SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PELAYANAN PUBLIK RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

B. KETENTUAN. seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner ini; petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu.

Sangat setuju. Tidak setuju 72% Gambar 1. Keterbukaan pelayanan (kiri), Pemenuhan pelayanan (kanan) 0% 0% 31% Sangat setuju 69% 17%

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

PEDOMAN MEKANISME KERJA PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

2012, No BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KUA SEMESTER I TAHUN 2017

Survei Kepuasan Konsumen Provinsi Sulawesi Tengah 2015 KATA PENGANTAR

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

LAPORAN SURVEI KEPUASAN KONSUMEN BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) TAHUN PT. ICONESIA SOLUSI PRIORITAS Jl. Baratajaya 5 No.10 Surabaya, Jawa Timur

PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN DI LINGKUNGAN SETJEN WANTANNAS

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

LAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGERA. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. pada hierarki dan jenjang jabatan. Dalam tataran praktek, birokrasi seringkali

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

LAPORAN SURVEY LAYANAN PUBLIK DAN PERSEPSI KORUPSI TAHUN 2016

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. tinggi (Katz, dalam Moeljarto 1995). Pembangunan nasional merupakan

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasaan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nom

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

Penandatanganan Berita Acara Konsensus Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PENGADILAN TINGGI MANADO

AREA PERUBAHAN 1. Program Manajemen Perubahan 2. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Disampaikan Pada : Diskusi Publik: Empat Tahun UU Pelayanan Publik YAPPIKA Jakarta, 24 Juli 2013

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

Penerapan. PMPRB Secara Online pada SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI 2016

9. Memberikan Dukungan Kepada Asesor dalam Melakukan Penilaian terhadap Komponen Pengungkit

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

11 Program Prioritas KIB II


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2017, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembar

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

Transkripsi:

SURVEI EKSTERNAL PMPRB KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 PENDAHULUAN Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merupakan upaya pembenahan diri secara berkelanjutan dan berkesinambungan berkaitan dengan aspek-aspek manajemen pemerintahan meliputi organisasi, tatalaksana, peraturan perundang-undangan, sumber daya aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik, serta pola pikir dan budaya kerja aparatur. Pembenahan tersebut terutama pada perubahan pola pikir (mindset) para aparatur pemerintahan. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah melaksanakan tahapan-tahapan Reformasi Birokrasi dalam rangka memenuhi amanah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah melakukan penilaian mandiri atas pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada tahun 2016. Penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dilaksanakan dengan asesor, survei internal dan survei eksternal. Model Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi memiliki 2 (dua) komponen yaitu: Pengungkit (enablers) dan Hasil (result). Hubungan sebab akibat antara Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, dimana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan. Komponen pengungkit sangat menentukan keberhasilan tugas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan (stakeholder). Untuk melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Tim mengumpulkan data/informasi dan bukti (evidence), serta survei. Survei dilakukan dalam rangka memperoleh data berdasarkan opini responden atas pertanyaan yang diberikan guna mendukung obyektifitas hasil penilaian mandiri. Survei dibagi menjadi dua, yaitu survei yang dilakukan secara internal dan ditujukan kepada pegawai Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan survei yang dilakukan secara eksternal dan ditujukan kepada para pemangku kepentingan, yaitu K/L dalam lingkup koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Berdasarkan pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), diperlukan pelaksanaan survei eksternal. Survei eksternal ditujukan kepada pemangku kepentingan (instansi pengguna layanan/masyarakat), yang dilakukan untuk mengukur capaian kriteria pada Komponen Hasil, yaitu Hasil pada Masyarakat/Pengguna Layanan dan Hasil pada Komunitas Lokal, Nasional dan Internasional. 1

Pelaksanaan survei eksternal hasilnya diharapkan dapat mendukung obyektifitas hasil penilaian mandiri yang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Untuk mendukung obyektifitas hasil penilaian mandiri dan dengan tujuan menjaga independensi dan efisiensi waktu pelaksanaan maka pelaksanaan survei eksternal dilakukan oleh pihak ketiga. DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi PP Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Peraturan MenPANRB Nomor 1 Tahun 2015 tentang Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik Indikator keberhasilan pelaksanaan RB antara lain terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme serta meningkatnya kualitas pelayanan. Target responden dari Survei Evaluasi Hasil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah kementerian/lembaga pengguna layanan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian (KSP). Survei ini nantinya akan menghasilkan indeks persepsi kualitas pelayan (KSP) dan indeks persepsi korupsi. Kedua indeks persepsi tersebut diharapkan mampu menggambarkan kualitas pelayanan (KSP) dan perilaku koruptif. TUJUAN SURVEI Tujuan pelaksanaan Survei Evaluasi Hasil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah: 1. Mengukur kualitas pelayanan (KSP) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK); 2. Mengukur perilaku korupsi di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK); 3. Menjadi dasar dalam menyusun rekomendasi untuk peningkatan kualitas pelayanan (KSP) di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Survei akan menghasilkan indeks persepsi kualitas pelayan KSP dan indeks persepsi korupsi. Indeks yang diperoleh berfungsi sebagai pendukung penilaian komponen hasil yang tertuang dalam lembar kerja evaluasi reformasi birokrasi (LKE). Kedua indeks persepsi tersebut diharapkan mampu menggambarkan kualitas pelayanan KSP dan perilaku koruptif di Kemenko PMK. Selain itu, hasil survei juga dijadikan dasar peyusunan rekomendasi bagi Kemenko PMK untuk perbaikan kualitas pelayanan KSP. RESPONDEN Target responden adalah pegawai Eselon II dan III di 16 (enam belas) kementerian/ lembaga pengguna pelayanan KSP dan yang pernah berkoordinasi dengan 7 (tujuh) kedeputian di Kemenko PMK. 2

Jumlah sampel secara keseluruhan ada sebanyak 157 responden. KEMENTERIAN/ LEMBAGA TARGET SAMPEL KEMENTERIAN/ LEMBAGA TARGET SAMPEL 01 BADAN POM 1 09 KEMENAG 12 02 BAREKRAF 1 10 KEMENDES PDT 10 03 BKKBN 5 11 KEMENDIKBUD 15 04 BNP2TKI 2 12 KEMENKES 24 05 BNPB 9 13 KEMENPORA 22 06 BPJS KESEHATAN 2 14 KEMENRISTEK DIKTI 5 07 BULOG 3 15 KEMENSOS 25 08 KEMEN PPPA 20 16 PERSATUAN PEDALANGAN INDONESIA 1 DASAR PENGUKURAN Dasar pengukuran persepsi kementerian/lembaga lingkup koordinasi Kemenko PMK terhadap kualitas pelayanan KSP di Kemenko PMK adalah komponen standar pelayanan yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dan ruang lingkup Survei Kepuasan Masyarakat yang termuat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014, yaitu: 1. Persyaratan Pelayanan 2. Prosedur pelayanan 3. Waktu pelayanan 4. Biaya atau tarif 5. Produk/jasa spesifikasi jenis layanan 6. Penanganan pengaduan, saran dan masukan 7. Kejelasan petugas/pelaksana 8. Kompetensi pelaksana 9. Perilaku pelaksana 10. Maklumat pelayanan 11. Komitmen penyelenggara layanan dalam pelayanan publik Selain itu, persepsi perilaku korupsi dapat dilihat melalui 7 (tujuh) kategori tindakan korupsi (seperti yang dijelaskan secara rinci dalam UU Nomor 31 Tahun 1999) sebagai berikut: 1. Kerugian keuangan negara 2. Suap-menyuap 3. Penggelapan dalam jabatan 4. Pemerasan 5. Perbuatan curang 6. Benturan kepentingan dalam jabatan 7. Gratifikasi 3

Indeks Kualitas Pelayanan (IKP) Variabel Pelayanan HASIL SURVEI EKSTERNAL Kualitas Pelayanan Harapan Perbaikan Important Weight Indeks 1 Persyaratan pelayanan (KSP) terbuka dan jelas 3.30 3.32 0.0373 0.1231 2 Persyaratan pelayanan (KSP) mudah dipenuhi 3.16 3.22 0.0361 0.1141 3 Informasi prosedur pelayanan (KSP) terbuka 3.27 3.18 0.0357 0.1166 4 Alur prosedur pelayanan (KSP) jelas 3.19 3.23 0.0362 0.1157 5 Prosedur pelayanan (KSP) sederhana 3.25 3.24 0.0363 0.1183 6 Informasi waktu pelayanan (KSP) jelas 3.26 3.36 0.0377 0.1230 7 Pelaksanaan pelayanan (KSP) tepat waktu 3.24 3.44 0.0386 0.1251 8 Informasi target waktu penyelesaian pelayanan (KSP) jelas 3.17 3.35 0.0375 0.1191 9 Penyelesaian pelayanan (KSP) sesuai dengan target waktu 3.11 3.39 0.0380 0.1183 10 Informasi daftar produk/jasa layanan (KSP) terbuka dan jelas 3.09 3.29 0.0369 0.1142 11 Semua jenis pelayanan (KSP) berfungsi 3.09 3.25 0.0364 0.1125 12 Sarana pengaduan/ keluhan pelayanan (KSP) tersedia 3.05 3.33 0.0373 0.1138 13 Sarana pengaduan KKN tersedia 3.02 3.34 0.0375 0.1132 14 Penanggung jawab/ pengelola penanganan pengaduan/ keluhan jelas 3.02 3.31 0.0371 0.1120 15 Prosedur pengaduan/ keluhan jelas 3.04 3.31 0.0371 0.1127 16 Kepastian tindak lanjut penanganan pengaduan/ keluhan pelayanan (KSP) jelas 3.08 3.39 0.0380 0.1172 17 Kepastian tindak lanjut penanganan pengaduan KKN 3.05 3.42 0.0383 0.1168 18 Keberadaan petugas pelayanan (KSP) jelas 3.22 3.31 0.0372 0.1198 19 Pegawai/petugas pelayanan (KSP) Kemenko PMK sigap dan 3.22 3.33 0.0373 0.1201 4

Variabel Pelayanan Kualitas Pelayanan Harapan Perbaikan Important Weight Indeks cekatan 20 Pegawai/petugas Kemenko PMK memiliki pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman teknis yang memadai 3.16 3.32 0.0373 0.1177 21 Pegawai/petugas Kemenko PMK memiliki pengetahuan, keahlian, ketrampilan, dan pengalaman administrasi yang memadai 3.16 3.28 0.0368 0.1165 22 Maklumat/ janji pelayanan (KSP) jelas 2.99 3.26 0.0366 0.1094 23 Pelaksanaan pelayanan (KSP) sesuai dengan maklumat/ janji pelayanan (KSP) 3.04 3.32 0.0372 0.1130 24 Lingkungan pelayanan (KSP) aman 3.31 3.23 0.0362 0.1196 25 Sarana dan prasarana pelayanan (KSP) bersih, rapi, dan nyaman 3.34 3.23 0.0363 0.1213 26 Sarana dan prasarana pelayanan (KSP) lengkap dan layak digunakan 3.26 3.19 0.0357 0.1167 27 Mudah berkomunikasi dengan pegawai/ petugas Kemenko PMK melalui telepon/ faximile/ email 3.33 3.34 0.0374 0.1246 Jumlah 85.45 89.17 3.1640 3.16 3.30 79.10 Skala Interval 25.00 43.75 Sangat Tidak Memuaskan 43.76 62.51 Tidak Memuaskan 62.52 81.27 Memuaskan 81.28 100.00 Sangat Memuaskan Indeks Kepuasan Pelayanan (KSP) di Kemenko PMK sebesar 79,10 artinya pengguna layanan menyatakan bahwa pelayanan (KSP) di Kemenko PMK sudah memuaskan (Jika dilihat dari skala interval yang digunakan). 5

HASIL PENGOLAHAN Importance Performance Analysis (IPA) atau Diagram Kartesius Variabel Pelayanan Importance Performance Analysis (IPA) atau Diagram Kartesius variabel pelayanan. Analisis ini memetakan variabel pelayanan dalam 4 (empat) kuadran yaitu kuadran A, B, C, dan D. Setiap kuadran dianalisis sebagai berikut: - Kuadran A adalah area yang memuat variabel pelayanan yang dianggap memengaruhi kepuasan pengguna layanan, namun penyelenggara layanan belum memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan pengguna layanan. Dengan demikian, kinerja untuk variabel pelayanan tersebut menjadi prioritas utama perbaikan bagi penyelenggara layanan. - Kuadran B adalah area yang memuat variabel pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara layanan sesuai dengan keinginan pengguna layanan. Dengan demikian, kinerja penyelenggara layanan terkait variabel pelayanan tersebut perlu dipertahankan. - Kuadran C adalah area yang memuat variabel pelayanan yang dianggap kurang penting oleh pengguna layanan sedangkan penyelenggara layanan memberikan pelayanan yang biasa-biasa saja. Dengan demikian, kinerja untuk variabel pelayanan tersebut menjadi prioritas rendah perbaikan bagi penyelenggara layanan. - Kuadran D adalah area yang memuat variabel pelayanan yang dianggap kurang penting oleh pengguna layanan namun penyelenggara layanan memberikan pelayanan untuk variabel pelayanan tersebut. Dengan demikian, kinerja untuk variabel pelayanan tersebut menjadi berlebihan untuk dilaksanakan karena pengguna layanan tidak memerlukan layanan tersebut. 6

HASIL PENGOLAHAN Diagram Radar Indeks Pelayanan Keamanan dan kenyamanan sarana prasarana pelayanan Maklumat pelayanan Umum 4 3 Persyaratan pelayanan Prosedur pelayanan 2 Kompetensi pelaksana Waktu pelayanan Kejelasan pegawai/petugas/pelaksa na Penanganan pengaduan, saran dan masukan Produk/jasa spesifikasi jenis layanan Harapan Kualitas Diagram radar indeks pelayanan setiap unsur pelayanan. Analisis diagram radar dilakukan terhadap setiap unsur pelayanan yaitu: a. Persyaratan pelayanan b. Prosedur pelayanan c. Waktu pelayanan d. Biaya atau tarif e. Produk/jasa spesifikasi jenis layanan f. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan g. Kejelasan petugas/pelaksana h. Kompetensi pelaksana i. Perilaku pelaksana j. Maklumat pelayanan k. Keamanan dan kenyamanan sarana prasarana pelayanan Analisis ini untuk mengetahui posisi kinerja setiap unsur pelayanan pada penyelenggara layanan terhadap rata-rata kinerja setiap unsur pelayanan di 7 (tujuh) kedeputian Kemenko PMK. 7

Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) 1 2 3 Variabel Pelayanan Sistem dan prosedur pelayanan (KSP) yang dilakukan Kemenko PMK berpeluang menimbulkan KKN, seperti: penyalahgunaan atau ketidakjelasan prosedur, persyaratan, biaya, dan waktu (jadwal) Pegawai Kemenko PMK menawarkan pelayanan (KSP) untuk mempercepat proses di luar prosedur dan waktu yang telah ditetapkan Pegawai Kemenko PMK menerima tawaran pelayanan (KSP) untuk mempercepat proses di luar prosedur dan waktu yang telah ditetapkan Kualitas Pelayanan Weight (Analisis Faktor) Indeks 3.02 0.0314 0.0951 3.22 0.1977 0.6366 3.19 0.3224 1.0275 4 5 6 7 8 9 Pegawai Kemenko PMK memberikan pelayanan (KSP) untuk mempercepat proses di luar prosedur dan waktu yang telah ditetapkan 3.18 0.0948 0.3016 Terdapat praktek percaloan di Kemenko PMK dalam pelaksanaan pelayanan (KSP) 3.54 0.0583 0.2060 Pegawai Kemenko PMK meminta imbalan berupa uang/barang dalam pelaksanaan pelayanan (KSP) 3.56 0.0196 0.0697 Pegawai Kemenko PMK menerima tawaran imbalan berupa uang/barang dalam pelaksanaan pelayanan 3.50 0.0293 0.1026 (KSP) Pegawai Kemenko PMK membedakan perlakuan terhadap konsumen (client) dalam memberikan 3.44 0.1208 0.4149 pelayanan (KSP) Pegawai Kemenko PMK menerima hadiah/barang dari konsumen (client) yang mengindikasikan gratifikasi 3.51 0.1257 0.4418 Jumlah 30.15 3.2957 3.35 82.39 Skala Interval 25.00 43.75 Sangat Tidak Memuaskan 43.76 62.51 Tidak Memuaskan 62.52 81.27 Memuaskan 81.28 100.00 Sangat Memuaskan Indeks Persepsi Anti Korupsi di Kemenko PMK sebesar 82,39 artinya pengguna layanan Kemenko PMK menyatakan sangat setuju bahwa pelayanan di Kemenko PMK sudah bebas korupsi (Jika dilihat dari skala interval yang digunakan). 8