Economics Development Analysis Journal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

Economics Development Analysis Journal

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS DETERMINASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN Oleh: Anggun Sundari

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG

Economics Development Analysis Journal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT JURNAL

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Rp14.900/$ pada kuartal berikutnya. Sama seperti pada tahun1998, Indonesia juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Nilai Tukar ( Exchange Rate

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BABI PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis ekonomi tabun 1997, perekonomian Indonesia

PENGARUH PDB, BI RATE, JUMLAH UANG BEREDAR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PERIODE

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR TERHADAP KINERJA EKSPOR INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS terhadap Neraca Pembayaran di Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

PENGARUH DAMPAK PERKEMBANGAN TINGKAT EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR NEGARA ASEAN PER DOLLAR AMERIKA SERIKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

PENGARUH NILAI KURS TERHADAP NERACA PERDAGANGAN MINYAK BUMI INDONESIA

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL

Herdiansyah Eka Putra B

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

Analisis impor Indonesia dari Cina

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

EDAJ 3 (1) (2014) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGARUH KURS DAN GDP TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA TAHUN 1980-2012 Dewi Mustika Rahmawati Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2014 Disetujui Maret 2014 Dipublikasikan April 2014 Keywords: Kurs; GDP; dan Neraca Perdagangan Indonesia Abstrak Neraca Perdagangan Indonesia mencatat kegiatan ekspor dan impor barang-barang yang dilakukan oleh Negara Indonesia. Pergerakan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 relatif mengalami penurunan (defisit). Pada tahun 1980-2012, ekspor dan impor barang-barang sama-sama mengalami kenaikan, tetapi kenaikan impor barang-barang lebih besar bila dibandingkan dengan kenaikan ekspor barang-barang. Pada tahun tersebut, kurs Rupiah per US Dollar juga mengalami depresiasi. Depresiasi yang paling tajam terjadi pada tahun 1980-2012 karena Indonesia mengalami krisis. Sedangkan, GDP pada tahun 1980-2012 relatif mengalami kenaikan dan hanya mengalami penurunan pada tahun 1997-1998 karena terjadi krisis di Indonesia. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012, yaitu kurs Rupiah per US Dollar dan GDP yang diproksikan sebagai pendapatan. Kurs dan GDP merupakan indikator penting dalam kegiatan perekonomian seperti ekspor dan impor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kurs Rupiah per US Dollar dan Gross Domestic Product (GDP) terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan analisis regresi dan pengujian asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan model berdistribusi normal, terbebas dari heteroskedastisitas, dan terbebas dari autokorelasi. Uji t statistik menunjukkan bahwa variabel kurs Rupiah per US Dollar mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 signifikan. Sedangkan, Gross Domestic Product (GDP) mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 signifikan. Uji F statistik menunjukkan bahwa variabel kurs Rupiah per US Dollar dan Gross Domestic Product (GDP) secara bersama-sama mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Dari uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa variabel kurs Rupiah per US Dollar dan Gross Domestic Product (GDP) sebesar 52,814% mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa variabel kurs Rupiah per US Dollar mempunyai hubungan positif dengan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Gross Domestic Product (GDP) mempunyai hubungan negatif dengan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Abstract Indonesian Trade Balance recorded exports and imports of goods and services made by the Indonesian state. Indonesian Trade Balance movement in 1980-2012 relative decline (deficit). In 1980-2012, exports and imports of goods both increased, but the increase in imports of goods greater than the increase in exports of goods.in that year, the Rupiah exchange rate per U.S. dollar also depreciated. The sharpest depreciation occurred in 1980-2012 because Indonesia is experiencing a crisis. Meanwhile, the relative GDP in 1980-2012 has increased and decreased only in 1997-1998 due to the crisis in Indonesia. In this study, the factors that affect the balance of trade of Indonesia in 1980-2012,the rupiah per U.S. dollar exchange rate and GDP as a proxy of national income. Exchange rate and GDP is an important indicator in economic activities such as exports and imports. The purpose of this study is to investigate and analyze the effect of exchange rate rupiah per U.S. dollar and Gross Domestic Product (GDP ) of the Balance of Trade of Indonesia in 1980-2012. This study uses Ordinary Least Square (OLS) regression analysis and testing of classical assumptions. The results showed the model is normal distribution, free of heteroscedasticity, and free of autocorrelation. T-test statistics show that the variable Rupiah per U.S. dollar exchange rate affect the Indonesian trade balance significantly in 1980-2012. While the Gross Domestic Product (GDP) of Indonesia in influencing trade balance significantly from 1980 to 2012. The F statistic indicates that the variable rupiah per U.S. dollar exchange rate and Gross Domestic Product (GDP ) jointly affect Indonesia s trade balance in 1980-2012. Test coefficient of determination (R 2 ) show that the variable rate rupiah per U.S. dollar and Gross Domestic Product (GDP) by 52.814 % affecting Indonesian Trade Balance in 1980-2012. From the results, we can be concluded that the variables rupiah per U.S. Dollar exchange rate has a positive relationship with the Balance of Trade of Indonesia in 1980-2012. Gross Domestic Product (GDP) has a negative relationship with the Balance of Trade of Indonesia in 1980-2012.. 2014 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: edaj_unnes@yahoo.com ISSN 2252-6765 28

29

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara berkembang yang menerapkan sistem perekonomian terbuka. Adanya perekonomian terbuka ini menyebabkan terjadinya kegiatan perdagangan internasional antarnegara baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia termasuk negara yang melakukan perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor dan impor baik barang-barang maupun jasa-jasa. Ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa ini dicatat dalam neraca transaksi berjalan. Sedangkan, ekspor dan impor barang-barang dicatat dalam neraca perdagangan. Berikut ini adalah gambar dari Neraca Perdagangan Indonesia pada tahun 1980-2012: Sumber: International Financial Statistics (IFS) yang diterbitkan oleh IMF (data diolah, 2014) Gambar Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 1980-2012 (millions of US Dollars) maka diperlukan suatu mata uang yang dapat diterima oleh kedua negara baik negara pengekspor maupun negara pengimpor. Mata uang yang telah diakui oleh negara-negara di seluruh dunia adalah mata uang US Dollar. Mata uang kedua negara perlu dikonversikan ke Dari gambar Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012, dapat diketahui bahwa gambar Neraca Perdagangan Indonesia pada tahun 1980-2012 relatif menurun. Hal ini dikarenakan impor barang-barang relatif meningkat. Walaupun gambar ekspor barangbarang juga relatif meningkat, tetapi kenaikan impor barang-barang lebih besar daripada kenaikan ekspor barang-barang. Dalam penelitian Anggyatika dan Didit (2009) dijelaskan bahwa Indonesia sebagai negara yang banyak mengimpor bahan baku industri. Bahan baku impor ini menyebabkan biaya produksi meningkat. Sehingga, harga barang-barang milik Indonesia mengalami kenaikan. Dalam melakukan pembayaran atas barang-barang atau jasa-jasa yang dibeli, dalam satuan mata uang yang sama karena dalam melakukan transaksi perdagangan internasional, negara pengekspor maupun pengimpor menggunakan mata uang asing bukan mata uang negaranya. Oleh karena itu, negara pengekspor dan pengimpor memerlukan mata uang standar untuk melakukan transaksi perdagangan internasional seperti US Dollar. (Diesy Meireni Dachliani, 2006) Berikut ini adalah gambar dari Kurs Rupiah per US Dollar tahun 1980-2012: 30

Sumber: International Financial Statistics (IFS) yang diterbitkan oleh IMF (data diolah, 2014) Gambar Kurs Rupiah per US Dollar: Period Average Tahun 1980-2012 Pada gambar Kurs Rupiah per US Dollar: Period Average tahun 1980-2012 menunjukkan bahwa kurs Rupiah per US Dollar dari tahun 1980-2012 secara angka relatif mengalami kenaikan. Namun secara nilai, kurs Rupiah per US Dollar mengalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang. Kurs terdepresiasi paling tajam pada tahun 1997-1998 saat Indonesia terjadi krisis. Perubahan nilai tukar yang terjadi, baik apresiasi maupun depresiasi akan mempengaruhi kegiatan ekspor dan impor barang-barang di negara Indonesia. Hal itu dikarenakan mata uang US Dollar masih merupakan mata uang yang mendominasi pembayaran perdagangan global. (Mita Nezky, 2013) Depresiasi berarti nilai mata uang Rupiah melemah terhadap mata uang US Dollar. Apabila Rupiah melemah terhadap US Dollar, maka yang diuntungkan adalah eksportir karena harga barang ekspor relatif lebih murah daripada harga barang impor. Sehingga, barang yang diekspor negara Indonesia ke negara tujuan ekspor semakin meningkat dan neraca perdagangan akan surplus. Menurut Mundell-Fleming, hubungan kurs riil dengan net ekspor adalah apabila kurs riil lebih rendah, maka harga barang-barang dalam negeri akan lebih murah daripada harga barang-barang luar negeri. Sehingga, net ekspor meningkat. (repository.usu.ac.id) Berikut ini adalah gambar dari hubungan kurs, ekspor, dan impor barang-barang: Sumber: International Financial Statistics (IFS) yang diterbitkan oleh IMF (data diolah, 2014) Gambar Kurs, Ekspor Barang-Barang, dan Impor Barang-Barang Tahun 1980-2012 1980-2012 menunjukkan bahwa kurs mengalami Pada gambar mengenai kurs, ekspor depresiasi. Sehingga, menyebabkan kenaikan barang-barang, dan impor barang-barang tahun 31

ekspor barang-barang lebih besar daripada kenaikan impor barang-barang. Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter, berwenang mengambil kebijakan moneter untuk menjaga kestabilan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang US Dollar. Kestabilan kurs Rupiah ini dicapai melalui analisis fundamental dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kurs Rupiah terhadap US Dollar. Misalkan, pada saat terjadi krisis pada tahun 1997-1998. Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk lebih mengetatkan moneter melalui kebijakan tingkat suku bunga SBI. (Anggyatika dan Didit, 2009) Faktor yang mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 selain nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, ada juga Gross Domestic Product (GDP). Gross Domestic Product (GDP) dapat mencerminkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara. Dengan kondisi negara yang stabil dan aman, maka Gross Domestic Product (GDP) akan bisa meningkat. Berikut ini adalah gambar Gross Domestic Product (GDP) pada tahun 1980-2012: Sumber: International Monetary Fund (data diolah, 2014) Gambar Gross Domestic Product (GDP) Tahun 1980-2012 (Billions of Rupiah) Dari gambar Gross Domestic Product (GDP) tahun 1980-2012 dapat diketahui bahwa Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dari tahun 1980-2012 relatif mengalami peningkatan. Pada tahun 1997-1998, kondisi perekonomian Indonesia kurang baik karena mengalami krisis. Krisis tersebut menyebabkan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia mengalami penurunan. Setelah kondisi perekonomian Indonesia membaik, Gross Domestic Product (GDP) kembali mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa keadaan ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi besarnya Gross Domestic Product (GDP). Kemampuan suatu bangsa dalam melakukan impor sangat tergantung pada pendapatan nasionalnya. Semakin besar pendapatan nasionalnya, maka semakin besar pula kemampuan negara tersebut untuk melakukan impor. Menurut Mundell-Fleming, net ekspor dipengaruhi secara positif oleh pendapatan domestik bruto dalam negeri dan luar negeri. (repository.usu.ac.id) Waliullah, Mehmood Khan Kakar, dkk (2010) melakukan kajian tentang The Determinants of Pakistan s Trade Balance: An ARDL Cointegration Approach. Kajian yang dilakukan adalah meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi Neraca Perdagangan Pakistan seperti pendapatan, jumlah uang beredar, dan nilai tukar riil dalam jangka pendek dan panjang. Hasil uji batas menunjukkan bahwa ada hubungan jangka panjang yang stabil antara variabel neraca perdagangan dan pendapatan, jumlah uang beredar, dan nilai tukar. Sedangkan, hasil estimasi menunjukkan bahwa depresiasi nilai tukar secara positif berhubungan dengan neraca perdagangan dalam jangka panjang dan pendek, sesuai dengan kondisi Marshall Lerner. Penelitian Nancy Nopeline (2009) mengemukakan bahwa dalam jangka panjang perdagangan bilateral 32

Indonesia dengan mitra dagang utamanya memenuhi kondisi Marshall-Lerner sehingga fenomena J-Curve terjadi. Sebaliknya, dalam jangka pendek kondisi Marshall-Lerner tidak terjadi sehingga fenomena J-Curve tidak terjadi. Artinya, shock dari nilai tukar riil tidak memberikan perbaikan terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dalam jangka pendek. Berdasarkan paparan fenomena dan data di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh kurs Rupiah per US Dollar dan Gross Domestic Product (GDP) terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan data time series tahun 1980-2012 dengan 33 observasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kurs Rupiah per US Dollar, Gross Domestic Product (GDP), dan Neraca Perdagangan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Metode Ordinary Least Square (OLS) yaitu metode yang menggunakan dua variabel atau lebih untuk melihat hubungan variabel independen terhadap variabel dependen dalam jangka pendek. Berikut adalah regresi model logaritma natural dalam penelitian ini: LTB = β 0 + β 1 LKurs + β 2 LGDP + e t Keterangan : TB = Trade Balance Kurs t = Nilai tukar mata uang GDP t = Pendapatan Nasional β 0 = intersep β 1, β 2 = koefisien regresi e t = koefisien pengganggu Sebuah model dapat digunakan dalam penelitian harus lolos uji asumsi klasik seperti uji normalitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika terjadi ketimpangan atau data bersifat simetris. Data terkena autokorelasi apabila terjadi korelasi antar variabel gangguan. Apabila data mempunyai varian yang tidak sama, maka data terkena heteroskedastisitas. Selain uji asumsi klasik, penelitian ini juga menggunakan uji t, F, dan R 2. Uji t untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen secara individu. Uji F digunakan untuk melihat hubungan variabel independen dan dependen secara bersama-sama. Sedangkan, uji R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kurs Rupiah per US Dollar berpengaruh positif terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. 2. GDP berpengaruh positif terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil estimasi Ordinary Least Squre (OLS), diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: LTB t = 4,944049 + 0,237042 LKURS t 0,469502 LGDP t +ε t Keterangan: TB = Trade Balance atau Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 KURS = Kurs Rupiah per US Dollar Period Average tahun 1980-2012 GDP = Gross Domestic Product Indonesia tahun 1980-2012 β 0 = konstanta β 1, β 2 = koefisien variabel independen ε = error term t = periode waktu tertentu (time series) Dari model persamaan regresi dapat diketahui bahwa apabila variabel KURS dan GDP dianggap konstan, maka Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) nilainya sebesar 4,944049%. Hubungan antara variabel KURS dan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) adalah positif. Berarti apabila variabel KURS naik 1%, maka variabel Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) akan naik sebesar 0,237042%. Hal ini sesuai dengan teori, karena pada saat kurs naik (depresiasi), maka harga barang ekspor Indonesia lebih murah bila 33

dibandingkan dengan harga barang impor dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, ekspor barang-barang Indonesia meningkat dan impor barang-barang menurun. Sehingga, Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) akan naik. Kurs naik disini adalah dalam arti angka. Misalkan, 1$ = Rp9000 menjadi 1$ = Rp12000. Itu berarti nilai kurs Rupiah terhadap US Dollar mengalami depresiasi (penurunan nilai mata uang). Sedangkan, US Dollar mengalami apresiasi (peningkatan nilai mata uang). Berdasarkan teori Mundell-Flemming, depresiasi nilai tukar akan mengakibatkan daya saing barang domestik di pasar internasional meningkat dan ekspor akan meningkat (Maisya Natassyari, 2006). Sedangkan, hubungan antara GDP dan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) adalah negatif. Apabila variabel GDP naik 1%, maka variabel Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) akan turun sebesar 0,469502%. Hubungan yang negatif antara GDP dan Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori, tetapi di beberapa penelitian terdahulu ada yang menunjukkan bahwa hubungan GDP dengan Neraca Perdagangan adalah negatif. Penelitian Jarita Duasa menunjukkan bahwa tanda negatif dari koefisien GDP (pendapatan) ini mendukung pandangan Keynesian. Apabila pendapatan naik akan mendorong warga untuk membeli barangbarang impor lebih banyak dari barang-barang ekspor dapat memperburuk neraca perdagangan. Tapi, dampak ini hanya bisa diamati dalam periode jangka pendek. (Jarita Duasa, 2007) GDP riil erat kaitannya dengan naik turunnya ekspor dan impor. Apabila GDP domestik mengalami kenaikan akan menyebabkan peningkatan impor Indonesia terhadap barang-barang modal maupun bahan baku. Keadaan ini akan memperlancar kegiatan produksi di Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor barang-barang Indonesia. (Roosaleh Laksono dan Lia Amaliawiati) Berikut ini adalah hasil analisis dalam penelitian ini: (1) Uji Normalitas Nilai probabilitas Jarque-Bera (J-B) sebesar 0,187702 lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 0,05, maka data berdistribusi normal. (2) Uji Heteroskedastisitas Dari uji heteroskedastisitas Harvey diperoleh nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar 0,0582 lebih besar dari dari tingkat signifikansi (α) 0,05, maka model terbebas dari heteroskedastisitas. Berarti variabel gangguan dalam model memiliki varians yang sama. (3) Uji Autokorelasi Dari uji autokorelasi Breusch-Godfrey diperoleh nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar 0,4956 lebih besar dari tingkat signifikansi (α) 0,05, maka model terbebas dari autokorelasi. Berarti model tidak ada korelasi antara variabel gangguan satu dengan lainnya. (4) Uji t-statistik Nilai probabilitas t-statistik variabel kurs 0,0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 0,05. maka H 0 ditolak. Artinya, variabel kurs Rupiah per US Dollar berpengaruh terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) signifikan. Nilai probabilitas t-statistik variabel GDP 0,0000 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 0,05, maka H 0 ditolak. Artinya, variabel GDP berpengaruh terhadap Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) signifikan. (5) Uji F-statistik Nilai probabilitas F-statistik sebesar 0,000013 lebih kecil dari tingkat signifikansi (α) 0,05 berarti bahwa variabel kurs dan GDP secara bersama-sama mempengaruhi variabel Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) signifikan. (6) Uji Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,528140 atau 52,814% mempunyai arti bahwa variabel Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 (TB) dipengaruhi oleh variabel kurs dan GDP sebesar 52,814%, dan sisanya 47,186% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. 34

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel kurs Rupiah per US Dollar mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 secara signifikan dan mempunyai hubungan yang positif. Sedangkan, variabel Gross Domestic Product (GDP) mempengaruhi Neraca Perdagangan Indonesia tahun 1980-2012 secara signifikan dan mempunyai hubungan yang negatif. Daftar Pustaka Dachliani, Diesy Meireni.2006.Permintaan Impor Gula Indonesia Tahun 1980-2003.Tesis.Semarang:Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro Duasa, Jarita.2007.Determinants of Malaysian Trade Balance An ARDL Bound Testing Approach.Dalam Journal of Economic Cooperation.28(3):21-40 International Financial Statistics berbagai edisi Kurnia, Anggyatika Mahda, dan Didit Purnomo.2009.Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Pada Periode Tahun 1997.I-2004IV.Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan.10(2):234-249.Universitas Muhammadiyah Surakarta Laksono, Roosaleh,Lia Amaliawiati.Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Pada Hubungan Dagang Antara Indonesia-Jepang Natassyari, Maisya.2006.Analisis Hubungan Antara Pasar Modal Dengan Nilai Tukar, Cadangan Devisa, dan Ekspor Bersih Napoline, Nancy.2009.Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia (Marshall- Lerner Condition dan Fenomena J-Curve).Tesis.Medan:Universitas Sumatera Utara Nezky, Mita.2013.Pengaruh Krisis Ekonomi Amerika Serikat Terhadap Bursa Saham dan Perdagangan Indonesia repository.usu.ac.id Waliullah, Mehmood Khan Kakar, dkk.2010.the Determinants of Pakistan s Trade Balance: An ARDL Cointegration Approach.Dalam The Labore Journal of Economics.15(1):1-26 www.imf.org/external/data.htm 35