menggambarkan tingkat efisiensi operasi dan prestasi manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, yang biasanya dilihat dari berapa besarnya laba yang diperoleh. Bagi pihak ekstern, analisis laporan keuangan pada umumnya dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan investasi atau pemberian kredit. Khusus bagi pemerintah adalah untuk melihat apakah perusahaan telah beroperasi sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, juga dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan kebijakan ekonomi, juga sebagai landasan dalam menyusun kebijakan yang baru, serta digunakan dalam perhitungan pajak. Untuk menggunakan laporan keuangan sebagai dasar keputusan tersebut, diperlukan pengukuran tertentu, dimana pengukuran tersebut menggunakan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena laporan keuangan yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan bukan hanya untuk melakukan interpretasi dan analisis. Salah satunya adalah dengan teknik analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan menurut Munawir (2002:36) adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk memberikan

gambaran sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis rasio keuangan juga memungkinkan manajer memperkirakan reaksi para kreditur dan investor, untuk memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Analisis rasio yang biasanya digunakan dalam memprediksi akan terjadinya kebangkrutan dalam suatu perusahaan adalah rasio dari modal kerja terhadap total aktiva, rasio dari laba yang ditahan terhadap total aktiva, rasio dari laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva, rasio dari modal sendiri terhadap total hutang,dan rasio dari tingkat perputaran (total) aktiva. Kebangkrutan berarti menyangkut terjadinya biaya-biaya baik langsung dan tidak langsung dimana keduanya merupakan faktor ekstern yang menyebabkan terkurasnya aktiva dan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila adanya gejala dan tandatanda kebangkrutan itu diketahui lebih awal, sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya untuk mengurangi atau menghindarkan terjadinya biaya-biaya tersebut. Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, pada skripsi ini penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri semen. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis laporan keuangan yang cenderung lebih akurat untuk memprediksi tingkat kebangkrutan pada industri semen. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek. Dengan alasan itulah maka penulis menjadikannya sebagai objek penelitian. Berdasarkan uraian yang ada di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi survey pada kelompok industri semen) 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis rasio keuangan yang diterapkan pada kelompok industri semen. 2. Bagaimana prediksi kebangkrutan pada perusahaan dilihat dari analisis rasio keuangan pada industri semen. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil analisis rasio keuangan pada kelompok industri semen. 2. Untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dilihat dari analisis rasio keuangan pada industri semen. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang didapatkan dalam penyusunan skripsi ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep, pengaruh analisis laporan keuangan dan hubungannya dengan prediksi kebangkrutan. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan tindakan selanjutnya sehubungan dengan penggunaan analisis laporan keuangan. 3. Bagi Pihak pihak lain Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan penelitian bagi peneliti yang berminat dalam bidang yang serupa. 1.5 Kerangka Pemikiran Sumber penelitian yang akan diteliti penulis adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa yang

bernama Deni Rahmat Ramdhani tahun 2005 yang berjudul Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. (Survei pada Perusahaan Industri Rokok) dan Husnul Muttaqin tahun 2006 dengan judul Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. (Survei pada Perusahaan Industri Peralatan Rumah Tangga). Pada skripsi tersebut kedua penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri rokok dan industri peralatan rumah tangga. Pilihan tersebut dirasa cocok dengan penggunaan analisis laporan keuangan yang cenderung lebih akurat untuk memprediksi tingkat kebangkrutan pada industri rokok dan industri peralatan rumah tangga dengan tingkat modal yang tidak terpaut jauh. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa efek. Setelah dilakukan analisis rasio keuangan pada kelompok industri rokok dimana data rasio keuangan selama 4 (empat) tahun dirata - ratakan, kemudian mencocokan dengan kriteria penilaian dari Altman maka Deni Rahmat Ramdani memperoleh kesimpulan bahwa perusahaan kelompok industri rokok yang terdaftar di BEI dalam hal ini yang diteliti oleh peneliti yakni PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM),dan PT Bentoel International Investama (Transindo Multiprima) Tbk. (RMBA) diprediksikan tidak bangkrut. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Husnul Muttaqin pada kelompok industri peralatan rumah tangga dimana data rasio keuangan selama 3 (tiga) tahun dirata-ratakan, kemudian mencocokan dengan kriteria penilaian dari Altman maka diperoleh kesimpulan bahwa perusahaan kelompok industri peralatan rumah tangga yang terdaftar di BEI dalam hal ini yang diteliti oleh peneliti yakni PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) diprediksi rawan bangkrut, sedangkan PT Kedaung Indah Can Tbk. (KICI) dan PT Langgeng Makmur Plastic I Tbk. (LMPI) diprediksikan bangkrut.. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode yang sama dengan kedua penulis sebelumnya, apakah laporan keuangan yang dianalisis dengan menggunakan rasio dapat digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Adapun perbedaan dari penelitian yang akan diteliti penulis, yaitu

penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan publik yang bergerak pada bidang industri semen. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang menguraikan suatu unit menjadi unit yang lebih kecil dalam suatu laporan keuangan dengan melihat makna dan hubungan satu dengan yang lain dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan bisa saja menyembunyikan suatu informasi yang salah, tetapi dengan analisis laporan keuangan kesalahan tersebut tidak dapat disembunyikan, karena akuntansi memiliki disiplin ilmu sendiri yang sifatnya obyektif dan ilmiah. Hasil analisis laporan keuangan dapat menghilangkan situasi duga menduga, ketidakpastian, intuisi, pertimbangan pribadi, dan sebagainya. Dalam proses analisis laporan keuangan terdapat metode dan teknik analisis yang dapat digunakan untuk mengukur dan menentukan hubungan antar pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari beberapa periode untuk satu perusahaan. Dalam mengukur tingkat kesehatan, perusahaan dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya. Mengenai konsep analisis laporan keuangan yang dimiliki terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Menurut Sofyan Safri Harahap (2002;189) pengertian analisis dan laporan keuangan adalah: Analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi unit yang terkecil. Laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas (dana). Jika kedua pengertian tersebut digabungkan, maka pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Safri Harahap (2002;189) adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara yang satu dengan yang lainnya baik antara data kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan.

Analisis rasio keuangan menurut Munawir (2002:36) adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio keuangan yang biasanya digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas. Rasio likuiditas berguna untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio profitabilitas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk menutup biaya biaya operasi dari hasil penjualannya. Rasio rentabilitas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Rasio solvabilitas berguna untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio aktivitas berguna untuk menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Hasil analisis rasio keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. Analisis ini diharapkan dapat membantu manajemen untuk mengidentifikasikan kekurangan dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan perusahaan serta membuat keputusan yang rasional dalam hal perencanaan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan demikian, analisis rasio keuangan juga dapat dijadikan sebagai detektor sebagai cara pencegahan dini agar perusahaan bisa terhindar dari keadaan bangkrut (insolvency). Adapun pengertian kebangkrutan menurut Harnanto (1991:485) dimaksudkan sebagai suatu keadaan atau situasi di mana perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjutkan

usahanya. Akibat yang lebih serius dari kebangkrutan adalah berupa penutupan usaha dan pada akhirnya menjadi pembubaran perusahaan atau likuidasi. Sedangkan pengertian kebangkrutan menurut Mamduh (2003:261) adalah keadaan seseorang yang sedang bangkrut atau tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya atau hutang-hutangnya atau ketidak-mampuan. Pada hakekatnya, keadaan seorang debitur yang telah diputuskan atau dinyatakan bangkrut oleh suatu pengadilan. Kebangkrutan berarti munculnya biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan dan biaya ini cukup besar. Menurut Agnes Sawir (2003:6) bahwa analisis dan intepretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Lebih lanjut, Agnes Sawir (2003:23) menyebutkan bahwa telah diciptakan suatu analisis yang dikembangkan oleh Altman yaitu dengan mengkombinasikan macam-macam rasio yang telah ada sebelumnya menjadi lima komponen rasio saja yang penting untuk dapat memprediksi akan terjadinya kebangkrutan dalam suatu perusahaan antara lain: 1. Rasio dari Modal Kerja terhadap Total Aktiva 2. Rasio dari Laba yang Ditahan terhadap Total Aktiva 3. Rasio dari Laba sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aktiva 4. Rasio dari Modal Sendiri terhadap Total Hutang 5. Rasio dari Tingkat Perputaran (Total) Aktiva Setelah dilihat dari keseluruhan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang didapatkan penulis adalah bahwa laporan keuangan yang dianalisis dengan menggunakan rasio dapat digunakan dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat survey, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.

Sumber data untuk penyusunan skripsi ini adalah data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari bahan-bahan yang tersedia di buku-buku, majalah, jurnal dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data serta informasi yang dilakukan penulis dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan langsung terhadap masalah yang akan dibahas yang juga merupakan objek penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode sampel dari perusahaan industri semen yang telah go-public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang berjumlah 3 (tiga) perusahaan (emiten). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Jakarta Institut Teknologi Bandung di jalan Ganesha 10 Bandung dan Bursa Efek Jakarta Universitas Widyatama di jalan Cikutra 204 Bandung dengan mengakses www.jsx.co.id. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2007 sampai dengan selesai.