PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
down mengandung makna bahwa perencanaan ini memperhatikan pula

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN AERTEMBAGA BITUNG

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

RIFKY EFFENDI HARDIJANTO

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

reformasi birokrasi yang harus diwujudkan dan dilaksanakan oleh seluruh instansi pemerintahan. Salah satu wujud atas pelaksanaan tugas dan

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN III 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

LAKIP SEKRETARIAT DJPB TRIWULAN I 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

L A K I P D J P B T r i w u l a n I I I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

MAMAN HERMAWAN. Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2016

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT PELAYANAN USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.1 Rencana Strategis

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SIDOARJO

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN I-1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat PenangananPelanggaran Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1. Jumlah pegawai berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon II sebanyak 1 orang, Jabatan

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n I I D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

LAKIP BBPSEKP Tahun 2013

pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis balanced

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.47/MEN/2011 TENTANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 KATA PENGANTAR

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR. L a k i p T r i w u l a n 1 D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n , D J P B TAHUN 2014

KEBIJAKAN PENGUATAN SDM KP DALAM UU DESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2016

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MEKANISASI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) PUSAT PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III BPPP AMBON

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah - BKIPM 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E X E C U T I V E S U M M A R Y

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II SUPM NEGERI PARIAMAN TAHUN 2017

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ikhtisar Eksekutif. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

KINERJA 2016 STP - Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Badan Karantina Ikn, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

BALAI DIKLAT APARATUR SUKAMANDI LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2016 BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN

Transkripsi:

L A K I P PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunia-nya, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan Kelautan dan Pelatihan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat diselesaikan dengan program yang telah ditetapkan. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang dibiayai dari anggaran negara agar menyampaikan laporan dimaksud. Laporan ini merupakan media akuntabilitas yang merinci pertanggungjawaban sebagai amanah yang diemban organisasi dan tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Selama tahun 2014, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan telah berhasil melaksanakan misi yang diemban dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan ini diukur berdasarkan pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan, pada berbagai perspektif berdasarkan balanced scorecard Level-2, yaitu stakeholders perspective, customers perspective,internal process perspective, dan learn and growth perspective. Dari laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan yang akan diambil untuk meningkatkan kinerja Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan tugas pelatihan dimasa mendatang. Jakarta, Desember 2014 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Dr.Ir.Santoso,M.Phil

IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan pada Tahun 2014 difokuskan pada dukungan terhadap Direktif Presiden, seperti: Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN), pembangunan wilayah perbatasan, Pengarustamaan Gender (PUG), MP3EI, MP3KI, dan dukungan program prioritas KKP seperti: minapolitan, industrialisasi kelautan dan perikanan, Pengembangan Usaha Mina Pedesaan, Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR), dan blue economy. Penyelenggaraan pelatihan tersebut, didasarkan pada hasil pemetaan kebutuhan pelatihan di lokasi yang menjadi sasaran program, dengan peserta pelatihan berasal dari masyarakat dan aparatur. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pelaksanaan program Pelatihan Kelautan dan Perikanan Tahun 2014, pencapaian indikator kinerja output, yang merupakan perbandingan antara angka rencana kinerja (performance plan) dengan capaian kinerja (performance result) menunjukkan nilai capaian kinerja output sebesar 117,88%. Rincian lengkap masing-masing nilai capaian sasaran tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Capaian Kinerja Output Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 PROGRAM/ KEGIATAN Pelatihan Kelautan dan Perikanan SASARAN STRATEGIS Tersedianya lulusan pelatihan KP sesuai standar kompetensi dan kebutuhan INDIKATOR KINERJA Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar dan kebutuhan (Orang) 2014 % TARGET CAPAIAN CAPAIAN 17.200 18.605 117,88 - Pelaku utama 15.000 16.515 115,24 - Aparatur 2.200 2.579 135,91 Sedangkan hasil pengukuran kinerja berdasarkan BSC Level-2 Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 sebagaimana terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2. Target dan Capaian Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 No Uraian IKU Target 2014 Capaian 2014 SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 dalam proses 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 dalam proses 3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% dalam SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih proses 35% 49% 90% 91,37% SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total 85% 87,5% pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total 50% 52,3% masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment 80% 100% SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 90% 98% 95% 100% 85% 86,9% 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR 10% 8,63% yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih. SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat 50% 30% KP SS11 17 Service level agreement 75% 99% SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding 100% 100% total rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%) 79,14 20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75 7,75 21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara level 4) 80,03 22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang 80% 90% berbasis kinerja di Pusat Pelatihan KP SS13 23 Persentase penyerapan DIPA Pusat Pelatihan KP >95% 98,95%

Dalam penyelenggaraan pelatihan Tahun 2014 tersebut telah berhasil mencapai seluruh sasaran strategis, namun demikian untuk meningkatkan mutu layanan dan kualitas penyelenggaraan pelatihan yang optimal dimasa mendatang perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut : 1. Mensinergikan target kelompok pelaku utama yang akan menjadi sasaran pelatihan dengan Eselon I terkait, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan SDM kelautan dan perikanan, sehingga terjadi peningkatan efektifitas program pelatihan dan percepatan pencapaian sasaran strategis pelatihan. 2. Meningkatkan sistem pengendalian dalam penyelenggaraan pelatihan, baik yang dislenggarakan oleh Balai Diklat, Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan lembaga pelatihan swasta penyelenggara pelatihan kelautan dan perikanan sesuai peran Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagai quality assurance penyelenggaraan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan. 3. Meningkatkan kerjasama pelatihan dan meningkatkan peran aktif seluruh pemangkukepentingan dalam kerjasama penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan. 4. Meningkatkan kapasitas seluruh tenaga kepelatihan dan pemenuhan sarana prasarana okok dan penunjang pelatihan baik di Pusat Pelatihan KP, Balai Diklat Perikanan dan P2MKP. 5. Mengembangan Sistem Informasi Manejemn Pelatihan Kelautan dan Perikanan (SIMLAT KP) untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan yang efiisen, efektif, transparan, dan akuntabel.

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI iii v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sasaran 2 D. Tugas dan Fungsi 2 E. Aspek Strategis 3 F. Struktur Organisasi 8 G. Sistematika Penyajian 10 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 12 A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 12 B. Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2014 12 C. Kinerja Utama Pusat Pelatihan 17 D. Penetapan Kinerja 18 E. Rencana Strategis 18 F. Sasaran 19 G. Rencana Capaian Program dan Kegiatan 20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21 A. Akuntabilitas Kinerja 21 B. Analisis Capaian Kinerja 24 C. Evaluasi Kinerja 43 D. Akuntabilitas Keuangan 46 BAB IV PENUTUP 48 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Wilayah Kerja UPT Pelatihan 5 Tabel 1.2. Data Tenaga Pelatih dan Pengelola Pelatihan 6 Tabel 3.1 Sasaran Strategis Pusat Pelatihan KP 23 Tabel 3.2 Capaian Kinerja pada Stakeholders Perspective 25 Tabel 3.3 Capaian Kinerja pada Costumers Perspective 30 Tabel 3.4 Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective 35 Tabel 3.5 Capaian Kinerja Learn and Growth Perspective 43 Tabel 3.6 Data Sertifikasi Kompetensi Tahun 2014 44 Tabel 3.7 Capaian Sasaran Pelatihan KP 44 Tabel 3.8 Capaian Outcome Pelatihan 45 Tabel 3.10 Alokasi Anggaran Pusat Pelatihan Tahun 2014 pada satker Pusat dan Balai KP 47

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan 5 Gambar 3.1 Peta Strategis Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap penyelenggara negara dan pemerintah harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat yang dihasilkan. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dan diperkuat dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 13 tahun 2010 tentang tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. bahwa mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis dan periodik. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pusat Pelatihan KP dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran, serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). B. Tujuan Tujuan penyusunan LAKIP Pusat Pelatihan KP adalah : 1. Sebagai alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Pusat Pelatihan KP. 2. Sebagai umpan balik (Feedback) untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.

C. Sasaran Sasaran utama penyusunan LAKIP adalah untuk mengukur dan menilai ingkat capaian kinerja Tahun 2014 yang diukur dengan menggunakan peta strategis dalam Balance Scorecard (BSC) Level-2. Berdasarkan laporan tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai baik secara kualitas maupun kuantitas serta tingkat kegagalan yang terjadi selama proses pelaksanaan sesuai penetapan kinerja dan rencana kinerja Tahun 2014. D. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor PER.15/MEN/2010 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Pelatihan KP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan. Pusat Pelatihan KP mempunyai tugas melaksanakan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud Pusat Pelatihan KP menyelenggarakan fungsi: 1. pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan, program pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 2. pelaksanaan kerja sama pelatihan dan permagangan di bidang kelautan dan perikanan; 3. pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata penyelenggaraan pelatihan serta pengembangan penyusunan kebutuhan 4. pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 5. penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur di bidang kelautan dan perikanan; 6. pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga pelatih/instruktur, peserta latih, dan alumni pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 7. monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; dan 8. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Puslat Kelautan dan Perikanan.

E. Aspek Strategis Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (SDM- KP), pada prinsipnya muncul seiring dengan Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, dimana untuk mewujudkan visi tersebut terdapat permasalahan kualitas SDM dan kelembagaannya. Dimana jumlah SDM yang bergantung pada kegiatan usaha kelautan dan perikanan sangat besar dan dengan pengetahuan, penguasaan teknologi dan kemampuan serta infrastuktur untuk akses informasi yang minim dan tidak merata di seluruh wilayah Indonesia yang berkepulauan, sehingga mempengaruhi lemahnya daya saing dan produktivitas SDM-KP. Disamping itu, sebagai konsekuensi atas adanya tuntutan standar kompetensi SDM-KP baik nasional maupun internasional, maka peran BPSDM-KP melalui Pusat Pelatihan KP menjadi sangat strategis. Sebagai subyek sekaligus obyek yang menjadi target di dalam pembangunan di bidang kelautan dan perikanan dan dalam rangka mempercepat transformasi sosial, akselerasi dan revitalisasi pembangunan di bidang kelautan dan perikanan yang menyangkut berbagai aspek, baik yang bersifat sosial, ekonomi maupun ekologis. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Pelatihan KP merasa perlu untuk mentransformasi SDM-KP menuju industrialisasi KP sebagai suatu proses perubahan/ pergeseran tata nilai, norma, pola pikir dan perilaku suatu kelompok masyarakat menuju peningkatan kualitas kehidupan melalui industrialisasi. Penyelenggaraan pelatihan kelautan dan perikanan diselenggarakan melalui pelatihan bagi masyarakat dan diklat bagi aparatur. Pelatihan bagi masyarakat ditujukan kepada nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pedagang ikan, pemerhati konservasi, masyarakat kelautan dan perikanan lainnya dan masyarakat lainnya. Jenis-jenis pelatihan bagi masyarakat yang telah diselenggarakan sampai saat ini, antara lain: pelatihan teknik penangkapan ikan; pelatihan teknik permesinan perikanan, pelatihan budidaya dan pembenihan ikan; pelatihan pengolahan dan mutu hasil perikanan; pelatihan pemasaran dan manajemen usaha perikanan; pelatihan kewirausahaan, pelatihan kepelautan (ANKAPIN/ATKAPIN III), pelatihan keselamatan dasar, pelatihan konservasi perikanan dan pelatihan-pelatihan teknis lainnya. Sedangkan diklat bagi aparatur ditujukan bagi aparatur negara yang memiliki peran, partisipasi dan kontribusi dalam pembangunan kelautan dan perikanan, baik aparatur di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, maupun aparatur di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Diklat aparatur terdiri dari diklat prajabatan dan diklat dalam jabatan, yaitu diklat teknis, struktural, dan fungsional.

Tersedianya 6 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Pusat Pelatihan KP dalam melayani kebutuhan pelatihan bagi SDM-KP, baik bagi aparatur maupun masyarakat. Tabel 3. Wilayah Kerja UPT Pelatihan KP No. Unit Kerja Wilayah Pelatihan (Provinsi) Keterangan 1. BPPP Medan NAD, Sumut,, Sumbar, Kepri, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung 8 Provinsi, 110 Kabupaten/Kota 2. BPPP Tegal Sumsel, Lampung, Banten,Jabar, DKI Jakarta, Jateng, DIY Yogyakarta, Kalbar, Kalteng 9 Provinsi, 115 Kabupaten/Kota 3. BPPP Banyuwangi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan 5 Provinsi, 64 Kabupaten/Kota 4. BPPP Aertembaga Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Kaltim, Kalut Sulbar, 6 Provinsi, 68 Kabupaten/Kota 5. BPPP Ambon Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sultra 5 Provinsi, 57 Kabupaten/Kota 6. BDA Sukamandi Seluruh Indonesia Adanya komitmen yang tinggi dari Kepala Pusat Pelatihan KP dan jajarannya merupakan salah satu faktor pendukung dalam mewujudkan pencapaian sasaran pengembangan SDM-KP melalui pelatihan kelautan dan perikanan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dibidang pelatihan, baik bagi aparatur maupun masyarakat, BPPP dan BDA memiliki tenaga kepelatihan sebanyak 468 orang, terdiri dari widyaiswara sebanyak 73 orang, tenaga instruktur sebanyak 62 orang dan tenaga pengelola pelatihan sebanyak 333 orang. Jumlah tenaga pelatih dan pengelola pelatihan pada masing-masing UPT Pelatihan KP, sebagaimana terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Tenaga Pelatih dan Pengelola Pelatihan di Masing-masing UPT Pelatihan KP No 1 Satuan Kerja Widyaiswara Tenaga Pelatih Instruktur Tenaga Pengelola Pelatihan Jumlah Pusat Pelatihan KP 10 0 38 48 2 BPPP Tegal 16 19 54 89 3 BPPP Belawan 12 10 63 85 4 BPPP Banyuwangi 14 20 81 115 5 BPPP Ambon 8 7 50 65 6 BPPP Aertembaga 14 11 56 81 7 BDA Sukamandi 9 0 48 57 Jumlah 83 67 390 540 Sumber: SIMLAT KP,2014 Untuk mencapai tujuan program pelatihan, baik teknis maupun fungsional telah tersedia sebanyak 93 kurikulum dan 312 modul pelatihan (diantaranya 8 kurikulum 37 modul diadopsi dari NGO). selain itu telah tersedia pula sarana dan prasarana pelatihan minimal berupa workshop alat penangkapan ikan, workshop simulator navigasi, workshop permesinan perikanan, workshop budidaya ikan dan workshop pengolahan hasil perikanan. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan pelatihan KP, Pusat Pelatihan KP sebagai lembaga penjamin mutu menyelenggarakan akreditasi lembaga pelatihan, khususnya lembaga-lembaga pelatihan teknis KP, dengan tujuan : 1). Menetapkan kelayakan Lembaga Diklat Pemerintah dalam menyelenggarakan program diklat tertentu bagi PNS dilihat dari komponen tenaga kediklatan, program diklat dan fasilitas diklat; 2). Memberikan kemampuan pada lembaga penyelenggara pelatihan masyarakat dalam membangun dan mengembangkan sistem manajemen mutu secara mandiri sesuai dengan persyaratan standard ISO 9001-2008; dan 3). Menentukan klasifikasi lembaga pelatihan mandiri (P2MKP) sehingga memudahkan dalam pembinaannya. Untuk pelatihan teknis, diselenggarakan dengan menerapkan sistem pelatihan berbasis kompetensi baik menggunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) maupun standar kompetensi internasional, seperti Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), dan Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel (STCW-F) tahun 1995, Basic Safety Training (BST) dari International Maritime Organization (IMO).

Reakreditasi oleh LAN terhadap penyelenggaraan program Diklat bagi Aparatur oleh Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, memberikan akreditasi sebagai Penyelenggara Diklat Aparatur (Diklat Prajabatan Golongan I,II,III dan Diklatpim Tk.IV dan III) dengan kategori A (saat ini masih dalam proses sidang verifikasi). Disamping itu, penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan diselenggarakan melalui pemenuhan sistem manajemen mutu penyelenggara pelatihan masyarakat lingkup UPT Pusat Pelatihan KP (sebanyak 5 BPPP) sesuai ISO 9001-2008. Disamping penyelenggaraan pelatihan oleh Pusat Pelatihan KP dan BPPP, lembaga Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebagaimana implementasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 1/MEN/2011 tentang Pembentukan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), sampai saat ini telah ditetapkan sebanyak 417 P2MKP tersebar di 157 Kabupaten/Kota, 32 Provinsi. Pelatihan kelautan dan perikanan yang selama ini diselenggarakan oleh masyarakat pada umumnya dilakukan secara mandiri oleh pelaku utama. Peserta berlatih dan tinggal di tempat pelaku utama yang sekaligus bertindak sebagai pelatih/instruktur, dan usahanya menjadi obyek kegiatan berlatih. Sejalan dengan kebutuhan masyarakat, pelaku utama tersebut berinisiatif menjadikan tempat usahanya sebagai lembaga pelatihan dari, oleh dan untuk masyarakat. Disamping itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pembina untuk lima jabatan fungsional yang meliputi: pengawas benih ikan, pengawas perikanan bidang pembudidayaan ikan, pengawas perikanan bidang pengawasan mutu hasil perikanan, pengawas perikanan bidang penangkapan ikan serta pengendali hama dan penyakit ikan, dalam pelaksanaan diklat, kelima jabatan fungsional tersebut unit eselon I terkait harus berkoordinasi dengan Pusat Pelatihan KP. F. Struktur Organisasi Pusat Pelatihan KP merupakan unit kerja Eselon II yang dipimpin oleh seorang Kepala, dan didukung oleh: 1. Bidang Program, Monitoring, dan Evaluasi; 2. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan; 3. Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan; 4. Subbagian Tata Usaha; dan 5. Kelompok Jabatan Fungsional. Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan SDM KP.

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan bahan kebijakan dan program, serta melaksanakan penyusunan pedoman, standar, bimbingan, monitoring, dan evaluasi tata penyelenggaraan, kebutuhan pelatihan, pengembangan dan pembinaan kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan, lembaga dan tenaga pelatih/instruktur di bidang kelautan dan perikanan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi: 1) pengkajian dan penyiapan perumusan bahan kebijakan, perencanaan, program pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 2) pelaksanaan kerja sama pelatihan dan permagangan di bidang kelautan dan perikanan; 3) pelaksanaan penyusunan pedoman, standar, dan bimbingan tata penyelenggaraan pelatihan serta pengembangan penyusunan kebutuhan pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 4) penyelenggaraan pelatihan aparatur dan non aparatur di bidang kelautan dan perikanan; 5) pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kelembagaan, tenaga pelatih/instruktur, peserta latih, dan alumni pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; 6) monitoring dan evaluasi penyelenggaraan dan hasil pelatihan di bidang kelautan dan perikanan; dan 7) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat pelatihan Kelautan dan Perikanan. Adapun struktur organisasi Pusat Pelatihan KP sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.15/MEN/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja di lingkup KKP, adalah sebagaimana struktur organisasi berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Pelatihan KP G. Sistematika Penyajian LAKIP Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Pusat Pelatihan KP selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) tahun 2014 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pelatihan KP 2014 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri KP Nomor Per.06/2010 Tentang Rencana Strategis KKP, sebagai berikut : Bab I Pendahuluan : Menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Pusat Pelatihan KP, serta struktur organisasi.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja. Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 meliputi RPJMN 2010-2014, Rencana Strategis Pusat Pelatihan KP Tahun 2010-2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014. Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014. Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Pusat Pelatihan KP dikaitkan dengan pertanggung jawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2014. Analisa digunakan Balance score card (BSC) dengan menggunakan peta strategis. Bab IV Penutup. Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014.

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis 1. Pernyataan Visi SDM Kelautan dan Perikanan Kompeten. 2. Pernyataan Misi Mewujudkan SDMKP yang kompeten mengelola dan memanfaatkan SDMKP berkelanjutan dan mempunyai nilai tambah dan daya saing. 3. Tujuan Mewujudkan SDMKP yang kompeten sesuai kebutuhan. 4. Sasaran Strategis Terwujudnya SDMKP yang kompeten dalam meningkatkan produksi dan produktivitas yang berkelanjutan dan mempunyai nilai tambah serta daya saing. B. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi Rencana Strategis pada Tahun 2014 di atas, Pusat Pelatihan KP menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Target ini dituangkan dalam Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014 berdasarkan Balance Score Card (BSC), dimana untuk setiap sasaran strategis ditetapkan indikator kinerja utama (IKU), yang selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat capaian sasaran untuk setiap IKU. Sasaran strategis dan Capaian IKU Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 sebagaimana terdapat pada BSC Level-2, sebagaimana terdapat pada Tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Target IKU Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 No Uraian IKU Target 2014 SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta 5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya 35% sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang 90% menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total 85% pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total 50% masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya 80% terhadap total yang telah melakukan assessment SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap 90% jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap 95% jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar 85% terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR 10% yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih. SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat 50% KP SS11 17 Service level agreement 75% SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding 100% total rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%) 20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75 21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara level 4) 22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang 80% berbasis kinerja di Pusat Pelatihan KP SS13 23 Persentase penyerapan DIPA Pusat Pelatihan KP >95%

Seluruh sasaran strategis tersebut, berasal dari seluruh output, sub output,komponen, dan sub komponen yang terdapat di dalam DIPA Pusat Pelatihan KP dan UPT Pelatihan KP T.A. 2014. C. Kinerja Utama Pusat Pelatihan KP Adapun kegiatan Pusat Pelatihan KP dan UPT Pelatihan dikelompokkan menjadi 5 (lima) indikator yaitu : a. Pelatihan dan pemagangan, studi banding, dan sertifikasi kompetensi pelaku utama. Penyelenggaraan pelatihan teknis bidang budidaya, penangkapan ikan, pengolahan hasil perikanan, kewirausahaan dan pengelolaan sumberdaya perikanan bagi masyarakat sebanyak 56.000 orang sampai dengan tahun 2014; b. Pendidikan, pelatihan, pemagangan, studi banding, dan sertifikasi kompetensi aparatur. Penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional, struktural, dan prajabatan bagi aparatur dan CPNS sebanyak 8.000 orang sampai dengan tahun 2014; c. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan di 6 (enam) balai diklat perikanan; d. Pengembangan kelembagaan pelatihan melalui pengembangan kurikulum dan modul standar yang mengacu pada standar kompetensi kerja, pengembangan sistem pelatihan, serta pembentukan dan pengembangan lembaga pelatihan mandiri; e. Pengembangan kerjasama pelatihan dengan unit eselon I lingkup KKP, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga pelatihan, dunia industri dan instansi terkait lainnya baik di dalam negeri maupun di luar negeri mencakup pelatihan, optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana diklat, pemagangan, pengembangan tenaga pelatih, pertukaran peserta pelatihan dan pelatih, bantuan teknik, pengembangan sistem dan metode pelatihan, serta pembiayaan pelatihan. D. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja Pusat Pelatihan KP merupakan penjabaran dari program dan sasaran yang telah ditetapkan dan menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan tiap tahun yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome. Penetapan kinerja ini diperlukan untuk memberikan fokus pada pencapaian target indiktor output dan indikator outcome organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun.

Penetapan Kinerja Pusat Pelatihan KP Tahun 2014 dengan sasaran strategis yaitu tersedianya lulusan pelatihan kelautan dan perikanan sesuai standar kompetensi dan kebutuhan, dengan indikator kinerja adalah sebagai berikut : 1. Pelaku utama yang dilatih sebanyak 15.000 orang; 2. Aparatur yang dilatih sebanyak 2.200 orang; 3. Jumlah Balai yang mendapat pembinaan penyelenggaraan, pengembangan kelembagaan dan ketenagaan pelatihan kelautan dan perikanan sebanyak 6 balai; 4. Prosentase seluruh perencanaan, kerjasama, evaluasi dan pelaporan program dan anggaran secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini akurat dilingkungan bidang pelatihan kelautan dan perikanan sebesar 100 %. E. Rencana Strategis Dengan adanya perubahan Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 yaitu visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan adalah Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat dan misi yang diemban adalah (1) Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; (2) Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; (3) Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, maka Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan melakukan penyesuaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 2014. F. Sasaran Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu lima tahun, yaitu mulai tahun 2010 hingga 2014. Selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Pusat Pelatihan KP yang ingin dicapai secara umum adalah : 1. Terciptanya SDMKP yang mampu meningkatkan produksi KP secara optimal melalui: a) Terciptanya SDM KP yang kompeten yang mampu berperan dalam upaya peningkatan produksi KP secara optimal b) Terwujudnya pelaku utama/pelaku usaha mandiri yang mampu meningkatkan produksi dan produktivitas usahanya secara optimal.

2. Terwujudnya masyarakat KP yang sadar dan peduli terhadap keberlanjutan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan melalui : a) Terciptanya SDM KP terlatih berbasis kompetensi yang mampu berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan SDKP berkelanjutan; dan b) Terwujudnya pelaku utama dan pelaku usaha mandiri yang mampu mengelola dan memanfaatkan SDKP berkelanjutan. G. Rencana Capaian Program dan Kegiatan Target capaian pelaksanaan Pelatihan adalah dihasilkannya SDM Kelautan dan Perikanan yang kompeten sesuai kebutuhan. Secara khusus hasil yang diharapkan adalah tercapainya dukungan pengembangan Minapolitan melalui penyediaan SDM KP yang kompeten. Indikator target yang ditetapkan adalah meningkatnya kompetensi SDM Kelautan dan Perikanan melalui Pelatihan Kelautan dan Perikanan. Adapun target yang diharapkan dari masing-masing kegiatan Tahun 2010-2014, yaitu : Pelatihan Kelautan dan Perikanan, akan menghasilkan lulusan pelatihan sesuai standard kompetensi dan kebutuhan serta dapat menerapkan kompetensinya sebanyak 57.000 orang yang terdiri dari 49.000 orang masyarakat dan 8.000 aparatur. Mendukung arah kebijakan khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pelatihan Kelautan dan Perikanan diarahkan untuk dapat menghasilkan peningkatan kinerja para pelaku utama dan aparatur KP dalam rangka mendukung pengembangan Minapolitan, MP3EI, MP3KI, PKN, PUMP, dan PUGAR menuju industrialisasi perikanan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat pelatihan Kelautan dan Perikanan tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Balance score card tahun 2014 dengan realisasinya. Setiap sasaran strategis Pusat Pelatihan KP dijabarkan lebih lanjut ke dalam program. Dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif yang dikaitkan dengan maksud, tujuan, dan karakteristik program. Dengan demikian, kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi organisasi. Untuk mengukur kinerja dimulai dari peta sasaran strategis level 0 yaitu tingkat kementerian, level 1 tingkat Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan dan Level 2 yaitu Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan. Gambar sasaran peta strategis Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagaimana terdapat pada gambar dibawah ini. Gambar 2. Peta Strategis Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan

Tingkat capaian kinerja Pusat Pelatihan Tahun 2014 berdasarkan hasil pengukuran BSC dapat pada tabel sebagai berikut : Tabel 6. Tingkat Capaian Kinerja Pusat Pelatihan Tahun 2014 Capaian No Uraian IKU Target 2014 2014 SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 112 dalam proses 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 105 dalam proses 3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 2,0 Juta dalam proses 5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7.25% dalam proses SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih 35% 49% 90% 91,37% SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860 SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP 85% 87,5% SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi 50% 52,3% 80% 100% 90% 98% 95% 100% SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 85% 86,9% 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang 10% 8,63% telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih. SS10 16 Indeks kesenjangan kompetensi eselon III dan IV di Puslat KP 50% 30% SS11 17 Service level agreement 75% 99% SS12 18 Jumlah rekomendasi APIEP yang ditindaklanjuti disbanding total 100% 100% rekomendasi yang diberikan di Puslat KP 19 Tingkat Akuntabilitas Kinerja Puslat KP A (>75%) 79,14 20 Indeks Kepuasan Masyarakat 6,75 7,75 21 Nilai Penerapan RB di Pusat Pelatihan KP 80 (setara level 80,03 4) 22 Persentase perencanaan kegiatan dan anggaran yang berbasis 80% 90% kinerja di Pusat Pelatihan KP SS13 23 Persentase penyerapan DIPA Pusat Pelatihan KP >95% 98,95% B. Analisis Capaian Kinerja Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPSDM KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi BPSDM KP yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2014 dapat tercapai. 1. Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) Tabel 7. Capaian Kinerja pada Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholder Perspective) No Uraian IKU Target Capaian 2014 2014 SS1 1 Nilai Tukar Nelayan 110 dalam proses 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan 104 dalam proses 3 Rata-rata pendapatan pengolah & pemasar Rp. 1,8 dalam proses (KK/bln) Juta 4 Rata-rata pendapatan petambak garam (KK/bln) Rp. 1,8 dalam proses Juta 5 Pertumbuhan PDB Perikanan 7% dalam proses Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat KP Indikator Kinerja Utama 1 Nilai Tukar Nelayan IKU ini diukur dari perbandingan besarnya harga yang diterima oleh nelayan dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan, KKP mencapai realisasi indeks NTN sebesar 102, 66 dari 110 yang ditargetkan. Perhitungan IKU Persentase Nilai Tukar Nelayan menggunakan rumus dibawah: Nilai Tukar Nelayan (NTN) = Indeks harga yang diterima nelayan Indeks harga yang dibayarkan oleh nelayan X 100

Untuk mendukung pencapaian target NTN, Pusat Pelatihan KP telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan-pelatihan teknis maupun manajerial bidang kelautan dan perikanan melalui program Minapolitan, Industrialisasi, Blue Economy, PKN, PUMP, PUGAR, PUG. Jenis pelatihan yang dilaksanakan yaitu: a. Budidaya ikan sebanyak 7.023 orang b. Pengolahan Hasil Perikanan sebanyak 4.440 orang c. Penangkapan ikan sebanyak 922 orang d. Permesinan perikanan sebanyak 580 orang e. Kepalutan sebanyak 478 orang f. Pergaraman sebanyak 240 orang g. Kewirausahaan/Manajemen sebanyak 1.110 orang h. Konservasi/Produk non konsumsi sebanyak 430 orang Indikator Kinerja Utama 2 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Dalam menghitung Nilai Tukar Pembudidaya Ikan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) = Indeks harga yang diterima pembudidaya Indeks harga yang dibayarkan oleh pembudidaya Nilai Tukar Pembudidaya (NTPi) adalah Pengukur kemampuan tukar barang-barang (produk) perikanan budidaya dengan barang dan jasa yang diperlukan pembudidaya untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan budidaya. Dari target nilai indeks NTPi sebesar 104 tercapai sebesar 69,67. Pusat Pelatihan KP untuk mencapai mencapai nilai tukar pembudidaya ikan sebesar 104 telah melatih di lokasi Minapolitan, Industrialisasi, PUMP Budidaya, PUG sesuai dengan Direktif

Presiden dengan jenis pelatihan Teknologi Budidaya Ikan Air Tawar, Payau dan Laut sebanyak 17.286 orang. Indikator Kinerja Utama 3 Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan) Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut: Keterangan: P = X Y X 12 Bulan P = Pendapatan (Rupiah) X = Uang yang diterima Kepala Keluarga Y = Jumlah Kepala Keluarga Rata rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. Indikator Kinerja Utama 4 Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan) Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut: Keterangan: P = X Y X 12 Bulan P = Pendapatan (Rupiah) X = Uang yang diterima Kepala Keluarga

Y = Jumlah Kepala Keluarga Rata rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. Indikator Kinerja Utama 5 Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar (KK/Bulan) Perhitungan Rasio Rata-rata Pendapatan Pengolah dan Pemasar diterima adalah sebagai berikut: Keterangan: P = X Y X 12 Bulan P = Pendapatan (Rupiah) X = Uang yang diterima Kepala Keluarga Y = Jumlah Kepala Keluarga Rata rata uang yang diterima oleh Kepala Keluarga Pengolah dan atau Pemasar dari aktivitas usahanya selama satu Periode. Dari target rata pendapatan pengolah dan pemasar produk perikanan Rp. 1,8 juta per orang/bulan tercapai pendapatan sebesar Rp. 1,84 juta per orang/bulan. 2. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) Tabel 7. Capaian Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective) No Uraian IKU Target Capaian 2014 2014 SS2 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat 35% 49% kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan SS3 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima 90% 91,37% PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih SS4 8 Jumlah tenaga kerja baru di sektor KP (orang) 800 860

Sasaran Strategis 2 Tersedianya SDM KKP yang Kompeten dan Profesional Indikator Kinerja Utama 6 Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan, dihitung dengan menggunakan rumus dibawah: Keterangan: R = X Y X 100% R = Rasio Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya sesuai hasil pemetaan berbanding dengan jumlah total SDM KKP yang mendapatkan pelatihan. X = Jumlah SDM KKP yang telah mengikuti pelatihan dalam satu tahun anggaran Y = Jumlah SDM KKP berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan Peningkatan rasio jumlah SDM KKP yaitu aparatur melalui pelatihan sehingga meningkat kompetensinya. Output diklat bagi aparatur pada tahun 2014 adalah sebanyak 2.579 orang (49%) dari jumlah hasil analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan pada tahun 2013 sebanyak 6.102 orang. Diklat ini diselenggarakan melalui 6 (enam) Balai Diklat, melalui kerja sama penyelenggaraan pelatihan dengan LAN RI sebagai instansi pembina diklat aparatur. Sasaran Strategis 3 Meningkatnya masyarakat KP yang berkontribusi positif terhadap pelaksanaan pembangunan KP Indikator Kinerja Utama 7 Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih

Perhitungan IKU Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih, adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: R = X Y X 100% R = Rasio jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya terhadap jumlah total yang dilatih X = Jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR yang menerapkan hasil pelatihannya Y = Jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR Jumlah lulusan pelatihan penerima PUMP/PUGAR pada tahun 2014 adalah sebanyak Output pelatihan tahun 2014 adalah sebanyak 4.980 orang, sednagkan berdasarkan hasil evaluasi pasca pelatihan sebanyak 4.551 orang atau sebesar 91,37% menerapkan kompetensi yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan. Sasaran Strategis 4 Meluasnya kesempatan kerja di bidang KP Indikator Kinerja Utama 8 Jumlah tenaga kerja baru sektor KP Perhitungan IKU jumlah tenaga kerja baru sektor KP, adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = T1+T2+T3+T4+T5 = jumlah tenaga kerja baru sektor KP

T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Medan T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Tegal T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Banyuwangi T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Bitung T1 = jumlah tenaga kerja baru sektor kp dari lulusan pelatihan BPPP Ambon Berdasarkan hasil laporan yang dihimpun dari seluruh BPPP dari hasil evaluasi pasca pelatihan diperoleh hasil sebanyak 860 orang (108%) dari target sebanyak 800 orang. Capain kinerja tersebut dihasilkan dari pelatihanpelatihan di bidang penangkapan ikan, khusunya pelatihan observer kapan penagkapan ikan dan kapal pengangkut ikan dan pelatihan Basic Safety Training yang diselenggarakan oleh BPPP Tegal. 3. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective Tabel 9. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective No Uraian IKU SS5 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP SS6 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment SS7 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi SS8 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi SS9 14 Rasio jumlah penyelenggaraan pelatihan sesuai standar terhadap jumlah total penyelenggaraan pelatihan 15 Rasio kelompok pelaku utama penerima PUMP dan PUGAR yang telah mendapatkan pelatihan tidak dapat mengembangkan usahanya terhadap jumlah total yang dilatih. Target 2014 Capaian 2014 85% 87,5% 50% 52,3% 80% 100% 90% 98% 95% 100% 85% 86,9% 10% 8,63%

Sasaran Strategis 5 Terselenggaranya pemetaan kebutuhan pelatihan KP bagi SDM KKP dan masyarakat KP yang tepat Indikator Kinerja Utama 9 Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP Perhitungan IKU Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP menggunakan rumus dibawah: Keterangan: R = X Y X 100% R = Rasio jumlah peserta yang akan dilatih terhadap total pemetaan kebutuhan pelatihan SDM KKP dan Masyarakat KP X = Jumlah peserta yang akan dilatih Y = Jumlah total hasil pemetaan kebutuhan pelatihan Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa 87,5% (17.200 orang) dari total pemetaan melalui analisis kebutuhan pelatihan sebanyak 18.605 orang telah mendapatkan pelatihan, baik masyarakat KP maupun aparatur KKP. Dimana, hasil analisis kebutuhan pelatihan untuk aparatur adalah sebanyak 2.579 orang, sedangkan untuk masyarakat sebanyak 16.515 orang. Indikator Kinerja Utama 10 Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan Perhitungan IKU rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan menggunakan rumus dibawah: R = X Y X 100%

Keterangan: R = Rasio jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya dibanding total masyarakat KP berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan pelatihan X = Jumlah masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya Y = Jumlah total hasil pemetaan kebutuhan pelatihan Berdasarkan hasil analisis data, dari target IKU sebesar 50% diperoleh hasil bahwa 52,3% masyarakat KP yang dilatih meningkat kompetensinya, dari total pemetaan sebanyak 18.605 orang. Indikator Kinerja Utama 11 Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment, dengan menggunakan rumus dibawah: Keterangan: R = X Y X 100% R = Rasio jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya terhadap total yang telah melakukan assessment X = Jumlah SDM KKP yang meningkat kompetensinya Y = Jumlah total yang telah melakukan assessment Berdasarkan hasil analisis data dari evaluasi pasca pelatihan, dari target IKU sebesar 80% diperoleh hasil bahwa 100% SDM KKP meningkat kompetensinya. Hal ini juga terkait dengan hasil post test yang dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan diklat untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi dan kesesuaian dengan standar kelulusan.

Sasaran Strategis 7 Terselenggaranya pelatihan KP bagi SDM KKP sesuai kompetensi yang dibutuhkan Indikator Kinerja Utama 12 Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi, dengan menggunakan rumus dibawah: Keterangan: R = X Y X 100% R = Rasio jumlah SDM KP yng lulus uji kompetensi terhadap jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi X = Jumlah SDM KP yang lulus uji kompetensi Y = Jumlah masyarakat KP yang mengikuti uji kompetensi Berdasarkan hasil laporan kinerja LSP-KP pada Triwulan ke-iv tahun 2014, diperoleh data bahwa 98% peserta uji kompetensi lulus dan memperoleh sertifikat kompetensi. Sasaran Strategis 8 Terselenggaranya uji dan sertifikasi kompetensi SDM KKP dan masyarakat KP sesuai kebutuhan Indikator Kinerja Utama 13 Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi Perhitungan IKU Rasio jumlah SDM KKP yang lulus uji kompetensi terhadap jumlah SDM KKP yang mengikuti uji kompetensi, dengan menggunakan rumus dibawah: