SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK REKOMENDASI PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN ELECTRE

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

JURNAL. DECISION SUPPORT SYSTEM EMPLOYEE SELECTION OF ACHIEVEMENT INCREASE FOR A LEADER WITH ELECTRE METHOD ( Elemination And Translition Of Reality )

Sistem Pendukung Keputusan Vendor Management...

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre)

Prosiding SNATIF Ke-4 Tahun 2017 ISBN:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 1. Mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa, Pematangsiantar Sumatera Utara 2,3,4

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING

PENERAPAN METODE ELECTRE UNTUK MENENTUKAN LOKASI BISNIS TERBAIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pustaka diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Penulis Judul Metode. Analisis.

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

ANALISA METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN JALUR KOPERASI PENGANGKUTAN UMUM MEDAN (KPUM)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENERIMA BANTUAN PINJAMAN SAMISAKE DENGAN METODE ELECTRE (Studi Kasus: LKM Kelurahan Lingkar Timur Kota Bengkulu)

PERBANDINGAN METODE PROMETHEE DENGAN METODE ELECTRE PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID SKRIPSI

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN

Implementasi Metode Electre Pada Sistem Pendukung Keputusan SNMPTN Jalur Undangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ELECTRE (ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÃ) PADA PEMILIHAN EKSTRAKULIKULER TERBAIK

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan Tugas Akhir ini sebagai berikut: Pengertian sistem menurut McLeod dan Schell (2008:39) sistem merupakan

Penerapan Metode Elimination and Choice Translation Reality Dalam Penentuan Bank bagi Calon Nasabah

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SEDERAJAT KOTA MALANG MENGGUNAKAN METODE AHP-ELECTRE DAN SAW

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

Arina Prima Silalahi PascasarjanaTeknik Informatika Universitas Sumatera Utara

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KELAYAKAN PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DAN WEIGHTED PRODUCT

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA CABANG KALIMALANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU SMA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCCES (AHP) DAN WEIGHTED PRODUCT (WP)

JURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

Aplikasi Pemilihan Tenaga Kerja Untuk Penempatan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA DI TIMOR LESTE DENGAN METODE LECTRE

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

IMPLEMENTASI METODE ELECTRE UNTUK MENGANALISA PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DARI CUSTOMER

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PEMILIHAN TEMPAT KOST BERBASIS SIG MENGGUNAKAN METODE ELECTRE DAN GOOGLE MAPS API

Hendrik Agus Prasetyo. Teknik Informatika UNJANI Cimahi Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi

MODEL SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SISTEM PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE ELECTRE PADA BAURAN PEMASARAN (7P) DALAM MEMULAI USAHA JASA CENTER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENERAPKAN METODE ELECTRE DALAM MENENTUKAN PRIORITAS CALON DEBITUR

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

APLIKASI PENENTUAN NILAI KEDISIPLINAN DAN LOYALITAS UNTUK REKOMENDASI NILAI BONUS SALESMAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN SISWA PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE PROMETHEE (STUDI KASUS: SMP PERGURUAN KEBANGSAAN MEDAN)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITÉ

JURNAL SISTEM APLIKASI PENENTUAN AFKIR BURUNG PUYUH PETELUR MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA REALITE (ELECTRE)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Pada keadaan perekonomian seperti saat ini, tidak sedikit terdapat

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. HYUNDAI MOBIL INDONESIA CABANG KALIMALANG

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BALAI KESEHATAN LANAL BANDUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (STUDI KASUS : STMIK PONTIANAK)

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Volume 8 No speed.web.id

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN UNTUK KENAIKAN JABATAN PADA PD BPR ARTHA SUKAPURA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI OBJEK WISATA DI KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB

SISTEM REKOMENDASI PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) SEDERAJAT KOTA MALANG MENGGUNAKAN METODE AHP-ELECTRE DAN SAW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JENIS RAMBUT MANUSIA DENGAN MENERAPKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE)

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN LOKASI OBJEK WISATA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS SKRIPSI

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

Transkripsi:

Sistem Pendukung Keputusan untuk Rekomendasi Promosi Jabatan... (Nashrullah dkk.) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK REKOMENDASI PROMOSI JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DAN ELECTRE Muhammad Irfan Nashrullah *, Gunawan Abdillah, Faiza Renaldi Jurusan Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, 40513 * Email: irfan.nashrullah93@gmail.com Abstrak Promosi jabatan adalah perpindahan suatu jabatan ke jabatan lain yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar. Promosi jabatan merupakan hal yang penting karena hal tersebut merupakan peremajaan setiap posisi jabatan agar diduduki oleh karyawan yang memiliki kriteria penilaian yang cocok untuk menduduki jabatan tersebut. Dengan adanya promosi, akan menjaga kestabilan manajemen pada perusahaan. Dalam pelaksanaannya, promosi jabatan seringkali mengalami kendala, salah satunya ialah karena kriteria penilaian yang berbeda-beda pada setiap jabatan serta banyaknya jumlah karyawan, menyebabkan kegiatan promosi jabatan memakan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya. Sistem pendukung keputusan untuk rekomendasi promosi jabatan memiliki 4 aspek penilaian kriteria diantaranya aspek perilaku personal, aspek pengetahuan dasar, aspek keterampilan dasar, dan aspek pencapaian kinerja. Metode Profile Matching digunakan untuk menghitung nilai subkriteria dari setiap aspek yang terdiri dari 4 tahapan diantaranya perhitungan nilai GAP, perhitungan nilai core dan secondary factor, dan perhitungan nilai total.serta penggunaan metode Electre untuk melakukan perankingan. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi karyawan dengan nilai tertinggi dari hasil perhitungan metode yang digunakan. Kata kunci: :Electre, Profile Matching, Promosi Jabatan, Sistem Pendukung Keputusan 1. PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kemampuan yang dimiliki oleh suatu individu dalam bentuk daya pikir dan daya fisik yang terbentuk oleh lingkungan ataupun keturunannya. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur utama dalam setiap aktifitas. Dengan adanya SDM yang memadai, setiap aktifitas akan terlaksana dengan baik. Begitu pula halnya dengan aktifitas pada suatu perusahaan, dengan tersedianya SDM yang kompeten, maka setiap aktifitas pada perusahaan akan berjalan sesuai dengan harapan. Promosi jabatan adalah perpindahan suatu jabatan ke jabatan lain yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar. promosi jabatan merupakan hal yang penting karena hal tersebut merupakan peremajaan setiap posisi jabatan agar diduduki oleh karyawan yang memiliki kriteria penilaian yang cocok untuk menduduki jabatan tersebut. Dalam pelaksanaannya, promosi jabatan seringkali mengalami kendala, salah satunya ialah karena setiap jabatan memiliki kriteria penilaian yang berbeda serta banyaknya jumlah karyawan, sehingga menyebabkan kegiatan promosi jabatan membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk memberikan rekomendasi pengangkatan karyawan, berdasarkan kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan jabatan. Pada penelitian sebelumnya, penerapan metode Profile Matching digunakan untuk penilaian kinerja karyawan (Puspitasari, 2013), pemilihan beasiswa untuk mahasiswa (Darmawan, 2012), dan untuk penilaian proposal kegiatan PNPM MPd (Mufid, 2014). Sedangkan dalam penerapan metode Electre, pada penelitian sebelumnya digunakan untuk menentukan kepala sekolah (Saragih, 2014), penerimaan bantuan pinjaman samisake (Putra dkk., 2015), dan untuk pemilihan tempat wisata (Pareira dkk., 2014). Pada penelitian ini akan menggabungkan metode profile matching dan Electre dalam proses perhitungannya untuk memberikan rekomendasi pengangkatan karyawan dalam lelang jabatan. 196 ISBN 978-602-99334-5-1

F.34 2. METODOLOGI 2.1. Pengumpulan Data Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Data yang dikumpulkan adalah data karyawan, data jabatan, dan data kriteria penilaian, yang nantinya akan digunakan untuk menentukan karyawan terbaik untuk mengisi jabatan berdasarkan kriteria penilaian. 2.2. Analisis Kebutuhan Pada tahap ini, menganalisa kebutuhan penelitian berdasarkan data yang sudah diperoleh, serta metode yang akan digunakan. Setelah itu melakukan studi literatur terkait metode yang digunakan. 2.3. Gambaran Sistem Perancangan sistem menggunakan metode Profile Matching dan Electre dibawah ini penggambaran proses dengan metode Profile Matching dan Electre yang dijelaskan pada Gambar 1.1. INPUT PRA-PROSES PROSES OUTPUT 1. Perilaku Personal - Kedisiplinan (pp1) - Intergritas (pp2) - Loyalitas (pp3) - Pengembangan diri (pp4) - Kepedulian (pp5) Menentukan bobot Kriteria dan Subkriteria Perhitungan metode Profile Matching Rekomendasi Karyawan 2. Pengetahuan Dasar - Penguasaan komputerisasi (pd1) - Laporan hasil kerja (pd2) - Dasar-dasar pelayanan (pd3) - Dasar-dasar administrasi (pd4) - Dasar-dasar matematika hitungan (pd5) Menentukan bobot GAP Data hasil perhitungan metode Profile Matching 3. Keterampilan Dasar - Pemecahan masalah (kd1) - Penyesuaian prioritas (kd2) - Kemampuan perencanaan (kd3) - Keterampilan analisis (kd4) - Keterampilan komunikasi (kd5) - kerjasama (kd6) Menentukan bobot core&secondary factor Perhitungan metode Electre 4. Pencapaian Kinerja - Kualitas kerja (pk1) - Kuantitas Kerja (pk2) - Sikap kerja (pk3) Gambar 1.1.Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Promosi Jabatan 2.3.1. Sistem Pendukung keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu dalam menangani suatu permasalahan yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Tujuan adanya SPK, untuk mendukung pengambil keputusan dengan memilih alternatif hasil pengolahan informasi dengan model-model pengambil keputusan serta untuk menyelesaikan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur (Putra dkk., 2015). 2.3.2. Profile Matching Profile Matching merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut. Profile Matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM di mana terlebih dahulu ditentukan kompetensi (kemampuan) yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensi kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemegang atau calon yang akan dinilai kinerjanya (Puspitasari, 2013). Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 197

Sistem Pendukung Keputusan untuk Rekomendasi Promosi Jabatan... (Nashrullah dkk.) 2.3.3. Elimination and Choice Translation Reality (Electre) Electre merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outranking dengan menggunakan perbandingan berpasangan dari alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Metode electre digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternative yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, electre digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan (Saragih, 2014). 2.4. Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Perancangan dilakukan berdasarkan data karyawan yang telah didapat, kemudian pembuatan perangkat lunak dilakukan berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Perangkat lunak yang dibangun akan menghasilkan rekomendasi karyawan untuk pengangkatan jabatan berdasarkan perhitungan metode yang digunakan. 2.5. Pengujian dan Evaluasi Pengujian dilakukan dengan cara melakukan uji coba penilaian dari 5 alternatif karyawan terhadap suatu jabatan untuk menghasilkan alternatif karyawan dengan nilai terbaik berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh sistem. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pembahasan Sistem yang akan dibangun pada penilitian ini melakukan 2 proses perhitungan metode yaitu Profile Matching dan Electre. Untuk tahap pertama yaitu melakukan perhitungan metode Profile Matching yang mana langkah pertamanya melakukan pembobotan terhadap 19 subkriteria penilaian, dengan bobot penilaian antara 1 sampai 5.Bobot Penilaian dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Bobot Penilaian NILAI SUBKRITERIA 1 : Tidak memuaskan 2 : Kurang memuaskan 3 : Cukup memuaskan 4 : Memuaskan 5 : Sangat memuaskan Kemudian dilakukan pemetaan gap kompetensi berdasarkan aspek yang telah ditentukan. Pemetaan gap kompetensi dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Pemetaan gap kompetensi No. Selisih Bobot Nilai Keterangan 1 0 5 Tidak ada gap (kompetensi sesuai yang dibutuhkan) 2 1 4.5 Kompetensi individu lebih 1 tingkat/level 3-1 4 Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level 4 2 3.5 Kompetensi individu lebih 2 tingkat/level 5-2 5 Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level 6 3 2.5 Kompetensi individu lebih 3 tingkat/level 7-3 2 Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level 8 4 1.5 Kompetensi individu lebih 4 tingkat/level 9-4 1 Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level Dan berikut pemetaan gap terhadap aspek perilaku personal yang didapat dari pengurangan antara nilai profil karyawan dengan nilai profil jabatan. Seperti yang terlihat pada tabel 3.3. 198 ISBN 978-602-99334-5-1

F.34 Tabel 3.3. Pemetaan gap aspek perilaku personal NO. NAMA KARYAWAN PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 1 Adi Sandjoto 3 4 3 4 5 2 Adriani Kamsyah 3 4 3 3 3 3 Anang Solihin 4 3 4 4 3 4 Hani Rosilawati 4 4 4 4 4 5 Anwar Holid 3 3 3 4 3 KRITERIA JABATAN 3 4 3 3 4 1 Adi Sandjoto 0 0 0 1 1 2 Adriani Kamsyah 0 0 0 0-1 3 Anang Solihin 1-1 -1 1-1 4 Hani Rosilawati 1 0-1 1 0 5 Anwar Holid 0-1 0 1-1 HASIL PEMETAAN GAP KOMPETENSI 1 Adi Sandjoto 5 5 5 4.5 4.5 2 Adriani Kamsyah 5 5 5 5 4 3 Anang Solihin 4.5 4 4 4.5 4 4 Hani Rosilawati 4.5 5 4 4.5 5 5 Anwar Holid 5 4 5 4.5 4 Kemudian menghitung nilai core dan secondary factor dengan persamaan berikut : Core Factor : (1) Secondary Factor : (2) Sehingga hasilnya seperti yang terlihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Perhitungan core dan secondary factor aspek perilaku personal NO. NAMA KARYAWAN PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 NCF NSF 1 Adi Sandjoto 5 5 5 4.5 4.5 5 4.5 2 Adriani Kamsyah 5 5 5 5 4 5 4.5 3 Anang Solihin 4.5 4 4 4.5 4 4.16 4.25 4 Hani Rosilawati 4.5 5 4 4.5 5 4.5 4.75 5 Anwar Holid 5 4 5 4.5 4 4.66 4.25 Dan seterusnya dilakukan terhadap setiap aspek yang ada sehingga didapatkan nilai total. Nilai total berasal dari penjumlahan antara nilai core factor dan secondary factor. Seperti yang terlihat pada tabel 3.5. Tabel 3.5. Nilai total setiap aspek NO. NAMA KARYAWAN N(PP) N(PD) N(KD) N(PK) 1 Adi Sandjoto 4.8 4.2 4.5 4.2 2 Adriani Kamsyah 4.8 4.1 4.0 4.2 3 Anang Solihin 4.3 4.6 4.7 4.7 4 Hani Rosilawati 4.7 4.4 4.4 5.0 5 Anwar Holid 4.5 4.3 4.2 4.5 Pada tahap selanjutnya sistem melakukan perhitungan metode Electre. Data yang digunakan merupakan nilai total dari perhitungan metode Profile Matching. Langkah pertama pada proses Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 199

Sistem Pendukung Keputusan untuk Rekomendasi Promosi Jabatan... (Nashrullah dkk.) perhitungan metode electre yaitu melakukan normalisasi terhadap nilai karyawan dengan persamaan : xij rij m i 1 x ² ij (3) sehingga didapatkan matriks R sebagai berikut : 0.466 0.437 0.463 0.415 0.466 0.427 0.412 0.415 R 0.417 0.479 0.474 0.465 0.456 0.458 0.453 0.495 0.436 0.447 0.432 0.445 kemudian melakukan pembobotan terhadap matriks R dengan mengkalikan antara bobot (W) dengan matriks Rsehingga didapatkan matriks V sebagai berikut : 1.864 1.311 0.926 1.245 1.864 1.281 0.824 1.245 V 1.668 1.437 0.948 1.395 1.824 1.374 0.906 1.485 1.744 1.341 0.864 1.335 Langkah selanjutnya menentukan himpunan concordance dan discordance index dengan dengan kondisi untuk concordance index ialah Vkj Vij. Sementara kondisi untuk discordance indexialah Vkj<Vij. Sehingga didapat himpunan concordance dan discordance indexseperti pada tabel 3.6. Tabel 3.6. Himpunan Concordance dan Discordance Index /Dkl Himpunan Concordance Index Himpunan Discordance Index /D12 {1,2,3,4} {} /D13 {1} {2,3,4} /D14 {1,3} {2,4} /D15 {1,3} {2,4} Kemudian menghitung matriks concordance dan discordance dengan persamaan : kl = wjj kl (Untuk matriks Concordance) (4) max{ vkl vij } jd dkl kl max{ vkl vij } j (Untuk matriks Discordance) (5) Sehingga didapatkan matriks concordance (C) dan discordance (D)sebagai berikut : 12 4 6 6 0 1 0.166 1 7 4 4 4 0 1 0.166 1 8 8 5 8 C D 1 1 1 0.791 6 6 7 12 0.634 0.748 1 0.533 8 8 4 0 0.193 1 0.791 0.306 Langkah selanjutnya menentukan threshold dari matriks dominan concordance dan discordance. Threshold didapat dari penjumlahan seluruh matriks lalu dibagi dangan ukuran matriks. Setelah melakukan penjumlahan kemudian menentukan matriks F untuk concordanceindex, dimana matriks diisi angka 1 jika Ck >C, dan diisi angka 0 jika Ckl <C, dimana 200 ISBN 978-602-99334-5-1

F.34 C adalah hasil penjumlahan matriks concordance. Lalu menentukan matriks G untuk discordanceindex, dimana matriks diisi angka 1 jika Dkl >D, dan diisi angka 0 jika Dkl <D, dimana D adalah hasil penjumlahan matriks discordance. Sehingga didapatkan matriks F dan G sebagai berikut : 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 F G 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 Langkah terakhir melakukan perkalian terhadap matriks F dengan matriks G sehingga didapatkan matriks E sebagai berikut : 0 0 0 1 0 0 0 0 E 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 3.2. Hasil Hasil dari perhitungan metode Electre diperoleh peringkat paling tinggi yaitu karyawan yang bernama Anang Solihin karena memiliki nilai Ekl=1 paling banyak. Sehingga diantara kelima karyawan yang diujicoba, karyawan yang bernama Anang Solihin lah yang direkomendasikan untuk mengisi jabatan.hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem yang merekomendasikan pengangkatan karyawan dalam lelang jabatan dengan menggunakan metode Profile Matching dan Electre. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem sistem yang merekomendasikan karyawan dalam pengangkatan jabatan berdasarkan penilaian kriteria yang digunakan diantaranya Perilaku Personal, Pengetahuan Dasar Keterampilan Dasar, dan Pencapaian Kinerja, yang tiap-tiap kriteria memiliki subkriterianya masing-masing. Metode Profile Matching pada sistem ini digunakan pada tahap pra-proses sehingga menghasilkan nilai total yang kemudian digunakan oleh metode Electre sebagai proses utama sehingga menghasilkan keluaran berupa rekomendasi karyawan dengan hasil terbaik. Hasilnya dari 5 naracoba alternatif karyawan, terdapat 1 karyawan yang direkomendasikan oleh sistem karena memiliki nilai Ekl=1 paling banyak. Saran untuk pengembangan dari sistem ini diantaranya menambahkan fitur untuk manager untuk terlibat dalam sistem, serta mengembangkan fitur yang sudah ada menjadi lebih dinamis lagi. Kemudian dapat menggunakan metode yang lebih spesifik untuk melakukan perankingan seperti metode weight product. DAFTAR PUSTAKA Darmawan, A.S., (2012), Pemilihan Beasiswa Bagi Mahasiswa STMIK Widya Pratama Dengan Metode Profile Matching, Jurnal Ilmiah ICTech,10(1), pp. 1-5. Mufid, A., (2014), Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Proposal Kegiatan PNPM MPd Menggunakan Metode Profile Matching dan Analytic Hierarchy Process (AHP), Jurnal Sistem Informasi Bisnis, pp. 40-47. Pareira, O., Santoso, A.B., dan Ardanari, P., (2014), Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata di Timor leste Dengan Metode Electre, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, 5(1), pp. 1-11. Puspitasari,L., (2013), Penerapan Metode Profile Matching Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara III Medan), Pelita Informatika Budi Darma, 5(3), pp. 12-18. Putra, A.A., Andreswari, D., dan Susilo, B., (2015), Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penerima Bantuan Pinjaman Samisake Dengan Metode Electre (Studi Kasus : LKM Kelurahan Lingkar Timur Kota Bengkulu), Jurnal Rekursif, 3(1), pp. 1-11. Saragih, A.S., (2014), Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah Rayon YP.GKPS Dengan Metode Electre, Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI), 4(3), pp. 41-47. Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 201