$T) -rlq4 SALINAN. Menimbang : a. Kementerian Pertanian sebagaimana telah diatur dalam

dokumen-dokumen yang mirip
$T) -rlq4 SALINAN. Menimbang : a. Kementerian Pertanian sebagaimana telah diatur dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 33/Penmentan/OT.140/7/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Ne

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

2017, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 200

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Peny

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR BALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI ROYALTI

2 Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pariwisata; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

2 menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama: Mengingat : 1.

Perkembangan Ekonomi Makro

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

PRES1DEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

Tabel 16. Data Produksi Benih Yang Dihasilkan Oleh UPTD/Balai Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : /6 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 65 TAHUN 2000 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GORONTALO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN. REPUBLIK in DO I! ES IA. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 4 TAHUN 2009 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

PENGKLASIFIKASIAN MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA MEDIA PEMBAWA OPTIK GOLONGAN KLASIFIKASI JENIS-JENIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH BUPATI MUSI RAWAS TENTANG. dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Rawas;

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG

2 Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22

2013, No diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis da

SALINAN. atas tanah dan/ atau bangunan, dan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah dan/ atau bangunan. Menimbang : a.


PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

A. Realisasi Keuangan

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

$T) -rlq4 SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Mengingat b. 1. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (21 dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian; Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang

PRESIDEN REPUBLIK IN DO N ESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. bahwa untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Kementerian Pertanian; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian; Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA a o.). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Paj ak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 37601; MEMUTUSI(AN: McnetapKan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN. Pasal I (1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian meliputi penerimaan dari: a. perolehan dari hasil pertanian; b. jasa

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -3- b. jasa perpustakaan, pengolahan data, dan reproduksi peta; c. jasa pengembangan diseminasi dan teknologi; d. jasa pemberian hak dan perizinan; e. jasa tindakan karantina hewan dan tumbuhan; f. jasa layanan pengujian dan analisis serta sertiflkasi; g. jasa penggunaan sarana dan prasarana; h. jasa pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pertanian; i. jasa penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan pertanian berdasarkan kontrak kerja sama dengan pihak lain; dan j. royalti atas jasa alih teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian berdasarkan kontrak kerja sama dengan pihak lain. (21 (3) Jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf h ditetapkan dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i dan huruf j sebesar nilai nominal yang tercantum dalam kontrak kerja sama. Pasal 2

'>F PRESIDEN REPUBLII( INDONESIA -4- Pasal 2 (1) Selain jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini, Kementerian Pertanian dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Kepemimpinan Tingkat IV dan prajabatan yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (21 Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Peraturan Pemerintah mengenai Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Lembaga Administrasi Negara. (1) (2) (3) Pasal 3 Jasa alih teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal I ayat (1) huruf j yang memperoleh kekayaan intelektual, kepada pengguna alih teknologi yang mengembangkan secara komersial dikenakan royalti. Besaran royalti sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) ditetapkan atas dasar persentase dari harga penjualan di tingkat distributor selama jangka waktu kontrak kerja sama. Royalti atas jasa alih teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian yang tidak bersifat komersial untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahaan, dapat dikenai tarif sebesar 0% (nol persen). (4) Ketentuan

ost?' ']tl" l?a\tt q,n,j,i, -rl*p..ii: I]FlESIDEI! fie PLiB LIIi II..JDOLIESIA -5- (4) Ketentuan mengenai besaran jumlah minimal persentase royalti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan syarat dan tata cara pengenaan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan. Pasal 4 Terhadap Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari jasa tindakan karantina hewan dan tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf e untuk: a. hewan organik yang dilalulintaskan dalam rangka pelaksanaan tugas; dan b. media pembawa hama penyakit hewan karantina atau organisme pengganggu tumbuhan karantina dalam rangka pelaksanaan bantuan sosial, dikenai tarif sebesar 0,O0 (nol rupiah). Pasal 5 Dalam hal media pembawa hama dan penyakit hewan atau media pembawa organisme pengganggu tumbuhan dilakukan tindakan penolakan atau pemusnahan, jasa tindakan karantina hewan dan jasa tindakan karantina tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini tidak dikenai tarif. Pasal 6

ffi PtaESlDEl! flet)u8lll( ll.j Do l! E S IA\ -6- Pasal 6 (1) (21 Terhadap Jenis PNBP berupa jasa layanan pengujian dan analisis serta sertihkasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf f bagi Pelajar dan Mahasiswa dapat dikenai tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara pengenaan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan. (1) (2) Pasal 7 Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak berupa jasa pendidikan dan pelatihan fungsional penyrrluh pertanian dan diklat teknis pertanian sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini tidak termasuk biaya transportasi dan konsumsi. Biaya transportasi dan konsumsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada Wajib Bayar. Pasal 8 ( 1) Tarif atas jasa tindakan Karantina Hewan Antar Area berupa pemeriksaan fisik sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini hanya dikenai di tempat pengeluaran. (2) Tarif.

itfiesidtrn I'l EP L]B LII( IIJDONESI/\ -7 - (21 Tarif atas jasa tindakan Karantina selain pemeriksaan hsik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai ditempat pengeluaran dan/ atau pemasukan sesuai dengan tindakan yang dilakukan dan/atau penggunaan sarana. Pasal 9 (1) (2t (3) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf h, yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini untuk kegiatan di luar kantor belum termasuk biaya perjalanan dinas. Besaran biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya. Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada Wajib Bayar dan disetorkan ke Kas Negara. Pasai 10 Terhadap jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak berupa pengujian dan sertihkasi alat dan mesin pertanian sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini tidak dibebankan biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) bagi wajib bayar yang berasal dari usaha mikro dan kecil. Pasal 11

IIRESIDEN REPL]I]LII( INDOI!ESIA -8- Pasal 11 Ketentuan mengenai kriteria, syarat, dan tata cara pengenaan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 10 diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan. Pasal 12 Seluruh Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Kementerian Pertanian wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Pasal 13 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2Ol2 tentangjenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5307) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasai 14 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku setelah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan. Agar

PRESIDEN REPUBLIK IN DO N ESIA -9- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 2O16 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Agustus 2O16 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 171 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Bidang Hukum dal undalgan, Sapta Murtl

$T$ -r!p4<f PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN I. UMUM Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Paj ak guna menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian Pertanian sebagai salah satu sumber penerimaan negara perlu dikelola dan dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan pada masyarakat. Kementerian Pertanian telah memiliki jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2Ol2 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian, namun untuk melakukan penyesuaian jenis dan tarif atas jenis, perlu mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian dengan Peraturan Pemerintah. II. PASAL

)\' ni,so^ =i\. q,frl lrtll::ltdet! l-lefrl-l Ltt,t l( r t\l Do t\l L_s l/\ II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Ayat (1) Yang dimaksud dengan "kontrak kerja sama" adalah kesepakatan antara unit kerja atau unit pelaksana teknis dengan pihak lain dari daiam maupun luar negeri untuk bidang penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Kontrak kerja sama dilakukan berdasarkan kegiatan kerja sama dengan pihak lain pada penelitian dan pengembangan, serta pendidikan dan pelatihan pertanian antara lain berupa kegiatan yang belum tertuang dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini. Pihak lain adalah institusi pemerintah, institusi pendidikan, badan hukum, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga internasional, dan perseorangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4

ffi t,llestdet..l REtrl-l B Lll( ll\ldol\lesla -J- Pasal 4 Huruf a Yang dimaksud dengan "hewan organik" adalah hewan milik instansi pemerintah misalnya Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, yang dilatih dan dipelihara secara intensif dalam rangka membantu tugas kedinasan. Huruf b Yang dimaksud dengan "bantuan sosial" adalah pemberian bantuan berupa Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)/Organisme Pengganggu T\rmbuhan Karantina (O PTK) dari pemerintah daerah, pusat, negara lain atau organisasi tertentu kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosiai. Pasal 5 Yang dimaksud dengan "penolakan" adalah tindakan menolak masuknya Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari wilayah Republik Indonesia atau dari area tujuan sebagai akibat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas karantina. Yang dimaksud dengan upemusnahan" adalah tindakan pemusnahan dengan metode tertentu terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)/Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sebagai akibat dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas karantina. Pasal 6

TII:{ESIDElI REFLIBL_ ( I t..ld O t..le S ta -4- Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13...

REPU BLIK INDONESIA -5- Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5918

F]ESIDEN Fl:.PLlEL lli ll'l DOi.lE9l,\ LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERTANIAN JENIS PENERIMAAN NEGARA BUI(AN PA.IAK SATUAN TARIF I. PEROLEHAN DARI HASIL PERTANIAN A. Benih/Bibit 1. Penjualan Benih/Bibit Penjenis (Breeder Seed) a. Kelompok Tanaman Pangan 1) Padi 2) Jagung 3) Kedelai 4) Kacang Tanah 5) Kacang Hijau 6) Ubi Kayu 7) Ubi Jalar per stek per stek 35.000,00 25.000,o0 400,00 400,00 b. Kelompok Tanaman Hortikultura 1) Kelompok Buah a) Pepaya b) Semangka c) Melon per biji per biji per biji 1.000,00 500,oo 750,OO 2) Kelompok

$,p PRESIDEI! T]F:I]LJL]LII( IN DO t.j ES IA _a JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PA.'AK SATUAN TARIF 2) Kelompok Sayuran : a) Cabai 1.500,00 b) Tomat 1.500,00 c) Bayam 750,00 d) Mentimun 1.000,00 e) Kacang Panjang 100,00 f) Caisim 750,00 $ Buncis h) Kangkung 100,oo 80,00 i) Kentang Bebas Penyakit Virus per botol 30.000,00 j) Bawang Merah (umbi) k) Bawang Merah (biji) 3) K.lo-pok Tanaman Hias 2.000,oo Krisan per stek 200,oo c. Kelompok Tanaman Perkebunan 1) Lada per stek 3,500,00 2l Lada per bibit 4.200,oo 3) Panili per stek 3.500,00 4\ Panili per bibit 5.000,00 5) Cengkeh per biji 500,00 6) Cengkeh dengan ketinggian < 6O cm per bibit 5.OOO,O0 7l Cengkeh dengan ketinggian > 60 CIn per bibit 7.500,oo 8) Nilam

I]ESIDEN Fl FPL lu l ll\ llidonieqla -3- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUI(AN PAJAK SATUAN TARIF 8) Nilam per bibit 1.000,00 9) Nilam per stek 350,00 1O) Serai Wangi per anakan 250,OO 11) Kelapa per butir 3.000,00 12) Kelapa Bertunas per butir 7.500,00 13) Pinang dan Aren 10.000,00 14) Tembakau 1.500,oo 15) Kapas 37.500,00 16) Kenaf 17) Rosella 18) Yute 30.000,o0 19) Kapuk per batang 1.500,oo 20) Jarak Pagar 35.OO0,00 21) Jarak Kepyar 20.000,00 22) Rami per rizome 175,00 23) wijen 15.OO0,OO 24) Benih Kultur Jaringan Tebu (G0) per bibit 2.000,00,) Penjualan Benih/ Bibit Dasar (BD) (Foundation Seed) a. Kelompok Tanaman Pangan 1) Padi 12.000,00 2l Jagung per kilograrn 14.OOO,OO 3) Kedelai 15.000,00 4) Kacang

FIIlESIDEN REPI-JL]LII( INDONESIA -4- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUI(AN PA.'AK SATUAN TARIF 4l Kacang Tanah 15.000,00 5) Kacang Hijau 15.000,00 6) Ubi Kay'u per stek 300,00 7l Ubi Jalar per stek 300,00 b. Kelompok Tanaman Hortikultura 1) Kelompok Buah a) Jeruk 75.000,00 b) Jeruk Batang Bawah 75.000,00 c) Apel 75.000,00 d) Anggur 75.000,00 e) Kelengkeng 75.000,00 f) Pisang 15.000,00 C) Mangga Hijau h) Manggis 17.000,00 30.000,00 i) Alpukat j) Duku 20.000,00 20.000,00 k) Mangga Merah 20.000,00 l) Mangga Hibrid m) Entres Mangga Hijau 750,00 n) Entres Mangga Merah l.oo0,oo o) Entres Mangga Hibrid p) Entres Durian 500,oo 750,00 q) Sirsak 20.o00,00 r) Sawo

PitfstDEi..l F]EPUBLII( IN DOI.,] ES IA -5- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF r) Sawo 30.000,oo s) Pepaya t) Melon u) Semangka v) Entres Alpukat w) Stek Buah Naga x) Nanas y) Entres Manggis zl Entres Sirsak Ratu aa) Jeruk Kasturi bb) Jeruk Purut cc) Jeruk Nipis dd) Jeruk Sundai per biji per biji per biji per ruas per anakan per batalg per batang per batang per batang 500,00 500,00 500,00 1.000,00 1.000,oo 5.OOO,00 1.000,00 750,00 15.OO0,00 15.000,00 5.000,00 15.000,00 2l Kelompok sa5ruran a) Cabai b) Tomat c) Bayam d) Mentimun e) Kacang Panjang f) Caisim d Buncis h) Kangkung i) Bawang Merah (Biji) 2.500,00 5.O00,00 2.500,00 1.500,00 100,00 1.OO0,00 r00,00 80,oo 2.OO0,OO j) Jamur

PRESIDEI\ I?EPUIf LII( II.IDONESIA -6- JENIS PENERIMAAN NBGARA BUKAN PAJAX SATUAN TARIF per botol 5.000,00 j) Jamur kultur jaringan Fl k) Kentang GO l) Bawang Merah (umbi) per knol 2.000,00 3) Kelompok Tanaman Hias a) Mawar Potong b) Anthurium c) Anggrek In Vitro d) Angrek Dewasa e) Lili f) Gladiol d Jahe Berbunga Merah (Alpinia) h) Benih Bunga Lempuyang per tanarnan per botol per umbi per umbi 2.500,oo 10.000,00 15.o00,o0 15.000,00 4.000,00 1.000,00 5.000,00 000,00 (Zingiber) i) Benih Bunga Kasturi 000,00 (Tapeinochilos) j) BenihPacing-pacingan 5.000,00 (Costus) k) Benih Dracaena 1) Benih Pakrs (Leath.er Leafi m) Benih Ruskus n) Benih Cemara o) Anyelir p) Sedap Malam per rimpang per stek s.000,00 5.OO0,OO 5.000,oo 15.000,00 1.000,00 25.OOO,O0 q) Anggrek

Frt{hstDEt..r II EPL IB LiI( IINDON{:SIA JENIS PENERIMAAN NEGARA BUI(AN PA"'AJ( SATUAN TARIF q) AnggrekSpathoglottis 15.000,00 r) Mawar Mini s) Krisan in vitro t) Lili in vitro u) Anyelir in vitro v) Kompotan Anggrek Phalaenopsis (isi 20 tanaman) w) Kompotan Anggrek dendrobium (isi 20 tanaman) per botol per botol per botol per pot per pot 2.500,00 10.000,00 12.500,00 10.000,00 100.000,oo 60.ooo,00 c. Kelompok Tanaman Biofarmaka 1) Jahe Putih Besar 1s.000,00 per rimpang 2l Jahe Putih Kecil per rimpang 12.500,00 3) Jahe Merah r5.000,00 per rimpang 4) Kunyit 5.000,00 per rimpang s) Kencur 15.000,oo per rimpang 6) Temulawak 5.000,00 per rimpang d. Kelompok Tanaman Perkebunan 1) Akar Wangi 2l Benih Bunga Matahari per anakan 600,oo 25.OO0,OO 3) Benih

.es&^ \, q,ilrl I]IIESIDEN IItPUEL.IIi II\IDON ES IA 8- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAI( SATUAN TARIF 3) Benih Jarak Kepyar 20.000,00 4l Benih Jarak Pagar 35.000,00 5) Benih Kapas 15.000,00 6) Benih Kapas Gundul 37.500,00 7l Benih Kenaf 15.O00,00 8) Benih Kultur Jaringan Abaka 9) Benih Kultur Jaringan Rami l0) Benih Kultur Jaringan Jarak Pagar per planlet 750,OO 1 1) Benih Rosella 12) Tembakau 1.000,00 13) Karet Okulasi Stum Mata Tidur per pohon 7.500,00 14) Karet Okulasi Stum Mata Mini per pohon 12.OO0,OO 15) Karet Okulasi Stum Tinggi per pohon 1 1.000,00 16) Kopi Robusta asal biji umur 18-12 bulan per pohon 3.000,00 17\ Kopi Arabika asal biji umur 8-12 bulan per pohon 3.200,oo 18) Kopi Robusta asal stek umur 18-12 bulan per pohon 3.600,00 1e) Kopi Arabika asal stek umur 8-12 bulan per pohon 3.600,00 20) Kopi berkulit Tanduk per biji 400,00 2ll Kakao asal biji umur 8-12 bulan per pohon 3.000,oo 221 Kakao per biji 60,o0 23) Benih

ffi PRESIDEN Rf FrUElt ll( lndol.lesla -9- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF 23) Benih Kakao asal kultur jaringan 2.500,00 24) Entres Kakao per mata 500,00 25) Teh umur 6 bulan per bibit 1.200,00 26) Entres Teh per ruas 800,00 27) BudsetTebu Gl per mata 450,00 28) Kelapa Sawit berkecambah per benih 5.300,00 29) Kelapa Sawit 18.OOO,00 30) Aren Genjah per benih 2.100,00 3ll Bud Chrps Kultur Jaringan Tebu G1 2.700,oo 32) Benih kemiri sunan (biji) 40.000,00 33) Benih kemiri sunan (tanaman) 6.000,00 34) Benih kemiri sunan (graftirlgl 14.500,O0 35) Entres kopi robusta 2.000,00 36) Entres Karet 500,00 37) Karet 5.OOO,00 38) Kopi Robusta asal stek 3.600,oo 3. Penjualan Benih Pokok (BPl (Stock Seed) a. Kelompok Tanaman Pangan 1) Padi 9.OO0,00 2) Jagung Komposit 4.500,00 3) Kedelai 7.OOO,OO 4) Kacang

PRESIDEI.] [NEPUBLII( INDONESIA -10 JENIS PENERIMAAT{ NEGARA BUI(AN PA.JAK SATUAN TARIF 4\ Kacang Tanah 4.O00,00 5) Kacang Hijau 4.000,00 6) Ubi Kayu per stek 200,00 7\ Ubi Jalar per stek 100,00 b. Kelompok Tanaman Hortikultura 1) Kelompok Buah a) Mangga Hijau 12.500,OO b) Mangga Merah 15.000,00 c) Mangga Hibrid 20.000,00 d) Entres Mangga Hijau 500,00 e) Entres Mangga Merah 750,OO f) Entres Mangga Hibrid 1.000,00 C) Pisang h) Manggis 12.500,00 i) Durian j) Alpukat 15.000,oo 15.000,00 k) Entres AlPukat 750,00 l) Duku 17.500,00 m) Sawo n) Sirsak o) Pepaya p) Melon per biji per biji 15.OO0,00 400,00 400,oo q) Stek

PRESIDEN R EPU BLII( IN DON ES IA - 11- JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF per 750,00 q) Stek buah naga r) Nanas s) Entres Durian t) Entres manggis u) Entres Sirsak Ratu v) Jeruk w) Apel x) Anggur y) Kelengkeng 4.000,00 500,00 750,00 500,00 25.OOO,OO 25.000,o0 2\ Kelompok Sayuran a) Kentang Gl b) Bawang Merah per knol 1.000,00 22.500,OO 4. Penjualan Benih/ Bibit Sebar (Extension Seed) a. Kelompok Tanaman 1) Padi 2) Padi hibrida Pangan 7.500,00 60.000,00 b. Kelompok Tanaman Hortikultura 1) Kelompok Buah a) Jeruk b) Apel c) Anggur 8.500,oo 20.000,00 15.OO0,O0 d) Kelengkeng