HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM BUANG AIR BESAR DI LUAR JAMBAN DI DESA KEMIRI KECAMATAN MALO KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 202 Siti Sholikhah ABSTRAK Stop for Big Air Gratuitous which is one of the activities Community-Led Total Sanitation (STBM) is a community development program in the field of sanitation, where the activity is directed at behavior change from Toilet Gratuitous (Babs) toward a specific place (toilet / latrine). The general objective of this research is to study the relationship between ODF Programme Implementation with Behavior Change in bowel at the Foreign Community Latrines in Rural District Pecan Bojonegoro Malo. The design in this study was a cross sectional correlation with the independent variable ODF Implementation Program and the dependent variable behavioral change in society Toilet Outside Toilet. The population is all the Pecan Village Malo Bojonegoro district by the number of 2038 souls with a sample of 79 souls. Data collection questionnaires distributed to respondents with dichotomy questions for independent and dependent variables, and the data were analyzed using the statistical test Spearman's Rho Correlation 2-tailed. The results showed that there is a connection with the ODF Implementation of Community Behavioral change in Toilet Outside Toilet. The results of the data analysis on the implementation of ODF Program with Community Behavioral change in Toilet significant at Any place that is 0.022 which is smaller than ρ is 0.05. So that means that there is a relationship H accepted ODF Implementation of the Community Behavioral change in Toilet Outside Toilet. From the research it was concluded that the implementation of ODF Program at Tamarind Village District Malo Bojonegoro associated with behavioral changes in society Toilet Outside toilet, which means that the lack of implementation of ODF program will have an impact on the lack of change in society behavior Toilet Outside Latrines. To overcome these problems will require active participation of health workers to provide counseling on ODF programs so as to increase the public knowledge about the dangers of defecating behavior Outside Toilet. Keywords: ODF Program, Behavior, Community, PENDAHULUAN Stop buang Air Besar Sembarangan yang merupakan salah satu kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu program pemberdayaan masyarakat dalam bidang sanitasi dimana kegiatannya diarahkan pada perubahan perilaku dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) menuju pada suatu tempat tertentu (/kakus) sekalipun hanya dalam bentuk yang paling sederhana berupa lubang atau galian yang diberi tempat jongkokan sampai kepada WC yang mewah yang dapat mencegah terhadap bau yang tidak sedap, pencemaran terhadap sumbersumber air bersih serta keterjangkauan lalat yang dapat menyebabkan penyakit berbasis lingkungan misalnya saja penyakit diare yang merupakan penyakit terbanyak pada kunjungan-kunjungan rawat jalan di Puskesmas-Puskesmas Perawatan dan RSUD. Dalam hal sanitasi, masyarakat masih memanfaatkan toilet terbuka yang biasanya terletak di kebun, pinggir sungai, dan parit sawah. Dengan melakukan buang air besar di tempat terbuka hal ini akan menimbulkan pencemaran pada permukaan SURYA 84 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
tanah dan air. Perilaku semacam itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor ekonomi karena untuk membuat septik tank diperlukan biaya, tidak tersedianya septik tank umum dan layanan yang baik untuk penyedotannya. Karena beberapa faktor tersebut, maka muncullah suatu masalah yaitu adanya masyarakat yang masih buang air besar di sembarang tempat. Di Jawa Timur sebanyak 288 desa telah dinyatakan ODF yaitu Kabupaten Magetan 42 desa, Bangkalan 30 desa, Pacitan 28 desa, Trenggalek 27 desa, Ponorogo 25 desa, Nganjuk 8 desa, Sampang 4 desa, Kediri 2 desa, Bojonegoro 0 desa, Gresik 0 desa, Jombang 8 desa, pamekasan 8 desa, Sumenep 8 desa, Probolinggo 7 desa, Lamongan 6 desa, Madiun 4 desa, Pasuruan 3 desa, Malang 3 desa, Jember 2 desa, Ngawi 2 desa, Tulungagung 2 desa (http://stbm-indonesia.org). Lokasi yang telah ODF akan mendorong lokasi lain untuk ikut menuju ODF pula. Kabupaten Bojonegoro pada tahun 200 sebanyak 8 desa sudah ODF dan pada tahun 20 meningkat menjadi 0 desa. Berdasarkan hasil dari pra survey yang dilakukan di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro dari 507 KK sebanyak 44 KK (87) sudah memiliki. Hal ini menunjukkan angka kesadaran masyarakat dalam hal sanitasi lingkungan sudah baik, akan tetapi masih ada masyarakat yang buang air besar di luar. Buang air besar di area terbuka (sungai atau kebun) telah menjadi kepraktisan dan dilakukan banyak orang di sekitarnya. Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan pada umumnya, karena berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap genetik individu, perilaku, serta gaya hidup. Sebagaimana dikemukakan Blum (2002) dalam planning for health, development and application of sosial change theory, bahwa faktor lingkungan berperan sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebaliknya, kondisi kesehatan masyarakat yang buruk termasuk timbulnya berbagai penyakit menular, andil faktor lingkungan sangat besar (Anies, 2006 : 34). Lingkungan yang dimaksud meliputi lingkungan fisik, biologi, kimia, sosial, ekonomi dan budaya. Pelayanan sanitasi dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis lembaga melalui dinas, badan, perusahaan daerah, swasta serta Pendekatan berbasis masyarakat yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan penentu dalam penyelenggaraan pelayanan, melalui proses pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat. Program ODF merupakan program unggulan dalam mengatasi kebiasaan masyarakat yang melakukan buang air besar di sembarang tempat dengan memastikan bahwa dalam setiap KK memiliki dan dipastikan bahwa setiap anggota keluarga buang air besar pada tersebut. Program ODF dimulai dari suatu desa yang telah dinyatakan bebas ODF dan selanjutnya meningkat pada kecamatan bebas ODF serta kabupaten bebas ODF. Dengan adanya program Open Defecation Free (ODF) diharapkan angka buang air besar di sembarang tempat dapat menurun atau bahkan tidak ada lagi. METODOLOGI.PENELITIAN Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol atau mengendalikan berbagai variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Nursalam, 2003 : 8). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik, yaitu suatu metode penelitian yang mencoba menggali mengapa dan bagaimana fenomena itu terjadi (Notoatmodjo S, 200 : 37) Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktorfaktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan SURYA 85 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo S, 200 : 37-38). HASIL.PENELITIAN. Data Umum ) Karakteristik umur responden 2) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No RT KK Jumlah Yang Memiliki KK Jamban KK Yang Tidak Memiliki Jamban I 39 5 38.5 24 6.5 2 II 40 20 50 20 50 3 III 48 28 58.4 20 4.6 4 IV 36 24 66.7 2 33.3 5 V 4 23 56. 8 43.9 6 VI 36 23 63.9 3 36. 7 VII 29 20 68.9 9 3. 8 VII I 66 5 77.3 5 22.7 9 IX 56 3 55.4 25 44.6 0 X 67 3 46.3 36 53.7 XI 62 4 66.2 2 33.8 2 XII 49 26 53. 23 46.9 JUMLAH 569 333 58.6 236 4.4 Sumber : Data kuesioner penelitian 3) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan 2. Data Khusus ) Pelaksanaan program ODF Tabel. Distribusi pelaksanaan program ODF di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro tahun 202 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar KK telah memiliki adalah 333 KK (58,6) dari total 569 KK. 2) Perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar Tabel 2.Distribusi responden berdasarkan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di sembarang tempat di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro tahun 202 No Kepemilikan 2 Memiliki Tidak memiliki Perubahan Perilaku Masyarakat Telah Tidak BAB BAB pada pada 35 75,4 0 0 4 2,2 Jumlah 39 77,6 40 22,4 Total N 35 44 75,4 24,6 40 22,4 79 00 SURYA 86 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa dari 79 responden, sebagian besar responden telah memiliki dan BAB pada yaitu 35 responden (75,4). 3) Hubungan pelaksanaan program ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar Tabel 3 Tabel silang antara pelaksanaan program ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di sembarang tempat di Desa Kemiri Kecamatan malo Kabupaten Bojonegoro tahun 202 No RT Perubahan perilaku masyarakat Total Kepemilikan Telah BAB Tidak BAB N pada pada Memiliki Jamban 6. 0 0 6. I Tidak memiliki 0.5 2. 3.6 Memiliki Jamban 8 4.4 0 0 8 4.4 2 II Tidak memiliki 0 0 4 2.2 4 2.2 Memiliki Jamban 9 5.0 0 0 9 5.0 3 III Tidak memiliki 0 0 3.6 3.6 Memiliki Jamban 7 3.9 0 0 7 3.9 4 IV Tidak memiliki 0 0 2. 2. Memiliki Jamban 8 4.4 0 0 8 4.4 5 V Tidak memiliki 0 0 3.6 3.6 Memiliki Jamban 9 5.0 0 0 9 5.0 6 VI Tidak memiliki 0 0 4 2.2 4 2.2 Memiliki Jamban 7 3.9 0 0 7 3.9 7 VII Tidak memiliki 0 0 3.6 3.6 Memiliki Jamban 9 0. 0 0 9 0.6 8 VIII Tidak memiliki 0 0 5 2.7 5 2.7 Memiliki Jamban 6 8.9 0 0 6 8.9 9 IX Tidak memiliki 0.5 3.6 4 2.2 Memiliki Jamban 5 8.3 0 0 5 8.3 0 X Tidak memiliki 0.5 4 2.2 5 2.7 Memiliki Jamban 7 9.4 0 0 7 9.4 XI Tidak memiliki 0.5 5 2.7 6 3.3 2 XII Memiliki Jamban 9 5.0 0 0 9 5.0 SURYA 87 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
Tidak memiliki 0 0 2. 2. Memiliki Jamban 35 75.4 0 0 35 75.4 Jumlah Tidak memiliki 4 2.2 40 22.4 44 24.6 Jumlah 39 77.6 40 22.4 79 00 Sumber : Data kuesioner penelitian Berdasarkan tabel silang pada tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 79 responden, RT 8 adalah yang terbanyak yang telah memiliki yaitu 9 KK (0,9). Kemudian dibuktikan dari hasil uji statistik Spearman Rho yang diperoleh nilai signifikan p (0,022) < α (0,05) yang berarti H diterima, yang artinya ada hubungan pelaksanaan program ODF (Open Defecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar. PEMBAHASAN. Pelaksanaan program ODF Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar KK telah memiliki adalah 333 KK (58,6) dari total 569 KK. Akses masyarakat terhadap sarana sanitasi khususnya, saat ini masih jauh dari harapan. Berbagai kampanye dan program telah banyak dilakukan, terakhir dengan pemberlakuan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Berbagai upaya tersebut sebetulnya bermuara pada terpenuhinya akses sanitasi masyarakat, khususnya. Namun akses tersebut selain berbicara kuantitas yang terpenting adalah kualitas. Perdebatan tentang pengertian sanitasi total, pada tahap awal akan terjadi pada ranah defenisi dan pengertian. Untuk menuju sanitasi total, penting untuk memastkan faktor supply dan demand tercapai dengan maksimal, untuk mewujudkan Open Defecation Free (ODF) pada tingkat komunitas (Entjang, 2002 : 55). Lebih dari sebagian responden telah memiliki sebagai wujud dari terlaksananya program ODF dengan baik. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan masyarakat tentang pentingnya BAB pada tempatnya. 2. Perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki dan BAB pada yaitu 35 responden (75,4). Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003). Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons. Rata-rata responden telah BAB pada dan kurang dari sebagian responden tidak BAB pada menunjukkan bahwa masih adanya masyarakat yang BAB disungai dengan letak desa yang dikelilingi oleh bengawan solo. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat menganggap BAB disungai lebih praktis. SURYA 88 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
3. Hubungan pelaksanaan program PENUTUP ODF dengan perubahan perilaku masyarakat dalam BAB di luar Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 79 responden, rata-rata responden memilki dan telah BAB pada yaitu 90 responden (50,2). Kemudian dibuktikan dari hasil uji statistik Spearman Rho yang diperoleh nilai signifikan p (0,000) < α (0,05) yang berarti H diterima, yang artinya ada ada hubungan pelaksanaan program ODF (Open efecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar. Perubahan perilaku BAB ini tidak gampang. Sebagai contoh kalau sudah terbiasa BAB di sungai yang kakinya terendam air, merasa dingin, melihat pemandangan dan terasa nyaman lalu harus berpindah BAB di dengan ruang yang sempit, sumpek dan gelap adalah sangat sulit. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengubah perilaku tersebut. Secara klasik perubahan perilaku tersebut sering diutarakan oleh kebanyakan orang, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang tidak sekolah sama sekali, yaitu bahan mengubah perilaku tidak semudah membalik telapak tangan (Dinkes Bojonegoro, 2005) Kepribadian manusia menjadi 6 macam nilai kebudayaan. Kepribadian seseorang ditentukan oleh salah satu nilai budaya yang dominan pada diri orang tersebut. Secara rinci perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya (Spranger, 2008) Mengubah perilaku masyarakat untuk tidak BAB disembarang tempat harus dilakukan secara terus-menerus dengan berpedoman pada program ODF. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat menganggap BAB disungai lebih praktis. Dengan adanya program ODF diharapkan masyarakat dapat merubah perilaku untuk tidak BAB di luar.. Simpulan ) Lebih dari sebagian responden telah memiliki 2) Rata-rata responden telah BAB pada yaitu 39 responden. Sedangkan kurang dari sebagian tidak BAB pada yaitu 40 responden 3) Ada hubungan pelaksanaan program ODF (Open efecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar di Desa Kemiri Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro tahun 202. 2. Saran ) Bagi Responden Masyarakat sebaiknya menyadari untuk merubah perilaku dari BAB disembarang tempat untuk BAB pada. 2) Bagi Peneliti Diperlukan adanya penelitian lain yang sejenis terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan program ODF yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam BAB di sembarang tempat sehingga dapat diupayakan solusi yang terfokus dalam mencegah BAB di luar. 3) Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi jurnal penelitian sebagai bahan referensi di perpustakaan yang nantinya bisa dipergunakan oleh mahasiswa dalam melakukan penelitian lanjutan terutama yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan program ODF. 4) Bagi Tenaga Kesehatan Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang program ODF dan menganjurkan masyarakat untuk merubah perilaku dalam BAB di luar. DAFTAR PUSTAKA Anies, 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular : Solusi Pencegahan dari Aspek Perilakudan Lingkungan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo SURYA 89 Vol.02, No.XVIII, Juni 204
Budianto, Agung. 2008. STBM. http:/stbmindonesia.org. Diakses 6 Juli 202 Candra, Budi. 2007. Metode Pembuangan Tinja. Surabaya : Airlangga Press Effendy, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika Entjang. 2002. Kesehatan masyarakat. Jakarta : Rineka cipta Hidayat, A.Aziz Alimul. 200. Metode Penelitian Kesehaan Paradigma Kuantitatif. Surabaya : Health Books Publishing. Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 200. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nursalam & Siti Pariani. 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Infomedika. Nursalam, 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta. Salemba Medika SURYA 90 Vol.02, No.XVIII, Juni 204