LESITIN TIDAK HANYA PENTING UNTUK PROSES PANGAN TAPI JUGA UNTUK KESEHATAN! Oleh : Arif Hartoyo

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUKSI LECITHIN DARI VEGETABLE OILS MENGGUNAKAN PROSES ACID DEGUMMING

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda gangguan metabolisme lipid (dislipidemia). Konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa folat berperan sebagai koenzyme pada berbagai metabolisme asam amino

Fransiska Victoria P ( ) Steffy Marcella F ( )

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Asam folat dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan jaringan hewan,

BAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia suatu Negara. World Health Organization ( WHO )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sukoharjo yang beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

BAB I PENDAHULUAN. Suplemen berfungsi sebagai pelengkap bila kebutuhan gizi yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN. repository.unimus.ac.id

VITAMIN K (MENADION) Dr. Inge Permadhi MS

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

for Kids dalam Eat Breakfast Daily FOOD FOR KIDS

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun tahun 1997

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Kadar glukosa darah pada penelitian ini, terjadi peningkatan pada masingmasing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Gaya hidup modern turut mengubah pola makan masyarakat yang

TENTANG KATEGORI PANGAN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. secara eksklusif selama 6 bulan kehidupan pertama bayi. Hal ini dikarenakan ASI

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing perah yang umumnya dipelihara di Indonesia adalah kambing Peranakan

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pola konsumsi pangan adalah berbagai informasi yang memberikan

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia adalah negara dengan konsumsi ikan sebesar 34 kilogram per

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

I. PENDAHULUAN. Vitamin B9 atau folat adalah zat gizi penting yang tidak bisa disintesis oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instant seperti makanan cepat

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat modern semakin memperhatikan makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. sedih bagi individu maupun anggota keluarga yang dapat menimbulkan. depresi. Depresi merupakan penyakit atau gangguan mental yang

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

Calcium Softgel Cegah Osteoporosis

Metabolisme lipid. Metabolisme lipoprotein plasma Metabolisme kolesterol

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolesterol adalah alkohol steroid di jaringan tubuh yang menjalankan

Nutrition in Elderly

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

LIPIDA. Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

Mitos dan Fakta Kolesterol

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakan merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap tampilan

Transkripsi:

LESITIN TIDAK HANYA PENTING UNTUK PROSES PANGAN TAPI JUGA UNTUK KESEHATAN! Oleh : Arif Hartoyo www.duniapangankita.wordpress.com Lesitin (phospatidil kolin) dengan komponen utamanya kolin, adalah zat gizi penting yang ditemukan secara luas pada berbagai pangan dan tersedia sebagai suplemen. Kolin telah lama dikenal sebagai zat gizi esensial bagi sejumlah spesies hewan dan akhir-akhir ini terbukti esensial juga pada manusia. Berbagai riset menunjukkan bahwa kolin/lesitin memainkan peran penting bagi kesehatan seperti penyakut jantung koroner, reproduksi dan perkembangan, memori, dan performa fisik. Selain itu bepotensi bermanfaat dalam metabolisme grup metil, transport kolesterol, sintesis asetil kolin dan signal sel. Perspektif Sejarah Kolin pertamakali diketahui berada di jaringan mamalia oleh Strecker tahun 1862. Pentingnya sebagai zat gizi esensial pertama kali direalisasikan dalam studi pada insulin tahun 1930. Riset beberapa tahun kemudian menunjukkan bahwa kolin esensial pada beberapa spesies hewan, termasuk primata. Defisiensi kolin menyebabkan disfungsi ginjal, infertilitas, gangguan pertumbuhan, abnormalitas tulang, penurunan hemato poiesis dan hipertensi. Artikel pada publikasi Health Food tahun 1980-an membicarakan lesitin sebagai sebuah treament untuk gangguan memori, gangguan neurologi, penyakit jantung dan penyakit kantung empedu. Meski di awal riset lesitin menunjukkan manfaat tersebut, namun hanya sedikit yang diketahui tentang peran seseungguhnya pada nutrisi dan keehatan. Baru pada beberapa tahun terakhir, riset bidang molekuler dan biologi sel, neuroscience serta nutrisi memberikan banyak informasi tentang lesitin dan kolin, serta perannya pada kesehatan dan penyakit. 1

Sumber dan Asupan Dalam bahan pangan, kolin terutama terdapat dalam bentuk lesitin (phospatidil kolin) dan juga dalam bentuk bebas atau sebagai komponen phospolipid lain seperti spingomyelin. Secara kimia kolin sama dengan hidroksi trimetil amonium hidroksida. Karena bentuknya zwiter ion (mempunyai muatan positif dan negatif), suplemen kolin ditemukan dalam bentuk beberapa jenis garam seperti kolin klorida, kolin bitartrat dan kolin hidrogen sitrat. Lesitin mengandung sekitar 13 % kolin berdasar berat. Lesitin juga zwiter ion, mempunyai muatan positif pada atom N kolin dan muatan negatif pada atom O dari grup phospat. Lesitin dapat bersifat polar (bagian kolin) dan non polar (bagian asam lemak) sehingga sangat efektif sebagai emulsifier dan digunakan dalam berbagai sistem drug delivery. Lesitin dan phospolipid lain mengandung komponen hidrofobik dan hidrofilik yang digunakan sebagai sifat fungsional dalam pengolahan pangan. Lesitin dapat digunakan sebagai emulsifier, fat replacer, mixing/blending aid, release agent. Sebagai food ingredient, lesitin termasuk GRAS (Generally Recognized as Safe). Lesitin banyak digunakan untuk produk baking, keju, chewing gum, cokleat, frosting, infant formula, margarin, susu bubuk, non dairy cream, salad dressing dan sebagainya Lesitin komersial yang digunakan dalam suplemen gizi umumnya merupakan campuran phospatidil kolin dan phospolipid lain yang diekstrak dari kedelai. Meskipun lesitin dan kolin dapat ditemukan pada berbagai bahan pangan, biasanya bahan pangan yang kaya lesitin atau kolin juga tinggi kolesterol dan lemak seperti telur, daging, organ/jeroan. Sedangkan pada buah, sayur dan padi-padian relatif kecil jumlahnya. Lesitin merupakan sumber kolin yang lebih bioavailaible dibandingkan garam kolin. Lesitin memberikan jumlah kolin plasma lebih tinggi dalam periode yang lebih lama dibandingkan kolin klorida. Hal tersebut disebabkan kolin dalam lesitin lebih sedikit diubah menjadi di dan tri metil amin oleh bakteri usus. Sekitar 60 % garam kolin yang dikonsumsi hilang dengan cara ini. Sebaliknya kolin dalam lesitin hanya 30 % 2

yang diubah menjadi trimetil amin. Tri metil amin yang tinggi pada saluran pencernaan dapat memproduksi fishy body odor. Lesitin disintesis dari sequensial metilasi dari phospatidil etanolamin oleh phospatidil eanolamin-n-metiltransferase menggunakan S-adenosylmethionin sebagai donor metil. Jalur ini penting dalam otak dan liver karena kontribusi kolin dalam sintesis asetilkolin dan satu-satu cara untuk menghasilkan molekul kolin baru. Kolin, folat, vitamin B12 dan metionin semua berpartisipasi dalam grup metil dan metabolisme homocystein. Sebagai prekursor sintetik dari lesitin, phospatidil etanolamin adalah aseptor metil dari S-adesylmetionin. Oksidasi intermediat dari kolin, betain dapat mendonasikan sebuah grup metil pada homocystein membentuk methionin. Methionin dapat dikonversi kembali menjadi homocystein yang berkontribusi pada sintesis kolin. Tingginya level homocystein meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu kecukupan asupan kolin mungkin penting dalam mereduksi resiko tadi. Jadi, grup metil dan metabolisme homocystein adalah komplek dan memerlukan partisipasi zat gizi secara interdependent. Inilah satu alasan mengapa ketepatan kebutuhan manusia akan kolin sangat sulit ditentukan. Zat Gizi Esensial dan Perannya dalam Kesehatan Pada bulan April 1998, untuk pertamakalinya the US Food & Nutrition Board (FNB) merekomendasikan bahwa kolin dipertimbangkan sebagai sebuah nutrisi esensial dan ditentukan Dietary Reference Intake (DRI) levelnya. FNB menciptakan RDAs pada tahun 1949 dan dibuat revisinya minimal setiap 5 tahun. Apa dasar keputusan FNB s? Yaitu berdasarkan bukti bahwa kolin dibutuhkan untuk fungsi normal liver manusia. Selain itu, kolin dan lesitin (phospatidil kolin)- bentuk utama kolin dalam bahan pangan, nampaknya berperan dalam rendahnya resiko penyakit kardiovaskuler. Peran kolin dan lesitin dalam tubuh dan bagi kesehatan dapat di lihat pada tabel 2 dan 3. 3

Zat gizi esensial adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh tetapi tubuh tidak dapat mensintesisnya atau tidak dapat dibuat dalam jumlah cukup sehingga harus diperoleh dari makanan. Bukti zat gizi adalah esensial biasanya terlihat penyakit karena defisiensi jika zat gizi tersebut tidak ada dalam makanan. Dalam beberapa kasus zat gizi dapat diproduksi oleh tubuh tapi tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Sebagai contoh manusia dapat memproduksi niasin dari asam amino tryp, tapi tidak cukup mencegah terjadinya pellagra. Seperti kasus niasin, tubuh kita dapat mensintesis kolin, tapi mungkin tidak cukup sehingga harus dipasok dari makanan. Tabel 1. Dietary Reference Intake (DRI)* Level kolin (mg/hari) Populasi Kecukupan Asupan Batas atas** Bayi 0-5 bulan 6-11 bulan Anak 1-3 tahun 4-8 tahun 9-13 tahun Laki-laki 14-18 tahun 19+ tahun Wanita 14-18 tahun 19+ tahun Hamil 125 150 200 250 375 400 424 450 Tidak ditentukan Tidak ditentukan 1000 1000 2000 3000 3000 Menyusui *DRI adalah sebuah nilai yang didasarkan pada observasi atau eksperimen dalam menentukan perkiraan asupan zat gizi dari grup orang sehat, ketika RDA tidak dapat ditentukan. **Batas atas : level tertinggi asupan zat gizi harian yang tidak mempunyai efek negatif pada hampir seluruh individu dalam populasi secara umum. 4

Tabel 2. Peran kolin dalam jalur metabolik No. Peran 1. Asetilasi membentuk asetilkolin neurotransmiter 2. Oksidasi irreversible membentuk betain donor grup metil yang berperan dalam metabolisme homosistein 3. Fosforilasi membentuk fosfokolin 4. Substitusi melalui base exchange untuk serin, inositol, etanolamin atau head groups lain untuk menghasilkan lesitin 5. Menghasilkan sphingomyelin sebagai hasil transfer fosfokolin dari lesitin menjadi uramida. Tabel 3. Peran kolin dan lesitin pada kesehatan dan penyakit Fungsi liver Kolin diperlukan untuk fungsi liver yang normal. Defisiensi kolin menyebabkan : Perlemakan hati dan kanker liver pada hewan Perlemakan hati pada pasien yang diberi total parenteral nutrition Abnormal fungsi liver pada orang dewasa dalam beberapa minggu Penyakit kardiovaskuler Kolin memfasilitasi metabolisme homocystein, sebab jika jumlahnya tinggi akan meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler Lesitin menurunkan level koleterol serum Lesitin merupakan obligatori komponen VLDL dan HDL Reproduksi dan Kolin berperan penting dalam perkembangan otak dan perkembangan learning. Kolin dapat berpengaruh pada status folat yang direkomendasikan untuk wanita hamil dalam pencegahan NTD (Neural Tube Deffect). Kolin adalah komponen platelet activating factor yang berperan dalam implantasi telur dan induksi labor. Meningkatkan motilitas sperma. Performa fisik Suplementasi kolin meningkatkan performa endurance olahragawan. Memori Lesitin dan kolin meningkatkan memori dan learning pada hewan dan memori jangka pendek manusia. 5