DISPARITAS PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA. Irene Rumagit / ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
DISPARITAS PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR WILAYAH DI PROVINSI MALUKU UTARA. Aisa Mashud Noortje M. Benu Mex L. Sondakh

JURNAL KETERKAITAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI UTARA DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI CHRISTINE VERONIKA MANOPPO

JURNAL PERGESERAN STRUKTUR PEREKONOMIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA MARLYANTI TUMANDUNG. Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ir. Paulus A.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

Adrianus Maabuat Theodora M. Katiandagho O. Esry H. Laoh

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. (disparity) terjadi pada aspek pendapatan, spasial dan sektoral. Golongan kaya

Studi Komperatif Ketimpangan Wilayah Antara Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Rosmeli Nurhayani Universitas Jambi

Analisis Ketimpangan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Gorontalo. Herwin Mopangga SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN REGIONAL DI PROVINSI ACEH

Penentuan Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pengaruhnya Berbasis Z-score Analysis dan Gravity Index (Studi Kasus: Provinsi Maluku)

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

ANALISIS KORELASI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH ( DPA PPKD )

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

JIIA, VOLUME 2 No. 3, JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

JURNAL TINGKAT PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA RATIH MAWARNI AMIN. Dosen Pembimbing :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder rangkai waktu (Time

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu proses yang terintgrasi dan komprehensif

Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN:

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PADA DIPA BA.29 SATKER BPDAS TONDANO TAHUN ANGGARAN Perkiraan Biaya (Rp.)

KEMISKINAN KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA. Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon.

KETIMPANGAN PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PASAMAN DAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Latifa Hanum 1) ABSTRACTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN TIPOLOGI KABUPATEN DAN KOTA DI PROPINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS PERGESERAN SEKTOR PEREKONOMIAN KABUPATEN ACEH BESAR. Abstract

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

SUB SEKTOR PERTANIAN UNGGULAN KABUPATEN TASIKMALAYA SELAMA TAHUN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor kep.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

ANALISIS KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR WILAYAH PADA WILAYAH EKS KARESIDENAN BESUKI PROVINSI JAWA TIMUR

JURNAL ANALISIS TENAGA KERJA SEKTORAL DI KOTA TOMOHON CHRYSTIAWAN ADJIE SENGKA

Analisa Keterkaitan Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Sumatera

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

DISPARITAS PEMBANGUNAN ANTAR DAERAH

VARIASI TINGKAT PEREKONOMIAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah umumnya mempunyai masalah di dalam proses. pembangunannya, masalah yang paling sering muncul di dalam wilayah

PENGARUH KERAGAMAN BELANJA TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI JAMBI Wiyan Mailindra 1

CHAPTER XII COMPARISON BETWEEN REGENCIES/ CITIES BAB XII PERBANDINGAN ANTARA KABUPATEN/ KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi Produk Domestik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

JURNAL PERANAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI SULAWESI UTARA AYU AZHARI AMIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Disparitas antar Kabupate/kota di Provinsi Sulawesi Selatan :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses di mana Pemerintah

ABSTRAK ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI PAPUA

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

IDENTIFIKASI PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN EKONOMI ANTARPROVINSI DI INDONESIA TAHUN

PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015

Regional Revenue. PENDAPATAN REGIONAL Regional Revenue

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang

DISPARITAS REGIONAL KOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGURANGI KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA TASIKMALAYA

DAMPAK BELANJA DAERAH TERHADAP KETIMPANGAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI JAMBI

Kata kunci: Laju Pertumbuhan PDRB, PDRB Per Kapita, Uji Beda Rata-rata (t test equal mean), Indeks Location Quotient (LQ).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN BULELENG

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISIS POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA (PENDEKATAN MODEL BASIS EKONOMI DAN DAYA SAING EKONOMI)

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR PROVINSI DI INDONESIA TAHUN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN PER KAPITA ANTAR KECAMATAN DAN POTENSI PERTUMBUHAN EKONOMI KECAMATAN DI KABUPATEN KARANGASEM

KONTRIBUSI SUB SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/ KOTA DI ACEH,

ANALISIS HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN PONOROGO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomi yang ada di Pulau Jawa. Selain mengetahui struktur juga untuk

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN DI KAWASAN PARIWISATA, KECAMATAN KUTA, KABUPATEN BADUNG. Ni Kadek Dian Sri Apriliani I. K. G.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISPARITAS PENDAPATAN ANTARDAERAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA INFLASI DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI SURAKARTA TAHUN

PENGARUH ALOKASI DANA PERIMBANGAN TERHADAP KETIMPANGAN EKONOMI REGIONAL DI PROVINSI JAMBI

Bappeda Provinsi Sulawesi Utara Diolah dari data Kanwil Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pembangunan di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pembangunan ekonomi. Secara tradisional, pembangunan ekonomi

STUDI KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN PETANI BERBASIS SAWAH DAN HORTIKULTURA DI KOTA TOMOHON

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan internasional dengan pemerataan dan pertumbuhan yang diinginkan

ANALISIS PENGEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN SIAK

IV. DINAMIKA DISPARITAS WILAYAH DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

ANALISIS PERBANDINGAN POTENSI EKONOMI KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI LAMPUNG SKRIPSI

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN KETIMPANGAN REGIONAL DI PROPINSI SULAWESI SELATAN TAHUN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

Junaidi Momongan, Pengaruh Investasi PMA...

Disparitas Pembangunan antar Wilayah Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar

Transkripsi:

DISPARITAS PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI UTARA Irene Rumagit / 100314126 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji disparitas pembangunan ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2007 2012. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keragaman potensi sumber daya alam dan kondisi demografi, perbedaan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi yang terdapat pada masing-masing kabupeten/kota di Sulawesi Utara. Akibat dari perbedaan tersebut, kemampuan suatu daerah untuk meningkatkan pembangunan ekonomi menjadi berbeda antara suatu daerah dengan daerah lainnya. Pengumpulan data berlangsung selama dua bulan sejak bulan September sampai Oktober 2013. Data yang digunakan berupa data PDRB per kapita, data jumlah penduduk dan data pertumbuhan ekonomi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. Analisis data berupa analisis secara deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan kuadran dengan menggunakan alat analisis Williamson Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara selama periode tahun 2007 2012 terus mengalami ketimpangan, dimana data yang digunakan membuktikan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antar kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Hasil tesebut dapat diketahui secara jelas setelah dianalisis dengan indeks Williamson yang menunjukkan bahwa angka ketimpangan pembangunan ekonomi masih tergolong pada ketidakmerataan pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan adanya keragaman potensi dan sumber daya alam antar kabupaten/kota yang menyebabkan pendapatan perkapita serta pertumbuhan ekonomi menjadi berbeda sehingga terjadi ketimpangan pembangunan ekonomi. 1

ABSTRACT Irene Rumagit. Disparities between the Economic Development District and Cities North Sulawesi ( Under the guidance of H. O. Esry Laoh as chairman, M. Sendow and L.W.Th Sondak as a member ). The objective of this research is to assess the economic development disparities among districts and cities in North Sulawesi in 2007-2012 period. This research is motivated by the diversity of natural resources and demographic conditions, differences in income per capita and economic growth contained in each regency and town in North Sulawesi. As a result of these differences, the ability to increase economic development is different from one region to the other region. The data collection took place during two months from September to October 2013. The data used are per capita GDP, population data and growth data obtained from the Central Statistics Agency of North Sulawesi province. Analysis of the data in the form of descriptive analysis are presented in tables and quadrant by using analytical tools Williamson Index. The results showed that the economic development district and cities in the province of North Sulawesi during the period 2007-2012 continues to inequality, where the data is used proved that there are significant differences among the districts and cities in North Sulawesi. Results proficiency level could be seen clearly when analyzed by Williamson index which indicates that the rate of economic development was still classified inequality on inequality of economic development. This was due to the diversity of potential and natural resources among districts and cities that led to per capita income and economic growth becomes different resulting imbalance of economic development. 2

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disparitas pembangunan ekonomi antar daerah merupakan fenomena universal. Di semua Negara tanpa memandang ukuran dan tingkat pembangunannya, disparitas pembangunan merupakan masalah kesenjangan yang serius untuk ditanggulangi baik pada sistem perekonomian pasar maupun ekonomi terencana. Proses pembangunan dalam skala nasional yang dilaksanakan selama ini ternyata telah menimbulkan masalah pembangunan yang cukup besar dan kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada pertumbuhan ekonomi makro dan cenderung mengabaikan terjadinya kesenjangan-kesenjangan pembangunan ekonomi antar wilayah.. Pada umumnya ukuran yang digunakan untuk mengkaji tingkat disparitas pembangunan ekonomi antar daerah adalah didasari pada tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita pada masingmasing daerah. Akan tetapi kemampuan tiap-tiap daerah dalam menjalankan proses pembangunan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kenaikkan pendapatan per kapita adalah berbeda karena beberapa daerah mengalami pertumbuhan yang cepat dan menjadi wilayah maju (developed region), tetapi kondisi daerah lain yang luput dari perhatian pemerintah justru menjadi lambat dalam pertumbuhannya dan menjadi wilayah terkebelakang (underdeveloped region). Perkembangan perekonomian di Provinsi Sulawesi Utara tercermin 3

dengan adanya pola kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta serta masyarakat dalam mengelolah potensi sumber daya yang tersedia untuk merangsang perkembangan kegiatan pembangunan ekonomi serta memperlancar pertumbuhan ekonomi antar Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Utara selama enam tahun terakhir (2007 2012) berdasarkan data PDRB per kapita dan pertumbuhan ekonomi Propinsi Sulawesi Utara antar Kabupaten/Kota. ekonomi dalam daerahnya yang tujuannya mengurangi disparitas pembangunan ekonomi antar kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Namun pada kenyataannya, potensi dan kekayaan alam yang ada di masing-masing daerah Provinsi Sulawesi Utara memiliki keragaman yang menyebabkan terjadinya 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mengkaji disparitas pembangunan ekonomi antar kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2007 2012 berdasarkan data PDRB per kapita dan data pertumbuhan Ekonomi. kesenjangan serta berdampak pada disparitas pembangunan ekonomi antar kabupaten/kota. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: sebelumnya muncul permasalahan yaitu, bagaimana disparitas 1. Sebagai sumber informasi kepada para pengambil (kesenjangan) pembangunan keputusan yaitu Pemerintah 4

Provinsi Sulawesi Utara tentang daerah yang berpotensi perekonomian tinggi di Provinsi Sulawesi Utara 2. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti tentang cara menganalisis potensi daerah dalam suatu wilayah 3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. 3.2 Konsep Pengukuran Variabel Variabel yang diteliti dan diukur adalah : 1. PDRB Per Kapita Daerah Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara atas Dasar Harga Konstan 2. PDRB Per Kapita Ratarata Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara atas Dasar Harga Konstan METODOLOGI PENELITIAN 3. Jumlah Penduduk 3.1 Metode Pengumpulan Data Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara di Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat 4. Jumlah Penduduk di Provinsi Sulawesi Utara 5. Pertumbuhan Ekonomi Statistik Provinsi Sulawesi Utara dan publikasi-publikasi lain yang dapat menunjang penelitian ini. Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara 3.3 Metode Analisis Data di Analisis yang digunakan dalam menghitung ketimpangan (disparitas) pembangunan ekonomi 5

antar daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara adalah menggunakan alat Analisis Indeks Williamson. Formulanya: V w Di mana : PDRB per kapita kabupaten/kota i* di provinsi sulawesi utara PDRB per kapita rata-rata seluruh kabupaten kota di provinsi sulawesi utara Jumlah penduduk kabupaten/kota i* di provinsi sulawesi utara Jumlah penduduk seluruh kabupaten/kota di provinsi sulawesi utara Hasil dari Indeks Williamson adalah sebagai berikut : bila V w memiliki angka satu berarti tingkat kesenjangan ekonomi makin tinggi dan bila V w memiliki angka nol berarti tidak ada kesenjangan ekonomi antar daerah kabupaten/kota di Propinsi Sulawesi Utara. Indeks Williamson yang dihitung nilainya disajikan dalam bentuk kuadran berdasarkan PDRB per kapita ratarata dan nilai pertumbuhan ekonomi rata-rata pada masing-masing daerah, untuk melihat dan mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan atau kesenjangan pembangunan ekonomi pada tiap-tiap daerah dengan tahun tertentu. disajikan dalam tabel. Selain itu juga 6

Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata Kuadran IV Kuadran I PDRB Per Kapita Rata-rata Kuadran III Kuadran II Gambar 1 Kuadran Penentuan Kesenjangan Pembangunan Ekonomi Berdasarkan Pertumbuhan Ekonomi rata-rata dan PDRB Per Kapita rata-rata antar Kabupaten/Kota di Keterangan penempatan kuadran: 1. Kuadran I ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi diatas rata-rata dan tingkat PDRB Per Kapita diatas rata-rata. 2. Kuadran II ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi dibawah rata-rata dan tingkat PDRB Per Kapita diatas ratarata. 3. Kuadran III ditempati oleh Pertumbuhan Ekonomi dan tingkat PDRB Per Kapita dibawah rata-rata. 4. Kuadran IV ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi diatas rata-rata tetapi tingkat PDRB Per Kapita dibawah rata-rata. 5. Titik potong garis vertikal dan horizontal adalah rata-rata pertumbuhan ekonomi dan rata-rata PDRB per kapita per tahun. daerah-daerah dengan nilai 7

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dimulai pada September 2013 - Oktober 2013. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Jumlah Penduduk 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten/Kota Sulawesi Utara Provinsi dengan Ibu Kota Manado terletak antara 0 15-5 34 Lintang Utara dan antara 123 07-127 10 Bujur Timur, sebelah utara berbatasan dengan Republik Philipina dan Laut Pasifik, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Maluku, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini dan disebelah barat berbatasan dengan Provinsi Gorontalo. Jumlah penduduk Sulawesi Utara hasil Proyeksi Penduduk tahun 2012 berjumlah 2.319.916 jiwa. Angka ini merupakan peningkatan dari tahun 2011 sebesar 2.296.675 jiwa. Sementara jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 2.270.995 jiwa meningkat dari tahun 2009 sebesar 2.228.856 (BPS SULUT, 2011). 8

No Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007-2012 Tahun (Jiwa) Kabupaten/Kota 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Bolmong 289.271 302.393 307.786 213.483 215.904 220.093 2 Minahasa 269.142 289.179 300.226 310.384 313.892 316.884 3 Sangihe 130.129 130.290 130.449 126.100 127.520 128.732 4 Kepulauan Talaud 74.786 74.892 74.997 83.834 84.387 85.171 5 Minahasa Selatan 182.017 182.292 182.818 195.553 197.755 198.901 6 Minahasa Utara 172.690 174.455 176.480 188.904 191.036 193.906 7 Bolmong Utara 74.042 80.134 80.508 70.693 71.564 71.530 8 Sitaro 61.576 61.652 61.781 63.801 64.516 64.575 9 Minahasa Tenggara 95.002 95.145 95.525 100.443 101.575 101.761 10 Bolmong Selatan - - - 57.001 57.648 58.762 11 Bolmong Timur - - - 63.654 64.370 65.511 12 Manado 424.111 429.149 434.845 410.481 415.114 417.483 13 Bitung 174.003 178.266 180.618 187.652 189.920 193.956 14 Tomohon 82.684 83.200 83.718 91.553 92.583 93.857 15 Kotamobagu 116.357 117.965 119.105 107.459 108.891 108.794 Sumber : Badan Pusat Statistik SULUT Jumlah Penduduk Dalam Angka 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan antar Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan Data PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan antar Kabupaten/Kota SULUT dapat tercermin bahwa dari tahun ke tahun PDRB Per Kapita SULUT terus mengalami peningkatan. 9

Kinerja perekonomian suatu wilayah pada periode tertentu tercermin dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Seiring dengan meningkatnya perekonomian Sulawesi Utara, PDRB Per Kapita mengalami untuk tahun 2011 sebesar 11,522 juta rupiah meningkat dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 10,905 juta rupiah. Sementara pada tahun 2012 meningkat dengan total PDRB Per Kapita yaitu senilai 12,244 juta rupiah (BPS Sulut, 2011). peningkatan signifikan, dimana No Tabel 2. PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan antar Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten/Kota Tahun (Juta Rupiah) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Bolaang Mongondow 3,20 3,15 3,19 4,82 5,06 5,28 2 Minahasa 6,02 6,50 6,63 6,82 7,17 7,58 3 Kepulauan Sangihe 4,86 5,12 5,14 5,92 6,15 6,44 4 Kepulauan Talaud 4,89 5,12 5,38 5,08 5,33 5,59 5 Minahasa Selatan 5,94 6,30 6,69 6,79 7,12 7,53 6 Minahasa Utara 6,33 6,75 7,14 7,15 7,56 7,97 7 Bolmong Utara 4,23 4,16 4,43 5,43 5,80 6,29 8 Kepulauan Sitaro 4,05 4,38 4,68 4,87 5,17 5,60 9 Minahasa Tenggara 7,71 8,13 8,56 8,80 9,19 9,76 10 Bolmong Selatan - - - 4,72 5,03 5,33 11 Bolmong Timur - - - 6,12 6,48 6,84 12 Manado 10,60 11,40 12,35 14,04 15,04 16,26 13 Bitung 10,46 10,90 11,41 11,74 12,50 13,22 10

14 Tomohon 6,54 7,08 7,47 7,24 7,62 8,05 15 Kotamobagu 3,26 3,46 3,69 4,40 4,65 5,00 Sumber : Badan Pusat Statistik SULUT Kab/Kota Dalam Angka 4.4 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Sulawesi Utara Pertumbuhan ekonomi antar kabupaten/kota di Sulawesi Utara diperoleh melalui kekayaan sumber daya alam, akumulasi modal, pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja serta kemajuan teknologi (BPS Sulut, 2011). Pada tabel 3 disajikan data terjadi karena adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi pendapatan masyarakat yang kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Tabel 3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota SULUT Tahun 2007-2012 No Kabupaten/Kota Tahun (%) 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Bolaang Mongondow 3,51 2,88 3,05 4,91 6,06 6,49 2 Minahasa 5,08 5,37 5,92 6,24 6,35 6,81 3 Kepulauan Sangihe 5,42 5,49 5,80 5,85 5,07 5,64 4 Kepulauan Talaud 6,21 5,04 5,15 5,51 5,65 5,88 5 Minahasa Selatan 5,24 6,32 6,41 8,57 6,03 6,37 6 Minahasa Utara 5,61 7,71 6,86 7,27 6,93 7,01 7 Bolaang Mongondow Utara 6,12 6,50 6,83 7,62 8,17 8,32 8 Kepulauan Sitaro 5,74 8,19 7,18 7,36 7,54 8,33 9 Minahasa Tenggara 5,00 5,64 5,66 8,09 5,60 6,43 10 Bolaang Mongondow Selatan 4,11 5,80 6,05 6,82 7,72 8,09 11 Bolaang Mongondow Timur 3,57 6,06 6,74 7,06 7,08 7,44 12 Manado 6,80 8,77 9,77 7,30 8,39 8,71 11

13 Bitung 5,35 6,76 6,13 6,88 7,76 7,98 14 Tomohon 5,42 8,96 6,09 6,10 6,36 7,10 15 Kotamobagu 7,83 7,61 7,88 7,42 7,05 7,55 Sumber : Badan Pusat Statustik SULUT 4.5 Disparitas Pembangunan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara Setelah dianalisis dengan menggunakan alat analisis Indeks Williamson, maka di peroleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. Indeks Williamson Pengukur Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara Tahun Indeks Williamson 2007 0,46 2008 0,48 2009 0,50 2010 0,51 2011 0,52 2012 0,53 12

Tabel 5. Pengelompokkan Pertumbuhan Ekonomi Rata-rata dan PDRB Per Kapita Rata-rata Kab/Kota SULUT Tahun 2007-2012 TAHUN 2007 2008 KUADRAN I II III IV Manado, Tomohon, Minut Tomohon, Manado, Minut, Bitung Minahasa, Mitra, Bitung Minahasa, Mitra, Minsel Minsel, Bolmong Sangihe, Talaud, Bolmong Sangihe, Sitaro, Bolmut, Talaud, Kotamobagu Bolmut, Kotamobagu, Sitaro 2009 Manado, Minut, Minsel Tomohon, Bitung, Mitra Minahasa, Sangihe, Talaud, Bolmong Kotamobagu, Sitaro, Bolmut 2010 Mitra, Bitung, Manado, Bitung Tomohon Minahasa, Sangihe, Talaud, Bolmong Kotamobagu, Sitaro, Bolmut, Boltim, Minsel, Bolsel 2011 Manado, Bitung Tomohon, Minut, Mitra Minahasa, Minsel, Talaud, Sangihe, Bolmong Kotamobagu, Sitaro, Bolsel, Bolmut, Boltim 2012 Manado, Bitung Minut, Tomohon, Mitra Minahasa, Minsel, Bolmong, Talaud, Sangihe Kotamobagu, Bolsel, Sitaro, Bolmut, Boltim Keterangan penempatan kuadran: tingkat PDRB Per Kapita diatas Kuadran I ditempati oleh daerahdaerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi diatas rata-rata dan rata-rata. Kuadran II ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi dibawah 13

rata-rata dan tingkat PDRB Per Kapita diatas rata-rata. Kuadran III ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi dan Kuadran IV ditempati oleh daerah-daerah dengan nilai Pertumbuhan Ekonomi diatas rata-rata tetapi tingkat PDRB Per Kapita dibawah rata-rata. tingkat PDRB Per Kapita dibawah rata-rata. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Disparitas pembangunan ekonomi ekonomi Kota Manado berada diatas rata-rata dibandingkan kabupaten/kota lainnya. tertinggi berada pada Sementara untuk tahun 2012. Disparitas kabupaten/kota lainnya ini karena perbedaan pendapatan per kapita terus perubahan mengalami sehingga dan pertumbuhan belum stabil dalam ekonomi yang pertumbuhan ekonomi dilatarbelakangi oleh dan pendapatan beragamnya potensi dan perkapitanya. Hal ini kekayaan alam disebabkan karena kabupaten/kota. pengelolaan sumber 2. Pendapatan perkapita daya alam di daerah dan pertumbuhan pinggiran berbeda 14

dengan daerah yang 2. Perlu diadakan dekat dengan pusat pembangunan regional perekonomian sehingga menyebabkan yang berbasis pada pemanfaatan sumber daya pertumbuhan ekonomi daerah berdasarkan daerah pinggiran diatas keunggulan komparatif rata-rata sementara pada masing-masing pendapatan per daerah. kapitanya dibawah ratarata. 5.2 Saran 1. Diperlukan kebijakan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menanggulangi guna masalah kesenjangan pembangunan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara agar proses pembangunan antar kabupaten/kota lebih berimbang dan pertumbuhan ekonominya lebih merata 15

DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Regional. (Terjemahan Paul Sitohang). Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. ---------------. 2004. Analisa Kota dan Daerah. Bandung: Penerbit ITB ---------------. 2004. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI Abel, Y. 2006. Disparitas Pembangunan antara KBI dan KTI: Analisis Beberapa Indikator Makro Ekonomi. Thesis PS. PWD. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor. Adisasmita, H. Rahardjo. 2005. Pembangunan Ekonomi Perkotaan. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan. Bogor: P4W Press Badan Pusat Statistik SULUT. 2007. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT. 2008. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT. 2009. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT. 2010. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT. 2011. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT 2012. Sulut Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Badan Pusat Statistik SULUT. 2011. Jumlah Penduduk Dalam Angka. Manado : BPS SULUT Jurnal. Irawan, 2012. Konsep Disparitas Pembangunan Ekonomi http://dedeirawan32.jurnal.co m/2012/05/14/konsepdisparitas-pembangunanekonomi/. Diakses tgl 17 Maret 2013 Pukul 16.00 Wita Rustiadi, E dan Sunsun Saefulhakim. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Bogor: Yayasan Pustaka Obor Murty. 2000. Perencanaan Wilayah dan Pembangunan Berkelanjutan. Bogor: P4W Press Sjafrizal. 2000. Ketimpangan Ekonomi Daerah :Tendensi, Penyebab dan Upaya Penanggulangan. Jakarta : Baduose Media. -----------. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Baduose Media. 16

-----------. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Padang :PT RAJAGRAFINDO PERSADA Indonesia Sukirno. S. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Tarigan. 2002. Perencanaan Pembangunan Jakarta: PT Bumi Aksara Wilayah. ----------. 2004. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara ----------. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Todaro, M. 2000. Pengembangan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga. 17