Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMP Muhammadiyah NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam semua bidang

Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : SITI ANA MISROKHAH A

PENGARUH FASILITAS DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH KELAS X DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. tercapai. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan.

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SMK SE KECAMATAN LUBUK ALUNG

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI, DAN MOTIVASI POSITIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA HOME INDUSTRI ROTI KACANG TIDAR KEDIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SUPERVISI KLINIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN LOA KULU

Gardan. Vol. 4 No. 2, Nopember

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. guru di SMP Muhammadiyah di Kabupaten Kendal berkriteria baik. guru yang mencapai skor 166 dan berada pada rentang skor 135

PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG

Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ) e-issn X Volume 2 Nomor 1 Januari 2018

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Bk Se- Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SD MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN GAJI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI UPK KECAMATAN TURI

ANALYSIS WORK DISCIPLINE OF THE KINDERGARTEN TEACHER AT SUBDISTRICT BANGKO AREA ROKAN HILIR

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. supervisi kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru terhadap kinerja mengajr

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

PERBEDAAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SELAT BERDASARKAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar. Terhadap Prestasi Belajar Diklat Motor Bensin Pada Siswa

FAKULTAS EKONOMI UNNES

No.2 Tahun 1989 yang kemudian disusul oleh beberapa Peraturan

TOPIK UTAMA PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN BREBES.

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan pekerjaannya dengan pendidikan yang cukup tinggi dan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian evaluasi. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH. Sjahruddin, Raden Lestari Garnasih dan Wandi

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

A. Jenis Penelitian. B. Subyek dan Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

HUBUNGAN PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA DENGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN GURU

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMPN 1 GRATI KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih menjadi. perbincangan para pakar pendidikan dari tingkat daerah sampai dengan pusat,

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Moch. Idochi Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

ABSTRAKSI. Pendahuluan

PENGARUH KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI SMPN KECAMATAN CIBATU KABUPATEN PURWAKARTA

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

THE 2 nd FORUM ILMIAH PENDIDIKAN AKUNTANSI IKIP PGRI MADIUN, 6 Oktober 2013, ISSN:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA/SMK DI KOTA MADIUN

Transkripsi:

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas untuk menggerakan segala sumber yang ada disekolah sehingga dapat didayakan untuk digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik tidaknya kinerja guru disekolah sangat bergantung pada bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya guru cenderung tunduk pada kepala sekolah sehinggasegala sesuatu yang dilaksanakan oleh guru harus mengacu pada kebijakan-kebijakan dari kepala sekolah. Selain itu apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut kepala sekolah berhak untuk menegur maupun memberikan peringatan. (Pidarta 1988:177). Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1). Adakah Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat? 2). Seberapa besar Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat?. Populasi dalam penelitian ini ada 52 guru di SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat. Sesuai pendapat Suharsimi Arikunto, apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Maka dalam penelitian ini subyek di ambil semua. Hasil uji F diperoleh Fhitung = 10,037 dengan nilai sig = 0,03 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 15,1% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain. Disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh terhadap kinerja guru di SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat. Disarankan agar kepala sekolah sebaiknya lebih memperhatikan kompensasi yang berkenaan dengan besarnya honorarium atau gaji dengan upaya yang dilakukan, pemberian insentif atau bonus yang diberikan secara adil dan pemberian kompensasi yang tepat waktu. Kepala sekolah sebagai pelaksana supervisi sebaiknya tetap menjalankan kegiatan pengontrolan terhadap ketertiban pembuatan perencanaan pengajaran yang disesuaikan dengan kurikulum yang sedang berlaku dan tidak mengurangi rutinitas kunjungan kelas yang dilaksanakan sewaktu-waktu ke kelas-kelas pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Lebih ditingkatkan lagi motivasi dan etos kerja para guru-guru SMK SANDIKTA untuk mendorong semangat kerja. Seseorang yang melihat pekerjaan sebagai beban dan keterpaksaan untuk memperoleh uang akan mempunyai kinerja yang rendah, sebaliknya seseorang yang memandang pekerjaan sebagai suatu kebutuhan, pengabdian, tantangan dan prestasi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Kata Kunci : kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru PENDAHULUAN Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional, penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur pendidikan yang formal, informal maupun non formal mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Dikatakan lebih lanjut lagi oleh Mulyasa tentang pentingnya pengembangan sistem pendidikan yang berkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukan bahwa pendidikan yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 19

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Kelengkapan dari jumlah tenaga pengajar dan kualitas dari guru tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar serta tugas tugas guru dalam kelembagaan merupakan bentuk kinerja guru. Apabila kinerja guru meningkat maka berpengaruh pada peningkatan kualitas keluaran atau outputnya. Oleh karena itu perlu dukungan dari berbagai pihak sekolah untuk meningkatkan kinerja guru. Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004 : 25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Di samping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah juga cenderung bergerak semakin maju sehingga menuntut penguasaan secara professional. Menyadari hal tersebut setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana dan berkesinambungan. Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilanketerampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 20

Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan perilaku yang berbeda, ada yang bersemangat dan penuh tanggung jawab dan ada juga guru yang dalam melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, selain itu juga ada guru yang sering membolos, datang tidak tepat pada waktunya dan tidak mematuhi perintah. Kondisi guru seperti itulah yang menjadi permasalahan di setiap lembaga pendidikan formal. Dengan adanya guru yang mempunyai kinerja rendah sekolah akan sulit untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMK SANDIKTA yang beralamatkan di Jalan Raya Hankam No. 208 Pondok Melati Kota Bekasi Jawa Barat secara umum sudah baik. Ketaatan guru dalam bekerja juga sudah cukup baik. Hal tersebut ditunjang oleh tata tertib sekolah dimana guru wajib mengisi daftar hadir pada pagi hari sebelum bekerja dan siang hari setelah proses belajar mengajar selesai. Dengan demikian kedisiplinan guru dalam bekerja dapat terpantau. Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat secara umum sudah baik, dimana Kepala Sekolah memiliki motivasi yang tinggi untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan penambahan fasilitas atau media pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif. Kepala Sekolah SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat melaksanakan kepemimpinan dengan disiplin yang tinggi. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kinerja Guru Kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dievaluasi oleh orang-orang tertentu terutama atasan pegawai yang bersangkutan. Kinerja Guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah. Pengertian Kepemimpinan Sekolah Kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 21

menghilangkan masalah, dan mengantisipasi bererati mengupayakan agar masalah dapat diatasi atau tidak terjadi masalah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan sehingga sudah lebih banyak memakai pendekatan ini. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode penelitian yang kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunkan untuk meneliti pada populasi atau sampel, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah kejuruan (SMK) SANDIKTA Jalan Raya Hankam No. 208 Pondok Melati Kota Bekasi Jawa Barat. Populasi Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua guru SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat. Berdasarkan data sekolah diketahui jumlah guru SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat keseluruhan berjumlah 52 orang. Karena populasi jumlahnya sedikit, maka seluruh guru SMK SANDIKTA Bekasi Jawa Barat dijadikan sample penelitian. HASIL PENELITIAN Kepemimpinan Kepala Sekolah Gambaran tentang kepemimpinan kepala sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan jawaban tingkat angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti terangkum pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi jawaban pada variabel kepemimpinan kepala sekolah. 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 152 292,3 2 62,5<skor 82,3 Baik 187 359,7 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 148 284,4 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 33 63,3 Jumlah 520 1000 Hal tersebut menjelaskan bahwa penilaian guru kepala sekolah SMK Sandikta Bekasi telah memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan, telah memiliki kecerdasan yang baik, mampu menjelaskan tugasnya sebagai pengawas secara baik, telah memiliki stabilitas emosi saat menghadapi setiap masalah, obyektif dalam memberikan penilaian. 1) Kemampuan sebagai pengawas Kemampuan sebagai pengawas di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 1 dan soal 2, jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti tabel berikut ini. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 22

1 81,3 <skor 100 Sangat baik 34 65,4 2 62,5<skor 82,3 Baik 36 69,3 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 31 59,6 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 3 5,8 Sandikta Bekas Kemampuan sebagai pengawas yang sangat baik 65,4% dan baik 69,3% dan paling sedikit menyatakan cukup baik 59,6% dan tidak baik 5,8%. 2) Stabilitas Emosi Stabilitas emosi kepala sekolah SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari satu soal yaitu soal 9 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil : 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 12 23,1 2 62,5<skor 82,3 Baik 21 40,4 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 15 28,8 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 4 7,7 Jumlah 52 100 Sandikta Bekasi memiliki stabilitas emosi yang sangat baik 23,1% dan baik 40,4% dan paling sedikit menyatakan cukup baik 28,8% dan tidak baik 7,7%. 3) Ketegasan dalam mengambil keputusan Kemampuan sebagai pengawas di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari 3 soal yaitu soal 5, soal 7 dan soal 8 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti tabel berikut ini.. No Rentang % Skor Kategori Frekuensi Persentase % 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 48 92,3 2 62,5<skor 82,3 Baik 56 107,7 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 46 88,4 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 6 11,5 Jumlah 156 300 Sandikta Bekasi memiliki ketegasan dalam mengambil keputusan yang sangat baik 92,3%, baik 107,7%, yang menyatakan cukup baik 88,4% dan paling sedikit menyatakan tidak baik 11,5 %. 4) Ketrampilan mengajar Ketrampilan mengajar kepala sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari 2 soal yaitu soal 3 dan soal 4 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti tabel berikut ini. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 23

1 81,3 <skor 100 Sangat baik 31 59,6 2 62,5<skor 82,3 Baik 30 57,7 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 31 59,6 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 12 23 Sandikta Bekasi memiliki ketrampilan mengajar yang sangat baik 59,6%, baik 57,7%, yang menyatakan cukup baik 59,6% dan yang menyatakan tidak baik 23%. 5) Ketrampilan Sosial Ketrampilan sosial kepala sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari satu soal yaitu soal 6 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti tabel berikut ini. 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 10 19,2 2 62,5<skor 82,3 Baik 21 40,4 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 15 28,8 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 6 11,5 Jumlah 52 100 Sandikta Bekasi memiliki ketrampilan sosial yang sangat baik menyatakan cukup baik 28,8% dan yang menyatakan tidak baik 11,5 %. 6) Pengetahuan tentang relasi insani 19,2%, baik 40,4%, yang Pengetahuan tentang relasi insani di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari satu soal yaitu soal 10 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh hasil seperti tabel berikut ini. 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 17 32,7 2 62,5<skor 82,3 Baik 13 44,2 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 10 19,2 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 2 3,8 Jumlah 52 100 Sandikta Bekasi memiliki pengetahuan tentang relasi insani yang sangat baik 32,7%, baik 44,2%, yang menyatakan cukup baik 19,2% dan yang menyatakan tidak baik 3,8 % Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 24

Kinerja guru Kinerja guru sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh. Tabel 2. Distribusi jawaban pada variabel kinerja guru Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa Guru-guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki kinerja sekolah yang sangat baik dan baik masing-masing dalam kategori baik 440,5% yang menyatakan sangat baik 338,2% dan paling sedikit menyatakan cukup baik 180,8% dan tidak baik 40,2%. 1) Prestasi kerja No Rentang % Skor Kategori Frekuensi Persentase % 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 176 338,2 2 62,5<skor 82,3 Baik 231 440,5 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 94 180,8 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 21 40,2 Jumlah 520 1000 Prestasi kerja sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 3 dan soal 4 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh. No Rentang % Skor Kategori Frekuensi Persentase % 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 32 61,5 2 62,5<skor 82,3 Baik 48 92,3 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 17 32,7 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 7 13,4 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa guru-guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki Prestasi Kerja yang sangat baik 61,5%, baik 92,3%, yang menyatakan cukup baik 32,7% dan yang menyatakan tidak baik 13,4%. 2) Tanggung jawab Tanggung jawab sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 1 dan soal 2 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh No Rentang % Skor Kategori Frekuensi Persentase % 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 37 71,1 2 62,5<skor 82,3 Baik 51 98,1 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 13 25,0 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 3 5,7 Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 25

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa guru guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki Tanggung Jawab yang sangat baik 71,1%, baik 98,1%, yang menyatakan cukup baik 25% dan yang menyatakan tidak baik 5,7%. 3) Ketaatan Ketaatan sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 6 dan soal 7 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 38 73,0 2 62,5<skor 82,3 Baik 46 88,5 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 18 34,6 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 2 3,8 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa guru guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki Ketaatan yang sangat baik 73%, baik 88,5%, yang menyatakan cukup baik 34,6% dan yang menyatakan tidak baik 3,8%. 4) Kejujuran Kejujuran sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 5 dan soal 10 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh No Rentang % Skor Kategori Frekuensi Persentase % 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 37 71,1 2 62,5<skor 82,3 Baik 56 107,7 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 8 15,4 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 3 5,8 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa guru guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki Kejujuran yang sangat baik 71,1%, baik 107,7%, yang menyatakan cukup baik 15,4% dan yang menyatakan tidak baik 5,8%. 5) Kerjasama Kerjasama sekolah di SMK Sandikta Bekasi berdasarkan kisi-kisi penulisan angket terdiri dari dua soal yaitu soal 8 dan soal 9 jawaban angket dari masing-masing guru diperoleh 1 81,3 <skor 100 Sangat baik 32 61,5 2 62,5<skor 82,3 Baik 28 53,9 3 43,8<skor 62,5 Cukup baik 38 73,1 4 25,0 skor 43,8 Tidak baik 6 11,5 Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 26

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden menyatakan bahwa guru guru di SMK Sandikta Bekasi memiliki Kerjasama yang sangat baik 61,5%, baik 52,9%, yang menyatakan cukup baik 73,1% dan yang menyatakan tidak baik 11,5%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasannya,maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Sandikta Bekasi. 2. Hasil uji F diperoleh Fhitung = 10,037 dengan nilai sig = 0,03 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menyatakan bahwa ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. 3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 15,1% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain. 4. Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas untuk menggerakan segala sumber yang ada disekolah sehingga dapat didayakan untuk digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik tidaknya kinerja guru disekolah sangat bergantung pada bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya. 5. Dalam melaksanakan tugasnya guru cenderung tunduk pada kepala sekolah sehinggasegala sesuatu yang dilaksanakan oleh guru harus mengacu pada kebijakan-kebijakan dari kepala sekolah. Selain itu apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut kepala sekolah berhak untuk menegur maupun memberikan peringatan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Burhanudin. 1990. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : PT. Buni Aksara. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, H. Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Kartono, Kartini. 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Mulyasa, E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta Sardiman. 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 27

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : PT. Bina Aksara. Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 28