Economics Development Analysis Journal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Economics Development Analysis Journal"

Transkripsi

1 EDAJ 6 (3) (2017) Economics Development Analysis Journal PENGARUH PDRB, PENGANGGURAN, DAN INFLASI TERHADAP PENYALURAN DANA KREDIT PT. PEGADAIAN (PERSERO) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Norma Yuristyana 1, Karsinah 2 Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima April 2017 Disetujui Juni 2017 Dipublikasikan Agustus 2017 Keywords: GDRP, Unemployment, Inflation, Credit Disbursement, Pawnshops Abstrak Pegadaian sebagai lembaga keuangan nonbank yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran dana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai yang ditujukkan untuk membiayai investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh produk domestik regional bruto, jumlah pengangguran, dan tingkat inflasi terhadap penyaluran dana kredit pada PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah tahun 1984 sampai Variabel penelitian ini produk domestik regional bruto, jumlah pengangguran, dan tingkat inflasi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini diketahui bahwa produk domestik regional bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit, jumlah pengangguran tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit, dan tingkat inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit. Variabel produk domestik regional bruto, pengangguran, dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah adapun pengaruhnya secara positif dan signifikan. Abstract Pawnshops as nonbank financial institutions whose core business is credit fund distribution services to the public on the legal basis is recomended to pay the company's investment, consumption activities, as well as the activities of the distribution of goods and services. This study aims to analyze how much influence the gross domestic regional product, unemployment, and inflation rates against the disbursement of credit at Central Java Pawnshops. This study uses secondary data from the Central Statistics Agency of Central Java province from 1984 to The variables of this study gross domestic regional product, unemployment and inflation rates in Central Java. In this study, we used quantitative study methods by using multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square method (OLS). The results of this study note that gross domestic regional product and a significant positive effect on the disbursement of credit, unemployment did not effect the disbursement of credit, and inflation rates positive and significant impact on the distribution of credit funds. Variables gross domestic regional product, unemployment, and inflation together effect the disbursement of credit funds pawnshops in Central Java as for its influence positively and significantly. Alamat korespondensi: 2017 Universitas Negeri Semarang Gedung L2 Lantai 2 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, norma_yuristyana@yahoo.com 262

2 PENDAHULUAN Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, lembaga keuangan diberi batasan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meskipun dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun peraturan tersebut tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan hanya untuk investasi perusahaan. Dalam kenyataannya, kegiatan pembiayaan lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa. Menurut Kholisudin (2012), permintaan kredit di Indonesia secara nominal senantiasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal itu sangat wajar mengingat Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan pembangunan di segala bidang yang ada di masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang atau capital sangatlah vital. Uang yang dimiliki masyarakat yang terbatas mendorong mereka untuk melakukan pinjaman uang dalam bentuk kredit pada lembaga keuangan guna mencukupi kebutuhan finansial mereka dalam kegiatan ekonomi. Pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang membuat ekonomi Indonesia menjadi terpuruk dan inflasi juga melonjak tinggi. Kondisi ekonomi tersebut membuat memburuknya perbankan dan lembaga keuangan lainnya kecuali dana pensiun dan pegadaian. Kondisi perbankan nasional yang rapuh sebagai akibat dari adanya berbagai kelemahan internal dan semakin diperburuk oleh adanya tekanan-tekanan eksternal, seperti gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga yang tinggi telah memperburuk kinerja debitur sehingga kredit bermasalah semakin menumpuk. Oleh karena itu, bank-bank cenderung menanamkan dana di pasar uang antar bank (PUAB) dan SBI daripada di sektor riil yang dipandang mengandung risiko kredit lebih tinggi. 263 Keadaan tersebut menyebabkan perbankan mengalami kesulitan dalam menyalurkan dana kepada nasabah, maka sebagian nasabah perbankan beralih ke pegadaian sehingga kegiatan usaha pegadaian menunjukkan peningkatan yang tinggi (Laporan Perekonomian Indonesia, 1998/1999). PT. Pegadaian (Persero) di provinsi Jawa Tengah memiliki cabang yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Tengah dari kota besar hingga kecamatan yaitu sebanyak 456 cabang. Perkembangan jumlah keseluruhan kredit yang disalurkan oleh PT. Pegadaian (Persero) kantor wilayah Jawa Tengah mengalami fluktuatif yang terlihat dalam 17 tahun terakhir. Ditunjukkan pada tabel 1.1 bahwa permintaan kredit mengalami fluktuatif dimana dari tahun 1998 hingga tahun 2004 mengalami kenaikan, kemudian pada tahun 2005 mengalami penurunan yaitu sebesar Rp (Juta). Pada tahun 2006 hingga tahun 2012 mengalami kenaikan, dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2013 sebesar Rp (Juta). Adapun Perkembangan Usaha PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Tahun dapat dilihat pada tabel 1. Pada saat ekonomi Indonesia sedang terpuruk pada tahun 1998 dimana sebagian besar kinerja/indikator ekonomi merosot membuat memburuknya perbankan dan lembaga keuangan lainnya, kecuali dana pensiun dan pegadaian. Dalam masa krisis ekonomi tersebut pegadaian telah ikut berperan membantu masyarakat dalam pemberian kredit sehingga pegadaian di Indonesia mengalami pelonjakan nasabah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), jumlah pengangguran, dan tingkat inflasi. Hal ini dikarenakan ketiga variabel tersebut merupakan salah satu variabel yang penting untuk mengukur kinerja perekonomian pada suatu daerah. Ketiga variabel yang digunakan dalam penlitian ini termasuk ke dalam indikator makroekonomi. Indikator makroekonomi merupakan alat pengamat prestasi kegiatan perekonomian (Sukirno, 2010:17).

3 Tabel 1. Perkembangan Usaha PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Tahun Tahun / Bulan Pemberian Kredit (Juta Rp) Pelunasan Kredit (Juta Rp) Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa tengah, Lapangan Usaha di Jawa Tengah Tahun PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah (BPS, 2015). Menurut penelitian yang dilakukan Sutarno (2002), PDRB wilayah semarang memiliki pengaruh terhadap kredit pegadaian namun tidak signifikan. Hal ini disebabkan oleh bagian terbesar balas jasa dalam PDRB diterima oleh kelompok yang mempunyai rekening bank, kartu debet maupun kartu kredit yaitu pemilik modal, pemilik alat-alat usaha, pengusaha dan pekerja, sehingga pada saat membutuhkan likuiditas/uang kas, mereka dapat menggunakannya. Pada tabel 2 menunjukkan data PDRB Jawa Tengah dan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha di Jawa Tengah. Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut dapat dilihat pada tabel 2. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tahun 2013 yang ditunjukkan oleh laju PDRB atas dasar harga konstan 2000 dalam tabel 1.2 secara agregat cukup dinamis yaitu mencapai 5,81 persen dengan nominal sebesar ,34 (Juta Rupiah). Laju pertumbuhan PDRB Jawa Tengah periode menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonominya dibawah 5% karena masih dalam masa pemulihan akibat adanya krisis ekonomi tahun 1998 yang membuat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah merosot turun. Sedangkan pada tahun , ekonomi Jawa Tengah setiap tahunnya tumbuh di atas 5 persen meskipun masih mengalami fluktuatif. Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja (15-64 tahun) ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya (Sukirno, 2010:13).

4 Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha di Jawa Tengah Tahun Tahun PDRB (Juta Rupiah) Pertumbuhan PDRB (%) , ,35-13, ,92 3, ,81 3, ,29 3, ,13 3, ,45 4, ,31 5, ,88 5, ,74 5, ,77 5, ,85 5, ,57 5, ,50 5, ,92 6, ,06 6, ,34 5,81 Sumber : Badan Pusat Statistika, Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sutarno (2002), tingkat pengangguran di Jawa Tengah berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit pegadaian kantor wilayah Semarang. Koefisien regresinya menunjukkan bahwa jumlah orang yang menganggur meningkat maka kredit pegadaian juga meningkat, begitu sebaliknya. Inflasi diartikan sebagai kenaikan hargaharga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari satu periode ke periode lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Titi widiarti dan Sinarti ( ), secara parsial tingkat inflasi di kota Batam tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit Perum Pegadaian Cabang Batam, namun secara simultan tingkat inflasi kota Batam mempengaruhi penyaluran kredit Pegadaian Cabang Batam. Koefisien regresinya menunjukkan bahwa kenaikan tingkat inflasi di kota Batam tidak mempengaruhi secara signifikan akan pandangan kepercayaan masyarakat yang telah terbentuk untuk menggunakan jasa kredit dari pegadaian. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 1984 sampai dengan tahun 2014, data yang diteliti meliputi data PDRB, jumlah pengangguran, tingkat inflasi, dan penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero). Jenis data yang digunakan adalah data runtut waktu (time series) yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada satu variabel tertentu. Data time series dalam penelitian ini menggunakan periode tahun Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel 265

5 independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero), sedangkan variabel independennya adalah PDRB, pengangguran, dan inflasi. AR et t = Autoregressive = Error term = Waktu Metode Pengumpulan data Dalam penelitian ini sesuai dengan pendekatan penelitian kuantitatif maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan data runtut waktu (time series). Menurut Kuncoro (2007:24), data runtut waktu digunakan untuk melihat pengaruh dalam rentang waktu tertentu. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan dianalisis menggunakan model regresi linier berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Alat yang digunakan untuk mempermudah pengolahan data yaitu dengan menggunakan software Eviews 6.0. Spesifikasi Model Regresi Secara ekonometrika pengaruh PDRB (logpdrb), pengangguran (logjp), dan inflasi (INFL) terhadap penyaluran dana kredit (logpkred) PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut ini : LogPKREDt = 0 + 1LogPDRBt + 2LogJPt + 3INFLt + AR(1) + AR(2) + et Keterangan : LogPKRED = Penyaluran Dana Kredit Pegadaian (Jutaan Rupiah) LogPDRB = PDRB atas dasar harga konstan (Jutaan Rupiah) LogJP = Jumlah Pengangguran (Jiwa) INFL = Tingkat Inflasi (Satuan persen) 0 = Intersep 1, 2, 3 = Koefisien regresi parsial HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Spesifikasi Model Model regresi terkait pengaruh PDRB, pengangguran, dan inflasi terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) menggunakan model regresi linier berganda metode OLS (Ordinary Least Square). Persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : LogPKREDt = 0 + 1LogPDRBt + 2LogJPt + 3INFL t + AR (1) + AR (2) + e t Log(PKRED) = *Log(PDRB) *Log(JP) *INFL + [AR(1)= ,AR(2)= ] Adapun Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Metode Ordinary Least Square dapat dilihat pada tabel 3. Berdasarkan hasil estimasi menunjukkan bahwa PDRB berpengaruh positif dan signifikan pada taraf nyata 5% dengan koefisien sebesar 3, dengan probabilitas sebesar 0,0000. Hal ini menunjukkan bahwa apabila PDRB mengalami kenaikan sebesar Rp maka penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (persero) Provinsi Jawa Tengah juga mengalami kenaikan sebesar 3.99% dengan asumsi ceteris paribus. Sementara untuk pengangguran berpengaruh positif dan tidak signifikan pada taraf nyata 5% dengan koefisien sebesar 0, dengan probabilitas sebesar 0,7635 lebih besar dari taraf nyata 5%. Hal tersebut berarti pengangguran tidak mempengaruhi penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan inflasi berpengaruh positif dan signifikan pada taraf nyata 5% dengan koefisien sebesar 0, dengan probabilitas sebesar 0,0412. Hal ini menunjukkan bahwa apabila inflasi mengalami peningkatan sebesar 1% maka penyaluran dana kredit akan mengalami peningkatan sebesar 0,007%. 266

6 Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Metode Ordinary Least Square Variabel Koefisien Std. Error Probabilitas R-squared C LOG(PDRB) LOG(JP) INFL Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Penyaluran Dana Kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Tahun Berdasarkan hasil estimasi pada variabel produk domestik regional bruto (PDRB) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan PDRB dapat meningkatkan konsumsi masyarakat, dengan kata lain jika masyarakat meningkatkan konsumsinya, maka para investor dan pengusaha melakukan ekspansi usaha dengan cara meningkatkan produksi barang dan jasa serta meningkatkan barang-barang keperluan perusahaan sendiri dan juga persediaan, dan untuk membiayai pengeluaran ini diperlukan dana yang cukup besar. Maka agar masyarakat dapat mencukupi kebutuhan konsumsinya atau bahkan perusahaan yang ingin meningkatkan produksi mereka memerlukan sejumlah uang kas, dan disinilah peluang Pegadaian untuk dapat meningkatkan penyaluran kreditnya. Peningkatan kebutuhan baik untuk konsumsi maupun produksi menyebabkan permintaan terhadap kredit Pegadaian juga meningkat untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori basis ekonomi yang dikemukakan oleh Harry W. Richardson (1973) yang menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Peningkatan permintaan barang dan jasa dapat meningkatkan produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga perusahaan membutuhkan uang yang cukup besar untuk biaya peningkatan produksi barang dan jasa tersebut dan disinilah peluang Pegadaian dalam menyalurkan dananya kepada perusahaan dan masyarakat. Pengaruh Pengangguran Terhadap Penyaluran Dana Kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Tahun Berdasarkan hasil estimasi pada variabel pengangguran tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesejahteraannya yang mungkin dicapainya, menghambat pertumbuhan ekonomi, perekonomian menjadi tidak stabil, masyarakat kehilangan mata pencaharian dan pendapatan, menimbulkan ketidakstabilan sosial-ekonomi dan politik serta menambah kemiskinan (Prasetyo, 2009:230). Seseorang yang menganggur berarti kehilangan mata pencaharian dan pendapatan maka ia harus mengurangi pengeluaran konsumsinya. Karena tidak memiliki pendapatan apabila seseorang tersebut mengambil kredit maka ia harus menghemat pada masa-masa setelah pengambilan kredit tersebut untuk dapat menebus barang yang telah digadaikannya. Seseorang yang menganggur atau kehilangan pendapatan akan memiliki pemikiran bagaimana cara menebus kembali barang-barang yang telah digadaikannya dan mereka menjadi ragu-ragu karena apabila tidak ditebus kembali maka barang yang telah digadaikan akan dilelang oleh pegadaian. Kebanyakan masyarakat yang melakukan permintaan kredit di pegadaian karena terdesak oleh kebutuhan yang mendesak, untuk memperlancar transaksi seperti menggaji 267

7 karyawan dan membeli bahan-bahan baku, atau untuk tujuan spekulasi yang memerlukan dana untuk membeli surat-surat berharga. Jadi, pengangguran tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit pegadaian. Pengaruh Inflasi Terhadap Penyaluran Dana Kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Tahun Berdasarkan hasil estimasi pada variabel tingkat inlasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan meningkatnya biaya-biaya produksi dan ini menyulitkan dunia usaha karena meningkatnya produksi membutuhkan biaya yang lebih banyak. Peningkatan inflasi berarti juga peningkatan harga-harga barang dan jasa dan ini menyebabkan masyarakat membutuhkan dana untuk memenuhi/menutup kebutuhan konsumsinya. Dengan kata lain, ketika harga naik maka orang harus membayar lebih untuk membeli barang dan jasa. Semakin tinggi tingkat harga maka akan semakin banyak orang membutuhkan dana untuk memenuhi atau menutup biaya konsumsinya dan pengusaha yang menutup biaya produksi, dan disinilah peluang Pegadaian. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Rifai (2007), inflasi sangat berpengaruh dengan permintaan kredit, dikarenakan inflasi berarti juga kenaikan harga. Semakin naiknya harga, maka seseorang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan, dan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut bisa dengan cara mengajukan permintaan kredit dengan menggunakan asumsi suku bunga riil. Oleh karena itu maka dengan adanya kenaikan inflasi maka permintaan akan kredit juga semakin meningkat. Penelitian ini sesuai dengan teori inflasi dari sudut pandang teori kuantitas, jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk transaksi bergantung pada tingkat harga barang dan jasa yang tersedia. Semakin tinggi tingkat harga maka semakin tinggi jumlah uang yang diminta. Saat nilai uang tinggi, maka tingkat harga akan rendah, dan saat nilai uang rendah, maka tingkat 268 harga akan tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa saat nilai uang rendah dan tingkat harga tinggi maka permintaan terhadap uang akan tinggi. Pengaruh PDRB, Pengangguran, dan Inflasi Terhadap Penyaluran Dana Kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah Secara Bersama-sama Berdasarkan hasil estimasi uji F-statistik pada semua variabel independen yaitu PDRB, jumlah pengangguran, dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan produk domestik regional bruto (PDRB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Pengangguran tidak berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah. Variabel produk domestik regional bruto (PDRB), pengangguran, dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap penyaluran dana kredit PT. Pegadaian (Persero) Provinsi Jawa Tengah adapun pengaruhnya secara positif dan signifikan. Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan maka saran dalam penelitian ini adalah bagi pihak PT. Pegadaian (Persero) diharapkan dapat menyalurkan dana yang dimilikinya dengan baik, sehingga dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara maksimal dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi. Peningkatan PDRB dan inflasi dapat meningkatkan permintaan kredit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik untuk konsumsi maupun produksi dan disinilah peluang pegadaian untuk dapat meningatkan penyaluran kreditnya. Sebaiknya PT. Pegadaian (Persero) meningkatkan perannya sebagai

8 lembaga penyedia dana instant yang terkemuka dan terpercaya sehingga dapat melayani masyarakat berpenghasilan rendah termasuk masyarakat yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan dengan cara menerima barang jaminan yang dimiliki, meringankan tingkat bunga, dan memberikan jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini dilakukan agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat terhindar dari praktek lintah darat dan pinjaman tidak wajar lainnya. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyaluran dana kredit pada PT. Pegadaian (Persero) sebaiknya dapat menggunakan variabel lain yang diduga masih berpengaruh seperti harga emas, tingkat bunga, tingkat pendapatan, jumlah nasabah, kualitas pelayanan, dan sebagainya. Pegadaian Studi Kasus Pada Perum Pegadaian Kantor Wilayah Semarang. Tesis. Semarang : Program Pascasarjana UNDIP. Widiarti, T. & Sinarti. Pengaruh Pendapatan, Jumlah Nasabah, dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit Pada Perum Pegadaian Cabang Batam Periode Jurnal Manajemen Bisnis. Batam : Politeknik Negeri Batam.. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik Jakarta-Indonesia. BPS Jawa Tengah Jawa Tengah Dalam Angka. Jawa Tengah: BPS Jawa Tengah. Bank Indonesia Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 1998/1999. Kholisudin DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT PADA BANK UMUM DI JAWA TENGAH Economics Development Analysis Journal, 1(1). doi: /edaj.v1i1.193 Kuncoro, Mudrajad Metode Kuantitatif Teori Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN. Prasetyo, P. E Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta : Beta Offset Yogyakarta. Rifai, M. F Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit. Sukirno, Sadono Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Rajawali pers. Sutarno Analisis Pengaruh Indikator Ekonomi Makro dan Kredit Usaha Kecil Terhadap Kredit 269

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN 1995-2014 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( )

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH ( ) PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH (1988-2012) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN UNTUK MENCAPAI

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1995 2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 6 (1) (2017) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA KREDIT, TENAGA KERJA, TEKNOLOGI TERHADAP INVESTASI Agung Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala sektor diharapkan dapat mewujudkan struktur ekonomi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 1 (1) (2012) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT PADA BANK UMUM DI JAWA TENGAH 2006-2010 Akhmad Kholisudin Jurusan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor keuangan terutama industri perbankan merupakan elemen penting dalam pembangunan suatu negara. Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 2 menyebutkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan

Lebih terperinci

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD) DI PROVINSI JAMBI Isnain Effendi 1 STIE MUHAMMADIYAH JAMBI Monetary policy is one of

Lebih terperinci

Rizka Febiana Putri / Economics Development Analysis Journal 4 (2) (2015)

Rizka Febiana Putri / Economics Development Analysis Journal 4 (2) (2015) EDAJ 4 (2) (2015) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM DI RIAU Oleh: Suci Tesa Fitria Pembimbing : Anthony Mayes dan Darmayuda Faculty of Economics

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK Dhani Kurniawan Teguh Pamuji Tri Nur Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Fattah Demak Email : ujik_angkung@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 6 (2) (2017) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PMDN DI JAWA TENGAH Ferdila Dedy Utomo Jurusan Ekonomi Pembangunan,

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PMDN di Jawa Tengah Ferdila

Lebih terperinci

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN 1994 2013 Mualif Ainur Rohman, Mamak Moh. Balafif, Susi Tri Wahyuni Prodi Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun 2001 2016 1 Raisa Awalliatu Rahmah, 2 Dr. Ima Amaliah SE., M.Si, 3 Meidy

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DI KOTA BOGOR PERIODE 1990-2011 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara parsial variabel V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan ekonomi adalah menciptakan pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi... ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN 2009 2015 STIE Insan Pembangunan e-mail :

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM.

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG. Oleh AMINAH NPM. 1 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PENGARUH INVESTASI, TENAGA KERJA DAN KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA PADANG Oleh AMINAH NPM. 09090201 Disetujui: Pembimbing 1 Pembimbing II Dra. Yenni Del Rosa,

Lebih terperinci

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity 1 ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR PERTANIAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEMPATAN KERJA SERTA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Erlina Rufaidah 1, Dwi Wulan Sari 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Estimasi Variabel Dependen PDRB Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan

Lebih terperinci

Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode ) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat

Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode ) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat Analisis Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi di Sumatera Utara (Periode 1990-2011) Martin Hansen Simaremare Paidi Hidayat ABSTRACT This study aims to determine how much influence the Interest

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE

PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE PENGARUH INFLASI DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA RIIL DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TAYLOR RULE Oleh : Hendry Wijaya Staf Pengajar STIE Rahmaniyah Sekayu Email : hendrywijaya2001@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar. Sarjana Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kab/Kota (UMK), dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah periode tahun 2011-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

Wahyuningsih Dondo, Suku Bunga Kredit

Wahyuningsih Dondo, Suku Bunga Kredit SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP JUMLAH ALOKASI KREDIT MODAL KERJA PADA BANK UMUM DI INDONESIA Oleh: Wahyuningsih Dondo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI METODE ROBUST DENGAN METODE OLS STUDY KASUS PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TEGAH

PERBANDINGAN REGRESI METODE ROBUST DENGAN METODE OLS STUDY KASUS PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TEGAH PERBANDINGAN REGRESI METODE ROBUST DENGAN METODE STUDY KASUS PENGARUH INFLASI DAN PDRB TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TEGAH Rofiqoh Istiqomah (1), Abdul Karim (2) 1, email: Rofiqohistiq15@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG

SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG SKRIPSI ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN TERHADAP KREDIT KONSUMSI DI SUMATERA UTARA OLEH PAULINA PUTRI A. HUTAGALUNG 080501067 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji kandungan informasi dari komponen laporan keuangan dengan menganalisis signifikansi koefisien hubungan komponen laporan

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Abstrak. Abstract. Pendahuluan Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di

Lebih terperinci

PEMODELAN LAJU INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL

PEMODELAN LAJU INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL PEMODELAN LAJU INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL SKRIPSI Disusun oleh : DODY APRILIAWAN J2E 009 045 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 1999-2013 NASKAH PUBLIKASI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanSyarat- SyaratGunaMemperolehGelarSarjanaEkonomiJurusanIlmuEkonomiStudi

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 2 (1) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj KONSENTRASI INDUSTRI PENGOLAHAN DI PROPINSI JAWA TENGAH Nevita Sari Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 5 (3) (2016) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj DETERMINAN KUALITAS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH ERA OTONOMI DAERAH

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN 2003-2012 Ni Kadek Murniasih1, Ketut Dunia1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu daerah antara lain adalah Pendapatan daerah, tingkat kesempatan kerja dan tingkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi sangat diperlukan oleh suatu daerah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya, dengan cara mengembangkan seluruh sektor

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1985 2005 SKRIPSI Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Jenjang Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR. Suwarno Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jatim Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Modal Asing (Suwarno) 50 ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI JAWA TIMUR Suwarno Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT ISSN : 2302 1590 E-ISSN : 2460 190X ECONOMICA Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (151-157 ) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Oleh Nilmadesri

Lebih terperinci

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA Oleh : Susi Ramelda Pembimbing : Tri Sukirno dan Darmayuda Faculty Of Economics

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR

ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI ASING DI JAWA TENGAH TAHUN 1994-2013 KADEK RANI LARASATI F0111039 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suku

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PROVINSI DKI JAKARTA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2000-2014 NADIA IKA PURNAMA Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara email : nadiaika95@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil daerah Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kota Malang merupakan salah satu propinsi yang memiliki sumbangan potensi cukup besar bagi

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Jambi Siti Syuhada, Aulia Tasman, Hardiani Program Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 1 (1) (2012) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGARUH DISPARITAS PENDAPATAN, JUMLAH PENDUDUK DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana menuju keadaan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik daripada kondisi yang lalu (Tanuwidjaya,

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian yang dilakukan yakni ingin mengetahui analisis pengaruh dari Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk Domestik Bruto terhadap Return on Assets (ROA) perusahaan sektor perbankan

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, INFLASI DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2010-2014 Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi Syahrur Romi; Etik Umiyati Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi E-mail korespondensi: syahrurromi2@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA. Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon.

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA. Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon. ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI SUMATERA BARAT DAN KEBIJAKAN PENANGGULANNYA Oleh: Bakri, Syafrizal, Hasdi Aimon Abstract This study aims to analyze and determine the effect of:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of: (1) government

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang. maupun jasa dalam kegiatan masyarakat (Arta, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan struktur ekonomi dan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejaheraan penduduk atau masyarakat. Kemiskinan,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kunci penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat adalah sinergi antara sektor moneter, fiskal dan riil. Bila ketiganya dapat disinergikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan nilai GDP (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa melihat apakah kenaikan tersebut

Lebih terperinci

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung

semua data, baik variabel dependen maupun variable independen tersebut dihitung BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh pertumbuhan variabel PMTDB, pertumbuhan variabel angkatan kerja terdidik, pertumbuhan variabel pengeluaran pemerintah daerah

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015 Mangaradot Saur A. Sinaga Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan E-mail : Mangaradot@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini giat melakukan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan mencakup di segala sektor. Pembangunan

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI DAMPAK PENDAPATAN DAN SUKU BUNGA TERHADAP KONSUMSI MASYARAKAT DI SUMATERA BARAT SELAMA PERIODE 1993-2008 Oleh : GLIANTIKA 07 951 022 Mahasiswa Program Strata

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indeks harga saham gabungan (IHSG) merupakan suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IHSG, salah satunya faktor makroekonomi. Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE ANALISIS PENGARUH INFLASI, EKSPOR, INVESTASI ASING LANGSUNG (FDI), DAN PENGANGGURAN TERHADAP PDB INDONESIA PERIODE 1981-2011 Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE )

PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE ) PENENTUAN TINGKAT KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT DI PASAR VALUTA ASING INDONESIA (PERIODE 1998.1 2014) THE DETERMINATION OF FOREIGN EXCHANGE RUPIAH TO US DOLLAR IN INDONESIAN FOREX MARKET

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi Klasik Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 2 (3) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI, INVESTASI, DAN UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA SEKTOR

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN (Dengan Model Panel Data)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN (Dengan Model Panel Data) PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH TAHUN2010-2014 (Dengan Model Panel Data) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN 2004-2012. I G A Utami Dewi Jelantik 1 Nyoman Djinar Setiawina 2 1, 2 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis finansial yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian Indonesia. Salah satu dampak

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1997-2010 Ronny Pitartono, Banatul

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Estimasi Parameter Model Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi Penanaman Modal Asing di Provinsi Jawa Timur adalah dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 4 (2) (2015) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS PENGARUH INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN TERDIDIK Rizka Febiana

Lebih terperinci