RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sering melaksanakan tugas-tugas menyimak, disertai kondisi fisik dan mental yang prima,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

Transkripsi:

RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. (Rusyana 1988:191). Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca (Tarigan, 1986:21). Mengemukakan bahwa menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran (Costa 1985:103). Merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan (Jakob Sumarjo 1997)

Gagasan seorang penulis adalah hal-hal yang menjadi kepeduliannya (John gardner)

Mengemukakan gagasan secara tertulis Dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya. Misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat, dan lain-lain. Menurut Haris(1977;68) seorang penulis harus menguasai lima komponen tulisan yaitu: isi(materi) tulisan organisasi tulisan kebahasaan(kaidah bahas tulis) gaya penulisan mekanisme tulisan

TULISAN Fiksi Non Fiksi Tulisan berdasarkan imajinasi, khayalan, namun tetap berpijak kepada gagasan nyata. Tulisan berdasarkan data dan fakta. Tulisan disampaikan dalam bahasa lugas, tidak menggunakan gaya bahasa sastra, walauppun mungkin ada sebagian yang menampilkan kesan sastra,

Lebih dalam tentang fiksi Tulisan dalam bentuk FIKSI disampaikan dalam rangkaian katra dan kalimat yang penuh bunga gaya bahasa, metafora, personifikasi, hiperbola, bombastisme dan sebagainya yang dikategorikan bahasa sastra. Tulisan fiksi meliputi prosa (cerita pendek, novel, roman) dan puisi (sajak, lirik, nyanyian).

Lebih dalam tentang non fiksi Pada tulisan NON FIKSI yang berbentuk esai, artikel, opini, kolom menampilkan kesan sastra. Tulisan yang termasuk dalam tulisan non-fiksi adalah reportase, esai, artikel, opini, kolom. Tulisan dalam bentuk ini bermuatan informasi tertentu yang dikemas dalam berita dan terikat kaidah 5W+1H (What, Why, When, Where, Who, How), memiliki analisis (pada karya ilmiah), serta pandangan pandangan penulisnya mengenai satu atau berbagai hal (pada artikel opini). Pada dasarnya semua tulisan terkecuali berita disebut dengan artikel, yang berarti karangan. Faktor yang membedakan adalah pemuatan artikel. Jika artikel diletakkan dalam jurnal disebut artikel ilmiah. Bila dimuat pada halaman opini, disebut artikel opini. Jika dimuat dalam halaman seni, hiburan atau majalah disebut dengan esai. Namun bila dimuat di kolom khusus redaksi, diberi nama tajuk rencana. Apabila dimuat sebagai kolom analisis di halam pertama surat kabar datau kolom pakar majalah, disebut kolom

MENGENAL PUISI Menurut KBBI, puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Dalam sejarah kesusastraan Indonesia, puisi merupakan genre yang paling tua. Genre ini telah ditemukan dalam naskah-naskah Melayu, seperti Adat Raja-Raja Melayu dan Hikayat Sri Rama. Sebelumnya, puisi juga telah ditemukan dalam epos Mahabarata dan Ramayana yang dibawa para pedagang India sekitar abad ke-10. Sejak saat itu, puisi (yang dulu lebih dikenal dengan pantun) berkembang di nusantara dan biasanya digunakan untuk menyampaikan amanat. Selanjutnya, fungsi puisi meluas menjadi wadah mengekspresikan pendapat/ide. Saat ini, puisi kerap digunakan untuk media kritik sosial yang mencakup realitas kehidupan masyarakat Indonesia.

PROSA Prosa merupakan karangan bebas yang tidak terikat kaidah seperti terdapat pada puisi. Prosa termasuk ke dalam genre sastra selain drama dan puisi. Prosa dapat berbentuk fiksi dan ilmiah. Prosa fiksi mencakup cerpen dan novel/roman, sedangkan prosa ilmiah dapat berupa pidato, iklan, khotbah, dan lain-lain. Prosa fiksi seperti cerpen dan novel banyak dijumpai di pasaran bebas. Disebut fiksi karena cerita yang diangkat dalam cerpen dan novel biasanya berupa cerita khayalan/tidak nyata. Namun, cerita-cerita tersebut tetap menggunakan tema-tema kehidupan nyata/realitas manusia, tetapi diolah dan disuguhkan dalam bentuk fiksi.

CERPEN Cerpen termasuk karya fiksi yang terbentuk dari unsur-unsur seperti tema, penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Berbeda dengan roman dan novel, cerpen tidak terlihat dengan jelas. Pengarang cerpen memperoleh inspirasi dari segala peristiwa yang menyangkut pengalaman batin, fenomena sosial, maupun keadaan lingkungan hidup. Permasalahan yang biasa diangkat adalah masalah keberagaman, keluarga, cinta, konflik sosial, bahkan angan-angan pengarangnya.

NOVEL Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Berbeda dengan cerpen, novel memiliki alur yang lebih luas dan jelas, perwatakan lebih dalam, dan setting yang beragam. Unsur-unsur dalam novel sama dengan unsur-unsur cerpen. Pada hakikatnya, cerpen dan novel adalah karya sejenis, hanya berbeda hal panjang dan pendeknya. Dalam kesusastraan Indonesia, sudah banyak novel yang muncul sejak 20-an, seperti novel Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Atheis, dan lain-lain. Novel Indonesia berkembang pesat denga ditandai meluasnya tema yang diangkat. Pada awalnya, tema pernovelan Indonesia hanya berkisah mengenai adat istiadat dan religuisitas saja. Namun, saat ini tema-tema seperti politik, sosial, wnaita, dan percintaan banyak dipilih para pengarang Indonesia. Beragam tema yang diangkat membuat pengetahuan masyarakat menjadi beragam pula karena pembuatan novel selalu didasarkan pada observasi yang akurat sebagai latar belakang penguat cerita.

Unsur dan ciri khas dalam cerpem/ novel instrinstik ekstrinstik

Unsur intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur unsur intrinsik cerpen mencakup: Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita. Latar(setting) adalah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Unsur intrinsik Alur dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. 2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback). 3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Unsur intrinsik Alur meliputi beberapa tahap: Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan.

Unsur intrinsik Perwatakan Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: Dialog tokoh Penjelasan tokoh Penggambaran fisik tokoh Tokoh Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu: Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi: Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi) Latar belakang kehidupan pengarang Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

Tuangkan apa yang ingin kau ceritakan... Tulislah apa yang tlah kau ceritakan...