GANGLION KARPAL Maria Juliati Kusumaningtyas Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya GANGLION KARPAL

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah, sekolah, bahkan kafe-kafe. Dari

Carpal tunnel syndrome

Islam, HTMJ Volume 15 no 1; 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terowongan carpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat tersebut. 1

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh:

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. kesemuanya adalah merupakan satu kesatuan untuk menciptakan

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM

osteoarthritis By : Kelompok 2

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN NEUROLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terdiri dari berbagai anggota gerak yang saling menopang

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kehidupan yang lebih baik.

Gejala Klinis Penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

ABSTRAK. Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental dan juga bebas dari kecacatan. Keadaan sehat bukanlah

2. KLARIFIKASI ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. selalu menarik perhatian bagi seseorang fisioterapis, problem permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

DE QUERVAIN SYNDROME 1. Pendahuluan 2. Anatomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CARPAL TUNNEL SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar terwujud derajat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI TRIGGER FINGER SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan

Tulang dan sendi merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak,

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan fungsi yang tiada batasnya. subjek dalam populasi umum. Insiden dan prevalensi dari negara

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DE QUERVAIN SYNDROME DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED, ULTRA SOUND, DAN TERAPI LATIHAN

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

MAKALAH WRIST DROP. Disusun Oleh : BINARTHA UTAMI Pembimbing : dr. Aida Fithrie, Sp.S

PENYAKIT MUSKULOSKELETAL DIVISI GERIATRI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN

PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG

JST Kesehatan, April 2017, Vol. 7 No. 2 : ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk seluruh masyarakat yang mencakup upaya peningkatan (promotive),

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal

FINGER TIP INJURY. Yoyos Dias Ismiarto, dr., SpOT(K)., MKes., CCD

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

SINDROM CARPAL TUNNEL. Jeffrey N. Katz, M.D., dan Barry P. Simmons, M.D.

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

ABSTRAK NEOPLASMA PANKREAS

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. klinis, histologist, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

PENGARUH TERAPI LATIHAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI GABUNGAN ULTRASOUND DAN TENS PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS LUTUT KRONIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena

BAB 2 PENGERTIAN, ETIOLOGI, TANDA DAN GEJALA OSTEOSARKOMA. Osteosarkoma adalah suatu lesi ganas pada sel mesenkim yang mempunyai

BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT. Oleh: Bambang Priyonoadi Jur. PKR-FIK-UNY

BAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan

drg. Muhammad Hamka Maha Putra

II. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas kesehatan para penduduk

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

Gambar 1. Kompartemen dorsal pertama pergelangan tangan pada daerah tepi lateral dari snuffbox.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fascia telapak tangan adalah sinambung dengan fascia punggung

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling banyak

LAPORAN PENDAHULUAN SOFT TISSUE TUMOR DI SUSUN OLEH ASEF MUHAMMAD RIZKI AL-AZHAR

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RITA EKAWATI J PROGRAM STUDY DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. (1) pada pasien manula, terbaik untuk tidak mempedulikan fraktur tetapi berkonsentrasi pada pengembalian gerakan;

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

Wan Rita Mardhiya, S. Ked

BAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRIGGER FINGER SINISTRA DI RSUD SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

Transkripsi:

GANGLION KARPAL Maria Juliati Kusumaningtyas Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak masyarakat yang mempunyai pendapat bahwa benjolan abnormal yang muncul pada tubuh merupakan infeksi. Dilihat dari segi medis, benjolan tersebut dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas dan tidak semuanya merupakan infeksi. Beberapa kali di RS, dijumpai kasus tumor jinak, salah satunya adalah ganglion karpal, yang di sembuhkan dengan cara melakukan operasi Kata Kunci: benjolan abnormal, tumor jinak, tumor ganas, ganglion karpal GANGLION KARPAL Maria Juliati Kusumaningtyas Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstract In daily life, there are many people who have the opinion that an abnormal lump that appeared on the body is infected. Viewed in terms of medical care, these bumps can be differentiated into benign and malignant tumors and not all are infected. Several times in the hospital, found cases of benign tumors, one of which is carpal ganglion, which is cured by surgery Keywords: abnormal lumps, benign tumors, malignant tumors, carpal ganglion B A B I PENDAHULUAN Sehubungan dengan beragam timbulnya kasus-kasus bedah, mau tidak mau kita harus mempelajari tumor, yang merupakan bagian ilmu bedah. Dalam ilmu bedah sendiri tidak terlepas dari ilmu anatomi dan histology yang merupakan ilmu-ilmu dasar untuk mempelajari ilmu bedah, dalam hal ini tumor. Tumor yang terjadi ternyata dapat mengenai seluruh jaringan yang terdapat pada tubuh manusia. Salah satunya ganglion, yang merupakan tumor kistik yang sering timbul pada pergelangan tangan, yang berasal dari tendon maupun bungkus tendon itu sendiri. Sering terjadi pada dewasa muda. Bila menekan saraf akan menimbulkan rasa nyeri yang membawa penderita datang berobat ke dokter. Bagaimana tindakan selanjutnya? Ternyata operasi merupakan pilihan terbaik selama ini, walaupun pelaksanaanya perlu hatihati. Pembengkakan Neoplasma (tumor) B A B I I T U M O R Onkologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit yang disebabkan oleh tumor. Dalam artian umum, tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, tetapi dalam artian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh Neoplasma. Secara klinik, tumor dibedakan atas golongan neoplasma dan non neoplasma misalnya kista, radang atau hipertrofi. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansif) dan umumnya tidak bermetastasis. Klasifikasi patologik tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik pada jaringan dan sel tumor. Neoplasma Maligna benigna kista radang hipertrofi Karsinoma sarkoma Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan

strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi, otonominya dalam pertumbuhan, kemampuannya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis. Sel tumor bentuknya bermacam-macam dengan warna yang beraneka (polikromasi) Karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan rasio inti / sitoplasma menurun. Insiden mitosis naik dan terdapat mitosis abnormal. Susunan sel tidak teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga tumor makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Daur pertumbuhan sel dapat dibedakan secara morfologik dan biokimiawi. Secara morfologik pertumbuhan sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase mitosis dan dan interfase. Pada interfase sel baru tumbuh menjadi dewasa sementara terjadi sintesis DNA, RNA, enzim dan protein baru, serta duplikasi untai tunggal kromosom menjadi untai ganda. Lamanya interfase sangat beragam dari beberapa jam sampai bertahun-tahun bahkan ada sel yang tidak akan mengalami lagi fase mitosis. B A B I I I G A N G L I O N ANATOMI Terdapat dalam ruang dorsal ( vaginae tendineum ) yang mengandung selubung tendo panjang bagi sembilan otot dan diberi nomer dari sisi radialis ke sisi ulnaris. Pada ruang pertama (11) terdapat tendo m. Abductor policis longus dan m. Extensor policis brevis, ruang ke-dua (12) terdapat tendo m. Extensor carpi radialis longus dan brevis. Ruang ke-tiga (13) terdapat tendo m. Extensor policis longus dan ruang ke-empat (14), terdapat tendo m. Extensor digitorum dan m. Extensor indicis. M. extensor digiti minimi paling panjang diliputi selubung sinovial dan berjalan melalui ruang ke-lima (15). Ruang ke -enam mengandung m. Extensor carpi ulnaris. Pada telapak tangan flexor retinaculum (10) menyempurnakan canalis carpi dimana berjalan nervus medianus dan berbagai selubung tendo otot-otot flexor. Pada pangkal tangan terdapat satu untuk m. Flexor carpi radialis (17) satu untuk tendo m. Policis longus(18) dan selubung sinovial tendo yang besar untuk m. Flexor digitorum superficialis dan profundus (19). Tendo yang panjang khususnya dilindungi baik sekali oleh selubung ini, dan tempat-tempat di mana mereka berjalan diatas sendi diperkuat lebih lanjut oleh tulang rawan. B A B I V A. TINJAUAN UMUM Ganglion merupakan tumor yang biasa terjadi pada tangan dan yang mempunyai kekhasan timbul melebihi dari synovium suatu sendi atau bungkus tendon atau dari tendon itu sendiri. Tetapi bukan dari herniasi synovial sendi atau bungkus tendon melainkan degenerasi kistik bahan dari capsul atau sarung fibrous 1. Kista yang berdinding tipis berisi cairan musin jernih dan kental yang asal mulanya masih belum diketahui. Tempat yang sering ditemukan ganglion adalah pada pergelangan tangan dorsal, di atas ligamen penghubung os naviculare dan os lunatum, letaknya di daerah ulna dan volar dari arteria radialis. Ganglion yang besar biasanya hanya mengganggu dari segi estetik. Sebaliknya kista yang lebih kecil, yang terletak pada kapsul (bungkus sendi) dapat menimbulkan rasa nyeri hebat akibat iritasi pada saraf sendi. Ganglion pada palma manus bisa menekan pada n. Medianus atau n. Ulnaris dengan akibat gangguan pada fungsi saraf. Pada sisi dorsal biasanya mengenai n. Interoseus posterior dan di sisi volar n. Cutaneus antebrachii latelaris. Pada kebanyakan pasien usia muda seringkali timbul rasa nyeri pada keadaan dorso atau palma fleksi maximal. Kadangkala ganglion menyebabkan rasa tak enak setempat, tetapi biasanya penderita lebih memperhatikan mengenai bentuknya. Ganglion cenderung mengecil secara spontan, melalui periode jangka waktu yang lama, tapi biasanya penderita merasa ingin menghilangkan benjolan yang tak menyenangkan. Ganglion yang terletak pada jari disebut juga kista mukoid dan seringkali terjadi akibat eksostosis dari tulang di bawahnya. B. GAMBARAN KLINIS Sering seorang dewasa muda datang dengan benjolan yang tak disertai rasa nyeri, meskipun kadang-kadang ada sedikit sakit dan kelesuan. Penderita menyampaikan timbulnya pembesaran lunak, yang mempunyai kecenderungan semakin bertambah besar, tetapi mempunyai ukuran yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dapat dilihat di pergelangan tangan, baik dorsum maupun sisi fleksor sendi. Bisa terjadi gangguan pada fungsi saraf.

C. PEMERIKSAAN Lokasi ganglion umumnya terlihat pada lokasi berikut : 1. Dapat dilihat pada dorsum pergelangan tangan biasanya mempunyai suatu tangkai yang meluas ke sendi. 2. Ganglion yang terlihat pada sisi fleksor pergelangan tangan biasanya berdekatan dengan tendon fleksor carpi radialis dan memiliki tangkai pada sendi pantrapezial. 3. Ganglion bisa timbul dari bungkus tendon bagian fleksor dan biasanya tampak kecil, lembut, nodul ukuran kecil pada dasar jari. 4. Suatu ganglion yang timbul dari sendi distal interfalang yang disebut kista mukoid. Struktur ini berasal dari sendi bertangkai yang memanjang diantara insersi tendon ekstensor dan batas osteofit. Biasanya ganglion terlalu kecil, untuk membuat tes transiluminasi. Kadangkala dapat merasa lebih terasa saat tendon dalam posisi kerja (action). Pada kista mukoid dilakukan pemeriksaan foto rontgen jari-jari di daerah sendi interfalang distal, untuk mengetahui adanya eksostosis yang dapat merupakan penyebabnya. Bila perlu dilakukan diafanoskopi untuk memastikan diagnosa suatu tumor kistik. Untuk mengetahui secara tak langsung adanya suatu ganglion intrakapsuler diatas ligamenta skapolumer dorsalis, dilakukan blokade nervus interosseus posterior kurang lebih 2 jari proksimal dari sendi pergelangan tangan dengan anesthesi lokal, karena iritasi saraf oleh ganglion tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri. D. DIAGNOSA BANDING Tumor jaringan lunak lain yang sifatnya padat misalnya : lipoma, fibroma, yang seringkali pada palpasi sulit dibedakan dengan kista yang terisi penuh. Di sini kadang-kadang dapat dibedakan dengan difanoskopi. Giant cell tumor yang seringkali multinoduler dan berkonsistensi padat, dapat merusak atau merobek septum lateral jari. Kista yang melingkar (berbentuk cincin) sering terdapat di daerah lipatan di atas sendi metakarpofalangeal. Ini berasal dari ligamenta koronaria (cincin) dan dapat dihilangkan dengan ditusuk jarum atau dengan menoreh bungkus tendonya. E. PENGOBATAN KONSERVATIF Pada umumnya tak dianjurkan pengobatan konservatif. Jika suatu ganglion dengan sengaja dipecahkan oleh tekanan yang kuat, dengan atau tanpa jarum hal ini cenderung untuk kambuh. Cairan ganglion yang kental (mukus) hanya dapat diaspirasi dengan jarum ukuran besar. Seringkali ganglion dapat mengecil/ menghilang secara spontan, maka bila tak ada rasa nyeri diajukan untuk dibiarkan saja dahulu. F. INDIKASI OPERASI Seperti juga tumor-tumor jaringan lunak lainnya maka dilakukan tindakan bedah atas indikasi diagnostik. Juga atas indikasi kosmetik, atau bila ada rasa nyeri atau timbulnya gangguan neurologik misalnya rasa lemah pada ekstremitas tempat ganglion timbul, maka dikakukan tindakan bedah. G. TEKNIK OPERASI Dilakukan ekstirpasi total seluruh bungkusnya (kapsulnya) sampai dasar, serta bagian-bagian kapsul sendi yang berdekatan. Pada daerah sendi interfalangs distal, dibuang juga kelainan-kelainan degeneratif yang ada tonjolan atau penulangan disekitar sendi akibat artrosis seperti eksostosis. Juga dilakukan reseksi kulit yang melekat erat di atasnya, lalu defek(celah) dikoreksi dengan rotation flap. Karena operasi membuka kapsul sendi besar maka bila ada iritasi saraf yang mengakibatkan rasa nyeri hebat harus dipertimbangkan untuk dilakukan reseksi terbatas pada serabut saraf (nervus) tersebut (misalnya m. Interosseus posterior) RINGKASAN - Ganglion merupakan tumor kistik yang berdinding tipis berisi cairan mukoid. - Lokasi tersering adalah pergelangan tangan terutama bagian dorsal. - Ganglion cenderung mengecil secara spontan melalui periode jangka waktu yang lama. - Jika suatu ganglion dengan sengaja di pecahkan oleh tekanan yang kuat dengan atau tanpa jarum, hal ini cenderung mengalami kekambuhan. - Tetapi dengan eksisi, pembedahan harus dilakukan dengan seksama. DAFTAR PUSTAKA 1. Apley & Solomon, in Apley s System of Orthopaedics and Fractures Edisi VII Butterworth Heinemann Ltd 1993. Hal 308

2. Campbell s, in Operative Orthopaedics, Edisi VI The C.V Mosby Company St. Louis Toronto London 1980. Hal 376-378 3. Klaue Peter, dalam Ikhtisar Bedah Minor, Edisi 2, penerbit Hipokrates Jakarta 1995 hal 106 109 4. Platzer Werner, dalam ATLAS dan buku teks Anatomi Manusia, bagian I EGC Jakarta 1983 5. R. Sjamsuhidayat Wim de jong, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi, Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta 1998 hal 1246-1247 6. Sabiston D.C dalam Buku Ajar Bedah Bagian 2, Penerbit Buku EGC,cetakan I Jakarta 1994, hal 365-366 7. Salter R.B, in Text Book of Disorders and Ijuries of the Muskuloskeletal System, Second edition, Waferly Press INC USA 1983 hal 247 248 8. Schwartz Seymour I. M.D, in Principles of Surgery, sixth edition, Mc. Graw Hill Inc. p. 2019 2020