Pengantar Administrasi Bisnis: MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

MINGGU KE 7 MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

Riset Per iila il k O u rgan isas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

1.1. Penelitian Terdahulu

MOTIVASI. Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.

Konsep - Konsep Motivasi Dasar

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5

1.3. Definisi Produksi Dan Manajemen Produksi Produksi disebut juga dengan istilah operasi merupakan salah satu fungsi pokok bisnis.

MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Mahasiswa mampu menganalisis neraca perusahaan dengan akunakun

BAB II LANDASAN TEORI

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

Bab 2 Landasan Teori

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

Motivasi : proses yg berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu, ke arah pencapaian sasaran.

Kebutuhan manusia sebagai sumber motivasi MOTIVASI KERJA. Disusun oleh: Ida Yustina

1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.

PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

Definisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197)

4. E-Commerce. 5. Bagaimana computer membantu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

PERAN MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Oleh : Yanti Sri Danarwati, SS., SE., MM. Dosen STIA ASMI SOLO ABSTRAK

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

We have been trying to push BEM UNNAR from the top.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

MODUL. PemasaranPengantar Administrasi Bisnis: Keuangan. 1. Pendahuluan 1.1. Pengantar

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Teori-Teori Motivasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR MOTIVASI. Oleh : Desy Herma Fauza, SE., MM

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

MOTIVASI PERILAKU INDIVIDU DLM ORGANISASI

Motivasi penting dikarenakan :

Motivasi. Hendra Wijayanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

Komunikasi Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Manajemen Sumberdaya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang

Pengantar Administrasi Bisnis: Konsep Dasar dan elemen-elemen bisnis

Dasar Manajemen dan Kepemimpinan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. adanya dorongan dalam diri manusia sebagai usaha untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian budaya organisasi. Robbins dan Timoty (2008:256)

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI : PENGERTIAN, PROSES DAN ARTI PENTING DALAM ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Pemasaran

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

Landasan hubungan interaksi antara karyawan dan majikan yang. Kepuasan dan motivasi bergantung pada kontrak psikologis antara organisasi dan karyawan:

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR ADMINISTRASI BISNIS: Wirausaha, Manajer dan KaryawaN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

Herzberg s Motivation-Hygiene Theory

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dalam organisasi merupakan konsekuensi logis untuk. bersaing untuk mencapai yang terbaik (Gudono, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Pengantar Administrasi Bisnis: MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Drs. M. judi Mukzam, M.Si dan Swasta Priambada, S.Sos, MAB Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Email : mjmukzam@yahoo.com / swasta_p@ub.ac.id MODUL 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar 1.2. Tujuan 1.3. Definisi 2. MOTIVASI KARYAWAN 2.1. Sumber Motivasi 2.2. Proses Motivasi 3. TEORI-TEORI MOTIVASI 3.1. Teori Hirarkhi Kebutuhan 3.2 Teori Dua Faktor 3.3 Teori X dan Y 3.4 Teori Harapan 3.5 Teori Penguatan 4. PERILAKU KELOMPOK 4.1 Tipe Kelompok 4.2. Kelompok Informal. 4.3 Kelompok versus Tim. 7 1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan dorongan dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain : (1) teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan); (2) Teori X dan Y; (3)) teori Herzberg (Teori Dua Faktor); (4) teori Penguatan; (5) Teori Victor H. Vroom (teori Harapan). 1.2. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami sifat dan sumber motivasi kerja Menjelaskan lima teori motivasi kerja Menjelaskan sifat-sifat kelompok dan tim dan membedakan antara keduanya 45

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kelompok dan tim Mengenali sumber konflik dan memahami bagaimana menyelesaikannya dengan negosiasi. 1.3. Definisi Robbins & Judge (2008:222) Motivasi adalah proses yang menjelaskan itensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai sutu tujuan. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual. Gibson et.al (1996:185) motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku, 2. MOTIVASI KARYAWAN 2.1. Sumber Motivasi. Motivasi merupakan keadaan yang mengakibatkan, mempengaruhi dan memelihara perilaku manusia. Kendati demikian motivasi juga merupakan subyek yang sangat membingungkan karena tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari perilaku yang nampak. Sebagaimana dikatakan Reksohadiprodjo (1992) perilaku manusia sebenarnya hanyalah cerminan yang paling sederhana motivasi dasar mereka. Memotivasi karyawan adalah kunci dari efektivitas manajemen. Seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau bekerja keras untuk mencapai tujuan perusahaan. Termotivasi tidaknya karyawan, dan tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan dapat diamati dari perilaku yang berupa intensiras, arah dan ketekunannya dalam melakukan perkerjaannya. 1) Instensitas, mengacu kepada sebeberapa keras (kuatnya, hebatnya, bergeloranya) seorang berupaya. 2) Arah terkait kepada tujuan yang diharapkan akan dicapai, sehingga mempengaruhi bagaimana upaya itu dilakukan. Kaitannya dengan organisasi arah ini mengacu kepada hal-hal yang menguntungkan organisasi. 3) Ketekunan merupakan ukuran tentang berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya. Ketekunan mencakup frekuensi kgiatan, durasi kegiatan, ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan; Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu (bekerja). Dorongan utama dari suatu perilaku adalah kebutuhan. Untuk mendapat hasil yang maksimum, manajer harus menjamin bahwa karyawan akan dipuaskan kebutuhannya. Namun motif/dorongan bukan hanya dihasilkan oleh kebutuhan tetapi juga oleh dua kumpulan sumber yang terpisah tetapi berhubungan yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik. 46

1. Motif ekstrinsik bersifat nyata dan dapat dilihat orang lain, berupa dorongan untuk melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain. Di tempat kerja motif ekstrinsik mencakup gaji, tunjangan, dan promosi, menghindari hukuman. 2. Motif intrinsik berupa dorongan untuk melakukan sesuatu. demi sesuatu itu sendiri dalam arti karena memang dia menyukai dan senang melakukannya. Motif ini mencakup perasaan tanggung jawab, tertantang, tugas yang berarti. Yang harus diingat banyak motivator yang mempunyai unsur intrinsik sekaligus ektrinsik. Misalnya Regina yang memenangkan Indonesia Idol 2012, menerima hadiah yang merupakan motivator ekstrinsik. Akan tetap pada waktu yang bersamaan kemenangan dalam situasi kompetitif mungkin menjadi motivasi yang lebih kuat secara internal. 2.2. Proses motivasi Gambar 7.1 menggambarkan proses motivasi. Kebutuhan menghasilkan dorongan yang bertujuan pada insentif. Dalam konteks sistem, motivasi mencakup tiga elemen yang berinteraksi dan saling tergantung. (.Luthans,2006) 1. Kebutuhan, yaitu kekurangan yang dirasakan individu, baik yang bersifat fisiologis (mis. kekurangan makanan, air dalam tubuh), maupun yang bersifat psikologis (mis, ketiadaan teman). 2. Dorongan, atau motif (dua istilah yang biasa digunakan secara bergantian) terbentuk untuk mengurangi kebutuhan. Dorongan fisiologis dan psikologis adalah tindakan yang berorientasi dan menghasilkan daya dorong dalam meraih insentif. Kebutuhan akan makanan dan minuman diterjemahkan sbg dorongan lapar dan haus, kebutuhan berteman menjadi dorongan untuk berafiliasi. 3. Insentif, yaitu semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan atau dorongan. dengan demikian, memperoleh insentif akan cenderung memulihkan keseimbangan fisiologis atau psikologis dan akan mengurangi dorongan. Makan, minum, dan berteman cenderung memulihkan keseimbangan dan mengurangi dorongan yang ada. Makanan, air, dan teman merupakan insentif dalam contoh ini. 3.TEORI TEORI MOTIVASI Teori motivasi dapat dikelompokkan pada dua kategori, yatu teori kepuasan dan teori proses. 1) Teori Kepuasan (content), berfokus pada faktor-faktor dalam diri individu apa yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan menghentikan perilaku. Termasuk teori kepuasan adalah teori jenjang kebutuhan Maslow, teori X dan Y Gregor, teori dua Faktor- Herzberg 47

2) Teori Proses, fokus pada bagaimana dan dengan cara apa perilaku didorong, diarahkan, dipertahankan, dan dihentikan. Termasuk teori proses adalah Teori Harapan V.Vroom, Teori Penguatan dan Teori Keadilan J.S. Adams 3.1. Teori Hirarkhi Kebutuhan Maslow Maslow mempelajari kebutuhan untuk memperoleh pemahaman bagaimana perusahaan memotivasi karyawannya. Dia mengembangkan daftar mengenai berbagai kebutuhan manusia berdasarkan asumsi-asumsi penting berikut: Motivasi berasal dari kebutuhan Orang termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi; kebutuhan yang telah terpenuhi tidak lagi memberikan motivasi. Kebutuhan manusia disusun menurut hirarkhi kepentingan; setelah mereka memenuhi satu kebutuhan, muncullah kebutuhan lain dengan tingkat yang lebih tinggi dan memotivasi seseorang untuk memenuhi. Maslow mengusulkan agar semua orang memenuhi kebutuhan dasarnya sebelum melangkah pada kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan manusia terdiri dari lima hirarkhi yaitu: 1. Kebutuhan fisiologis (phisiological needs) Kebutuhan yang paling dasar ini dapat berupa, gaji, ruang istirahat, waktu makan siang, udara bersih, balas jasa, liburan, cuti, jam istirahat. 2. Kebutuhan akan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) Ini merupakan kebutuhan tingkat kedua, dapat berupa kebutuhan pengembangan karyawan, kondisi kerja yang aman, serikat kerja, jaminan pensiun, asuransi, sistem penanganan keluhan 3. Kebutuhan sosial (social needs) Kebutuhan pada jenjang ketiga ini mencakup kebutuhan kelompok kerja formal dan informal, rekreasi bersama, acara-acara peringatan 4. Kebutuhan harga diri (esteem needs) Kebutuhan tingkat yang ke empat ini dicerminkan oleh kebutuhan akan kekuasaan, ego, promosi, hadiah, status symbol, pengakuan, jabatan 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri.(self-actualization needs) Kebutuhan ini merupakan tingkat kebutuhan tertinggi dan ia merupakan realisasi lengkap dari potensi seseorang. Bentuknya dapat berupa pekerjaan yang menantang, pekerjaan kreatif, dan pengembangan potensi diri Maslow mengusulkan agar semua orang memenuhi kebutuhan dasarnya sebelum melangkah pada kebutuhan yang lebih tinggi. 3.2 Teori Dua Faktor Herzberg (Motivation-hygiene Theory) Teori ini memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik, dan ketidak puasan kerja berasal dari ketidak beradaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) yang meliputi; upah, keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusaha an, mutu penyelia, dan mutu hubungan interpersonal sesama rekan kerja, atasan dan bawahan. Ketiadaan 48

faktor ekstrinsik menyebabkan ketidakpuasan, kebe-radaanya thd kepuasan tidak selalu memotivasi mereka. Faktor intrinsik (isi kerja) meliputi;kemajuan, pengakuan, tanggung jawab, pencapaian prestasi, kemungkinan berkembang, dan pekerjaan itu sendiri. Ketiadaan faktor Intrinsik bukan berarti tidak puas, tetapi keberadaanya akan memotivasi mereka untuk berprestasi baik. Dari semua faktor yang dikendalikan oleh manajer, faktor manakah yang paling efektif dalam menghasilkan usaha keras yang antusias? Herzberg mengelompokkan faktor-faktor dimaksud ke dalam dua kelompok yaitu: 1. Faktor pemeliharaan (Hygiene factor), yaitu faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpuasan apabila tidak ada, namun tidak selalu memotivasi para karyawan, bila ditingkatkan. Faktor-faktor ini banyak berhubungan dengan lingkungan pekerjaan. 2. Motivator nyata (Real motivators), faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memotivasi para karyawan, dalam arti dapat membuat para karyawan lebih produktif dan memberi mereka banyak kepuasan. Faktor-faktor ini sebagian besar berkaitan dengan kadar pekerjaan. 3.3 Teori X dan Y McGregor McGregor, seorang murid Mayo, mempelajari motivasi dari perpektif bagaimana manajer memandang karyawannya. Sikap yang ditunjukan oleh manajer terhadap karyawan juga mempengaruhi motivasi karyawan. Nickels et.al (2009:348) sikap para manajer pada umumnya termasuk dalam salah satu dari dua kumpulan asumsi manajerial yang berbeda, yang disebut Teori X dan Teori Y. Manajer Teori X cenderung akan mengawasi pekerjaan bawahan, mengarahkan, dan memotivasi karyawan melalui hukuman dibanding penghargaan. Manajer Teori Y cenderung menekankan suasana manajerial yang rileks, memberi ruang pada karyawan untuk berkreasi melaui pemberdayaan Asumsi manajemen teori X adalah: Orang biasa tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindari bila mungkin Karena ketidaksukaan ini, para pekerja harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, atau diancam dengan hukuman untuk membuat mereka mengerahkan usaha guna mencapai tujuan organisasi. Pekerja biasa memilih untuk diarahkan, berharap menghindari tanggung jawab, memilki ambisi yang relatif kecil, dan menginginkan keamanan. Motivator utama adalah rasa takut dan uang. Asumsi manajemen teori X adalah: Sebagian besar orang suka bekerja; ini sama alaminya dengan bermain Sebagian besar orang dengan sendirinya berusaha mencapai tujuan yang talah menjadi komitmen mereka. Dalamnya komitmen seseorang terhadap tujuan tergantung pada penghargaan yang diterima karena telah mencapai tujuan tersebut. Dalam kondisi tertentu sebagian besar orang tidak hanya menerima, tetapi juga mencari tanggung jawab Orang orang mampu menggunakan tingkat imajinasi, kreativitas, 49

dan kecerdasan untuk menyelesaikan masalah. Orang-orang termotivasi oleh berbagai penghargaan. Setiap pekerja terstimulai oleh penghargaan yang unik bagi para pekerja itu (waktu istirahat, uang, pengakuan, dll.) 3.4 Teori Harapan (expectancy theory) Menurut Victor Vroom, harapan karyawan dapat mempengaruhi motivasi satu individu. Karena itu tingkat upaya seseorang dalam melaksanakan tugas m tergantung pada harapannya akan hasil. Harapan antar individu berbeda-beda. Karena itu, karyawan membangun pandangan mereka sendiri dalam hal kesulitan tugas dan nilai penghargaan. Edward Lawyer mengubah Teori Vroom dan mengusulkan bahwa para manajer sebaiknya mengikuti lima langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan 1) Menentukan penghargaan yang dihargai karyawan 2) Menentukan standar kinerja yang dapat dicapai 3) Memastikan bahwa standar kinerja dapat dicapai 4) Menjamin penghargaan terikat dengan kinerja 5) Yakin bahwa penghargaan dianggap memadai. 3.5 Teori Penguatan (Reinforcement Theory) Teori penguatan tidak terfokus pada apa yang mendasari perilaku, tetapi pada apa yang mengendalikan perilaku, yaitu penguatan (positif atau negatif) Penguat positif dan negatif memotivasi seseoraang untuk berperilaku dalam caracara tertentu. Orang berperilaku tertentu karena belajar dari masa lampau, bahwa perilaku tertentu dapat mendatangkan hasil yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Orang umumnya lebih menyukai konsekuensi yg menyenangkan (mendapatkan penghargaan), dan kalau mungkin menghindari akibat yang tidak menyenangkan (hukuman). Teori Penguatan didasarkan pada pemikiran penguat positif dan negatif, akan memotivasi seseorang untuk berperilaku dalam cara-cara tertentu. Jadi motivasi adalah hasil dari pendekatan penghargaan dan hukuman 50

Individu-individu bertindak untuk mendapatkan penghargaan dan menghindari hukuman. Penguatan positip adalah penghargaan, seperti pujian, pengakuan, dan kenaikan bayaran. Penguatan negatip meliputi teguran, bayaran yang dikurangi, pemberhentian sementara dan pemecatan. 4.PERILAKU KELOMPOK Orang selalu berhimpun dalam kelompok, dan lazimnya setiap orang dalam organisasi menjadi anggota beberapa kelompok. Robbins & Judge,1 (2008:356) mendefinisikan kelompok (group) sebagai dua atau lebih individu yg berinteraksi, dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa materi atau psikologis. 4.1, Tipe-tipe Kelompok. Di dalam organisasi terdapat bermacam-macam kelompok, dan dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal, adalah kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok formal dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Kelompok Perintah, kelompok yang tersusun atas seorang manajer dan bawahan-bawahan langsungnya. 2) Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial. Kelompok informal dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompok 2) Kelompok Persahabatan, mereka yg bergabung bersama karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, spt; umur, jenis keyakinan politik, hoby, etnik. Kelompok perintah dan kelompok tugas dibentuk oleh organisasi untuk mencapai tujuaannya, yaitu kebutuhan organisasi. tetapi keduanya tidak dapat memenuhi kebutuhan individu/karyawan. Kebutuhan individu mereka sebagian besar hanya dapat dipenuhi melalui kelompok informal. 4.2. Kelompok Informal. Kelompok informal, baik kelompk kepentingan maupun kelompok persabatan mempunyai kekuatan tersendiri dalam organisasi. Kelompok ini kehadirannya tidak bisa dihindari atau dihalang-halangi. Untuk itu pihak manajer perlu mengakomodasi kehadirannya. Kalau tidak justru akan merugikan organisasi. Fungsi organisasi informal dalam organisasi maliputi: Membuat sistim total menjadi lebih efektif, Meringankan bebaan kerja manajemen, mengisi kekosongan 51

kemampuan manajer, memberi katup yang aman bagi emosi karyawan, dan meningkatkan komunikasi. 4.3. Kelompok versus Tim Istilah tim biasa digunakan untuk sembarang kelompok, khususnya agar masing-masing individu bekerja sama dan saling memotivasi namun antara keduanya berbeda. Kelompok Kerja (work group) Kelompok yang berinteraksi dalam berbagai informasi dan dan saling bergantung, dan bergabung untuk mencapai sasaran.tim Kerja (work team) adalah kelompok yang upaya-upaya individunya menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. (Robbins & Judge,1 (2008). Gambar 6.4 memberikan ilustrasi perbedaan kelompok dan tim. REFERENSI Alma, Buchari. 2009. Pengantar Bisnis. Bandung:I Penerbit Alfabeta. Boone & Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis, Jilid I & II. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jatmiko.2005. Pengantar Bisnis. Malang: UMM Press. Nickels, William G., Jam M. Hugh dan Susan M. Hugh. 2004. Pengantar Bisnis: Understanding Business. Jakarta: Salemba Empat. Luthans, Fred. 2006. Organizational Bahavior, Edisi Bahasa Indonesia, Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, Penerbit Andi, Yogyakarta. Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jilid 1 dan 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 52

PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) 1. Bicaralah pada beberapa teman Anda tentang topik motivasi. Apa yang memotivasi mereka untuk giat belajar atau tidak giat belajar di kampus. Seberapa penting motivasi diri bagi mereka? 2. Pikirkanlah sebuah kelompok dengan siapa Anda telah berhubungan selama beberapa tahun kelompok olah raga, kelompok persahabatan, dll dan berusahalah untuk mengingat bagaimana para pemimpin kelompok tersebut memotivasi kelompok itu untuk bertindak. Apakah para pemimpin memiliki sikap Teori X atau Teori Y? Seberapa sering uang digunakan sebagai motivator? Apa saja alat motivasional lainnya yang digunakan dan apakah efeknya? B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi. a. Apa yang dimaksud dengan motivasi. b. Bagaimana cara untuk mengatahui ada tidaknya atau tinggui rendahnya motivasi kerja karyawan 2. Dengan kata-kata sendiri, jelaskan secara singkat teori motivasi Maslow. 3. Apakah perbedaan antara motif intrinsik dan ekstrinsik? Dapatkah keduanya berjalan bersamaan?jika dapat bagaimana? 53