BAB 2 MODEL RELASI ENTITAS (E-R MODEL)

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL RELASI ENTITAS (E-R MODEL)

PRAKTIKUM BASIS DATA MODUL 1 PERANCANGAN DATABASE MENGGUNAKAN ER DIAGRAM

BAB 3 MODEL RELASIONAL

Model Data Entity Relationship. Minggu 2

ER-DIAGRAM (ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM)

Basis Data I. Pertemuan Ke-2 & Ke-3 (Rancangan Basisdata) Noor Ifada.

Bab 1. Review Database 1 POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 1.1. PENDAHULUAN. Pendahuluan ER-Model Model Relasional Structured Query Language Normalisasi

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

Pertemuan 2-3 ER-MODEL

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

PERANCANGAN SISTEM DATABASE

PEMODELAN DATA (ER-D) Basis Data -1 / Dian Dharmayanti

Pertemuan IV Advanced Entity Relationship Diagram Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika

Entity Relationship Model

PERTEMUAN IV ADVANCED ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM FAK. TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

PERTEMUAN 8 & 9 MODEL ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) KONSEP DASAR MODEL ENTITY RELATIONSHIP

ERD, EERD DAN PEMETAAN KE MODEL RELASIONAL

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

SISTEM BASIS DATA Presented By

MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

PERTEMUAN 5. Model Data Relational (Lanjut)

PERTEMUAN 3. Model E-R (Lanjutan)

PERTEMUAN 6 & 7 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Basis Data. Pemodelan Database dengan ER Diagram (Entity Relationship Diagram) Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data. Pemetaan ER Diagram ke Bentuk Skema Relasi Database. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Model Entity Relationship Bagian II

Review Basis Data 1. by: Ahmad Syauqi Ahsan

P7 Perancangan Database

Laboratorium Database PENS C H A P T E R. Arif Basofi, S.Kom, MT. Teknik Informatika - PENS

Database Design. Pemodelan data & Model Entity-Relationship. Pertemuan 4. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom

C H A P T E R. Copyright 2005 PENS-ITS

SISTEM BASIS DATA 1 Imam Asrowardi, S.Kom.

Perancangan Basis Data Relasional. Bab IV Converting ER Model To Table

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

C H A P T E R. Copyright 2005 PENS-ITS

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

ER (ENTITY RELATIONSHIP) MODEL

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

Model Entity Relationship Bagian I

BAB III MODEL DATA RELASIONAL DAN ALJABAR RELASIONAL

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

Pertemuan III Entity Relationship Diagram Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

KONSEP SISTEM BASIS DATA

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

Perancangan Basis Data

Entity Relationship Model

Basis Data. Model E R (Lanjutan)

TEKNIK ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

PERTEMUAN 2 MODEL DATA MODEL ENTITY RELATIONSHIP ( MODEL E-R)

Minggu ke - 5 Basis Data 1. ER-D mapping to Model Relasional dan 1NF Normalisasi Database

ER (Entity-Relationship) Model dan Mapping ke Model Relasional. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

ER (ENTITY RELATIONSHIP) MODEL

Entity Relationship Diagram.

BASIS DATA (BS203) MODEL RELASIONAL

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Normalisasi Bagian I

BAB II LANDASAN TEORI

Praktikum Basis Data 2. BAB 1 : Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

Sistem Basis Data ( )

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Foreign Key. Foreign key adalah kolom yang diambil dari primary key entitas lain yang menggunakan hubungan antar 2 tabel tsb.

Perancangan Basis Data Relasional. (Entity Relationship Model) By : Hanung N. Prasetyo

Enhanced Entity Relationship. Mata Ajar Basis Data 1

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

OVERVIEW BASIS DATA RELASIONAL. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

ENTITY RELATIONSHIP MODEL

Outline. 1. Latar Belakang. 2. Superclass/Subclass Relationship. 3. Specialisasi dan Generalisasi. 4. Hierarchy dan Lattice

SISTEM BASIS DATA MODEL ENTITY-RELATIONSHIP

Model adalah representasi kenyataan.

Bab 2 Pemodelan Data Menggunakan

PERTEMUAN 4 Model Data Relational

Pemodelan Basis Data Entity-Relationship Diagram (contoh kasus 2) Yusuf 2010

Mahasiswa dapat melakukan perancangan basis data dengan model entity relationship

Entity Relationship Diagram. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Pertemuan 4 ENTITY RELATIONSHIP ENTITY RELATIONSHIP

NORMALISASI UNTUK BASIS DATA RELASIONAL

MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC.

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

ENTITY RELATIONSHIP MODEL

Sistem Basis Data. Pertemuan 3 : Modeling Data in Organization Andronicus Riyono, M.T.

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

Konsep model relasional

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 5. Pemodelan Dan Analisis Database

Pertemuan 4 ENTITY RELATIONSHIP ENTITY RELATIONSHIP

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. By Tim Dosen

Modul ke: Pertemuan - 8. Model Relasi Entitas. Fakultas Ilmu Komputer. Ariefah Rachmawati. Program Studi Sistem Informasi.

Basis Data Pertemuan 3. Weny Mistarika R.

Transkripsi:

BAB 2 MODEL RELASI ENTITAS (E-R MODEL) Tinjauan Desain Basis Data Desain Konseptual (Dengan menggunakan ER-Model) Informasi apa yang dikandung oleh suatu entity dan relasi yang harus disimpan dalam basis data Batasan integritas (integrity constraint) dan aturan bisnis yang harus ditangani Skema basis data dalam ER Model dapat dipresentasikan dalam bentuk gambar (ER diagram). Memetakan ER Diagram ke dalam skema relasional. Dasar-dasar ER Model Entiti : obyek dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek yang lain. Entiti digambarkan (dalam basis data) dengan menggunakan himpunan atribut. Himpunan entity : Kumpulan entity yang sejenis. Misal : himpunan data pegawai o Semua entity dalam himpunan entity memiliki himpunan atribut yang sama o Tiap himpunan entity memiliki kunci (key) o Tiap atribut memiliki domain. Relasi : Asosiasi diantara dua atau lebih entity Misal : Ani bekerja di Departemen Farmasi

Himpunan Relasi : Himpunan relasi yang sejenis o Himpunan relasi n-ary R berelasi dengan sejumlah himpunan entity n E1 En Himpunan entity yang sama dapat berpartisipasi dalam himpunan relasi yang berbeda, atau mempunyai peran yang berbeda dalam suatu himpunan yang sama. Batasan Kunci (Key Constraints) Pada suatu contoh kasus, seorang pegawai dapat bekerja pada beberapa departments; sebuah departement memiliki banyak pegawai Sebaliknya, tiap departement hanya memiliki seorang manager, yang berhubungan dengan key constraint pada Manages.

Batasan partisipasi (Participation Constraints) Apakah setiap departemen mempunyai seorang manager? o Jika semua departemen pasti mempunyai manager maka partisipasi Departements dalam Manages dapat dikatakan total. Sebaliknya jika tidak semua departement memiliki manager maka partisipasinya adalah partial. Entiti Le mah Entiti lemah dapat diidentifikasi secara unik jika terdapat peran kunci utama (primary key) yang berasal dari atau dimiliki oleh entity yang lain (owner). o Himpunan entity owner dan entity lemah harus berartisipasi dalam himpunan relasi one-to-many (satu owner, banyak entity lemah). Hirarki ISA ( is a )

Seperti pada C++, dan bahasa pemrograman yang lain, suatu atribut dapat diturunkan. Jika kita deklarasikan A ISA B, setiap entity A juga termasuk entity B. Overlap constraints : Bolehkah seorang pegawai mempunyai status sebagai pegawai dengan hitungan gaji perjam (Hourly_Emps) sama halnya seperti pegawai dengan perjanjian kontrak (Contract_Emps)? (Boleh/Tidak) Covering constraints : Apakah setiap entity Employees juga merupakan entity Hourly_Emps dan Contract_Emps? Alasan menggunakan ISA : o Untuk menambahkan deskripsi atribut yang lebih spesifik pada subclass. o Untuk mengidentifikasi entity yang berpartisipasi dalam suatu relasi. Aggregasi Digunakan pada saat kita perlu memodelkan apa saja yang terlibat dalam suatu himpunan relasi. o Aggregasi membolehkan kita untuk memperlakukan suatu himpunan relasi sebagai himpunan entity untuk tujuan partisipasi dalam relasi yang lain.

Aggregasi vs. relasi ternary Monitors adalah relasi yang distinct dengan deskripsi atribut. Juga dapat dikatakan bahwa tiap sponsorship dimonitor oleh kebanyakan seorang pegawai. Desain Konseptual dengan menggunakan ER Model Pilihan desain : o Haruskan konsep dimodelkan sebagai entity atau atribut? o Haruskah konsep dimodelkan sebagai entity atau relasi? o Identifikasi relasi : binary atau ternary? atau aggregasi? Batasan dalam ER Model : o Semakin banyak semantic data yang dapat ditangkap o Tapi beberapa batasan tidak dapat ditangkap dalam ER diagram. Entiti vs. Atribut Haruskah informasi alamat (address) menjadi atribut dari Employee atau menjadi entity (dihubungkan ke Employee oleh suatu relasi)? Tergantung pada penggunaan yang kita inginkan dari informasi alamat tersebut, dan juga tergantung pada semantic data. o Jika terdapat beberapa address per Employee, maka address harus menjadi suatu entity (nilai dari atribut tidak bisa diset, atau diinisialisasi). o Jika struktur dari address (kota, jalan, dll) dianggap penting, maka address tersebut juga harus dimodelkan sebagai suatu entity (karena nilai suatu atribut harus atomic). Works_In2 tidak mengijinkan seorang employee untuk bekerja pada suatu departement dalam dua atau lebih periode.

Sama dengan permasalahan menyimpan beberapa address untuk seorang employee : Kita perlu menyimpan beberapa nilai dari deskripsi atribut untuk tiap instance dari relasi berikut ini. Entiti vs. Relasi ER diagram diatas akan OK jika seorang manager mengambil budget yang terpisah pada tiap departemen. Apa yang terjadi jika manager mengambil budget yang dikover dari semua departemen? o Penyimpanan redundant untuk dbudget yang disimpan pada tiap departemen. Relasi Binary vs. Ternary Jika policy dimiliki hanya oleh satu orang employee : o Key constraint pada policies mengartikan bahwa suatu kebijakan (policy) diterapkan untuk hanya dapat mengkover satu orang dependent Apa yang merupakan constraint tambahan pada diagram yang kedua berikut ini?

Contoh sebelumnya telah mengilustrasikan suatu kasus pada saat dua relasi binary lebih baik dibandingkan satu relasi ternary. Contoh yang lain : relasi ternary Contracts berelasi dengan himpunan entity Parts, Departments dan Suppliers, yang memiliki atribut deskriptif qty. Tidak ada kombinasi relasi relasi biner yang layak untuk menggantikan subsitusi ini : o S dapat mensupply P, D memerlukan P, dan D berurusan dengan S. Dapatkah diandaikan bahwa D memiliki perjanjian untuk membeli P dari S? o Bagaimana cara kita merecord qty? Ringkasan : Desain Konseptual dan ER-Model Desain Konseptual memenuhi persyaratan dalam analisa kebutuhan (requirements analysis). ER Model paling banyak digunakan dalam desain konseptual o Konstruksinya ekspresif, paling dekat dengan cara manusia berpikir tentang aplikasi yang akan mereka kerjakan. Elemen dasar : entity, relasi, dan atribut (dari entity dan relasi). Beberapa elemen tambahan : entity lemah, hirarki ISA, dan aggregasi Catatan : Terdapat banyak variasi dalam ER Model. Beberapa macam batasan integritas (integrity constraints) dapat dinyatakan dalam ER Model : batasan kunci (key constraints), batasan partisipasi (participation constraints), dan overlap/covering constraints untuk hirarki ISA. Beberapa foreign key constraints juga secara implisit dinyatakan dalam definisi himpunan relasi. o Beberapa constraints semisal functional dependencies tidak dapat dinyatakan dalam ER Model. o Constraints memegang peranan penting dalam membentuk suatu desain basis data yang baik. Desain ER bersifat subyektif. Terdapat banyak cara untuk memodelkan suatu scenario. Pilihannya meliputi : o Entiti vs. atribut, entity vs. relasi, relasi binary atau n-ary, menggunakan hirarki ISA atau tidak, menggunakan aggregasi atau tidak.

Untuk memastikan suatu basis data didesain dengan bagus : skema relasional yang dihasilkan harus bisa dianalisa dan diperbaiki di waktu mendatang. Informasi functional dependencies dan teknik normalisasi juga diperlukan dalam hal ini (akan dibahas pada bab selanjutnya).