Faktor yang mempengaruhi kegunaan vitamin bagi tubuh. Flora Intestinal Ketersediaan (bioavailability) Pengaruh pengolahan

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

III. METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS HASIL PERTANIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Volume 5 No. 2 Juni 2017 ISSN: PENGARUH PEMANASAN SARI BUAH JERUK TERHADAP TINGKAT KEHILANGAN VITAMIN C

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA YOU-C1000 DAN VITACIMIN DENGAN METODE IODIMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. pertama terdiri dari jenis pati bahan edible coating dan faktor kedua terdiri

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masa ini terjadi pertahapan perubahan yang sangat cepat. Status kesehatan

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

MATERI DAN METODE. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Durian lokal

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

MODUL Dasar-Dasar Kimia Analitik. Kelompok 2 :

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

Pupuk super fosfat tunggal

PEMANFAATAN FILTRAT TAOGE UNTUK MEREDUKSI KADAR UREA IKAN CUCUT (Carcharinus sp)

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

BAB III METODE PENELITIAN

UJI KUALITATIF VITAMIN C PADA BERBAGAI MAKANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMANASAN. Oleh: Mia Aina dan Dawam Suprayogi ABSTRAK

PENETAPAN KADAR VITAMIN C (Metode Titrimetri)

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

ANALISA KADAR IODIUM PADA TELUR ASIN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

Lampiran 2. Sertifikat Bahan Baku Pembanding

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas mempunyai nama ilmiah (Ananas comosus. Merr.)

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan-Bahan yang Digunakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

STABILITAS VITAMIN LARUT AIR SELAMA PENGOLAHAN PANGAN Bag 2 Vitamin C

MODUL 2 PENENTUAN KADAR ASAM ASKORBAT DALAM YOU C Kurnia Sandwika Henry Liyanto Ignatio Glory

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

ANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN

Penurunan Bilangan Peroksida dengan kulit pisang kepok (Musa normalis L)

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

PENGARUH SUHU TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN TEPUNG TOMAT

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

ANALISIS VITAMIN C

JENIS VITAMIN Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi: Vitamin larut air : vitamin B kompleks (B1, B2, B6, B12, biotin, asam pantotenat) dan vitamin C. Vitamin larut lemak : vitamin A, D, E dan K.

Faktor yang mempengaruhi kegunaan vitamin bagi tubuh Flora Intestinal Ketersediaan (bioavailability) Pengaruh pengolahan

1. Flora Intestinal Flora intestinal mensintesis beberapa vitamin (B12 & K). Jenis makanan yg dikonsumsi memodifikasi sifat flora intestinal. Sifat flora intestinal Sintesis vitamin.

2. Ketersediaan (Bioavailability) Vitamin terikat dengan komponen makronutrien. Bioavailabilitasnya mengikuti pencernaan makronutrien tersebut. Ex : vitamin yang larut lemak, akan sulit diserap apabila pencernaan lemak terganggu.

3. Pengaruh Pengolahan Vitamin berkurang jumlahnya karena larut pencucian, pengupasan, pemotongan. Rusak karena oksidasi (kontak dengan O2). Rusak karena panas (suhu tinggi). Rusak karena aktivitas enzim ttt. Rusak karena kondisi ph. Kehilangan karena fermentasi

Vitamin C Nama lain : Asam askorbat Vitamin yang larut air. Vitamin yang paling tidak stabil mudah teroksidasi. Rusak karena reaksi enzim askorbat-oksidase. Labil pada suhu tinggi. Stabil pada ph asam namun tidak pada ph netral dan alkali. Produk selai vitamin C terjaga karena ph rendah.

Struktur Vitamin C

Synthesis and Degradation of L-ascorbic acid in Plant Tissues.

Kekurangan Vitamin C Kekurangan vitamin C menyebabkan : Sariawan, gusi berdarah, rentan caries. Terlambatnya proses erupsi gigi gigi mudah tanggal. Pembentukan kolagen terhambat. Kurangnya kolagen dinding pembuluh darah mudah pecah, pendarahan mukosa mulut, pembentukan jar. ikat, tulang dan gigi kurang optimal. Bagaimana caranya supaya tidak mengalami defisiensi Vit C?

Sumber Vitamin C

Suplemen Vitamin C Do We need Food Supplement???

Efek Kelebihan Vitamin C Kelebihan vitamin C tidak baik bagi kesehatan. Konsumsi vit c berlebih menyebabkan : Diare, gas dan gangguan perut. Bila diekskresikan melalui ginjal lebih dari 1 gram per hari dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Konsumsi vitamin C harus sesuai dengan anjuran dan kondisi tertentu seseorang.

Faktor Penentu Kebutuhan Harian Vitamin C Kebutuhan harian vitamin C tergantung : Umur Jenis kelamin Kondisi tertentu : stress psikologik, perokok, fisik yang terluka, suhu yang tinggi dimana kebutuhan tubuh meningkat.

Dosis Vitamin C Peneliti National Institute of Health di USA : Jumlah vitamin C untuk kesehatan RDA (Recommendied Daily Allowance) untuk vitamin C harus dinaikkan menjadi 200 mg perhari. Bila dikonsumsi pada dosis 500 mg, hanya diabsorbsi 70%, sisanya akan dikeluarkan melalui ginjal. Konsumsi vitamin C dari buah dan sayuran secara bervariasi lebih dianjurkan.

Hmmmmm segarnya

Conclusion of Vitamin C

PENGUJIAN VITAMIN C 1. Titrasi Iodometri 2. Bioassay, Enzimatis (peroksidase) 3. Instrumentally advanced : Spectrophotometric, Fluorometric, Electrochemical and chemiluminescence. Chromatographic procedures : LC (liquid chromatography), HPLC. Capillary electrophoresis provide excellent means to resolve l-ascorbic acid, l-dehydroascorbic acid, and d-isoascorbic acid.

Cont d These separation techniques used with ultraviolet/visible (UV/visible), fluorescence, or electrochemical detectors provide selective and sensitive means to quantify l-ascorbic acid and its isomers from complex biological matrices. Liquid chromatography coupled to mass spectrometry (LC-MS) has been used less frequently for vitamin C analysis compared to its use in other water-soluble vitamin studies.

PENGUJIAN VITAMIN C Tujuan : Mengenalkan metode penetapan kadar vitamin C Mempraktekkan prosedur penentuan kadar vitamin C Menunjukkan pengaruh pengolahan terhadap kadar vitamin C

PENGUJIAN VITAMIN C Bahan : Amilum 1 % Larutan yodium standar 0,01 N Sampel : Apel dan produk olahannya Alat : Buret dan statif

Sampel Kelompok Jenis Sampel Preparasi Kupas, pisahkan biji, dan 1 Apel segar ambil isinya dan dihancurkan 2 Sari apel Tanpa preparasi 3 Keripik apel Tanpa preparasi 4 Jenang apel Tanpa preparasi 5 Cuka apel Tanpa preparasi 6 Jus apel Blender 1-2 apel (100g) yang sudah dikupas dengan menambah air 200 ml

PENGUJIAN VITAMIN C Metode Titrasi : Timbang 100-300 gram sampel padat Hancurkan dalam blender sampai diperoleh slurry. Timbang 10-30 g slurry masukkan ke dalam labu takar 100 ml. Tambahkan akuades sampai tanda. Saring dengan kertas saring atau disentrifuse untuk memisahkan filtratnya.

Lanjutan Ambil 5-25 ml filtrat dengan pipet Masukkan ke dalam erlenmeyer 125 ml. Tambahkan 2 ml larutan amilum 1 % (soluble starch) dan tambahkan 20 ml akuades. Kemudian titrasi dengan 0,01 N standar yodium Perhitungan: 1 ml 0,01 N Yodium = 0,88 mg asam askorbat

Indikasi T.A.T T.A.T : Titik akhir titrasi Indikasi : terjadi perubahan warna U/ uji vitamin C indikasi T.A.T yaitu perubahan warna.

Tabel Kadar Vitamin C Jenis Berat Volume Sampel Sampel (g) Titrasi (ml) Apel segar 20 2,5 Kadar Vitamin C (mg/100 g) Sari apel 20 2,4 Keripik apel 20 1,6 Jenang apel 20 1,4 Cuka apel 20 1,8 Jus apel 20 1,9 Sampel diencerkan s/d 100 ml, filtrat u/ titrasi 20 ml. Hitung kadar vitamin C masing-masing sampel!

Pembahasan Mengapa kadar vitamin C untuk tiap sampel berbeda-beda? Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut? Sampel mana yang mempunyai kadar vitamin C paling tinggi? Mengapa?

Lanjutan Apa saja penyebab kerusakan vitamin C? Jelaskan! Bagaimana nilai gizi vitamin C setelah mengalami oksidasi? Mengapa? Mengapa panas dapat menyebabkan kerusakan vitamin C? Mengapa oksigen dapat menyebabkan kerusakan vitamin C?

Oksidasi Vitamin C

Lanjutan

TERIMA KASIH